Anda di halaman 1dari 9

Zaeni et al., Kepemimpinan Al-Aziz Nazzar.......

KEPEMIMPINAN AL-AZIZ NAZZAR PADA MASA DINASTI FATIMIYAH TAHUN 975-996 M

Moh. Zaeni, Bambang Soepeno, Sugiyanto


Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: bsoepeno@yahoo.com

ABSTRAK
Islam merupakan agama yang suci dan mulai berkembang pesat sejak masa Nabi Muhammad Saw. Sesudah
wafatnya rasulullah, maka tampuk pemerintahan secara berturut-turut digantikan oleh al-Khulafa’ al-Rasyidun dan
selajutnya digantikan oleh khalifah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana latar belakang dan
gaya kepemimpinan Al-Aziz Nazzar sebagai Khalifah dinasti Fatimiyah Tahun 975 – 996 M?: 2. Bagaimanakah ciri
dan fungsi Al-Aziz Nazzar sebagai pemimpin dalam kekhalifahan Fatimiyah Tahun 975 – 996 M ? Tujuan penelitian
ini adalah 1.Untuk mengkaji tentang latar belakang dan gaya kepemimpinan Al-Aziz Nazzar sebagai khalifah dinasti
Fatimiyah Tahun 975 – 996 M, 2. .Untuk menganalisis ciri dan fungsi Al-Aziz Nazzar sebagai pemimpin dan kepala
pemerintahan dalam Kekhalifahan Fatimiyah Tahun 975 – 996 M . Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian sejarah. Kesimpulan penelitian ini adalah tentang latar belakang, ciri, fungsi,dan gaya
kepemimpinan Al-Aziz Nazzar pada masa dinasti Fatimiyah tahun 975-996 M.

Kata kunci : Kepemimpinan, Al-Aziz Nazzar, Dinasti Fatimiyah


 

ABSTRACT

Islamic leadership after prophet Muhammad SAW died  reins was replaced by al-Caliphs Righteous  and
continued by other Islamic leaders. The establishment of the fatimid dynasty originated from the rule of abbasid
dynasty in Baghdad, Fatimid people use it by doing propaganda in Egypt, Magribi, and Yaman. The problem in this
research is how the background of 1. How backgruond leadership al-Aziz Nazzar as caliph in Fatimid dynasty since
975-995 AD?, 2 How the role Al-Aziz Nazzar as leader in fatimid dynasty since 975-996 AD? The purpose of this
research is 1.examines the background Al-Aziz Nazzar as leader in fatimid dynasty since 975-996 AD, 2.Analyze the
role Al-Aziz Nazzar as leader in fatimid dynasty since 975-996 AD. The method used in this research of history
method. The poin of this research is all about background, characteristics, functions, and leadership styile Al-Aziz
Nazzar in Fatimid dynasty since 975-996 AD.
 

Keywords : Leadership, Al-Aziz Nazzar, Fatimid dynasty


 

