BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil dan memiliki efek negative pada kualitas hidup
mereka. Pada trimester pertama terdapat tiga keluhan yang paling banyak dikeluhkan
oleh perempuan hamil, yaitu: mual muntah, kelelahan dan nyeri payudara, sedangkan
keluhan pada trimester kedua dan ketiga, yaitu: polyuria, kelelahan dan heart burn
Mual dan muntah atau Nausea and vomiting in pregnancy (NVP) atau emesis
diperkirakan dialami 70-80% perempuan hamil (Lee & Saha, 2011). Gejala mual dan
muntah pada kehamilan biasanya dimulai pada usia kehamilan 6 minggu sampai 8
minggu dan akan mereda pada usia kehamilan 20 minggu, untuk kasus yang parah yaitu
hyperemesis gravidarum mungkin memerlukan rawat inap yang lama dan dukungan dari
nutrisi enteral atau parenteral (Niebyl, 2010). Menurut hasil penelitian (Ellilä, Laitinen,
Nurmi, Rautava, & Koivisto, 2018) secara keseluruhan sebanyak 88,0% perempuan
melaporkan beberapa tingkat NVP, diantaranya yaitu 6,4% parah, 52,2% sedang dan
29,4% ringan.
Tingkat global kejadian NVP dilaporkan berkisar antara 35-91%, dengan tingkat
rata-rata meta-analitik adalah 69,4% (Einarson et al, 2013). Perempuan dari etnis Asia
dan Timur Tengah dilaporkan memiliki tingkat pravalensi NVP yang lebih tinggi
sebanyak 10% (M. S. Fejzo et al., 2008). Di Belanda angka kejadian NVP adalah
sebanyak 33,6% pada perempuan yang mengalami mual setiap hari dan 9,6% pada
perempuan yang mengalami tambahan episode muntah (Bai et al., 2016), di Turki NVP
termasuk dalam tiga keluhan yang paling banyak dilaporkan dengan presentase kejadian
87,8% (Nazik & Eryilmaz, 2013), di Indonesia sendiri terdapat 50-90% kasus NVP yang
Nausea and vomiting in pregnancy (NVP) adalah gejala yang wajar terjadi pada
ibu hamil tetapi gejala itu menjadi sangat membahayakan jika menjadi hyperemesis
gravidarum (HEG) atau mual muntah terus menerus yang bisa mengakibatkan kematian
0,3% hingga 3% wanita hamil dan ditandai oleh muntah intrakabel, dehidrasi,
dan penurunan berat badan (ACOG, 2018), pada beberapa perempuan juga menderita
secara psikologis (frustasi, dendam dan depresi) dan beberapa diantaranya memutuskan
untuk mengakhiri kehamilan mereka daripada mentoleransi gejala yang parah (RN,
Caroline Maltepe Rada Boskovic, Koren, & Gideon (2007) dikoreksi oleh CFP (2019),
negara , di Swedia kejadian HEG mulai dari 0,3% (Kallen B, 1987), di Amerika Serikat
1,2% (Einarson TR, Piwko C, Koren G. Prevalence, 2013) dan 3,6% di Jepang (Matsuo
HEG merupakan salah satu penyebab kematian ibu di D. Penyebab kematian ibu yang
paling banyak ditemukan di DIY adalah karena masalah jantung (8), emboli (1), syok
(3), Tb (1), HIV (1), Pneumoni (1), DBD (1), MODS (1), Anemia hemolitik autoimun
(1), Hiperemesis gravidarum (1) dan belum diketahui (1) (Dinkes DIY, 2017).
Etilogi NVP pada kehamilan belum jelas, meskipun banyak teori logis yan telah
predisposisi psikologis (ACOG, 2018), tingkat sirkulasi vitamin B6 yang lebih rendah
(Wibowo, Purwosunu, Sekizawa, & Farina, 2012), infeksi Helicobacter pylori (Ng et al.,
2017), perubahan signifikan dalam kinerja penciuman (Simsek & Bayar, 2014) dan
penyebab lainnya.
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Proses ini dilakukan selama rentang timester
pertama, trimester kedua dan trimester ketiga, sehingga ibu hamil dapat menyampaikan
upaya menurunkan kematian ibu dan kematian anak adalah puskesmas melaksanakan
kelas ibu hamil dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
kebidanan yang tepat dan aman untuk mengatasi keluhan-keluhan yang terjadi pada ibu
hamil (Jannah & Nurul, 2012). Bidan memiliki wewenang dalam memberikan pelayanan
ke-3 yang menyebutkan bahwa bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi untuk
atau rujukan dari komplikasi tertentu. Bidan sebagai tenaga kesehatan mempunyai
kewenangan mandiri dalam melaksanakan asuhan pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum grade I.
Dalam sistematis review ada beberapa pengobatan untuk mual dan muntah yaitu:
doxylamine (gejala sedang) dikaitkan dengan peningkatan mual dan muntah dalam
gejala untuk semua keparahan mual dan muntah dalam kehamilan dan hiperemesis
gravidarum, dan kortikosteroid dikaitkan dengan efek menguntungkan pada kasus yang
selama kehamilannya. Sebagian besar wanita yang pulih dari HEG dengan baik, ada
bukti nyata tentang peningkatan resiko pada hasil kehamilan. Hasil kehamilan yang
nutrisi ekstrim yang terkait dengan kehamilan, memiliki peran penting pada kualitas
hidup janinnya kelak. Oleh karena itu dalam ulasan ini kami ingin mengevaluasi bukti
yang muncul bahwa HEG memberikan dampak yang merugikan terhadap hasil
kehamilan.
B. Pertanyaan Penelitian
Tujuan umum dari scoping review ini adalah untuk mereview dan menyimpulkan
E. Ruang Lingkup
Materi yang diriview dalam scoping review ini yaitu membahas tentang dampak-
Tinjauan Pustaka
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan
review artikel, yaitu Dampak dari Hyperemesis Gravidarum pada hasil kehamilan. Pada
Scoping Review ini penulis ingin menguraikan apakah Hyperemesis Gravidarum akan
pada hasil kehamilan yang dapat mempengaruhi kesehatan anak ketika dewasa.
kehamilan.
(n = 17)
ring
ness
iate
5 Protective Effect of Hongaria Tujuan dari Kuantutativ Kohort retrospektif 1368 bayi Lebih sedikit ibu dari
Hyperemesis penelitian ini e study 1. Data sekunder bayi baru lahir dengan
Gravidarum for adalah untuk didapatkan dari sumbing oral memiliki
Nonsyndromic Oral mengevaluasi catatan kumpulan hiperemesis
Clefts (Czeizel, Sárközi, apakah data abnormalitas gravidarum onset dini
& Wyszynski, 2003) hyperemesis bawaan Hongaria daripada ibu kontrol
gravidarum yang berbasis (bibir sumbing dengan
menurunkan negara. atau tanpa langit-langit
resiko 2. Data ibu dari mulut sumbing: 83
Nonsyndromic subjek dan control kasus dan 121 kontrol,
Oral Clefts atau diperoleh dari 3 rasio odds [OR] 0,67,
bibir sumbing dan sumber, yaitu: interval kepercayaan
untuk menguji a. Buku catatan 95% [CI] 0,50, 0,89;
hubungan antara prenatal, langit-langit mulut
hiperemesis persalinan dan sumbing: 42 kasus dan
gravidarum, berat semua catatan 64 kontrol, OR 0,63,
lahir, dan usia medis lainnya 95% CI 0,42, 0,94).
kehamilan. mengenai Penggunaan
penyakit dimenhydrinate lebih
mereka atau umum di antara ibu
anomaly dari subyek dengan
bawaan anak. langit-langit mulut
b. Kuisioner sumbing (OR 2,47,
terstruktur 95% CI 1,11, 5,49),
c. Wawancara sedangkan zat besi
oleh perawat tampaknya memiliki
distrik regional. efek perlindungan
terhadap kondisi ini
(OR 0,26, 95% CI
0,09, 0,80) . Usia
kehamilan dan berat
lahir tidak secara
signifikan terkait
dengan hiperemesis
gravidarum. Studi ini
menunjukkan bahwa
hiperemesis gravi-
darum memberikan
efek perlindungan
terhadap risiko celah
mulut pada bayi baru
lahir.
