Anda di halaman 1dari 33

Dampak Hyperemesis Gravidarum pada hasil kehamilan: Systematic literature Review

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah proses fisiologis yang normal dalam kehidupan seorang

perempuan, pada tahap perkembangan kehamilan akan banyak ketidaknyaman dan

keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil dan memiliki efek negative pada kualitas hidup

mereka. Pada trimester pertama terdapat tiga keluhan yang paling banyak dikeluhkan

oleh perempuan hamil, yaitu: mual muntah, kelelahan dan nyeri payudara, sedangkan

keluhan pada trimester kedua dan ketiga, yaitu: polyuria, kelelahan dan heart burn

(Nazik & Eryilmaz, 2013).

Mual dan muntah atau Nausea and vomiting in pregnancy (NVP) atau emesis

gravidarum (EG) menjadi salah satu ketidaknyamanan dalam kehamilan yang

diperkirakan dialami 70-80% perempuan hamil (Lee & Saha, 2011). Gejala mual dan

muntah pada kehamilan biasanya dimulai pada usia kehamilan 6 minggu sampai 8

minggu dan akan mereda pada usia kehamilan 20 minggu, untuk kasus yang parah yaitu

hyperemesis gravidarum mungkin memerlukan rawat inap yang lama dan dukungan dari

nutrisi enteral atau parenteral (Niebyl, 2010). Menurut hasil penelitian (Ellilä, Laitinen,

Nurmi, Rautava, & Koivisto, 2018) secara keseluruhan sebanyak 88,0% perempuan

melaporkan beberapa tingkat NVP, diantaranya yaitu 6,4% parah, 52,2% sedang dan

29,4% ringan.

Tingkat global kejadian NVP dilaporkan berkisar antara 35-91%, dengan tingkat

rata-rata meta-analitik adalah 69,4% (Einarson et al, 2013). Perempuan dari etnis Asia

dan Timur Tengah dilaporkan memiliki tingkat pravalensi NVP yang lebih tinggi

sebanyak 10% (M. S. Fejzo et al., 2008). Di Belanda angka kejadian NVP adalah

sebanyak 33,6% pada perempuan yang mengalami mual setiap hari dan 9,6% pada
perempuan yang mengalami tambahan episode muntah (Bai et al., 2016), di Turki NVP

termasuk dalam tiga keluhan yang paling banyak dilaporkan dengan presentase kejadian

87,8% (Nazik & Eryilmaz, 2013), di Indonesia sendiri terdapat 50-90% kasus NVP yang

dialami oleh perempuan hamil (Dinkes Jombang, 2014).

Nausea and vomiting in pregnancy (NVP) adalah gejala yang wajar terjadi pada

ibu hamil tetapi gejala itu menjadi sangat membahayakan jika menjadi hyperemesis

gravidarum (HEG) atau mual muntah terus menerus yang bisa mengakibatkan kematian

pada ibu dan janin dikandungannya. Hyperemesis gravidarum (HEG), mempengaruhi

0,3% hingga 3% wanita hamil dan ditandai oleh muntah intrakabel, dehidrasi,

ketidakseimbangan elektrolit, ketosis, defisiensi nutrisi, asidosis, ketonuria, kelelahan

dan penurunan berat badan (ACOG, 2018), pada beberapa perempuan juga menderita

secara psikologis (frustasi, dendam dan depresi) dan beberapa diantaranya memutuskan

untuk mengakhiri kehamilan mereka daripada mentoleransi gejala yang parah (RN,

Caroline Maltepe Rada Boskovic, Koren, & Gideon (2007) dikoreksi oleh CFP (2019),

atau menghindari kehamilan selanjutnya setelah mengalami HEG pada kehamilan

brikutnya (Koren, Ornoy, & Berkovitch, 2018)

Prevalensi kejadian Hyperemesis gravidarum pada ibu hamil berbeda-beda disetiap

negara , di Swedia kejadian HEG mulai dari 0,3% (Kallen B, 1987), di Amerika Serikat

1,2% (Einarson TR, Piwko C, Koren G. Prevalence, 2013) dan 3,6% di Jepang (Matsuo

K, Ushioda N, Nagamatsu M, Kimura T, 2007), sedangkan di Indonesia sebesar 14,8%.

HEG merupakan salah satu penyebab kematian ibu di D. Penyebab kematian ibu yang

paling banyak ditemukan di DIY adalah karena masalah jantung (8), emboli (1), syok

(3), Tb (1), HIV (1), Pneumoni (1), DBD (1), MODS (1), Anemia hemolitik autoimun

(1), Hiperemesis gravidarum (1) dan belum diketahui (1) (Dinkes DIY, 2017).
Etilogi NVP pada kehamilan belum jelas, meskipun banyak teori logis yan telah

diajukan, diantaranya hormon-hormon yan mengalami perubahan seperti hormon Human

Chorionic Gonadotropin (hCG) dan peningkatan kadar estradiol, adaptasi evolusi,

predisposisi psikologis (ACOG, 2018), tingkat sirkulasi vitamin B6 yang lebih rendah

(Wibowo, Purwosunu, Sekizawa, & Farina, 2012), infeksi Helicobacter pylori (Ng et al.,

2017), perubahan signifikan dalam kinerja penciuman (Simsek & Bayar, 2014) dan

penyebab lainnya.

Pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus untuk ibu hamil, diantaranya

memberikan pelayanan kesehatan dengan komponen 10 T yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Proses ini dilakukan selama rentang timester

pertama, trimester kedua dan trimester ketiga, sehingga ibu hamil dapat menyampaikan

ketidaknyamananya dan mendapatkan asuhan yang sesuai. Program lainnya sebagai

upaya menurunkan kematian ibu dan kematian anak adalah puskesmas melaksanakan

kelas ibu hamil dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

(Dinkes DIY, 2017).

