REPUBLIK INDONESIA
Dengan Hormat,
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
Kewarganegaraan : WNI
1
Selanjutnya bertindak sebagai Pemohon
1. Perubahan UUD NRI 1945 telah menciptakan sebuah lembaga baru yang berfungsi untuk
mengawal konstitusi, yaitu Mahkamah Konstitusi, selanjutnya disebut “MK”,
sebagaimana tertuang dalam Pasal 7B, Pasal 24 Ayat (1) dan Ayat (2), serta Pasal 24C
UUD NRI 1945, yang diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003
tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 70, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5266)
2. Mahkamah Konstitus merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman yang meiniliki
peran penting guna mengawal dan menegakkan konstitusi beadasarkan kewenangan dan
kewajiban sebagaimana ditentukan o1eh peraturan perundangundangan. Apabila undang-
undang yang dibentuk bertentangan dengan Konstitusi atau Undang-undang Dasar Tahun
1945, Mahkamah Konstitusi dapat meinbatalkan undang-undang tersebut secara
menyeluruh atau sebagian perpasalnya. Seiain itu, MahKamah Konstitusijuga beMenang
memberikan
2
3. Bahwa salah satu kewenangan yang dimiliki oleh MK adalah melakukan pengujian
undang-undang terhadap konstitusi sebagaimana diatur dalam Pasal 24C Ayat (1) UUD
NRI 1945 yang berbunyi:
Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5076)
6. Dalam hal ini, PEMOHON memohon agar Mahkamah Konstitusi melakukan pengujian
terhadap UU Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu Pasal 69 Ayat 2
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.
3
II. KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) DAN KEPENTINGAN
KONSTITUSIONAL PARA PEMOHON
2.Berdasarkan ketentuan Pasal 51 ayat (1) UU MK tersebut, terdapat dua syarat yang harus
dipenuhi untuk menguji apakah Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) dalam
perkara pengujian undang-undang, yaitu :
(i) terpenuhinya kualifikasi untuk bertindak sebagai pemohon, dan
(ii) adanya hak dan/atau Hak Konstitusional dari Pemohon yang dirugikan dengan
berlakunya suatu undang-undang.
3.Bahwa oleh karena itu, Pemohon menguraikan kedudukan hukum (Legal Standing)
Pemohon dalam mengajukan permohonan dalam perkara a quo, sebagai berikut:
Pertama, Kualifikasi sebagai Pemohon. Bahwa kualifikasi Pemohon adalah sebagai warga
negara indonesia ,berdasarkan pasal 51 ayat (1) huruf a Undang –undang
mahkamah konsitusi , perorangan warga negara indonesia dan badan hukum
4
dapat mengajukan permohonan pengujian Undang –undang terhadap Undang-
undang Dasar 1945 .
1.Bahwa Pemohon sebagai warga negara indonesia, secara konstitusional telah dirugikan
pemenuhan Hak Konstitusionalnya untuk menjunjung tinggi dan menaati hukum yang
5
b. Pada prinsip perlindungan Masyarakat Adat dengan membuka ladang secara
tradisional diakui oleh konstitusi Pasal 18 B ayat (2) UUD 1945: “Negara mengakui
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.”
Pengakuan tersebut diatas semakin dipertegas dalam Pasal 28I ayat (3) UUD 1945:
perkembangan zaman.” Oleh karena itu membuka lahan dengan cara membakar bagi
dalam konstitusi, dan juga ketentuan pasal 18Aayat (2) ini dimaksudkan agar
keselarasan.
Kerugian tersebut bersifat spesifik dan potensial yang berdasarkan penalaran yang wajar
dipastikan akan terjadi, serta mempunyai hubungan pegecualian dengan berlakunya Pasal
69 ayat (2) Undang-Undang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan juga
berdasarkan undang –undang pasal 69 ayat 1huruf h tentang kehutanan dengan sanksi di
pidana dengan pidana penjara paling singkat 3 tahun da paling lama 10 (tahun) dan denda
paling sedikit Rp,3000,000,000,00 ( tiga miliyar rupiah) Oleh karena itu pihak masyarakat
adat merasa sangat dirugikan terutama dalam masalah finansial ekonomi dan kebutuhan
membuka lahan dengan cara tradisional ini oleh Mahkamah Konstitusi sebagai the sole
interpreter of the constitution dan pengawal konstitusi maka kerugian Hak Konstitusional
6
3. Bahwasanya dalam hal ini pemohon berada di daerah adat yang masih menjunjung tinggi
tradisi yang berkembang di daerah pagar alam itu sendiri dan apabila dalam undang
sanksi denda serta pidana maka itu akan memberatkan bagi para masyarakat adat itu
sendiri dan juga alasan pembukaan lahan secara tradisional tersebut bukanlah bertujuan
untuk merusak alam dan mencemarkanya karena pada dasarnya di daerah pagar alam
sendiri hal tersebut sudah berlangsung sejak lama dan belum menimbulkan kerusakan
karena daerah yang dibuka lahan dengan cara tradisional tersebut masih tetap dilakukan