6 Neurodevelopmental Amerika Tujuan dari Kuantitative Kohort retrospektif 292 perempuan Anak-anak yang
delay in children Serikat penelitian ini study terpapar dalam rahim
exposed in utero to adalah untuk 1. Pasien yang HG memiliki
hyperemesis menentukan memenuhi syarat peningkatan 3,28 kali
gravidarum (Q. M. S. frekuensi direkrut terutama lipat dalam
Fejzo, Magtira, Paik, gangguan melalui iklan di kemungkinan diagnosis
Macgibbon, & Mullin, emosional, situs Web Yayasan perkembangan saraf
2015) perilaku, dan Pendidikan dan termasuk gangguan
pembelajaran pada Penelitian perhatian,
anak-anak yang Hyperemesis di keterlambatan belajar,
terpapar dalam www.HelpHer.org gangguan sensorik, dan
kandungan antara 2007 dan keterlambatan bicara
hiperemesis 2011. dan bahasa (P
gravidarum (HG) 2. Kriteria inklusi <0,0005). Di antara
dan untuk untuk kasus ini karakteristik kehamilan
mengidentifikasi adalah diagnosis HG, hanya timbulnya
faktor prognostik HG dalam gejala awal (sebelum
untuk gangguan kehamilan pertama kehamilan 5 minggu)
ini. dan pengobatan yang secara signifikan
dengan cairan IV terkait dengan
. dan / atau total keterlambatan
nutrisi parenteral / perkembangan saraf.
selang pemberian Kami tidak
nasogastrik, diatas menemukan bukti
18 tahun, memiliki untuk peningkatan
anak dan risiko gangguan emosi,
kehamilan tunggal. perilaku, dan
pembelajaran,
termasuk autisme,
gangguan intelektual,
dan gangguan obsesif-
kompulsif. Namun,
penelitian ini tidak
cukup kuat untuk
mendeteksi kondisi
langka. Obat-obatan,
perawatan, dan
kelahiran prematur
tidak dikaitkan dengan
peningkatan risiko
keterlambatan
perkembangan saraf.
7 Weight loss in Belanda Tujuan dari Kuantitative Kohort retrospektif 7818 pasangan Hasil SWL terjadi pada
pregnancy and penelitian ini study 1. Data studi ini ibu-anak 6,8% kasus. Wanita
cardiometabolic profile adalah Untuk didapatkan dari dengan SWL memiliki
in childhood: findings menyelidiki profile Amsterdam tingkat kelahiran
from a longitudinal konsekuensi Born Children and prematur yang serupa
birth cohort (Grooten et penurunan berat their Development dibandingkan dengan
al., 2015) badan pada (ABCD). Studi wanita tanpa keluhan
kehamilan pada ABCD adalah ini (disesuaikan OR
hasil kehamilan kohort kelahiran 1,1, 95% CI 0,7, 1,7).
dan profil prospektif besar Berat lahir (perbedaan
kardiometabolik di yang didirikan pada yang disesuaikan - 31
masa kecil. tahun 2003. g, 95% CI 76, 15) dan
2. Bidan merekrut BMI pada 5 - Usia 6
wanita hamil yang tahun (perbedaan yang
tinggal di disesuaikan 0,2 kg / m
Amsterdam antara 2, 95% CI 0,0, 0,5)
Januari 2003 dan serupa pada anak-anak
Maret 2004 untuk yang lahir dari ibu
mengambil bagian dengan SWL dan tanpa
dalam penelitian ini. SWL, tetapi tekanan
3. Sebanyak 8266 darah meningkat.
wanita hamil yang Untuk tekanan darah
telah direkrut diastolik, hubungan ini
menanggapi tidak tergantung pada
kuesioner tentang pembaur (perbedaan
gaya hidup, yang disesuaikan 1,4
kesehatan, mmHg, 95% CI 0,4,
lingkungan, tekanan 2,4). Kadar lipid dan
psikososial dan latar glukosa tidak berbeda
belakang etnis. secara signifikan antara
4. Informasi tentang kelompok-kelompok
kehamilan dan hasil ini.
neonatal diberikan
melalui perawat
kebidanan melalui
hubungan dengan
Dutch Perinatal
Registry (PRN) dan
Pendaftaran
Perawatan
Kesehatan Remaja.
5. Selanjutnya,
kuesioner neonatal
dikirim 3 bulan
postpartum (fase 2).
6. Setelah 5 tahun,
6.161 ibu didekati
untuk
menindaklanjuti
anak mereka.
Pengurangan jumlah
tindak lanjut ini
sebagian besar
disebabkan oleh
alamat atau migrasi
yang tidak bisa
dilacak. Secara
keseluruhan, 4488
ibu mengembalikan
kuesioner dan
memberikan
persetujuan untuk
tindak lanjut. Hal ini
menghasilkan 3.321
pemeriksaan fisik
dan sampel darah
puasa juga diambil
dalam sampel 2108
anak-anak (fase 3).
8 Hyperemesis Belanda Untuk Kuantitative Kohort retrospektif 9479 orang anak Hasil Analisis regresi
gravidarum and menyelidikan study 1. NFBC1986 6462 orang multivariat tidak
cardiometabolic risk konsekuensi merekrut wanita anak menunjukkan
factors in adolescents: a jangka panjang diprovinsi Oulu dan perbedaan dalam BMI
follow-up of the paparan Lapland yang keturunan (kg / m 2;
Northern Finland Birth hyperemesis melahirkan pada perbedaan persentase
Cohort 1986 (Koot et gravidarum pada tanggal 1 Juli 1985 yang disesuaikan HG
al., 2017) saat kehamilan dan 30 Juni 1986. versus referensi, 2.2;
dengan resiko 2. Secara total 95% CI 0,1, 4,6),
kardiometabolik didapatkan 9362 tekanan darah sistolik
terhadap prenatal maternal dan 9479 (perbedaan yang
bayi. disesuaikan 2,1 mmHg;
3. Data NFBC1986 95% CI 1,5, 5,6), dan
dikumpulkan secara glukosa darah puasa
prospektif pada (mmol /l ; perbedaan
kunjungan antenatal persentase yang
pertama dan disesuaikan, 2,3; 95%
seterusnya. CI 0,6, 5,4), antara
4. Ibu mengisi remaja yang lahir dari
kuesioner tentang ibu dengan dan tanpa
latar belakang ibu. HG.
5. Data tentang
kunjungan antenatal,
kelahiran dirumah
sakit dan hasil
kelahiran diperoleh
dari pusat kesehatan
bersalin dan catatan
medis rumah sakit .
6. Kohort ini
ditindaklanjuti pada
tahun 2002 ketika
keturunannya
mencapai usia 16
tahun. Tindak lanjut
difokuskan pada
kesehatan dan
kesejahteraan anak.
Remaja dan orang
tua mereka
memberikan
persetujuan untuk
menggunakan data
mereka untuk
penelitian ilmiah.
peneliti hanya
memasukkan
kehamilan tunggal
yang masih hidup.
9 Is hyperemesis Norwegia Untuk Kuantitative Kohort retrospektif 2589 orang wanita Prevalensi HG adalah
gravidarum associated mengeksplorasi study 1. Data didapatkan dari 1,2%. Wanita dengan
with placental weight hubungan antara MBRN, yang HG dan anak
and the placental HEG dengan berat didirikan pada tahun perempuan memiliki
weight-to-birth weight plasenta dalam 1967. risiko signifikan lebih
ratio? A population- kohort berbasis 2. Semua kelahiran tinggi dari rasio PW /
based Norwegian populasi tunggal dari wanita BW di atas persentil
cohort study (Vandraas primipara. ke-90 (OR 1 OR4 1,17,
et al., 2013) 3. Wanita yang 95% CI: 1,03e1,34).
terdaftar dengan Rasio HG dan PW /
kondisi klinis terkait BW di bawah persentil
dengan kelainan ke-10 berhubungan
plasenta terbalik (OR 1⁄4 0,70,
dikeluarkan. 95% CI: 0,56e0,89).