Bidan sebagai tenaga profesional bertanggung jawab memberikan asuhan

kebidanan yang tepat dan aman untuk mengatasi keluhan-keluhan yang terjadi pada ibu

hamil (Jannah & Nurul, 2012). Bidan memiliki wewenang dalam memberikan pelayanan

tercantum dalam permenkes No.369/MENKES/SK/III/2007 sesuai dengan kompetensi

ke-3 yang menyebutkan bahwa bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi untuk

mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi; deteksi dini, pengobatan,

atau rujukan dari komplikasi tertentu. Bidan sebagai tenaga kesehatan mempunyai

kewenangan mandiri dalam melaksanakan asuhan pada ibu hamil dengan hiperemesis

gravidarum grade I.
Dalam sistematis review ada beberapa pengobatan untuk mual dan muntah yaitu:

jahe, vitamin B6, antihistamin, metoclopramide (gejala ringan), dan piridoksin-

doxylamine (gejala sedang) dikaitkan dengan peningkatan mual dan muntah dalam

kehamilan dibandingkan dengan plasebo. Ondansetron dikaitkan dengan perbaikan

gejala untuk semua keparahan mual dan muntah dalam kehamilan dan hiperemesis

gravidarum, dan kortikosteroid dikaitkan dengan efek menguntungkan pada kasus yang

berat (Mcparlin et al., 2016).

HEG telah terbukti mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan perempuan

selama kehamilannya. Sebagian besar wanita yang pulih dari HEG dengan baik, ada

bukti nyata tentang peningkatan resiko pada hasil kehamilan. Hasil kehamilan yang

berbeda antara NVP ringan-sedang-berat (HEG), menunjukkan bahwa kekurangan

nutrisi ekstrim yang terkait dengan kehamilan, memiliki peran penting pada kualitas

hidup janinnya kelak. Oleh karena itu dalam ulasan ini kami ingin mengevaluasi bukti

yang muncul bahwa HEG memberikan dampak yang merugikan terhadap hasil

kehamilan.

B. Pertanyaan Penelitian

P (Population) E (Exposure) O (Outcomes)/ T (Themes)


Fetus Hyperemesis gravidarum Effect of hyperemesis
Embrio gravidarum on pregnancy
Child outcomes

Berdasarkan framework PEOs di atas, pertanyaan penelitiannya adalah:

1. Bagaimana dampak hyperemesis gravidarum pada hasil kehamian?

C. Tujuan Scoping Review

Tujuan umum dari scoping review ini adalah untuk mereview dan menyimpulkan

literature (examine literature) mengenai dampak-dampak Hypermesis Gravidarum

terhadap hasil kehamilan.


D. Manfaat Scoping Review

Hasil review ini diharapkan dapat menambah informasi dan memperingkas

informasi dari jurnal-jurnal yang membahas tentang dampak hyperemesis gravidarum

pada hasil kehamilan.

E. Ruang Lingkup

Materi yang diriview dalam scoping review ini yaitu membahas tentang dampak-

dampak dari hyperemesis gravidarum terhadap hasil kehamilan.


BAB II

Tinjauan Pustaka
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan

review artikel, yaitu Dampak dari Hyperemesis Gravidarum pada hasil kehamilan. Pada

Scoping Review ini penulis ingin menguraikan apakah Hyperemesis Gravidarum akan

berpengaruh kepada hasil kehamilan dan bagaimana dampak Hyperemesis Gravidarum

pada hasil kehamilan yang dapat mempengaruhi kesehatan anak ketika dewasa.

1. Untuk mengetahui bagaimana dampak hyperemesis gravidarum terhadap hasil

kehamilan.

B. Prioritas Masalah dan Pertanyaan Penelitian


Prioritas masalah dalam penelitian adalah dampak Hyperemesis Gravidarum pada

hasil kehamilan. Pertanyaan penelitian ini adalah:

P (Population) E (Exposure) O (Outcomes)/ T (Themes)


Fetus Hyperemesis gravidarum Effect of hyperemesis
Embrio gravidarum on pregnancy
Child outcomes

1. Bagaimana dampak hyperemesis gravidarum terhadap hasil kelahiran ?

C. Framework data Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Berikut adalah Framework sebagai acuan kriteria inklusi berdasarkan tipe dalam

Systematic Literature Review ini :

Tabel 1. Framework Research Question


No Tipe Kriteria Inklusi
I Tipe Study Penelitian Quantitative
II Tipe participant/responden Ibu yang mengalami hyperemesis
gravidarum dan anak yang dilahirkan
dari ibu yang mengalami hyperemesis
gravidarum
III Tipe intervensi -
IV Tipe outcome yang diukur Dampak hyperemesis gravidarum pada
hasil kehamilan
V Others Jurnal Internasional

Peneliti melakukan strategi pencarian literatur dengan menggunakan system pencarian


Pubmed dan ScienceDirect dengan strategi mengeliminasi literature sesuai dengan kriteria
inklusi. Strategi pencarian literature dengan menggunakan metode PICO dan membuat
pertanyaan penelitian.

Tabel 2. Tabel PICO


Kriteria Inklusi Eksklusi
Patient/Problem Fetus Species
Embryo
Child
Intervention -
Comparison -
Outcome Effect of hyperemesis
gravidarum

D. Identifikasi Studi yang Relevan


Pada Sistematic Literature Review ini telah melakukan identifikasi studi literatur
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pembuatan framework sebagai dasar untuk menentukan kriteria inklusi berdasarkan
tipe supaya data yang dicari tidak melebar dan fokus pada konteks yang dicari.
2. Menyusun Keyword yang didesain dan difokuskan pada framework
3. Tabel 3. Metode Pencarian

Search String AND


Hyperemesis gravidarum* Fetus*
Emesis gravidarum Embryo
Child*

Nausea and vomiting in pregnancy


4. Memasukkan keyword tersebut kedalam mesin pencarian pada database Pubmed dan
ScienceDirect. Pada database Pubmed, dan ScienceDirect juga mengatur penyaringan
yang ada di laman tersebut seperti penyaringan Full Text Human, dan Bahasa Inggris.
5. Mencatat hasil temuan database yaitu Pubmed sebanyak 158 artikel dan ScienceDirect
sebanyak 165 artikel.
6. Menyaring jurnal yang sesuai secara langsung pada data base.
7. Mendownload jurnal yang sesuai dan dimasukkan kedalam mandellay.
8. Mencatat temuan jumlah artikel dan proses penyaringan akan dibahas di Prisma Flow
Diagram.
Bagan 1. Prisma Flow Diagram
Iden
tifik
atio
n
Hasil pencarian dengan databases :
PubMed = 158
E. ScienceDirect = 165
Jumlah = 323

Hasil setelah automatic duplicated


Filte

(n = 17)
ring

Hasil yang dikeluarkan


Judul = 97
Abstrak = 82
Anonim =0
Tidak Inggris =0
Metode kualitatif = 18
Penyaringan Review/Systematic Review = 21
(n = 306) Jumlah = 218
ropr
App

ness
iate

Artikel teks lengkap yang


Artikel teks lengkap yang dikeluarkan karena tidak
dinilai untuk kelayakan memenuhi kriteria inklusi
(n = 88) (n = 76 )

Artikel teks lengkap yang


memenuhi kriteria inklusi
(n = 12 )
udin
Incl

Artikel teks lengkap yang


direview
(n = 9 )
F. Analisis Ekstraksi Data
Setelah proses kelayakan selesai terpilih sebanyak 22 artikel yang memenuhi kriteria inklusi di akses full text dan di saring lagi sesuai
framework dan hasil yang sesuai akan dilakukan analisis ekstraksi data. 9 artikel dengan kualitas baik yaitu terindeks scopus dengan standar
Q1, Q2 dan Q3. Dan artikel yang akan diambil adalah artikel yang telah terindeks scopus Q1.

No Title/Author/Year Country Aim Type Of Data Collection Participant/Sample Result


Research Size
1 Outcomes of Kanada Tujuan dari Kuantitative Kohort retrospektif. 156.091 Hasil penelitian ini
Pregnancies penelitian ini study 1. Populasi perempuan dengan menunjukkan bahwa
Complicated by adalah untuk berdasarkan semua kehamilan dari 156.091
Hyperemesis mengevaluasi hasil persalinan tunggal tunggal. perempuan dengan
Gravidarum (Dodds., L, ibu dan bayi baru pada 20 minggu usia kehamilan tunggal,
Fell., D., B, K. S. lahir yang terpapar kehamilan atau lebih sebanyak 1270 ibu
Joseph, Allen., V., N, hyperemesis dan dengan berat hamil memiliki
2006) selama kehamilan. 500 g atau lebih di penerimaan terhadap
Nova Scoyia (1988- hiperemesis. Bayi yang
2002) lahir dari wanita
2. Informasi klinis dan dengan hyperemesis
lainnya untuk dan dengan
penelitian ini penambahan berat
diperoleh dari Nova badan pada kehamilan
Scotia Atlee rendah (<7 kg [15,4
Perinatal Database lb]) lebih cenderung
3. Peneliti dengan berat lahir
mempelajari rendah, lahir sebelum
hubungan antara usia kehamilan 37
hyperemesis dengan minggu dan dan
hasil-hasil memiliki apgar skor <7
persalinan. selama 5 menit.
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
hasil buruk pada bayi
yang terpapar
hiperemesis adalah
sebagian besar terbatas
pada wanita dengan
kenaikan berat badan
ibu yang buruk.
2 Recurrence of Norwegia Penelitian ini Kuantitative Kohort retrospektif 544.087 ibu dan Anak perempuan yang
hyperemesis dilakukan untuk study anak perempuan lahir setelah kehamilan
gravidarum across memperkirakan 1. Data sekunder yang melahirkan yang dipersulit oleh
generations: population hasil kehamilan didapatkan melalui dan 399.777 unit hiperemesis memiliki
based cohort study yang dipersulit regristrasi kelahiran anak ibu dan anak risiko 3% mengalami
(Vikanes et al., 2010) HEG, pada anak medis yang berisi laki-laki yang hiperemesis dalam
perempuan dan data dari tahun 1967 telah memiliki kehamilan mereka
pasangan anak hingga saat ini. pasangan yang sendiri, sedangkan
laki-laki. Didapatkan data 2,3 melahirkan. wanita yang dilahirkan
juta kelahiran dan setelah kehamilan yang
dihubungkan nomor tidak terkena memiliki
identifikasi untuk risiko 1,1% (rasio odds
anak lahir tunggal yang tidak disesuaikan
(pria atau wanita) 2,9, interval
dengan nomor kepercayaan 95% 2,4
identifikasi ibu atau hingga 3.6). Pasangan
ayah dari anak wanita dari anak laki-
tunggal. laki yang lahir setelah
2. Peneliti memilih kehamilan yang
wanita yang telah dipersulit oleh
melahirkan hiperemesis memiliki
setidaknya dua anak risiko 1,2% (1,0, 0,7
perempuan, yang hingga 1,6). Anak
keduanya terdaftar perempuan yang lahir
atau setidaknya satu setelah kehamilan yang
kehamilan telah tidak dipersulit oleh
terdaftar. hiperemesis memiliki
peningkatan risiko
kondisi jika ibu
mengalami hiperemesis
pada kehamilan
sebelumnya atau
berikutnya (3,2 (1,6
hingga 6,4) jika
hiperemesis terjadi
pada salah satu
kehamilan sebelumnya
ibu dan 3,7 (1,5 hingga
1,5). 9.1) jika itu terjadi
pada kehamilan
berikutnya).
Penyesuaian untuk usia
ibu saat melahirkan,
periode kelahiran, dan
paritas tidak mengubah
perkiraan. Batasan
untuk anak sulung
tidak mempengaruhi
hasil.
3 Severe Hyperemesis Selandia Tujuan dari Kuantitative Kohort retrospektif 78 anak (42 orang Sensitivitas insulin
Gravidarum Is Baru penelitian ini study 1. Melakukan kode anak dalam pada anak-anak SHG
Associated With adalah bertujuan etik. Persetujuan kelompok kotrol adalah 20% lebih
Reduced Insulin untuk menilai etika untuk dan 36 anak dalam rendah dari pada
Sensitivity in the apakah penelitian ini kelompok SHG) kontrol (8,49 vs 10,60
Offspring in Childhood hyperemesis disediakan oleh 10 4 min 1 (mU /
(Ayyavoo et al., 2013) gravidarum yang Komite Etika L); P 014). Anak-anak
parah Regional Y Utara SHG juga memiliki
mempengaruhi (Kementerian insulin puasa lebih
homeostasis Kesehatan, tinggi (6,88 vs 5,04
glukosa dan Selandia Baru). mIU / L; P = 0,024)
komposisi tubuh Informed consent dan lebih rendah
pada keturunan di tertulis diperoleh protein pengikat IGF 1
masa anak-anak. dari orang tua atau (11,8 vs 19,0 ng / mL;
wali serta P = 0,004) konsentrasi
persetujuan lisan daripada kontrol.
atau tertulis dari Konsentrasi kortisol
setiap anak sesuai awal 22% lebih tinggi
usia mereka. pada keturunan SHG
2. Anak-anak (256 vs 210 nmol / L; P
prapubertas yang P021). Anak-anak di
sehat dan kedua kelompok itu
berkembang secara serupa secara
normal berusia 4 antropometrik.
hingga 11 tahun
direkrut untuk
penelitian ini pada
bulan Juni hingga
November
2011.
3. Semua anak dinilai
di Unit Penelitian
Klinis Maurice &
Agnes Paykel
(Liggins Institute,
University of
Auckland). Data
pada setiap anak
dikumpulkan
selama kunjungan
tunggal ke klinik.
Sejumlah
parameter neonatal
dicatat, termasuk
berat lahir dan usia
kehamilan. Data
berat lahir diubah
menjadi SDS (20).
4. Sensitivitas insulin
dinilai dengan
menggunakan uji
toleransi glukosa
(FSIGT) yang
diambil secara
rutin selama 90
menit,
dimodifikasi
dengan insulin,
dan dianalisis
menggunakan
perangkat lunak
model minimal
Bergman.
5. Ketinggian anak-
anak diukur
menggunakan
stadiometer
Harpenden.
6. Konsentrasi
glukosa diukur
pada autoanalyzer
Hitachi 902
(Hitachi High
Technologies
Corporation,
Tokyo, Jepang )
dengan uji
kolorimetri
enzimatik (Roche,
Mannheim,
Jerman), dengan
koefisien variasi
antar variasi (CV)
2,1%. Konsentrasi
insulin diukur
menggunakan
sistem Abbott
AxSYM (Abbott
Laboratories,
Abbott Park,
Illinois) oleh
immunoassay
enzim
mikropartikel,
dengan CV 5,7%.
Konsentrasi HDL-
C, LDL-C, dan
kolesterol total
diukur
menggunakan
autoanalyzer
Hitachi 902,
dengan CV 11,4%,
10,1%, dan 8,9%,
masing-masing.
4 Hyperemesis Swedia Untuk Kuantitative Kohort retrospektif 1.142.763 ibu Wanita dengan
gravidarum and risks of mempelajari study hamil, dengan hiperemesis
placental dysfunction dampak 1. Data didapatkan keluhan gravidarum pada
disorders: a population- hyperemesis dari Swedish hyperemesis trimester pertama
based cohort study gravidarum pada Medical Birth sebanyak hanya memiliki sedikit
(Bolin, Åkerud, timester pertama Register (MBR) (n=10.186) dan risiko pre-eklampsia.
Cnattingius, (<12 minggu) atau 2. Memasukkan trimester kedua Wanita dengan
Stephansson, & trimester kedua semua data sebanyak hiperemesis
Wikström, 2013) (12-21 minggu) kelahiran tunggal (n=2084) gravidarum dengan
yang dikaitkan yang lahir pada usia masuk pertama pada
dengan gangguan kehamilan 22 trimester kedua
disfungsi plasenta. minggu atau lebih memiliki lebih dari dua
(1997-2009) kali lipat risiko
preeklampsia prematur
(<37 minggu), tiga kali
lipat peningkatan risiko
solusio plasenta dan
peningkatan risiko 39%
kelahiran SGA (rasio
odds yang disesuaikan
[ Interval kepercayaan
95%] adalah: 2,09
[1,38-3,16], 3,07 [1,88-
5,00] dan 1,39 [1,06-
1,83], masing-masing).

5 Protective Effect of Hongaria Tujuan dari Kuantutativ Kohort retrospektif 1368 bayi Lebih sedikit ibu dari
Hyperemesis penelitian ini e study 1. Data sekunder bayi baru lahir dengan
Gravidarum for adalah untuk didapatkan dari sumbing oral memiliki
Nonsyndromic Oral mengevaluasi catatan kumpulan hiperemesis
Clefts (Czeizel, Sárközi, apakah data abnormalitas gravidarum onset dini
& Wyszynski, 2003) hyperemesis bawaan Hongaria daripada ibu kontrol
gravidarum yang berbasis (bibir sumbing dengan
menurunkan negara. atau tanpa langit-langit
resiko 2. Data ibu dari mulut sumbing: 83
Nonsyndromic subjek dan control kasus dan 121 kontrol,
Oral Clefts atau diperoleh dari 3 rasio odds [OR] 0,67,
bibir sumbing dan sumber, yaitu: interval kepercayaan
untuk menguji a. Buku catatan 95% [CI] 0,50, 0,89;
hubungan antara prenatal, langit-langit mulut
hiperemesis persalinan dan sumbing: 42 kasus dan
gravidarum, berat semua catatan 64 kontrol, OR 0,63,
lahir, dan usia medis lainnya 95% CI 0,42, 0,94).
kehamilan. mengenai Penggunaan
penyakit dimenhydrinate lebih
mereka atau umum di antara ibu
anomaly dari subyek dengan
bawaan anak. langit-langit mulut
b. Kuisioner sumbing (OR 2,47,
terstruktur 95% CI 1,11, 5,49),
c. Wawancara sedangkan zat besi
oleh perawat tampaknya memiliki
distrik regional. efek perlindungan
terhadap kondisi ini
(OR 0,26, 95% CI
0,09, 0,80) . Usia
kehamilan dan berat
lahir tidak secara
signifikan terkait
dengan hiperemesis
gravidarum. Studi ini
menunjukkan bahwa
hiperemesis gravi-
darum memberikan
efek perlindungan
terhadap risiko celah
mulut pada bayi baru
lahir.

6 Neurodevelopmental Amerika Tujuan dari Kuantitative Kohort retrospektif 292 perempuan Anak-anak yang
delay in children Serikat penelitian ini study terpapar dalam rahim
exposed in utero to adalah untuk 1. Pasien yang HG memiliki
hyperemesis menentukan memenuhi syarat peningkatan 3,28 kali
gravidarum (Q. M. S. frekuensi direkrut terutama lipat dalam
Fejzo, Magtira, Paik, gangguan melalui iklan di kemungkinan diagnosis
Macgibbon, & Mullin, emosional, situs Web Yayasan perkembangan saraf
2015) perilaku, dan Pendidikan dan termasuk gangguan
pembelajaran pada Penelitian perhatian,
anak-anak yang Hyperemesis di keterlambatan belajar,
terpapar dalam www.HelpHer.org gangguan sensorik, dan
kandungan antara 2007 dan keterlambatan bicara
hiperemesis 2011. dan bahasa (P
gravidarum (HG) 2. Kriteria inklusi <0,0005). Di antara
dan untuk untuk kasus ini karakteristik kehamilan
mengidentifikasi adalah diagnosis HG, hanya timbulnya
faktor prognostik HG dalam gejala awal (sebelum
untuk gangguan kehamilan pertama kehamilan 5 minggu)
ini. dan pengobatan yang secara signifikan
dengan cairan IV terkait dengan
. dan / atau total keterlambatan
nutrisi parenteral / perkembangan saraf.
selang pemberian Kami tidak
nasogastrik, diatas menemukan bukti
18 tahun, memiliki untuk peningkatan
anak dan risiko gangguan emosi,
kehamilan tunggal. perilaku, dan
pembelajaran,
termasuk autisme,
gangguan intelektual,
dan gangguan obsesif-
kompulsif. Namun,
penelitian ini tidak
cukup kuat untuk
mendeteksi kondisi
langka. Obat-obatan,
perawatan, dan
kelahiran prematur
tidak dikaitkan dengan
peningkatan risiko
keterlambatan
perkembangan saraf.

7 Weight loss in Belanda Tujuan dari Kuantitative Kohort retrospektif 7818 pasangan Hasil SWL terjadi pada
pregnancy and penelitian ini study 1. Data studi ini ibu-anak 6,8% kasus. Wanita
cardiometabolic profile adalah Untuk didapatkan dari dengan SWL memiliki
in childhood: findings menyelidiki profile Amsterdam tingkat kelahiran
from a longitudinal konsekuensi Born Children and prematur yang serupa
birth cohort (Grooten et penurunan berat their Development dibandingkan dengan
al., 2015) badan pada (ABCD). Studi wanita tanpa keluhan
kehamilan pada ABCD adalah ini (disesuaikan OR
hasil kehamilan kohort kelahiran 1,1, 95% CI 0,7, 1,7).
dan profil prospektif besar Berat lahir (perbedaan
kardiometabolik di yang didirikan pada yang disesuaikan - 31
masa kecil. tahun 2003. g, 95% CI 76, 15) dan
2. Bidan merekrut BMI pada 5 - Usia 6
wanita hamil yang tahun (perbedaan yang
tinggal di disesuaikan 0,2 kg / m
Amsterdam antara 2, 95% CI 0,0, 0,5)
Januari 2003 dan serupa pada anak-anak
Maret 2004 untuk yang lahir dari ibu
mengambil bagian dengan SWL dan tanpa
dalam penelitian ini. SWL, tetapi tekanan
3. Sebanyak 8266 darah meningkat.
wanita hamil yang Untuk tekanan darah
telah direkrut diastolik, hubungan ini
menanggapi tidak tergantung pada
kuesioner tentang pembaur (perbedaan
gaya hidup, yang disesuaikan 1,4
kesehatan, mmHg, 95% CI 0,4,
lingkungan, tekanan 2,4). Kadar lipid dan
psikososial dan latar glukosa tidak berbeda
belakang etnis. secara signifikan antara
4. Informasi tentang kelompok-kelompok
kehamilan dan hasil ini.
neonatal diberikan
melalui perawat
kebidanan melalui
hubungan dengan
Dutch Perinatal
Registry (PRN) dan
Pendaftaran
Perawatan
Kesehatan Remaja.
5. Selanjutnya,
kuesioner neonatal
dikirim 3 bulan
postpartum (fase 2).
6. Setelah 5 tahun,
6.161 ibu didekati
untuk
menindaklanjuti
anak mereka.
Pengurangan jumlah
tindak lanjut ini
sebagian besar
disebabkan oleh
alamat atau migrasi
yang tidak bisa
dilacak. Secara
keseluruhan, 4488
ibu mengembalikan
kuesioner dan
memberikan
persetujuan untuk
tindak lanjut. Hal ini
menghasilkan 3.321
pemeriksaan fisik
dan sampel darah
puasa juga diambil
dalam sampel 2108
anak-anak (fase 3).

8 Hyperemesis Belanda Untuk Kuantitative Kohort retrospektif 9479 orang anak Hasil Analisis regresi
gravidarum and menyelidikan study 1. NFBC1986  6462 orang multivariat tidak
cardiometabolic risk konsekuensi merekrut wanita anak menunjukkan
factors in adolescents: a jangka panjang diprovinsi Oulu dan perbedaan dalam BMI
follow-up of the paparan Lapland yang keturunan (kg / m 2;
Northern Finland Birth hyperemesis melahirkan pada perbedaan persentase
Cohort 1986 (Koot et gravidarum pada tanggal 1 Juli 1985 yang disesuaikan HG
al., 2017) saat kehamilan dan 30 Juni 1986. versus referensi, 2.2;
dengan resiko 2. Secara total 95% CI 0,1, 4,6),
kardiometabolik didapatkan 9362 tekanan darah sistolik
terhadap prenatal maternal dan 9479 (perbedaan yang
bayi. disesuaikan 2,1 mmHg;
3. Data NFBC1986 95% CI 1,5, 5,6), dan
dikumpulkan secara glukosa darah puasa
prospektif pada (mmol /l ; perbedaan
kunjungan antenatal persentase yang
pertama dan disesuaikan, 2,3; 95%
seterusnya. CI 0,6, 5,4), antara
4. Ibu mengisi remaja yang lahir dari
kuesioner tentang ibu dengan dan tanpa
latar belakang ibu. HG.
5. Data tentang
kunjungan antenatal,
kelahiran dirumah
sakit dan hasil
kelahiran diperoleh
dari pusat kesehatan
bersalin dan catatan
medis rumah sakit .
6. Kohort ini
ditindaklanjuti pada
tahun 2002 ketika
keturunannya
mencapai usia 16
tahun. Tindak lanjut
difokuskan pada
kesehatan dan
kesejahteraan anak.
Remaja dan orang
tua mereka
memberikan
persetujuan untuk
menggunakan data
mereka untuk
penelitian ilmiah.
peneliti hanya
memasukkan
kehamilan tunggal
yang masih hidup.
9 Is hyperemesis Norwegia Untuk Kuantitative Kohort retrospektif 2589 orang wanita Prevalensi HG adalah
gravidarum associated mengeksplorasi study 1. Data didapatkan dari 1,2%. Wanita dengan
with placental weight hubungan antara MBRN, yang HG dan anak
and the placental HEG dengan berat didirikan pada tahun perempuan memiliki
weight-to-birth weight plasenta dalam 1967. risiko signifikan lebih
ratio? A population- kohort berbasis 2. Semua kelahiran tinggi dari rasio PW /
based Norwegian populasi tunggal dari wanita BW di atas persentil
cohort study (Vandraas primipara. ke-90 (OR 1 OR4 1,17,
et al., 2013) 3. Wanita yang 95% CI: 1,03e1,34).
terdaftar dengan Rasio HG dan PW /
kondisi klinis terkait BW di bawah persentil
dengan kelainan ke-10 berhubungan
plasenta terbalik (OR 1⁄4 0,70,
dikeluarkan. 95% CI: 0,56e0,89).
4. Analisis bivariat Untuk anak laki-laki
antara HG dan pada tidak ada hubungan
berat plasenta dan yang diamati untuk
rasio PW / BW rasio HG dan PW / BW
berada di bawah di bawah 10 atau di
atau di atas persentil atas persentil ke-90.
ke-10 dilakukan
dengan
menggunakan uji
Pearson Chi Square.
Analisis serupa
dilakukan untuk
persentil ke-90.
Nilai p <0,05
ditetapkan sebagai
cut-off untuk
signifikansi statistik.
5. Variabel hasil
kemudian dianalisis
baik secara kontinu
(gram) dan hasil
dikotom
menggunakan
masing-masing
analisis regresi linier
dan logistik. Dalam
analisis regresi
logistik kami
mengkategorikan
berat plasenta dan
rasio PW / BW baik
di bawah persentil
ke-10 atau di atas
persentil ke-90.
6. Rasio odds dan rasio
odds dihitung
sebagai estimasi
risiko relatif dengan
interval kepercayaan
95% (CI). SPSS
untuk windows
v.20.0 (SPSS Inc.,
Chicago, IL)
digunakan untuk
semua perhitungan.
BAB III

Hasil dan Pembahasan

A. Temuan
Hasil temuan yang dilakukan secara sistematis diperoleh sejumlah sejumlah artikel
yang diterbitkan tahun 2000-2020. Dari 9 artikel yang terpilih didapatkan hasil 9 artikel
menggunakan desain penelitian kuantitatif. Artikel yang didapat berasal dari 1 artikel
dari Kanada, 2 artikel dari Norwegia, 1 artikel dari Selandia Baru, 1 artikel dari Swedia,
1 artikel dari Hongaria, 1 artikel dari Amerika Serikat, 2 artikel dari Belanda.
B. Hasil dan Pembahasan
1. Dampak hyperemesis gravidarum pada hasil kehamilan
a. BBLR dan Prematur (Dodds., L, Fell., D., B, K. S. Joseph, Allen., V., N, 2006)
Hal ini dikaitkan karena, wanita dengan hyperemesis memiliki resiko 2 kali
lipat lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan kehamilan kurang dari 7 kg
(15,4 lb) dibandingkan wanita tanpa hyperemesis. Peneliti menemukan
peningkatan resiko untuk setiap hasil neonatal yang diperiksa di antara
subkelompok dengan hiperemesis dan penambahan berat badan rendah. Tingkat
kelahiran premature 3 kali lebih tinggi di antara wanita dengan hiperemesis yang
kenaikan berat badannya kurang dari 7 kg (15,4 lb) dibandingkan dengan wanita
yang tidak memiliki hyperemesis.
Tidak ada bukti peningkatan risiko pada salah satu hasil ini di antara wanita
dengan hiperemesis tetapi dengan kenaikan berat badan 7 kg atau lebih. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hasil buruk pada bayi yang terkait dengan
hiperemesis adalah konsekuensi dari, dan sebagian besar terbatas pada, wanita
dengan kenaikan berat badan ibu yang buruk (kurang dari 7 kg).
b. Pengulangan hyperemesis gravidarum lintas generasi (Vikanes et al., 2010)
Hasil penelitian ini menunjukkan resiko yan menurun antargenerasi yang
berulang yang diturunkan melalui ibu kepada anak perempuan. Anak perempuan
yang lahir setelaah kehamilan dipersulit HEG memiliki resiko 3% mengalami
HEG, sedangkan wanita yang dilahirkan setelah kehamilan yang tidak terkena
memiliki resiko 1,1%. Resiko untuk wanita pasangan anak laki-laki yang lahir
setelah kehamilan dengan HEG memiliki resiko 1,2%. Temuan ini menunjukkan
bahwa mungkin ada aspek genetic untuk HEG yang melibatkan gen ibu dan
janin, meskipun faktor lingkunga dan lainnnya tidak dapat dikesampingkan.
Kesimpulannya adalah HEG lebih dipengaruhi oleh genotype ibu
dibandingkan dengan genotype janin.
c. Pengurangan sensitivitas insulin pada anak di masa kecil (Ayyavoo et al., 2013)
Studi ini memberikan bukti dari hasil metabolisme jangkan panjang yang
merugikan pada keturunan ibu yang menderita HEG parah. Belum ada penelitian
yang meneliti konsekuensi jangka panjang dari penurunan sensitivitas insulin
pada anak-anak. Namun, studi longitudinal pada orang dewasa menunjukkan
bahwa penurunan sensitivitas insulin dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena
diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker
bertahun-tahun kemudian.
Studi ini menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar HEG tampaknya
memiliki kelainan terisolasi dari sensitivitas insulin yang berkurang, sehingga
pembuangan glukosa secara keseluruhan tampak normal seperti yang ditunjukkan
oleh indeks disposisi. Konsentrasi insulin puasa yang lebih tinggi pada anak-anak
yang terpapar HEG dikaitkan dengan konsentrasi IGFBP-1 serum yang lebih
rendah. Resistensi insulin menyebabkan peningkatan sekresi portal insulin, yang
menekan konsentrasi IGFBP-1. Hiperinsulinemia dan IGFBP-1 yang rendah juga
dikaitkan dengan kemungkinan peningkatan penyakit kardiovaskular.
d. Risiko solusio plasenta dan peningkatan risiko kelahiran small for gestational
age (SGA) (Bolin et al., 2013) dan (Vandraas et al., 2013)
Studi ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat pada
peningkatan resiko preeklamsi, solusio plasenta dan kelahiran SGA pada wanita
dengan HEG di semester dua.
e. Memberikan efek perlindungan terhadap resiko bibir sumbing pada bayi baru
lahir (Czeizel et al., 2003)
Hal ini dikaitkan karena adanya penyebab mual dan muntah berhubungan
dengan kadar darah yang lebih tinggi dari hCG dan pada hormone steroid,
progesterone dan estradiol. Level puncak hCG terjadi pada sekitar 4-5 minggu
kehamilan (periode embriologis pembentukan sumbing) dan menurun pada
minggu ke 12 kehamilan. Hal ini dapat menerangkan bahwa distribusi rasial bayi
baru lahir dengan celah mulut konsisten dengan rendahnya tingkat gonadotropin
dan estrogen.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa hiperemesis
gravidudum memberikan efek perlindungan terhadap risiko celah mulut pada
bayi baru lahir.
f. Keterlambatan perkembangan saraf pada anak-anak (Q. M. S. Fejzo et al., 2015)
Anak-anak yang terpapar HEG dalam rahim memiliki peningkatan 3,28 kali
lipat dalam kemungkinan diagnosis perkembangan saraf termasuk gangguan
perhatian, keterlambatan belajar, gangguan sensorik, dan keterlambatan bicara
dan bahasa ( P < 0,0005). Di antara karakteristik kehamilan HEG, hanya
timbulnya gejala awal (sebelum usia kehamilan 5 minggu) secara signifikan
terkait dengan keterlambatan perkembangan saraf. Penelitian ini tidak
menemukan bukti untuk peningkatan risiko 13 gangguan emosional, perilaku,
dan pembelajaran, termasuk autisme, gangguan intelektual, dan gangguan obsesif
kompulsif. Namun, penelitian ini tidak cukup memadai untuk mendeteksi kondisi
langka. Pengobatan, perawatan, dan kelahiran prematur tidak dikaitkan dengan
peningkatan risiko keterlambatan perkembangan saraf.
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa wanita dengan HEG
berisiko signifikan memiliki anak dengan keterlambatan perkembangan saraf.
Perawatan antiemetik yang umum tidak terkait dengan keterlambatan
perkembangan saraf, tetapi gejala awal mungkin berperan. Ada kebutuhan
mendesak untuk mengatasi apakah pengobatan agresif yang meliputi suplemen
vitamin dan nutrisi pada wanita dengan gejala awal mual berat kehamilan
mengurangi risiko keterlambatan perkembangan saraf.
g. Tekanan darah yang meningkat (Grooten et al., 2015)
Penelitian ini menemukan bahwa anak yang dilahirkan oleh ibu yang
menderita penurunan berat badan yang parah selama separuh usia kehamilan,
memiliki kecenderungan penurunan berat badan lahir dan BMI yang lebih tinggi
dan tekanan darah sedikit meningkat pada usia 5-6 tahun.
h. Perkembangan otak janin yang abnormal (Koren et al., 2018)
Dalam jurnal ini disimpulan bahwa ada bukri hubungan yang kuat bahwa
HEG mengganggu perkembangan otak dalam rahim.
Daftar Putaka

ACOG. (2018). Clinical Management Guidelines for Obstetrician – Gynecologists,

2018(September 2015), 15–30.

Ayyavoo, A., Derraik, J. G. B., Hofman, P. L., Biggs, J., Bloomfield, F. H., Cormack, B. E.,

… Cutfield, W. S. (2013). Severe hyperemesis gravidarum is associated with reduced

insulin sensitivity in the offspring in childhood. Journal of Clinical Endocrinology and

Metabolism, 98(8), 3263–3268. https://doi.org/10.1210/jc.2013-2043

Bai, G., Korfage, I. J., Groen, E. H., Jaddoe, V. W. V, Mautner, E., & Raat, H. (2016).

Associations between Nausea , Vomiting , Fatigue and Health-Related Quality of Life of

Women in Early Pregnancy : The Generation R Study, 1–14.

https://doi.org/10.1371/journal.pone.0166133

Bolin, M., Åkerud, H., Cnattingius, S., Stephansson, O., & Wikström, A. K. (2013).

Hyperemesis gravidarum and risks of placental dysfunction disorders: A population-

based cohort study. BJOG: An International Journal of Obstetrics and Gynaecology,

120(5), 541–547. https://doi.org/10.1111/1471-0528.12132

Czeizel, A. E., Sárközi, A., & Wyszynski, D. F. (2003). Protective effect of hyperemesis

gravidarum for nonsyndromic oral clefts. Obstetrics and Gynecology, 101(4), 737–744.

https://doi.org/10.1016/S0029-7844(02)03125-3

Dodds., L, Fell., D., B, K. S. Joseph, Allen., V., N, and B. B. (2006). Outcomes of

Pregnancies Complicated by Hyperemesis Gravidarum. Journal. Bowman Gray School

of Medicine, 107(4), 170–180.

Ellilä, P., Laitinen, L., Nurmi, M., Rautava, P., & Koivisto, M. (2018). European Journal of
Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology Nausea and vomiting of

pregnancy : A study with pregnancy-unique quanti fi cation of emesis questionnaire.

European Journal of Obstetrics and Gynecology, 230, 60–67.

https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2018.09.031

Fejzo, M. S., Ann, S., Wilson, M., Wang, W., Macgibbon, K., Romero, R., & Goodwin, T.

M. (2008). European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology

High prevalence of severe nausea and vomiting of pregnancy and hyperemesis

gravidarum among relatives of affected individuals, 141, 13–17.

https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2008.07.003

Fejzo, Q. M. S., Magtira, A., Paik, F., Macgibbon, K., & Mullin, P. M. (2015). European

Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology Neurodevelopmental

delay in children exposed in utero to hyperemesis gravidarum. European Journal of

Obstetrics and Gynecology, 1–6. https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2015.03.028

Grooten, I. J., Painter, R. C., Pontesilli, M., Van Der Post, J. A. M., Mol, B. W. J., Van

Eijsden, M., … Roseboom, T. J. (2015). Weight loss in pregnancy and cardiometabolic

profile in childhood: Findings from a longitudinal birth cohort. BJOG: An International

Journal of Obstetrics and Gynaecology, 122(12), 1664–1673.

https://doi.org/10.1111/1471-0528.13042

Koot, M. H., Grooten, I. J., Sebert, S., Koiranen, M., Järvelin, M. R., Kajantie, E., …

Roseboom, T. J. (2017). Hyperemesis gravidarum and cardiometabolic risk factors in

adolescents: a follow-up of the Northern Finland Birth Cohort 1986. BJOG: An

International Journal of Obstetrics and Gynaecology, 124(7), 1107–1114.

https://doi.org/10.1111/1471-0528.14534

Koren, G., Ornoy, A., & Berkovitch, M. (2018). Hyperemesis gravidarum — Is it a cause of

abnormal fetal brain development ? Reproductive Toxicology, 79(January), 84–88.


https://doi.org/10.1016/j.reprotox.2018.06.008

Lee, N. M. (2011). N a u s e a a n d Vo m i t i n g o f P re g n a n c y Nausea Vomiting

Pregnancy Hyperemesis gravidarum. Gastroenterology Clinics of NA, 40(2), 309–334.

https://doi.org/10.1016/j.gtc.2011.03.009

Mcparlin, C., Donnell, A. O., Robson, S. C., Beyer, F., Moloney, E., Bryant, A., … Vale, L.

(2016). Treatments for Hyperemesis Gravidarum and Nausea and Vomiting in

Pregnancy A Systematic Review, 316(13), 1392–1401.

https://doi.org/10.1001/jama.2016.14337

Nazik, E., & Eryilmaz, G. (2013). Incidence of pregnancy-related discomforts and

management approaches to relieve them among pregnant women, 1736–1750.

https://doi.org/10.1111/jocn.12323

Ng, Q. X., Venkatanarayanan, N., Lee, M., Qing, Z., Yih, C., Ho, X., & Mo, Y. (2017). A

meta- analysis of the association between Helicobacter pylori ( H . pylori ) infection and

hyperemesis gravidarum. File:///Users/Mutiarasolechah/Downloads/Nausea and

Vomiting of Pregnancy/Jafari-Dehkordi2017.Pdf, 1–11.

https://doi.org/10.1111/hel.12455

Niebyl, J. R. (2010). Nausea and Vomiting in Pregnancy, 1544–1550.

RN, A. E., Caroline Maltepe Rada Boskovic, Koren, & Gideon. (2007). Motherisk Update,

53, 2109–2111.

Simsek, G., & Bayar, N. (2014). Marked changes in olfactory perception during early

pregnancy : a prospective case – control study, 1–4. https://doi.org/10.1007/s00405-014-

3147-7

Vandraas, K. F., Vikanes, Å. V, Støer, N. C., Vangen, S., Magnus, P., & Grjibovski, A. M.

(2013). Is hyperemesis gravidarum associated with placental weight and the placental

weight-to-birth weight ratio ? A population-based Norwegian cohort study. Placenta,


34(11), 990–994. https://doi.org/10.1016/j.placenta.2013.08.001

Vikanes, Å., Skjærven, R., Grjibovski, A. M., Gunnes, N., Vangen, S., & Magnus, P. (2010).

Recurrence of hyperemesis gravidarum across generations: Population based cohort

study. BMJ (Online), 340(7755), 1071. https://doi.org/10.1136/bmj.c2050

Wibowo, N., Purwosunu, Y., Sekizawa, A., & Farina, A. (2012). International Journal of

Gynecology and Obstetrics Vitamin B 6 supplementation in pregnant women with

nausea and vomiting. International Journal of Gynecology and Obstetrics, 116(3), 206–

210. https://doi.org/10.1016/j.ijgo.2011.09.030

Anda mungkin juga menyukai