SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Pemasyarakatan (S. Tr. Pas)
STB : 3571
STB : 3571
Ujian Sidang
DEWAN PENGUJI :
1. Ketua : ( )
2. Penguji : ( )
3. Pembimbing : ( )
Dibuat di : Depok
Pada Tanggal : November 2022
Yang Menyatakan
Aldo Ramadhan P. P
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “Penerapan Strategi Social
Media Marketing Instagram Dalam Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Pembelian Produk Mebel Hasil Binaan Lapas Kelas I Kota Madiun” adalah adalah
hasil karya saya sebenar- benarnya yang orisinal dan otentik. Skripsi ini bukan
plagiarisme, pencurian hasil karya orang lain dan seluruh ide, pendapat, atau materi
dari sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak
sesuai dengan kenyataan, maka saya bersedia menaggung sanksi yang akan
dikenakan kepada saya termasuk pencabutan gelar yang nanti saya dapatkan.
Aldo Ramadhan P. P
Penelitian ini berfokus pada Penerapan Strategi Social Media Marketing Dalam
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mebel Hasil Binaan Lapas
Kelas I Kota Madiun serta hambatan dalam Penerapan Strategi Social Media
Marketing Dalam Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mebel
Hasil Binaan Lapas Kelas I Kota Madiun. Lapas Kelas I Kota Madiun merupakan
salah satu Lapas yang memproduksi mebel hasil dari produksi kerajinan kretivitas
warga binaan. Kurangnya promosi produk hasil kerajinan mebel binaan Lapas I Kota
Madiun ke masyarakat luas dengan menggunakan social media marketing
mengakibatkan kurangnya penjualan produk kerajinan hasil binaan lapas. Penelitian
ini menggunakan metode kulitatif deskriptif. Jenis data yang diperoleh dalam
penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini meliputi observasi dan wawancara sebagai data primer sedangkan
studi kepustakaan dan studi dokumentasi sebagai data sekunder. Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat diketahui bahwa strategi pemasaran yang digunakan produk mebel
hasil binaan Lapas Kelas I Kota Madiun belum menggunakan media sosial dalam
menunjang pemasaran produk, selain itu promosi melalui media online hanya
menggunakan media sosial instagram. Untuk media sosial seperti tik tok, facebook
market place belum digunakan oleh Lapas I Kota Madiun. belum melakukan
pelayanan konsumen berupa testimoni kepuasan konsumen yang telah membeli
produk mebel Lapas I Kota Madiun.
Kata kunci:
pembinaan kemandirian, penjualan, produk hasil narapidana, strategi pemasaran.
Keywords:
self-reliance development, sales, prisoners' products, marketing strategies.
ALDO RAMADHAN P. P.
STB. 3571
A. Latar Belakang
B. Lembaga iPemasyarakatan i(LAPAS) imerupakan iUPT iyang iada idi
ibawah inaungan iDirektorat iJendral iPemasyarakatan iKementerian
iHukum idan iHAM iyang imemiliki ifungsi isebagai ipelaksana idalam
iproses ipemidanaan ipenjara iserta ipembinaan ibagi inarapidana.
iUndang-Undang iPemasyarakatan iNo i12 iTahun i1999, imenjelaskan
ibahwa iLembaga iPemasyarakatan i(Lapas) imerupakan itempat i
idimana ipelaksanaan idari ikegiatan ipembinaan iuntuk iNarapidana
iserta iAnak i iDidik iPemasyarakatan i(ANDIKPAS). iTujuan idari
ipemasyarakatan iadalah isistem ipemasyarakatan iyang idiselenggarakan
isebagai iupaya imembentuk iwarga ibinaan ipemasyarakatan isupaya
imenjadi imanusia iseutuhnya, isadar iakan ikesalahannya, iberusaha
imemperbaiki idiri, idan itidak iakan imengulangi itindak ipidana,
isehingga idapat iditerima ikembali ioleh imasyarakat idan ibisa iberperan
ikembali isebagai ianggota imasyarakat iyang ibebas idan ibertanggung
ijawab. iKemudian idalam iPeraturan iPemerintah iNomor i31 iTahun
i1999 iTentang iPembinaan idan iPembimbingan iWarga iBinaan
iPemasyarakatan iPasal i3 iHuruf iditerangkan ijika ireintegrasi isehat
idengan imasyarakat, iketerampilan ikerja, idan ilatihan ikerja idan
iproduksi imerupakan ibagian idari ipelaksanaan ipembinaan idan
ibimbingan ikepribadian iserta ikemandirian.
C. Pelaksanaan ipembinaan ikepada inarapidana imerupakan isalah isatu ihal
iyang imenjadi iperhatian ibagi iDirektur iJenderal iPemasyarakatan iyang
idapat idibuktikan idengan iditerbitkannya iSurat iKeputusan iDirektur
iJenderal iPemasyarakatan iNomor: iPAS-03.Pr.01.01 iTahun i2020
iTentang iResolusi iPemasyarakatan iTahun i2020. iDalam isurat
ikeputusan itersebut imemuat itentang iupaya ipeningkatan ikualitas
iSDM inarapidana iyang iunggul idengan imengadakan isuatu ipelatihan
1
iketerampilan iyang itersertifikasi iagar ipara inarapidana itersebut
imampu imeningkatkan itaraf iperekonomiannya iapabila ijika isuatu isaat
iwarga ibinaan ipemasyarakatan iitu isudah imenyelesaikan ihukumannya
idan itelah ikembali ikepada imasyarakat.Lembaga iPemasyarakatan ijuga
imerupakan i ifase iterakhir idari iproses isistem idalam iperadilan itindak
ipidana idi iIndonesia i isetelah ipelaksanaan iperadilan itindak ipidana
iyaitu idari ipihak ikepolisian, ipihak i ikejaksaan idan ijuga ipihak
ipengadilan iyang itugasnya imenjatuhkan ihukuman iberbagain ibentuk
isalah isatunya ipenjara iyaitu ipencabutan ihak iterhadap inarapidana.
iLembaga iPemasyarakatan i(LAPAS) iberperan imelaksanakan itugas
idan ifungsi i iserta imemberikan ifasilitas iterkait isistem
iPemasyarakatan, iyakni imelakukan i ipembinaan ikepada iWarga
iBinaan iPemasyarakatan i(WBP) ibentuk idari isebuah isistem
ikelembagaan iyang iberdasarkan ipada iPancasila, ihukum i isebagai
ijalan iuntuk ipembangunan. i
D. Pelaksanaan ipembinaan ikemandirian iyang idiberikan ikepada iwarga
ibinaan itersebut idilaksanakan idi ibimbingan ikerja i(BIMKER) iyang
isebelumnya isudah imempunyai ibakat idan iminat iuntuk imeluapkan
ikreativitas iserta ikemampuannya idi ibidang ikeahlian iuntuk
imenciptakan isebuah ikarya. iSebuah ikarya iakan ilebih ibermakna
iapabila idapat idikenal idan idihargai, idinilai, idibeli idan idapat
idigunakan iserta ibermanfaat iuntuk iorang ibanyak. iSebuah ikarya iatau
ihasil ibuatan iakan imemiliki idaya ijual idan iminat iyang ibanyak ioleh
ipara ipenikmat iyakni ikonsumen i(masyarakat iluas). iMaka idari iitu
idibutuhkan isebuah istrategi ipromosi idan ipemasaran iuntuk
imemperkenalkan idan imenarik ihati ipada ijangkauan imasyarakat
ipublik isecara iluas iseiring idengan iperkembangan ijaman iyang
isemakin imaju idibidang ibisnis. i
E. Promosi iiproduk iimerupakan iisalah iisatu iicara iiyang iidilakukan iioleh
iiorganisasi iiyang iibertujuan iiuntuk iimendobrak iipenjualan ihasil
iproduk. iiPromosi iiadalah iicara iiuntuk iimenginformasikan, iimerujuk,
2
iidan iimengingatkan iikosumen i i secara i i langsung i i maupun
i i tidak iilangsung iitentang iisuatu iiproduk iiatau iibrand iiyang iidijual.
iiSelain iiuntuk iimeningkatkan iipenjualan iiproduk, iipromosi iijuga
iimemiliki iitujuan-tujuan iitertentu iiyaitu iiuntuk iimenyampaikan
iiinformasi, iimemposisikan iiproduk, iidan iimemberikan iinilai iitambah
iidari iiproduk. iiDalam iihal iiini, i i promosi iibisa iidikatakan iiberhasil
iijika iikegiatan iipromosi iimampu iimenempatkan iiproduk i menjadi
iibrand iiof iimine.
F. Solusi istrategi ipemasaran iyang ibersifat ikonvensional idengan
imenggunakan itenaga ipemasaran i/ isalesman iadalah idengan
imenggunakan isosial imedia, isosial imedia isekarang itelah imemiliki
iperan ipenting idalam istrategi ipemasaran ibagi ibisnis ikecil imaupun
ibesar. iPemasaran ilewat imedia ionline ibanyak idiminati ikarena
imempunyai ikemudahan ibagi ikonsumennya. iKarena ipembelian ionline
iini imembuat ikonsumen inyaman, ikonsumen itidak iperlu iberkendara
iuntuk imendatangi itoko iyang imereka imau, itidak iperlu imencari
itempat iparkir, idan itidak iperlu iberjalan idari itoko ike itoko iserta
ikonsumen idapat imemesan ibarang imelalui ionline iselama i24 ijam
isehari idari imana idan ikapan isaja. iSelain iitu, ipembelian ionline ijuga
ibersifat iinteraktif idan isegera, iyaitu ipembeli ibisa iberinteraksi idengan
isitus ipenjual iuntuk imencari isebuah iinformasi idan ikemudian idapat
imelakukan ipemesanan idi itempat. iHal itersebut imenunjukkan ijika
isaat iini isebagian iorang ilebih inyaman iberbelanja isecara ionline
ikarena ibisa idiakses idengan imudah, icepat idan itidak imerepotkan.