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2015, I (1): 1-9


Zaeni et al., Kepemimpinan Al-Aziz Nazzar....... 2

PENDAHULUAN Abu Tamin Ma’ad yang bergelar Mu’iz Lidinillah


Berdirinya kekhalifahan Fatimiyah berawal dari merupakan Khalifah keempat Dinasti Fatimiyah,
melemahnya kekuasaan Dinasti Abbasiyah di Baghdad, pemerintahannya merupakan era baru Dinasti Fatimiyah,
orang-orang Fatimiyah memanfaatkannya dengan cara banyak keberhasilan yang Mu’iz capai. Pertama kali
melalukan proganda pemikiran di Mesir, Maghribi, dan Mu’iz melakukan untuk melakukan peninjauan ke seluruh
Yaman. Di semua negeri ini, orang-orang Fatimiyah penjuru kekuasaannya untuk mengetahui keadaan yang
banyak memperoleh pengikut bahkan merekapun berhasil sebenarnya, selanjutnya Mu’iz menetapkan langkah-
mempropangandis (menghasut) Dinasti Aghlabiyah yang langkah yang harus ditempuh demi terciptanya keadilan
merupakan pengikut Dinasti Abbasiyah. Dinasti dan kemakmuran, setelah Mu’iz wafat maka tampuk
Fatimiyah merupakan satu – satunya Dinasti Syiah dalam kepemimpinan digantikan oleh putranya yang bernama
Islam, didirikan oleh Sa’id ibn Husain yang bergelar Al-Aziz Nazzar.
Ubaidillah al-Mahdi pada 909 M di Tunisia. Al-Aziz berhasil melawan semua pemberontak yang
Pada Tahun 903 Sa’id tertangkap oleh Dinasti ingin menghancurkan pemerintahannya hingga akhirnya
Aglabiyah dan dipenjara dibawah tanah. Sa’id sendiri tunduk pada pemerintahan Al-Aziz. Upaya menundukkan
ditolong oleh al-Syi’i yang pada tahun 909 M mereka para pemberontak Mu’iz tidak menggunakan jalan perang
berhasil menghancurkan Dinasti Aglabiyah dan dapat tetapi menggunakan jalan damai dengan cara menjajikan
mengusir pengikut Dinasti Aglabiyah. Dinasti Aglabiyah penghargaan kepada mereka yang menunjukkan loyalitas.
merupakan Dinasti terakhir pengikut Islam Sunni di Program konsilidasi yang dijalakan Al-Aziz cukup
wilayah Afrika. Sa’id ibn Husain kemudian berhasil dan masyarakat diseluruh negerinya hidup damai
memproklamirkan dirinya sebagai Khalifah pertama dan makmur. Al-Aziz mengerahkan perhatiaannya pada
Dinasti Fatimiyah dengan menyebut dirinya sebagai program ekspansi kekuasaan, yang ketika itu Spanyol
Ubaidillah Al-Mahdi dan menggunakan gelar Amirul sedang terjadi permusuhan antara Abdurrahman III dan
Mukminin (Amin,2010; 256–263) penguasa Franka, maka Al-Aziz memanfaatkan keadaan
Al-Qasim merupakan prajurit pemberani, hampir ini dengan mengerahkan ekspansi militer ke Maroko
setiap ekspedisi militer dipimpinnya secara langsung, al- dengan dipimpin gubernur yang bernama Al- Jauhar dan
Qasim merupakan Khalifah Fatimiyah pertama yang berhasil menaklukkan Maroko.
berhasil mengusai lautan Tengah. Al-Qasim meninggal  
pada tahun 946 M, ketika itu sudah terjadi pemberontakan Permasalahan yang dibahas adalah:
di Susa’ yang dipimpin oleh Abu Yazid. Al-Qasim Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka
digantikan oleh putranya yang bernama Al-Manshur. Al- rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
Manshur adalah pemuda yang sangat lincah, selama berikut.
kepemimpinan al-Manshur dapat menghentikan atau 1. Bagaimana latar belakang Al-Aziz Nazzar sebagai
menghancurkan kekuatan Abu Yazid. Meski putra Abu Khalifah dinasti Fatimiyah Tahun 975 – 996 M?
Yazid dan sejumlah pengikutnya yang setia senantiasa 2. Bagaimanakah peran Al-Aziz Nazzar sebagai
menimbulkan keributan, namun seluruh Afrika pada masa pemimpin dalam dinasti Fatimiyah Tahun 975 – 996
itu tunduk pada khalifah dinasti Fatimiyah. Al-Manshur M?
membangun sebuah kota yang sangat megah di wilayah Tujuan penelitian ini adalah:
perbatasan susa’ yang diberi nama Al Manshuriyah. Tapi Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang
setelah itu al-Manshur meninggal dan digantikan oleh dapat dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
putranya yang bernama Abu Tamim Ma’ad.

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2015, I (1): 1-9


Zaeni et al., Kepemimpinan Al-Aziz Nazzar....... 3

1. Untuk mengkaji tentang latar belakang Al-Aziz peristiwa yang terjadi, namun isinya cukup dipercaya.
Nazzar sebagai khalifah dinasti Fatimiyah Tahun Sumber sekunder dalam penelitian ini misalnya
975 – 996 M ; Abdurrahman, Dudung. 2007. Metode Penelitian Sejarah.
2. Untuk menganalisis peran Al-Aziz Nazzar sebagai Yogyakarta: Ar-Ruz Media.Amin, Samsul Munir. 2010.
pemimpin dan kepala pemerintahan dalam dinasti Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.Duverger,
Fatimiyah Tahun 975 – 996 M ; Maurice. 1998. Sosiologi Politik. Jakarta: PT. Raja
  Grafindo Persada. El-Wa, Mohamed S. 1983, On The
Manfaat penelitian ini adalah: Political Sistem Of Islamic State. Terjemahan Anshori
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan Thajib. Surabaya : Pt Bina Ilmu.Freely, John. 2011.
manfaat bagi: Cahaya Dari Timur. Terj.Noviatri. Jakarta: PT. Elex
1. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat Media Komputindo. Hermawati.2005. Sejarah Agama
dijadikan sarana latihan dalam melakukan penelitian dan Bangsa Yahudi.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
dan karya ilmiah, latihan berfikir dan memecahkan Hitti, Philip K. 2005. History of the Arab.Terj. R. Cecep
masalah secara kritik dan logis Lukman Yasin, Dedi Selamet Riyadi. Jakarta: PT Serambi
2. Dapat dijadikan pelengkap bagi penelitian yang lebih Ilmu Semesta.Karim, M. Abdul. 2007. Sejarah Pemikiran
luas dan mendalam dalam rangka menambah atau dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book
memperdalam mengenai Kepemimpinan Al-Aziz Publisher. Kartini, Kartono. Pemimpin dan
Nazzar pada masa Dinasti Fatimiyah Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nawawi, Hadari. 1993. Kepemimpinan menurut Islam.
METODE PENELITIAN Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. Sayyid Al-
Wakil, Muhammad. 1998. Wajah Dunia Islam (dari bani
Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah. Metode
umayyah hingga imperialisme modern). Jakarta Timur:
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
Pustaka Al-Kautsar. Sunanto, Musyrifah. 2003. Sejarah
metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah
Islam Klasik. Jakarta: Prenada Media. Yatim, Badri.
adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis
2000. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja
rekaman dan peninggalan masa lampau berdasarkan
Grafindo Persada. Hilal, S. 2005. “Ketaatan Pada
rekonstruksi yang imajinatif (Gottsschalk, 1985:32).
Pemimpin”, Rubrik:Taujihat. Dicetak dari PK-Sejahtera.
Metode sejarah memiliki empat langkah, yaitu (1)
Langkah selanjutnya adalah kritik. Peneliti harus
Heuristik, (2) kritik, (3) Interpretasi, (4) Historiografi.
melakukan penilaian terhadap sumber-sumber sejarah dari
Langkah pertama dalam metode penelitian sejarah
dua segi yakni, segi intern dan ekstern (Gottschalk,
adalah heuristik. Kegiatan dalam langkah pertama ini
1975:79). Sumber yang sudah diperoleh pada proses
penulis mencari dan mengumpulkan sumber – sumber
heuristik akan di uji mengenai keaslian sumber (kritik
sejarah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
ekstern) dan pengujian tentang kesahihan sumber (kritik
Penelitian yang penulis lakukan dapat digolongkan dalam
intern). Kritik ekstern dilakukan peneliti dengan
penelitian studi kepustakaan, sehinngga sumber – sumber
pengujian aspek-aspek luar (bentuk fisik) pada sumber
yang digunakan adalah sumber pustaka atau sumber
yang diperoleh, seperti bentuk sampul, tahun terbitan,
tertulis. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini
judul, dan nama pengarang. Peneliti juga melakukan
ialah sumber sekunder, dimana sumber sekunder berisi
pengujian pada kertas yang digunakan dengan melihat
data – data yang berkaitan erat dengan permasalahan yang
kondisi buku apakah memang menggambarkan atau
diteliti.Sumber sekunder biasanya ditulis oleh pengarang
cocok dengan angka tahun terbit yang tertera dalam buku.
atau para penulis profesional sekalipun meskipun tidak
Kritik intern juga dilakukan peneliti untuk mengetahui
terlibat atau tidak menyaksikan sendiri secara langsung

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2015, I (1): 1-9


Zaeni et al., Kepemimpinan Al-Aziz Nazzar....... 4

kebenaran dari sumber yang akan digunakan dengan cara berisi tentang latar belakang Al-Aziz Nazzar menjadi
mencermati isi buku untuk dilakukan perbandingan khalifah dinasti Fatimiyah terkait mengenai: suasana
dengan sumber lain terkait kebenaran isi buku sehingga sosial politik di Mesir Bab 5 memaparkan mengenai
dapat dipercaya kebenarannya. Langkah kritik atau dinasti Fatimiyah di bawah pemerintahan Al-Aziz Nazzar
penilaian pada sumber-sumber yang diperoleh ini terkait dengan pemikiran Al-Aziz Nazzar tentang dinasti
diharapkan dapat menghasilkan fakta yang dapat Fatimiyah, visi dan misi Al-Aziz Nazzar dalam
dipercaya (kredibel) dan dapat diandalkan (reliabel). mengembangkan dinasti Fatimiyah, tindakan-tindakan Al-
Menurut Notosusanto (1971:23) interprtasi adalah Aziz Nazzar dalam bidang keagamaan dan pemerintahan,
penafsiran dan pemaknaan fakta – fakta sejarah dengan serta perkembangan pendidikan Islam pada masa
cara merangkai dan menghubung – hubungkan secara kekhalifahan Al-Aziz Nazzar. Sedangkan Bab 6
kronologis fakta – fakta sejarah sehingga menjadi suatu merupakan bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan
hubungan yang logis dan rasional. Penulis akan saran.
menafsirkan, memaknakan dan menghubungkan fakta –
fakta yang telah diperoleh. Dalam hal ini penulis HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan interpretasi terhadap fakta-fakta sejarah
Pada bagian ini dipaparkan mengenai hasil penelitian
mengenai latar belakang berdirinya Kekhalifahan
dan pembahasan tentang kepemimpinan Al-Aziz Nazzar
Fatimiyah, Al-Aziz Nazzar dalam wilayah Fatimiyah,
pada masa dinasti Fatimiyah tahun 975-996 M.
dinasti Fatimiyah dibawah kepemimpinan Al-Aziz Nazzar
1. Latar Belakang Al-Aziz Nazzar Sebagai Khalifah
dengan cara membandingkan dan menghubungkan fakta-
Dinasti Fatimiyah Tahun 975 – 996 M
fakta sejarah yang berhubungan dengan kajian penelitian
1.1 Latar Belakang Al – Aziz Nazzar Menjadi
kemudian fakta-fakta tersebut dirangkai secara sistematis.
Khalifah Dinasti Fatimiyah
Langkah terakhir dalam penelitian sejarah adalah
Al-Aziz Nazzar lahir 10 Mei 955 M dan wafat
historiografi. Abdurahman (2007:76) menjelaskna bahwa,
tanggal 14 Oktober 996 M. Al-Muiz Lidinillah adalah
historiografi merupakan cara penulisan, pemaparan atau
seorang ayah dari al-Aziz Nazzar yang merupaka khalifah
pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah
kelima dinasti Fatimiyah, sedangkan saudara Al-Aziz
dilakukan.Dalam tahap ini penulis berusaha
Nazzar adalah Al-Hakim. Al – Aziz mempersunting
merekonstruksikan fakta sejarah menjadi kisah.Kegiatan
seorang gadis pribumi yang cantik sebagai istrinya,
ini dilakukan secara kronologis, logis, sistematis, dan
meskipun pada awal Al-Aziz Nazzar mempersunting
menarik. Penyajian dari penelitian ini adalah penyusunan
gadis Mesir tersebut banyak terjadi perdebatan karena
kisah sejarah dalam bentuk karya tulis ilmiah skripsi
dinilai menyalai al-Qur’an. Itu dikarenakkan wanita yang
dengan sistematika penulisan yang terdiri dari: Bab 1
dijadikann istri oleh Al-Aziz Nazzar tidak seagama
pendahuluan yang berisi tentang: sub bab latar belakang
dengannya, tetapi dengan segala perjuangannya Al-Aziz
masalah; penegasan pengertian judul; ruang lingkup
akhirnya dapat meyakinkan semua pengikutnya
penelitian; rumusan masalah; tujuan penelitian; dan
bahwasanya mempersunting wanita yang non-Islam
manfaat penelitian. Bab 2 tinjauan pustaka yang berisi
bukan sebuah masalah. (Suwito, 2005: 97).
tentang pendapat para ahli dan penelitian terdahulu yang
Al – Aziz sudah mulai diterjunkan oleh ayahnya
ada korelasinya dengan permasalahan diatas. Bab 3
dalam urusan berperang. Kepemimpinan Al Aziz dimulai
metode penelitian yang di dalamnya berisi tentang
ketika sang ayah Muiz memberikan kepercayaan
metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode
memimpin ekspedisi militer untuk menaklukkan Mesir
penelitian sejarah yang berisi empat tahap meliputi:
sebanyak dua kali. Ekspedisi militer yang dilakukan al
heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Bab 4
Aziz beserta saudaranya Jauhar dapat langsung