reboisasi dan didaerah setempat juga merupakan Lahan tanah yang subur
keresahan pada masyarakat setempat terutama didaerah pagar alam itu sendiri karena
hidup dari hasil pertanian, oleh karena itu dalam hal ini masyarakat setempat perlu untuk
setempat
5. Pemohon juga menjelaskan bahwa dalam pembukaan lahan dengan cara tradisional ini
masyarakat juga tetap memperhatikan lingkungan alam dan tetap melestarikan fauna dan
faula yang ada di daerah tersebut sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, dan para
masyarak adat juga memastikan dalam pembukaan lahan tersebut tidak mengganggu
kehidupan hewan yang didalamnya, karena bagi masyarakat hukum adat setempat
khususnya di daerah pagar alam hewan yang ada di hutan masih menyimpan aura mistik
sehingga hewan tersebut seperti di keramatkan, oleh sebab itu pemohon mengajukan surat
memberi keringan bagi masyaratak hukum adat terutama yang ada di daerah pagar alam
7
untuk bisa membuka lahan secara tradisional dan tetap mempertahan kan kelestarian alam
tersebut
6. Pemohon beranggapan bahwa ketentuan yang diuji materil Pemohon tersebut merugikan
atau berpotensi merugikan hak konstitusi Pemohon yaitu hak untuk menunjuk Kuasa,
didampingi atau diwakili oleh Kusa Hukum yang bebas, dan benanggungjawab dalam
7. Bahwa dalam mencari keadilan dalam pelaksanaan hukum , Pemohon berhak menunjuk
Kuasa untuk mendampingi, memberi nasehat dan/atau mewakili Pemohon sebgai kesatuan
8. Bahwa dengan demikian, Para Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal standing)
Mahkamah selama ini yang telah menjadi yurisprudensi dan Pasal 3 Peraturan Mahkamah
C.
8
PASAL 69 AYAT (2) Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup berbunyi:
Pasal 69
lingkungan hidup
c. memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik
9
(2). Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h memperhatikan
(3). Bahwa ada beberapa alasan mendasar mengapa pengujian ini dilakukan karena
memenuhi 4 syarat yang tercancum dalam passal 18B ayat (2) UUD1945: sepanjang
masih hidup, sesuai dengan perkembangan masyarakat, prinsip persatuan negara republik
sekelompok orang yang hidup secara turun temurun yang memiliki asal-usul leluhur dan
kesamaan tempat tinggal ,identitas budaya ,hukum adat, hubungan yang kuat dengan
tanah dan lingkungan hidup serta menjunjung tinggi nilai leluhur yang ada
Dalam pembukaan lahan secara tradisional ini masyarakat hanya ingin meningkatkan
produktifitas masyarakat, tanpa merusak alam itu sendiri karena masyarakat menjunjung
tersebut mengelolah hak-hak dan harta kekayaan adat untuk meningkatkan kemajuan dan
(5) bahwasanya tidak ada kepastian hukum tertulis yang menyatakan apa hak tanah
dalam masyarakat adat itu sendiri sehinnga ruang gerak dalam masyarakat adat terbatasi
temurun dari leluhur mereka dan mereka berkeyakinan bahwa apabila peraturan adat di
langgar maka akan terkena musibah dan hal dalam pembukkaan lahansecara tradisional
ini sudah berlangsung secara turun temurun dan masih tetap melestarikan tanah leluhur
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan juga berdasarkan undang –undang pasal 69 ayat
10
1huruf h tentang kehutanan dengan sanksi di pidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 tahun da paling lama 10 (tahun) dan denda paling sedikit Rp,3000,000,000,00 (
tiga miliyar rupiah) diterapkan dalam masyarakat adat maka masyarakat adat merasa
sangat dirugikan terutama dalam masalah finansial ekonomi dan kebutuhan hidup .
I. PETITUM
Berdasarkan seluruh uraian di atas dan bukti-bukti terlampir, jelas bahwa di dalam
permohonon uji materil ini terbukti bahwa Undang-Undang Perlindungan Dan Pengelolaan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu, diharapkan dengan
Dengan demikian, Para Pemohon mohon kepada Majelis Hakim Konstitusi yang
2. Menyatakan Pasal 69 ayat (2) huruf h Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Dasar 1945
3. Memerintahkan untuk memuat putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia
sebagaimana mestinya
4. Apabila Mahkamah berpendapat lain mohon Putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono).
11
II. PENUTUP
diatas, maka pemohon dalam memohon agar Maielis Hakim Mahkamah Konstitusi dapat
tradisional terhadap kesatuan masyarakat hukum adat yang tetap memenuhi syarat
Demikian Permohonan Uji Materil (Judicial Review) ini kami sampaikan, atas
perhatian dan kearifan Majelis Hakim yang mulia kami sampaikan terima kasih. Dan sebagai
kelengkapan permohonan ini, Kami lampirkan bukti-bukti dan daftar sementara saksi dan ahli
Hormat kami
Kuasa Pemohon
12
13