Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RESUME

FINANCIAL ACCOUNTING THEORY WILLIAM R. SCOTT

CHAPTER 1

FILSAFAT ILMU AKUNTANSI

Disusun oleh :

WIDHI SETYOWICAKSONO

7774220018

1B

MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2022
1.1. Tujuan Penulisan Buku

Buku ini tentang akuntansi, bukan tentang bagaimana menghitung. Hal ini
menyatakan bahwa akuntansi pelajar, telah dihadapkan pada metodologi dan praktik
akuntansi, membutuhkan pengujian implikasi yang lebih luas dari akuntansi keuangan
agar ekonomi menjadi adil dan efisien. Tujuan kami adalah untuk memberikan
kesadaran kritis kepada pembaca tentang akuntansi keuangan dan lingkungan
pelaporan, dengan mempertimbangkan kepentingan yang beragam baik dari
pengguna eksternal maupun manajemen internal.

1.1. Beberapa Perspektif Sejarah

Akuntansi memiliki sejarah yang panjang. Deskripsi utuh pertama terkait sistem
double entry bookkeeping muncul pada tahun 1494 oleh Luca Pacioli,
matematikawan/rohaniawan dari Italia. Pacioli tidak menemukan sistem tersebut,
melainkan tumbuh seiring berjalannya waktu. Method of Venice tersebut banyak
dmasukkan dalam buku matematika di masa itu. Pada tahun 1543 metode Pacioli
tersebut ditranslasikan ke bahasa Inggris.
Pada awal abad 18, konsep gabungan kekayaan perusahaan berkembang di
Inggris, termasuk eksistensi permanen, keterbatasan kewajiban pemilik, dan
kemampuan untuk mentransfer saham. Maka, terjadilah perubahan dari akuntansi
finansial, dari sistem yang memungkinan pedagang mengontrol operasinya menuju
sistem untuk menginformasikan investor. 1844 Companies Act memberikan konsep
untuk membuat neraca yang diaudit untuk pemegang saham, namun tidak langsung
dilaksanakan dan baru dikumandangkan kembali pada awal 1900an.
Pada abad 20, perkembangan akuntansi banyak terjadi di Amerika yang
perkembangan ekonominya meningkat pesat. Kemunculan pajak penghasilan badan
pada 1909 memberikan dampak terhadap pengukuran pendapatan.Terjadinya market
crash pada 1929 menimbulkan Great Depression yang melahirkan SEC (Securities
and Exchange Commision) pada 1934 oleh Securities Act, yang bertujuan
memproteksi investor.
Pada tahun 1940 akuntansi berbasis biaya historis menerima ekspresi tertinggi
dari monograph Paton & Littleton yg terkenal, Introduction of Corporate Accounting
Standard. Terdapat 2 alternatif dari historical cost, yaitu value in use dan fair value
(akan dipelajari di chapter 7).
Pada tahun 1960an, teori akuntansi berfokus kepada konsep praktik akuntansi
seperti apa yang terbaik. Akhirnya, didapatkan konsep informasi statemen keuangan
yang berguna. Pada 1966, dibuat A Statement of Basic Accounting Theory oleh
American Accounting Association (AAA), sebuah draft rerangka konseptual IASB dan
FASB (2008). Apabila diperhatikan lebih lanjut, akuntansi mengalami perubahan besar
ketika terjadi kasus- kasus, seperti pada tahun 1900, dan kasus Enron yang
melahirkan Sarbanes-Oxley Ac.