G. Kini iberbagi iinformasi iseputar iproduk idapat idiberikan ikepada
ipengunjung iatau ifollower imelalui isocial imedia, isebagai icontoh
iInstagram. iInstagram imerupakan isalah isatu imedia isosial iyang isaat
iini idigemari imasyarakat iIndonesia ibahkan idunia idalam iaktivitas
iberbagi ifoto idan ivideo. iBanyaknya ipelaku iusaha iyang imenggunakan
iInstagram iuntuk iberbisnis imembuat ionline ishop iInstagram imenjadi
ilebih imudah iditemui. iHal iini imembuat ipelaku iusaha iberupaya
3
imengoptimalkan iakun iInstagram isebagai imedia ipromosi iyang
imampu imenjangkau icalon ikonsumen idimanapun iberada i(Andriana et
al., 2022). iDampak idari ipenggunaan imedia isosial iyaitu imemiliki
iefektivitas idalam istrategi ipromosi (Andriana et al., 2022).
iInstagram i merupakan i salah i satu i media i yang i pengguna
i aktifnya i mencapai i 400 ijuta ipengguna isecara iglobal. iTercatat idi
iIndonesia, iInstagram imerupakan ikonten iyang isering idikunjungi
idengan ibesaran i15% idari imedia isosial i yang i lain. iIndonesia imenjadi
isalah isatu inegara idengan ijumlah ipengguna iterbanyak, idan i89%
ipengguna ilayanan iinstagram iberasal idari ikalangan iusia i18-34 itahun
iyang imengakses iinstagram isetidaknya iseminggu isekali. iPada ibulan
iSeptember i2015, iinstagram imembuka iplatform-nya ikepada ibisnis
ibesar imaupun ikecil idi iseluruh idunia idan imenawarkan isolusi
iperiklanan i(idtechinasia.com, i2020)
Tabel 1.1
Indeks Komoditas Penjualan Via Online.
Data tahun 2019 dalam (Milyar Dollar)
10000
5000
Series 1
Sumber: (Hootsuite-We-Are-Social-Indonesia-Digital-Repot)
4
imasih igagap itehonologi imeskipun imampu imembeli isebuah ismartphone
idan ikurang imenguasai itehnologi ipembuatan iweb.
Menurut iSetiadi i(2008) ikeputusan ikonsumen idalam
imelakukanipembelian idi idefinisikan isebagai ikombinasi iantara
ipengetahuan iuntuk mengevaluasi idua iatau ilebih iprilaku ialternatif idan
imemilih isalah isatunya. iJika iiseseorang iimempunyai iipilihan iiantara
iimelakukan iipembelianiatau iitidak, iiseseorang iitersebut iisedang iiberada
iidalam iiposisi iimengambil iikeputusan. iiSalah iisatu iiyang
iimempengaruhi iipengambilan iikeputusan iipembelian iiitu iiadalah
iiadanya iipromosi iidi iimedia iisosial.
Berdasarkan ipenelitian ipamungkas i(2018) idalam ipenelitiannya
imenunjukan ibahwa isocial imedia imarketing ikurang iberpengaruh
iterhadap ikeputusan ipembelian ikarena ikurang ipaham iatau ikurang
iinformasi imengenai iproduk iyang itelah idi icantumkan idi isocial imedia
imarketing. iSedangkan imenurut izanjabila i(2019) idalam ipenelitian iyang
idi ilakukan imenunjukan ibahwa isocial i media imarketing isedikit iyang
imengetahui isehingga ihubungan isocial imedia imarketing iterhdap
ikeputusan ipemebelian isangat ikecil.
Lapas Kelas I Kota Madiun mempunyai SDM warga binaan yang
banyak dengan jumlah penghuni 1350 terdata bulan Juni 2022
(SDPLapasma, 2022). iLapas iKelas iI iKota iMadiun imerupakan isalah
isatu iLapas iyang imemproduksi imebel ihasil idari iproduksi ikerajinan
ikretivitas iwarga ibinaan. iPeneliti imelakukan/memilih ilokus ipenelitian
idi iLapas iI iKota iMadiun ikarena iberdasarkan idengan iadanya ifenomena
ikurangnya ipromosi iproduk ihasil ikerajinan imebel ibinaan iLapas iI iKota
iMadiun ike imasyarakat iluas idengan imenggunakan isocial imedia
imarketing imelalui imedia isosial iinstagram. iFaktanya imasih iterdapat
ipermasalahan ipada ipeningkatan istrategi ipemasaran ipenjualan iproduk
ikerajinan ihasil ibinaan ilapas, idikarenakan imayoritas ipembeli iberasal
idari ipihak iintern isaja iseperti ipetugas idan ikeluarga iWBP iiyang isedang
iberkunjung ike idalam iLapas. iFenomena idi ilapangan idalam
5
ipenerapanya ipemasaran ihasil iproduk itidak iberjalan idengan isemestinya,
ihasil iproduk ibinaan iLapas iKelas iI iKota iMadiun ihanya itersebar idari
imulut ikemulut isaja ibelom iterexplore/ekspose ike imasyarakat ipublik
isecara iluas idan iselama ipandemi iCovid-19 ikunjungan ihanya idibuka
idengan iwaktu itertentu. iSelain iitu ijuga ibelum iadanya isinergitas
ipromosi iatau ipemasaran imelalui idigital imarketing iyang imengakibatkan
iirendahnya iiminat iatau ikeputusan ikonsumen iuntuk imembeli iproduk
ihasil ibinaan iLapas iKelas iI iKota iMadiun. iMaka idari iitu, ipenulis iingin
imengupgrade istrategi ipemasaran idan ipromosi ihasil ikerajinan iproduk
imebel idengan imeningkatkan ipemasaran iproduk iyang ipositif ibagi
ikemajuan ibisnis idi iera iglobalisasi imelalui itrobosan iyang iinovatif
iyakni isocial imedia imarketing iuntuk imengubah ipengambilan ikeputusan
ikonsumen/pembeli imengenai ihasil iproduk ikreativitas ikerajinan imebel
ibinaan iLapas iKelas iI iKota iMadiun. i
Berdasarkan iuaraian ilatar ibelakang idi iatas, ipenulis imengangkat
ijudul i“Penerapan iStrategi iSocial iMedia iMarketing iDalam
iMempengaruhi iPengambilan iKeputusan iPembelian iProduk iMebel
iHasil iBinaan iLapas iKelas iI iKota iMadiun”.
H. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana Penerapan Strategi Social Media Marketing Dalam
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mebel
Hasil Binaan Lapas Kelas I Kota Madiun?
2. Apa saja hambatan dalam Penerapan Strategi Social Media Marketing
Dalam Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pembelian Produk
Mebel Hasil Binaan Lapas Kelas I Kota Madiun?
I. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui:
6
1. Untuk mengetahui Penerapan Strategi Social Media Marketing Dalam
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mebel
Hasil Binaan Lapas Kelas I Kota Madiun.
2. Untuk mengetahui hambatan dalam Penerapan Strategi Social Media
Marketing Dalam Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pembelian
Produk Mebel Hasil Binaan Lapas Kelas I Kota Madiun.
J. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk memberikan sumbangsih pemikiran bagi pihak Lapas dalam
upaya memperlakukan sekaligus mendorong Narapidana agar piawai
dalam mengolah bahan kayu menjadi produk furniture (mebel).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Diharapkan ipenelitian iini ibisa imenjadi isarana iyang
imemberikan i imanfaat iuntuk imenerapkan ipengetahuan
ipeneliti iserta idapat imenambah i iilmu ipengetahuan iyang
idikembangkan isosiologi iberhubungan idengan i iperanan
iLembaga iPemasyarakatan iterkait istrategi ipeningkatan
ikualitas i iprogram ipembinaan ikemandirian ipada iLembaga
iPemasyarakatan imelalui istrategi isosial imedia idigital
imarketing.
b. Bagi Peneliti
Diharapkan ipenelitian iini ibisa imemberikan ikontribusi idalam
iperkembangan iilmu ipengetahuan iserta ipenelitian idengan
iteori iyang i isesuai idengan iperan iLembaga iPemasyarakatan
iyang imemiliki istrategi isosial imedia idigital imarketing
iuntuk imeningkatkan ikualitas iprogram ipembinaan
ikemandirian ipada iLembaga iPemasyarakatan.
c. Bagi Intansi
1) Bagi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
7
Sebagai ibahan imasukan ikhususnya idalam istrategi
ipeningkatan i ikualitas iprogram ipembinaan ikemandirian
ifurniture, iuntuk i imembuat ikebijakan imengenai
ipembinaan ikemandirian idalam i ibentuk ipeningkatan
iprogram ikegiatan ikerja ibagi inarapidana iyang ilebih
imaju imelalui istrategi isosial imedia idigital imarketing.
2) Bagi Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan
Sebagai ipengetahuan itambahan iterkait istrategi isosial
imedia idigital imarketing ipada ipeningkatan i ikualitas
ipembinaan ikhususnya idalam ipelaksanaan ipembinaan i
ikemandirian imelalui ikegiatan ikerja ibidang ifurniture
ipada i iLembaga iPemasyarakatan iKelas iI iMadiun. iSerta
isebagai i ibahan ipertimbangan iuntuk iLembaga
iPemasyarakatan idalam i irangka imeningkatkan
iketerampilan iyang isudah iada iguna i imeningkatkan
ikualitas iLembaga iPemasyarakatan itersebut, idan i idapat
idijadikan isebagai ibahan ievaluasi ibagi iLembaga i
iPemasyarakatan idalam imemenuhi iindikator-indikator
iyang i imenunjang ikualitas ihidup inarapidana iterhadap
iPenerapan iStrategi iSocial iMedia iMarketing iDalam
iPengambilan iKeputusan iPembelian iProduk iMebel iHasil
iBinaan iLapas iKelas iI iKota iMadiun.
3) Bagi Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP)
Diharapkan bisa memberikan ilmu pengetahuan serta
wawasan dan acuan dalam menulis penelitian, khususnya
bagi dosen, penulis, dan taruna POLTEKIP.
d. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan bacaan maupun
informasi bagi penelitian berikutnya yang akan melakukan
penelitian bidang hal yang terkait serta untuk gambaran terhadap
Penerapan Strategi Social Media Marketing Dalam Pengambilan
8
Keputusan Pembelian Produk Mebel Hasil Binaan Lapas Kelas I
Kota Madiun.
K. Asumsi
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat
diberikan asumsi yaitu
1. Penerapan Strategi Social Media Marketing dengan menggunakan
beberapa aplikasi sosial media khususnya instagram akan
meningkatkan Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mebel
Hasil Binaan Lapas Kelas I Kota Madiun.
2. Hambatan dalam strategi pemasaran produk mebel hasil binaan
Lapas Kelas I Kota Madiun dalam mengelola akun sosial media agar
mampu mengoptimalkan penerapan strategi pemasaran
menggunakan Social Media Marketing.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Literatur Review
Penulis itertarik imengambil ijudul iini ikarena iingin imengetahui
imengenai ibagaimana iperan istrategi isocial imedia imarketing idalam
ipengambilan ikeputusan ipembelian iproduk imebel ihasil ibinaan ilapas
ikelas iI iKota iMadiun idengan ijudul iskripsi i“Studi iPenerapan iStrategi
iSocial iMedia iMarketing iDalam iPengambilan iKeputusan iPembelian
iProduk iMebel iHasil iBinaan iLapas iKelas iI iKota iMadiun”. iPenulis
imenyadari iapabila iada ipenelitian iyang isama imaka ipenelitian
ipenulisan iini imerupakan ipembaharuan iatau iperagaman. iHal iini ibisa
idibuktikan idengan imembandingkan iterhadap ipenelitian-penelitian
iterdahulu iyang ipernah idilakukan ioleh ipeneliti isebelumnya, iyaitu:
Tabel 2.1
Literatur Review
No Jenis Judul Penulis Tahun
1 Jurnal Implementasi Strategi Promosi 1. Putri Lestari 2020
Produk Dalam Proses Keputusan 2. Muchammad
Pembelian Melalui Digital Saifuddin
Marketing Saat Pandemi Covid'19
2 Jurnal Strategi Promosi Produk Melalui 1. Tabroni 2021
Digital Marketing Bagi Umkm
Terdampak Pandemi Covid'19
Berdasarkan Keputusan Konsumen
3 Jurnal Implementasi Strategi Promosi 1. Agus 2022
Dan Digital Marketing Melalui Dharmanto
Instagram Dalam Keputusan 2. Indiastari
Pembelian Produk Sepatu Desty
Olahraga Saat Pandemi Covid 19 Rositasari
Di Ifootball Store Kota Bekasi
10
1. Penelitian yang di tulis oleh Putri Lestari dan Muchammad
saifuddin dengan judul Implementasi Strategi Promosi Produk
Dalam Proses Keputusan Pembelian Melalui Digital Marketing
Saat Pandemi Covid'19.
Penelitian iini imenjelaskan itentang iimplentasi istrategi
ipromosi iproduk idalam iproses ikeputusan ipembelian imelalui
idigital imarketing. iTujuannya iyaitu iuntuk imelihat ibagaimana
iimplementasi istrategi ipromosi iproduk imelalui idigital
imarketing ipada imasa ipandemi imempengaruhi iproses
ipengambilan ikeputusan ipembelian. iJenis imetode iyang
idigunakan idalam ipenelitian iini iadalah ikualitatif iyang
imenggunakan idata iberupa iliteratur iatau istudi ipustaka.
iAdapun idata-data iyang idigunakan iuntuk imenjelaskan ihasil
ipenelitian iantara ilain iadalah ibuku-buku imengenai ipemasaran,
iskripsi, idan ijurnal-jurnal iilmiah iserta iwebsite iyang irelevan
idengan ipenelitian idan imemiliki ivariabel iyang isama idengan
ijudul ipenelitian.
Hasil idari ipenelitian iini imenunjukkan ibahwa iimplentasi
istrategi ipromosi iproduk idengan imenggunakan idigital
imarketing iberpengaruh iterhadap iproses ikeputusan ipembelian,
idimana idalam ihal iini istrategi ipromosi imelalui idigital
imarketing imemiliki ibeberapa ikeuntungan iyaitu ilebih ipraktis,
ihemat ibiaya, iserta imampu ilebih icepat idalam imenanggapi
ipermintaan iatau ikeluhan ikonsumen.
Perbedaannya idengan ipenelitian iyang idilakukan ioleh iPutri
iLestari iadalah imenjelaskan itentang ibagaimana iimplementasi
iStrategi iPromosi iProduk imelalui iDigital iMarketing
iberpengaruh iterhadap ikeputusan ipembelian. iSedangkan idalam
ipenelitian iyang iakan idilakukan ipenulis iyaitu ipenerapan
iStrategi iPromosi iProduk imelalui isosial imedia iMarketing
idalam iproses ipengambilan ikeputusan ipembelian iproduk
11
imebel ihasil ibinaan iLapas iI iKota iMadiun.
2. Penelitian yang di tulis oleh Tabroni dengan judul “Strategi
Promosi Produk Melalui Digital Marketing Bagi UMKM
Terdampak Pandemi Covid'19 Berdasarkan Keputusan
Konsumen”.
Penelitian iini imenjelaskan imengenai istrategi ipromosi
iproduk imelalui idigital imarketing ipada iUMKM idalam
ikeputusan ikonsumen ipada imasa ipandemi. iTujuannya iadalah
iuntuk imelihat ibagaimana imedia idigital imarketing isebagai
istrategi ipromosi imampu imeningkatkan ikeputusan ipembelian
ikonsumen, iserta imenunjukkan ibeberapa ilangkah istrategi
ipromosi imelalui idigital imarketing idalam imeningkatkan
ikeputusan ipembelian ijuga isebagai isuatu istrategi ibagi iUMKM
ibertahan ipada imasa ipandemi. iJenis imetode iyang idigunakan
idalam ipenelitian iini iadalah ikualitatif iyang imenggunakan idata
iberupa iliteratur iatau istudi ipustaka. iAdapun idata-data iyang
idigunakan iuntuk imenjelaskan ihasil ipenelitian iantara ilain
iadalah ibuku-buku imengenai ipemasaran, iskripsi, idan ijurnal-
jurnal iilmiah iserta iwebsite iyang irelevan idengan ipenelitian
idan imemiliki ivariabel iyang isama idengan ijudul ipenelitian.
Hasil idari ipenelitian iini i imenunjukkan ibahwa istrategi
ipromosi iproduk idengan imenggunakan idigital imarketing
iberpengaruh iterhadap iproses ikeputusan ipembelian ikonsumen.
iAdapun ibeberapa ilangkah i i i istrategi iUMKM i iuntuk i idapat
imempertahankan ibisnisnya, iantara ilain iyaitu imelakukan
ipenjualan imelalui ie-commerce, imenggunakan iteknologi idigital
isebagai imedia ipemasaran, imelakukan iperbaikan ikualitas
iproduk iserta ilayanan. iDan imenjaga ihubungan ibaik idengan
ikonsumen i(Tabroni i& iKomarudin, i2021). i
Perbedaannya idengan ipenelitian iyang idilakukan ioleh
iTabroni iadalah ipenelitian iyang idilakukan ioleh itabroni
12
imembahas itentang ipenerapan istrategi ipemasaran iproduk
imelalui idigital imarketing idapat imempengaruhi ikeputusan
ipembelian idan imeningkatkan ipenjualan ipada iUMKM iselama
imasa ipandemi icovid i19. iSedangkan ipada ipenelitian iini ilebih
i imemfokuskan istrategi ipemasaran imelalui isosial imedia
imarketing iproduk imebel ihasil ibinaan iLapas iI iKota iMadiun
idalam imeningkatkan ikeputusan ipembelian iproduk.
3. Penelitian yang di tulis oleh Agus Dharmanto dan Indiastari Desty
Rositasari dengan judul “Implementasi Strategi Promosi Dan
Digital Marketing Melalui Instagram Dalam Keputusan Pembelian
Produk Sepatu Olahraga Saat Pandemi Covid 19 Di Ifootball Store
Kota Bekasi”.
Jenis ipenelitian iyang idigunakan idalam ipenelitian iini
iadalah ipenelitian ikuantitatif. iPenelitian iini i ibertujuan iuntuk
imengetahui iapakah istrategi ipromosi idan idigital imarketing
imelalui iInstagram iberpengaruh iterhadap ikeputusan ipembelian
iproduk isepatu iolahraga. iTeknik ianalisis iyang idigunakan
idalam ipenelitian iadalah ianalisis iregresi ilinier iberganda. iHasil
idari ipenelitian iini iberhasil imengungkap ivariabel iStrategi
iPromosi iberpengaruh ipositif idan isignifikan iterhadap
ikeputusan ipembelian, idigital imarketing iberpengaruh ipositif
idan signifikan iterhadap ikeputusan ipembeliani(Agus
iDharmanto, i2022).
Perbedaannya idengan ipenelitian iyang idilakukan ioleh
iAgus iDharmanto idan iIndiastari iDesty iRositasari iadalah
ipenelitian iyang idilakukan i ioleh iAgus iDharmanto idan
iIndiastari iDesty iRositasari iadalah ijenis ipenelitian ikuantitatif.
iSedangkan idalam ipenelitian iini imenggunakan ijenis ipenelitian
ikualitatif. iSelain iitu ipenelitian iyang idilakukan i ioleh iAgus
iDharmanto idan iIndiastari iDesty iRositasari imenggunakan
iobjek ipenelitian i100 ipengunjung iIfootball iStore iKota iBekasi.
13
iSedangkan idalam ipenelitian iyang idigunakan iadalah iLapas iI
iKota iMadiun.
B. Landasan Teori
1. Strategi Bauran Pemasaran
Menurut ipendapat iKotler i(2004) iimarketing iimix iiatau iibauran
ipemasaran iimerupakan iiserangkaian iimodel iipemasaran iiyang iidapat
idigunakan iioleh iiorganisasi iiguna iimempengaruhi iisasaran iiyang iberada
idi iipasar. iMenurut iKotler i(2004), imarketing imix imemiliki ibeberapa
iunsur iyang imenjadi ivariabel idari ibauran ipemasaran, iyakni:
a. Product
Barang/jasa iyang iditawarkan ikepada imasyarakat. iProduk
idengan ikualitas iyang ibaik iakan iselalu idiupgrade idengan
iinovasi-inovasi iakan imempunyai ikesempatan iyang ilebih ibesar
iguna imenarik ikonsumen
b. Price
Nominal iangka iyang iditentukan iuntuk imembayar iproduk iyang
idijual, ibiaya ipengemasan, idan ibiaya ipengiriman
c. Place
Lokasi i(place) iadalah ipengelolaan iserta ipenentuan i‘jalur’ iketika
imelakukan iperdagangan imaupun ipemasaran iyang idipakai ioleh
iorganisasi iguna imendistribusikan iproduk/jasa, idan ijuga iberguna
iuntuk imelayani ipasar itujuan.
d. Promotion
Cara iuntuk imenarik iperhatian ikonsumen. iBisa imelalui iiklan
iatau ipotongan iharga.
