Sekedar tulisan yang mungkin kurang dari cukup

Ditujukan untuk pemilik akun gmail gerycga@gmail.com

Volume (1)

SEPUCUK PERMINTAAN MAAF DAN TERIMAKASIH UNTUK GREGORIUS

Oleh: Your Sunflower

Abstract

Ger, before i knew you, i’ve never ever thinked of experiencing such serious relationship. But with you, like an
angel who had accindentally fallen in love with me since 2010 with your patient, my stomach full of butterflies
when i met you again last year. Thankyou for loving me and thankyou for being so special. Can’t wait to share
our hapiness together.

Keyword: i, love, ger

Ger, aku tahu kamu sedang tidak baik-baik saja.
Masa adaptasi mu bahkan belum selesai, tapi
kemudian badai lainnya datang. Kamu harus
berpartisipasi pada daftar pasien virus yang
membuat dunia sesak. Memang banyak yang
meninggalkan, tapi jangan lupa para penyintas jauh
lebih banyak. Jadi kamu tidak perlu takut, sebab
ketakutan adalah hal diincar oleh para malaikat
maut.
Sepertinya paragraf berikutnya akan berisikan
banyak permintaan maaf yang ingin aku haturkan
padamu. Pertama, maaf jika keberadaan ku hanya
mempersulit situasi mu. Jujur, aku masih trauma
harus menghadapi orang yang sedang rapuh. Rasa
simpati ku sudah terkuras habis untuk berusaha
mengerti dan berkorban. Jadi maaf jika masih
seringkali aku bersikap egois dan meledak-ledak
ketika kondisi mu jauh lebih buruk. Kedua, maaf
jika aku masih terkesan meragukan hubungan ini.
Aku tidak pernah sekalipun meragukan kamu, tapi
aku berjuta-juta kali meragukan diriku sendiri
dalam sebuah hubungan. Aku masih ragu apakah
aku benar-benar mencintaimu, apakah aku benar-
benar berusaha untuk peduli padamu, apakah aku
benar-benar ingin berada pada hubungan yang
serius saat ini, apakah aku bisa menerima segala
kekurangan kamu, apakah aku dari lubuk hati yang
terdalam bisa menghabiskan seumur hidupku
denganmu, apakah aku bahagia dan nyaman
dengan kamu yang ada di sisi ku, apakah perbedaan
prinsip dan kesukaan kita yang terlalu jauh akan
mempengaruhi kehidupan kita masing-masing.
Segala pertanyaan itu masih terus berkutat di
kepala ku sembari memikirkan bagaimana caranya
aku menyelesaikan skripsi ku di semester ini. Tapi
kita bakal memutuskan apa yang terjadi dengan
kita, tentu setelah kita bertemu lagi. Terimakasih
loh, udah menantang aku dengan kehidupan
hubungan jarak jauh ini.
Semoga di bulan Februari ini, kamu bakal
menemukan banyak keajaiban untuk diri kamu.
Aku berdoa semoga selalu kebaikan terus ada
bersamamu, segala kekuatan, kesabaran, dan
keikhlasan juga selalu hinggap dalam jiwa mu. Aku
menunggu kamu di daftar pasien sembuh, keren
banget kan ya jadi penyintas. Jangan mikirin hal-
hal yang tidak penting, jangan membuat skenario-
skenario buruk dalam kepalamu, tolong hentikanlah
sejenak kemungkinan-kemungkinan yang berkutat
dalam pikiranmu. Karena aku sudah terlalu
cemburu dengan waktu yang kamu gunakan untuk
dirimu sendiri, jadi setidaknya isi kepalamu bisa
sedikit memikirkan aku. Terimakasih masih sabar
menghadapi aku yang sangat amat tidak tahu diri
ini, aku kangen kamu. Ger, kamu tau bahwasanya
“i will try to still love you even when you’re
stressed out, when you have so much things to do
and you’re running out of time. I will try to still
love you when you’re losing all of your motivation
to continue what you started. I will be your
motivation, i will give you that and more”
Aku tahu aku tidak religius sama sekali, tapi berhubung kamu
suka, mungkin bisa mendengarkan sembari beristirahat
Happy listening!