Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Mengapa pengawasan perlu dilakukan ?


2. Sebutkan dan jelaskan karakteristik pengawasan yang efektif ?
3. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi ?
4. Dalam globalisasi peranan pemerintah berkurang, iklim kompetisi meningkat, dan
perekonomian mengarah ke pasar bebas (laissez faire). Mengapa demikian ? Berikan
penjelasan.
5. Suatu organisasi apabila melakukan perubahan dapat menghadapi hambatan yaitu
adanya resistensi dari individu maupun dari kelompok. Jelaskan apa saja resistensi
individu dan resistensi kelompok.

1. Pengawasan perlu dilakukan karena tidak ada jaminan bahwa kegiatan akan
berlangsung seperti rencana dan sasaran yang dikejar oleh para manajer sungguh-
sungguh tercapai. Oleh karenanya pengawasan itu penting karena merupakan kaitan
terakhir dalam fungsi manajemen. Pengawasan merupakan satu-satunya cara manjer
untuk mengetahui apakah sasaran organisasi tercapai atau tidak. Pengawasan akan
terasa penting karena beberapa situasi, terutama pada kegiatan yang dilakukan
berjalan tidak sesuai dengan rencana. Hal ini dapat terjadi karena banyak sebab
yang mempengaruhinya, seperti perubahan yang semakin cepat. Dan beberapa situasi
yang membuat pentingnya sebuah pengawasan untuk dilakukan :
 Perubahan
 Kompleksitas
 Kebutuhan manajer mendelegasikan wewenang.
 Kesalahan
2. Karakteristik pengawasan yang efektif :
a) Akurat : sistem pengawasan yang efektif harus dapat diandalkan dan
menghasilkan data yan sahih (akurat).
b) Tepat waktu. Sistem pengendalian yang efektif memberikan informasi yang
tepat waktu.
c) Ekonomis. Sistem pengawasan harus memperhitungkan biaya yan dikeluarkan.
d) Fleksibel. Pengawasan harus mempunyai fleksibelitas untuk memberikan
tanggapan atau reaksi terhadap ancaman ataupun kesempatan dari lingkungan.
e) Obyektif dan bisa dipahami. Sistem pengawasan yang efektif harus jelas dan
obyektif.
f) Kriteria yan masuk akal. Standar pengawasan haruslah masuk akal dan dapat
dicapai.
g) Penenpatan strategis. Sistem pengawasan harus memusatkan perhatian pada
bidang-bidang dimana penyimpangan-penyimpangan dari standar paling sering
terjadi atau yang akan mengakibatkan kerusakan paling fatal.
h) Disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi. Sistem pengawasan yang
baik ditujukan untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan
yang direncanakan.
i) Disesuaikan dengan manajer. Pengawasan yang efektif juga harus disesuaikan
dengan karakteristik manjer yang mengawasi atau diawasi.
3. Globalisasi adalah gejala menyatunya kehidupan manusia di planet bumi ini tanpa
mengenal batas – batas fisik-geografik dan sosial. Globalisasi berkembang melalui
proses yang dipicu dan di pacu oleh kemajuan pesat “revolusi” di bidang teknologi
komunikasi atau informasi., transportasi dan perdagangan. Globalisasi merupakan
suatu pengertian ekonomi. Pada prinsipnya, proses globalisasi ada yang bertujuan
intensional dan ada pula yang impersonal. Proses globalisasi yang intensional dapat
dilihat misalnya pada kegiatan perdagangan dan pemasaran, sedangkan proses
globalisasi yang impersonal dapat kita lihat, misalnya dalam gerakan fundamentalis,
agama, dan kecenderungan-kecenderungan pasar yang agak sulit untuk dijelaskan
sebab-musababnya.
4. Globalisasi membawa konsekuensi tertentudalam kehidupan manusia, termasuk
aktivitas bisnis. Salah satu konsekuensinya adalah terciptanyapasar global. Dalam
pasar global setiap negara akan bertarung menawarkan keunggulannya. Ini adalah
suatu fenomena yang akan semakin menampakkan proses pengintegrasian pasar
barang, jasa, investasi serta jaringan dan organisasi berbasis ilmu pengetahuan.
5. A. Resistensi Individual
 Kebiasaan. Kebiasaan merupakan pola tingkah laku yang kita tampilkan secara
berulang-ulang sepanjang hidup kita.
 Rasa aman. Apabila kondisi sekarang sudah memberiikan rasa aman, dan kita
memiliki kebutuhan akan rasa aman yang relative tinggi, maka potensi menolak
perubahan pun besar.
 Faktor ekonomi. Faktor lain yang menjadi sumber penolakan atas perubahan
adalah soal menurunnya pendapatan.
 Ketidakpastian. Sebagian besar perubahan tidak mudah diprediksi hasilnya.

 Persepsi. Cara pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya.


B. Resistensi Kelompok

 Inersia structural (penolakan terstruktur). Organisasi cenderung sulit


melakukan perubahan karena kuatnya dukungan tujuan, struktur, aturan main,
uraian tugas, disiplin, dan lain sebaginya dalam menghasilkan stabilitas.
 Fokus perubahan berdampak luas. Perubahan dalam organisasi tidak mungkin
terjadi hanya difokuskan pada satu bagian saja karena organisasi merupakan
suatu system.
 Inersia kelompok kerja. Suatu kelompok cenderung menghalangi anggotanya
yan ingin mengubah perilakunya.
 Ancaman terhadap keahlian. Perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan bisa
mengancam keahlian kelompok kerja tertentu.
 Ancaman terhadap hubungan dengan kekuasaan yang telah mapan.
Memperkenalkan system pengambilan keputusan partisipatif sering kali bila
bisa dipandang sebagai ancaman kewenangan para penyelia (super visor) dan
manajer tingkat menengah.
 Ancaman terhadap lokasi sumber daya. Kelompok-kelompok adalam organisasi
yang mengendalikan sumber daya dengan jumlah relative besar sering melihat
perubahan organisasi sebagai ancaman mereka.

Anda mungkin juga menyukai