Anda di halaman 1dari 2

MATA KULIAH PENGANTAR MAKALAH STUDI BIOGRAFI ARSITEK

Dosen pengampu : Titiani Widati, Disusun sahputra :


223020502051
Alfar Justine Gunawan Junior : 223020502037
Yoga Aditiya : 223010502012
1. I Gde Ardyane : 223010502006
2. Achmad Fadillah Aditya : 223020502057
6.Adika Wijaya : 223010502025

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Selama kariernya, Han dikenal sebagai arsitek pemugaran bangunan-bangunan tua, karya
pemugarannya meliputi Gereja Katedral, Gedung Arsip Nasional, Gedung Bank Indonesia Jakarta
Kota, dan Gereja Immanuel. Dalam merancang sebuah bangunan, Han mengutamakan
kesederhanaan, dan mempertimbangkan iklim tropis Indonesia saat merancang, misalnya dengan
memperhitungkan sirkulasi udara silang agar bangunan tak perlu pendingin ruang dan hemat
energi.

BAB II
PEMBAHASA
1.1 Awal karir
Han Awal menyelesaikan pendidikan dasarnya di Malang. Setelah lulus SMA tahun
1950, Han sebetulnya ingin belajar arsitektur di Institut Teknologi Bandung. Namun, waktu
itu ITB belum memiliki jurusan arsitektur. Terpengaruh brosur program pendidikan ahli
bangunan di Technische Hoogeschool di Delft, Belanda, ia melanjutkan studi di sekolah itu
dengan beasiswa dari Keuskupan Malang. Di tempat ini, ia berkenalan dengan mahasiswa
asal Indonesia, seperti Liem Bian Poen, Soewondo, Pamoentjak dan Soejoedi.[2]

Namun, akibat ketegangan Indonesia-Belanda akibat sengketa Papua pada tahun 1956,
Han terpaksa pindah ke Jerman dan melanjutkan kuliah arsitektur di Technische Universitat,
MATA KULIAH PENGANTAR MAKALAH STUDI BIOGRAFI ARSITEK

Dosen pengampu : Titiani Widati, Disusun sahputra :


223020502051
Alfar Justine Gunawan Junior : 223020502037
Yoga Aditiya : 223010502012
1. I Gde Ardyane : 223010502006
2. Achmad Fadillah Aditya : 223020502057
6.Adika Wijaya : 223010502025

Berlin Barat, dan lulus tahun 1960. "Di Belanda, saya banyak belajar arsitektur dari segi
teknis. Mungkin karena negerinya kecil, para arsitek Belanda sangat mementingkan presisi.
Perbedaan ukuran sesentimeter saja bisa dipersoalkan. Baru di Jerman saya mendapat
pengetahuan tentang konsep-konsep besar arsitektur," ceritanya.[2

2.2 karya
Han Awal (Han Hoo Tjwan) (16 September 1930 – 14 Mei 2016) adalah seorang arsitek
Indonesia.[1] Prestasinya dalam merancang bangunan membuahkan penghargaan Internasional Award
of Excellence UNESCO Asia Pasific Heritage untuk bangunan Gedung Museum Arsip Nasional.[1]
Karya-karya lainnya yang menonjol di Indonesia adalah Kampus Universitas Katolik Atma Jaya di
Semanggi dan gedung sekolah Pangudi Luhur di Kebayoran Baru, Jakarta. Han Awal juga terlibat
dalam pembangunan Gedung Conefo (Conference of New Emerging Forces) 1964-1972. Gedung
yang terletak di Senayan ini kemudian dikenal sebagai Gedung DPR/MPR.

Anda mungkin juga menyukai