Anda di halaman 1dari 7

A.

RINGKASAN MATERI
1. KONSEPSI PERUBAHAN TERENCANA
Change merupakan transformasi atau transisi dari satu kondisi ke
kondisi lain, dengan tujuan untuk mencari yang lebih baik dengan
harapan terdapat perbaikan.
1.1 Faktor –Faktor terkait perlunya melakukan perubahan, yaitu:
1.1.1 Globalisasi
1.1.2 Krisis
1.1.3 Penurunan kinerja
1.1.4 Kemajuan teknologi
1.1.5 Terdapat peluang
1.1.6 Merger / pemisahan
1.1.7 Tekanan
1.1.8 Pergantian pemimpin
1.1.9 Inovasi managerial

1.2 Hal yang dapat diubah yaitu:


1.2.1 visi, misi dan strategi
1.2.2 proses bisnis
1.2.3 struktur
1.2.4 desain tugas dan pekerjaan
1.2.5 budaya kerja / organisasi
1.2.6 perliaku anggota organisasi
1.2.7 teknologi

1.3 Planned Change


Planned Change merupakan bagian dari organisastion
Development (OD). OD adalah sebuah proses perubahan yang
terencana dalam suatu budaya organisasi melalui utilisasi ilmu perilaku
teknologi, penelitian, dan teori (Warner Burke). OD mengacu pada
upaya jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan organisasi
dalam penyelesaian masalah dan kemampuan untuk merespon
perubahan dilingkungan eksternal dengan bantuan konsultas atau agen
perubahan atau siapapun yang diberikan tugas untuk melakukan hal ini
(Weldell French). OD merupakan upaya terencana, menyangkut
organisasi secara menyeluruh, dan dikelola dari atas untuk
meningkatkan efektifitas dan kesehatan organisasi melalui interfensi
yang terencana dalam berbagai proses organisasi menggunakan ilmu
pengetahuan tentang perilaku (Richard Beckhard). Od adalah proses
pengumpulan data secara luas, diagnosis, tindakan yang direncanakan,
intervensi dan evaluasi yang diperoleh pada:
1.3.1 peningkatan kesesuaian antara struktur organisasi, proses, strategi,
orang dan budaya
1.3.2 pengembangansolusi organisasi yang baru dan kreatif
1.3.3 Membangun kemampuan mandiri organisasi yang terbaru.

1.4 ruang lingkup Organisation Development meliputi:


1.4.1 merubah seluruh sistem melingkupi strategi, struktur dan proses
1.4.2 melingkup teori dan praktis perilaku organisasi seperti kepemimpinan,
dinamika kelompok, termasuk strategi design organisasi dan hubungan
antar organisasi
1.4.3 memberikan focus bahasan pada pengelolaan planned change yang
bersifat dinamis.
1.4.4 Melingkupi design, implementasi dan penguatan perubahan
selanjutnya.

1.5 Jenis jenis perbuhan


1.5.1 Revolusioner
Terjadi ketika orang-orang merasa mencapai tingkat kesiapan
untuk menyelesaikan konflik dengan menerapkan kekuatan yang
dimilikinya kepada yang lain untuk mengikuti perubahan yang
diinginkannya secara paksa;
1.5.2 Evolusioner

Terjadi ketika orang-orang tidak ingin atau tidak siap menghadapi


perubahan, tetapi perubahan [erlahan datang secara alamiah dengan
sendirinya, penyesuaian-penyesuaian terpaksa dilakukan sevbagai
respon terhadap tekanan tersebut.

1.5.3 Perubahan terencana

Terjadi ketika perubahan dirancang secara sengaja sebagai


respon terhadap kebutuhan untuk kondisi yang diinginkan melalui aksi
yang terencana.

2. Langkah- Langkah Perubahan terencana

Proses untuk mempersiapkan seluruh atau sebagian organisasi


untuk menghadapi tujuan baru atau arahan baru. Perubahan organisasi
yang diarahkan melalui berbagai aktivitas untuk beradaptasi dengan
perubahan lingkungan strategis

2.1 Perubahan terencana :

2.1.1 Perubahan dapat direncanakan


2.1.2 Melingkup tahapan berurutan untuk merubah perilaku individu dan
organisasi
2.1.3 Diterapkan ketika sudah dilakukan analisis terhadap lingkungan
strategis
2.1.4 Perubahan dapat berasal dari berbagai level, tetapi diharapkan
tetap dalam kerangka yang ditetapkan
2.1.5 Cocok diterapkan ketika kebutuhan perubahan strukturak dapat
diantisipasi
2.1.6 Pendekatan ini dikritik karena dianggap lambat, statis dan hanya
cocok untuk situasi sewaktu stabil, tidak dinamis sesuai dengan
kompleksitas dan keterkaitan antar faktor
2.2 Perubahan tiba-tiba :
2.2.1 Perubahan akan datang secara tiba-tiba, tidak dapat diprediksi,
darang dari berbagai arah, bersifat iterative
2.2.2 Organisasi masa kini beroperasi dibawah tekanan ketidaktentuan,
jauh dari kestabilan, atau kestabilan dan ketidakstabilan berbaur tak
dapat dipisahkan.
2.2.3 Organisasi harus belajar untuk menyesuaikan diri secara alamiah
2.2.4 Ketergantungan organisasi pada kondisi yang stabil akan membuat
mereka kesulitan untuk beradaptasi
2.2.5 Perubahan tiba-tiba terjadi secara realtime sehingga mendorong
proses penyesuaian terhadap lingkungan,pembelajaran dan
pembuatan strategi sebagai respon.
2.3 Model Perubahan terencana
2.3.1 Lewin change Model :
Perubahan adalah modifikasi kekuatan yang mempertahankan
perilaku sistem tetap stabil, terdapat dua grup yaitu yang bertahan
dengan status quo dan yang mendorong perubahan. Untuk
mendorong perubahan, kekuatan pendukung perubahan harus
diperkuat.Ada tiga tahapan proses :
a. Unfreezing, proses menurunkan kekuatan status quo
b. Moving, proses untuk merubah perilaku organisasi, unit kerja dan
individual ke tingkat yang baru
c. Refreezing, proses menstabilkan organisasi pada keseimbangan
baru
2.3.2 Action Research Model :
Perubahan dilakukan dengan proses siklus penelitian aksi,
yang dimulai dengan informasi hasil penelitian tentang organisasi
sebelumnya sebagai arah untuk melakukan perubahan, Jenis
model ini sangat bergantung pada upaya pengumpulan data yang
diperlukan dalam rangka merancang perubahan. Dalam prosesnya
mencakup :
a. Problem identification
b. Consultation with a behavioral science expert
c. Dara gathering and preliminary diagnosis
d. Feedback to the problem
e. Joint action planning
f. Action
g. Data gathering after action
2.3.3 Positive Model :
Perubahan focus pada permasalahan organisasi dan
bagaimana permasalahan tersebut dipecahkan sehingga organisasi
menjadi lebih baik, menjadi lebih tepat. Model ini membantu
anggota organisasi untuk memahami organisasinya ketika dapat
beroperasi pada bentuk yang terbaik dan membangun kapasitasnya
untuk memberikan hasik yang terbaik. Proses ini melingkupi lima
tahapan yaitu :
a. Initiate the Inquiry,
b. Inquire into Best Practices
c. Discover theThemes,
d. Envision a Preferred Future.
e. Design and Deliver Ways to Create the Future.
2.3.4 Proses Perubahan Terencana
a. Need for change: Identifikasi kebutuhan perubahan
b. Dev. Goal of change: Merumuskan tujuan perubahan
c. Selection of change agent: Memilih agen-agen perubahan
d. Diagnosis: Mendiagnosis kondisi
e. Selection of intervention method: Memilih metoda intervensi
f. Develop a plan: Mengembangkan rencana
g. Planning for implementation: Merencanakan penerapan
h. Implementation: Penerapan
i. Evaluation: Evaluasi
2.3.5 Strategi Perubahan Terencana
a. The Fellowship Strategy
Strategi ini dapat diterapkan jika dalam organisasi terdapat
budaya organisasi yang terbuka, hubungan antar personal erat,
tidak ada konflik, kekeluargaan dan mudah diajak diskusi untk
kemajuan. Dalam strategi ini yang diterapkan adalah pendekatan
humanis, saling memahami dan membangun kekeluargaan.
b. The Political Strategy
Pendekatan ini digunakan dengan keyakinan bahwa semua
orang menyetujui perubahan. Penekanan strategi ini pada kekuatan
kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin formal atau informal.
c. The Economic Strategy
Strategi ini menggunakan reward sebagai unsur pendorong
perubahan, bisa dalam bentuk uang, peningkatan kesejahteraan
atau bentuk penghargaan lainnya yang dapat memotivasi
perubahan.

d. The Academic Strategy


Strategi ini memandah bahwa semua orang memiliki
rasionalitas untuk melakukan perubahan. Strategi ini sangat
tergantung pada keahlian atau pengalaman dari orang yang
mendorong perubahan dalam meyakinkan orang-orang untuk ikut
dalam perubahan.
e. The Engineering Strategy
Strategi ini mengguakan pendekatan yang tidak berhadapan
langsung dengan orang-orang, tetapi lebih menggunakan
perubahan fisik lingkungan, seperti perubahan layout ruangan,
menyem[urnakan proses bisnis atau menggunakan pendekatan
teknologi informasi.
f. The Millitary Stratgey
Strategi ini menekankan kekuasaan fisik. fisik. Asumsinya
adalah bahwa semua manusia akan bereaksi Ketika mendapat
tekanan ancaman yang bersangkutan akan melakukan sesuatu
yang diperintahkan. Kekuasaan atau kekuatan seseorang (biasanya
para pemimpin) akan dapat mendorong orang lain untuk melakukan
perubahan. Penerapan strategi ini memerlukan kendali, status dan
keamanan serta kedisiplinan.
g. The Confrontional Strategy
Straetgi ini menggunakan dan memobilisasi kemarahan /
emosi orang-orang terhadap permasalahan untuk kemudian
mengarahkannya pada kebutuhan perubahan. Meskpun konflik
dimunculkan tetapi pendekatan ini tidak menekankan pada
kekerasan. Namun demikian dibutuhkan kemampuan untuk
mengelola konflik dan mengguanakannya untuk kemanfaatan
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai