Terdapat penerapan termokimia dalam bidang teknik sipil, misalnya seperti para ahli

konstruksi dan arsitek bangunan, jembatan, dan jalan raya yang harus mengetahui adanya sifat
pemuaian dan penyusutan pada beton dan besi baja yang disebabkan oleh perubahan suhu.
Pada musim kemarau seringkali kita melihat jalan raya dan jembatan yang terbuat dari beton
dan sambungan kerangka besi baja mengalami kerusakan berupa retak-retak dan
pembengkokan.

Dari fenomena tersebut dilakukanlah penelitian dengan uji pembakaran pada beton.
Keadaan fisik beton yang terkena suhu tinggi akan mengalami perubahan sifat-sifat penyusun
beton. Semakin tinggi suhu semakin banyak penurunan berat terjadi. Penurunan berat ini
disebabkan karena kehilangan air yang terkandung pada beton akibat pembakaran. Suhu yang
tinggi dan lama pembakaran berpengaruh pada kedalaman pengaruh panas dan menyebabkan
penguapan air pada beton tersebut, sehingga terjadi perubahan volume benda uji setelah
pembakaran. Perubahan tersebut ada yang berupa penyusutan dan ada yang berupa pemuaian.

Perubahan yang dapat diamati secara langsung pada penelitian adalah perubahan warna
dan terjadinya retak-retak pada permukaan beton. Retak-retak ini terjadi bisa disebabkan oleh
perbedaan koefisien muai panas pasta semen dan agregat, tekanan uap pada pori-pori beton
dan kehilangan air yang menyebabkan penyusutan pasta semen, sementara agregat memuai.
Penyusutan yang terjadi pada beton yang telah dibakar disebabkan karena kehilangan air yang
terdapat pada pasta semen dan pori-pori agregat. Proses ini terjadi pada suhu pembakaran
tertentu yang selanjutnya akan diikuti dengan pemuaian secara perlahan agregat dan pasta
semen yang telah kehilangan kadar airnya. Pemuaian yang terjadi pada pasta semen dan
agregat tidak sama besar, sehingga menimbulkan retak-retak pada permukaan beton.

Dari penelitian tersebut dapat kita ketahui bahwa penyebab retaknya jalan diakibatkan
oleh pemuaian pada beton dan aspalnya. Dan penyebab bengkoknya kerangka besi baja pada
jembatan sambungan kerangka besi baja yang dipasang rapat satu dengan lainnya, sehingga
besi baja mengalami pembengkokan saat memuai.