1.3 The 2007-2008 Market Meltdowns


Meskipun regulasi dan standar baru tersebut, Special Purpose Entities (SPE)
masih banyak digunakan, terutama oleh institusi finansial, yang mereka sering sebut
sebagai Structured Investment Vehicle (SIV).
Kendaraan ini mereka dibuat oleh pemberi pinjaman seperti bank, perusahaan
mortgage, dan institusi finansial lainnya unuk mengamankan holding atas mortgage,
credit card balances, auto loans, dan aset finansial lainnya. SIV kemudian
mengumpulkannya menjadi asset-backed securities (ABS). ABS kemudian
disekuritaskan sebagai collaterallized debt obligation (CDOs). Untuk membiayai aset
yang dibeli oleh sponsor,SIV meminjam uang dengan menerbitkan asset-backed
commercial paper (ABCP).
Pembiayaan dengan ABSs dengan uang pinjaman adalah strategi yang berisiko.
SIV kemudian mengurangi risiko nya dengan membeli credit default swaps (CDS).
Mulai tahun 2007, struktur seperti mulai hancur. Asset-backed securities kurang
transparan. Hal ini kemudian menimbulkan kecurigaan pasar yang menimbulkan
penurunan yang lebih jauh terhadap nilai pasar. Penurunan yang didaarkan kepada
sedikitnya pembelian saham oleh investor ini disebut sebagai liquidity risk. Semakin
banyak kecurigaan terhadap nilai sekuritas adalah dengan menurunkan harga
penawaran, atau tidakmembeli sama sekali.
Penjualan CDOs dan CDSs dan CDOs sintetis menjadi atu bagian yang disebut
Shadow Banking System. Singkatnya, risiko counerparty adalah hal utama yang
menyebabkan hancurnya pasar ABS. Citigroup mengembalikan $147,4 milyar aset
kepada sponsor SUVnya.
Buyback dari para SUV tadi memberkan konsekuensi bahwa pembayaran
tersebut memperlemah sulvensi peruahaan dan pengetahuan mengenai “aset
beracun” .Musibah ini menimbulkan kritik keras terhadap akuntansi nilai wajar

IASB dan FASB membutuhkan pekerjaan ulang untuk fair-value accounting


standard, dan juga standar derekognisi, konsolidasi, dan pengakuan pendapatan
yang beberapa akan dibahas pada chapter 7.
Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat 4 poin penting:
1. Pelaporan keuangan harus transparan, sehingga investor dapat melihat dengan
jelas nilai aset dan liabilitas
2. Akuntansi nilai wajar dapat menggantikan value-in-use ketika market collapse
karena nilai likuiditas yang menimbulkan penrunan terahadap kepercayaan diri
investor.
3. Kegiatan off-balance sheet harus diungkapkan seluruhnya, meskipun tidak
dikonsolidasikan
4. karena standar akuntansi adalah satu peraangka regulasi,perubahan yang
substansil terhadap standar yang ada, termasuk pengungkapan terhadap
kompensasi manajer, telah terjadi.

1.4 Efficient Contracting


Kritik tajam terhadap penerapan akuntansi berdasarkan fair value salah satunya
muncul dari pengguna paham efficient contracting. Efficient contracting berpendapat
bahwa kontrak perusahaan menjadi dasar kebutuhan informasi akuntansi. Laporan
keuangan menimbulkan kepercayaan. Kebutuhan yang utama, lain dengan
akuntansi nilai sekarang, adalah reliabilitas.
Perbedaan utama yang kedua adalah terkait dengan konservatisme pada
pelaporan keuangan. Berdasarkan konservatisme, kerugian yang belum terealisasi
diakui pada saat itu juga, sedangkan keuntungan tidak diakui sampai dengan
terealisasi. Dalam buku ini, kedua paham yaitu kebergunaan untuk pengambilan
keputusan dan efficient contracting sama-sama memiliki nilai penting.
1.5 Catatan Perilaku Etis
Jatuhnya Enron dan World Com membuat kepercayaan masyarakat juga ikut
jatuh. Hal ini memicu pertanyaan mengenai bagaimana menghilangkan dan
menjaga kepercayaan public terhadap laporan keuangan. Salah satu cara adalah
dengan meningkatkan regulasi atau peraturan termasuk standard akuntansi yang
baru. Namun bagimanapun, perilaku etis akuntan dan auditor juga sangat
dibutuhkan karena beberapa kasus banyak melibatkan mereka.
Dengan perilaku etis, diharapkan akuntan dan auditor melakukan hal yang benar.
Dalam konteks ini, akuntan dan auditor diharapkan bertindak dengan integritas dan
bebas serta menjadikan kepentingan publik di atas kepentingan pegawai maupun
klien. Buku ini mengasumsikan adanya pengungkapan penuh, pernyataan keuangan
yang bermanfaat, perilaku kooperatif dan bereputasi.

1.6 Standar Akuntansi Rules-Based VS Principles-Based


Standar akuntansi Rules-Based mencoba untuk memberikan aturan detail atau
rinci mengenai bagaimana menghitung. Sebagai alternatif, standar akuntansi juga
memberikan dasar-dasar umum saja dan selanjutnya bergantung pada keputusan
auditor professional untuk meyakinkan bahwa penerapan standard tidak salah.
Saat ini, dunia bergerak menuju standar Principles-Based. Namun, pada
kenyataannya meskipun kerangka kerja konseptual telah disusun dengan kuat,
standar tersebut akan menghadapi tekanan dari manajer dan bahkan pemerintah
untuk menyusun pelaporan keuangan dengan keinginan mereka. Untuk menghindari
tekanan tersebut, auditor dan akuntan harus mengadopsi pandangan jangka
panjang dari tanggung jawab mereka.

1.7 Kompleksitas Informasi Akuntansi Keuangan dan Pelaporan


Lingkungan akuntansi bersifat sangat kompleks dan menantang. Kompleksitas
dalam lingkungan akuntansi disebabkan karena produk akuntansi adalah informasi
yang merupakan komoditas kuat dan penting. Alasan utama kompleksitas ini adalah
karena tidak adanya konsep akuntansi yang sempurna dan standar. Akibatnya,
individu tidak akan memiliki reaksi yang sama meskipun informasi yang diperoleh
sama. Misalnya, setiap investor memiliki pertimbangan dalam melakukan investasi.
Ada investor yang lebih memilih penilaian asset dan kewajiban berdasar value-in-
use dengan alas an akan membantu untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa
depan. Investor lain mungkin lebih suka akuntansi nilai wajar dengan pertimbangan
mewakili pelayanan manager. Lainnya mungkin kurang setuju terhadap segala
bentuk akuntansi nilai sekarang karena dianggap tidak dapat diandalkan atau hanya
karena telah terbiasa menggunakan informasi biaya historis.
Alasan lain kompleksitas informasi adalah karena informasi akuntansi lebih dari
mempengaruhi keputusan individu. Informasi akuntansi selain mempengaruhi
keputusan, juga akan mempengaruhi kinerja pasar seperti pasar sekuritas dan
pasar tenaga kerja manajerial. Hal ini merupakan hal penting untuk efisiensi dan
keadilan ekonomi sehingga pasar bekerja dengan baik.
Tantangan bagi para akuntan keuangan adalah untuk bertahan dan berkembang
dalam lingkungan yang kompleks, ditandai dengan preferensi yang bertentangan
dari kelompok berbeda yang berbeda dengan pelaporan keuangan. Buku ini
berpendapat bahwa prospek bertahan hidup dan kemakmuran akan meningkat jika
akuntan memiliki kesadaran kritis mengenai dampak pelaporan keuangan pada
investor, manajer, dan ekonomi.

1.8 Peran Riset Akuntansi


Terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk melihat peranan penelitian
akuntansi,yaitu:
1. Melihat pengaruh penelitian terhadap praktek akuntansi
Misalnya, Esensi dari Pendekatan Keputusan Manfaat berdasarkan kerangka
konseptual adalah untuk membantu investor memperoleh informasi dalam
membuat keputusan investasi yang baik dan tepat.
2. Meningkatkan pemahaman atas lingkungan akuntansi
Sebagai contoh, penelitian yang fundamental menjadi model dari pemecahan
konflik. Dalam memahami model teori agency, kita memperoleh peningkatan
pemahaman mengenai kepentingan manajer dalam pelaporan keuangan,
serta peranan perencanaan kompensasi eksekutif dalam memotivasi dan
mengendalikan operasi manajemen perusahaan, selain itu juga mengenai
cara menggunakan informasi akuntansi.

1.9 Pentingnya Asimetri Informasi


Akuntansi berperan mengurangi asimetri informasi. Terdapat dua macam asimetri
informasi, yaitu :
1. Adverse selection, yaitu suatu kondisi dimana terdapat beberapa orang,
seperti manajer dan orang-orang dalam lainnya, yang mempunyai lebih
banyak informasi yang menguntungkan dibandingkan investor pihak luar.
Pada kasus ini, manajer dapat bertindak oportunis dengan membuat bias
informasi keuangan yang dirilis kepada investor lainnya dengan menunda
atau merilis
informasi secara selektif di awal untuk kepentingan pihak-pihak tertentu.
Taktik ini dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh investor
biasa.
2. Moral hazard, terjadi ketika ada satu pihak dalam sebuah hubungan
kontraktual melakukan tindakan yang tidak diketahui oleh pihak lainnya.
Misalnya, manajer melakukan tindakan di luar pengetahuan pemegang
saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma
mungkin tidak layak dilakukan

1.10 Permasalahan Fundamental dalam Teori Akuntansi


Karena ketiadaan konsep akuntansi yang sempurna, ternyata pengukuran yang
paling berguna dari net income yaitu untuk menginformasikan investor untuk
mengendalikan adverse selection- tidak sama dengan pengukuran terbaik untuk
mengukur dan memotivasi manager sebagai pelayan untuk mengendalikan moral
hazard. Kepentingan manajer terbaik disajikan oleh informasi yang memiliki korelasi
tinggi dengan usaha mereka dalam menjalankan perusahaan. Tetapi informasi yang
relevan untuk investor, seperti nilai pasar dari asset dan kewajiban, mungkin akan
mudah berubah dan berdampak pada net income yang dilaporkan. Dan juga
terhadap tingkat dimana nilai pasar reliable tidak tersedia, informasi yang
berorientasi pada nilai mungkin menjadi lebih bias dan dapat dimanipulasi
dibandingkan informasi yang berdasarkan historical cost. Akibat dari kedua hal
tersebut mengurangi korelasi usaha manajer.
Masalah fundamental dalam teori akuntansi adalah bagaimana mendesain dan
mengimplementasikan konsep dan standard yang mengkombinasikan
penginformasian investor dan peran evaluasi kinerja manajer sebagai informasi
akuntansi. Beberapa kebijakan membutuhkan trade off di antara kedua peran ini.
Kepentingan investor terbaik disajikan oleh informasi yang menyajikan tradeoff yang
berguna antara relevansi dan reliabilitas, dimana informasi yang relevan adalah
informasi yang memungkinkan investor untuk menilai prospek ekonomi perusahaan
di masa yang akan datang, dan informasi yang reliable adalah informasi yang tepat
dan bebas dari bias atau manipulasi manajer lainnya.

1.11 Regulasi Sebagai Reaksi Terhadap Permasalahan Fundamental


Terdapat dua rekasi dasar dari permasalahan fundamental, yaitu:
1. Mengapa tidak menjaga peraturan untuk jumlah minimum yang diperlukan
untuk menyediakan lingkungan yang stabil untuk perdagangan, untuk
menyelesaikan konflik dan hukuman untuk kesalahan. Kemudian membiarkan
kekuatan pasar menentukan seberapa banyak dan informasi perusahaan apa
saja yang harus dihasilkan. Investor dan pengguna laporan lainnya sebagai
pihak yang meminta informasi dan manajer sebagai penyedia informasi.
Selanjutnya, kekuatan demand dan supply dapat menentukan kuantitas
informasi yang dihasilkan.
2. Mengadakan regulasi untuk melindungi investor dengan dasar bahwa
informasi merupakan sebuah komoditas yang komplek dan penting dimana
kekuatan pasar gagal mengendalikan moral hazard dan adverse selection.

