Anda di halaman 1dari 23

Kebijakan Pasar Kerja Indonesia

Akselerasi Sistem Informasi Pasar Kerja

Oleh:
Muchamad Yusuf, S.T., M.Si. - Kepala Pusat Pasar Kerja
Latar Belakang
SIPK yang kuat dapat mendukung kebutuhan desain ulang Sistem Pengembangan
Keahlian (Skill Development System) dalam melaksanakan upskilling dan reskilling
angkatan kerjanya, sesuai kebutuhan keahlian akibat Megatren global

Megatren Pekerjaan Masa Depan

Revolusi teknologi, seperti digitalisasi, Perubahan demografi,


kecerdasan buatan, pemakaian biometrik, seperti ageing population,
otomasi, robotika, big data. urbanisasi dan migrasi 
menekan pasar kerja dan
Revolusi keahlian akibat perubahan sistem perlindungan sosial.
teknologi yang berbeda dengan yang
ada sekarang  dapat menimbulkan Perubahan iklim
mismatch yang lebih besar. Transisi ke arah ekonomi
rendah karbon, misalnya,
Perubahan budaya mengubah selera menghasilkan model
dan kebutuhan generasi masa depan, produksi baru.
seperti hubungan ketenagakerjaan yang
bertanggung jawab, keseimbangan
kehidupan-pekerjaan, nilai-nilai sosial
Sumber: Fundación ONCE and the ILO Global dan prinsip keberlanjutan yang menjadi
Business and Disability Network, “Making the future nilai organisasi masa depan.
of work inclusive of people with disabilities”, 2019
Kondisi Supply

Jumlah SMK: Jumlah Perguruan Tinggi: Jumlah LPK:

14.291 2.139 321


Jumlah Siswa SMK: Jumlah Mahasiswa: Jumlah LKP:

5.249.149 1.275.989 17.533


Kondisi Demand

Jumlah Perusahaan Besar: Status Perusahaan Swasta:

60.423 212.720
Jumlah Perusahaan Menengah Status Perusahaan PMDN:

53.085 132.001
Jumlah UMKM: Status Perusahaan PMA:

274.190 35.503
Status Perusahaan Joint Venture:

7.474

Sumber : Ditjen. Binwasnaker & K3, Triwulan IV Tahun 2021, Diolah Pusdatik
Sistem Informasi Pasar Kerja

• "instrumen kebijakan pasar tenaga kerja aktif yang mengumpulkan,


mengevaluasi dan menyediakan informasi pasar tenaga kerja ke sisi
penawaran tenaga kerja dan sisi permintaan tenaga kerja”
- Silke Woltermann (GIZ)

• "seperangkat pengaturan kelembagaan, prosedur dan mekanisme di


mana suatu negara dapat memastikan bahwa semua informasi pasar
KERJA yang relevan dikumpulkan, dibagikan, dan disalurkan
kepadainstansi terkait untuk dianalisis dan diolah untuk pencocokan
pasar kerja serta proses perencanaan kebijakan”
- Ivan Martin (ILO)

• "sistem, mekanisme atau proses untuk mengumpulkan, mengatur,


menyediakan, dan menganalisis informasi tentang keadaan pasar kerja,
termasuk pada masa penempatan tenaga kerja.”
- EU commission (Skills panorama)
Highlight Peraturan Presiden
Nomor 68 Tahun 2022 (1/3)
BAB I – KETENTUAN UMUM

Pasal 3: Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi dilakukan melalui upaya
pembenahan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi secara menyeluruh,
berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi.

BAB II - KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA/TENAGA KERJA KOMPETEN


Pasal 5: Pasal 6 :
Ayat (1): Kebutuhan sumber daya manusia/tenaga kerja kompeten Ayat (1) Sistem Informasi Pasar Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
dituangkan dalam perencanaan tenaga kerja. (3) memuat:
a. Struktur Tenaga Kerja;
Ayat (2): Perencanaan tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat b. Karakteristik Tenaga Kerja;
(1) disusun dengan mengacu pada Sistem Informasi Pasar Kerja yang c. Persediaan Tenaga Kerja; dan
dimutakhirkan secara terus-menerus.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri.
Ayat (2): Sistem Informasi Pasar Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
Ayat (3): Sistem Informasi Pasar Kerja sebagaimana dimaksud pada juga berisi informasi mengenai kondisi antara yang memfasilitasi atau
ayat (2) disusun oleh menteri yang menyelenggarakan urusan menghambat tercapainya keseimbangan pasar kerja.
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
Ayat (3): Ketentuan lebih lanjut mengenai Sistem Informasi Pasar Kerja diatur
dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang ketenagakerjaan.
Highlight Peraturan Presiden
Nomor 68 Tahun 2022 (2/3)
BAB III - PENYELENGGARAAN BAB V - PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN VOKASI DAN PELATIHAN VOKASI PENDIDIKAN VOKASI DAN PELATIHAN VOKASI

Pasal 8 : Pasal 17

Ayat (1) Prinsip Dasar Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Ayat (1): Dalam rangka memperkuat penjaminan mutu Pendidikan Vokasi
Vokasi meliputi: dan Pelatihan Vokasi, Lembaga penyelenggara Pendidikan Vokasi dan
1. Berorientasi pada kebutuhan dunia usaha, dunia industri, Pelatihan Vokasi bekerja sama dengan dunia usaha, dunia industri, dan
dunia kerja, dan kewirausahaan; dunia kerja melaksanakan proses penelusuran lulusan secara berkala.
2. Tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja,
Ayat (2): Hasil penelusuran lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat
dan masyarakat;
(1) dilaporkan kepada kementerian yang bertanggung jawab membina
3. Berbasis pada kompetensi;
lembaga penyelenggara Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
4. Pembelajaran sepanjang hayat; dan
5. Diselenggarakan secara inklusif.

Ayat (2) Prinsip dasar penyelenggaraan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan


Vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabarkan dalam strategi
nasional Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Highlight Peraturan Presiden
Nomor 68 Tahun 2022 (3/3)
BAB VII – PERAN PEMERINTAH DAERAH
Pasal 22
Pasal 23
Ayat (1): Gubernur dan bupati/walikota sesuai kewenangannya dalam Pendidikan Vokasi dan
Pelatihan Vokasi mempunyai tugas: Menteri yang menyelenggarakan
a. menyusun perencanaan dan kebijakan operasional untuk pengembangan dan urusan pemerintahan dalam negeri
pengelolaan Sistem Informasi Pasar Kerja di daerah masing-masing; melakukan koordinasi, integrasi,
b. menyusun perencanaan strategis Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi di daerah dan sinkronisasi kebijakan,
masing-masing yang mengacu pada kebijakan kementerian yang menyelenggarakan perencanaan, dan penganggaran
urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan kementerian yang menyelenggarakan dalam pelaksanaan revitalisasi
urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan; Pendidikan Vokasi dan Pelatihan
c. melakukan penyelarasan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi dengan dunia usaha, Vokasi di daerah.
dunia industri, dan dunia kerja;
d. menyediakan dukungan pendanaan untuk revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan
Vokasi yang menjadi kewenangannya;
e. menjamin ketersediaan pendidik dan instruktur bagi lembaga Pendidikan Vokasi dan
Pelatihan Vokasi; dan
f. melaporkan penyelenggaraErn revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi di
daerah yang menjadi kewenangannya kepada Tim Koordinasi Nasional Revitalisasi
Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Ayat (2): Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), gubernur dan
bupati/walikota membentuk Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan
Vokasi dengan melibatkan KADIN tingkat provinsi, dan KADIN tingkat kabupaten/ kota.
Permenko PMK amanat
Perpres 68/2022
Permenko Pasal 18
PMK nomor (1) Kelompok kerja KADIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf b dipimpin oleh tenaga
5/2022 - OTK profesional/praktisi dan bertanggung jawab kepada ketua umum KADIN Indonesia dan ketua tim pelaksana.
TKNV (2) Kelompok kerja KADIN mempunyai tugas:
a. meningkatkan peran KADIN dalam pengembangan sistem informasi pasar kerja;
b. …..
Pasal 20
(1) Tim koordinasi daerah revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi dipimpin serendah-rendahnya oleh pejabat
pimpinan tinggi pratama dan bertanggung jawab kepada gubernur atau bupati/walikota.
(2) Tim koordinasi daerah revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi mempunyai tugas:
a. menyusun perencanaan dan kebijakan operasional untuk pengembangan dan pengelolaan sistem informasi pasar
kerja di daerah masing-masing;
b. ….
Permenko PMK amanat
Perpres 68/2022
Permenko Pasal 1
PMK nomor Menetapkan strategi nasional pendidikan dan pelatihan vokasi sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan
6/2022 - bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Koordinator ini.
Strategi
Strategi 1. Membangun sistem informasi pasar kerja yang mutakhir dan komprehensif dalam menggambarkan struktur
Nasional
tenaga kerja, karakteristik tenaga kerja, persediaan dan kebutuhan tenaga kerja secara komprehensif
PVPV
1.1. Tersedianya Informasi Pasar Kerja Nasional yang andal dan berfungsi dengan baik.
1.2. Terbangunnya Skill Monitoring System (Sistem Pemantauan Keterampilan) yang berfungsi baik untuk Mengawal
dinamika Struktural Ekonomi nasional
1.3. Tersedianya Kerangka Permintaan tenaga kerja (labor demand framework) sesuai strategi Ekonomi nasional, dan
diperbarui setiap 5 (lima) tahun
1.4. Tersedianya kebutuhan tenaga kerja pada jabatan kerja sesuai KKNI level 2 sampai 6, baik dari segi jumlah maupun
kompetensi keahliannya (jenis dan jenjang)
1.5. Tersedianya Data Penelusuran Lulusan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi yang Integratif dan Terpusat di SIPK
1.6. Tersedianya SIPK yang komprehensif, terintegrasi, dan mutakhir dan dapat diakses secara terbuka
Advanced Sistem Informasi Pasar Kerja