2. Analisis SWOT
Menurut iRangkuti i (2014:19) SWOT i iadalah i isingkatan i idari i
ikekuatan i i(Strengths) idan ikelemahan i i(Weakness) idari iinternal
iperusahaan. i iPeluang i i(Oppurtunities) i idan i iancaman i i(Threats) i idari
i ilingkungan i ieksternal. iAnalisis iSWOT iadalah isebuah ibentuk ianalisa
14
isituasi idan ikondisi iyang ibersifat ideskriftif (member igambaran).
iRangkuti i (2014:19) i imendefinisikan iAnalisis i iSWOT i imerupakan i
iidentifikasi i iberbagai i ifaktor isecara isistematis iuntuk imerumuskan
istrategi iperusahaan. iDalam i iprinsip i iSWOT i iterdapat i ilingkungan i
iintenal i iyaitu i ikekuatan i idan i ikelemahan i idan ilingkungan i ieksternal
i iyaitu i ipeluang i idan i iancaman i iyang i idigunakan i iuntuk i imenetapkan
iperumusan iperencanaan idalam iupaya ipenetapan istrategi idalam ijangka
ipanjang.
Dalam i ianalisis iSWOT iini i imenganalisis i iadanya i idua i ifaktor i
ilingkungan i ibisnis, i idimana ilingkungan iitu iberupa:
Lingkungan iinternal imerupakan ifaktor iyang iada idalam iperusahaan
iyangidipengaruhiioleh ikekuatan idan ikelemahan. iFaktor iini iberkaitan
idengan isuatu ikondisi ididalam iorganisasi, idimana idipengaruhi ioleh
iterbentuknya ipembuatan ikeputusan iperusahaan.
Lingkungan ieksternal imerupakan ifaktor iyang iada idiluar iperusahaan
iyang idipengaruhi ipeluang idan iancaman. iFaktor iini iberkaitan idengan
ikondisi idiluar iperusahaan idimana iakan imempengaruhi ipembuatan
ikeputusan iperusahaan.Berikut iadalah itabel imatrik iSWOT
Tabel 2.2 Matriks SWOT
INTERNAL
STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)
(KEKUATAN) (KELEMAHAN
EXTERNAL
OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI SO STRATEGI WO
(PELUANG)
TREATHS (T)
STRATEGI ST STRATEGI WT
(ANCAMAN)
Sumber : Rangkuti (2014)
Dalam i ipengambaran i imatriks i iyaitu i ibagaimana i ipeluang i idan
iancaman i idari i ilingkungan ieksternal i iperusahaan i idiantisipasi i ioleh i
ikekuatan i idan i ikelemahan i idari i ilingkungan i iinternal iperusahaan. i
iMariks i iSWOT i iakan i imempermudah i imerumuskan i iberbagai i
POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN
15
istrategi. i iPada idasarnnya i ialternatif i istrategi i iyang i idiambil i idan i
idiarahkan i ipada i iusaha-usaha i iuntuk imenggunakan ikekuatan idan
imemperbaiki ikelemahan, imemanfaatkan ipeluang-peluang ibisnis iserta
imengatasi iancaman iyang iada. iSehingga imatriks iSWOT itersebut iakan
imemperoleh iempat ikelompok ialternatif istrategi iyang idisebut iStrategi
iSO, istrategi iST, istrategi iWO idan istrategi iWT.
Menurut iRangkuti i(2004), ipenjelasan iuntuk imasing-masing istrategi
ipada imatriks iSWOT iadalah isebagai iberikut:
1. Strategi iSO i(Strenght-Opportunity). iStrategi iini idibuat i
iberdasarkan ijalan ipikiran iperusahaan, iyaitu idengan
imemanfaatkan iseluruh i ikekuatan iyang i idimiliki i iuntuk
imerebut idan imemanfaatkan ipeluang isebesar-besarnya.
2. Strategi i iST i i(Strenght-Threath). i iStrategi i iini i idibuat i
iberdasarkan i ikekuatan-kekuatan iyang idimiliki iperusahaan
iuntuk imengantisipasi iancaman-ancaman iyang iada.
3. Strategi iWO i(Weakness-Opportunity). iStrategi iini iditerapkan i i
iberdasarkan ipemanfaatan ipeluang iyang iada idengan icara
imeminimalkan ikelemahan iyang iada.
4. Strategi iWT i(Weakness-Threath). iStrategi iini ididasarkan ipada
ikegiatan iyang ibersifat idefensif, iberusahaimeminimalkan
ikelemahan-kelemahan iperusahaan iserta i isekaligus imenghindari
iancaman-ancaman.
C. Definisi Operasional
Untuk imemberikan ipenjelasan iuntuk imempermudah idalam
imemahami ipenulisan iini, ipenulis imemberikan ibatasan ipengertian idari
iberbagai iistilah iyang iterdapat idalam ijudul iini, iantara ilain:
1. Lembaga Pemasyarakatan
Lembaga ipemasyarakatan imerupakan itempat iyang idimana
idipergunakan iuntuk iimplementasi idari ipelaksanaan ipembinaan
iterhadap iNarapidana idan iAnak iDidik iPemasyarakatan
16
i(ANDIKPAS), iLembaga iPemasyarakatan idimasyarakat iumum ibiasa
imenyebutnya idengan iLAPAS. iPengertian iLembaga iPemasyarakatan
itersebut idi iambil idari iUndang-Undang iNomor i12 iTahun i1995
iTentang iPemasyarakatan ipada iBAB i1 itentang iketentuan iyang
iterdapat ipada ipasal i1 ipoint i3. iDapat idisimpulkan ibahwa iLembaga
iPemasyarakatan iyaitu iadalah itempat idilaksanakannya isuatu
ipembinaan isebagai ibentuk ipelaksanaan idari ipemasyarakatan iyang
idi itujukan iuntuk iNarapidana idan iANDIKPAS.
2. Pembinaan
Pembinaan imerupakan ibentuk ikegiatan iyang ibertujuan iuntuk
imeningkatkan ikualitas iNarapidana idan iAnak iDidik iPemasyarakatan
idalam iberibadah ikepada ituhan iyang imaha iesa isebagai
ikepercayaannya iagar ilebih ibertaqwa, imeningkatkan ikecerdasan
idalam ibefikir idan ibekerja, imeningkatkan iperubahan isikap idan
iperilaku ike iarah ilebih ibaik, imeningkatkan ijiwa iprofesional iyang
idimiliki, imeningkatkan ikesehatan ibaik idari ikesehatan ijasmani
imaupun ikesehatan irohani iyang idimiliki ioleh iNarapidana idan iAnak
iDidik iPemasyarakatan. iDapat idisimpulkan ibahwasannya ipembinaan
imerupakan iberbagai ibentuk ikegiatan iyang idapat imeningkatkan
ikualitas idari iNarapidana idan iAnak iDidik iPemasyarakatan isehingga
idapat imenjadi ilebih ibaik idari isebelumnya.
3. Analisis
Menurut iSugiyono i(2018), iAnalisis imerupakan isuatu iproses iuntuk
imenyusun idan imencari idata idengan icara isistematis iyang idiperoleh
iberdasarkan ihasil iyang ididapatkan idari icatatan ipengamatan
ilapangan idan idokumentasi i i(observasi), iwawancara, iyang ididata
imenjadi ikategori, idijelaskan ikedalam iunit-unit, idisusun
imenggunakan ipola, idilakukannya iintegrasi idari idua idata i(sintesa),
imemilah idata iyang imana iyang ipentik idan iakan idi ipelajari
isehingga idapat idibuat ikesimpulan idengan imudah idi ipahami i ioleh
ioranglain imaupun idiri isendiri. iDapat idisimpulkan ibahwa ianalisis
17
iyaitu ibentuk iproses idalam imencari idan imenyusun isuatu idata
isecara isistematis.
4. Strategi
Strategi idalam ibahasa iyunani imerupakan istrategos, iyang iberarti
iseni idan ijenderal. iMenurut iChandler i(1962), istrategi iadalah
isesuatu iyang idapat idijadikan ialat iuntuk ipencapaian itujuan,
idigunakan isebagai ialat idalam iperkembangan iyang idimana istrategi
imemiliki ikonsep iberkembang isecara iterus imenerus. iDapat idi
isimpulkan ibahwa istrategi isecara ietimologi iyang iberasal idari
ibahasa iyunani idengan iarti iseni idan ijenderal, isedangkan imenurut
iterminologi iyaitu isuatu ialat iyang idigunakan iuntuk imencapai
itujuan ikarena iperkembangan-perkembangan iyang iada.
5. Digital Marketing
Digital marketing adalah segala kegiatan memasarkan dan
mempromosikan barang maupun jasamenggunakan media online dengan
jangkauan pasar yang sangat luas, dan mudah dilakukan dimana saja dan
kapan saja. Digital marketing memudahkan promosi penjualan, seperti
penggunaan media sosial yang banyak digunakan oleh para
pemasar. Pemasaran melalui digital marketing jangkauannya akan
luas dan biaya akan lebih murah. Keberadaan media sosial menjadi
sarana bagi konsumen yang dapat digunakan untuk menyebarkan
informasi baik berupa teks, gambar, audio, dan video dengan banyak
pihak baik antar perusahaan kepada konsumen.
6. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah keputusan seseorang atau pembeli dalam
memilih dua pilihan alternatif atau lebih dalam kegiatan pembelian suatu
barang. keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau
membeli atau tidak terhadap prouduk.
18
D. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
PEMBINAAN KEMANDIRIAN
19
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Desain Penelitian
Menurut ipendapat iSugiyono i(2013) imetode ipenelitian ikualitatif
imerupakan ipenelitian iyang idigunakan iuntuk imeneliti iobyek
ialamiah,yang imana ipeneliti isebagai iinstrumen ikunci idalam
ipengumpulan idata. iDalam ipenelitian iini ipeneliti imencocokan iantara
irealita iempiris idengan iteori iyang iberlaku idengan imenggunakan imetode
ideskriptif.
Metode ipenelitian iyang idigunakan idalam ipenulisan iskripsi iini
iadalah imetode ideskriptif ianalisis, iyaitu imetode iyang iakan
imenggambarkan ibagaimana ipenerapan istrategi ipemasaran isosial imedia
imarketing idalam ipengambilan ikeputusan ipembelian iproduk imebel ihasil
ibinaan iLapas iKota iMadiun.
20
Sesuai idengan ikarakteristiknya ipenelitian ideskriptif imempunyai
itahap- itahap itertentu idalam imelaksanakannya. iTahap-tahap itersebut
iadalah isebagai iberikut i:
1. Perumusan masalah
Metode ipenelitian iharus idimulai idari imunculnya ipermasalahan,
iyaitu iperumusan ipertanyaan-pertanyaan ipenelitian iyang
ijawabannyaiiiiididapatkan idari ipenggunaan idata idari ilapangan.
2. Penentuan jenis informasi yang dibutuhkan
Peneliti iharus imenentukan iinformasi iyang idibutuhkan iuntuk
imenjawab imasalah iatau ipertanyaan iyang isudah idibuat. iDalam
ihal iiniipeneliti imembutuhkan iinformasi iatau idata ikualitatif.
3. Penentuan prosedur pengumpulan data
Terdapat i2 iunsur ipenelitian iyang idibutuhkan, iyakni ialat
ipengumpulan idata iatau iinstrumen idan isampel iatau isumber idata
iyaitu idari imana isebaiknya idiperoleh iinformasi. iDalam
ipenelitian iterdapatibeberapa ialat ipengumpulan idata idiantaranya
iobservasi, ites, isosiometri, iobservasi, ikuesioner. iInstrumen
itersebut iumum idigunakan idalam ipenelitian ideskriptif. iAgar
ididapatkan isampel iyang ijelas, imasalah ipada ipenelitian iharus
idisusun isecara ifokus isehinggga imenunjukan iarah iyang ipasti
ipada isumber idata idan iinstrumen.
4. Penentuan prosedur pengolahan data atau informasi
Informasi iatau idata iyang itelah ididapatkan idengan ialat iyang itelah
iditentukan idan isampel iatau isumber idata itertentu imasih
imerupakan iinformasi iatau idata ikasar. iData idan iinformasi
itersebut iharus idiolah isupaya ibisa idijadikan ialat iuntuk
imenyelesaikan ipertanyaan ipenelitian.
5. Menarik kesimpulan penelitian
Dari ihasil iolah idata iyang itelah idilakukan, ipeneliti imengambil
ikesimpulan ihasil ipenelitian ideskriptif idengan icara imenjawab
ipertanyaan-pertanyaan ipenelitian idan imerumuskan isemua
21
ijawaban iyang iada imenjadi isatu ikesimpulan iyang imerangkum
ipermasalahan ipenelitian isecara ikeseluruhan.
C. Sumber Data
Jenis idata idilihat idari isumbernya, idapat idibedakan iantara idata iyang
idiperoleh ilangsung idari imasyarakat idan idata iyang idiperoleh idari ibahan
ipustaka. iSumber idan ijenis idata ipada ipenulisan iini imenggunakan idua
isumber idata, iyaitu:
1. Data Primer
Data iprimer iadalah idata iyang ididapatkan ipeneliti isecara
ilangsung idari ilokus ipenelitian, idengan imelakukan iobservasi
idan imelakukan iwawancara ikepada iinforman iatau iresponden,
iuntuk imendapatkan iinforbuiiatau idata iyang idibutuhkan idan ijuga
imemahami isituasi idan ikondisi idi ilokusipenelitian. iData iprimer
iadalah isumber idata iutama iyang idibutuhkan idalam ipenelitian
ikualitatif. iHal idiperoleh idari iinforman iatau iresponden iyang
iada idi ilokus ipenelitian. iPenulis iakan imengkaji idan imeneliti
isumber idata iyang idiperoleh idari ipenelitian idi ilapangan iserta
idata iini idiambil ilangsung idari isumbernya i melalui i wawancara
i yang i dilakukan i terhadap i informan i yang iberkaitan idengan
ipenelitian.
2. Data Sekunder
Data isekunder iadalah idata iyang idiperoleh idari ihasil
ipenelitian ikepustakaan idengan imelakukan istudi idokumen, iarsip
i,dan iliteratur- iliteratur idengan imempelajari ihal-hal iyang
ibersifat iteoritis ikonsep-konsep, ipandangan-pandangan, idoktrin
idan iasas-asas ihukum iyang iberkaitan idengan ipokok ipenulisan.
a. Studi Kepustakaan
Penulis imenggunakan iliteratur iyang irelevan
isebagai ititik ireferensi iuntuk ilebih imemahami imasalah
iyang idibahas.Studi iliteratur idapat idijadikan isebagai
22
ibahan iperbandingan idan ikajian ipustaka. iStudi
ikepustakaan iyang idigunakan iberupa iundang-undang,
iperaturan ipemerintah iserta ibuku idan iartikel iyang
iberkaitan idengan ijudul iperan ikomunikasi iorganisasi.
b. Studi Dokumentasi
Riset idokumen, iyaitu imengumpulkan idata idengan
imenyalin idan imenyalin idokumen idan icatatan ipenting
iyang iberhubungan idengan ipenelitan iyang iada idi ilokus
ipenelitian. iDokumentasi iberupa ifoto ihasil iobservasi
ipada ilokus ipenelitian idi iLapas idan idata iberupa icatatan,
iarsip, ilaporan iatau ibiografi iserta ipendukung ilainnya.
23
idalam ipenelitian iini iadalah iteknik iwawancara iterbuka ikarena
isebagai iacuan iuntuk imencari iinformasi iyang ilebih idalam iterkait
ipembahasan idalam ipenelitian iyang idi iteliti.
3. Riset dokumen, yaitu mengumpulkan data dengan menyalin dan
menyalin dokumen dan catatan penting yang berhubungan dengan
penelitan yang ada di lokus penelitian. Dokumentasi berupa foto hasil
observasi pada lokus penelitian di Lapas dan data berupa catatan, arsip,
laporan atau biografi serta pendukung lainnya.
24
Dalam ipenelitian iini ipenarikan ikesimpulan idilakukan idengan
imengambil iinti isari irangkaian ihasil ipenelitian iberdasarkan
isumber idata iprimer idan isekunder isehingga idiperoleh
ijawaban iyang isesuai idengan itujuan ipenelitian. iKesimpulan
idirumuskan idengan imengacu ipada ijawabab ipermasalah
ipenelitian.
F. Jadwal Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kota
Madiun, yang berlamatkan di Madiun Lor, Kec. Mangunharjo, Kota
Madiun, Kanwil Jawa Timur.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga November Tahun
2022, dengan rincian waktu penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
2022
NO KEGIATAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penentuan
Topik
2 Pengajuan
Judul
3 Persetujuan
Judul
4 Penyusunan
Proposal
5 Pengumpulan
Proposal
7 Seminar
Proposal
8 Pengambilan
Data
9 Pengolahan
Data dan
Penyusunan
Skripsi
10 Pengumpulan
25
Skripsi
11 Sidang
Skripsi
26
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
27
2) Membangun kelembagaan yang profesional dengan berlandaskan
pada akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi pemasyarakatan;
3) Memberikan pelayanan dan pembimbingan pemasyarakatan
dengan mengedepankan etika.
Gambar 4.1
Kantor Lapas Kelas I Madiun
Sumber: Data Primer
28
Tabel 4.1 Jumlah Pegawai Lapas Kelas I Madiun
NO JUMLAH
1 147 ORANG
Sumber data per tanggal 22 Juni 2022
29
sebagai berikut:
30
pengamanan.
c. Bidang Pembinaan Narapidana
Bidang pembinaan narapidana memiliki tugas yaitu memberikan
bimbingan pemasyarakatan kepada narapidana atau anak didik dengan
melaksanakan fungsi yaitu:
1) Melakukan registrasi dan membuat statistik serta
dokumentasi sidik jari narapidana atau anak didik;
2) Memberikan bimbingan pemasyarakatan, mengurus
kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana atau
anak didik.
d. Bidang Kegiatan Kerja
Bidang kegiatan kerja memiliki tugas yaitu memberikan
bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan mengolah hasil
kerja dengan menyelenggarakan fungsi yaitu:
1) Memberikan bimbingan latihan kerja bagi narapidana atau
anak didik dan mengelola hasil kerja;
2) Mempersiapkan fasilitas sarana kerja.
e. Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib
Bidang administrasi keamanan dan tata tertib memiliki tugas
yaitu mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan
pembagian tugas pengamanan, menerima laporan harian dan berita
acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan
berkala di bidang keamanan dan menegakkan tata tertib, bidang
administrasi keamananan dan tata tertib menyelenggarakan fungsi
yaitu:
1) Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan
pembagian tugas pengamanan;
2) Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan
pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala
di bidang keamanan dan menegakkan tata tertib.
31
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini
menggunakan pendekatan jenis deskriptif analitis, yang dilaksanakan dengan
melakukan wawancara kepada petugas pemasyarakatan dan konsumen
produk mebel hasil karyawa warga binaan lembaga Pemasyarakatan Kelas I
Madiun.
Data dalam penelitian ini berupa hasil cara wawancara terhadap petugas
pemasyarakatan dan konsumen produk mebel hasil karyawa warga binaan
lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mendapatkan informasi data yang diperlukan secara jelas dan detail.
Metode penelitian lainnya adalah studi literatur dan penelitian yang
memperhatikan dan memerlukan olahan filosofis dan teoritis daripada uji
empiris lapangan.
Hasil penelitian yang dilakukan baik melalui wawancara saat
pengambilan data maupun observasi berharap agar bisa mengetahui
penerapan strategi marketing i produk mebel hasil binaan Lapas Kelas I Kota
Madiun serta mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penerapan
strategi marketing i produk mebel hasil binaan Lapas Kelas I Kota Madiun.
Hasil penelitian berupa wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap
beberapa informan yang memiliki informasi (data) mengenai Objek
Permasalahan yang sedang diteliti sebagai berikut :
Tabel 4.3
Informan Penelitian
No Jabatan Kode
1 Kepala Seksi Bimbiman Kerja Kasi Bimker
2 Kepala Seksi Pengelolaan Hasil Kerja Kasi PHK
3 Konsumen Lapas Konsumen 1
4 Konsumen Lapas Konsumen II
Sumber : Data olahan pribadi
32
Data Primer
Data primer didapat melalui kegiatan penelitian pada objek penelitian di
Lapas Kelas I Madiun melalui kegiatan wawancara. Adapun informan untuk
melengkapi data primer adalah :
1. Kepala Seksi Bimbiman Kerja dan Kepala Seksi Pengelolaan Hasil Kerja
2. Konsumen produk mebel hasil binaan Lapas Kelas I Kota Madiun yaitu
masyarakat umum yang memiliki hubungan pertemanan dengan salah satu
petugas Lapas Kelas I Kota Madiun
Tabel 4.4
Wawancara dengan petugas
Pertanyaan
Bagaimana gambaran produk mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota
Madiun?
33
produk mengikuti tren dan selera konsumen
luar.
Pertanyaan
Menurut anda bagaimana kualitas serta model produk mebel yang dihasilkan
warga binaan Lapas I Kota Madiun?
34
saya. Tapi karena disini yang tersedia dari baha
jati yauda saya pilih opsi yang paling cocok aja.
Tabel 4.6
Wawancara dengan petugas
Pertanyaan
Bagaimana gambaran mengenai harga yang ditawarkan untuk produk mebel
yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun?
No Informan Hasil Wawancara
Harga yang ditawarkan untuk produk-produk
mebel disini saya rasa terjangkau dan cukup
bersaing dengan harga produk mebel dipasaran
1 Kasi Bimker ya mas, untuk spesifikasi yang sama, disini kita
menggunakan bahannya jati. Satu set meja kursi
tamu itu kurang lebih 2,5 juta sampek 5 juta
mas. Tergantung model.
35
Produk mebel disini relatif terjangkau mas,
karena sementara ini kita pakek bahannya kayu
2 Kasi PHK
jati. Harga nya tergantung dari model pesanan
juga, berkisar 2 hingga 5 jutalah mas.
Sumber : Hasil penelitian lapangan yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menjelasakan terkait harga produk mebel yang
dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun relatif terjangkau, hal ini
dikarenakan bahan yang digunakan merupakan bahan yang memiliki kualitas yaitu
menggunakan kayu jati. Untuk harga yang ditawarkan adalah Rp. 2000.000, 00
hingga Rp. 5.000.000,00 tergantung model pesanan konsumen.
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu konsumen
Lapas I Kota Madiun. Berikut Hasil Wawancara dengan Konsumen Lapas I Kota
Madiun
Tabel 4.7
Wawancara dengan Konsumen
Pertanyaan
Menurut anda bagaimana harga yang ditawarkan untuk produk mebel yang
dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun?
No Informan Hasil Wawancara
Kalo dari segi harga saya rasa cukup terjangkau
mas. Untuk kualitas yang sebagus itu. Gak
1 Konsumen I kemahalan. Apalagi ini kan saya model
produknya saya pesan. Jadi bisa DP dulu untuk
pembayarannya
Untuk harga menurut saya lumayan murah ya
2 Konsumen II mas. Karena kalo diliat dari bahannya dari kayu
jati. Jadi ya kalo harga segitu murah.
Sumber : Hasil penelitian lapangan yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menjelasakan tanggapan konsumen mengenai
harga produk mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun yaitu,
produk mebel memiliki harga yang relatife terjangkau untuk produk mebel yang
36
menggunakan bahan dari kayu jati. Selain itu pihak lapas juga menyedikan
pembayaran tempo untuk konsumen yang membeli produk sesuai permintaan
model.
3. Penerapan Strategi promosi produk Mebel Hasil Warga Binaan Lapas
Selanjutnya untuk mengetahui gambaran mengenai strategi promosi untuk
memasarkan produk mebel yang yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota
Madiun dilakukan wawancara sebagai berikut:
Tabel 4.8
Wawancara dengan petugas
Pertanyaan
Bagaimana gambaran mengenai strategi promosi untuk memasarkan produk
mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun?
No Informan Hasil Wawancara
Sejauh ini promosi yang kita lakukan secara
konvensional aja mas, dari mulut kemulut, baik
dari keluarga WBP yang berkunjung atau dari
petugas disini. Untuk pengembangannya
1 Kasi Bimker
memang sudah pernah dicoba melalui e
commerce. Tapi gak jalan. Kemudian ini kita
mau mencoba strategi promosi nya melalui
online media sosial.
Untuk strategi promosinya kita yang sudah
berjalan pengenalan produk melalui keluarga
WBP yang berkunjung selain itu juga dari
petugas disini mas ikut serta membantu
2 Kasi PHK
mengenalkan produk mebel disini juga,
kemudian kita juga melakukan promosi melalui
media sosial instagram, instagram ini dibantu
juga oleh pihak Pemerintah Kota Madiun
37
melalui akun instagram Pemerintah Kota
Madiun, yaitu madiuntoday.
Sumber : Hasil penelitian lapangan yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menjelasakan terkait strategi promosi untuk
memasarkan produk mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun,
pihak lapas masih menggunakan media mulut ke mulut melalui keluarga WBP yang
berkunjung serta petugas Lapas I Kota Madiun, Namun untuk saat ini sedang
dilakukan pengembangan yaitu promosi produk melalui media sosial instagram,
bentuk promosi melalui media sosial instagram ini juga didukung oleh Pemerintah
Kota Madiun, dengan membantu mengenalkan produk mebel yang dihasilkan
warga binaan Lapas I Kota Madiun.
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu konsumen
Lapas I Kota Madiun. Berikut Hasil Wawancara dengan Konsumen Lapas I Kota
Madiun
Tabel 4.9
Wawancara dengan Konsumen
Pertanyaan
Bagaimana anda mengetahui produk mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas
I Kota Madiun?
No Informan Hasil Wawancara
Awal saya tahu kalo di Lapas sini ada produk
1 Konsumen I mebel. Saya tahunya dari pegawai sini mas.
Sekarang sudah cukup sering beli disini
Saya pertama tahu produk mebel lapas dari
2 Konsumen II story IG temen saya yang kebetulan pegawai
sini mas.
Sumber : Hasil penelitian lapangan yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menjelasakan bagaimana konsumen mengenal
produk mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun yaitu, dari kedua
konsumen yang diwawancarai menjelaskan konsumen mengenal produk mebel
Lapas I Kota Madiun melalui Pegawai Lapas. Salah satunya mengetahui produk
38
mebel Lapas I Kota Madiun Status Instagram salah satu petugas Lapas I Kota
Madiun.
4. Tempat atau Saluran Distribusi Mebel Hasil Warga Binaan Lapas
Tabel 4.10
Wawancara dengan petugas
Pertanyaan
Bagaimana gambaran mengenai tempat dan saluran distribusi produk mebel yang
dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun?
39
produk mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun dilakukan secara
langsung kepada konsumen. Beberapa konsumen produk mebel yang dihasilkan
warga binaan Lapas I Kota Madiun untuk konsumen masyarakat umum yaitu
petugas Lapas I Kota Madiun itu sendiri, selain itu konsumen juga dari keluarga
WBP yang sedang berkunjung atau Kelurga Petugas Lapas I Kota Madiun itu
sendiri. Untuk konsumen Corporate yaitu dari pihak Pemerintah Kota Madiun yaitu
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Madiun, selain itu dari pihak
konsumen corporate juga dari Dinas Sosial Kota Madiun.
Tabel 4.11
Wawancara dengan petugas
Pertanyaan
Bagaimana gambaran sumber daya manusia yang melayani konsumen produk
mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun?
40
Bagian pelayanan konsumen kita menempatkan
staff tenaga muda atau tenaga baru mas,
alasannya karena kita melihat faktor agar terlihat
menarik dimata konsumen, gak mungkin kalo
2 Kasi PHK yang staff berusia 30 sampai 40 tahun kita
tempatkan disana. Nah akan tetapi, karena
tergolong tenaga baru, kelemahannya disini
adalah masalah ketrampilan pemasaran yang
masih minim.
Sumber : Hasil penelitian lapangan yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menjelasakan terkait people atau orang sebagai
bidang pelayanan terhadap konsumen produk mebel yang dihasilkan warga binaan
Lapas I Kota Madiun adalah karyawan atau staff baru atau yang berusia muda. Hal
ini karena memiliki tampilan yang menarik sehingga diharapkan membuat
konsumen lebih nyaman untuk membeli produk mebel. Akan tetapi karena
karyawan atau staff tergolong karyawan baru hal ini membuat kurangnya
ketrampilan dalam pemasaran. Hal ini dikarenakan pengalaman yang minim dari
tenaga pelyanan konsumen tersebut.
6. Proses Produksi Mebel Hasil Warga Binaan Lapas
Tabel 4.12
Wawancara dengan petugas
Pertanyaan
Bagaimana gambaran proses produksi dan finishing produk mebel yang dihasilkan
warga binaan Lapas I Kota Madiun?
41
Dari proses awal produksi hingga finishing kami
lakukan di Lapas I kota madiun ini mas, karena
2 Kasi PHK ya permintaan masih sedikit juga. jadi masih
bisa dikerjakan oleh WBP disini. Gak pakek sub
dari pihak luar.
Sumber : Hasil penelitian lapangan yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menjelasakan terkait proses produksi dan finishing
produk mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun dilakukan di
Lapas I Kota Madiun, hal ini mengingat jumlah permintaan produk mebel masih
tergolong sedikit sehingga untuk proses pembuatannya masih mampu ditangani
oleh WBP Lapas I Kota Madiun. selain itu produk mebel juga melayani permintaan
model dari konsumen.
Tabel 4.13
Wawancara dengan petugas
Pertanyaan
Bagaimana sarana fisik produk mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota
Madiun?
42
saya masih belum ada adalah label atau logo dari
produk mebelnya mas. Belum ada merk
C. Pembahasan
1. Penerapan Strategi Marketing I Produk Mebel Hasil Binaan Lapas Kelas
I Kota Madiun
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan
aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran produk mebel
Lapas I Kota Madiun dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan
43
dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan Lapas I Kota Madiun
dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah,
Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa
lingkungan dan internal Lapas I Kota Madiun melalui analisakeunggulan dan
kelemahan produk mebel Lapas I Kota Madiun, serta analisa kesempatan dan
ancaman yang dihadapi Lapas I Kota Madiun dari lingkungannya.
Untuk menganalisis strategi pemasaran secara tepat selain menggunakan
analisis SWOT perlu adanya memakai bauran pemasaran (marketing mix)
untuk menambah analisa secara internal dan eksternal. Pendekatan pemasaran
4P, yaitu product, price, place and promotion sering berhasil untuk barang,
tetapi berbagai elemen tambahan memerlukan perhatian dalam bisnis jasa.
Pendekatab strategi pemasaran menggunakan bauran pemasaran pada Lapas
I Kota Madiun dalam peningkatan pengambilan keputusan pembelian antara
lain yaitu:
1. Product (Produk)
Produk dapat diubah dengan berbagai cara untuk meningkatkan
tercapainya sasaran pemasaran. Ia dapat diubah kualitasnya, ukurannya,
bentuknya, warnanya, variasi, dan lain sebagainya. Lapas I Kota Madiun
menjualkan produk dengan jenis produknya adalah barang konsumsi
dikarenakan barang yang dibeli untuk dikonsumsi sendiri guna
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Produk mebel yang dihasilkan warga
binaan Lapas I Kota Madiun dibuat dengan menggunakan bahan kayu
Jati yang diperoleh dari beberapa daerah diwilayah sekitar Kota Madiun,
dan berdasarkan daya tahan produk, produk mebel Lapas I Kota Madiun
termasuk produk yang bertahan lama dimana dalam hal ini berbahan
dasar kayu jati yang mampu bertahan dalam kurun waktu kira – kira 30
hingga 50 Tahun. Sementara itu hampir keseleruhan produk mebel Lapas
I Kota Madiun belum mengikuti desain sesuai perkembangan trend pasar.