1.12 The organization of This Book


Pada bab 1 ini menjelaskan apa yang menjadi garis besar outline dalam teori
akuntansi keuangan pada buku ini.

1.12.1 Kondisi Ideal


Menurut Scott (2006) yang dimaksud kondisi ideal adalah suatu
perekonomian yang dicirikan oleh pasar sempurna dan lengkap, atau tidak adanya
asimetri informasi dan halangan-halangan lainnya bagi operasi pasar yang wajar
dan efisien. Kondisi tersebut juga disebut first-best. Selain itu, penilaian aset dan
kewajiban berdasar nilai tunai/sekarang harapan arus kas yang akan datang.
Arbitrasi memastikan bahwa nilai-nilai tunai dan nilai- nilai pasar sama. Laporan
keuangan sangat relevan dan reliabel, serta investor-investor dan manajer-manajer
tidak ruangan untuk tidak sepakat atas pilihan kebijakan akuntansi, dan tidak ada
dorongan-dorongan untuk meminta regulasi. Akuntansi berbasis nilai tunai atau
nilai pasar adalah contoh-contoh yang lebih umum konsep akuntansi nilai wajar (fair
value), yang didefinisi sebagai jumlah dalam mana pihak-pihak akan mau
membeli dan menjual harta dan kewajiban secara bebas tanpa campur tangan
pihak ketiga (arm s-length transaction).
Dalam praktik, kondisi ideal tidak ada/tidak berlaku. Namun begitu, kondisi
ideal memberi sebuah patok-duga dalam mana kondisi yang lebih realistis, kondisi
akuntansi second-best , dapat diperbandingkan. Studi akuntansi dalam kondisi ideal
adalah berguna, karena dapat membantu untuk melihat apakah masalah-masalah
real dan seperti apakah tantangan-tantangan akuntansi nilai wajar bila kondisi-
kondisi ideal yang diperlukan tidak terpenuhi.

1.12.2 Pemilihan yang sulit


Kotak tiga atas menggambarkan komponen kedua dari rerangka kerja. Ini
mengenalkan masalah adverse selection, yakni masalah komunikasi dari
perusahaan kepada investor-investor luar. Di sini, peranan akuntansi memberi
sebuah level playing field melalui disklosur penuh informasi yang relevan, reliabel,
tepat-waktu dan cost-effective kepada investor-investor dan pengguna-pengguna
laporan keuangan lainnya.
Untuk memahami bagaimana akuntansi keuangan dapat membantu
mengendalikan masalah adverse selection, maka penting untuk mengetahui
bagaimana investor-investor membuat keputusan. Pendekatan yang digunakan
dalam buku ini adalah dengan anggapan bahwa kebanyakan investor adalah
rasional, yaitu, mereka membuat keputusan sedemikian rupa untuk
memaksimumkan utilitas/kepuasan harapan mereka, dari kekayaan.
Pelaporan informasi yang berguna bagi investor-investor rasional disebut decision
usefullness approach

1.12.3 Moral Hazard


Kotak tiga di bawah dalam Gambar diatas menggambarkan komponen
ketiga buku ini. Di sini masalah asimetri informasi adalah moral hazard, yang timbul
dari upaya manajer yang tak teramati di dalam menjalankan perusahaan. Peranan
akuntansi adalah untuk memberi sebuah ukuran kinerja untuk melaporkan hasil-
hasil upaya manajer. bagaimanakah moral hazard menarik perhatian manajer akan
kebijakan akuntansi, dengan menguraikan masalah konsekuensi-konsekuensi
ekonomis. Konsekuensi ekonomis mempunyai arti bahwa kebijakan-kebijakan
akuntansi adalah berarti (matter). Masalah-masalah moral hazard bisa dikendalikan,
tetapi tidak dapat dihilangkan. Hal ini karena pengenaan kontrak adalah mahal.
Terutama, kontrak-kontrak tersebut membebankan risiko pada manajer-manajer.
Sebagai contoh, para manajer tidak dapat sepenuhnya mengendalikan kinerja
perusahaan dikarenakan kejadian seperti pemogokan kerja, perubahan-perubahan
tingkat bunga, dan lainnya.

1.12.4 Penyusunan Standar


Perlu adanya penyusunan standar akuntansi untuk memfasilitasi konflik
kepentingan antara investor dan manajer.

1.12.5 Proses Penyusunan Standar


The International Accounting Standar Board (IASB)

IASB dibentuk pada tahun 2001, merupakan badan yang bertanggung jawab
dalam penyusunan standar dari badan yang sebelumnya, yaitu International
Accounting Standards Committee. Badan ini dibentuk pada tahun 1973 dengan
kesepakatan badan-badan akuntansi di Australia, Canada, Prancis, Jerman, Jepang,
Meksiko, Belanda, Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat.
IASB merupakan lembaga yang independen yang berfungsi untuk menyusun
standar akuntansi berkaualitas tinggi, yang dapat diterima, diterapkan, dan diterima
secara internasional. IASB menghasilkan sebuah standar akuntansi yaitu IFRS.
International Finance Reporting Standards (IFRS) merupakan standar pencatatan
dan pelaporan akuntansi yang berlaku secara internasional.

The Financial Accounting Standards Boards (FASB)


FASB dibentuk pada tahun 1973 dengan tujuan untuk menyusun standar
akuntansi di negara Amerika Serikat. Sama dengan IASB, FASB didukung secara
finansial oleh sebuah lembaga yaitu Financial Accounting Foundation (FAF). Misi
dari FASB adalah untuk menetapkan dan meningkatkan standar akuntansi dan
pedoman pelaporan dan untuk pendidikan masyarakat.
FASB mempunyai tujuh anggota yang terdiri atas 3 orang berasal dari praktisi
akuntansi professional, 2 orang dari industry dan masing-masing satu orang dari
akademi dan pemerintah.
Dalam menyusun dan memperbaharui akuntansi dan standar dan konsep
pelaporan, FASB seperti IASB, penekanan beratnya pada proses.

The Canadian Accounting Standards Board (AcSB)


The AcSB merupakan badan penyusun standar akuntansi di Kanada. The
AcSB terdiri dari dari sebuah kelompok dengan jumlah anggota maksimal Sembilan.
Tidak seperti anggota IASB dan FASB, dengan pengecualian dari ketua
lembaganya, bertugas dengan sukarela.
Securities Commissons
Jika sebuah badan penyusun standar menginginkan tujuan mereka tercapai,
laporan keuangan harus mematuhi GAAP. Securities Commissons adalah salah
satu hal yang penting dalam melaksanakan standar akuntansi.
Securities and Exchange Commission (SEC) merupakan sebuah badan
independen dari pemerintah Amerika yang memiliki tanggung jawab untuk
mengawasi pelaksanaan peraturan-peraturan dibidang perdagangan efek dan
mengatur pasar perdagangan pada bursa efek.
Tujuan utama dibentuknya SEC adalah untuk mengatur bursa efek dan
mencegah penyalahgunaan oleh perseroansehubungan dengan penawaran
saham dan penjualan efek serta pelaporan keuangan perseroan

1.13 Relevansi Teori Akuntansi Keuangan Dengan Praktek Akuntansi


Kerangka kerja yang dideskripsikan hanya menyediakan suatu cara untuk
mengorganisir studi kita mengenai teori akuntansi keuangan. Dan mencoba
membuktikan bahwa teori tersebut relevan dengan praktek akuntansi. Hal ini
terpenuhi dengan dua cara. Pertama, berbagai riset dan teori yang mendasari
akuntansi keuangan diuraikan dan diterangkan dalam bahasa sederhana, dan
keterkaitan mereka ditunjukkan oleh banyak rekomendasi untuk praktik akuntansi.
Pendekatan yang kedua untuk menunjukkan keterkaitan akan pemasalahan tugas.
Suatu usaha nyata telah dibuat dalam memilih masalah penting.

Anda mungkin juga menyukai