4. Analisis bivariat Untuk anak laki-laki
antara HG dan pada tidak ada hubungan
berat plasenta dan yang diamati untuk
rasio PW / BW rasio HG dan PW / BW
berada di bawah di bawah 10 atau di
atau di atas persentil atas persentil ke-90.
ke-10 dilakukan
dengan
menggunakan uji
Pearson Chi Square.
Analisis serupa
dilakukan untuk
persentil ke-90.
Nilai p <0,05
ditetapkan sebagai
cut-off untuk
signifikansi statistik.
5. Variabel hasil
kemudian dianalisis
baik secara kontinu
(gram) dan hasil
dikotom
menggunakan
masing-masing
analisis regresi linier
dan logistik. Dalam
analisis regresi
logistik kami
mengkategorikan
berat plasenta dan
rasio PW / BW baik
di bawah persentil
ke-10 atau di atas
persentil ke-90.
6. Rasio odds dan rasio
odds dihitung
sebagai estimasi
risiko relatif dengan
interval kepercayaan
95% (CI). SPSS
untuk windows
v.20.0 (SPSS Inc.,
Chicago, IL)
digunakan untuk
semua perhitungan.
BAB III
A. Temuan
Hasil temuan yang dilakukan secara sistematis diperoleh sejumlah sejumlah artikel
yang diterbitkan tahun 2000-2020. Dari 9 artikel yang terpilih didapatkan hasil 9 artikel
menggunakan desain penelitian kuantitatif. Artikel yang didapat berasal dari 1 artikel
dari Kanada, 2 artikel dari Norwegia, 1 artikel dari Selandia Baru, 1 artikel dari Swedia,
1 artikel dari Hongaria, 1 artikel dari Amerika Serikat, 2 artikel dari Belanda.
B. Hasil dan Pembahasan
1. Dampak hyperemesis gravidarum pada hasil kehamilan
a. BBLR dan Prematur (Dodds., L, Fell., D., B, K. S. Joseph, Allen., V., N, 2006)
Hal ini dikaitkan karena, wanita dengan hyperemesis memiliki resiko 2 kali
lipat lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan kehamilan kurang dari 7 kg
(15,4 lb) dibandingkan wanita tanpa hyperemesis. Peneliti menemukan
peningkatan resiko untuk setiap hasil neonatal yang diperiksa di antara
subkelompok dengan hiperemesis dan penambahan berat badan rendah. Tingkat
kelahiran premature 3 kali lebih tinggi di antara wanita dengan hiperemesis yang
kenaikan berat badannya kurang dari 7 kg (15,4 lb) dibandingkan dengan wanita
yang tidak memiliki hyperemesis.
Tidak ada bukti peningkatan risiko pada salah satu hasil ini di antara wanita
dengan hiperemesis tetapi dengan kenaikan berat badan 7 kg atau lebih. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hasil buruk pada bayi yang terkait dengan
hiperemesis adalah konsekuensi dari, dan sebagian besar terbatas pada, wanita
dengan kenaikan berat badan ibu yang buruk (kurang dari 7 kg).
b. Pengulangan hyperemesis gravidarum lintas generasi (Vikanes et al., 2010)
Hasil penelitian ini menunjukkan resiko yan menurun antargenerasi yang
berulang yang diturunkan melalui ibu kepada anak perempuan. Anak perempuan
yang lahir setelaah kehamilan dipersulit HEG memiliki resiko 3% mengalami
HEG, sedangkan wanita yang dilahirkan setelah kehamilan yang tidak terkena
memiliki resiko 1,1%. Resiko untuk wanita pasangan anak laki-laki yang lahir
setelah kehamilan dengan HEG memiliki resiko 1,2%. Temuan ini menunjukkan
bahwa mungkin ada aspek genetic untuk HEG yang melibatkan gen ibu dan
janin, meskipun faktor lingkunga dan lainnnya tidak dapat dikesampingkan.