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2015, I (1): 1-9


Zaeni et al., Kepemimpinan Al-Aziz Nazzar....... 5

melumpuhan kekuasaan Mesir di bawah dinasti yang memiliki wewenang sebagai pemegang semua
Ikhsidiyah tahun 973 M. Dalam usia yang relatif muda, kekuasaan. Kepala Negara atau seorang khalifah dapat
Al Aziz Nazzar yang dikenal berwibawa sudah mampu melimpahkan otoritas sipilnya kepada seorang wasir,
menggerakkan 95 ribu pasukan beserta para pejabat tinggi misalkan otoritas pengadilan dilimpahkan kepada seorang
dan jenderal veteran. Al-Aziz Nazzar banyak belajar hakim (qadhi) dan otoritas militer dilimpahkan kepada
tentang strategi pertempuran karena langsung terjun seorang jenderal (amir). Kedudukan khalifah yaitu
kelapangan. sebagai kepala negara tetap dibutuhkan atau dinomor
Semenjak keterlibatannya dalam urusan satukan yaitu sebagai pengambilan keputusan akhir dalam
pemerintahan dengan usia yang relatif muda dan selama semua urusan pemerintahan (Karim, 2007: 143).
menjadi khalifah, al Aziz menjalin hubungan yang akrab Dalam menjalankan roda pemerintahan khalifah juga
dengan para ulama, ahli hukum, hakim, qori’, penulis dan dibantu oleh seorang pejabat rumah tangga istana (hajib)
seniman. Al Aziz sering mengundang cendikiawan- yang bertugas memperkenalkan para utusan dan pejabat
cendikawan ke istana untuk mendiskusikan berbagai yang akan mengunjungi khalifah. Di samping itu ada juga
masalah. Al Aziz sangat toleran dengan berbagai agama, seorang eksekutor yang menjadi tokoh penting di istana
ini terukti bahwa orang – orang yang ada di dalam Mesir. Pada masa ini ada pula ruang bawah tanah yang
pemerintahannya tidak selalu orang islam tetapi berbagai digunakan sebagai tempat penyiksaan, dimana tempat ini
jenis agama ditampung menjadi satu, itu dikarenakan al muncul pertama kali dalam sejarah Arab, sedangkan
Aziz mengininkan terciptaya kedamaian dan toleransi ruang pengamatan bintang terletak berdampingan dengan
tinggi terhadap perbedaan agama. istana khalifah.
Sifat-sifat yang dimilikinya itu dapat memikat Pada masa pemerintahan Al – Aziz Nazzar sistem
perhatian masyarakat, sehingga masyarakat merasa pemerintahan dinasti Fatimiyah telah mencapai target
simpatik dan kagum kepadanya. Pada masa yang telah diinginkannya. Dimana kota Kairo sebagai ibu
pemerintahannya al Aziz dapat menghasilkan sesuatu kota Negara telah menjadi pusat kegiatan sosial, politik,
yang bermanfaat bagi rakyatnya seperti: mewujudkan dan budaya. Kota Kairo disebut juga sebagai kota
keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat, intelektual sekaligus sebagai berkumpulnya masyarakat
membangun kota Kairo menjadi kota megah, membangun Islam. Hal ini di karenakan Kairo merupakan wadah atau
tempat-tempat peribadatan, membangun sarana tempat berkembangnya ilmu pengetahuan seperti tentang
pendidikan, kesenian, kesehatan, dan perdagangan, pengobatan mata dan ilmu tafsir tentang perbintangan.
mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah Selain itu kota Kairo juga menjadi kota internasional yang
yang berfungsi sebagai perguruan tinggi, perpustakaan, terbuka untuk segala bangsa dan keyakinan sehingga
dan penelitian serta membangun majelis Al-Muzakarah, semua bangsa berkumpul seperti bangsa Arab, Turki,
yakni lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan Persia, Romawi, Qibthi, Hindi, Barbari, Kurdi dan
yang diselenggarakan hampir semuanya di masjid Al sebagainya.(Karim, 2007;193-194)
Azar, mesjid-mesjid, dan istana, di samping itu juga Sama halnya dengan era Abbasiyah peran dan
dibangun pemandian-pemandian. Pada masa inilah negara kedudukan wanita meningkat. Hal ini dikarenakan faktor
Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat dan utama sebagian besar istri khalifah Al-Aziz meniti karir
tak tertandingi.(Hitti, 2005;797-806) sebagai budak kemudian mencapai posisi sebagai ibu
1.2 Gaya Kepemimpinan Al-Aziz Nazzar pada masa Negara. Selain itu pada masa dinasti Fatimiyah
Dinasti Fatimiyah administrasi pemerintah menjadi lebih rumit terutama
Pemerintahan dinasti Fatimiyah di Mesir dipegang dalam sistem perpajakan dan peradilan. Hal ini
oleh seorang khalifah Al-Aziz Nazzar tahun 975-996 M dikarenakan keuangan merupakan perhatian utama

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2015, I (1): 1-9


Zaeni et al., Kepemimpinan Al-Aziz Nazzar....... 6

pemerintah sebagai biro keuangan (diwan al-kharaj) atau katib (sekertaris). Lembaga al-hijabat dipimpin oleh al-
departemen keuangan (bayt al-mal).  hajib, tugas al-hajib ialah mengawal serta mengatur siapa
2. Peran Sebagai Pemimpin Pada Masa Dinasti saja yang ingin bertemu dengan khalifah. Pada zaman
Fatimiyah Tahun 995-996 M. Khalifah Fatimiyah birokrasi diperketat hanya rakyat dan
2.1 Visi dan Misi Al-Aziz Nazzar pejabat yang mempunyai urusan penting yang boleh
Para khalifah dalam pemerintahan dinasti Fatimiyah bertemu langsung dengan khalifah.
menduduki tahta kerajaan berdasarkan keturunan. Begitu Dalam mengembangkan dinasti Fatimiyah khalifah
pula pada diri al – Aziz Nazzar, al - Aziz menjadi al - Aziz memiliki peranan yang sangat penting. Dimana
khalifah karena ayahnya seorang khalifah dan juga pemerintahan khalifah al - Aziz penuh dengan
pengganti al - Aziz adalah anak keturunannya. kemewahan, dan keindahan serta dikenal sebagai zaman
Visi dan Misi ketika Al-Aziz Nazzar menjadi Khalifah kegemilangan. Kemurahan hati khalifah al - Aziz menarik
Dinasti Fatimiyah tahun 975-996 M, sebagai berikut: berbagai orang untuk datang ke Ibukota seperti ahli
Visi : Membebaskan dan memperbaiki manusia melalui pengetahuan, pujangga, ahli seni musik dan lain-lain.
penyebaran ilmu, pemahaman seta pemikiran yang Barang siapa yang pandai menarik hati khalifah al - Aziz
berdasarkan al-Qur’an. akan menjadi pegawai istana. Khalifah al - Aziz
Misi : Menyatukan Mesir dibawah kepemerintahan Islam. merupakan seorang khalifah yang halus budinya lagi
2.2 Ciri Kepemimpinan Al-Aziz Nazzar Sebagai peramah. Ada dua sifat yang dimiliki oleh khalifah al -
Kepala Pemerintahan Aziz, dimana kedua sifat ini sangat selalu menarik minat
Sistem dan bentuk pemerintahan dinasti Fatimiyah rakyatnya yaitu sebagai seorang khalifah yang pemberani
pada hakikatnya tidak jauh berbeda dari dinasti dan ramah. Khalifah al - Aziz memiliki pembendaharaan
Abbasiyah dan Umayyah. Sistem dan bentuk yang melipah seperti mata uang emas, perak, berlian dan
pemerintahan monarki tetapi tidak absolut, al-Aziz permata. Selain itu, beribu-ribu ekor binatang peliharaan
sebagai khalifah pada masa Fatimiyah tidak terlalu diberikan kepada rakyat serta hamba sahaya. Amat murah
mengekang masyarakat Mesir untuk memeluk Islam, ini hati khalifah al - Aziz yang menganugerahkan uang
terbukti dengan al-Aziz yang mempersuning gadis non- kepada pemerintah dikota-kota suci yang berada ditanah
Islam yang dijadikan istri dan tinggal di dalam istana Al- Arab, sering kali khalifah al – Aziz turut serta
Aziz. Pemerintahan monarki pelopori oleh Muawiyaah bersembahyang bersama rakyatnya. Delapan
bin Abi Sufyan diteruskan oleh Dinasti Abbasiyah dan sampai sembilan kali khalifah al - Aziz menunaikan
memakai gelar khalifah, namun gelar khalifah pada ibadah haji, bila berhalangan khalifah menyuruh alim-
zaman Dinasti Abbasiyah derajatnya lebih tinggi dari ulama untuk menggantikannya pergi berhaji ke Makkah.
gelar khalifah di zaman Dinasti Umayyah. Urusan agama pun telah menjadi kokoh, hal ini terbukti
Struktur organisasi Dinasti Fatimiyah terdiri dari al- dengan orang-orang zindik yang telah tiada sehingga
khilafat, al-wizarat (kementrian), al-kitabat dan al-hijabat. tidak bisa bergerak dan muncul kembali. Agama memiliki
Lembaga al-khilafat dijabat oleh seorang khalifah sebagai peranan yang sangat penting serta memiliki pengaruh
mana telah disebutkan diatas jabatan khalifah berjalan besar dalam masyarakat. Penghinaan terhadap orang-
secara turun temurun dilingkungan Dinasti Fatimiyah. orang yang beragama pun semakin berkurang tidak
Lembaga al-wizarat (kementrian) dipimpin oleh seorang seperti yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
wazir seperti halnya menteri dan gubernur pada zaman 2.3 Fungsi Al – Aziz Nazzar Dalam Memajukan
sekarang. Lembaga dan jabatan ini baru dalam sejarah Dinasti Fatimiyah
pemerintahan Islam yang diciptakan oleh Khalifah Abu Kepala negara ditentukan melalui penunjukan
Ja’far al-Mansur. Lembaga al-kitabat terdiri dari beberapa sehingga tidak disalahkan lagi kalau ada orang yang

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2015, I (1): 1-9


Zaeni et al., Kepemimpinan Al-Aziz Nazzar....... 7

mengatakan, bahwa bentuk pemerintahan Fatimyah Ilmu pengetahuan atau pendidikan mempunyai arti
bersifat monarki bahkan bisa saja dikatakan monarki penting bagi kehidupan manusia. Dengan bekal ilmu
absolut. Pemerintahan dipimpin oleh seorang khalifah pengetahuan seseorang mendapat kekuatan yang dapat
yang mempunyai menteri-menteri yang bertanggung membantu mencapai kemegahan dan kemajuan
jawab atas khalifah. Orang Fatimiyah beranggapan bahwa peradaban. Pada masa kekhalifahan al-Aziz ilmu
Afrika Utara sebagai tanah air mereka yang kedua, oleh pengetahuan berkembang sangat luas seperti ilmu qiro’ah,
karena itu mereka sangat keras dan berhati-hati dalam al-quran, hadis, fiqh, ilmu kalam, filsafat, logika,
melaksanakan politik daerah kekuasaannya yang luas dari metafisika, matematika, ilmu alam, geografi, aljabar,
al-Magribhi sampai Mesir, sesudah itu merembes ke aritmatika, astronomi, musik, kedokteran, kimia, bahasa
Syam, Palestina, dan Hija serta Yaman. dan sastra.
Sumbangan dinasti Fatimiyah tidak sebesar Pada masa kejayaan Islam banyak khalifah
sumbangan dinasti Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah mencintai dan mendukung penuh aktivitas ilmu
di Spanyol. Dinasti Fatimiyah kurang produktif dalam pengetahuan yang paling menonjol dan besar melalui
menghasilkan karya tulis dan ulama besar kecuali dalam penerjemahan. Para khalifah menerjemahkan dari buku-
jumlah yang kecil, sekalipun banyak di antara khalifah buku bahasa asing seperti bahasa Sansekerta dan Yunani
dan para wazir menaruh perhatian dan penghormatan ke dalam bahasa Arab. Jasa-jasa ilmuwan muslim dalam
kepada para ilmuan dan para pujangga. Ibnu Khilis ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu lain tidak ternilai. Pada
merupakan salah seorang wazir Fatimiyah yang sangat awalnya, para ulama memelihara dan mentransfer ilmu
memperdulikan pengajaran. Ibn Khilis ini di dalam istana yang didapat melalui hafalan atau lembaran-lembaran
Al – Aziz terdapat seorang fisikawan besar bernama yang tidak teratur. Kemudian barulah pada abad ke-7 para
Muhammad Al – Tamim. Al – Khindi sejarawan dan ulama menulis hadis, fikih, tafsir, dan banyak buku dari
topographer tersebut hidup di Fustat dan meninggal di berbagai bahasa meliputi segala bidang ilmu yang telah
tahun 967 M. Pakar terbesar pada masa pemerintahan al berhasil diterjemahkan kedalam bahasa Arab dan menjadi
Aziz adalah Qadzi An-Nu’man dan beberapa buku-buku yang disusun secara sistematis. Kegiatan ini
keturunannya yang menduduki jabatan Qadhi dan berjalan melalui tiga periode. Pertama, pencatatan
keagamaan tertinggi selama 50 tahun. Para Qadhi ini pemikiran, hadis dan hal-hal lain pada kertas kemudian
tidak hanya pandai dalam bidang hukum melainkan juga dirangkap. Kedua, pembukuan pemikiran-pemikiran atau
cakap dalam berbagai disiplin ilmu tinggi. (Al- hadis-hadis nabi dalam satu buku, misalnya menghimpun
Isyi,2002;235-237). hukum-hukum fikih dalam buku tertentu dan sejarah
Pada masa Kekhalifah al-Aziz umat Islam dalam buku tertentu pula. Ketiga, penyusunan dan
mengalami suatu masa yang sangat gemilang yaitu pengaturan kembali buku yang telah ada ke dalam pasal-
perubahan baru tentang ilmu pengetahuan dan akal. Hal pasal dan bab-bab tertentu, semua hal ini berlangsung
ini merupakan hasil logis dari zaman Khalifah Fatimiyah pada Dinasti-dinasti islam secara umum. As-
setelah mengalami perubahan sejarah tentang Sadlan(2002:99)
perkembangan pemikiran dari berbagai bangsa terutama
bangsa Persia. Kecintaan para khalifah kepada ilmu PENUTUP
pengetahuan sangat mendukung bahkan rakyat pun sangat Kesimpulan
berminat dan memiliki peranan penting. Hal ini Al-Aziz Nazzar memerintah dinasti Fatimiyah dilatar
menunjukkan bahwa Dinasti Fatimiyah sangat belakangi oleh kecerdasan dan keberaniannya dalam
menekankan pembinaan pada peradaban dan kebudayaan peperangan. Khalifah al-Aziz Nazzar memiliki bekal
Islam. wawasan serta pengalaman yang memadai dalam urusan

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2015, I (1): 1-9


Zaeni et al., Kepemimpinan Al-Aziz Nazzar....... 8

pemerintahan mulai remaja, sehingga setelah memangku pembendaharaan yang melipah seperti mata uang emas,
jabatan sebagai seorang khalifah. Al-Aziz Nazzar mampu perak, berlian dan permata. Dalam masa pemerintahannya
mengontrol situasi dan kondisi dinasti Fatimiyah. Selain al-Aziz juga mencapai masa keemasan dalam bidang ilmu
itu yang melatar belakangi al-Aziz menjadi khalifah ialah pengetahuan, hal ini terbukti dengan berdirinya lembaga
untuk menggantikan kedudukan ayahnya Mu’iz Lidinillah penerjemah (Bait al-Hikmah). Kota Kairo disebut juga
yang wafat. Dalam pemerintahan dinasti Fatimiyah sebagai kota intelektual sekaligus sebagai berkumpulnya
pemerintah dipegang oleh seorang khalifah yang memiliki masyarakat Islam berfaham Syi’ah. Hal ini di karenakan
wewenang sebagai pemegang semua kekuasaan. Kairo merupakan wadah atau tempat berkembangnya
Pada masa pemerintahan Al-Aziz gaya yang dipakai ilmu pengetahuan. Selain itu kota Kairo juga menjadi
untuk menjalankan roda pemerintahan dinasti Fatimiyah kota internasional yang terbuka untuk segala bangsa dan
adalah gaya kepemimpinan yang kharismatik dan keyakinan sehingga semua bangsa berkumpul seperti
transaksional. Gaya kepemimpinan kharismatik yang bangsa Arab, Turki, Persia, Romawi dan lain-lain.
muncul dari dalam diri al-aziz merupakan turunan dari Dalam menjalankan roda pemerintahan seorang
ayahnya yang juga penguasa sebelum dirinya naik tahta khalifah harus mampu memimpin suatu negara dengan
menjadi khalifah, kharisma yang dipancarkan sebagai semaksimal mungkin, jangan sampai negara yang
khalifah mampu memikat banyak masyarakat Mesir dan dipimpinnya terpecah belah. Kestabilan politik, sosial dan
mempercayainya sebagai jelmaan Tuhan yang ada di budaya serta kemantapan ekonomi, pada masa khalifah
bumi, sedangkan gaya yang kedua yang dimiliki Al-Aziz al-Aziz Nazzar membuat pemerintahan kondusif bagi
adalah gaya kepemimpinan transaksional, gaya ini seering perkembangan ilmu pengetahuan. Hal yang paling
dilakukan al-Aziz kepada bawahannya agar tetap setia menonjol dalam dinasti Fatimiyah ialah dalam bidang
kepadanya. Gaya ini banyak diterapkan untuk para pendidikan, dimana al-Aziz mencapai puncak
gubernur dan para panglima perang, al-Aziz senantiasa kemasyuran karena perhatian yang tinggi terhadap
memberi imbalan yang luar biasa kepada bawahannya pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam
ketika bawahannya mampu melaksanakan tugas yang dengan taraf yang belum pernah dicapai sebelumnya oleh
diberikan oleh khalifah Al-Aziz. pemimpin-pemimpin yang lain. Al-Aziz mendirikan
Bentuk pemerintahan dinasti dinasti Fatimiyah beberapa lembaga pendidikan seperti Bait al-Hikmah
adalah monarti tetapi tidak absolut, itu dikarenakan sifat (lembaga penerjemah), mengembangkan fungsi masjid
dari al-Aziz sediri yang demokrasi. Al-Aziz banyak sebagai tempat belajar.
menerima tokoh-tokoh Islam yang bermazhab lain selain Seiring berjalannya waktu pemerintahan al-Aziz
Syi’a serta mengundang para ilmuwan asing yang mengalami kemunduran hal ini dikarenakan luasnya
bergama non-muslim untuk tinggal di kairo, bahkan wilayah kekuasaan yang tidak dapat dijangkau. Untuk
masjid al-Azhar yang awalnya hanya tempat beribadah mengontrol suatu wilayah yang sangat luas sistem
oleh seiringnya waktu dirubah menjadi pusat studi yang komunikasi pada saat itu masih sangat lemah. Sehingga
dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan yang sengaja situasi dan kondisi di setiap wilayah kekuasaan khalifah
ditempatkan disana oleh al-Aziz. Ini semua bertujuan agar al-Aziz yang mengalami permasalahan seperti terjadi
kota Kairo selain sebagai ibu kota negara telah menjadi pemberontakan atau konflik tidak dapat di terima secara
pusat kegiatan sosial, politik, ekonomi dan budaya. cepat. Selain itu, yang menyebabkan runtuh dan
Sistem administrasi dibuat dalam bentuk kementerian dan berakhirnya pemerintahn al-Aziz ialah adanya serangan
dewan dengan sistem yang rapi. Aktivitas-aktivitas dari bangsa Seljuk dan Qaramitha yang tetap ingin
kementerian menjadi jelas dan masa jabatan seorang mengusai Mesir.
menteri dibatasi. Khalifah al-Aziz juga memiliki  

