Anda di halaman 1dari 5

PERAN PERAWAT DALAM MENYIKAPI TREN DAN ISSUE KEPERAWATAN

KELUARGA

Dalam kemajuan teknologi ini seorang perawat mempunyai peran yang besar, baik di

masyarakat maupun di rumah sakit. Peran perawat sebagi educator seperti memberikan

informasi kepada klien mengenai tindakan yang akan diberikan. Juga sebagai care giver

dalam memberikan layanan kesehatan menggunakan dan memanfaatkan teknologi telehealth

guna mempermudah dan meningkatlkan hasil kerja dalam memberikan layanan asuhan

keperawatan. sebagai change agent teknologi sebelumnya perawat merupakan tenaga yang

paling sering berhubungan dengan pasien oleh karena itu setiap sistem teknologi yang baru

maka perawat harus mempu mengusai dan menerapkannya. Perawat saat ini harus mampu

mencari informasi terbaru mengenai dunia teknologi kesehatan agar tidak ketinggalan zaman.

Dengan mempelajarinya maka kita akan mengetahui bagaimana cara mengoperasikan

teknologi baru dan mampu memanfaatkannya didunia kesehatan.

PELUANG PERAWAT MEMANFAATKAN TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN

KELUARGA

Perawat perlu menyadari bahwa kesulitan dan beban keperawatan sangat banyak

sehingga diperlukan secepat mungkin dalam merawat pasien khususnya pasien stroke.

Telehealth merupakan salah satu sarana yang memungkinkan para profesional

keperawatan/kesehatan mempuyai kemampuan untuk menawarkan layanan ini kepada

keluarga dari kejauhan. Home telehealth bisa efektif dalam tidak hanya menilai kebutuhan

perawatan kesehatan korban stroke dan keperawatan, tetapi juga dalam memberikan
dukungan informasi dan emosional kepada mereka. Kesiapan terhadap telehealth tampaknya

tergantung pada :

1. keperawatan dan keamanan rumah.

2. waktu yang tepat layanan yang ditawarkan.

3. kebutuhan yang dirasakan untuk keperawatan.

4 tingkat beban keperawatan.

Metode beban keperawatan menilai, yang mungkin berguna dalam memprediksi

kesiapan mereka terhadap layanan telehealth, telah tersedia. Penilaian kenyamanan klien

dengan dan kepentingan dalam teknologi serta keterbatasan pendengaran dan visual juga

mungkin penting dalam penerimaan dan penggunaan telehealth. Identifikasi potensial untuk

penggunaan, kesiapan dan penerimaan telehealth sangat penting sebelum mengembangkan,

melaksanakan dan mengevaluasi program-program menggunakannya.

Perbedaan tingkat pengalaman dan harapan antara perawat dan keperawatan mungkin

telah menyebabkan disparitas dengan kepuasan mereka dalam kinerja peralatan telehealth.

Pelatihan perawat dan keperawatan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang

tepat sesuai dengan teknologi dan membantu mereka untuk mencapai tingkat minimal

kenyamanan dengan telehealth adalah penting untuk menggunakan dan keefektifannya.

Pelayanan keperawatan di masa ke depan akan memanfaatkan perkembangan tekhnologi

informasi, misalnya mengaplikasikan telehealth. Telehelath dalam keperawatan bisa

dikembangkan untuk digunakan dalam bidang pendidikan maupun bidang pelayanan


keperawatan. Dalam bidang pelayanan keperawatan telehealth dapat membantu kegiatan

asuhan keperawatan pada pasien di rumah atau dikenal dengan home care.

Dengan adanya kontribusi telehealth dalam pelayanan keperawatan di rumah atau

homecare, akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan oleh pasien dan keluarga,

perawat, instansi pelayanan kesehatan dan termasuk juga pemerintah dalam hal ini adalah

Departemen Kesehatan. Menurut hukum Telehalth juga diperbolehkan jika perawat sudah

mempunyai SIP atau SIPP, dalam PERMENKES RI No. HK.02.02/MENKES/148/I/2010

tentang izin dan penyelenggaraan praktek perawat BAB I Pasal 1 nomor 3 dijelaskan bahwa

Surat Izin Praktek Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis yang

diberikan kepada perawat untuk melakukan praktek keperawatan secara perorangan dan/atau

berkelompok. BAB II Pasal 3 Nomor 1 Dijelaskan setiap perawat yang menjalankan praktek

wajib memiliki SIPP. Telehealth juga biasa digunakan untuk berkomunikasi antar petugas

kesehatan dengan jarak jauh jika perawat tersebut belum memiliki pengalaman yang luas

guna untuk memberikan diagnosa atau pemberian obat kepada pasien dengan benar.

Namun demikian untuk bisa mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan

banyak sakali tantangan dan hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia,

kebijakan dan perilaku. Penggunaan telehalth dalam keperawatan itu diperbolehkan, karena

kita boleh menggunakan telehealth dalam berkomunikasi keperawatan jarak jauh. Karena

untuk mempermudah berkomunikasi dan memberi asuhan keperawatan pasien dirumah

(home care).

Dengan kemajuan teknologi dibidang keperawatan terutama telehealth maka beban

kerja perawat akan berkurang, memangkas waktu dan biaya yang digunakan. Telehealth
sangat besar peluangnya untuk diterapkan di Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat

luas dan tidak memungkinkan jika dilakukan kunjungan rumah.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.


Kuntoro, A. (2010). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai