Job 9
Job 9
“Asuransi Islam”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Ekonomi Islam
(Dosen Pengampu : Abd Latif, SH., ME)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Asuransi Islam” tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya patut untuk diteladani dan seluruh
ucapannya adalah kebenaran.
Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Ekonomi
Syariah, Program Studi Hukum Ekonomi Islam Universitas Al AIslam Mandar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat hambatan dan
kesulitan yang dihadapi penulis, tetapi dengan semangat, kegigihan dan arahan dari berbagai
pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik serta saran pembaca yang sifatnya membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan tugas ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Pengertian Asuransi Menurut Islam...........................................................................................4
B. Landasan Hukum Asuransi Islam..............................................................................................5
C. Prinsip-Prinsip Asuransi Islam..................................................................................................6
D. Manfaat Asuransi.......................................................................................................................7
E. Tujuan Akuntansi Asuransi Keuangan Islam.............................................................................7
F. Sistem-Sistem Asuransi.............................................................................................................8
G. Produk-produk Asuransi Islam (Takaful Keluarga)...................................................................9
H. Sistem Pengelolaan Dana Asuransi Islam................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuransi Islam merupakan salah satu bisnis yang tidak terlepas dari persaingan.
Persaingan ketat yang dihadapi oleh masing-masing lembaga memaksa pihak
manajeman untuk merancang strategi agar nasabah tetap loyal. Karena itu pada
asuransi Islam diperlukan adanya kualitas pelayanan yang dapat mempengaruhi
kepuasan dan loyalitas para pemegang polis. Kondisi seperti ini dapat dimaknai bahwa
asuransi Islam tidak dapat hanya bertahan dan menggunakan pendekatan serta
mempertahankan nasabah yang ada dengan memanfaatkan sentimen emosional saja
karena alasan agama. Asuransi Islam harus dapat mencari solusi tepat dalam bertahan
dan menarik pelanggan. (Sula, dalam Wuryanti Koentjoro. Kualitas Pelayanan dan
Pengaruhnya Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Yang Syar’i Pemegang Polis Asuransi
Islam. Ekobis, Jurnal Ekonomi Vol.10, No.2, 375-385, 2009)
Kegiatan perusahaan asuransi, diarahkan untuk memproteksi keadaan dimasa
datang yang belum pasti terjadi atas sebuah risiko yang berkaitan dengan nilai aktivitas
ekonomi seseorang. Apalagi masa yang akan dating adalah sebuah masa yang penuh
dengan ketidakpastian (uncertainty). Dalam hal ini manusia hanya dapat merencanakan
dan memprediksikan kejadian dimasa datang, sedang kepastian (certainty) hanya ada
pada Allah SWT.
Kesadaran masyarakat tentang asuransi dalam kehidupannya, sudah mulai
meningkat, dibandingkan pada masa 10 tahun yang lalu. Bahkan, dewasa ini
pertumbuhan asuransi Islam sangat tinggi karena banyak orang yang sadar akan
pentingnya mempunyai asuransi. Asuransi Islam juga mempunyai banyak keunggulan
dibandingkan dengan asuransi nonIslam. Bagi masyarakat muslim, menghindari hal-hal
yang bersifat riba itu wajib sehingga mendorong pertumbuhan berbagai macam produk
keuangan Islam termasuk asuransi Islam.
Perusahaan asuransi Islam sudah berkembang dengan pesat meskipun tidak terlalu
banyak yang dikenal seperti perbankan Islam. Perbedaan dari asuransi Islam dan
asuransi konvensional mungkin tidak terlalu terlihat tetapi pada dasarnya perbedaan
tersebut terletak pada perjanjian transaksinya. Terdapat perbedaan antara asuransi
Islam dengan asuransi konvensional dari operasionalnya. Dalam asuransi Islam, peserta
1
akan mengikatkan diri dalam suatu komunitas dan mereka akan saling menanggung
apabila terdapat musibah. Sementara itu, asuransi konvensional, nasabah membeli
perlindungan dari perusahaan asuransi untuk mendapat perlindungan apabila musibah
terjadi. Produk keuangan yang menjadi tren kedepan adalah produk Islam sehingga
banyak pemilik modal yang berinfestasi pada produk keuangan ini. Di Indonesia
produk Islam sudah menjamur karena masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim
berminat memiliki produk keuangan Islam. (Novi Puspitasari. 2015: viii)
Keberadaan asuransi Islam selain karena tuntutan pasar juga karena kebutuhan
suatu produk yang komitmen terhadap prinsip-prinsip Islam. Kondisi ini menunjukkan
bahwa selain karena orientasi bisnis, asuransi Islam juga berorientasi pada syi’ar Islam.
Hal inilah yang menjadikan asuransi Islam dituntut lebih efektif dan inovatif terhadap
berbagai perkembangan di dalam kehidupan masyarakat.
Bagi perusahaan yang bergerak pada bidang jasa seperti asuransi, pengelolaan Sumber
Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu hal yang penting. Hal ini disebabkan
karena Sumber Daya Manusia merupakan tulang punggung dalam menggerakkan
operasional perusahaan. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2009: 10), Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat. Ketersediaan SDM haruslah disiapkan sebaik mungkin, sehingga mereka
mampu menjalankan setiap transaksi perusahaan dengan baik. Hal ini penting
mengingat faktor pelayanan yang diberikan oleh para karyawan merupakan salah satu
faktor penentu kesuksesan suatu perusahaan jasa.
Faktor pelayanan nasabah memang salah satu ujung tombak perusahaan dalam
menjual produknya. Banyak tidaknya jumlah nasabah serta volume pembelian nasabah
sangat besar pengaruhnya dari cara melayani nasabah tersebut, sekalipun perusahaan
telah melakukan promosi besar-besaran atau telah melakukan peningkatan kualitas
produk yang ditawarkan, namun tanpa didukung oleh pelayanan yang baik, jangan
harap dapat memperoleh hasil yang diinginkan dan tepat sasaran.
Berkaitan dengan ini, Tomas Waston, SR dari IBM (International Business Machine)
menjel askan bahwa ujung tombak sebuah perusahaan itu berada pada tenaga kerja
(SDM), dan dia mengungkapkan “you can confiscate the factories, and burn the
buildings, but leave me the eployess and i will rebuild my empire” yang berarti pabrik
boleh disita, gedung-gedung boleh terbakar, selagi ada tenaga kerja, kerajaan bisnis
bisa didirikan kembali. (Tomas Waston, SR).
2
Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian nasabah terhadap tingkat
pelayanan yang diterima dengan tingkat pelayanan yang diharapkan. Kepuasan
pelanggan dalam bidang jasa merupakan elemen penting dalam menumbuhkan
perusahaan agar tetap eksis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas adapaun Rumusan Masalah:
a. Apa Pengertian Asuransi Islam?
b. Bagaimana Prinsip-Prinsip Asuransi Islam?
c. Bagaimana landasan hokum Asuransi Islam
d. Apa Manfaat dan Tujuan Sistem Asuransi Islam?
e. Bagaiman Sistem-Sistem Asuransi Islam?
f. Bagaimanan Produk-produk Asuransi Islam (Takaful Keluarga) ?
g. Bagaimana Sistem Pengelolaan dana asuransi Islam ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep-konsep akuntansi asuransi Islam
b. Untuk mengetahui perbedaan akuntansi asuransi Islam dan asuransi konvensional
c. Untuk mengetahui implementasi akuntansi islam pada asuransi Islam
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pemberian (derma) tersebut, mereka dapat menutupi kerugian-kerugian yang dialami oleh
peserta yang tertimpa musibah.
Dewan Islam Nasional Majelis Ulama Indonesi (DSN-MUI) dalam fatwanya tentang
pedoman umum asuransi Islam, memberikan definisi tentang asuransi. Menurutnya,
Asuransi Islam (Ta’min, Tafakul, Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong
menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan
atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan Islam. Dari definisi di tersebut tampak
bahwa asuransi Islam bersifat saling melindungi dan tolong menolong yang disebut
dengan ta’awun. Yaitu prinsip hidup saling melindungi dan saling tolong menolong atas
dasar ukhuwal Islamiyah antara sesame anggota perserta Asuransi Islam dalam
menghadapi malapetaka (risiko).
5
[al Hasyr: 18] . Ayat ini dikaitkan oleh sebagian umat Islam dengan aktivitas menabung
atau berasuransi. Menabung adalah upaya mengumpulkan dana untuk kepentingan
mendesak atau kepentingan yang lebih besar di masa depan, sedangkan asuransi adalah
upaya berjaga-jaga jika suatu musibah datang menimpa, di mana hal ini membutuhkan
perencanaan dan kecermatan.
Dari segi hokum positif, hingga saat ini asuransi Islam masih mendasarkan
legalitasnya pada UU No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian yang sebenarnya
kurang mengakomodasi asuransi Islam di Indonesia karena tidak mengatur mengenai
keberadaan asuransi berdasarkan prinsip Islam. Dengan kata lain, UU No. 2 Tahun 1992,
tidak dapat dijadikan landasan hokum yang kuat bagi asuransi Islam. Adapun peraturan
perundang-undangan yang telah dikeluarkan pemerintah berkaitan dengan asuransi Islam
yaitu :
6
b. Saling melindungi dari berbagai kesusahan dan penderitaan satu sama lain.
Hubungan sesama muslim ibarat suatu badan yang apabila satu anggota badan
terganggu atau kesakitan maka seluruh badan akan ikut merasakan. Maka saling
membantu dan tolong-menolong menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
sistem kehidupan masyarakat.
“Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
Dan terhadap orang yang meminta-minta maka, janganlah kamu
menghardiknya”’.(Adh.Duiha [93]9-10)
c. Sesama muslim saling bertanggungjawab
Kesulitan seorang muslim dalam kehidupan menjadi tanggung jawab sesama
muslim. Sebagaimana dalam firman Allah swt surat Ali Imran93) ayat 103.
“Dan peganglah kamu kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepamu ketika dahulu (masa Jahilliyah)
bermusuh-musuhan, maka, Allah merpersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu
karena nikmat Allah orang-orang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi
jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikian Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.
D. Manfaat Asuransi
Menurut Soemitra (255: 2010), Asuransi pada dasarnya dapat memberi manfaat bagi
para peserta asuransi antara lain sebagai berikut:
1) Rasa aman dan perlindungan.
2) Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.
3) Berfungsi sebagai tabungan.
4) Alat penyebaran risiko. Dalam asuransi Islam risiko dibagi bersama para peserta
sebagai bentuk saling tolong menolong dan membantu diantara mereka.
5) Membantu meningkatkan kegiatan usaha karena perusahaan asuransi akan melakukan
investasi sesuai dengan Islam atas suatu bidang usaha tertentu.
7
Suatu transaksi dikatakan sesuai dengan prinsip Islam apabila telah memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
Transaksin tidak mengandung unsur kezaliman
Transaksi tidak mengandung unsur riba
Transaksi tidak mengandung unsur judi
Transaksi tidak mengandung unsur penipuan
Transaksi tidak mengandung material yang diharamkan
Transaksi tkidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain
Adapun tujuan dari Akuntansi Keuangan Islam baik pada asuransi Islam maupun pada
lembaga keuangan Islam lainnya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait termasuk hak dengan kewajiban yang
berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain, sesuai
dengan prinsip Islam yang berdasarkan pada konsep kejujuran, keadilan, kebajikan
dan kepatuhan terhadap nilai-nilai bisnis Islam.
b. Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai laporan untuk
mengambil keputusan.
c. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip Islam dalam semua transaksi dan kegiatan
usaha.
F. Sistem-Sistem Asuransi
Menurut Syahatah (2006: 4) Sistem asuransi yang paling banyak berkembang dan
beredar dewasa ini antara lain sebagai berikut:
1) Perusahaan jasa asuransi niaga
Asuransi niaga terkait erat dengan bahaya-bahaya atau risiko-risiko yang muncul
akibat menjalankan aktivitas perdagangan, terutama angkutan barang dan sejenisnya
dari satu tempat ke tempat lain, meliputi: Asuransi laut, asuransi darat, Asuransi
udara.
Asuransi ini berkaitan dengan marabahaya dan risiko yang dapat menimpa seseorang,
seperti luka-luka akibat kecelakaan, sakit, meninggal, atau pension. Dan diantara
model asuransi jiwa yang paling penting adalah sebagai berikut:
8
Asuransi hidup
Asuransi Kecelakaan
Asuransi Sosial
Asuransi Sakit
Model asuransi ini yang paling populer antara lain sebagai berikut.
Asuransi dari kebakaran, pencurian, dan pengrusakan/ pemusnahan.
Jaminan asuransi dari tanggung jawab sipil, pekerjaan, dan kecelakaan kerja.
Jaminan asuransi dari kemacetan pembayaran.
Asuransi ini berlandaskan pada sistem pemberian sejumlah dana untuk investasi
bersama sejumlah orang atau perusahaaan, kemudian sebagian modal dan labanya
diberikan kepada pihak yang mengalami kerugian, sementara sisanya dikembalikan
pada mereka ketika telah mencapai jangka waktu tertentu. Dengan demikian, ini
menggabungkan antara sistem investasi dan asuransi.
9
c. Takaful pendidikan/dana siswa
d. Takaful dana jabatan
e. Takaful hasanah
10
1. Sistem pengelolaan dana yang mengandung unsur tabungan
Khusus untuk produk asuransi Islam, premi asuransi Islam akan harus dibayarkan
oleh setiap nasabah asuransi Islam ini akan dipisahkan langsung oleh perusahaan
asuransi. Pemisahan dana asuransi Islam tersebut, salah satunya untuk sumbangan
yang digunakan untuk membantu sesama nasabah asuransi Islam dan juga untuk
sesama umat muslim.
Rekening Tabarru, yaitu kumpulan dana premi asuransi yang diberikan oleh setiap
nasabah asuransi Islam sebagai iuran atau sumbangan untuk kebaikan dengan
11
tujuannya untuk saling tolong-menolong dan saling membantu sesama umat muslim
dan nasabah asuransi Islam. Untuk dana yang berupa premi asuransi Islam tersebut
akan dibayarkan apabila :
Nasabah asuransi Islam tersebut meninggal dunia. Dan dana asuransi Islam
tersebut diberikan kepada ahli waris atau keluarganya.
Perjanjian asuransi Islam telah berakhir. Untuk dana premi asuransi Islam ini akan
di berikan jika ada surplus dana yang diterima oleh perusahaan asuransi.
Semua sistem dan cara pengelolaan dana asuransi Islam yang telah dihimpun dan
dikelola oleh perusahaan asuransi ini akan diinvestasikan sesuai dengan syariat Islam
demi untuk mendapatkan keuntungan. Nah, setiap keuntungan yang didapat dari hasil
investasi tersebut, akan dibagikan secara merata dengan jumlah yang adil antara
nasabah asuransi Islam dengan perusahaan asuransi. Pembagian keuntungan dari
investasi ini, tentunya setelah dikurangi beban asuransi, yaitu klaim dan premi
asuransi. Pembagian keuntungan ini juga akan dilakukan dengan mengedepankan atau
menggunakan prinsip Al-Mudharabah dan sesuai dengan perjanjian atau pada saat
akad asuransi Islam dilakukan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut.
Asuransi merupakan sebuah lembaga keuangan Non-bank yang bertujuan untuk
memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan yang ditimbulkan oleh
peristiwa yang tidak diduga sebelumnya.
Asuransi Syariah, merupakan sebuah sistem dimana para peserta menginfaqkan atau
menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar
klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta. Peranan perusahaan
disini hanya sebatas pengelolaan operasional asuransi dan investasi dari dana-dana atau
kontribusi yang diterima/dilimpahkan kepada perusahaan.
Prinsip-prinsip yang dijalankan oleh asuransi syariah dalam mengoprasikan
kegiatannya antara lain Saling bekerja sama atau bantu-membantu, Saling melindungi
dari berbagai kesusahan dan penderitaan satu sama lain, saling bertanggung jawab, dan
menghindari unsur-unsur yang mengandung gharar, maysir dan riba.
B. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
Asuransi syariah bisa menjadi salah satu alternative bagi masyarakat muslim yang
ingin membantu sesamanya
Perlu diadakannya sosialisasi mengenai produk-produk dari asuransi syariah ini
kepada masyarakat agar masyarakat tidak tabu dengan informasi mengenai produk-
produk yang ditawarkan.
Sebaiknya diadakan penyuluhan mengenai pentingnya asuransi syariah itu sendiri
guna menumbuhkembangkan minat masyarakat terutama masyarakat yang muslim
untuk menginvestasikan sebagian hartanya agar dapat menolong sesame.
Pemerintah sebaiknya mendukung dan membantu program-program yang dilakukan
oleh asuransi syariah, agar tujuan untuk memakmurkan perekonomian Negara ini
dapat tercapai dengan baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2008.Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 111
http://innazeyina.blogspot.co.id/2014/06/contoh-makalah-asuransi-syariah.html
https://sitisarahadi.wordpress.com/2013/06/22/tugas-makalah-akuntansi-asuransi-syariah/
Skripsi Evaluasi Mekanisme Pengelolaan Dana Dengan Sistem Mudharabah Pada Asuransi
Syariah (Studi Kasus Pada Pt. Asuransi Takaful Keluarga Cab. Makassar). 2014 :
Andi Sriwahyuni.
SULA, Muhammad Syakir,2004,Asuransi syariah (life and general) : konsep dan sistem
operasional,Jakarta,Gema Insani Press
Ismanto, Kuat, 2009,Asuransi Syariah (Tinjauan asas-asas hukum Islam),Yogyakarta,Pustaka
Pelajar
http://kumpulan-makalahkita.blogspot.com/2012/05/mekanisme-kerja-asuransi-syariah.html
http://asuransisyariah.net/
14