Anda di halaman 1dari 14

RESUME

INCENTIVES AND CONTROL: SUPPORTING


AND REINFORCING EXECUTION

Mata Kuliah Advanced Strategic Management

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Syukri Lukman, SE, MS

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Honesty Sinurat (2120522022)
Wahyu Irawan (2120522008)

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS MAGISTER MANAGEMENT
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
CHAPTER 6
INCENTIVES AND CONTROL
(Supporting and Reinforcing Execution)

A. Peran Insentives dan Control (Role of Incentives and Controls)


Insentif dan kontrol hal penting di karenakan menentukan keputusan dan
tindakkan eksekusi. Menciptakan strategi yang baik, struktur, mekanisme integrasi,
metode transfer pengetahuan (knowledge transfer) dan tujuan jangkan pendek untuk
pelaksanaan itu saja tidak cukup. Karena hal tersebut hanya akan memotivasi dan
berkomitmen untuk membuat strategi berhasil.
Maka dari itu insentif diperlukan sebagai pendukung aspek kunci dari proses
eksekusi. Apabia suatu perusahaan CEO menunjukkan pintu atau mengubah insentif
mereka karena tujuan strategi utama dan hasil eksekusi tidak terpenuhi.
Kontrol juga penting untuk keberhasilan eksekusi. Manajer memungkinkan untuk
mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membuat perubahan yang diperlukan. Sistem atau
metode kontrol membulatkan proses eksekusi dengan.
a. Memberikan umpan balik atau informasi tentang kinerja terhadap tujuan eksekusi
b. Memperkuat metode dan keputusan eksekusi
c. Menyediakan mekanisme korelasi untuk menjaga proses eksekusi tetap pada
jalurnya.
d. Memungkinkan pembelajaran organisasi untuk memfasilitasi perubahan dan
adaptasi organisasi.
Pada ke empat elemen ini mendefinikan kontrol dalam pendekatan saat ini untuk
membuat strategi berhasil.

B. Insentif dan Eksekusi (Incentives and Execution)


Terdapat banyak hal yang ditulis mengenai insentif dan motivasi individu untuk
berprestasi, berbagai bidang studi termasuk psikologi dan manajemen. Dalam hal ini
berfokuskan pada beberapa isu penting yang berkaitan dengan insentif. Pertama atau
point dasar tentang motivasi dan insentif yang diberikan oleh para manajer yang terlibat
aktif dalam proses eksekusi.
1) A Basic Rule: Don’t Demotivate People
Dalam organisasi aturan dasar ketika mengembangkan dan menggunakan
insentif adalah jangan demotivasi orang. Kebanyakan manajer menujukkan
kemampuannya, maka bantu mereka untuk melakukannya. Karena insentif
memicu dan memandu motivasi dasar ini.
Realita mendasar pada sebagian besar organisasi dalah bahwa individu
ingin berkinerja baik. Seorang manajer termotivasi untuk mencari dan mencapai
hasil yang positif. Karena memiliki kebutuhan pencapaian yang tinggi, dan yang
memotivasi mereka untuk menetap tujuan yang menantang dan berkerja keras
untuk mencapainya.
Namun terdapat permasalahan mengenai terhadap insentif yaitu.
a. Insentif yang tidak mendukung hal yang benar. Motivasi dasar yang salah
akan mendorong manajer ke arah yang salah dan melawan arah
kesuksesan eksekusi.
b. Insentif yang buruk menurunkan motivasi orang, bahkan individu dengan
kebutuhan pencapaian yang tinggi. Yang akan berakibat buruk pada
motivasi. Insentif yang salah akan membuat orang mati dan secara serius
melukai motivasi dan dorongan mereka untuk keunggulan.

2) Good Incentives
CEO Nucor mengatakan bahwa “ Motivasion is Green” pernyataan itu
diperoleh dari Robert Wood Jhonson di J&J yang mengatakan bahwa “ buat
manajer puncak anda kaya dan mereka akan membuat anda lebih kaya”, artinya
para manajer dalam sebuah program warton yang menyatakan bahwa “ uang
sangat penting, baik dalam dirinya sendiri maupun sebagai cara untuk menjaga
skor”
Insentif yang baik adalah penting untuk eksekusi strategi. Dalam hal ini
insentif harus mendukung tujuan jangka pendek pendek yang secara logis terkait
dengan tujuan strategis jangka panjang.
Dari gambar diatas dapat menunjukkan dalam insentif yang bagus terdapat
Tujuan yang baik dapat diukur, dalam hal ini strategi menjadi tujuan jangka
pendek yang terukur. Strategi berfocus pada diferensiasi dalam pasar yang
kompetitif. Komponen dari diferensiasi termasuk aspek teknis dan layanan
pelanggan. Kemudian tujuan yang baik memfasilitasi akuntanbilitas. Dalam hal
ini akuntabilitas merupakan masalah kontrol, akuntanbilitas adalah aspek penting
yang membuka jalan menuju keberhasilan eksekusi karena tanpa akuntanbilitas
jelas, aspek motivasi dari insentif adalah pada dasarnya digagalkan atau
dihancurkan. Dalam hal ini akan menentukan kesuksesan eksekusi.

Pada hal ini kesuksesan dalam mencapai tujuan dapat diukur, sama halnya
yang dikakukan oleh seorang manajer yang berkerja di Ford Motor Company.
Bagian lisrik lapangan pemasaran, yang memiliki tujuan penjualan yang jeas
untuk mobil dan truk ringan dan sedang. Dalam sepuluh hari manajer dinilai
sesuai atau tidaknya tujuan. Hasilnya tidak ada pembulatan 99% gagal sementara
100% sukses yang artinya bahwa 99% menghasilkan kegagalan chevrolet,
manajer tidak berhasil dan gagal dalam eksekusi.

3) Hadiahi Hal-Hal yang Benar (Reward the Right Things)


Insentif harus mendukung keputusan atau perilaku yang konsisten
dengan rencana pelaksanaan organisasi. Insentif yang baik menghargai hal-hal
yang benar. Adalah bodoh untuk mengharapkan hasil eksekusi tertentu dan
kemudian menghargai hasil atau perilaku lain.
Poin terakhir yang perlu diingat tentang insentif adalah bahwa “organisasi
selalu mendapatkan apa yang mereka bayar.” Individu merespons insentif dan
memberikan organisasi persis apa yang dihargai, bahkan jika hasilnya tidak
konsisten dengan pelaksanaan strategi. Menghargai hal-hal yang salah, bahkan
jika dilakukan secara tidak sengaja, selalu merugikan proses eksekusi.
C. Controls: Feedback, Learning, and Adaptation
Insentif dan kontrol adalah saling bergantungan. Dari segala sisi yang sama.
Dalam hal ini setelah menentukan tujuan dan memberikan insentif untuk eksekusi maka
kontrol juga terlibat didalamnya. Kontrol memberikan umpan balik (feedback) tentang
kinerja, memperkuat metode pelaksanaan, menyediakan mekanisme korektif untuk
organisasi, dan memfasilitasi pembelajaran (learning) dan perubahan (adaptation).

1) Proses Kontrol (The Control Process)

Pada gambar 6.1 dalam memperkuat metode eksekusi yang mana kontrol
memberikan umpan balik tentang kineja yang akan menjadikan mekanisme
“korektif” dan memfasilotasi pembelajaran dan adaptasi organisasi. Dan kontrol
selalu dimulai dengan perbandingan kinrja aktual dan yang dinginkan, kemuadian
Jika ada penyimpangan yang signifikan antara keduanya, itu harus akan
dianalisis atau dipelajari.
Kejelasan sebab-akibat adalah tujuannya; pertanyaannya adalah, apa
yang menyebabkan penyimpangan? Apakah itu karena salah langkah
organisasi? Itu tindakan pesaing yang tidak terduga? Itu adanya kemampuan
yang tidak memadai atau insentif yang buruk? Penekanannya jelas pada
pembelajaran, karena manajer mencoba membedah masalah dan memahami
alasan logis yang mendasari penyimpangan signifikan dalam kinerja. Setelah
pembelajaran telah terjadi, langkah-langkah kemudian dapat diambil untuk
memberikan umpan balik atau mengoreksi situasi, yang mengarah pada
perubahan dan adaptasi organisasi.
Gambaran proses kontrol ini akurat tetapi tampak sederhana. Yang
benar adalah bahwa itu mengandung beberapa jebakan yang signifikan
untuk proses eksekusi. Kepemimpinan dan manajemen yang baik sangat
penting untuk menghindari jebakan atau masalah ini.

2) Develop and Use Good Objectives


Tujuan strategis dan jangka pendek yang baik bergantung pada
perencanaan yang matang. Itu tujuan harus berhubungan secara logis dengan
definisi kebutuhan strategis dan masalah jangka pendek yang perlu mendapat
perhatian.

3) Controls Require Timely and Valid Information


Informasi yang baik harus tepat waktu dan valid. Agar kontrol
berfungsi, perbarui informasi tentang kinerja harus valid atau benar.
Perubahan dalam strategi, tujuan, atau insentif bergantung pada umpan
balik, seperti halnya organisasi belajar dan adaptasi. Kasus Nomura
Holdings adalah salah satu di mana manajemen tidak menerima informasi
yang tepat waktu dan valid yang diperlukan untuk menghindari masalah
yang dihadapinya.

4) Use and Act on the Information


Penting untuk bertindak berdasarkan informasi yang dikumpulkan.
Sangat penting untuk menggunakan informasi yang valid dan tepat waktu
dengan tepat untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dan
memajukan organisasi. Tanpa ini, pembelajaran tidak dapat terjadi dan
stagnasi atau inersia menjadi nyata, jika tidak diinginkan, hasil.

5) Face the Brutal Facts Honestly


Pada eksekusi menekankan pimpinan yang berfokus pada masalah
menghadapi masalah dengan kejujuran dan berkomitmen untuk belajar dan
berubah. Dalam menghadapi face the brutal fact honestly maka akan
meningkatkan aspek integral dari budaya yang disiplin dan berorientasi pada
perubahan.
6) Reward the Doers, the performers
Memberi penghargaan kepada karyawan yang berprestasi sangat penting
untuk keberhasilan eksekusi. Hal ini merupakan feedback positif kepada mereka
yang bertanggung jawab atas keberhasilan eksekusi dan membuat strategi
berhasil. Organisasi dapat merayakan kesuksesan dan menghargai mereka dengan
tampil dan diakui untuk memperkuat perilaku mereka.

7) Reward Cooperation
Selain penghargaan atas kinerja individu, pencapaian kooperatif juga
sangat penting karena dunia eksekusi strategi menjadi komplek dan seringkali
terjadi saling ketergantungan tugas yang tinggi. Upaya individu dalam bidang
fungsional berbeda harus digabungkan dan dikoordinasikan untuk mencapai hasil
eksekusi yang positif. Insentif berbasis kelompok diperlukan untuk keberhasilan
strategi agar tidak merusak eksekusi dan hasil.

8) Clarify Responsibility and Accountability


Memperjelas tanggung jawab dan akuntabilitas agar proses eksekusi
berhasil. Ini merupakan elemen penting dari manajemen dan kontrol yang baik
sehingga perlu diperhatikan. Jika feedback tidak efektif, penghargaan tidak dapat
diberikan dengan tegas, dan dorongan untuk perubahan tidak berhasil.

9) Leadership, Controls, and Execution


Proses dan metode kontrol secara rutin menguji kemampuan
kepemimpinan manajer. Kepemimpinan memainkan peran sentral dalam proses
kontrol. Masalah terjadi ketika manajer tidak memenuhi tugas kepemimpinannya.
Tuduhannya adalah bahwa manajer meminta satu hal tetapi kemudian bertindak
seolah-olah ada hal lain yang lebih penting. Manajer, kemudian, harus memimpin
dengan memberi contoh. Apa yang mereka lakukan diawasi oleh bawahan,
terlepas dari tingkat organisasi. Apa yang dilakukan pemimpin menjadi tolak ukur
atau contoh bagi pengikut untuk ditiru, sehingga menghasilkan kontrol atas
perilaku atau tindakan.
Penilaian kinerja dan feedback yang diberikan merupakan aspek penting
dari proses kontrol.

Peran penting kepemimpinan adalah untuk mengurangi atau


menghilangkan efek negatif dari metode penilaian kinerja yang buruk. Bahkan
jika pendekatan perusahaan, seperti peringkat paksa, pada dasarnya bermasalah,
manajer yang baik dapat membantu mengatasi hal-hal negatif dan fokus pada
teknik positif yang mendukung eksekusi. Seperti:
a. Mereka dapat menegosiasikan tujuan untuk digunakan dalam penilaian
kinerja.
b. Mereka menghindari penilaian semua-atau-tidak sama sekali.
c. Mereka menuntut kejujuran yang brutal dari bawahan dalam hal
menganalisis kinerja dan menjelaskan penyimpangan dari rencana
eksekusi.
d. Mereka memberi penghargaan kepada mereka yang berkontribusi pada
hasil eksekusi yang sukses.

Peran manajer penting untuk keberhasilan proses kontrol yang ditunjukkan


pada proses kontrol diatas. Penting bahwa mereka memimpin dengan memberi
contoh, menciptakan iklim disiplin dan kejujuran, dan mengurangi efek negatif
dari mekanisme kontrol formal seperti metode penilaian kinerja. Peran
kepemimpinan ini sangat penting untuk keberhasilan eksekusi.

D. Strategy Review: Integrating Planning, Execution and Control


Tinjauan strategi adalah analisis intensif dari strategi, eksekusi, dan kinerja. Hal
ini memungkinkan perusahaan untuk menguji nilai rencana bisnis dan metode eksekusi.
Ini berguna untuk ulasan perusahaan tentang strategi dan kinerja bisnis. Ini juga berguna
dalam bisnis, memungkinkan manajemen untuk menguji dan mengevaluasi kontribusi
strategi fungsional atau lini produk terhadap hasil strategis dan jangka pendek yang
penting.
Tinjauan ini tidak dimaksudkan sebagai latihan "angka" atau sesi "gotcha" di
mana beberapa orang menangkap berlebihan atau rekayasa orang lain dan membuat
mereka terlihat buruk. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi sesi yang dinamis, kreatif,
interaktif yang berfokus pada hasil nyata dan peningkatan kinerja organisasi. Tujuannya
adalah untuk mendorong pemikiran strategis dan perasaan yang lebih baik untuk kondisi
yang mengarah pada keunggulan kompetitif dan keberhasilan organisasi.

Setiap organisasi harus merancang proses tinjauan strateginya sendiri, ini sangat
penting, dan dapat memfasilitasi integrasi strategi di seluruh tingkat organisasi, dimana
dapat mendukung strategi. Berikut langkah-langkah tinjauan strategi yaitu:

1) Step 1 : Strategy Formulation (perumusan strategi)


Mencatat pentingnya strategi di tingkat perusahaan dan bisnis. berfokus
pada pengintegrasian rencana perusahaan dan bisnis.
a. Strategi Perusahaan (Corporate Strategy)
 Portofolio Needs
Dalam organisasi multibisnis, ia harus membuat model portofolio
untuk memandu investasi dan akuisisi atau penghapusan perusahaan.
Deskripsi portofolio berfungsi sebagai alat untuk mengomunikasikan
kepada bisnis sifat dan logika campuran portofolio dan tempat bisnis di
dalamnya. Perusahaan perlu mengembangkan kriteria diversifikasi yang
jelas jika diversifikasi dan perluasan portofolio dimaksudkan sebagai
strategi perusahaan.
 Resources Capabilities and Constraints
Perencana korporat juga perlu memutuskan sumber daya atau
kapabilitas apa yang paling baik ditempatkan di tingkat korporat untuk
berfungsi sebagai fungsi atau unit terpusat untuk mencapai skala dan
ruang lingkup ekonomi atau untuk menyediakan layanan dukungan
penting bagi unit bisnis yang berbeda.

b. Strategi Bisnis (Business Strategy)


 Analysis of industry forces
Analisis strategis di tingkat bisnis harus mencakup pertimbangan
mendalam tentang kekuatan industri. Analisis dilakukan untuk
menentukan kekuatan pemasok dan pelanggan dan bagaimana kekuatan
relatif mempengaruhi operasi dan kemudahan eksekusi. Bisnis harus
secara akurat menilai jumlah substitusi untuk produk dan layanannya,
karena ada korelasi positif antara jumlah substitusi dan persaingan
kompetitif dalam industri.
 Competitor analysis
Menentukan siapa pesaing utama? Apa kemampuan atau
kompetensi mereka? Manakan ancaman terbesar bagi aktivitas utama
strategis kita? Apa strategi mereka saat ini, dan bagaimana mereka
bersaing di masa depan? Apakah mereka membalas, dan bagaimana jika
mencoba strategis baru?.
 Internal review
Meninjau kemampuan dan kebutuhan sumber daya untuk
memenuhi tuntutan strategi sehingga memerlukan tindakan perbaikan
untuk memastikan kinerja yang efektif.

c. Rencana Integrasi (Integration of plans)


 Langkah penting pertama dalam proses integrasi adalah tinjauan
perusahaan terhadap strategi dan rencana bisnis. Ini adalah forum diskusi,
komunikasi, dan pemahaman, bukan sekadar presentasi angka dan
statistik. Tujuannya adalah untuk menghadapi, secara jujur dan terbuka,
elemen kunci dan asumsi strategi bisnis dan bagaimana tingkat korporat
dapat secara aktif mendukung rencana bisnis.
Penekanannya adalah pada diskusi kualitatif tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi strategi, bukan pada ukuran dan jumlah dokumen
perencanaan. Ini merupakan latihan kreativitas yang mendalam, termasuk
diskusi scenario masa depan yang berbeda dari kondisi persaingan dan
tindakan perusahaan.
 Peran dan tanggung jawab bisnis dalam portofolio korporat harus
dipisahkan selanjutnya antara korporat dan perencana bisnis.
Kesepakatan tentang alokasi sumber daya di seluruh bisnis juga harus
dicapai dan dipahami sebagai bagian dari diskusi tentang peran dan
tanggung jawab.

2) Step 2 : The Execution Plan (rencana eksekusi)


Proses eksekusi memperhatikan keputusan eksekusi, tindakan, dengan
mencakup pertimbangan isu-isu berikut:
a. The “Demands” of strategy.
Untuk eksekusi yang sukses, sangat penting menentukan sumber daya dan
kemampuan yang tepat.
b. Organizational Structure
Strategi mempengaruhi pemilihan struktur organisasi seperti strategi low-
cost, strategi global dengan matrix atau struktur simultan.
c. Integration Requirements
Strategi eksekusi berhasil jika jelas tanggung jawab dan akuntabilitas antar
unit dan metode yang diperlukan untuk koordinasi, transfer pengetahuan, dan
berbagi informasi.
d. Approapriate incentives
Mengembangkan dan menggunakan insentif yang logis dalam mendukung
keputusan dan opsi eksekusi.

e. Other execution issues


Ini mungkin termasuk persyaratan informasi atau kemampuan IT,
mempekerjakan orang yang tepat untuk tugas pelaksanaan tertentu, program
pelatihan dan pengembangan, termasuk program pengembangan eksekutif
manajemen puncak, dan pengenalan program manajemen demi tujuan untuk
mengintegrasikan tujuan strategis dan jangka pendek.

Apapun penilaian kebutuhan eksekusi, organisasi harus membuat rencana


eksekusi formal sebagai bagian dari strategi bisnis atau rencana bisnisnya.
Formal bukan berarti membuat buku catatan yang tebal, tumpukan kata dan
angka, serta birokrasi yang tidak perlu. Ini berarti bahwa eksekusi harus diakui
sebagai bagian yang sah dari rencana bisnis.

3) Step 3 : Initiating the Control Process (memulai proses control)


Membandingkan ukuran kinerja bisnis aktual dengan tujuan bisnis.
Masalah utama adalah untuk menentukan apakah ada penyimpangan yang
signifikan dari ukuran kinerja yang diinginkan.

4) Step 4 : Cause-Effect Analysis and Organizational Learnings


Ini merupakan aspek penting dari tinjauan strategi. Jika penyimpangan
signifikan dalam kinerja diidentifikasi pada langkah 3, analisis sebab akibat
sangat penting. Bagaimana penyimpangan dalam kinerja bisnis dijelaskan? Apa
yang dapat dipelajari organisasi dari penyimpangan kinerja yang dicatat? Ini
bukan langkah yang mudah. Itu dapat menciptakan sikap defensif dan tertutup
yang benar-benar menghancurkan rasa ingin tahu dan kemampuan untuk belajar.
Kepemimpinan yang efektif jelas diperlukan untuk mencegah kemunduran
yang merugikan ini dan menjaga tinjauan tetap positif, pada jalurnya, dan fokus
pada pembelajaran.

5) Step 5 : Feedback and Change


Setelah langkah 4 dan manajer memahami apa yang menyebabkan
penyimpangan kinerja yang signifikan, maka feedback, perubahan, atau tindakan
korektif diperlukan, seperti modifikasi insentif, penyempurnaan metode integrasi,
perubahan strategi bisnis, dan lainnya).
Umpan balik (feedback) dapat mencakup penghargaan atau pengakuan
atas kinerja yang hebat. Ini mungkin menuntut perubahan dalam strategi atau
metode eksekusi berdasarkan analisis data brutal pada langkah sebelumnya.
Pemimpin bisnis bertanggung jawab dan akuntabel untuk kinerja unit mereka, dan
umpan balik diarahkan pada opsi dan metode untuk meningkatkannya.

6) Step 6 : Follow Up and Continue the Process


Tindak lanjut (follow-up) sangat penting untuk tinjauan strategi dan
eksekusi yang baik. Dibiarkan ke perangkat mereka sendiri, orang dapat
meninggalkan tinjauan strategi dan kembali ke rumah, berharap bahwa tuntutan
akan hilang begitu saja dan kehidupan dapat kembali normal. Kelambanan adalah
semacam keputusan, hasil yang diharapkan sering kali berupa penghindaran
perubahan dan kembali ke status quo yang nyaman.
Proses peninjauan (review) membutuhkan perhatian terhadap umpan balik
dan persyaratan perubahan. Mempelajari dan mengubah “prime the pump”, yang
mengarah pada kebutuhan, tujuan, atau penyesuaian strategi tambahan yang
meregenerasi dan memperkuat proses peninjauan.
Faktor kontekstual penting yang mempengaruhi eksekusi sekarang harus
dipertimbangkan secara mendalam, termasuk mengelola perubahan, budaya, dan
kekuasaan atau pengaruh.

E. Kesimpulan
Insentif memotivasi perilaku menuju tujuan yang konsisten dengan hasil eksekusi
strategi yang diinginkan. Kontrol memberikan umpan balik tentang kinerja, memperkuat
metode pelaksanaan, menyediakan mekanisme korektif, dan memfasilitasi pembelajaran
dan perubahan organisasi. Baik insentif maupun kontrol penting untuk membuat strategi
berhasil.
Peran kepemimpinan dalam proses kontrol adalah sentral dan meresap. Masalah
terjadi ketika para pemimpin tidak memenuhi tugas kepemimpinan yang vital untuk
kontrol dan eksekusi.
Proses peninjauan seperti itu sangat penting untuk mendukung proses
perencanaan dan pengendalian serta membuat strategi berhasil. Tinjauan strategi
bukanlah kemewahan atau pilihan; setiap organisasi harus membuat tinjauan strateginya
sendiri untuk menjalankan strategi secara efektif. Tinjauan yang baik mendorong diskusi,
memperjelas strategi perusahaan dan bisnis, membantu menetapkan tujuan terkait
pelaksanaan, memungkinkan para pemimpin untuk menguji dan memahami orang-orang
mereka, dan memfasilitasi pembelajaran dan perubahan organisasi. Hal ini penting untuk
keberhasilan upaya eksekusi strategi.

Anda mungkin juga menyukai