Anda di halaman 1dari 11

RSUD dr.

SAYIDIMAN MAGETAN
Kami Siap Melayani Kesehatan Anda

PROGRAM KBRS
RSUD dr. SAYIDIMAN MAGETAN
TAHUN 2019

RSUD dr. SAYIDIMAN MAGETAN


Jl. Pahlawan No. 2 Magetan
Tlp. 0351 895023 / 895067
Email : rsusayidiman_mgt@yahoo.co.id
PROGRAM KBRS
RSUD dr SAYIDIMAN MAGETAN
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
a) LATAR BELAKANG
Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (maternal mortality rate)
merupakan jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan, dan
pasca persalinan yang dijadikan indikator derajat kesehatan perempuan. Angka
Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target global Sustainable Development
Goals (SDGs) dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 70 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.
Untuk menurunkan AKI salah satunya yaitu melaksanakan program keluarga
berencana yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi yang
telah dilaksanakan di rumah sakit.
Pelayanan keluarga berencana di Rumah Sakit meliputi semua jenis
pelayanan kontrasepsi, penanganan efek samping, komplikasi, kegagalan dan
penanganan masalah kesehatan reproduksi lainnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing RS.
RSUD dr. Sayidiman Magetan merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang
berupaya mendukung program-program pemerintah maka senantiasa berusaha
untuk meningkatkan mutu pelayanan termasuk dalam pelayanan KB.
Pelayanan KB di RSUD dr.Sayidiman Magetan di tahun 2019 harapannya
bisa mencapai target 70%.

II. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Meningkatkan akses, kualitas dan keamanan pelayanan KB di Rumah
sakit.
2) Tujuan Khusus
a) Menyusun tatalaksana baik administrasi maupun manajemen
pelayanan KB di RS
b) Menyediakan system pelayanan dan rujukan KB termasuk KIE
(Komunikasi Informasi dan Edukasi)
c) Melakukan koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan
pelayanan KB
d) Memberikan pelayanan kontrasepsi, penanganan efek samping dan
komplikasi, kegagalan dan penanganan masalah Kontrasepsi
III. KEGIATAN POKOK
Memberikan pelayanan kontrasepsi, penanganan efek samping dan komplikasi,
kegagalan dan penanganan masalah Kontrasepsi

IV. KEGIATAN
a) Melakukan kegiatan KIE pra dan pasca pemasangan Kontrasepsi
b) Memberikan pelayanan KB
Jenis pelayanan KB yang dilakukan antara lain :
1) Pelayanan Kontrasepsi Kondom
2) Pelayanan Metode Amenore Laktasi (MAL)
3) Pelayanan Kontrasepsi Pil KB
4) Pelayanan Kontrasepsi Suntik
5) Pelayanan Kontrasepsi AKDR post abortus
6) Pelayanan Kontrasepsi AKDR post plasenta
7) Pelayanan Kontrasepsi Implant
8) Pelayanan Kontrasepsi Pasangan HIV + HbSAg
9) Pelayanan Kontrasepsi MOW (Metode Operasi Wanita: bagi yang
memenuhi persyaratan )
10) Pelayanan Kontrasepsi AKDR Transsecaria.
Unit terkait pelayanan KB dilakukan di :
1) Klinik Kandungan
2) Kamar Bersalin
3) IRNA VII
4) PONEK
5) Paviliun Wijaya Kusuma
Penanganan efek samping dan komplikasi pada tingkat tertentu sesuai
kemampuan dan fasilitas / sarana yang tersedia dapat dilakukan setiap hari.
c) Melakukan Koordinasi lintas program dan lintas sectoral setiap bulan
d) Melakukan sistem pencatatan dan pelaporan secara sistematis dan
berkesinambuangan

V. JADWAL PELAKSANAAN
a) Pelaksanaan pelayanan KB di klinik kebidanan dan kandungan dilaksanakan
setiap hari kerja
b) Pelaksanaan pelayanan KB di Kaber, Srikandi, OK, Paviliun WK, dan Poli
Kandungan dilaksanakan tiap hari
VI. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan formulir dari BKKBN
meliputi :
a) Kartu pendaftaran klinik KB (K/O/KB/08)
b) Kartu Peserta KB (K/I/KB/08)
c) Kartu status Peserta KB ( K/IV/KB/08)
d) Register Hasil Pelayanan KB (R/I/KB/08)
e) Register Alat Kontrasepsi di Klinik KB (R/II/KB/08)
f) Laporan Bulanan Klinik KB ( F/II/KB/08)
2. Pencatatan dan Pelaporan pelayanan KB di RS mengikuti SIMRS
3. Pencatatan dilaporkan setiap bulan. Tribulan, semester

VII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan melalui pertemuan berkala yang dievaluasi adalah:
1. Jumlah Peserta
2. Efek samping atau komplikasi
3. Jumlah KB terbanyak

VIII. SASARAN
1. Pasangan Usia Subur (15 – 49 tahun)
2. Klien yan mengalami kegagalan dan komplikasi kontrasepsi
3. Klien pasca persalinan dan pasca keguguran
4. Pasangan yang mengalami masalah kesehatan reproduksi
5. Remaja berusia 12-24 tahun (WHO)
6. Remaja berusia 10-19 tahun (Kemenkes, 2010)
7. Pasien dengan HIV dan HbSAg

Ditetapkan di : MAGETAN
Pada tanggal : 2019

KETUA PELAYANAN KB RUMAH SAKIT


Dr. SAYIDIMAN MAGETAN

Dr. EDY SUSANTO, SpOG


NIP. 19760905 200312 23 001
RSUD dr. SAYIDIMAN MAGETAN
Kami Siap Melayani Kesehatan Anda

EVALUASI PROGRAM KBRS


RSUD dr. SAYIDIMAN MAGETAN
TAHUN 2019

RSUD dr. SAYIDIMAN MAGETAN


Jl. Pahlawan No. 2 Magetan
Tlp. 0351 895023 / 895067
Email : rsusayidiman_mgt@yahoo.co.id
EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SAYIDIMAN MAGETAN

TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Program Keluarga Berencana merupakan salah satu dari pelayanan
kesehatan reproduksi yang telah dilaksanakan di rumah sakit. Adanya
perubahan lingkungan yang strategis pasca desentralisasi menyebabkan
pelayanan KB terutama Rumah Sakit mengalai penurunan. Menurut hasil
survei SDKI tahun sebesar 6,2%
Menurut survei pelayan kontrasepsi provinsi jawa timur, bahwa cakupan
peserta KB Aktif mengalami kenaikan yang pencapaiam tahun 2018 sebesar
75,3 % menjadi 76,16 %, sedangkan di kabupaten Magetan cakupan peserta
KB aktif tahun 2018 mencapai 69,4 %.
Adapun kegiatan yang dilakukan sistem monitoring, sistem pelaksanaan
pelayanan keluarga berencana RS adalah mengenai : monitoring dan
evaluasi terhadap utilitas unit penyelenggaraan pelayanan, pencatatan data
pelayanan, PKBRS, analisa dan evaluasi data PKBRS, evaluasi standar
operasional, prosesdur evaluasi penilaian kerja.
Monitoring dan evaluasi harus dilakukan secara terus menurus dan
senantiasa berkesinambungan, sehingga pelayanan yang diberikan terutama
pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS) dapar diberikan
secara prima dan berkualitas. Adapun target yang diharapkan adalah 70%
dapat tercapai.

II. TUJUAN
1. Meningkatkan mutu pelayanan kelurga berencana rumah sakit di RSUD
dr.Sayidiman Magetan secara paripurna dan berkesinambungan
2. Tersusunnya sistem monitoring pelayanan di RSUD dr.Sayidiman
Magetan melalui indikator mutu Pelayanan Keluarga Berencana Rumah
Sakit (PKBRS) dr.Sayidiman Megatan
III. HASIL KEGIATAN
PELAYANAN KB RUMAH SAKIT
RSUD dr. SAYIDIMAN MAGETAN
TAHUN 2019
JUMLAH JENIS KONTRASEPSI GANTI CARA KE
PELEPASAN KOMPLIKASI
AKSEPTOR METODE
BULAN
YANG
IUD MOW MOP KONDOM IMPLANT SUNTIKAN PIL IUD IMPLANT IUD IMPLANT
DILAYANI
JANUARI 3 - 3 - - - - - - - - - -

FEBRUARI 6 4 2 - -

MARET 5 2 3 - -

APRIL 7 2 5 - -

MEI 8 4 4 - -

JUNI 5 2 3 - -

JULI 5 - 4 - - 1

AGUSTUS 4 1 3 - -
SEPTEMBE
4 - 3 - - 1
R
OKTOBER 8 4 3 - - 1

NOVEMBER 9 2 7 - -
RUJUK RSUD
DESEMBER 4 1 3 - - DR.SOEDON
O MADIUN
TOTAL 68 22 43 - 1 1 1 1
TRIWULAN 1 TRIWULAN 2
Akseptor Tidak KB Akseptor Tidak KB
3%
7%

97% 93%
TRIWULAN 3 TRIWULAN 4
Akseptor Tidak KB Akseptor Tidak KB

4%
7%

IV. 96% 93%

PERSENTASE
PELAYANAN KB TH.2019
Akseptor Tidak KB

5%

95%
V. ANALISA

Dari hasil Kegiatan Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit dr. Sayidiman
Magetan tahun 2019 :

a. Akses pelayanan KB di Rumah Sakit


Evaluasi akses pelayanan KB di RS Kb
Pelayanan dilakukan dengan koordinasi dengan unit-
tahun 2019
unit terkait melalui kegiatan rapat rutin seperti Klinik Kebidanan dan
80.0%
70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%
Kandungan,
70.0% Kamar Bersalin, Ruang Ginekologi, Ruang Operasi, Ruang
Bedah
60.0% dan dinas BPKB Kabupaten Magetan. Adapun pelayanan KB di RS
akses
50.0% pelayanan dapat melalui sistem rujukan maupun atas inisiatif klien
dalam
40.0% mendapatkan pelayanan KB atas kesehatan reproduksinya, baik
pelayanan
30.0% KIE dan konseling, pelayanan kontrasepsi, penanganan efek
samping
20.0% dan komplikasi, kegagalan dan penanganan masalah kontrasepsi.
11.3%
7.4% 8.2%
b. Sistem
10.0% Rujukan
5.5%Pelayanan
7.1%KBRS 6.6% 5.1% 4.3% 3.3% 3.4%
2.0% 2.4%
Rujukan
0.0% merupakan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab secara
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
timbal balik dalam pelayanan kesehatan untuk penyelenggaraan kesehatan
Pelayanan KB Target
paripurn. Rujukan penyelenggaraan KB dapat dilakukan oleh unit pelayanan
KB di luar RS (RSIA/RB/Puskesmas) ke RS atau unit pelayanan KB di RS ke
RS lain yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
c. Analisa dan Evaluasi Data Pelayanan KBRS
Setiap bulan penanggung jawab pelayanan KBRS melakukan evaluasi
terhadap data pelayanan yang sudah dilaksanakan.
Pada triwulan 1 tahun 2019 akseptor yang dapat dilayani 3% dari jumlah total
wanita usia subur yang sebenarnya seluruhnya bisa menjadi akseptor
Pada triwulan 2 tahun 2019 akseptor yang dapat dilayani 7% dari jumlah total
wanita usia subur yang sebenarnya seluruhnya bisa menjadi akseptor
Pada triwulan 3 tahun 2019 akseptor yang dapat dilayani 4% dari jumlah total
wanita usia subur yang sebenarnya seluruhnya bisa menjadi akseptor
Pada triwulan 4 tahun 2019 akseptor yang dapat dilayani 7% dari jumlah total
wanita usia subug yang sebenarnya seluruhnya bisa menjadi akseptor
d. Evaluasi standar operasional prosedur
Evaluasi terhadap standar operasional prosedur yang telah ditetapkan
dilakukan setiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk menilai apakah standar
operasional yang ada dan telah ditetapkan masih sesuai dengan
perkembangan ilmu baik di bidang medis maupun keperawatan.
e. Evaluasi penelitian kinerja
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja petugas
pelayanan diantaranya melalui:
 Observasi kepatuhan petugas dalam penerapan standar operasional
prosedur dalam melakukan tugasnya
 Evaluasi terhadap penilaian kinerja bidan setelah mengikuti pelatihan-
pelatihan yang berhubungan dengan PKBRS. Setiap petugas yang
sudah mengikuti suatu pelatihan/ seminar/ maka dilakukan tindak
lanjut dengan melakukan briefing/ penyegaran terhadap materi
pelatihan yang diikuti dengan melakukan presentasi kepada petugas
yang lain dalam acara pertemuan rutin.
 Semua tenaga bidan yang ada di RS mendapatkan pelatihan MU
(Midwefery Update). Pelatihan MU merupakan refreshing dari
pelatihan APN dan CTU yang diperbaharui setiap 5 tahun sekali.

VI. KESIMPULAN
1. Hasil cakupan pelayanan yang sesuai dengan yang diharapkan mungkin
belum terpenuhi dengan baik hal ini disebabkan karena adanya sistem
pelayanan JKN sehingga untuk pelayanan KB mungkin lebih diharapkan
ke pelayanan dasar, hanya apabila ada masalah atau komplikasi dari
kontrasepsi yang memerlukan rujukan RS. Di tahun 2019 akseptor yang
dapat dilayani 68 akseptor, 5% dari jumlah total wanita usia subur yang
bisa menjadi akseptor
2. Hasil 5 % jauh kurang dari harapan target 70% Hal ini disebabkan oleh:
 Akseptor lebih banyak mendapatakan pelayanan KB di Puskesmas
daripada di RS, dikarenakan pelayanan KB dasar yang ditanggung
BPJS di faskes 1.
 Dari hasil evaluasi Dokter Spesialis Obgyn pada akseptor KB IUD
durante SC seringkali ditemukan perlengketan, sehingga
mengurangi tindakan IUD durante SC.
 Pelayanan KB MOW tidak ditanggung BPJS.

VII. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil evaluasi, analisa dan kesimpulan tentang


pelayanan KBRS di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sayidiman Magetan,
kami dari tim evaluasi dan pengendalian mutu memberikan saran/
masukan agar komite medik perlu segera merekomendasikan kepada
Direktur RSUD dr. Sayidiman Magetan agar menyampaikan hasil tersebut
kepada unit terkait supaya bisa menindaklanjuti hasil tersebut dengan
mengadakan kerja sama lintas program dan lintas sectoral, baik secara
intrn maupun ekstern salah satunya adalah Dinas Kesehatan Kabupatan
Magetan dan jajarannya, Dinas Pelayan Keluarga Berencana Kabupaten
baik dalam hal sistem pencatatan dan pelaporan, rujukan, pelatihan dll.

Anda mungkin juga menyukai