Worldbank: Toward a
World Class Labor Market
Information System for
Indonesia (An Assessment
of the System Managed by
the Indonesian Ministry of
Manpower), 2021
ADVANCED
SISTEM INFORMASI PASAR KERJA
Pencocokan Pekerjaan
Membantu pencari kerja (atau
Dukungan Pemerintah
pekerja) mengidentifikasi lowongan Membantu individu dan praktisi
kerja, membantu perusahaan dalam mengidentifikan program
menutup kesenjangan keahlian, dan
01 04 pemerintah potensial (kebijakan
mendukung praktisi di pusat pasar kerja aktif [ALMP], program
pelayanan pasar kerja milik swasta peningkatan keahlian lainnya,
dan pemerintah untuk melakukan program kesejahteraan sosial)
yang dapat mereka manfaatkan.
job matching.

Bimbingan Karir Laporan intelejen Pasar Kerja


Membimbing pekerja sekarang dan Memberikan informasi komprehensif
masa depan dalam mengidentifikasi tentang keluaran pasar kerja dan
kebutuhan keahlian, aptitude dan 03 dampak berbagai kebijakan dan
minat, dan jalan (path) pengembangan program kepada para pengambil
keahlian. keputusan, praktisi, dan peneliti,
untuk pembuatan kebijakan.
Layanan karir yang sukses dapat
menghubungkan pengguna dengan 02
kesempatan pendidikan dan pelatihan.
Data Supply Data Riset
(Survei angakatan kerja (Skill forecast/
nasional, Profil kebutuhan skill dimasa
keterampilan pencari kerja, datang, Survei pemberi
Data Dapodik, Data Pencari kerja, Survei sektoral/
Kerja) sektor tertentu)

Data Demand
Intermediation
(Data Lowongan Pekerjaan, Survei
perusahaan, Lowongan online, (PES, CDC/Puskar, BKK,
Kebutuhan keterampilan kerja saat KIOS/Anjungan SIAPkerja, Job
ini dan yang akan muncul,
Preferensi/ diskriminasi, Survei
Sistem Portal Pemerintah/Swasta)
bisnis, Invetasi regional)
Informasi
Pasar Kerja
Penyedia dan Jenis Sumber Data Utama
Sistem Informasi Pasar Kerja

KEMENTERIAN SEKTOR LAYANAN


(Kemnaker, Kemdikbudristek, Kemenkeu, KETENAGAKERJAAN PUBLIK
BADAN PUSAT STATISTIK Kemeperin, Kemendag, Kemkumhan, Kemendes 1. Data Lowongan Pekerjaan
PDTT, Kemensos, dll) 2. Skills audits (penilaian kebutuhan keterampilan
1. Survei angakatan kerja nasional berdasarkan suatu jabatan/pekerjaan)
2. Survei perusahaan 1. Data administrasi sektor 3. Competency based matching (penilaian gap
2. Skill forecast/kebutuhan skill dimasa datang kompetensi pekerja terhadap suatu
3. Analisis pasar tenaga kerja/pendidikan jabatan/pekerjaan

LEMBAGA PENELITIAN
Pihak Lainnya Web providers/Real Time data (Big Data)
(universitas, pusat penelitian, unit yang
(misalnya mitra sosial pembangunan,
melakukan penelitian/analisis)
observatorium Regional) 1. Lowongan online
2. Kebutuhan keterampilan kerja
1. Skill forecast/kebutuhan skill dimasa
1. Studi sektoral 3. Kebutuhan keterampilan yang akan muncul
dating
2. Analisis regional 4. Profil keterampilan pencari kerja
2. Survei pemberi kerja
3. Survei bisnis 5. Preferensi/diskriminasi
3. Survei sektoral (sektor tertentu)
Usulan Alur Aliran Data dan Informasi
Sistem Informasi Pasar Kerja

Menerima informasi dari entitas lain

Menyebarkan Informasi

Data dan informasi diproduksi langsung


oleh entitas

Menghasilkan/ mengolah/ memproduksi


data dan informasi, yang diterima dari
entitas lain

Data dan informasi diproses untuk


menghasilkan sebuah layanan

Sorensen, Karen, and Jean Michel Mas. 2016. “A Roadmap for the development of
Labor Market Information System.”
Proses pemberian bantuan kepada pencari kerja oleh PES/Intermediary
dalam menjalankan 4 fungsi SIPK
High 3 Enrollment 4 Benefits and service packages 5 Intermediation
needs
Improve employability and

Profiling+ Caseworker Assessment


Far from LM address risks Job

1
3
Assessment of needs and with
complex risks
• Special counselling
• Benefits/gov’t support
+ matching
services
2 • ALMPs
Outreach • Referrals
Referral Intake &
Registration Improve employability
• Counselling Job
Far from LM • Benefits/gov’t support
• ALMPs
+ matching
services
• Some employment
services

Connect with employers Job


Closer to LM • Short-term benefits
• Job search assistance, + matching
services
career counselling

Low needs

: Adapted from SPJ Sourcebook


Contoh Pengaturan Kelembagaan SIPK
di Malaysia

Fungsi laporan
intelejen pasar kerja
dilakukan oleh ILMA
yang berada pada
Department of
Statistic Malaysia
(DOSM)

Fungsi Pencocokan
Pekerjaan dan
Bimbingan Karir
dilakukan oleh
Ministry of Human
Resource (MOHR)

Fungsi Dukungan
Pemerintah dilakukan
Oleh PERKESO
MENUJU SISTEM INFORMASI PASAR KERJA
KELAS DUNIA
Rekomendasi Pengembangan SIPK
1. Dalam pengelolaan sistem informasi yang besar dalam suatu institusi tidak hanya diperlukan unit pengembangan
sistem dan unit infrastruktur IT yang memadai, namun lebih penting lagi adalah adanya central project management
unit untuk mengkontrol seluruh project business dalam suatu institusi
2. Pentingnya pengelolaan secara independen (Project Management Organization atau PMO) terkait pengelolaan
Public Employment Services (Kios/Anjungan SIAPkerja, CDC/Pusat Karir, BKK dan Lembaga intermediary sejenis)
dan mengintegrasikan PES dalam hal ini saluran untuk melaksanakan 4 fungsi SIPK dengan Program Sosial
Insurance (bantuan sosial, JKP, JHT, JP, JKK, JK dan jaminan Kesehatan, Pendidikan dll) secara terintegrasi untuk
pelayanan yang lebih baik dan basis data administrative yang lebih akuntabel serta profesional dalam melayani
perubahan pasar kerja
3. Pentingnya skill taxonomy atau taxonomy manager dalam mendukung algoritma link and match pada sistem
informasi demand dan supply, serta Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mengoptimalkan layanan Public
Employment Services (PES) dalam profiling jobseeker, tailored training yang lebih akurat, job matching dan self-
assessment dengan menggunakan algoritma employability index

Anda mungkin juga menyukai