Adapun bahan baku produk mebel diperoleh dari beberapa suplier
(suplier tidak tetap) diantaranya diambil dari daerah Kabupaten Ngawi,
Kabupaten Madiun hingga Kabupaten Ponorogo. Untuk produk mebel
44
yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 4.4
Produk Mebel Hasil Warga Binaan Lapas I Kota Madiun
Pada gambar 4.4 diatas menunjukkan bahwa produk mebel hasil warga
binaan Lapas I Kota Madiun diantaranya adalah meja dan kursi ruang
tamu, dan produk souvenir atau kerajinan tangan. Adapun produk
kerajinan tangan meliputi kota pensil, kotak tempat tisu dan aneka
pajangan meja.
2. Price (Harga)
Harga yang diberikan oleh Lapas I Kota Madiun pada furnitur cukup
terjangkau dan selain itu juga memberikan kualitas yang bagus. Lapas
I Kota Madiun menurut peneliti menggunakan strategi harga bagi
produk baru. Yang dimaksud adalah Lapas I Kota Madiun tidak
menentukan harga jual produk mebel secara tetap, akan tetapi sering
45
berubah disesuaikan dengan keadaan pasar. Jadi strategi ini melakukan
penetapan harga yang setinggi-tingginya jika cukup banyak
permintaan terhadap produk, harga yang tinggi mampu meningkatkan
citra produk dan penetapan harga yang serendah-rendahnya apabila
mampu menekan biaya produksi dan distribusi. Pengambilan keputusan
penentuan besaran harga berdasarkan KasiPHK. Adapun penentuan
harga berdasarkan beberapa acuan antara lain dari harga bahan, premi,
pnbp dan ditambah keuntungan. Besaran premi diambil sebesar 3% dari
harga jual. Premi ini yang nantinya diberikan kepada warga binaan.
Pemberian premi diberikan setiap minggu sesuai dengan jumlah produk
yang terjual. Untuk besaran PNBP sebesar 0.5% dan untuk keuntungan.
Lapas I Kota Madiun mengambil besaran keuntungan sebesar 10%.
3. Promotion (Promosi)
Strategi promosi yang dilakukan Lapas I Kota Madiun adalah personal
selling. Lapas I Kota Madiun mempromosikan produknya melalui
keluarga WBP yang sedang berkunjung atau melalui kerabat atau teman
dari pegawai Lapas I Kota Madiun. Selain personal selling, Lapas I
Kota Madiun menggunakan media online untuk mempromosikan
produknya melalui Instagram. Akan tetapi penggunaan media online
Instagram belum dikelola dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
aktivitas terakhir pada akun Instagram adalah Tahun 2020. Sementara
dari tahun 2021 hingga akhir 2022 belum ada update pada akun
Instagram. Selain itu penggunaan instagram hanya digunakan untuk
menampilkan foto katalog produk, tidak ada aktifitas interaksi dengan
konsumen. Tidak ada upload informasi mengenai produk, berupa video
proses pembuatan produk serta testimoni produk oleh konsumen.
Untuk gambaran strategi promosi media sosial instagram produk mebel
yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun dapat dilihat pada
gambar berikut:
46
Gambar 4.5
Tampilan Media Sosial Instagram Produk Mebel Hasil Warga Binaan Lapas I
Kota Madiun
Pada gambar 4.5 diatas menunjukkan bahwa Lapas I Kota Madiun dalam
memasarkan produk mebel hasil warga binaan Lapas I Kota Madiun
sudah menggunakan media online berupa media sosial instagram. Akan
47
tetapi apabila dilihat lebih rinci pada halaman instagram tidak ada ulasan
ataupun komentar, selain itu dapat dilihat juga bahwa jumlah follower
pada akun instagram hanya 121 dan jumlah postingan hanya 12
postingan. hal ini mengindikasikan bahwa akun sosial media tidak
dikelola secara dengan.
4. Place (Tempat/Saluran Distribusi)
Lapas I Kota Madiun menggunakan saluran distribusi secara langsung
dimana barang yang dipesan lalu kemudian diambil oleh konsumen.
Adapun lokasi produksi produk mebel hasil warga binaan Lapas I Kota
Madiun beralamat di Jl. Yos Sudarso No 100 Kota Madiun yang
merupakan lokasi strategis yaitu dekat dengan PT INKA dan PG Rejo
Agung Baru Kota Madiun, serta terminal Madiun dan Stasiusn kereta Api
Madiun. Adapun luas lokasi produksi produk mebel hasil warga binaan
Lapas I Kota Madiun adalah 900 m2, terbagi menjadi 3 unit produksi
antara lain tempat proses pengukuran dan pemotongan bahan,
penghalusan, plitur dan perakitan. Akan tetapi dalam hal ini tidak ada
dokumen tertulis yang jelas mengenai rincian luasan unit-unit produksi.
Selain tempat produksi juga terdapat tempat untuk produk- produk mebel
Lapas I Kota Madiun berupa showroom. Untuk showroom produk mebel
cukup luasa yaitu sekitar 120 m2. Showroom disini digunakan sebagai
tempat untuk pemasaran produk mebel Lapas I Kota Madiun dimana
setiap contoh produk mebel dipajang di diberi labeh harga.
Untuk produk dengan model dengan model permintaan konsumen,
konsumen bisa mengecek barang yang dipesan sebelum diangkut untuk
dibawa pulang. Selain itu pihak lapas I Kota Madiun juga telah
berkerjasama dengan pihak Pemerintah Kota Madiun salah satunya yaitu
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Madiun. Untuk
gambaran tempat atau produksi produk mebel yang dihasilkan warga
binaan Lapas I Kota Madiun dapat dilihat pada gambar berikut:
48
Gambar 4.6
Tempat distribusi dan Kerjasama Produk Mebel Hasil Warga Binaan Lapas I
Kota Madiun dengan Pihak Pemerintah Kota Madiun
Pada gambar 4.6 diatas menunjukkan bahwa proses produksi produk
mebel dikerjakan di Lapas I Kota Madiun. Selain itu lapas I Kota Madiun
juga bekerja sama dengan pihak Pemerintah Kota Madiun dalam
pelatihan maupun pemasaran Produk Mebel hasil binaan warga Lapas I
Kota Madiun.
5. People (Orang)
Adapun tenaga bimker untuk produksi produk mebel Lapas I Kota
49
Madiun sebanyak 51 Warga binaan. Selain petugas pada bagian
produksi terdapat juga petugas untuk pelayanan konsumen sebanyak 2
orang, dalam hal ini untuk petugas bagian pelayanan yang melayani
secara langsung kepada konsumen yang datang ke showroom
merupakan petugas yang lebih paham dari segi produk mebel Lapas I
Kota Madiun. Untuk petugas pelayanan konsumen secara langsung juga
bertanggung jawab untuk pelayanan secara online baik media sosial
ataupun Whatsapp, akan tetapi belum diterapkan dengan baik pada
lapas I Kota Madiun. Untuk gambaran pelayanan kepada konsumen
yang datang ke showroom produk mebel yang dihasilkan warga binaan
Lapas I Kota Madiun dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.7
Pelayanan Konsumen Produk Mebel Hasil Warga Binaan Lapas I Kota Madiun
Pada gambar 4.7 diatas menunjukkan bagaimana proses pelayanan
kepada calon konsumen produk mebel Lapas I Kota Madiun. dalam hal
ini pihak lapas menerima pesanan produk sesuai permintaan konsumen.
6. Process (Proses)
Proses produksi dan finishing produk mebel dilakukan di Lapas I Kota
Madiun. Adapun SOP proses produksi produk mebel warga binaan
Lapas I Kota Madiun merupakan SOP kegiatan bimbingan kerja yang
antara lain yaitu, Absensi kedatangan, pencatatan dan penyiapan alat
produksi untuk kegiatan kerja, pemeriksaan WBP yang mengikuti
50
kegiatan bimbingan kerja, Pengawasan WBP yang melaksanakan
kegiatan kerja sampai selesai, pencatatan dan pememeriksaan ulang
Alat yang telah selesai digunakan, dan yang terakhir absensi pulang.
Untuk SOP dalam kegiatan produksi produk mebel yang terkait SOP
K3 seperti penggunaan APD berupa helm, sarung tangan, masker
belum diterapkan pada Lapas I Kota Madiun. selain itu pada bagian
pemasaran produk juga belum menerapkan SOP dengan baik. Hal ini
dikarenakan kurangnya penguasaan pemasaran produk yang baik.
Selain itu petugas juga tidak fokus pada pemasaran untuk produk
mebel saja, akan tetapi juga produk-produk lain hasil warga binaan
Lapas I Kota Madiun. Untuk gambaran Proses produksi dan finishing
produk mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota Madiun dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.8
Proses Produksi Produk Mebel Hasil Warga Binaan Lapas I Kota Madiun
Pada gambar 4.8 diatas menunjukkan bagaimana proses produksi produk
mebel Lapas I Kota Madiun. Adapun tenaga bimker untuk produksi
produk mebel Lapas I Kota Madiun sebanyak 51 Warga binaan.
7. Physical Eviden (Sarana Fisik)
Produk mebel Lapas I Kota Madiun belum memiliki label sendiri untuk
produk furniturnya. Untuk sarana prasarananya di Lapas I Kota Madiun
terdiri dari perlatan meliputi, Gerinda dan alat penghalus. Akan tetapi
Lapas I Kota Madiun belum melakukan testimoni dari konsumen yang
51
merasa puas dengan produk yang diproduksi. Testimoni ini penting bagi
keuntungan Lapas I Kota Madiun. Karena bisa membuat konsumen baru
yang mempercayai kualitas produk furnitur Lapas I Kota Madiun dari
kepuasan konsumen sebelumnya. Untuk sarana fisik berupa peralatan
produksi produk mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas I Kota
Madiun dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.9
Sarana Produksi Produk Mebel Hasil Warga Binaan Lapas I Kota Madiun
52
Lapas I Kota Madiun.
1. Faktor Internal
Faktor internal dalam analisis SWOT dibagi menjadi 2 yaitu
kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness).
a. Kekuatan (Strenght)
1) Memiliki harga yang terjangkau.
2) Memiliki jaringan kerjasama yang baik dengan beberapa
instansi pemerintah Kota Madiun dan beberapa karyawan Lapas
I Kota Madiun.
3) Memiliki tempat produksi sendiri dan bisa menerima
permintaan model produk dari konsumen.
4) Letak tempat produksi serta pemasaran produk yang sangat
strategis di Lapas I Kota Madiun dekat dengan PT INKA dan PG
Rejo Agung Baru Kota Madiun, serta terminal Madiun.
b. Kelemahan (Weakness)
1) Kurangnya keahlian dalan pengelola pemasaran.
2) Produk yang ditawarkan terbatas.
3) Belum maksimal dalam menanggapi pelanggan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dalam analisis SWOT dibagi menjadi 2 yaitu,
peluang (Oppurtunitie) dan ancaman (Threats).
a) Peluang (Opportunitie)
1) Bekerja sama dengan pemerintah Kota Madiun dan beberapa
karyawan Lapas I Kota Madiun.
2) Mengikuti permintaan produk yang di inginkan konsumen.
3) Mengikuti kemajuan teknologi guna menciptakan pemasaran
digital.
4) SDM pemasaran yang berusia masih muda sehingga dapat terus
aktif dalam meningkatkan produk Lapas I Kota Madiun
b) Ancaman (Threats)
1) Kurang spesifikasinya produk yang dijual.
53
2) Semakin banyak pesaing pasar yang baru dan lebih kreatif.
3) Pesaing baru pasar yang sudah dilayani dalam satuan bisnis
yang sama.
4) Belum menerapkan survei kepuasan konsumen berupa
testimoni produk.
Setelah dilakukan analisis Internal dan Eksternal, dapat diketahui hasil
dari analisis SWOT, Strenght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan),
Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). Sebagaimana yang tertera
pada tabel berikut.
Tabel 4.114
Analisis SWOT Pemasaran Digital pada Produk Mebel Lapas I Kota Madiun
Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
1. Memiliki harga yang terjangkau. 1. Kurangnya keahlian dalan pengelola
2. Memiliki jaringan kerjasama yang pemasaran
baik dengan pemerintah Kota Madiun 2. Produk yang ditawarkan terbatas.
dan beberapa karyawan Lapas I Kota 3. Belum maksimal dalam menanggapi
Madiun. pelanggan.
3. Memiliki tempat produksi sendiri dan
bisa menerima permintaan model
produk dari konsumen secara online.
4. Letak tempat produksi serta
pemasaran produk yang sangat
strategis di Lapas I Kota Madiun dekat
dengan PT INKA dan PG Rejo
Agung Baru Kota Madiun, serta
terminal Madiun.
54
Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
1. Bekerja sama dengan pemerintah Kota 1. Kurang spesifikasinya produk yang
Madiun dan beberapa karyawan Lapas dijual.
I Kota Madiun. 2. Semakin banyak pesaing pasar yang
2. Mengikuti permintaan produk yang di baru dan lebih kreatif.
inginkan konsumen. 3. Belum menerapkan survei kepuasan
3. Mengikuti kemajuan teknologi guna konsumen berupa testimoni produk.
menciptakan pemasaran digital.
4. SDM pemasaran yang berusia masih
muda sehingga dapat terus aktif dalam
meningkatkan produk Lapas I Kota
Madiun
Dari analisis SWOT yang ada ditabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
masih banyak kekurangan pada produk digital Lapas I Kota Madiun yang
sudah berdiri cukup lama, pada akhirnya Lapas I Kota Madiun yang dimana
sebagai penyedia produk mebel dan furnitur juga memiliki pasar persaingan
dengan bisnis yang sejenis di media online. Solusi yang ditawarkan untuk
memperbaiki Lapas I Kota Madiun salah satunya ialah menyediakan tenaga
SDM muda yang mampu mengelola media pemasaran online Lapas I Kota
Madiun, agar berjalan dengan maskimal dan efektif.
Untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan Lapas I Kota
Madiun dalam menentukan kebijakan strategi pemasaran diperlukan matrik
SWOT yang bisa menunjukan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dimiliki oleh Lapas I Kota Madiun, sehingga kemungkinan
salah mengambil keputusan dalam pemasaran dapat dihindari atau di perkecil
resikonya. Berdasarkan hasil analisis SWOT Lapas I Kota Madiun, adapun
strategi-strategi baru yang dihasilkan dalam pengembangan melalui analisis
SWOT pada produk mebel hasil warga binaan Lapas I Kota Madiun adalah
sebagai berikut:
a. Strategi SO (Strenght Opportunities)
55
Yakni, memperkuat dan memperluas segmen pasar dengan menjalin
kerjasama dengan pihak Pemerintah Kota Madiun, meningkatkan
pelayanan konsumen dengan menerima pemesanan secara custom order
agar produk mebel Lapas I Kota Madiun bisa berkembang secara terus
menerus dan konsumen semakin bertambah dalam pembelian produk
Lapas I Kota Madiun.
b. Strategi WO (Weakness Opportunities)
Meliputi memaksimalkan pemasaran digital dengan menggunakan SDM
pemasaran usia muda sebagai upaya mengatasi permasalahan mengenai
kurangnya keahlian dan pengelolaan pemasaran digital, menerima
permintaan produk custom order untuk mengatasi permasalahan produk
yang terbatas.
c. Strategi ST (Strenght Threats)
Ialah menetapkan harga yang terjangkau untuk mengatasi persaingan
dengan pesaing usaha baru yang lebih kreatif, mempromosikan produk
kepada beberapa perusahaan yang di area lokasi Lapas I Kota Madiun
yakni PT INKA dan PG Rejo Agung Baru Kota Madiun.
d. Strategi WT (Weakness Threats)
Yakni, Mengembangkan model produk baru agar pilihan produk tidak
terbatas dengan menerima pemesanan secara custom order. Meningkatkan
kepuasan konsumen dengan melakukan survei kepuasan berupa testimoni
produk kepada konsumen yang telah membeli produk mebel Lapas I Kota
Madiun.
56
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai penerapan strategi social media
marketing dalam mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian produk
mebel hasil binaan Lapas Kelas I Kota Madiun. Maka dapat diambil
kesimpulan:
1. Strategi pemasaran yang digunakan produk mebel hasil binaan Lapas
Kelas I Kota Madiun yaitu mengacu kepada marketing mix 7P. Untuk
segi proses belum menggunakan media sosial dalam menunjang
pemasaran produk, berupa video proses pengerjaan produk mebel yang
nantinya dapat ditampilkan pada media Instagram Lapas I Kota
Madiun. Dari segi promosi promosi melalui media online juga belum
dilakukan secara maksimal, dalam hal ini Lapas I Kota Madiun hanya
menggunakan media sosial instagram. Untuk media sosial seperti tik
tok, facebook market place belum digunakan oleh Lapas I Kota Madiun
sebagai media promosi. Dari segi people atau pelayanan konsumen.
Pelayanan konsumen melalui media sosial belum dilakukan. Dalam hal
ini belum ada layanan kritik dan saran ataupun testimoni kepuasan
konsumen yang telah membeli produk mebel Lapas I Kota Madiun.
2. Berdasarkan analisis SWOT hambatan dalam penerapan strategi
pemasaran produk mebel hasil binaan Lapas Kelas I Kota Madiun yaitu
belum ada petugas yang bertugas khusus untuk mengelola media sosial
marketing. Kurangnya pelatihan mengenai pemasaran online untuk
petugas pemasaran produk mebel Lapas I Kota Madiun.
B. Saran
Dari hasil penelitian mengenai penerapan strategi social media
marketing dalam mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian produk
mebel hasil binaan Lapas Kelas I Kota Madiun. Adapun saran-saran yang
58
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Fandy, Tjiptono. (2008). Strategi Bisnis Pemasaran. Yogyakarta.
Kotler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, (alih bahasa: Hendro Teguh, dan Ronny A. Rusli)
Jilid 2, Prenhalindo, Jakarta.
Kotler, Philip. (2022). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 1, PT
Prenhallindo, Jakarta.
Rangkuti, Freddy. (2014). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Rangkuti, Freddy. (2004). Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Sernovitz, Andy. 2012. Word of Mouth Marketing, Greenleaf Book Group
Press. Amerika.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). CV
Alfabeta. Bandung
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV
Alfabeta. Bandung
Sujarweni, Wiranta. (2014). Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis dan
Mudah dipahami. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Wenats, AG Eka dkk. 2012. Integrated Marketing Communications:
Komunikasi Pemasaran di
Indonesia, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Jurnal :
Agus Dharmanto dan Indiastari Desty Rositasari (2022). Implementasi
Strategi Promosi Dan Digital Marketing Melalui Instagram Dalam Keputusan
Pembelian Produk Sepatu Olahraga Saat Pandemi Covid 19 di Ifootball Store Kota
Bekasi. Jurnal Call For Paper, 1-14.
60
Peraturan Perundang-undangan :
DAFTAR LAMPIRAN
1. Sebagai konsumen, apakah pelayanan yang diberikan oleh petugas sudah baik?
2. Apakah harga yang diberikan sudah cukup memuaskan?
3. Dari mana ibu tahu produk Warga Binaan Lapas I Kota Madiun? Atau
sebelumnya sudah pernah melihat produk Warga Binaan Lapas I Kota Madiun?
4. Apa yang membuat anda membeli produk Warga Binaan Lapas I Kota Madiun?
5. Menurut anda, apa kelebihan produk Warga Binaan Lapas I Kota Madiun?
6. lalu apa saja menurut anda sebagai konsumen kekurangan yang dimiliki produk
Warga Binaan Lapas I Kota Madiun?
7. Untuk saran kedepan, adakah saran mengenai produk Warga Binaan Lapas
I Kota Madiun? strategi yang akan ditetapkan untuk merebut persaingan
pasar yang ada?
8. Apa saja kendala atau hambatan dalam membeli produk Warga Binaan
Lapas I Kota Madiun?
63
Mengetahui Menyetujui
Ketua Program Studi Pembimbing
NO KOMPONEN NILAI
1 Presentasi dan argumentasi
2 Penguasaan terhadap isi proposal
3 Kesesuaian sistematika, bahasa dan tata penulisan
4 Tujuan dan kontribusi topik penelitian (teoritis
atau praktis)
5 Kesesuaian latar belakang masalah dengan tinjauan Pustaka