Anda di halaman 1dari 2

Teori Jean Piaget

Berbeda dengan pendapat Sapir dan Whorf, Piaget, sarjana perancis, berpendapat justru pikiranlah yang
membentuk bahasa.Tanpa pikiran bahasa tidak aka nada. Pikiranlah yang menentukan aspek-aspek
sintaksis dan leksikon bahasa: bukan sebaliknya.

Piaget yang mengembangkan teori pertumbuhan kognisi (Piaget, 1962) menyatakan jika seseorang
anak-anak dapat menggolongkan sekumpulan benda-benda tersebut dengan menggunakan kata-kata
yang serupa dengan benda-benda tersebut, maka perkembangan kognisi dapat diterangkan telah terjadi
sebelum dia dapat berbahasa.

Mengenai hubungan bahasa dengan kegiatan-kegiatan intelek (pikiran) Piaget mengemukakan dua hal
penting berikut:

1) Sumber kegiatan intelek tidak terdapat dalam bahasa, tetapi dalam periode sensomotorik, yakni
satu sistem skema, dikembangkan secara penuh, dan membuat lebih dahulu gambaran-gambaran dari
aspek-aspek struktur golongan-golongan dan hubungan-hubungan benda-benda(sebelum mendahului
gambaran-gambaran lain) dan bentuk-bentuk dasar penyimpanan dan opersai pemakaian kembali.

2) Pembentukan pikiran yang tepat dikemukakan dan berbentuk terjadi pada waktu yang bersamaan
dengan pemerolehan bahasa. Keduanya miliki suatu proses yang lebih umum, yaitu konstitusi fungsi
lambing pada umumnya. Fungsi lambing ini mempunyai beberapa aspek. Awal terjadi fungsi lambing ini
ditandai oleh bermacam-macam perilaku yang terjadi serentak dalam perkembangannya. Ucapan-
ucapan bahasa pertama yang keluar sangat erat hubungannya dan terjadi serentak dengan permainan
lambang, peniruan,dan bayangan-bayangan mental. Piaget juga menegaskan bahwa kegiatan intelek
(pemikiran) sebenarnya adalah aksi dan perilaku yang telah dinuranikan dan dalam kegiatan-kegiatan
sensomotor termasuk juga perilaku bahasa. Yang perlu di ingat adalah bahwa dalam jangka waktu
sensormotor ini kekelan benda merupakan pemerolehan umum.

Teori L.S. Vygotsky

Vygotsky, sarjana bangsa Rusia, berpendapat adanya satu tahap perkembangan bahasa sebelum adanya
pikiran, dan adanya satu tahap perkembangan pikiran sebelum adanya bahasa.Kemudian, kedua garis
perkembangan ini saling bertemu, maka terjadilah secara serentak pikiran berbahasa dan bahasa
berpikir. Dengan kata lain, pikiran dan bahasa pada tahap permulaan berkembang secara terpisah, dan
tidak saling mempengaruhi. Jadi, mula-mula pikian berkembang tanpa bahasa, dan bahasa mula-mula
berkembang tanpa pikiran. Lalu pada tahap berikutnya, keduanya bertemu dan bekerja sama, serta
saling mempengaruhi. Begitulah anak-anak berpikir dengan menggunakan bahasa dan berbahasa
dengan menggunakan pikiran.

Menurut Vygotsky dalam mengkaji gerak pikiran ini kita harus mengkaji dua bagian ucapan dalam yang
mempunyai arti yang merupakan aspek semantic ucapan, dan ucapan luar yang merupakan aspek
fonetik atau aspek bunyi-ucapan.Penyatuan dua bagian atau aspek ini sangat rumit dan kompleks.
Pikiran berbahasa ( verbal thought) berkembang melalui beberapa tahap, pertama manusia harus
mengucapkan kata untuk dipahami. Kemudian beranjak pada tahap manusia dapat memahami dan
memikirkan kata tersebut tanpa mengucapkannya. Lalu, manusia dapat memisahkan antara kata yang
dapat ia pahami dan kata yang tidak dapat ia pahami. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori L.S.
Vygotsky mengajarkan bahwa hubungan antara bahasa dan pikiran adalah sebuah proses aktif dan
berkesinambungan antara berpikir dalam berbahasa dan bahasa berpikir.

Referensi :

1. bukunya yg di grub

2. Ladidius Naisaban. Para Psikologis Terkemukaka Dunia: Riwayat Hidup, Pokok Pikiran dan Karyanya,
Cet. 1, Jakarta: Grasindo, 2006,hal. 324

3. Matt Jarvis, Teori-Teori Psikologi, Cet. X, Bandung: Nusa Media, 2011.

4. Paul Suparno, Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Yogyakarta: Kanisius, Cet I, 2006

Anda mungkin juga menyukai