Disusun Oleh:
LUSI RIYAMIN
NPM : 221186206240
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melinpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan makalah kami.Alhamadulillah dengan izin dan kehendak dari
Allah SWT sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan.Dalam makalah ini
dijelaskan pengertian implementasi pendidkan, dan konsep pendidikan menurut
para tokoh.tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak Muhammad Dwi
Kurniadi, M.Pd selaku dosen pengampu dan teman teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
B. Masalah Rumusan.............................................................................4
C. Tujuan Penlulisan.............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................5
I. Konsep sosialisasi............................................................................18
J. Konseo komunikasi.........................................................................19
ii
BAB III Penutup.............................................................................................25
A. Kesimpulan .....................................................................................25
B. Saran ...............................................................................................25
Daftar Pustaka..............................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini diarahkan pada beberapa item
penting, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat dan ruang lingkup sosial?
4
C. Tujuan Penulisan
1. Mengteahui hakikat dan ruang lingkup sosial
2. Mengetahui cara membedakan ilmu sosial dalam pembelajaran SD
3. Mengetahui fakta, konsep generasi
4. Mengetahui ciri-ciri fakta, konsep generasi
5. Mengetahui hubungan fakta, konsep generasi
6. Mengetahui konsep individu dengan masyarakat
7. Mengetahui perbedaan konsep indovidu dan masyarakat
8. Mengetahui perbedaan konsep struktur sosial, peranata sosial proses
sosial budaya
9. Mengetahui konsep sosialisasi?
10. Mengetahui konsep komunikasi?
11. Mengetahui proses interaksi individu dan masyarakat?
12. Mengetahui konsep lingkungan alam, lingkungan sosial dan budaya?
13. Mengetahui hubungan antara manusia dan lingkungan alam sosial dan
budaya?
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu sosial adalah bidang studi ilmiah yang mempelajari manusia dan
lingkungan mereka, hubungan mereka dengan masyarakat, dan interaksi
mereka di dalamnya. Memahami hubungan antara manusia dan ilmu-ilmu
sosial diperlukan untuk mencapai standar hidup yang lebih baik, karena
manusia memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu-ilmu sosial.
Hakikat ilmu sosial adalah membahas hubungan timbal balik antara manusia
dan lingkungannya. Ilmu-ilmu sosial terdiri dari cabang-cabang ilmu yang lain
seperti ilmu sosiologi, ilmu ekonomi, dan ilmu politik
Secara etimologis, Sosiologi berasal dari dua kata latin, yaitu socius,
artinya berteman, rekan, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah,
Sosiologi artinya ilmu tentang berteman, atau ilmu tentang bermasyarakat.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi Sosiologi menurut para ahli.
1. Emile Durkheim, mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari fakta fakta sosial yaitu fakta-fakta yang berisikan cara
bertindak, berpikir, dan perasaan di luar individu, fakta-fakta tersebut
mempunyai kekuatan untuk mengendalikan individu.
2. Pitirin A. Sorokin, mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan dan timbal balik antara aneka macam gejala sosial.
3. elo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, mengatakan bahwa sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial
termasuk perubahan sosial.
4. Max Weber, mengatakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang berhubungan
dengan pemahaman interorientasi mengenai tindakan sosial danjuga
berhubungan dengan suatu penjelasan sebab akibat mengenai arah dan
konsekuensi tindakan itu.3
5
6
kebutuhan anak yang berusia antara 6 - 12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7
- 11 tahun menurut Piaget (1963) berada dalam perkembangan kemampuan
intelektual/kognitifnya pada tingkatan operasional konkret. Mereka
memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh atau holistik. Mereka juga
belum memahami konsep yang abstrak, yang mereka pedulikan adalah hal
yang konkret. Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang
bersifat abstrak. Konsepkonsep seperti manusia, lingkungan, waktu, perubahan,
kesinambungan, keragamanan sosial, ekonomi, budaya adalah konsep-konsep
abstrak yang dalam program studi IPS dibelajarkan kepada peserta didik SD. 3
Organisasi materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan
pendekatan secara terpadu/integrated. Materi pendidikan IPS yang disajikan
pada tingkat sekolah dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing
disiplin ilmu sosial. Materi disajikan secara tematik dengan mengambil tema-
tema sosial yang terjadi di sekitar siswa. Demikian juga halnya tema-tema
sosial yang dikaji berangkat dari fenomena-fenomena serta aktivitas sosial
yang terjadi di sekitar siswa. Tema-tema ini kemudian semakin meluas pada
lingkungan yang semakin jauh dari lingkaran kehidupan siswa.
3. Generalisasi
Schuneke (1988:16) mengemukakan bahwa generalisasi
merupakan abstraksi dan sangat terikat konsep. Generalisasi
menghubungkan beberapa konsep sedemikian rupa sehingga terbentuk
suatu pola hubungan yang bermakna dan menggambarkan hal yang lebih
luas. Artinya, dalam pikiran kita terbentuk pola-pola hubungan bermakna
yang lebih luas (Djodjo Suradisastra 1991/1992:39). Menurut Nursid
Sumaatmadja (1980:83), generalisasi adalah hubungan dua konsep atau
lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan
deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam IPS.
Generalisasi yang baik adalah generalisasi yang tidak menyebut
orang, tempat atau benda. Alasannya, apabila kita menyebutkannya berarti
generalisasj yang kita buat memiliki tingkat abstraksi yang rendah, tingkat
keberlakuannya juga sempit atau rendah. Generalisasi harus ditulis
sedemikian rupa sehingga siswa dapat mengaplikasikannya dalam
berbagai situasi yang bagaimanapun juga.
Pengertian generalisasi dalam sejarah berbeda dengan generalisasi
dalam disiplin ilmu sosial lainnya. Generalisasi dalam sejarah merupakan
contradiction in terminis karena sifatnya yang unik yang menunjukkan
bahwa peristiwa sejarah itu tidak terulang lagi. Namun di dalam sejarah
ada juga kemungkinan perulangan, dalam arti bahwa yang berulang itu
adalah hal-hal yang berkaitan dengan pola perilaku manusia yang
berorientasi nilai, sistem sosial, kebutuhan ekonomi, kecenderungan
psikologis, dan selanjutnya, menurut Rochiati dalam Jarotimec (1986:29).
a. Rochiati dalam Jarotimec (1986:29)mengungkapkan adanya empat
jenis generalisasi yang diperlukan dalam kajian sejarah dalam IPS,
yaitu:
b. Generalisasi deskriptif. Contoh: Pada umumnya pusat-pusat kerajaan
terletak di tepi sungai.
12
banyak sekali hal yang akan kamu pelajari. Jadi selain mempelajari
tentang struktur masyarakat, kamu juga akan mempelajari tentang teori
konflik, teori interaksionisme simbolik, dan masih banyak lagi.
3. Generalisasi
a. Menunjukan hubungan dua konsep atau lebih. .
b. Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukan pada
keseluruhan kelasdan bukannya bagian atau contoh.
c. Adanya tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.
d. Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas dasar penalaran
dan bukan hanya berdasarkan pengamatan semata
e. Berisi pernyataan-pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya
dan validasiartinya diuji berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan
menggunakan system penalaaran dan equity.
f. Tetap satu kesatuan pentin
E. Hubungan fakta konsep generalisasi
I. Konsep Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan, atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya
dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiologi menyebut
sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory), karena dalam
proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh
individu. Jenis sosialisasi Keluarga sebagai perantara sosialisasi primer.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua yaitu sosialisasi
primer dan sosialisasi sekunder.
1. Sosialisasi primer.
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer
sebagai sosialisasi pertama individu semasa kecil dengan belajar
menjadi keluarga atau anggota masyarakat . Sosialisasi primer
berlangsung saat anak mulai mengenal anggota keluarga dan
lingkungan keluarga, secara bertahap dia mulai mampu membedakan
dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Peran orang-orang
yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting, sebab seorang anak
melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Kepribadian
19
anak akan sangat ditentukan oleh interaksi yang terjadi antara anak
dengan anggota keluarga terdekatnya. 6
2. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan dari
sosialisasi primer, memperkenalkan individu ke dalam kelompok
tertentu pada masyarakat dalam bentuk resosialisasi dan desosialisasi.
Proses resosialisasi adalah pemberian suatu identitas diri yang baru
kepada seseorang, sedangkan dalam proses desosialisasi seseorang
mengalami pencabutan identitas diri yang lama. Menurut Goffman
kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat
tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat
sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat
luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani
hidup yang terkukung, dan diatur secara formal
J. Konsep Komunikasi
Komunikasi sosial merupakan sebuah kegiatan berkomunikasi
dengan suatu arah dan tujuan mendapat pencapaian pada suatu kondisi
integrasi sosial. Komunikasi sosial juga dapat diartikan sebagai proses
yang bertujuan untuk memberikan pengaruh untuk mencapai keterkaitan
sosial yang diharapkan oleh tiap – tiap individu di dalam masyarakat.
Komunikasi sosial juga merupakan sebuah proses sosialisasi yang berjalan
seiring kelangsungan hidup manusia atau kelompok bersosial yang
terjamin. Dengan adanya komunikasi sosial, diharapkan stabilitas sosial,
ketertiban, tercapainya nilai – nilai baru yang dipegang oleh masyarakat
akan tercapai.
Konsep dari komunikasi sosial ialah sebuah hubungan timbal balik
yang mana terdapat komunikasi yang dilakukan lebih dari satu arah.
Komunikasi ditujukan dan diarahkan untuk suatu kondisi integrasi sosial.
Titik utama atau pusat dari adanya sebuah komunikasi sosial ketika
komunikator dan juga komunikan memiliki pendapat yang sama terhadap
sebuah bahan maupun materi yang diperbincangkan pada sebuah
20
b. Kontravensi
Kontravensi sering disebut sebagai rasa tidak senang yang
ditunjukan maupun tidak ditunjukan secara terang terangan. Rasa
tidak senang ini dapat menjadi rasa kebencian bahkan dengki
sekalipun namun tidak sampai pada benturan yang berupa konflik.
c. Konflik
Konflik merupakan proses sosial yang terjadi diantara
individu ataupun kelompok sosial tertentu yang berupa berbedaan
prinsipil yang mengakibatkan keduanya bertentangan dan tidak
dapat disatukan.
L. Konsep Lingkungan Alam, Lingkungan Sosial dan Budaya
1. Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah suatu media di mana makhluk hidup
tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang
mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang
lebih kompleks dan riil. 36 Lingkungan hidup menurut Pasal 1 ayat (1)
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang yang terdiri dari
benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan dapat dikatakan ingkungan
merupakan suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari
penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang
mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang
lebih kompleks dan rill. 37 Komponen lingkungan terdiri dari faktor
abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan,
hewan, dan manusia). Lingkungan bisa terdiri atas lingkungan alam
dan lingkungan buatan, sedangkan lingkungan alam adalah keadaan
yang diciptakan Tuhan untuk manusia.38 Lingkungan alam terbentuk
23
karena kejadian alam. Jenis lingkungan alam antara lain air, tanah,
pohon, udara, sungai dll.
2. Lingkungan Sosial dan Budaya
Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan
manusia di muka bumi. Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya
sudah ada sejak makhluk manusia atau homo sapiens ini ada atau
diciptakan, lingkungan sosial budaya lebih menekankan aspek manusia
dalam lingkup budaya. Lingkungan sosial budaya mengalami
perubahan sejalan dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural
manusia terhadap lingkungannya. Untuk memberikan dasar
pemahaman tentang lingkungan sosial budaya maka materi yang akan
disajikan dalam modul-modul ini adalah berikut ini.
a. Manusia dan Lingkungan Sosial Budaya, dimaksudkan agar Anda
dapat memahami tentang hidup, kehidupan manusia, dan
lingkungannya secara singkat.
b. Masyarakat dan Kebudayaan, disampaikan agar Anda dapat
memahami tentang masyarakat dan kebudayaan sebagai unsur
lingkungan sosial budaya.
c. Kota dan Desa sebagai Lingkungan Hidup Manusia, dengan
maksud agar Anda dapat memahami Kota dan Desa sebagai
lingkungan hidup buatan yang banyak ditinggali manusia, serta
sebagai wadah kegiatan manusia dalam menjalani kehidupan
berkelompok sebagai makhluk sosial.
d. Interaksi dan Persepsi Manusia terhadap Lingkungannya, diberikan
dengan maksud agar Anda dapat memahami hubungan yang terjadi
antara manusia dengan manusia dan manusia dengan
lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik.
e. Pembangunan dan Perubahan Sosial Budaya dengan maksud agar
Anda dapat memahami konsep pembangunan dan perubahan sosial
budaya akibat pembangunan.
24
PENUTUP
A. Penutup
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat dan ruang
lingkup ilmu-ilmu sosial memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan
dasar tentang konsep-konsep yang dirancang untuk melengkapi fenomena
sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi
lingkungan sosial dapat ditingkatkan sehingga lebih peka terhadapnya. llmu
Sosial Dasar bukan merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang
dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki objek dan
metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan. Ilmu Sosial
Dasar juga bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial
Dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak
mengembangkan suatu penelitian.
Ilmu berkembang dengan pesat seiring dengan penambahan jumlah cabang
cabangnya. Hasrat untuk menspesialisasikan diri pada satu bidang telaah
yang memungkinkan analisis yang makin cermat dan seksama menyebabkan
objek forma dari disiplin keilmuan menjadi kian terbatas Interaksi sosial
terjadi dimana pun dan kapan pun. Interaksi sosial yang terjadi pun beragam
ada antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau
kelompok deengan kelompok. Dalam hal ini, individu berinteraksi dengan
masyarakat. Sebagaimana seperti yang telah kita ketahui,individu merupakan
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya
B. Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
diperlukan penelitian lanjutan, baik dengan pendekatan yang sama maupun
pendekatan yang berbeda. Dengan demikian, diperoleh hasil yang sesuai
dengan harapan semua pihak, terutama mereka yang menekuni bidang sintak.
25
DAFTAR PUSTAKA
Lif Khoiru Ahmadi, dan Sofan Amri. 2011. Mengembangkan pembelajaran IPS
terpadu. Jakarta. PT. Prestasi Putrakarya.
Nursid Sumaatmadja, dkk. 2003. Konsep Dasar IPS. Jakarta. Universitas Terbuka.
26