Kesimpulannya adalah HEG lebih dipengaruhi oleh genotype ibu
dibandingkan dengan genotype janin.
c. Pengurangan sensitivitas insulin pada anak di masa kecil (Ayyavoo et al., 2013)
Studi ini memberikan bukti dari hasil metabolisme jangkan panjang yang
merugikan pada keturunan ibu yang menderita HEG parah. Belum ada penelitian
yang meneliti konsekuensi jangka panjang dari penurunan sensitivitas insulin
pada anak-anak. Namun, studi longitudinal pada orang dewasa menunjukkan
bahwa penurunan sensitivitas insulin dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena
diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker
bertahun-tahun kemudian.
Studi ini menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar HEG tampaknya
memiliki kelainan terisolasi dari sensitivitas insulin yang berkurang, sehingga
pembuangan glukosa secara keseluruhan tampak normal seperti yang ditunjukkan
oleh indeks disposisi. Konsentrasi insulin puasa yang lebih tinggi pada anak-anak
yang terpapar HEG dikaitkan dengan konsentrasi IGFBP-1 serum yang lebih
rendah. Resistensi insulin menyebabkan peningkatan sekresi portal insulin, yang
menekan konsentrasi IGFBP-1. Hiperinsulinemia dan IGFBP-1 yang rendah juga
dikaitkan dengan kemungkinan peningkatan penyakit kardiovaskular.
d. Risiko solusio plasenta dan peningkatan risiko kelahiran small for gestational
age (SGA) (Bolin et al., 2013) dan (Vandraas et al., 2013)
Studi ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat pada
peningkatan resiko preeklamsi, solusio plasenta dan kelahiran SGA pada wanita
dengan HEG di semester dua.
e. Memberikan efek perlindungan terhadap resiko bibir sumbing pada bayi baru
lahir (Czeizel et al., 2003)
Hal ini dikaitkan karena adanya penyebab mual dan muntah berhubungan
dengan kadar darah yang lebih tinggi dari hCG dan pada hormone steroid,
progesterone dan estradiol. Level puncak hCG terjadi pada sekitar 4-5 minggu
kehamilan (periode embriologis pembentukan sumbing) dan menurun pada
minggu ke 12 kehamilan. Hal ini dapat menerangkan bahwa distribusi rasial bayi
baru lahir dengan celah mulut konsisten dengan rendahnya tingkat gonadotropin
dan estrogen.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa hiperemesis
gravidudum memberikan efek perlindungan terhadap risiko celah mulut pada
bayi baru lahir.
f. Keterlambatan perkembangan saraf pada anak-anak (Q. M. S. Fejzo et al., 2015)
Anak-anak yang terpapar HEG dalam rahim memiliki peningkatan 3,28 kali
lipat dalam kemungkinan diagnosis perkembangan saraf termasuk gangguan
perhatian, keterlambatan belajar, gangguan sensorik, dan keterlambatan bicara
dan bahasa ( P < 0,0005). Di antara karakteristik kehamilan HEG, hanya
timbulnya gejala awal (sebelum usia kehamilan 5 minggu) secara signifikan
terkait dengan keterlambatan perkembangan saraf. Penelitian ini tidak
menemukan bukti untuk peningkatan risiko 13 gangguan emosional, perilaku,
dan pembelajaran, termasuk autisme, gangguan intelektual, dan gangguan obsesif
kompulsif. Namun, penelitian ini tidak cukup memadai untuk mendeteksi kondisi
langka. Pengobatan, perawatan, dan kelahiran prematur tidak dikaitkan dengan
peningkatan risiko keterlambatan perkembangan saraf.
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa wanita dengan HEG
berisiko signifikan memiliki anak dengan keterlambatan perkembangan saraf.
Perawatan antiemetik yang umum tidak terkait dengan keterlambatan
perkembangan saraf, tetapi gejala awal mungkin berperan. Ada kebutuhan
mendesak untuk mengatasi apakah pengobatan agresif yang meliputi suplemen
vitamin dan nutrisi pada wanita dengan gejala awal mual berat kehamilan
mengurangi risiko keterlambatan perkembangan saraf.
g. Tekanan darah yang meningkat (Grooten et al., 2015)
Penelitian ini menemukan bahwa anak yang dilahirkan oleh ibu yang
menderita penurunan berat badan yang parah selama separuh usia kehamilan,
memiliki kecenderungan penurunan berat badan lahir dan BMI yang lebih tinggi
dan tekanan darah sedikit meningkat pada usia 5-6 tahun.
h. Perkembangan otak janin yang abnormal (Koren et al., 2018)
Dalam jurnal ini disimpulan bahwa ada bukri hubungan yang kuat bahwa
HEG mengganggu perkembangan otak dalam rahim.
Daftar Putaka
Ayyavoo, A., Derraik, J. G. B., Hofman, P. L., Biggs, J., Bloomfield, F. H., Cormack, B. E.,
Bai, G., Korfage, I. J., Groen, E. H., Jaddoe, V. W. V, Mautner, E., & Raat, H. (2016).
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0166133
Bolin, M., Åkerud, H., Cnattingius, S., Stephansson, O., & Wikström, A. K. (2013).
Czeizel, A. E., Sárközi, A., & Wyszynski, D. F. (2003). Protective effect of hyperemesis
gravidarum for nonsyndromic oral clefts. Obstetrics and Gynecology, 101(4), 737–744.
https://doi.org/10.1016/S0029-7844(02)03125-3
Ellilä, P., Laitinen, L., Nurmi, M., Rautava, P., & Koivisto, M. (2018). European Journal of
Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology Nausea and vomiting of
https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2018.09.031
Fejzo, M. S., Ann, S., Wilson, M., Wang, W., Macgibbon, K., Romero, R., & Goodwin, T.
https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2008.07.003
Fejzo, Q. M. S., Magtira, A., Paik, F., Macgibbon, K., & Mullin, P. M. (2015). European
Grooten, I. J., Painter, R. C., Pontesilli, M., Van Der Post, J. A. M., Mol, B. W. J., Van
https://doi.org/10.1111/1471-0528.13042
Koot, M. H., Grooten, I. J., Sebert, S., Koiranen, M., Järvelin, M. R., Kajantie, E., …
https://doi.org/10.1111/1471-0528.14534
Koren, G., Ornoy, A., & Berkovitch, M. (2018). Hyperemesis gravidarum — Is it a cause of
https://doi.org/10.1016/j.gtc.2011.03.009
Mcparlin, C., Donnell, A. O., Robson, S. C., Beyer, F., Moloney, E., Bryant, A., … Vale, L.
https://doi.org/10.1001/jama.2016.14337
https://doi.org/10.1111/jocn.12323
Ng, Q. X., Venkatanarayanan, N., Lee, M., Qing, Z., Yih, C., Ho, X., & Mo, Y. (2017). A
meta- analysis of the association between Helicobacter pylori ( H . pylori ) infection and
https://doi.org/10.1111/hel.12455
RN, A. E., Caroline Maltepe Rada Boskovic, Koren, & Gideon. (2007). Motherisk Update,
53, 2109–2111.
Simsek, G., & Bayar, N. (2014). Marked changes in olfactory perception during early
3147-7
Vandraas, K. F., Vikanes, Å. V, Støer, N. C., Vangen, S., Magnus, P., & Grjibovski, A. M.
(2013). Is hyperemesis gravidarum associated with placental weight and the placental
Vikanes, Å., Skjærven, R., Grjibovski, A. M., Gunnes, N., Vangen, S., & Magnus, P. (2010).
Wibowo, N., Purwosunu, Y., Sekizawa, A., & Farina, A. (2012). International Journal of
nausea and vomiting. International Journal of Gynecology and Obstetrics, 116(3), 206–
210. https://doi.org/10.1016/j.ijgo.2011.09.030