Anda di halaman 1dari 2

UTARI DAMAYANTI/ 15 ID1 B

00000018536

PANDANGAN KRISTIANI TERHADAP


PERENCANAAN UNTUK PEMBELAJARAN

Perencanaan adalah rangkaian persiapan untuk mencapai tujuan. Perencanaan sangat


penting dalam proses pembelajaran karena pembelajaran bermakna tidak berlangsung dengan
sendirinya di kelas, melainkan diperlukan perencanaan yang hati-hati (Brumellen, 2006).
Sebagai seorang guru itulah tugas yang tidak bisa dilupakan. Hal-hal yang harus dilakukan
oleh seorang guru adalah mempertimbangkan semua aspek lingkungan belajar, karakteristik
dan kebutuhan setiap siswa, memperhatikan konteks masyarakat dan pemerintah terhadap
sekolah, peka terhadap latar belakang pengalaman, tingkat perkembangan, cara belajar, dan
gaya belajar siswa, merencanakan fase belajar dan cara memotivasi siswa, mengenali
pengaruh positif negatif dari kepribadian diri sendiri (Brumellen, 2006).

Pembelajaran yang bermakna akan berlangsung dengan baik apabila siswa merasa
aman di kelas dan mereka paham akan tujuan mereka belajar. Selain kelas yang aman,
seorang guru harus mampu menyampaikan materi pelajaran dengan jelas sehingga akan
dimengerti siswa. Jika dilihat dari pandangan kristiani terhadap perencanaan untuk
pembelajaran, pembelajaran akan bermakna jika Roh Kudus menopang dan menghibur anda
dan para siswa sehingga belajar akan benar-benar memampukan anda dan siswa berjalan
dalam kebenaran Tuhan (Brumellen, 2006). Perencanaan yang dilakukan seorang guru
terhadap pembelajaran akan membuat satuan pembelajaran yang baik. Satuan pembelajaran
inilah yang memengaruhi satuan kurikulum karena merupakan komponen yang signifikan
(Brumellen, 2008). Pandangan hidup kristiani dibentuk oleh pernyataan Allah dalam
FirmanNya. Allah melengkapi setiap manusia dengan norma-norma yang memungkinkan dan
memanggil setiap manusia untuk menjadi rekan sekerjaNya. Norma-norma itu meliputi kasih,
kesetiaan, belas kasihan, kebenaran, integritas, keadilan, pengelolaan yang bertanggung
jawab, dan damai sejahtera (Brumellen, 2008). Dari beberapa norma-norma ini yang sangat
berkaitan dengan perencanaan terhadap pembelajaran ialah pengelolaan yang bertanggung
jawab. Tuhan sudah memberikan kepada setiap manusia kemampuan untuk mengelola, maka
dari itu haruslah dilakukan dengan bertanggung jawab. Sebuah perencanaan harus dikelola
dengan baik dan bertanggung jawab sehingga mampu membuat proses belajar yang efektif.
Perencanaan untuk pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap peran utama seorang
pendidik Kristen yaitu sebagai agen rekonsiliasi (Knight, 2009). Sebagai agen rekonsiliasi
UTARI DAMAYANTI/ 15 ID1 B
00000018536

harus memiliki perencanaan yang baik karena ia dituntut dalam pengembalian gambar dan
rupa Tuhan yang seimbang dalam diri para murid (Knight, 2009).

Komitmen saya sebagai calon guru saya haruskan mampu mengelola perencanaan
untuk pembelajaran dengan bertanggung jawab. hal yang tidak bisa dilupakan ialah
menyerahkan semuanya itu kedalam tangan kasih Tuhan karena hanya bersama Dialah saya
dimampukan. Sebagai seorang guru kristen tidaklah mudah, apalagi saya akan mengajar
murid SD yang bisa dikatakan belum mengetahui banyak hal. Sebagai seorang pendidik saya
dituntut mengajarkan mereka secara benar. Bagi saya mengajar murid SD harus betul-betul
dengan hati karena apa yang saya ajarkan nantinya akan menjadi dasar pengetahuan mereka
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Mengajar dengan hati haruslah
menggunakan perencanaan yang matang karena jika terjadi kesalahan dalam perencanaan
maka akan terjadi kesalahan juga saat mereka menerima pengetahuan itu.

Di dalam Amsal 24:6a yang mengatakan bahwa “karena hanya dengan perencanaan
engkau dapat berperang”. Pada ayat ini menjelaskan bahwa segala sesuatu yang akan kita
lakukan harus ada perencanaan terlebih dahulu sehingga apa yang kita lakukan itu akan
berhasil. Selain perencanaan, pengelolaan yang bertanggung jawab juga penting karena
mereka akan saling memengaruhi satu dengan yang lain. Selain itu sebagai seorang guru
kristen yang membuat perencanaan untuk pembelajaran harus selalu mengandalkan Tuhan
(Yakobus 4:13-17) karena hanya di dalam Tuhanlah kita dimampukan.

Referensi :

Brumellen, H. V. (2006). Berjalan dengan Tuhan di dalam Kelas. Jakarta: Universitas Pelita
Harapan Press.

Brumellen, H. V. (2008). Batu Loncatan Kurikulum. Jakarta: Universitas Pelita Harapan


Press.

Knight, G. R. (2009). Filsafat dan Pendidikan. (C. E. Citraningtyas, Penerj.) Jakarta:


Universitas Pelita Harapan Press.

Anda mungkin juga menyukai