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2015, I (1): 1-9


Zaeni et al., Kepemimpinan Al-Aziz Nazzar....... 9

[3]El-Wa, Mohamed S. 1983, On The Political Sistem Of


Saran Islamic State. Terjemahan Anshori Thajib. Surabaya :
Dari permasalahan yang telah dikemukakan dalam Pt Bina Ilmu.
penelitian ini, maka penelitian memberikan sarana untuk [4]. Freely, John. 2011. Cahaya Dari Timur.
beberapa pihak yaitu: Terj.Noviatri. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
1. Bagi peneliti berikutnya hendaknya di [5] Hamka. 1958. Sejarah Ummat Islam II. Jakarta :
jadikan salah satu bahan perbandingan apabila Bulan Bintang
ada penelitian yang sama di waktu-waktu [6] Hermawati.2005. Sejarah Agama dan Bangsa
mendatang dan mengkaji lebih dalam substansi Yahudi.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
mengenai tokoh Al-Aziz Nazzar. [7] Hitti, Philip K. 2005. History of the Arab.Terj. R.
2. Bagi mahasiswa calon guru sejarah sebagai Cecep Lukman Yasin, Dedi Selamet Riyadi. Jakarta:
generasi penerus bangsa hendaklah tidak PT Serambi Ilmu Semesta.
melupakan sejarah tokoh-tokoh besar zaman [8] Ibrahim, Qasim A. 2014. Buku Pintar Sejarah Islam
dahulu dalam Islam seperti Al-Aziz Nazzar serta (Jejak langkah peradaban Islam dari Masa Nabi
dapat mempelajari sisi positif dari masa hingga masa kini). Jakarta: Zaman
pemerintahannya. Oleh karena itu kepada [9] Kartono, Kartini. 2000. Pemimpin dan Kepemimpinan.
generasi penerus bangsa untuk mampu Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
mencontoh segi positif kepribadian dari khalifah [10] Sihbudi, Riza. 1995. Profil Negara-negara Timur
Al-Aziz Nazzar. Dimana khalifah Al-Aziz Tengah. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya
Nazzar sudah dihandalkan mengenai strategi  
berperang , ilmu agama, ilmu pengetahuan dan  
pemerintahan mulai remaja.

UCAPAN TERIMA KASIH


Moh. Zaeni mengucapkan terimakasih kepada
Prof.Dr Bambang Soepeno M.Pd dan Drs Sugiyanto,
M.Hum yang telah meluangkan waktu, memberikan
bimbingan dan saran dengan penuh kesabaran demi
terselesainya jurnal ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman sekalian yang telah
membantu penulis dan memberikan semangat untuk
terselesainya penelitian ini.
 
DAFTAR PUSTAKA
 
[1] .Amin, Samsul Munir. 2010. Sejarah Peradaban
Islam. Jakarta: Amzah
[2] Barakat, Halim. 2012. Dunia Arab. Terjemahan Irfan
M/Zakie. Bandung: Nusa Dua

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2015, I (1): 1-9

Anda mungkin juga menyukai