NIM: 2502020812
Kelas: LC64
Rangkuman
Selecting Employee
Rekrutmen dan seleksi karyawan merupakan fungsi paling penting dari organisasi. Terdapat
empat tahap yaitu sebagai berikut:
1. Merencanakan kebutuhan akan karyawan baru
2. Mencari orang-orang layak untuk mengaplikasikan diri ke posisi pekerjaan yang dibuka
(rekrutmen)
3. Memutuskan siapa yang harus diterima
4. Hiring
Recruiting Applicants
Organisasi harus dapat menuangkan usaha yang lebih untuk dapat mengambil perhatian
orang-orang yang tepat untuk memenuhi posisi kerja yang kosong. Seperti
mempromosikan lowongan kerja melalui situs ataupun mewawancarai mahasiswa-
mahasiswa yang memiliki peluang. Untuk merekrut kandidat yang bagus, dapat
digunakan spesifikasi KSAO sebagai pedoman untuk memilih karyawan yang tepat.
Selain cara-cara yang telah disebutkan untuk menarik perhatian orang untuk
mengaplikasikan diri sebagai karyawan, berikut adalah beberapa sumber rekrutmen
lainnya:
- Online search services
- Help-wanted ads
- Current employee referrals
- Networking and personal contacts
- Employment agencies/headhunters
- Professional associations
- Job fairs
- Outplacement agencies
- Campus interviews
Selecting employees
Semakin selektif sebuah organisasi, semakin besar pula peluang untuk calon karyawan yang
direkrut memiliki performa yang bagus. Alasannya adalah karena prosedur seleksi yang
dikembangkan oleh psikologis I/O bekerja dengan sangat baik jika terdapat banyak applicant
yang harus dipertimbangkan untuk dipilih.
Validity generalization
Validitas dari alat seleksi bersifat generalizable atau digeneralisasikan dri pekerjaan ke pekerjaan
dan organisasi ke organisasi.
Pada dasarnya, prosedur seleksi dilakukan untuk memajukan prediksi mengenai calon pegawai
yang manakah yang memiliki peluang yang lebih untuk tampil dengan sukses dalam pekerjaan.
Prediksi ini dibangun berdasarkan informasi yang diperoleh mengenai KSAO applicant.
Emerging/recurring issues
- Ethical issues (Test user qualifications, privacy issues)
- Environmental (Changing demographics)
- Applicant reactions
- Changing notions of jobs (performa kontekstual, hasil tim kerja)
- Teknologi
Training Employee
Needs assessment
Needs assessment dilakukan untuk menentukan karyawan mana saja yang memerlukan pelatihan
dan apa konten dalam pelatihannya tersebut. Needs assessment ini harus fokus pada tiga level
yaitu organisasi––objektif dari organisasi dan bagaimana objektif tersebut disampaikan oleh
performa karyawan, pekerjaan––tugas yang terdapat dalam tiap pekerjaan, dan orang––seberapa
baik applicant atau karyawan yang ada dapat melakukan tugas pekerjaan.
Objectives
Ini merupakan salah satu tahap terpenting dalam membangun program pelatihan. Tahap ini
berusaha mendefinisikan kriteria untuk kesuksesan pelatihan. Training criterion adalah
pernyataan mengenai bagaimana keberhasilan dari objektif pelatihan dapat diuji.
Training design
Sebagian besar pelatihan organisasi dilakukan dengan ekspektasi bahwa karyawan akan
mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari pada pekerjaan––atau disebut transfer of
training. Transfer dipengaruhi oleh sejumlah faktor dalam lingkungan kerja dan pelatihannya itu
sendiri. Pada sebuah model oleh Baldwin dan Ford (1988), dijelaskan bagaimana fitur dari
desain pelatihan dapat mempengaruhi seberapa baik bawahan belajar dan seberapa baik pelatihan
berhasil transfer pada pekerjaan.
Training methods
- Audiovisual instruction: Meliputi presentasi elektronik dari materi menggunakan audio-
tape, videotape, DVD, atau komputer. Metode ini mempresentasikan materi yang dengan
cara lain tidak dapat dilihat aupun didengar dan juga berguna untuk melatih kelompok
yang besar.
- Autoinstruction: Metode pelatihan bersifat self-paced dan tidak menggunakan seorang
instruktor. Teknik yang paling dikenal yaitu programmed instruction yang membagikan
materi menjadi bagian-bagian individu yang kecil. Keunggulan metode ini adalah ia
segera memberikan feedback kepada trainee dan menyediakan individualized pacing.
- Conference: Rapat sekelompok trainee dan seorang pelatih untuk membahas materi yang
dipertanyakan. Metode ini memiliki level tinggi dalam mengizinkan feedback kepada
trainee dan menyediakan keterlibatan trainee.
- Lecture: Presentasi dari seorang pelatih kepada sekelompok trainee. Keunggulannya
adalah bahwa metode tersebut ekonomis dan merupakan metode pemberian informasi
yang baik.
- Modeling: Metode ini adalah dimana trainee memperhatikan seorang mengerjakan tugas
lalu meniru atau melakukan modelling terhadap apa yang mereka lihat. Metode ini
memiliki level tinggi dalam menyediakan feedback dan latihan berupa skill baru
- On-the-job training: Metode apapun yang digunakan untuk menunjukkan karyawan
bagaimana melakukan suatu pekerjaan sembari mereka sedang mengerjakannya. Metode
ini mengekspos pekerjaan sesungguhnya dan memastikan transfer dalam level yang
tinggi.
- Role playing: Simulasi dimana trainee berpura-pura melakukan suatu tugas. Metode ini
emiliki level yang tinggi dalam penyediaan feedback dan menyediakan pelatihan skill
baru.
- Simulation: Teknik dimana alat atau materi yang dispesialisasi digunakan untuk
menggambarkan suatu situasi tugas. Metode tersebut memiliki level tinggi dalam
kepastian untuk terjadinya transfer dan menyediakan pelatihan skill baru.