Anda di halaman 1dari 2

Dalam lintasan sejarah peradaban manusia yang begitu masyhur hingga pada titik

kultuminasi akan melahirkan generasi bahkan menyebabkan lahirnya tatanan dan karakter
bangsa.
Salah satu pemicu tatanan dan pembentukan karakter bangsa adalah pendidikan yang
berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal, selalu berlandaskan pada tatanan adat dan budaya
yang telah diwariskan secara turun-temurun. Peradaban manusia karenanya tidak terlepas dari
sejarah dan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya secara turun-temurun dan menjadi
pedoman hidup serta masyarakat pengikutnya. Itu adalah budaya masyarakat itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut, masyarakat adat Bali sebagai negara dengan peradaban
budaya yang sangat terkenal dan berkualitas tinggi, merupakan pemilik peradaban budaya
yang berkualitas tinggi dan memiliki kekuatan untuk membentuk kehidupan dan karakter
kehidupannya.
Peradaban manusia dapat terjaga kuat jika ada wadah atau sarana yang bertujuan ikut
serta dalam pemeliharaannya.Salah satu sarana atau media yang paling cocok adalah dunia
pendidikan. Melalui pendidikan, nilai-nilai sejarah dan budaya Badung dapat dilestarikan dan
dikembangkan untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah, yang
mewakili karakter dan potensi daerahHal tersebut sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301) dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
Dalam Permendikbud Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Pasal 2 ayat (1)
mengatur bahwa Muatan Lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada Satuan
Pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan
lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan
dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.
Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Pasal 2 ayat
(2) mengatur bahwa Muatan Lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajarkan dengan
tujuan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diperlukan untuk :
a) mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya dan spiritual di
daerahnya, dan
b) melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna
bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Pada Pasal 4 ayat (1) mengatur tentang Muatan Lokal dapat berupa antara lain : a) seni
budaya, b) prakarya, c) pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan, d) bahasa, dan/atau e)
teknologi.
Pendidikan merupakan salah satu hak warga Negara, oleh karena itu Negara harus
mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu pendidikan dan
relevansi pendidikan dalam menghadapi tantangan sesuai perkembangan dan perubahan
kehidupan masyarakat lokal, nasional dan global sehingga penyelenggaraan pendidikan harus
dilakukan secara terencana, terarah, terpadu, sistematis dan berkesinambungan dalam satuan
Sistem Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai