QBD 2
Disusun sebagai salah satu tugas
Modul Hematologi-Onkologi
Oleh:
MAYANG SARI
201970019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................................................................3
2.1 Definisi Thalassemia ..............................................................................4
2.2 Klasifikasi Thalassemia .........................................................................5
2.3 Penegakkan Diagnosis Thalassemia ......................................................8
2.4 Definisi Anemia Defisiensi Zat Besi ...................................................11
2.5 Penegakkan Diagnosis Anemia Zat Besi .............................................12
BAB 3 KESIMPULAN ....................................................................................... ..13
REFERENCE ...................................................................................................... ..14
UNIVERSITAS PAPUA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
UNIVERSITAS PAPUA
4
Saat ini ibu anak tersebut, yang berusia 38 tahun juga merasa lemas sejak 1
minggu yang lalu. Ibunya merasakan mudah lelah dan hilang nafsu makan. Jika
berjalan jauh, terlalu cepat, atau menaiki tangga, mudah terengah-engah dan sulit
bernafas. Ibu pasien dengan riwayat haid banyak sejak 3 bulan terakhir. Tidak ada
gangguan dalam buang air besar dan buang air kecil. Pemeriksaan fisis Ibu pasien:
Keadaan umum tampak sakit sedang dan pucat, BB 60 kg TB 160 cm, Tekanan
darah 130/80 mmHg, frekuensi denyut nadi 110x/menit, frekuensi nafas
24x/menit. Pemeriksaan lain dalam batas normal. Hasli Laboratorium Ibu adalah
sebagai berikut:
UNIVERSITAS PAPUA
5
Hipotesis
Anak dan ibu berdasarkan gejala yang serupa seperti lemas, pucat, lelah
dan hilang nafsu makan serta hasil pemlab didapatkan abnormalitas yang sama
diduga mengalami thalassemia.
UNIVERSITAS PAPUA
6
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Thalassemia
Talasemia merupakan penyakit hemolitik herediter yang disebabkan oleh
adanya gangguan sintesis hemoglobin dalam eritrosit. talasemia dotandai
dengan berkurangnya atau bahkan tidak adanya sintesis baik rantai α, β dan
atau rantai globin lain yang membentuk struktur normal molekul hemoglobin.
Manifestasi klinis yang ditimbulkan bervariasi mulai dari asimtomatik hingga
gejala yang berat.2 Pada intinya talasemia merupakan kelainan sintesis
hemoglobin sehingga darah tidak dapat berikatan dan menyebabkan
hipokromia dan mikrosis. 1 3
2.2 Klasifikasi Thalassemia
Berdasarkan klinisnya, Talasemia dibagi menjadi tiga bagian yaitu
Talasemia mayor, Talasemia intermedia dan Talasemia minor. 1
1. Talasemia Mayor
Talasemia mayor merupakan kriteria yang paling berat. Terjadi
akibat kelainan pada 2 kromosom yang menurun dari ayah dan ibu. Pada
Talasemia mayor pasien membutuhkan transfuse darah yang adekuat
seumur hidup. Rutinitas transnfusi Talasemia mayor berkisar antara 2
minggu sampai 4 minggu sekali. Gejala yang khas pada Talasemia mayor
ialah facies coolay sedangkan gejala awal yaitu pucat pada
kulit,icterus,lemas dan pada bayi tidak bergairah untuk menyusui,
serangan demam berulang serta adanya hepatosplenomegaly. Gangguan
pertumbuhan dan malnutrisi sering dialami oleh pasien Talasenua mayor.
UNIVERSITAS PAPUA
7
UNIVERSITAS PAPUA
8
bahwa diantara pendonor darah rutin pada unit-unit transfusi darah adalah
karier Talasemia.
2.3 Penegakkan Diagnosis Thalassemia
1. Diagnosis Talasemia Mayor
a. Anamnesis
- Pucat kronis
- Konjungtiva icterus
- Mudah infeksi
- Riwayat anemia atau talasemia pada keluarga
- Riwayat transfuse berulang pada pasien maupun keluarga
- Terdapat hepatosplenomegaly
- Pertumbuhan dan pubertas terhambat
- Adanya fraktur patologis
b. Pemeriksaan Fisik
- Tampak pucat pada kulit
- Konjungtiva ikterik
- Kekurangan gizi
- Hiperpigmentasi pada kulit
- Facies coolay
- Bentuk wajah asimetris dengan ciritulang frontal menonjol,maxilla
yang protrusi dan tulang wajah hipertrofi
- Hepatosplenomegaly
c. Pemeriksaan penunjang
- Kadar hemoglobin menurun
- Retikulosit meningkat
- RDW tinggi : Rerata 26,8% (SB 9,5)
- Eritrosit meningkat
- MCV < Normal (< 8O fL): rerata 70,8 fL,(SB 8,9)
- MCH < Normal (< 27 pg): Rerata 24,1 pg, (SB 3,9)
- Neutrophil meningkat
UNIVERSITAS PAPUA
9
UNIVERSITAS PAPUA
10
UNIVERSITAS PAPUA
11
UNIVERSITAS PAPUA
12
2. Pemeriksaan labolatorium
- Kadar MCV dan MCH menurun
- RDW meningkat yang menandakan adanya anisositosis
- Hemoglobin turun sangat rendah
- Apusan darah menunjukkan anemia hiprokomik mikrositer,
anisositosis, poikilositosis, anulosit, sel target dan sel pensil
- Leukosit dan trombosit normal
- Kadar besi serum menurun < 50 g/dl, TIBC meningkat > 350
g/dl, dan saturasi transferin < 15 %
UNIVERSITAS PAPUA
13
BAB 3
KESIMPULAN
Talasemia merupakan penyakit genetik yang diakibatkan
ketidakseimbangan sintesis rantai asam amino yang membentuk hemoglobin.
Digolongkan berdasarkan penuruan sintesis rantai amino yaitu talasemia-α dan
talasemia-ß. Sedangkan berdasarkan klinis dibedakan menjadi talasemia
mayor,intermedia dan minor. Pada keadaan mayor pasien mengalami gejala berat
dan membutuhkan transfuse darah rutin seumur hidup,pada intermedia gejala
hampir sama dengan mayor hanya saja transfuse darah tidak sesering pada
keadaan mayor,sedangkan pada keadaan talasemia minor pasien tidak
menunjukkan gejala disebut carier atau pembawa sifat sehingga tetaap bisa
menurunkan pada keturunan. Talasemia dapat mengakibatkan anemia.
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya
penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron
store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang.
Berdasarkan penjelasan,dan data pemeriksaan yang ada maka dapat
disimpulkan bahwa pada kasus sang anak menderita thalassemia mayor dan sang
ibu merupakakan karier disertai dengan anemia difisensi zat besi yang didukung
oleh Riwayat haid yang berlebih sejak tiga bulan terakhir.
UNIVERSITAS PAPUA
14
REFERENCE
UNIVERSITAS PAPUA