OLEH KELOMPOK 5 :
BANJARMASIN
Disusunnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah dan
Peradaban Islam pada program studi Pendidikan Bahasa Arab di Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin.
Ribuan terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengajar mata kuliah
Sejarah dan Peradaban Islam yaitu Bapak Dr. H. Asikin Nor, M. Ag. yang telah
memberikan tugas ini kepada kami, sehingga bertambahlah pengetahuan dan
wawasan kami tentang Pertumbu4han dan Perkembangan Peradaban Islam Masa
Bani Fathimiyah Mesir. Dan tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan serta
kekurangan. Maka dari itu, kami sangat berharap adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun bagi kami. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
memberikan manfaat dan dapat menjadi sumber ilmu bagi setiap individu yang
membutuhkan. Sehingga tujuan dibuatnya makalah ini dapat tercapai dengan baik.
Aamiin.
Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjalanan sejarah peradaban Islam telah menuliskan bahwa dinasti
Fatimiyah sebagai salah satu dinasti Islam pada abad X telah membuat
prestasi yang gemilang dalam sejarah peradaban di dunia Islam. Dinasti
Fatimiyah yang didirikan oleh Ubaidillah al-Mahdi, cucu Ismail bin Ja‟far
al-Shidiq ini tergolong ke dalam pengikut Syi‟ah Ismailiyah. Ismailiyah
adalah salah satu sekte Syiah yang mempercayai bahwa Ismail merupakan
imam ketujuh, setelah Imam Ja‟far al-Shadiq. Pusat pemerintahan semula
berada di Tunisia dengan ibukota Qairuwan (909-971 M.), kemudian
pindah ke Kairo, Mesir (972-1171 M.).
Dinasti ini merupakan dinasti Syi‟ah Isma‟iliyah yang pertama
kali lahir, diiringi lahirnya Dinasti Bani Buwaih (932 M.) di Baghdad, dan
belakangan Kerajaan Safawi (1501 M.) di Persia. Meskipun pada saat
munculnya dinasti Fatimiyah menjadi rival Dinasti Bani Abbas di
Baghdad maupun Dinasti Bani Umayyah di Spanyol, Dinasti Fathimiyah
membuktikan prestasinya yang luar biasa kepada sejarah Islam di masa
klasik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah dan perkembangan Dinasti Fathimiyah?
2. Siapa saja khalifah-khalifah Dinasti Fathimiyah?
3. Di bidang apa saja yang menjadi kemajuan peradaban pada masa
Dinasti Fathimiah?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Dinasti Fathimiyah
2. Untuk mengetahui siapa saja khalifah-khalifah Dinasti Fathimiyah
3. Untuk mengetahui bidang-bidang kemajuan peradaban pada masa
Dinasti Fathimiyah
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abrari Syauqi, dkk, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Aswaja Presindo, 2016), hlm.
3. Abu Tahir Isma'il al-Manşür bi-llah (946-953 M)
4. Abu Tamim Ma'add al-Mu'izz li-Din Allah (953-975 M) Mesir
ditaklukkan semasa pemerintahannya
5. Abu Mansür Nizar al-'Azīz bi-llah (975-996 M)
6. Abu 'Ali al-Mansür al-Hakim bi-Amr Allah (996-1021 M)
7. Abu'l-Hasan 'Ali al-Zähir li-l'zaz Din Allah (1021-1036 M)
8. Abū Tamim Ma'add al-Mustansir bi-llah (1036-1094 M)
Dan enam orang khalifah lainnya, yaitu:
1. Al-Musta'li bi-llah (1094-1101 M) pertikaian atas suksesinya
menimbulkan perpecahan Nizari.
2. Al-Amir bi-Ahkam Allah (1101-1130 M) Penguasa Fatimiyah di Mesir
setelah tak diakui sebagai Imam oleh tokoh Ismailiyah Mustaali
Taiyabi.
3. 'Abd al-Majid al-Hafiz (1130-1149 M)
4. Al-Zafir (1149-1154 M)
5. Al-Fä'iz (1154-1160 M)
6. Al-'Adid (1160-1171 M)
3. Bidang Politik
Keadaan politik pada masa awal pemerintahan Dinasti
Fatimiyah sampai priode pemerintahan yang ketujuh, masa
pemerintahan al-Zahir, relatif stabil dan tidak ada kejadian besar,
karena para khalifah tersebut masih berkuasa penuh terhadap
pemerintahan, meskipun keputusan politik yang diambil oleh mereka
sering kali merugikan pihak lain yang non Shi’ah bahkan non muslim,
seperti keputusan politik yang diambil oleh al-Hakim terhadap orang-
orang Yahudi dan Kristen dengan memaksa mereka memakai jubah
hitam dan hanya dibolehkan menunggangi keledai, lalu al-Hakim
mengeluarkan maklumat untuk menghancurkan seluruh gereja di
Mesir dan menyita tanah serta seluruh harta kekayaan mereka sehingga
mereka merasa kehilangan hak-haknya sebagai warga negara,
sedangkan kepada orang-orang muslim yang menjadi pegawai kerajaan
diwajibkan mengikuti paham Shi’ah, Keadaan ini sangat bertolak
belakang dengan kehidupan politik pada masa pemerintahan al-‘Aziz
yang begitu moderat, kondusif terhadap perkembangan semua paham
dan agama yang ada di Mesir, meskipun al-‘Aziz sendiri pernah
melarang pelaksanaan salat tarawih disemua masjid di Mesir, hal itu
disebabkan agar tidak terjadi gejolak sosial antara pengikut beberapa
mazhab dengan pendapat yang berbeda-beda tentang pelaksanaan salat
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Selama dua abad lebih menguasai Mesir, keberadaan Dinasti
Fathimiyah telah memberikan sumbangan peradaban yang besar.
Kemajuan terbesar adalah memberikan ruang berkembangnya ilmu
pengetahuan di dunia Islam yang melahirkan banyak ilmuwan dengan
didirikannya Dār al-Hikmah dan Dār al-‘Ilmi dan keberadaan Universitas
al-Azhar sebagai pusat pengkajian ilmu pengetahuan yang masih terasa
hingga kini.
Kemajuan lain yang dicapai oleh Dinasti Fathimiyah adalah
tertatanya sistem administrasi pemerintahan yang membuahkan
kemakmuran. Catatan sejarawan tentang kecemerlangan Mesir saat itu dan
jejak peninggalannya berupa karya-karya seninya yang bernilai sangat
tinggi, membuktikan kebenaran fakta tersebut. Dinasti Fatimiyah juga
terkenal dengan toleransi beragamanya. Para penguasa Fatimiyah tidak
mencoba melakukan tekanan agar penganut Sunni menyeberang ke Syi’ah
Ismailiyah. Mereka juga sangat menghargai kemerdekaan agama Kristen
maupun Yahudi. Satu-satunya pengecualian adalah pada masa khalifah al-
Hakim.
Dinasti Fatimiyah adalah dinasti yang dibangun atas dasar protes
politik terhadap kekuasaan pada saat itu dengan legitimasi agama yaitu
tuntutan Imamah sebagai pengganti Rasulallah SAW. Karena sebuah
hadith al-aimmah min quraysh dengan keyakinan bahwa Ali ibn Abi Talib
(suami Fatimah al-Zahra putri Rasulallah) dan keturunannya sebagai
pewaris kekhalifahan / Nabi. Dinasti Fatimiyah adalah satu-satunya dinasti
Syi’ah dalam Islam yang eksis selama kurang lebih dua setengah abad dan
bisa berjaya melampaui capaian wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan
Islam terdahulu, dan telah memberi banyak sumbangan peradaban
terhadap dunia Islam, khususnya Mesir, karena pada masa Dinasti
Fatimiyah ini, Mesir mengalami tingkat kemakmuran dan vitalitas kultural
yang mengungguli Irak dan Baghdad sebagai pusat kekuasaan Islam kala
itu.
B. SARAN
Dengan selesainya makalah ini, kami menyadari bahwa masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan dalam segi penyusunan
maupun kelengkapan materi. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kami dan kita semua agar
penulisan makalah kedepannya dapat lebih baik lagi dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA