Anda di halaman 1dari 28

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31


ayat (3) mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Atas dasar amanah tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 2),
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
(Pasal 3).

Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang memiliki


keanekaragaman multikultur (adat istiadat, tata cara, bahasa, kesenian,
kerajinan, keterampilan daerah, dll.) merupakan ciri khas yang
memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa. Keanekaragaman tersebut
harus dilestarikan dan dikembangkan dengan tetap mempertahankan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui upaya pendidikan. Pengenalan
keadaan lingkungan, sosial, dan budaya kepada peserta didik
memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan diri dengan
lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui
pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber
daya manusia yang pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik.

Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Atas Undang-


undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
merupakan bahan kajian yang dimaksudkan untuk membentuk
pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.
Dalam Pasal 77 N Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Muatan Lokal Mbojo SMA


1
Standar Nasional dinyatakan bahwa : (1) Muatan lokal untuk setiap
satuan pendidikan berisi muatan dan proses pembelajaran tentang
potensi dan keunikan lokal; (2) Muatan lokal dikembangkan dan
dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.
Selanjutnya, dalam Pasal 77P antara lain dinyatakan bahwa : (1)
Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi dan supervisi
pengelolaan muatan lokal pada pendidikan menengah; (2) Pemerintah
daerah kabupaten/kota melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan
muatan lokal pada pendidikan dasar; (3) Pengelolaan muatan lokal
meliputi penyiapan, penyusunan, dan evaluasi terhadap dokumen
muatan lokal, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru; dan (4)
Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi sepakat
menetapkan 1 (satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi
pengelolaan kurikulum pada pendidikan menengah dilakukan oleh
pemerintah daerah provinsi.
Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman
terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk
memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta
didik agar :
1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial,

dan budayanya;

2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan

mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan


masyarakat pada umumnya; dan

3. aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan


mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.

Tidak bisa dipungkiri bahawa dampak negatif dari globalisasi adalah


antara lain melemahnya pemehaman dan bahkan penerapan generasi
terkait dengan kearifan lokal termasuk didalamnya masalah bahasa,
budaya, dan lain-lain

Muatan Lokal Mbojo SMA


2
Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi baik sebagai
pengantar dan pendidikan maupun sebagai alat komunikasi secara
umum. Dalam fungsi sebagai sarana komunikasi itulah bahasa dapat
mengkomunikasikan apa saja, termasuk mengkomunikasikan hal hal
yang terkait dengan masalah sejarah, budaya, keterampilan, dan seni
daerah termasuk mengkomunikasikan bahasa daerah itu sendiri.
Dalam konteks itulah pengembangan kurikulum muatan lokal itu
menganut prinsip pembelajaran materi bahasa daerah terpadu dengan
mengintegrasikan materi sejarah, budaya, keterampilan, dan seni daerah
ke dalam pembelajaran bahasa daerah
Pengembangan kurikulum muatan lokal ini memiliki landasan yuridis,
filosofis, teoritis, dan empiris seperti dipaparkan dalam poin 1.2

I.2 Landasan Pengembangan Mulok Bahasa Daerah Terpadu

I.2.1 Landasan Yuridis


a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, berserta segala
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menegah Nasional;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahu 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan;
e. Pertauran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 79
Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013

I.2.2 Landasan Filosofis, Teoritis dan Empiris

Muatan Lokal Mbojo SMA


3
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Pasal 18 ayat (3) menegaskan
bahwa “Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas
(SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK),
dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang
sederajat. Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 Pasal 15 dikemukakan bahwa “Pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Lebih
lanjut, pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal
26 ayat (3) dikemukakan bahwa “Standar kompetensi lulusan
pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan
yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.
Mengingat pentingnya peranan kurikulum dalam pendidikan,
maka dalam penyusunannya harus mengacu pada landasan yang
kokoh dan kuat. Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya
diperlukan bagi para penyusun kurikulum (makro) atau
kurikulum tertulis yang sering disebut juga sebagai kurikulum
ideal akan tetapi juga harus dipahami dan dijadikan dasar
pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum (mikro) yaitu para
pengawas pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lainnya
yang terkait dengan tugas-tugas pengelolaan pendidikan, sebagai
bahan untuk dijadikan instrumen dalam melakukan pembinaan
terhadap implementasi kurikulum di setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Dengan posisinya yang penting tersebut, maka
penyusunan dan pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan

Muatan Lokal Mbojo SMA


4
secara sembarangan, akan tetapi harus didasarkan pada berbagai
pertimbangan, atau landasan agar dapat dijadikan dasar pijakan
dalam menyelenggarakan proses pendidikan, sehingga dapat
memfasilitasi tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran
secara lebih efisien dan efektif landasan pengembangan
kurikulum memiliki peranan yang sangat penting, sehingga
apabila kurikulum diibaratkan sebagai sebuah bangunan gedung
yang tidak menggunakan landasan atau fondasi yang kuat, maka
ketika diterpa angin atau terjadi goncangan, bangunan gedung
tersebut akan mudah rubuh dan rusak.
Demikian pula halnya dengan kurikulum, apabila tidak memiliki
dasar pijakan yang kuat, maka kurikulum tersebut akan mudah
terombang -ambing dan yang akan dipertaruhkan adalah manusia
(peserta didik) yang dihasilkan oleh pendidikan itu sendiri. Hornby
c.s dalam “The Advance Learner’s Dictionary of Current English”
(Redja Mudyahardjo, 2001:8) mengemukakan definisi landasan
sebagai berikut: “Foundation ... that on which an idea or belief
rest; an underlying principle‟s as the foundations of religious
belief; the basis or starting point...”. Jadi menurut Hornby
landasan adalah suatu gagasan atau kepercayaan yang menjadi
sandaran, sesuatu prinsip yang mendasari, contohnya seperti
landasan kepercayaan agama, dasar atau titik tolak. Bekerja pada
bidang tertentu sebagaimana dimaksud UU Sisdiknas di atas
tentu sesuai dengan jenis-jenis bidang pekerjaan yang tersedia di
lapangan kerja, baik bekerja mandiri atau berwirausaha maupun
bekerja pada pihak lain.

Muatan Lokal Mbojo SMA


5
II. STRUKTUR MATERI MULOK BAHASA DAERAH TERPADU

II.1 Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum Muatan Lokal terdiri dari unsur :

No. Unsur Etnis/Suku Keterangan

1 Bahasa Mbojo

2 Budaya Mbojo

3 Sejarah Mbojo

4 Seni Mbojo

5 Keterampilan Mbojo

II.2 Standar Nasinal Pendidikan (SNP)

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah
peraturan, di antaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Peraturan Pemerintah tersebut memberikan arahan
tentang 2 perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar
nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

II.2.1 Standar Isi

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan ditetapkan bahwa Standar Isi
adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan
kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan
Muatan Lokal Mbojo SMA
6
perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan
pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi
dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik,
kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang
berjenjang.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional
dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk
menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang
sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar
Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman
materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta
proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut
memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk melalui
aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas:
mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas:
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses pemerolehannya
mempengaruhi Standar Isi.

II.2.2 Standar Proses

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan nega-
ra.
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi

Muatan Lokal Mbojo SMA


7
Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian
proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
ketercapaian kompetensi lulusan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka


prinsip pembelajaran yang digunakan:
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari
tahu;

2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar


berbasis aneka sumber belajar;

3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan


penggunaan pendekatan ilmiah;

4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran


berbasis kompetensi;

5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju


pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi
dimensi;

7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

Muatan Lokal Mbojo SMA


8
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills);

9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan


pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang
hayat;

10.pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi


keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

11.pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di


masyarakat;

12.pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja


adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja
adalah kelas;

13.Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan

14.Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang


budaya peserta didik.

Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang


mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran.

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait


erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar
Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang
sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan
kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran
yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

Muatan Lokal Mbojo SMA


9
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
(proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas
“menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Karaktersitik kompetensi
beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi
karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah
(scientific), tematik terpadu (tematik antar matapelajaran), dan
tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran
berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai
berikut :

Sikap Pengetahuan Keterampilan


Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- - Mencipta

Muatan Lokal Mbojo SMA


10
II.2.3 Standar Penilaian

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup,


tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar
dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan


pendidikan menengah meliputi aspek:
a. sikap; b. pengetahuan; dan c. keterampilan.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau


dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk
menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua
mata pelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk


ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
diperlukan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk :
a. mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi Peserta
Didik;
b. memperbaiki proses pembelajaran; dan
c. menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah
semester, akhir semester, akhir tahun. dan/atau kenaikan
kelas.

Muatan Lokal Mbojo SMA


11
III. LAMPIRAN

1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Dalam upaya mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional tersebut telah


ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan
tersebut perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan kriteria
mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Untuk memenuhi kebutuhan masa depan dan menyongsong Generasi
Emas Indonesia Tahun 2045, telah ditetapkan Standar Kompetensi
Lulusan yang berbasis pada Kompetensi Abad XXI, Bonus Demografi
Indonesia, dan Potensi Indonesia menjadi Kelompok 7 Negara Ekonomi
Terbesar Dunia, dan sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia
terhadap pembangunan peradaban dunia.
Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus
dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang
dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi untuk
setiap mata pelajaran.

Profil manusia Indonesia yang ingin dihasilkan melalui jenjang


pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen), dijabarkan dalam
bentuk Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang pada awalnya dimuat
dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, kemudian diubah menjadi Permendikbud Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dan diubah terakhir menjadi Permendikbud Nomor 20
Tahun 2016.

Muatan Lokal Mbojo SMA


12
SKL 1 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berbudaya, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam sekitar serta dalam menempatkan
diri sebagai komunitas etnis pada bangsa yang berbhinneka

SKL 2 : Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural tentang


peristiwa sejarah, budaya, keterampilan, dan seni melalui
medium bahasa Mbojo dengan wawasan lokalitas dalam
keindonesiaan

SKL 3 : Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah konkret dan abstrak dengan menggunakan
medium bahasa Mbojo sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah

Muatan Lokal Mbojo SMA


13
KELAS X

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan Membiasakan diri berperilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, damai),
santun, responsif, dan proaktif serta menghargai keberagaman
bahasa dan budaya sebagai bagian dari masyarakat majemuk
dalam pola interaksi dengan lingkungan sosial dan alam sekitar,
serta dalam menempatkan diri sebagai komunitas etnis pada
bangsa yang berbhinneka

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural melalui medium bahasa Mbojo dengan
rasa ingin tahu tentang peristiwa, fenomena, dan fakta sejarah,
budaya, keterampilan, dan seni dengan wawasan lokalitas dalam
keindonesiaan.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan


abstrak terkait peristiwa, fenomena, dan fakta sejarah, budaya,
keterampilan, dan seni yang dipelajari di sekolah secara mandiri
dalam kehidupan sehari-hari

KD 1 : Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Mbojo dan


menggunakannnya secara baik dan benar sesuai kedudukan dan
fungsinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai sebuah
komunitas etnis dan bangsa

Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Mbojo dan


menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami
dan mengidentifikasi informasi lisan dan tulis melalui teks
sejarah, eksemplum, pantun, prosedur, dan laporan hasil
observasi

Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Mbojo dan


menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menerapkan
dan merefleksikan informasi lisan dan tulis melalui teks sejarah,
eksemplum, pantun, prosedur, dan laporan hasil observasi

Muatan Lokal Mbojo SMA


14
KD 2 : Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan konsisten
dalam menggunakan bahasa Mbojo untuk memaparkan
peristiwa/kejadian masa lalu

Menunjukkan sikap jujur, kreatif, imajinatif, dan santun dalam


menggunakan bahasa Mbojo untuk membuat eksemplum
mengenai permasalahan sosial, lingkungan, dan budaya setempat

Menunjukkan perilaku ekspresif dan responsif dalam


menggunakan bahasa Mbojo untuk berekspresi melalui
permainan berbalas lawas

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, proaktif, dan tanggung


jawab dalam menggunakan bahasa Mbojo untuk menunjukkan
tahapan dan langkah yang telah ditentukan

Menunjukkan perilaku jujur, santun, proaktif, dan tanggung


jawab dalam penggunaan bahasa Mbojo untuk memaparkan hasil
observasi terkait bentuk/wujud kesenian local

KD 3 : Memahami struktur dan kaidah teks sejarah, eksemplum,


pantun, prosedur, dan laporan hasil observasi baik melalui lisan
maupun tulisan

Menilai/menemukan unsur-unsur unik/khas teks sejarah,


eksemplum, pantun, prosedur, dan laporan hasil observasi baik
melalui lisan maupun tulisan

Menganalisis teks sejarah, eksemplum, pantun, prosedur, dan


laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan

KD 4 : Menginterpretasi makna teks sejarah, eksemplum, pantun,


prosedur, dan laporan hasil observasi baik secara lisan maupun
tulisan

Memproduksi teks sejarah, eksemplum, pantun, prosedur, dan


laporan hasil observasi yang koheren sesuai dengan karakteristik
teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan

Menyunting struktur dan kaidah teks sejarah, eksemplum,


pantun, prosedur, dan laporan hasil observasi dalam bentuk
tertulis

Muatan Lokal Mbojo SMA


15
KELAS XI

KD 1 : Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Mbojo dan


menggunakannnya secara baik dan benar sesuai kedudukan dan
fungsinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai sebuah
komunitas etnis dan bangsa

Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Mbojo dan


menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami
dan mengidentifikasi informasi lisan dan tulis melalui teks
legenda, biografi, anekdot, eksplanasi kompleks, dan deskripsi

Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Mbojo dan


menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menerapkan
dan merefleksikan informasi lisan dan tulis melalui teks legenda,
biografi, anekdot, eksplanasi kompleks, dan deskripsi

KD 2 : Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan konsisten


dalam menggunakan bahasa Mbojo untuk memaparkan cerita
rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan
peristiwa sejarah

Menunjukkan sikap jujur, santun, konsisten, dan tanggung jawab


dalam menggunakan bahasa Mbojo untuk membuat biografi
tokoh terkemuka yang ada di daerah Mbojo

Menunjukkan perilaku ekspresif dan responsif dalam


menggunakan bahasa Mbojo untuk berekspresi melalui cerita
singkat yang lucu dan menarik

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, proaktif, dan tanggung


jawab dalam menggunakan bahasa Mbojo untuk menunjukkan
tahapan atau proses terjadinya sesuatu fenomena sosial

Menunjukkan perilaku jujur, santun, proaktif, dan tanggung


jawab dalam penggunaan bahasa Mbojo untuk memaparkan
secara rinci bentuk/wujud kesenian lokal

Muatan Lokal Mbojo SMA


16
KD 3 : Memahami struktur dan kaidah teks legenda, biografi, anekdot,
eksplanasi kompleks, dan deskripsi baik melalui lisan maupun
tulisan

Menguraikan nilai/unsur budaya yang terkandung pada legenda,


biografi, anekdot, eksplanasi kompleks, dan deskripsi baik melalui
lisan maupun tulisan

Menganalisis teks legenda, biografi, anekdot, eksplanasi


kompleks, dan deskripsi baik melalui lisan maupun tulisan

KD 4 : Menginterpretasi makna teks legenda, biografi, anekdot,


eksplanasi kompleks, dan deskripsi baik secara lisan maupun
tulisan

Memproduksi teks legenda, biografi, anekdot, eksplanasi


kompleks, dan deskripsi yang koheren sesuai dengan
karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun
tulisan

Mengabstraksi teks legenda, biografi, anekdot, eksplanasi


kompleks, dan deskripsi sesuai dengan struktur dan kaidah teks
baik secara lisan maupun tulisan

KELAS XII

KD 1 : Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Mbojo dan


menggunakannnya secara baik dan benar sesuai kedudukan dan
fungsinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai sebuah
komunitas etnis dan bangsa

Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Mbojo dan


menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami
dan mengidentifikasi informasi lisan dan tulis melalui teks
sejarah, naratif, pantun, prosedur, dan laporan hasil observasi

Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Mbojo dan


menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menerapkan
dan merefleksikan informasi lisan dan tulis melalui teks sejarah,
naratif, pantun, prosedur, dan laporan hasil observasi

Muatan Lokal Mbojo SMA


17
KD 2 : Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan konsisten
dalam menggunakan bahasa Mbojo untuk memaparkan
peristiwa/kejadian masa lalu

Menunjukkan sikap jujur, kreatif, imajinatif, dan santun dalam


menggunakan bahasa Mbojo untuk membuat narasi mengenai
permasalahan sosial, lingkungan, dan budaya setempat

Menunjukkan perilaku ekspresif dan responsif dalam


menggunakan bahasa Mbojo untuk berekspresi melalui
permainan berbalas lawas

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, proaktif, dan tanggung


jawab dalam menggunakan bahasa Mbojo untuk menunjukkan
tahapan dan langkah yang telah ditentukan

Menunjukkan perilaku jujur, santun, proaktif, dan tanggung


jawab dalam penggunaan bahasa Mbojo untuk memaparkan hasil
observasi terkait bentuk/wujud kesenian lokal

KD 3 : Memahami struktur dan kaidah teks sejarah, naratif, pantun,


prosedur, dan laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun
tulisan

Membandingkan teks sejarah, naratif, pantun, prosedur, dan


laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan

Menganalisis teks sejarah, naratif, pantun, prosedur, dan laporan


hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan

KD 4 : Menginterpretasi makna teks sejarah, naratif, pantun, prosedur,


dan laporan hasil observasi baik secara lisan maupun tulisan

Memproduksi teks sejarah, naratif, pantun, prosedur, dan laporan


hasil observasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks
yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan

Mengonversi teks sejarah, naratif, pantun, prosedur, dan laporan


hasil observasi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur
dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Muatan Lokal Mbojo SMA


18
2. KOMPETENSI INTI, DAN KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan


mengamalkan ajaran agama akan keberadaan bahasa Mbojo
yang dianutnya dan menggunakannnya secara
baik dan benar sesuai kedudukan
dan fungsinya dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sebuah
komunitas etnis dan bangsa

1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan


akan keberadaan bahasa Mbojo
dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam
memahami dan mengidentifikasi
informasi lisan dan tulis melalui
teks sejarah, eksemplum, pantun,
prosedur, dan laporan hasil
observasi

1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan


akan keberadaan bahasa Mbojo
dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam
menerapkan dan merefleksikan
informasi lisan dan tulis melalui
teks sejarah, eksemplum, pantun,
prosedur, dan laporan hasil
observasi

2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur,


Membiasakan diri tanggung jawab, dan konsisten
berperilaku jujur, disiplin, dalam menggunakan bahasa Mbojo
tanggung jawab, peduli untuk memaparkan
(gotong royong, kerjasama, peristiwa/kejadian masa lalu
damai), santun, responsif,
2.2 Menunjukkan sikap jujur, kreatif,
dan proaktif serta
imajinatif, dan santun dalam
menghargai keberagaman
menggunakan bahasa Mbojo untuk
bahasa dan budaya sebagai
membuat eksemplum mengenai
bagian dari masyarakat
permasalahan sosial, lingkungan,
majemuk dalam pola
dan budaya setempat
interaksi dengan lingkungan
sosial dan alam sekitar, serta 2.3 Menunjukkan perilaku ekspresif
dalam menempatkan diri dan responsif dalam menggunakan
Muatan Lokal Mbojo SMA
19
sebagai komunitas etnis bahasa Mbojo untuk berekspresi
pada bangsa yang melalui permainan berbalas lawas
berbhinneka
2.4 Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, proaktif, dan tanggung
jawab dalam menggunakan bahasa
Mbojo untuk menunjukkan
tahapan dan langkah yang telah
ditentukan

2.5 Menunjukkan perilaku jujur,


santun, proaktif, dan tanggung
jawab dalam penggunaan bahasa
Mbojo untuk memaparkan hasil
observasi terkait bentuk/wujud
kesenian lokal

3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Memahami struktur dan kaidah


menganalisis pengetahuan teks sejarah, eksemplum, pantun,
faktual, konseptual, prosedural prosedur, dan laporan hasil
melalui medium bahasa Mbojo
observasi baik melalui lisan
dengan rasa ingin tahu tentang
peristiwa, fenomena, dan fakta maupun tulisan
sejarah, budaya, keterampilan,
3.2 Menilai/menemukan unsur-unsur
dan seni dengan wawasan
lokalitas dalam keindonesiaan. unik/khas teks sejarah,
eksemplum, pantun, prosedur, dan
laporan hasil observasi baik
melalui lisan maupun tulisan

3.3 Menganalisis teks sejarah,


eksemplum, pantun, prosedur, dan
laporan hasil observasi baik
melalui lisan maupun tulisan

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menginterpretasi makna teks


menyajikan dalam ranah konkret sejarah, eksemplum, pantun,
dan abstrak terkait peristiwa, prosedur, dan laporan hasil
fenomena, dan fakta sejarah,
observasi baik secara lisan
budaya, keterampilan, dan seni
yang dipelajari di sekolah secara maupun tulisan
mandiri dalam kehidupan
4.2 Memproduksi teks sejarah,
sehari-hari
eksemplum, pantun, prosedur, dan
laporan hasil observasi yang
koheren sesuai dengan
karakteristik teks yang akan
Muatan Lokal Mbojo SMA
20
dibuat baik secara lisan mupun
tulisan

4.3 Menyunting struktur dan kaidah


teks sejarah, eksemplum, pantun,
prosedur, dan laporan hasil
observasi dalam bentuk tertulis

3. MUATAN KURIKULUM MUATAN LOKAL ETNIS MBOJO

Materi Muatan Tema


Muatan Lokal Mbojo SMA
21
Bahasa/Jenis Substansi
Teks

Sejarah Sejarah Sejarah Bima dan Dompu (sejarah umum)

Sejarah Masuknya Islam di Bima dan Dompu

Perlawanan melawan penjajah

Aksara Mbojo; Sejarah Aksara Mbojo, Bentuk Aksara


Mbojo, Tata Tulis Aksara Mbojo.
Pantun Seni Patu Bima dan Dompu ; Patu ngoa ra tei, Patu
Cambe Angi, Patu Wa’a Co’i dan lain - lain

Eksemplum Budaya Nggusu Waru : Sultan Abdul Kahir I, Nggahi Rawi


Pahu : Sultan Muhammad Tajul Arifin Sirajudin,
Maja Labo Dahu : Muhammad Salahuddin dan lain-
lain

Prosedur Ketrampilan, Kuliner


Ngaha ra Nono : Oha Mina, Utambeca Ro’o Sambi,
Mina Sarua, Kagape/Saronco Peke, Timbu Dahi,
Doco, Pangaha Bunga, Pangaha Sinci dan lain-lain

Tenun dan Gerabah

Ngana ra Ngodu : Tenun Ikat, Rak Sepatu, Cobe,


Bewi, Garanji, Aru Jongko, Oko, Pingga, Bonto Meja,
Tabu Dan Lain-Lain

Budaya, Budaya Rakyat :


Cara Kani Rimpu labo Sambolo, Rawi Mori ra Woko :
Kiri Loko, Nggana ra nggoa, Ngguda ra congge, Kani
mamone, Kani Ma Siwe, Upacara Lu’u daha dan lain-
lain

Seni Seni Gerak


Lenggo untuk Bima Dompu, Manca Baleba (Rakyat),
Kreasi Lu’u Daha, Kreasi Kiri Kamai, Para Naka,
Muna Ra Medi, Kareku Kandei, Ngguda Ndiha, Rai
Sa’ida dan lain-lain
Mpa’a Ra Mpije : Mpa’a Tembe, Mpa’a Sarau, Mpa’a
Parise, Mpa’a Sila dan lain-lain

Laporan Seni Seni Kriya


Hasil Proses Muna Bima dan Dompu dan lain-lain
Observasi Pantun :
Patu Bima dan Dompu
Permainan : Mpa’a Ra Mpije Bima dan Dompu,
Situs-situs sejarah dan lain-lain

Muatan Lokal Mbojo SMA


22
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan


keberadaan bahasa Mbojo dan keberadaan bahasa Mbojo dan
menggunakannnya secara baik dan menggunakannnya secara baik dan
benar sesuai kedudukan dan benar sesuai kedudukan dan fungsinya
fungsinya dalam kehidupan sehari-
dalam kehidupan sehari-hari sebagai
hari sebagai sebuah komunitas etnis
sebuah komunitas etnis dan bangsa
dan bangsa

Mensyukuri anugerah Tuhan akan


1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Mbojo dan keberadaan bahasa Mbojo dan
menggunakannya sebagai sarana menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami dan komunikasi dalam memahami dan
mengidentifikasi informasi lisan dan mengidentifikasi informasi lisan dan
tulis melalui teks legenda, biografi, tulis melalui teks legenda, biografi,
anekdot, eksplanasi kompleks, dan anekdot, eksplanasi kompleks, dan
deskripsi deskripsi
Mensyukuri anugerah Tuhan akan 1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Mbojo dan keberadaan bahasa Mbojo dan
menggunakannya sebagai sarana menggunakannya bsebagai sarana
komunikasi dalam menerapkan komunikasi dalam menerapkan dan
dan merefleksikan informasi lisan merefleksikan informasi lisan dan
dan tulis melalui teks legenda, tulis melalui teks legenda, biografi,
biografi, anekdot, eksplanasi anekdot, eksplanasi kompleks, dan
kompleks, dan deskripsi deskripsi

2. Menunjukkan perilaku jujur, tanggung 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung


jawab, dan konsisten dalam jawab, dan konsisten dalam
menggunakan bahasa Mbojo untuk menggunakan bahasa Mbojo untuk
memaparkan cerita rakyat pada memaparkan cerita rakyat pada zaman
zaman dahulu yang ada
dahulu yang ada hubungannya
hubungannya dengan peristiwa
dengan peristiwa sejarah
sejarah

Menunjukkan sikap jujur, santun,


2.2 Menunjukkan sikap jujur, santun,
konsisten, dan tanggung jawab dalam konsisten, dan tanggung jawab dalam
menggunakan bahasa Mbojo untuk menggunakan bahasa Mbojo untuk
membuat biografi tokoh terkemuka membuat biografi tokoh terkemuka
yang ada di daerah Mbojo yang ada di daerah Mbojo

Menunjukkan perilaku ekspresif dan 2.3 Menunjukkan perilaku ekspresif dan


responsif dalam menggunakan bahasa responsif dalam menggunakan bahasa
Muatan Lokal Mbojo SMA
23
Mbojo untuk berekspresi melalui Mbojo untuk berekspresi melalui cerita
cerita singkat yang lucu dan menarik singkat yang lucu dan menarik
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
proaktif, dan tanggung jawab dalam proaktif, dan tanggung jawab dalam
menggunakan bahasa Mbojo untuk
menggunakan bahasa Mbojo untuk
menunjukkan tahapan atau proses
menunjukkan tahapan atau proses
terjadinya sesuatu fenomena sosial
terjadinya sesuatu fenomena sosial
Menunjukkan perilaku jujur,
santun, proaktif, dan tanggung 2.5 Menunjukkan perilaku jujur, santun,
jawab dalam penggunaan bahasa proaktif, dan tanggung jawab dalam
Mbojo untuk memaparkan secara penggunaan bahasa Mbojo untuk
rinci bentuk/wujud kesenian lokal memaparkan secara rinci
bentuk/wujud kesenian local

3.Memahami, menerapkan, dan 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks


menganalisis pengetahuan faktual, legenda, biografi, anekdot, eksplanasi
konseptual, prosedural melalui kompleks, dan deskripsi baik melalui
medium bahasa Mbojo dengan rasa
lisan maupun tulisan
ingin tahu tentang peristiwa,
fenomena, dan fakta sejarah, 3.2 Menguraikan nilai/unsur budaya yang
budaya, keterampilan, dan seni
terkandung pada legenda, biografi,
dengan wawasan lokalitas dalam
anekdot, eksplanasi kompleks, dan
keindonesiaan.
deskripsi baik melalui lisan maupun
tulisan

3.3 Menganalisis teks legenda, biografi,


anekdot, eksplanasi kompleks, dan
deskripsi baik melalui lisan maupun
tulisan

4. Mengolah, menalar, dan menyajikan 4.1 Menginterpretasi makna teks legenda,


dalam ranah konkret dan abstrak biografi, anekdot, eksplanasi kompleks,
terkait peristiwa, fenomena, dan dan deskripsi baik secara lisan maupun
fakta sejarah, budaya, keterampilan,
tulisan
dan seni yang dipelajari di sekolah
secara mandiri dalam kehidupan 4.2 Memproduksi teks legenda, biografi,
sehari-hari
anekdot, eksplanasi kompleks, dan
deskripsi yang koheren sesuai dengan
karakteristik teks yang akan dibuat
baik secara lisan mupun tulisan

4.3 Mengabstraksi teks legenda, biografi,


anekdot, eksplanasi kompleks, dan
deskripsi sesuai dengan struktur dan
kaidah teks baik secara lisan maupun
Muatan Lokal Mbojo SMA
24
tulisan

Materi Muatan
Bahasa/Jenis Substansi Tema
Teks

Legenda Sejarah Tokoh : Sang Bima, La Hila, La Fifa ka Firli, La


Timasa, Ana Fare Pidu dan lain-lain

Tempat : Wadu ntanda rahi, Nanga Tumpu dan lain-


lain

Anekdote Seni Cerita Rakyat


La Leme Loki La Kabe Tuta, Kue Apa, Ke Napa,
Utambeca Sari O’o, La Sampula La Sampake, Ama
Beto labo ama kati dan lain-lain

Biografi Budaya Biografi Sultan, Tokoh-tokoh pejuang Bima dan


Dompu, Tokoh-tokoh agama Islam di Bima dan
Dompu dan lain-lain

Eksplanasi Ketrampilan, Fenomena Budaya : Upacara Raju, Ngge’e Nuru dan


Komplek Budaya, lain-lain
Seni Fenomena Alam : Pulau Ular, Gunung Sangiang,
Pulau Satonda dan lain-lain
Deskripsi Seni Adat istiadat : Adat Nika Ra Neku, Nggana Ra Nggoa
dan lain-lain
Peninggalan/cagar budaya : Uma Lengge, Asi Mbojo,
Asi Kalende, Doro Bata, Makam Sultan, Nanga Sia
dan lain-lain

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Mensyukuri anugerah Tuhan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan


akan keberadaan bahasa Mbojo keberadaan bahasa Mbojo dan
dan menggunakannnya secara menggunakannnya secara baik dan
baik dan benar sesuai benar sesuai kedudukan dan fungsinya
kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai
dalam kehidupan sehari-hari sebuah komunitas etnis dan bangsa
sebagai sebuah komunitas etnis
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan
dan bangsa
keberadaan bahasa Mbojo dan
Mensyukuri anugerah Tuhan akan menggunakannya sebagai sarana
Muatan Lokal Mbojo SMA
25
keberadaan bahasa Mbojo dan komunikasi dalam memahami dan
menggunakannya sebagai sarana mengidentifikasi informasi lisan dan
komunikasi dalam memahami dan tulis melalui teks sejarah, naratif,
mengidentifikasi informasi lisan dan pantun, prosedur, dan laporan hasil
tulis melalui teks sejarah, naratif, observasi
pantun, prosedur, dan laporan hasil
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan
observasi
keberadaan bahasa Mbojo dan
Mensyukuri anugerah Tuhan akan menggunakannya sebagai sarana
keberadaan bahasa Mbojo dan komunikasi dalam menerapkan dan
menggunakannya sebagai sarana merefleksikan informasi lisan dan
komunikasi dalam menerapkan dan tulis melalui teks sejarah, naratif,
merefleksikan informasi lisan dan pantun, prosedur, dan laporan hasil
tulis melalui teks sejarah, naratif, observasi
pantun, prosedur, dan laporan hasil
observasi
2. Menunjukkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung
tanggung jawab, dan konsisten dalam jawab, dan konsisten dalam
menggunakan bahasa Mbojo untuk menggunakan bahasa Mbojo untuk
memaparkan peristiwa/kejadian masa memaparkan peristiwa/kejadian masa
lalu lalu

Menunjukkan sikap jujur, kreatif, 2.2 Menunjukkan sikap jujur, kreatif,


imajinatif, dan santun dalam imajinatif, dan santun dalam
menggunakan bahasa Mbojo untuk menggunakan bahasa Mbojo untuk
membuat narasi mengenai membuat narasi mengenai
permasalahan sosial, lingkungan, dan permasalahan sosial, lingkungan, dan
budaya setempat budaya setempat

Menunjukkan perilaku ekspresif dan 2.3 Menunjukkan perilaku ekspresif dan


responsif dalam menggunakan bahasa responsif dalam menggunakan bahasa
Mbojo untuk berekspresi melalui Mbojo untuk berekspresi melalui
permainan berbalas lawas permainan berbalas lawas

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


proaktif, dan tanggung jawab dalam proaktif, dan tanggung jawab dalam
menggunakan bahasa Mbojo untuk menggunakan bahasa Mbojo untuk
menunjukkan tahapan dan langkah menunjukkan tahapan dan langkah
yang telah ditentukan yang telah ditentukan

Menunjukkan perilaku jujur, santun, 2.5 Menunjukkan perilaku jujur, santun,


proaktif, dan tanggung jawab dalam proaktif, dan tanggung jawab dalam
penggunaan bahasa Mbojo untuk penggunaan bahasa Mbojo untuk
memaparkan hasil observasi terkait memaparkan hasil observasi terkait
bentuk/wujud kesenian local bentuk/wujud kesenian local

Muatan Lokal Mbojo SMA


26
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks
menganalisis pengetahuan faktual, sejarah, naratif, pantun, prosedur, dan
konseptual, prosedural melalui laporan hasil observasi baik melalui
medium bahasa Mbojo dengan rasa
lisan maupun tulisan
ingin tahu tentang peristiwa,
fenomena, dan fakta sejarah, 3.2 Membandingkan teks sejarah, naratif,
budaya, keterampilan, dan seni
pantun, prosedur, dan laporan hasil
dengan wawasan lokalitas dalam
observasi baik melalui lisan maupun
keindonesiaan.
tulisan

3.3 Menganalisis teks sejarah, naratif,


pantun, prosedur, dan laporan hasil
observasi baik melalui lisan maupun
tulisan

4. Mengolah, menalar, dan menyajikan 4.1 Menginterpretasi makna teks sejarah,


dalam ranah konkret dan abstrak naratif, pantun, prosedur, dan laporan
terkait peristiwa, fenomena, dan hasil observasi baik secara lisan
fakta sejarah, budaya, keterampilan,
maupun tulisan
dan seni yang dipelajari di sekolah
secara mandiri dalam kehidupan 4.2 Memproduksi teks sejarah, naratif,
sehari-hari
pantun, prosedur, dan laporan hasil
observasi yang koheren sesuai dengan
karakteristik teks yang akan dibuat
baik secara lisan mupun tulisan

4.3 Mengonversi teks sejarah, naratif,


pantun, prosedur, dan laporan hasil
observasi ke dalam bentuk yang lain
sesuai dengan struktur dan kaidah teks
baik secara lisan maupun tulisan

Materi Muatan
Bahasa/Jenis Substansi Tema
Teks

Sejarah Sejarah Sejarah Pembentukan Propinsi Nusa Tenggara Barat,


Sejarah Pembentukan : Kabupaten Bima, Kabupaten
Dompu dan Kota Bima.
Aksara Mbojo : Membaca Tulisan Aksara Mbojo,
Membaca Naskah Acara Mbojo dan lain-lain
Pantun Seni Pantun
Gale-gale, Kande, Kalero, Patu Ngoa Ra Tei, Patu
Wa’a Co’i dan lain-lain

Muatan Lokal Mbojo SMA


27
Naratif Budaya Narasi Fiksi
Cerita Rakyat : Duha Lano, Darere, dan lain-lain

Narasi Non fiksi


Sejarah dan biografi tokoh Bima dan Dompu
Prosedur Ketrampilan, Kuliner
Ngaha ra Nono : Pangaha Bunga, Pangaha Sinci,
Karawiti, lain-lain

Tenun dan Gerabah

Ngana ra Ngodu : Tenun Ikat, Tau Kai Bunga, Dan


Lain-Lain

Tradisi
Budaya Sanggentu Tembe, Katente Tembe, Rawi Mori ra
Woko : Do’a Wura Bola, Ngaji Made dan lain-lain

Seni Seni Rakyat


Gantao, Taji Tuta, Kareku Kandei dan lain-lain
Permainan Tradisional
Mpa’a Ra Mpije : Tapa Gala, Mpa’a Kaleli, Mpa’a Isi
Mangge dan lain-lain
Laporan Hasil Seni Hasil Peninggalan Sejarah : Sera Suba, Temba
Observasi Romba, Nanga Nur, Kopa Gajah Mada dan lain-lain

Budaya : Hanta Ua Pua, Cera Labu dan lain-lain

Prosesi adat : Kalondo Lopi, Kalondo Wei dan lain

Muatan Lokal Mbojo SMA


28

Anda mungkin juga menyukai