Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

Konsep Dasar IPS

Disusun Oleh:

LUSI RIYAMIN

NPM : 221186206240

Dosen Pengampu : Muhammad Dwi Kurniadi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MUARA BUNGO
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melinpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan makalah kami.Alhamadulillah dengan izin dan kehendak dari
Allah SWT sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan.Dalam makalah ini
dijelaskan pengertian implementasi pendidkan, dan konsep pendidikan menurut
para tokoh.tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak Muhammad Dwi
Kurniadi, M.Pd selaku dosen pengampu dan teman teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bungo, 13 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................1

B. Masalah Rumusan.............................................................................4

C. Tujuan Penlulisan.............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................5

A. Hakikat dan ruang hidup sosial........................................................5

B. Ilmu sosial dalam pembelajaran SD................................................6

C. Pengertian fakta konsep dan generelisasi.........................................7

D. Cirri-ciri fakta konsep dan generalisasi............................................12

E. Hubungan fakta konsep dan generalisasi.........................................13

F. Konsep individu dengan masyarakat...............................................14

G. Perbedaan konsep individu dengan masyarakat...............................16

H. Perbedaan konsep struktur sosial pranata sosial proses sosial budaya


......................................................................................................... 16

I. Konsep sosialisasi............................................................................18

J. Konseo komunikasi.........................................................................19

K. Proses interaksi individu dan masyarakat........................................20

L. Konsep lingkungan alam lingkungan sosial dan budaya..................22

M. Hubungan antara manusia dan lingkungan alam sosial budaya.......24

ii
BAB III Penutup.............................................................................................25

A. Kesimpulan .....................................................................................25

B. Saran ...............................................................................................25

Daftar Pustaka..............................................................................................26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu memiliki pengaruh besar dalam sejarah peradaban manusia,


hingga R.Ravertz beranggapan bahwa ilmu memiliki peranan yang sangat
penting dalam proses pembentukan dunia serta cara pandang kita tentang
dunia. Kemajuan ilmu merupakan proses kumulatif dari peningkatan ilmu
pengetahuan dan kemenangan pemikiran manusia terhadap hal-hal yang
bersifat kebodohan dan takhayul. Serta dari ilmu lahirlah penemuan-penemuan
yang berguna dalam kemajuan hidup manusia.Hakikat ilmu pengetahuan sosial
adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik di mana
para anggotanya benar-benar berkembang sebagai insan sosial yang rasional
dan penuh tanggung jawab. Ilmu-ilmu sosial adalah ilmu-ilmu yang
mempelajari perilaku yang terjadi dalam proses-proses kehidupan.

Pada zaman Yunani, semua pengetahuan masuk kedalam filsafat alam


yang melahirkan ilmu-ilmu alamiah, dan filsafat sosial yang melahirkan ilmu-
ilmu sosial.Pada awal abad ke 19 di Eropa Barat terjadi peralihan studi
masyarakat dari spekulasi rasional menjadi penelitian empiris yang membuat
filsafat terdesak oleh ilmu pengetahuan. Ilmu sosial yang lahirnya di Eropa
kemudian menyebar ke Amerika dan dikembangkan lebih pesat lagi.hasil
perkembangan Ilmu sosial kemudian dibandingkan dengan Ilmu sosial yang
ada di Eropa. Setelah perang dunia kedua menjadi momentum kemajuan ilmu-
ilmu sosial di berbagai wilayah dan mengalami pengujian yang disesuaikan
dengan teori dan kondisi sosial setempat.

Pada pertengahan abad ke 19 di Inggris maupun Amerika didirikan


lembaga ilmiah yang mengembangkan implikasi metode ilmiah untuk
mempelajari berbagai gejala sosial. Pada dasawarsa pertrama abad ke 20,
istilah ilmu sosial (social science) digunakan untuk menyebut beberapa
pengetahuan yang diajarkan khusus bagi para pekerja sosial yang

1
2

memunculkan istilah ‘social study’ atau social studies. Social studies


adalah gabungan dari ilmu sosial yang disederhanakan untuk diajarkan di
sekolah dasar dan lanjutan. Bersama dengan berkembangnya cabang ilmu
alamiah maupun sosial, dikembangkan berbagai spesialisasi lanjutan dari ilmu-
ilmu sosial seperti ekonomi pertanian, sosiologi kota, dan sebagainya.

Berbicara tentang individu dan masyarakat. Terlebih dulu yang harus


kita mengerti adalah pengertian dari individu dan pengertian dari masyarakat
itu sendiri. Individu adalah satu orang atau seorang manusia dan masyarakat
adalah sekumpulunan individu yang hidup bersama di suatu tempat. Individu
dan masyarakat tidak dapat dipisahkan karena tidak akan ada kata masyarakat
jika tidak ada individu dan individu itu sendiri adalah pelaku di dalam suatu
masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang saling berinteraksi,
saling membutuhkan satu sama lain. Tidak ada satupun individu yang dapat
hidup tanpa individu lainnya. Walaupun seberapa banyak harta yang dimiliki
oleh seorang individu, itu sama sekali tidak berharga jika tidak ada individu
lain atau dengan kata lain tidak ada interaksi sosial yang terjadi di antara
individu atau masyarakat. Maka dari itu, jika kita ingin mengkaji tentang
individu maka kita tidak akan pernah bisa lepas dari masalah masyarakat itu
sendiri. Karena keduanya, antara individu dan masyarakat saling keterkaitan
satu sama liannya.

Manusia merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut individu


apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti
pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia
yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan
sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku
spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak serta-merta langsung
terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui
proses yang panjang.

Interaksi terjadi dalam kehidupan masyarakat dengan segala aspek.


Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan interaksi sosial
3

karena pada dasarnya interaksi dalam masyarakat merupakan hal yang


utama. Interaksi memegang peranan penting dalam hubungan ataupun jalinan
antara individu satu dengan individu lainnya, kelompok satu dengan kelompok
lainnya, dan individu dengan kelompok sosial. Interaksi ini pasti terjadi dimana
saja, kapan saja, dan pada siapa saja. Tidak terkecuali di sebuah kelompok
sosial yang berisikan banyak individu, interaksi ini dapat terjadi apabila
terdapat kontak dan komunikasi. Kontak ini hanya sebatas entah itu kontak
secara fisik ataupun dengan tatapan namun belum ada Tindakan secara konkret
sedangkan komunikasi adalah salah satu unsur dalam interaksi dimana peran
komunikasi ini sangat penting untuk menjadi sarana mengantar dan menerima
informasi, mengikat kesatuan organisasi, dan membantu individua tau
kelompok mencapai suatu tujuan, dengan kata lain komunikasi ini adalah
perpanjangan tangan dari kontak.

Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani). Geo artinya


bumi dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian).
Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang
menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan
dengan bumi. Meskipun interaksi antara manusia dan lingkungannya
merupakan inti kajian geografi, terdapat berbagai pendapat mengenai hakikat,
konsep, dan batasan geografi. Akan tetapi, meskipun terdapat berbagai
perbedaan pandangan mengenai Geografi, tetapi semua ahli geografi sepakat
adanya elemen-elemen yang sama sebagai berikut : Geografi termasuk ilmu
pengetahuan bumi dengan objek permukaan bumi sebagai lingkungan hidup
manusiadan lingkungan tempat manusia dapat mengubah dan membangunnya.
Geografi memperhatikan persebaran manusia dalamruang dan hubungan
manusia dengan lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini diarahkan pada beberapa item
penting, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat dan ruang lingkup sosial?
4

2. Bagaimana cara membedakan ilmu sosial dalam pembelajaran SD?


3. Apa yang dimaksud dengan fakta, konsep generasi?
4. Sebutkan ciri-ciri fakta, konsep generasi?
5. Apa hubungan fakta, konsep generasi?
6. Apa yang dimaksud dengan konsep individu dengan masyarakat?
7. Bagaimana perbedaan konsep indovidu dan masyarakat
8. Jelaskan perbedaan konsep struktur sosial, peranata sosial proses sosial
budaya?
9. Apa yang dimaksud dengan konsep sosialisasi?
10. Apa yang dimksud dengan konsep komunikasi?
11. Bagaimana proses interaksi individu dan masyarakat?
12. Jelaskan konsep lingkungan alam, lingkungan sosial dan budaya?
13. Apa hubungan antara manusia dan lingkungan alam sosial dan budaya?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengteahui hakikat dan ruang lingkup sosial
2. Mengetahui cara membedakan ilmu sosial dalam pembelajaran SD
3. Mengetahui fakta, konsep generasi
4. Mengetahui ciri-ciri fakta, konsep generasi
5. Mengetahui hubungan fakta, konsep generasi
6. Mengetahui konsep individu dengan masyarakat
7. Mengetahui perbedaan konsep indovidu dan masyarakat
8. Mengetahui perbedaan konsep struktur sosial, peranata sosial proses
sosial budaya
9. Mengetahui konsep sosialisasi?
10. Mengetahui konsep komunikasi?
11. Mengetahui proses interaksi individu dan masyarakat?
12. Mengetahui konsep lingkungan alam, lingkungan sosial dan budaya?
13. Mengetahui hubungan antara manusia dan lingkungan alam sosial dan
budaya?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat ruang lingkup sosial

Ilmu sosial adalah bidang studi ilmiah yang mempelajari manusia dan
lingkungan mereka, hubungan mereka dengan masyarakat, dan interaksi
mereka di dalamnya. Memahami hubungan antara manusia dan ilmu-ilmu
sosial diperlukan untuk mencapai standar hidup yang lebih baik, karena
manusia memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu-ilmu sosial.
Hakikat ilmu sosial adalah membahas hubungan timbal balik antara manusia
dan lingkungannya. Ilmu-ilmu sosial terdiri dari cabang-cabang ilmu yang lain
seperti ilmu sosiologi, ilmu ekonomi, dan ilmu politik
Secara etimologis, Sosiologi berasal dari dua kata latin, yaitu socius,
artinya berteman, rekan, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah,
Sosiologi artinya ilmu tentang berteman, atau ilmu tentang bermasyarakat.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi Sosiologi menurut para ahli.
1. Emile Durkheim, mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari fakta fakta sosial yaitu fakta-fakta yang berisikan cara
bertindak, berpikir, dan perasaan di luar individu, fakta-fakta tersebut
mempunyai kekuatan untuk mengendalikan individu.
2. Pitirin A. Sorokin, mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan dan timbal balik antara aneka macam gejala sosial.
3. elo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, mengatakan bahwa sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial
termasuk perubahan sosial.
4. Max Weber, mengatakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang berhubungan
dengan pemahaman interorientasi mengenai tindakan sosial danjuga
berhubungan dengan suatu penjelasan sebab akibat mengenai arah dan
konsekuensi tindakan itu.3

5
6

Sosiologi tentunya mempunyai sifat dan hakikat sebagai ilmu. Adapun


sifat dan hakikat Sosiologi adalah:

1. Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial yang berhubungan dengan


gejala-gejala kemasyarakatan.
2. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni, karena bertujuan
untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak,
bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai.
3. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian‐pengertian dan pola‐
pola yang umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip
atau hukum‐hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga perihal
sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat manusia.
4. Sosiologi merupakan pengetahuan yg empiris dan rasional, dicirikan oleh
metode yang dipergunakan.4

Teori-teori ilmu Sosial Teori interaksi Simbolis menurut Noeng


Muhadjirin konsep interaksi simbolik bertolak, yaitu :

1. Bahwa perilaku manusia itu mempunyai makna dibalik yang


menggejala, sehingga diperlukan metode untuk mengungkapkan
perilaku yang terselubung.
2. Pemaknaan kemanusiaan manusia perlu dicari sumbernya pada
interaksi social manusia. Manusia membangun lingkungannya, manusia
membangun
B. Perbedaan Ilmu Sosial Dalam Pembelajaran Sd

Fokus kajian Pendidikan IPS adalah kehidupan manusia dengan


sejumlah aktivitas sosialnya. Materi pendidikan IPS berasal dari disiplin ilmu-
ilmu sosial yang kemudian diorganisasi dan disederhanakan untuk kepentingan
pendidikan. Dengan demikian pengembangan pendidikan IPS pada setiap
jenjang pendidikan memiliki karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan
tingkat perkembangan usia siswa. Pendidikan IPS di SD harus memperhatikan
7

kebutuhan anak yang berusia antara 6 - 12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7
- 11 tahun menurut Piaget (1963) berada dalam perkembangan kemampuan
intelektual/kognitifnya pada tingkatan operasional konkret. Mereka
memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh atau holistik. Mereka juga
belum memahami konsep yang abstrak, yang mereka pedulikan adalah hal
yang konkret. Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang
bersifat abstrak. Konsepkonsep seperti manusia, lingkungan, waktu, perubahan,
kesinambungan, keragamanan sosial, ekonomi, budaya adalah konsep-konsep
abstrak yang dalam program studi IPS dibelajarkan kepada peserta didik SD. 3
Organisasi materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan
pendekatan secara terpadu/integrated. Materi pendidikan IPS yang disajikan
pada tingkat sekolah dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing
disiplin ilmu sosial. Materi disajikan secara tematik dengan mengambil tema-
tema sosial yang terjadi di sekitar siswa. Demikian juga halnya tema-tema
sosial yang dikaji berangkat dari fenomena-fenomena serta aktivitas sosial
yang terjadi di sekitar siswa. Tema-tema ini kemudian semakin meluas pada
lingkungan yang semakin jauh dari lingkaran kehidupan siswa.

C. Pengertian Fakta Konsep Generasi


1. Fakta
Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan
yang sungguh-sungguh terjadi dan terjamin kebenarannya. atau sesuatu
yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta sosial adalah cara bertindak,
berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai
kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di
sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu,
menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-
kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki
sanksi tertentu jika dilanggarFakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru.
Fakta juga dapat menjadi alasan untuk menolak teori yang ada dan bahkan
fakta dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang sudah ada.
8

Banks (Ischak:2004:2.7) mengemukakan bahwa fakta merupakan


pernyataan positif dan rumusannya sederhana.
Fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan
fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa
peristiwa yang pernah terjadi. Fakta merupakan titik awal untuk
membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang saling berkaitan kita
dapat membentuk suatu generalisasi. Fakta, konsep, dan generalisasi
merupakan bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus
dipahami siswa.

Beberapa contoh fakta ,seperti dibawah ini :

a. Gunung Galunggung meletus tahun 1982.


b. Pada tahun 1997 banyak hutan di Sumatera dan Kalimantan terbakar.
c. Jakarta adalah ibukota Indonesia.
d. Jawa Barat mempunyai penduduk lebih banyak dari pada Irian Jaya.
e. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah pada tanggal 17 Agustus
1945.
2. Konsep

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:588), pengertian


konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada
di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
lain. Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak
yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan
yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata

Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu


dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan
memecahkan masalah. Dari pengertian tersebut dapat ditarik sebuah ke
simpulan bahwa konsep mengandung atribut. Atribut adalah ciri yang
membedakan tabel objek atau peristiwa atau proses dari obyek, peristiwa
atau proses lainnya. Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa informasi
9

konkret yang dapat dibuktikan melalui laporan seseorang atau hasil


pengamatan langsung. Laporan verbal, gambar-gambar, chart yang berisi
data dapat digunakan untuk mengkomunikasikan atribut.

Menurut Womack (1970), selain memahami konsep yang


dibangun  berdasarkan pengenalan kita terhadap atribut kelas
(penggolongan) dan simbol, juga penting memahami tingkat arti (level of
meaning) dari sebuah konsep. Ia berpendapat bahwa sebuah konsep studi
sosial merupakan kata atau sekumpulan kata (prosa) yang berkaitan
dengan satu gambaran tertentu yang menonjol dan bersifat tetap (Certain,
vakint, inalienable, features = tetap, menonjol, tak dapat dicabut). Untuk
lebih menjelaskan pengertian tentang konsep, berikut ini dikemukakan
beberapa sifatnya.

Konsep itu bersifat abstrak. Ia merupakan gambaran mental


tentang benda, peristiwa, atau kegiatan. Misalnya, kita mendengat kata
“kelompok”, kita bisa membayangkan apa kelompok itu.

Konsep itu merupakan “kumpulan” dari benda-benda yang


memiliki karakteristik atau kualitas secara umum.Konsep itu bersifat
personal, pemahaman orang tentang konsep “kelompok” misalnya
mungkin berbeda dengan pemahaman orang lain.Konsep dipelajari melalui
pengalaman dengan belajar.Konsep bukan persoalan arti kata, seperti
didalam kamus. Kamus memiliki makna lain yang lebih luas.Dalam
konsep terdapat makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotative
berkenaan dengan arti kata, seperti pada kamus, misalnya arti kata
Revolusi adalah perubahan cepat dalam hal prosedur, kebiasaan, lembaga,
dan seterusnya. Revolusi juga mempunyai makna konotatif antara lain
sebagai berikut:

a. Makna revolusi merangkum makna denotative.Revolusi tidak sama


dengan pemberontakan, melainkan kejadian yang penting yang telah
direncanakan dan diatur secara sungguh-sungguh.
10

b. Konsep revolusi ini mencakup kepemimpinan, baik oleh kelompok


maupun perseorangan.Revolusi juga berarti menentang segala
sesuatu, apakah itu orang atau lembaga, lebih jauh bukan hanya
menentang tetapi juga melawan dengan kekuatan.
c. Kegunaan KonsepKonsep merupakan sesuatu yang penting untuk
dipelajari karena akan membantu dalam beberapa hal seperti yang
diungkapkan oleh De Cecco (dalam Husein Achmad, 1982).
d. Menghadapi lingkungan yang kompleks dan luas serta mengurangi
kesulitan dalam menguasai fakta-fakta yang selalu
bertambah.Mengidentifikasikan dan mengindera macam-macam
objek yang ada di sekeliling kita. Apabila seseorang
mengidentifikasikan sesuatu benda, benda tersebut dimasukkan
dalam kelas tertentu.
e. Mengurangi perlunya belajar mengulang-ulang hal baru yang
sebenarnya merupakan atribut dan nilai atribut yang sama dengan
konsep yang sudah diketahui. Dengan kata lain hal yang baru itu
sudah termasuk dalam konsep tertentu.
f. Membantu memecahkan masalah dengan menempatkan masalah
dalam klasifikasi yang benar. Dengan demikian kita memperoleh
pemecahan bagaimana memproses masalah yang ada di hadapan
kita.
g. Memungkinkan kita memberikan pengajaran yang lebih kompleks
dan menerangkan secara lebih jelas.
h. Menggambarkan kenyataan dan dunia. Dengan melalui konsep
seseorang diharapkan bisa berpikir atau melihat sesuatu yang
berhubungan, menciptakan, dan melaksanakan segala sesuatu.
Namun demikian kita harus berhati-hati terhadap konsep stereotipe,
yaitu konsep yang didasarkan atas pengalaman-pengalaman yang
keliru.
11

3. Generalisasi
Schuneke (1988:16) mengemukakan bahwa generalisasi
merupakan abstraksi dan sangat terikat konsep. Generalisasi
menghubungkan beberapa konsep sedemikian rupa sehingga terbentuk
suatu pola  hubungan yang bermakna dan  menggambarkan hal yang lebih
luas. Artinya, dalam pikiran kita terbentuk pola-pola hubungan bermakna
yang lebih luas (Djodjo Suradisastra 1991/1992:39). Menurut Nursid
Sumaatmadja (1980:83), generalisasi adalah hubungan dua konsep atau
lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan
deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam IPS.
Generalisasi yang baik adalah generalisasi yang tidak menyebut
orang, tempat atau benda. Alasannya, apabila kita menyebutkannya berarti
generalisasj yang kita buat memiliki tingkat abstraksi yang rendah, tingkat
keberlakuannya juga sempit atau rendah. Generalisasi harus ditulis
sedemikian rupa sehingga siswa dapat mengaplikasikannya dalam
berbagai situasi yang bagaimanapun juga.
Pengertian generalisasi dalam sejarah berbeda dengan generalisasi
dalam disiplin ilmu sosial lainnya. Generalisasi dalam sejarah merupakan
contradiction in terminis  karena sifatnya yang unik yang menunjukkan
bahwa peristiwa sejarah itu tidak terulang lagi. Namun di dalam sejarah
ada juga kemungkinan perulangan, dalam arti bahwa yang berulang itu
adalah hal-hal yang berkaitan dengan pola perilaku manusia yang
berorientasi nilai, sistem sosial, kebutuhan ekonomi, kecenderungan
psikologis, dan selanjutnya, menurut Rochiati dalam Jarotimec (1986:29).
a. Rochiati dalam  Jarotimec (1986:29)mengungkapkan adanya empat
jenis generalisasi yang diperlukan dalam kajian sejarah dalam IPS,
yaitu:
b. Generalisasi deskriptif. Contoh: Pada umumnya pusat-pusat kerajaan
terletak di tepi sungai.
12

c. Generalisasi sebab akibat. Contoh: Di dalam revolusi, apabila


golongan ekstrem berhasil merebut kekuasaan maka akan berlangsung
pementahan teror.
d. Generalisasi acuan nilai. Contoh: Raja adil raja disembah, raja lalim
raja disanggah.
e. Generalisasi prinsip universal. Contoh: Kapasitas sebuah bangsa untuk
memodelisasikan diri tergantung pada potensi sumber daya alamnya,
kualitas manusianya dan orientasi nilai para pelaku sejarahnya.
f. Generalisasi sejarah dalam konteks IPS bukan untuk dihafalkan
melainkan untuk dipahami dan diaplikasikan kepada situasi baru yang
dihadapi. Untuk meningkatkan kemampuan uitu diperkenalkan
gagasan-gagasan dan pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan
kemampuan berpikir siswa sehingga mereka dapat menghadapi
permasalahan yang berkaitan dengan sejarah.

Tugas guru di kelas untuk mengembangkannya dalam kegiatan


belajar mengajar disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan serta
kemampuannya. Guru-guru dituntut kreativitasnya dalam mencari dan
mengolah sumber belajar agar kegiatan belajar mengajar yang dikelolanya
berjalan lancar.

D. Cirri-ciri fakta konsep generalisasi


1. Fakta
a. Umum. Fakta sosial memiliki sifat yang umum, artinya tidak hanya
berlaku untuk satu atau dua orang saja di dalam kelompok
masyarakat.
b. Memaksa. Ciri yang kedua dari fakta sosial adalah memaksa atau
coercion.
c. Eksternal atau dari Luar
2. Konsep
Adapun ciri dasar ilmu sosiologi, yaitu harus empiris, teritis,
kumulatif, dan non-etis. Ketika kamu mempelajari ilmu sosiologi ada
13

banyak sekali hal yang akan kamu pelajari. Jadi selain mempelajari
tentang struktur masyarakat, kamu juga akan mempelajari tentang teori
konflik, teori interaksionisme simbolik, dan masih banyak lagi.
3. Generalisasi
a. Menunjukan hubungan dua konsep atau lebih. .
b. Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukan pada
keseluruhan kelasdan bukannya bagian atau contoh.
c. Adanya tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.
d. Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas dasar penalaran
dan bukan hanya berdasarkan pengamatan semata
e. Berisi pernyataan-pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya
dan validasiartinya diuji berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan
menggunakan system penalaaran dan equity.
f. Tetap satu kesatuan pentin
E. Hubungan fakta konsep generalisasi

Dari gambaran diatas jelas bahwa suatu peristiwa merupakan dasar


darimana kegiatan belajar mengajar IPS dimulai. Guru dan siswa harus
aktif menjemput peristiwa ini dan mengolahnya  menjadi content, isi
bahan pengajaran.  Dalam proses pengolahan  menjadi bahan pengajaran 
itulah berfungsinya fakta, konsep, dan generalisasi itulah guru dapat
mengorganisasikan bahan pengajaran IPS. Jadi skenario dari alur
pengembangan peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi, sesungguhnya
sudah ditangan guru, dan dijadikan sebagai bahan dalam perencanaan
kegiatan belajar mengajar dikelas. Contohnya sebagai berikut dengan topik
“Benua Afrika, Eropa, dan Amerika.”Peristiwa yang dikemukakan
misalnya tentang pertandingan sepak bola liga Champions atau Piala
UFFA. Dengan peristiwa itu kita bisa menanyakan kepada siswa dimana
pertandingan itu dilaksanakan dan untuk kejuaran apa.

Fakta-fakta yang dikemukakan, antara lain sebagai berikut:


14

1. Peta Benua Afrika, Eropa, dan Amerika.


2. Letak beberapa negara di masing-masing benua.
3. Pembagian regional tiap benua, yaitu Afrika Utara, Afrika Tengah,
Afrika Selatan, Eropa Barat, Eropa Timur, Amerika Utara, Amerika
Tengah,  dan Amerika Selatan.
4. Gambar-gambar tentang kondisi negara, penduduk, mata pencaharian,
dan lain-lain.
5. Penampakan alam yang penting, yaitu gunung, sungai, gurun, danau,
dan lain-lain.
6. Konsep-konsep yang dikemukakan seperti ini: Benua, interaksi
spasial, persepsi lingkungan regional, kondisi geografis, lautan,
daratan, sungai, danau, dan lain-lain.

Generalisasinya diantaranya sebagai berikut:

1. Berbagai hubungan antara negara terjadi karena adanya hubungan


dagang, pelayanan, dan gagasan-gagasan.
2. Kondisi alamiah tertentu cenderung membuat kelompok tertentu
cenderung membuat kelompok tertentu terisolasi sampai adanya
pengembangan tekhnologi yang dapat memecahkan barrier itu.
F. Pengertian Konsep Individu Dan Masyarakat
1. Konsep Individu
Individu merupakan bagian terkecil dari suatu kelompok
masyarakat yang tidak dapat dipisahkan ke bagian kecil. Istilah
“individu” ini berasal dari bahasa yunani, yakni “individuum” yang
artinya tidak terbagi. Dalam ilmu sosiologi, individu juga diartikan
sebagai sebuah organisasi atau perorangan yang bebas dan tidak terikat
dengan organisasi yang lain, baik itu tindakan, pikiran, atau tingkah
laku.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, individu
memiliki arti organisme tunggal yang hidup dan berdiri sendiri. Secara
fisiologis individu mempunyai sifat bebas yang sama dengan
15

pengertian individu dengan berdasarkan konsep sosiologis yang berarti


bahwa hidup berdiri sendiri.
Setiap individu dalam masyarakat berperan dengan statusnya yang
berbeda-beda. Dalam lingkungan masyarakat individu mempunyai
peran sebagai makhluk sosial. Tidak hanya berperan di lingkungan
masyarakat saja, individu juga mempunyai peran di dunia politik.
Peran individu dalam dunia politik, misalnya sebagai seorang yang
menyumbangkan pendapat, salah satu seorang yang berperan dalam
kegiatan politik, dan ikut serta dalam membantu menyelesaikan
masalah dalam organisasi maupun dunia politik.
2. Masyarakat
Menurut Abdul Syani (1987), secara etimologi, masyarakat berasal
dari kosa kata Arab, Syāraka-Yusyāriku-Musyārakah, yang berarti
bersama-sama, kemudian berubah menjadi ‘masyarakat’ yang berarti
berkumpul bersama, hidup bersama dengan saling berhubungan dan
saling mempengaruhi, selanjutnya mendapatkan kesepakatan menjadi
masyarakat (Indonesia). Menurut Auguste Comte, masyarakat adalah
kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang
berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan berkembang
menurut pola perkembangannya sendiri. Sementara menurut Hassan
Shadily (1983), masyarakat dapat didefenisikan sebagai golongan
besar atau kecil dari beberapa manusia yang dengan atau sendirinya
bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu
dengan yang lainnya. Begitu juga menurut Ralph Linton, bahwa
masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama
hidup dan bekerja sama sehingga mereka dapat mengorganisasikan
dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Masyarakat menurut J.L. Gillin & J.P. Gillin, adalah kelompok
manusia yang terbesar dan membunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan
perasaan persatuan yang sama serta meliputi pengelompokan-
pengelompokan yang lebih kecil. Menurut Koentjaningrat (1980),
16

masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut


suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang
terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Sedangkan menurut Selo
Soemardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama,
yang menghasilkan kebudayaan.
Dalam bahasa Inggris, kata ‘masyarakat’ mempunyai 2 padanan
kata, yaitu society dan community. Menurut Arthur Hilman,
masyarakat yang disepadankan sengan community (komunitas) adalah
harus mempertimbangkan 2 variasi dari suatu yang berhubungan
dengan kehidupan bersama (antar manusia) dan lingkungan alam.
Dengan demikian, ciri masyarakat adalah penekanan pada kehidupan
bersama dengan bersandar pada lokalitas dan derajat hubungan sosial
atau sentimen.
G. Perbedaan Konsep Individu Dan Masyarakat
1. Kedudukan (Status)
Dari segi subjektif status yang dimiliki seseorang merupakan hasil
dari penilian orang lain terhadap diri seseorang dengan siapa iya
berkontak atau berhubungan.
2. Peranan (Role)
Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan
(status),pertama peran menyalukan tindakan manusia kearah
tertentu,kedua,ada hubungan antara nilai-nilai dan
peran,ketiga,menunjukan bahwa pelaksanaan peran dipelajari dan
dalam beberapa hal menjadi bagian dari kepribadaian.
H. Perbedaan Konsep Struktur Sosial, Pranata Sosial Proses Sosial
Budaya
1. Struktur Sosial
a. Struktur sosial: pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang
tersusun sebagai suatu sistem
17

b. Masyarakat mrp suatu sistem sosial budaya terdiri dari sejumlah


orang yang berhubungan secara timbal balik melalui budaya
tertentu.
c. Setiap individu mempunyai ciri dan kemampuan sendiri, perbedaan
ini yang menyebabkan timbulnya perbedaan sosial
d. Perbedaan sosial bersifat universal, ini berarti perbedaan sosial
dimiliki setiap masyarakat dimanapun.
e. Perbedaan dalam masyarakat seringkali menunjukkan lapisan-
lapisan yang bertingkat.
f. Lapisan yang bertingkat dalam masyarakat disebut Stratifikasi
sosial
2. Pranata Sosial
a. Pranata Sosial adalah wadah yang memungkinkan masyarakat
untuk berinteraksi menurut pola perilaku yang sesuai dengan
norma yang berlaku.-
b. Horton dan Hunt mengartikan pranata sosial sebagai suatu
hubungan sosial yang terorganisir yang memperlihatkan nilai-nilai
dan prosedur-prosedur yang sama dan yang memenuhi kebutuhan2
dasar teertentu dalam masyarakat.

Macam-Macam Pranata Sosial

a. Pranata Ekonomi (memenuhi kebutuahan material) ,


bertani,industri, bank, koperasi dan sebagainya
b. Pranata Sosial/ memenuhi kebut. Sosial : perkawinan, keluarga,
sistem kekerabatan, pengaturan keturunan.
c. Pranata politik/ jalan alat untuk mencapai tujuan bersama dlm
hidup bermasyarakat. seperti sistem hukum, sistem kekuasaan,
partai, wewenang, pemerintahan
d. Pranata pendidikan/memnuhi kebutuahn pendidikan, seperti PBM,
sistem pengetahuan, aturan, kursus, pendidikan keluarga, ngaji
18

e. Pranata kepercayaan dan agama/ memenuhi kebutuhan spiritual.


seperti upacara semedi, tapa, zakat, infak, haji dan ibadah lainnya.
f. Pranata Kesenian/ memenuhi kebutuhan manusia akan keindahan,
seperti seni suara, seni lukis, seni patung, seni drama, dan
sebagainya
3. Sosial Budaya

Hubungan antarindividu yang saling mempengaruhi dlm hal


pengetahuan, sikap dan perilaku disebut interaksi sosial Interaksi sosial
terjadi apabila tindakan atau perilaku sesorang dapat mempengaruhi,
mengubah, memperbaiki, atau mendorong perilaku, pikiran, perasaan,
emosi orang lain.

I. Konsep Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan, atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya
dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiologi menyebut
sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory), karena dalam
proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh
individu. Jenis sosialisasi Keluarga sebagai perantara sosialisasi primer.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua yaitu sosialisasi
primer dan sosialisasi sekunder.
1. Sosialisasi primer.
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer
sebagai sosialisasi pertama individu semasa kecil dengan belajar
menjadi keluarga atau anggota masyarakat . Sosialisasi primer
berlangsung saat anak mulai mengenal anggota keluarga dan
lingkungan keluarga, secara bertahap dia mulai mampu membedakan
dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Peran orang-orang
yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting, sebab seorang anak
melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Kepribadian
19

anak akan sangat ditentukan oleh interaksi yang terjadi antara anak
dengan anggota keluarga terdekatnya. 6
2. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan dari
sosialisasi primer, memperkenalkan individu ke dalam kelompok
tertentu pada masyarakat dalam bentuk resosialisasi dan desosialisasi.
Proses resosialisasi adalah pemberian suatu identitas diri yang baru
kepada seseorang, sedangkan dalam proses desosialisasi seseorang
mengalami pencabutan identitas diri yang lama. Menurut Goffman
kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat
tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat
sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat
luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani
hidup yang terkukung, dan diatur secara formal
J. Konsep Komunikasi
Komunikasi sosial merupakan sebuah kegiatan berkomunikasi
dengan suatu arah dan tujuan mendapat pencapaian pada suatu kondisi
integrasi sosial. Komunikasi sosial juga dapat diartikan sebagai proses
yang bertujuan untuk memberikan pengaruh untuk mencapai keterkaitan
sosial yang diharapkan oleh tiap – tiap individu di dalam masyarakat.
Komunikasi sosial juga merupakan sebuah proses sosialisasi yang berjalan
seiring kelangsungan hidup manusia atau kelompok bersosial yang
terjamin. Dengan adanya komunikasi sosial, diharapkan stabilitas sosial,
ketertiban, tercapainya nilai – nilai baru yang dipegang oleh masyarakat
akan tercapai.
Konsep dari komunikasi sosial ialah sebuah hubungan timbal balik
yang mana terdapat komunikasi yang dilakukan lebih dari satu arah.
Komunikasi ditujukan dan diarahkan untuk suatu kondisi integrasi sosial.
Titik utama atau pusat dari adanya sebuah komunikasi sosial ketika
komunikator dan juga komunikan memiliki pendapat yang sama terhadap
sebuah bahan maupun materi yang diperbincangkan pada sebuah
20

komunikasi yang berlangsung.Adapun beberapa ciri – ciri komunikasi


sosial antara lain :
1. Terdapat lebih dari satu orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut.
2. Terjadi komunikasi antara komunikator dan komunikan melalui kontak
sosial.
3. Memiliki sebuah maksud dan tujuan yang telah ditentukan secara jelas.
4. Adanya sebuah dimensi waktu baik masa lalu, masa kini, hingga masa
yang akan datang.
K. Proses Interaksi Individu dan Masyarakat
Gilin berpendapat bahwa interaksi sosial adalah hubungan-
hubungan sosial yang dinamis atau senantiasa berubah yakni yang
menyangkut hubungan antarindividu dan kelompok atau antarkelompok
Selain itu salah satu ilmuwan sosial Indonesia yakni Soerjono
Soekanto menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah proses sosial
mengenai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan
kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan
hubungan sosial.
Sementara itu menurut Homans interaksi sosial adalah suatu
kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap
individulain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu
tindakan oleh yang menjadi pasangannya.
Berikut ini beberapa proses terkait dengan terjadinya interaksi
sosial, diantaranya:
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Asosiatif merupakan proses interaksi sosial yang berupa kerja sama.
Proses sosial asosiatif ini dibedakan tiga yaitu :
a. Kerjasama (Cooperation)
Kerjasama menurut Roucek dan Warren adalah bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini
adanya pembagian tugas yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan bersama.Pada dasarnya kerja sama merupakan wujud primer
21

dalam suatu proses interaksi sosial. Bahwa tujuan utama manusia


dalam berinteraksi dengan sesamanya adalah untuk bekerjasama
mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi merupakan proses sosial yang lebih tepatnya
disebut penyesuaian sosial. Akomodasi merupakan sebuah proses
interaksi sosial berupa penyesuaian sosial baik yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok untuk meredamkan  suatu pertentangan
sosial yang ada.
c. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan suatu proses interaksi sosial yang
berupa peleburan dua atau lebih kebudayaan menjadi satu
kebudayaan baru yang dimiliki bersama. Dalam hal ini masing-
masing pihak merasa bahwa kebudayaanya telah menjadi satu dan
melebur dengan kebudayaan lain sehingga tidak terasa batas-
batasnya bahkan menjadi suatu kebudayaan baru.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan interaksi yang bertentuk
pertentangan, perpecahan atau konflik. Interaksi sosial disosiatif
dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Persaingan
Persaingan merupaka suatu upaya yang dilakukan oleh
individu atau kelompok sosial tertentu untuk memperoleh hasil
yang lebih unggul dibandingkan dengan individu atau kelompok
sosial lainya. Dalam hal ini persaingan dibedakan menjadi dua
yakni persaingan sehat dan tidak sehat. Persaingan sehat
merupakan persaingan yang tidak menggunakan cara curang.
Sedangkan persaingan tidak sehat adalah persaingan yang
menghalalkan segala cara untuk lebih unggul atau memperoleh
kemenangan.
22

b. Kontravensi
Kontravensi sering disebut sebagai rasa tidak senang yang
ditunjukan maupun tidak ditunjukan secara terang terangan. Rasa
tidak senang ini dapat menjadi rasa kebencian bahkan dengki
sekalipun namun tidak sampai pada benturan yang berupa konflik.
c. Konflik
Konflik merupakan proses sosial yang terjadi diantara
individu ataupun kelompok sosial tertentu yang berupa berbedaan
prinsipil yang mengakibatkan keduanya bertentangan dan tidak
dapat disatukan.
L. Konsep Lingkungan Alam, Lingkungan Sosial dan Budaya
1. Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah suatu media di mana makhluk hidup
tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang
mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang
lebih kompleks dan riil. 36 Lingkungan hidup menurut Pasal 1 ayat (1)
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang yang terdiri dari
benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan dapat dikatakan ingkungan
merupakan suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari
penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang
mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang
lebih kompleks dan rill. 37 Komponen lingkungan terdiri dari faktor
abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan,
hewan, dan manusia). Lingkungan bisa terdiri atas lingkungan alam
dan lingkungan buatan, sedangkan lingkungan alam adalah keadaan
yang diciptakan Tuhan untuk manusia.38 Lingkungan alam terbentuk
23

karena kejadian alam. Jenis lingkungan alam antara lain air, tanah,
pohon, udara, sungai dll.
2. Lingkungan Sosial dan Budaya
Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan
manusia di muka bumi. Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya
sudah ada sejak makhluk manusia atau homo sapiens ini ada atau
diciptakan, lingkungan sosial budaya lebih menekankan aspek manusia
dalam lingkup budaya. Lingkungan sosial budaya mengalami
perubahan sejalan dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural
manusia terhadap lingkungannya. Untuk memberikan dasar
pemahaman tentang lingkungan sosial budaya maka materi yang akan
disajikan dalam modul-modul ini adalah berikut ini.
a. Manusia dan Lingkungan Sosial Budaya, dimaksudkan agar Anda
dapat memahami tentang hidup, kehidupan manusia, dan
lingkungannya secara singkat.
b. Masyarakat dan Kebudayaan, disampaikan agar Anda dapat
memahami tentang masyarakat dan kebudayaan sebagai unsur
lingkungan sosial budaya.
c. Kota dan Desa sebagai Lingkungan Hidup Manusia, dengan
maksud agar Anda dapat memahami Kota dan Desa sebagai
lingkungan hidup buatan yang banyak ditinggali manusia, serta
sebagai wadah kegiatan manusia dalam menjalani kehidupan
berkelompok sebagai makhluk sosial.
d. Interaksi dan Persepsi Manusia terhadap Lingkungannya, diberikan
dengan maksud agar Anda dapat memahami hubungan yang terjadi
antara manusia dengan manusia dan manusia dengan
lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik.
e. Pembangunan dan Perubahan Sosial Budaya dengan maksud agar
Anda dapat memahami konsep pembangunan dan perubahan sosial
budaya akibat pembangunan.
24

f. Melestarikan Pembangunan dan Lingkungan Sosial Budaya,


dengan maksud agar Anda dapat memahami bahwa perubahan-
perubahan yang terjadi dalam membangun yang dapat merusak
pembangunan dan lingkungan sosial budaya itu sendiri. Untuk itu,
diperlukan cara bagaimana melestarikan pembangunan lingkungan
sosial budaya serta etika lingkungan yang mendasari pembangunan
agar lingkungan hidup manusia yang terdiri dari lingkungan alam,
lingkungan buatan dan lingkungan sosial tetap lestari.
M. Hubungan Antara Manusia Dan Lingkungan Alam Sosial Dan
Budaya
Manusia hidup dalam lingkungan alam. Hubungan antara manusia
dengan lingkungan alam sekitar seharusnya saling menguntungkan.
Lingkungan alam menyediakan tempat hidup bagi manusia dan sumber
daya yang sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan
manusia mengolah sumber daya dan melestarikan lingkungan alam untuk
kehidupan jangka panjang yang saling menguntungkan.Hubungan antara
manusia dan lingkungan alam saling mempengaruhi. Aktivitas manusia
dalam lingkungan sangat mempengaruhi keadaan dan kelestarian
lingkungan.
Jika manusia mengolah dan mengambil sumber daya alam secara
tidak bijaksana, maka itu dapat merusak lingkungan. Lingkungan yang
rusak tentunya akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia.
Misalnya, terjadi banjir, kekeringan, tanah longsor, dan sumber daya alam
yang lebih sedikit. Oleh karena itu, aktivitas manusia dalam mengolah
lingkungan alam harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Hubungan
atau interaksi antara manusia dengan lingkungan alam sekitar dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu interaksi yang menyesuaikan diri
dengan alam dan interaksi yang mendominasi alam.
BAB III

PENUTUP

A. Penutup
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat dan ruang
lingkup ilmu-ilmu sosial memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan
dasar tentang konsep-konsep yang dirancang untuk melengkapi fenomena
sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi
lingkungan sosial dapat ditingkatkan sehingga lebih peka terhadapnya. llmu
Sosial Dasar bukan merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang
dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki objek dan
metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan. Ilmu Sosial
Dasar juga bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial
Dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak
mengembangkan suatu penelitian.
Ilmu berkembang dengan pesat seiring dengan penambahan jumlah cabang
cabangnya.  Hasrat untuk menspesialisasikan diri pada satu bidang telaah
yang memungkinkan analisis yang makin cermat dan seksama menyebabkan
objek forma dari disiplin keilmuan menjadi kian terbatas Interaksi sosial
terjadi dimana pun dan kapan pun. Interaksi sosial yang terjadi pun beragam
ada antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau
kelompok deengan kelompok. Dalam hal ini, individu berinteraksi dengan
masyarakat. Sebagaimana seperti yang telah kita ketahui,individu merupakan
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya
B. Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
diperlukan penelitian lanjutan, baik dengan pendekatan yang sama maupun
pendekatan yang berbeda. Dengan demikian, diperoleh hasil yang sesuai
dengan harapan semua pihak, terutama mereka yang menekuni bidang sintak.

25
DAFTAR PUSTAKA

Ischak,.SU. dkk. 2003. Pendidikan IPS di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.

Lif Khoiru Ahmadi, dan Sofan Amri. 2011. Mengembangkan pembelajaran IPS
terpadu. Jakarta. PT. Prestasi Putrakarya.

Nursid Sumaatmadja, dkk. 2003. Konsep Dasar IPS. Jakarta. Universitas Terbuka.

Nursid Sumaatmadja. (2008). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sumaatmadja Nursid. (2004). Konsep Dasar IPS1. Jakarta:Universitas Terbuka.

Juwita,Ratna. 2011. Pengertian individu, masyarakat, dan hubungan individu dan


masyarakat
Bintan. ( 2011 juli 06 ), Komunikasi sebagai interaksi
http://www.bintan-s.web.id/2011/07/komunikasi-sebagai-
interaksi.html

Peter L. Berger. ( 2022 juni 14 ), Pengertian sosialisasi dan jenis-jenis


https://plus.kapanlagi.com/arti-sosialisasi-jenis-jenis-tujuan-
datahapannya-ketahui-perbedaan-dengan-interaksi-sosial-af902b.html

26

Anda mungkin juga menyukai