A. Pengertian
Anemia aplastik merupakan anemia yang disertai oleh pansitopenia pada darah tepi yang
disebabkan oleh kelainan primer pada sumsum tulang dalam bentuk aplasia atau
hipoplasia tanpa adanya infiltrasi,supresi atau pendesakan sumsum tulang sehingga
menyebabkan retikulositopenia,anemia,granulositopenia,monositopenia dan
trombositopenia.
B. Etiologi
Penyebab penyakit anemia aplastik sebagian besar adalah idiopatik(50-70%). Beberapa
penyebab lain yang sering dikaitkan dengan anemia aplastik adalah toksisitas langsung
dan penyebab yang diperantarai oleh imunitas seluler.Beberapa etiologi tersebut
tercantum pada tabel berikut:
Primer
1. Kelainan Kongenital
a) Fanconi
b) Nonfanconi
c) Dyskeratosis kongenital
2. Idiopatik Sekunder
a) Akibat radiasi,bahan kimia atau obat
b) Akibat obat –obat idiosinkratik
c) Karena penyebab lain:
Infeksivirus: hepatitis virus
Akibat kehamilan
F. Penatalaksanaan
Secara garis besar terapi untuk anamesa aplastik terdiri atas:
a) Terapi kausal
Terapi kausal adalah usaha untuk menghilangkan agen penyebab,tetapi sering hal
ini sulit dilakukan karena etiologinya yang tidak jelas atau penyebabnya yang
tidak dapat dikoreksi
b) Terapi suportif
Terapi ini adalah untuk mengatasi akibat pansitopenia.
Untuk mengatasi infeksi antara lain:
Higiene mulut
Identifikasi sumber infeksi serta pemberian obat antibiotik yang tepat dan
adekurat.sebelum ada hasil tes sensitivitas,antibiotik yang biasa diberikan
adalah ampisilin,gentamisin atau sefalosporin generasi ketiga
Transfusi granulosit konsetrat diberikan pada sepsis berat kuman gram
negatif,dengan neutropenia berat yang tidak memberikan respon pada
antibiotika adekurat.
c) Untuk mengatasi anemia
Tranfusi PRC (packet red cell) jika HB < 7 g/dl atau ada tanda payah jantung atau
anemia yang sangat simtomatik. Koreksi sampai HB 9-10 gl/dl jika perlu sampai
HB normal karena akan menekan eritropoiesis internal.
G. Komplikasi
Komplikasi anemia aplastik antara lain:
a) Sepsis
b) Sensifiitas terhadap antigen yang bereaksi silang menyebabkan perdarahan
yang tidak terkendali.
c) Graff versus host disease(timbul setelah pencakokan sumsung tulang)
d) Kegagalan cangkok sumsum (terjadi setelah transplantasi sumsung tulang)
e) Leukimia mielogen akut berhubungan dengan anemia fanconi.
H. Proses keperawatan
A) Pengkajian
1. Identitas klien
a) Pasien
b) Penanggung jawab
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama,keluhan yang dirasakan saat pengkajian
b. Riwayat kesehatan sekarang,mulai kapan dimulai nya nyeri dan pengaruh
terhadap aktivitas sehari hari
c. Riwayat penyakit dahulu,pengalaman nyeri dimasa lalu
d. Riwayat penyakit keluarga,meliputi penyakit menular atau menahan yang
disebabkan oleh nyeri
3. Pengkajian nyeri
Pengkajian nyeri dilakukan dengan cara PQRST:
T(Time):Lama waktu
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kemampuan ADL pasien Mempengaruhi pilihan
intervensi/bantuan
2. Kaji kehilangan atau Menunjukan perubahan neurology
gangguan keseimbangan gaya karena defisiensi vitamin B12
jalan dan kelemahan otot mempengaruhi keamanan
pasien/risiko cedera
3. Observasi tanda tanda vital Manifestasi kardiopulmonal dari
sebelum dan sesudah upaya jantung dan paru untuk
aktivitas membawa jumlah oksigen adekurat
ke jaringan
4. Berikan lingkungan tenang Meningkatkan istirahat untuk
batasi pengunjung kurangi menurunkan kebutuhan oksigen tubuh
suara bising dan menurunkan regangan jantung
dan paru
INTERVENSI RASIONAL
1. Tingkatkan cuci tangan yang Mencegah kontaminasi
baik silang/kolonisasi bacterial,catatan:
pasien dengan anemia berat/aplastik
dapat berisiko akibat flora dan normal
kulit
2. Berikan perawatan Menurunkan risiko kerusakan
kulit,perianal dan oral kulit/jaringan dan infeksi
dengan cermat
3. Pantau/batasi pengunjung Membatasi pemanjangan pada
berikan isolasi bila bakteri/infeksi.perlindungan isolasi
memungkinkan dibutuhkan pada anemia aplastik,bila
respons imun saat terganggu
4. Pantau suhu tubuh catat Adanya proses inflamasi/infeksi
adanya menggigil dan membutuhkan evaluasi/pengobatan
takikardia dengan atau tanpa
demam
I. Daftar Pustaka
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2018 [dokumen di internet. Diakses pada tanggal 4 Juni 2019]; Diunduh dari
http://www.docstoc.com/docs/19707850/Laporan-Hasil-Riset-KesehatanDasar-(RISKESDAS)-
Nasional-(2018)