Anda di halaman 1dari 58

D

I
S
U
S
U
N
OLEH:
M.FASTHA BIQUL KHAIRAT
5 KMI
AMBALAN 8
MD:3 (SCORPION KING)

CYBORG
(COORDINATOR YELLOW BRILIAN OF REFORMER GENERATION)

PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH


MEDAN,SUMATRA UTARA,INDONESIA
FORMATUR KEPENGURUSAN KOORDINATOR GUGUS
DEPAN 06-195
MASA BAKTI 2022-2023

Ketua: Ankuperkap:
Ka’ Muhammad Putu Gede Utama samiaji Ka’ Gema Maulana Akbar Walta
Ka’ Muhammad Fahriza Azmi ka’ Muammar Haikal Athallah Irawadi
Ankuset : Ka’ Muhammad Wildan Ma’ruf
Ka’ Aidil Dzil Ikram Ka’ Aya Syahdana
Ka’ Muhammad Fachri Tanjung Ka’ Faisal Hisyam Khairi
Ankukuang: Ankumaba:
Ka’ Hafif Setiawan Ka’ Rifky Sandy
Ka’ Vikri Aldyansyah Ka’ Hagi Arfan Prawira
Ankulat: Bindep:
Ka’ Al-Qodri Rijki Nasution Ka’ Muhammad Aga
Ka’ Franda Putra Utama Ka’ Alfan Fadhillah Harahap
Ka’ Fikri Nur Ramadhan Ka’ Diva Dzul Fahreza
Ka’ Afsar Ridfi Daud Ka’ Ahmad Dzawil Albab
Ka’ Adhiaksa Sirait Ka’ Zabdan Hafiz
Ka’ Edwin Indra Ka’ Raihan Ade Guffar
Ka’ Maulana Kesuma Ka’ Muhammad Husin Panggabean
Ka’ Muhammad Hafiz
Ka’ Fadli Musadi

i
HALAMAN PENGESAHAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama: M.Fastha Biqul Khairat

Kelas: 5KMI

Konsulat: MEDAN DENAI

MD: 3 (scorpion king)

Ambalan: 8
Dengan ini saya telah menyelesaikan kliping sebagai syarat untuk mengikuti KIM
2022 dan menjadi calon pembantu Pembina.
Mengetahui,
Bindep Penulis

Ka’ Alfan Fadhillah Harahap M.Fastha Biqul Khairat

ii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama yang paling utama marilah kita panjatkan puja puji atas
kehadirat Allah swt atas segala karunianya sehingga laporan pramuka ini dapat
tersusun hingga selesai. Dan tak lupa pula kita panjatkan shalawat beriringkan salam
kepada junjungan alam nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan hingga zaman terang benderang yang diterangi iman dan islam.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari segala pihak
yang telah membantu hingga laporan ini selesai.
Saya berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Laporan ini masih banyak kekurangan dalam
penyusunan dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
laporan ini.
Medan,25 juni 2022

penulis

iii
DAFTAR ISI

FORMATUR KOORDINATOR MASA BAKTI 2022-2023……………………………………………………. i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………….iv
BAB I……………………………………………………………………………………………………………………………..1
A. latar belakang sejarah kepramukaan Indonesia……………………………………………………..1
B. biografi Baden Powel……………………………………………………………………………………………..4
C. Biografi sulthan hamengkubuwono IX…………………………………………………………………….6
BAB II……………………………………………………………………………………………………………………………..9
A. LKBB Resmi & isyarat……………………………………………………………………………………………9
B. Scouting skill……………………………………………………………………………………………………….11
C. Upacara pembukaan& penutupan……………………………………………………………………...31
D. Upacara pelantikan…………………………………………………………………………………………..…37
E. Langkah- langkah proses pelantikan………………………………………………………………..….38
BAB III TAMBAHAN (SKK DAN TKK)…………………………………………………………………………..……39
BAB IV……………………………………………………………………………………………………………………..…….43
A. Lagu Daerah…………………………………………………………………………………………………………43
B. Lagu Nasional………………………………………………………………………………………………….…..46

PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………….…49

iv
v
BAB I

SEJARAH KEPRAMUKAAN DUNIA DAN INDONESIA


Sejarah Pramuka (kepanduan) dunia dan Indonesia. Awal mula berdirinya tidak lepas dari tokoh
utama yang sangat populer bernama “Boden Powell”. Nama lengkapnya adalah Lord Robert
Stephenson Smyth Boden Powell of Gilwell dan lahir di Inggris pada 22 Februari 1857.
Boden Powell di sebut sebagai “Bapak Pandu Dunia” karena telah berhasil mendirikan
organisasi kepanduan untuk pertama kalinya yaitu di negara Inggris. Sejarah Pramuka dimulai
dari Inggris menyebar ke seluruh dunia dan akhirnya sampai di Indonesia.
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana. Pramuka menjadi kegiatan ekstrakurikuler
wajib yang ada di sekolah. Kepanduan atau kita lebih mengenalnya Pramuka telah diterima oleh
masyarakat dunia Internasional secara luas.

Sejarah Pramuka di Dunia


Sejarah Pramuka (kepanduan) dunia di mulai pada tahun 1901 Boden Powell menulis buku
berjudul “Aids To Scouting“. Buku tersebut berisi pedoman untuk memandu yang di pakai di
sekolah laki-laki di Inggris.
Pada tahun 1908 Boden Powell menulis sebuah buku berjudul “Scouting For Boys“. Buku yang
sangat populer di Inggris kemudian menyebar ke berbagai negara. Pada tahun yang sama Boden
Powell mendirikan sebuah organisasi kepanduan untuk anak laki-laki yang di sebut “Boys
Scout“
Pada tahun 1912, Boden Powell bersama adiknya yang bernama Agnes mendirikan organisasi
kepanduan untuk wanita yang bernama “Girls Guides”. Organisasi tersebut di pimpin oleh Anges
dan Istri Boden Powell.
Empat tahun kemudian tepatnya pada tahun 1916 mendirikan Pramuka untuk usia siaga dengan
nama “Cub” atau “Anak Srigala”. Sebagai pedomannya dengan buku “The Jungle Book” karya
Rudyard Kipling. Buku tersebut berisi cerita Mowgli si Anak Srigala.
Tidak berhenti sampai di situ pada tahun 1918 kembali membentuk Rover Scout untuk pemuda/i
usia 17 tahun (penegak) dan juga menerbitkan buku berjudul “Rovering To Success” di tahun
1922

Sejarah Pramuka di Indonesia


Pramuka Pada Masa Penjajahan Belanda

Awal mula sejarah kepanduan di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang kepanduan milik
Belanda yang bernama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. Kemudian

1
berubah menjadi NIPV (Netherland Indische Padvinders Vereeniging) atau Persatuan Pandu-
Pandu Hindia Belanda di tahun 1916.
Pada tahun 1916 Mangkunegara VII membentuk organisasi kepanduan Indonesia yang pertama
dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).
Dengan lahirnya JPO justru memicu pergerakan nasional lainnya untuk membuat organisasi
sejenis seperti: Hizbull Wahton (HW) tahun 1918 Jong Java Padvinderij (JJP) tahun
1923, Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Nationale Padvinders (NP),  Pandoe
Pemoeda Sumatra (PPS), dan masih banyak lagi.
Konsep penyatuan organisasi Pramuka (Kepanduan) dimulai pada tahun 1926 yaitu
lahirnya Indonesische Padvinderij Organisatie (INPO), sebagai bentuk peleburan dua
kepanduan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) dan Nationale Padvinderij
Organisatie (NPO).
Semakin banyaknya organisasi Pramuka (Kepanduan) milik Indonesia. Akhirnya Hindia Belanda
melarang penggunaan istilah Padvinder. Maka dari itu K.H Agus Salim menggunakan nama
“Pandu atau Kepanduan” untuk nama organisasi Pramuka di Indonesia.
Setalah deklarasi Sumpah Pemuda, kegiatan Pramuka semakin diminati dengan ditandai
berdirinya Pandu Pemuda Sumatra (PPS) tahun 1930, Persaudaraan Antar Pandu Indonesia
(PAPI) tahun 1931. Kemudian pada tahun 1938 terbentuklah Badan Pusat Persaudaraan
Kepanduan Indonesia (BPPKI).
BPPKI melakukan kegiatan Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO).
Perkemahan itulah yang menjadi cikal bakal kegiatan Jambore sampai sekarang ini.

Pramuka Pada Masa Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang, kegiatan dan unsur-unsur Pramuka (Kepanduan) di Indonesia
dilarang. Banyak tokoh-tokoh masuk ke badan bentukan Jepang seperti: Keibondan, Seinendan,
dan juga PETA.
Jepang menganggap kegiatan Pramuka di Indonesia dapat memicu persatuan dan kesatuan
rakyat. Walaupun demikian dengan tekad yang kuat para pemuda menjalankan kegiatan
PERKINO II untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia untuk melawan penjajah
Jepang.

Pramuka Pada Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia di Solo pada
tanggal 28 Desember 1945 sebagai tempat untuk menyatukan Pramuka di seluruh Indonesia.
Seiring keberjalanannya sejarah organisasi Pramuka (Kepanduan) yang jumlahnya sudah ada
ratusan dibagi menjadi beberapa federasi. Karena banyaknya organisasi justru menimbulkan
kelemahan, maka dari itu dibentuklah Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO).
Namun, kendala lain masih terjadi karena kurangnya kekompakkan antar anggota yang
tergabung di PERKINDO.
Pada tahun 1961 Kepanduan di Indonesia yang terpecah menjadi 100 organisasi terhimpun
dalam 3 federasi yaitu: Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) berdiri pada 13 September
1951. Persatuan Pandu Indonesia (POPPINDO) berdiri tahun 1954 dan Persatuan
Kepanduan Putri Indonesia (PKPI).

2
Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka,
pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pejabat sementara (Pjs) Presiden RI Ir. H. Juanda.
Pada tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai Hari Lahirnya Gerakan Pramuka. Maka dari
itu setiap tanggal 14 Agustus kita selalu memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Gerakan
Pramuka.

Mengenal Bapak Pramuka Indonesia

Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan salah satu tokoh lahirnya Pramuka Indonesia. Dia
pernah menjabat Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) pertama sejak Pramuka berdiri pada tanggal
14 Agustus 1961.
Empat periode berturut-turut, Sri Sultan Hamengku Huwono IX menjabat yakni pada masa bakti
1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974. Dalam sejarah kepanduan Indonesia, Sri
Sultan HB IX merupakan salah satu tokoh yang berhasil menyatukan berbagai organisasi
kepanduan di Indonesia. Pada akhirnya menjadi satu wadah yakni Pramuka sehingga dinobatkan
sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

BIOGRAFI BADEN POWELL

3
Robert Baden Powell dikenal sebagai Bapak Pramuka Sedunia atas jasanya
mengembangkan gerakan pandu ke seluruh dunia. Namun, tidak banyak yang menyadari fakta
bahwa ia juga seorang pemimpin militer yang sukses, seorang penulis dan seniman. Selama tiga
puluh empat tahun dinas militernya, ia memenangkan banyak perang dan beberapa kali dipuji
karena teknik militernya yang berani dan inovatif. Selama bertugas, Baden Powell juga menulis
banyak buku pedoman pelatihan, yang kemudian membantunya memulai gerakan Pramuka. Saat
ini, gerakan tersebut telah menyebar ke 216 negara dengan lebih dari 38 juta anggota.

Bocah petualang

Robert Baden Powell lahir pada 22 Februari 1857, di wilayah Paddington di pusat kota
London. Dia memulai pendidikannya di Dame's School di Kensington. Pada 1868, Sang Bapak
Pandu bersekolah di Rose Hill School di Tunbridge Well di Kent.

Dua tahun kemudian dia pergi ke Charterhouse School di Surrey dan sering menyelinap
ke hutan di dekat sekolahnya, mengelabui mata gurunya. Kebiasaan itu membuatnya ditolak
masuk ke Balliol College. Jadi, dia memutuskan untuk mengikuti ujian Komisi Angkatan Darat,
yang terbuka untuk semua. Dia berhasil menempati posisi kedua di kavaleri dan posisi keempat
di infanteri, kemudian memilih pasukan berkuda.

Panduan pertahanan diri

Baden-Powell bertugas di Angkatan Darat Inggris dari 1876 hingga 1910 di India dan
Afrika. Kembali ke Inggris pada 1884, Baden Powell diharuskan melakukan perjalanan ke
Jerman, Austria dan Rusia. Dalam misi itu dia mengumpulkan masukan intelijen dan belajar

4
tentang perkembangan militer mereka, sebuah buku berjudul 'Pengintaian dan Kepramukaan'
tulisannya juga diterbitkan selama periode ini. Pada 1899, selama Perang Babi Kedua di Afrika
Selatan, Baden Powell berhasil mempertahankan kota dalam Pengepungan Mafeking.

Pasukan Boer yang berjumlah lebih dari 8.000 orang mengepung dia dan pasukannya,
namun mereka bertahan selama 217 hari. Strategi pertahanan diri Baden Powell disebut
membantu pasukannya bertahan sampai bala bantuan tiba. Alhasil, dia pun menjadi pahlawan
nasional di tanah air.

Sekembalinya ke Inggris pada 1903, ia diangkat sebagai inspektur jenderal kavaleri, dan
pada tahun berikutnya ia mendirikan Sekolah Kavaleri, Netheravon, Wiltshire. Dia dipromosikan
menjadi letnan jenderal pada 1907. Baden Powell saat itu menemukan bahwa manual pelatihan
militernya "Aids to Scouting" telah menjadi sesuatu yang laris, dan digunakan oleh para guru dan
organisasi pemuda.

Setelah pertemuan dengan pendiri Boys' Brigade Amerika, Sir William Smith, Baden-
Powell untuk menulis ulang "Aids to Scouting" agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada
tahun 1907 mengadakan kamp di Pulau Brownsea "Scouting for Boys" tulisannya kemudian
diterbitkan pada 1908 dalam enam jilid. Para remaja secara spontan membentuk pasukan
Pramuka dan gerakan Pramuka secara tidak sengaja telah dimulai, pertama nasional, dan segera
obsesinya meluas ke tingkat internasional.

Memimpin gerakan pramuka dunia

Meskipun ia dapat melanjutkan karir militernya, Robert Baden Powell memutuskan untuk
pensiun dari Angkatan Darat pada 1910. Langkah itu diambil atas saran Raja Edward VII, yang
menyarankan agar ia dapat melayani negaranya dengan lebih baik dengan mempromosikan
Kepramukaan.

Di bawah kepemimpinannya, Baden-Powell membawa Pramuka kepada para pemuda


dunia dan gerakan pramuka dunia tumbuh. Pada akhir 1910, ada lebih dari 100.000 Pramuka di
Inggris. Pada 1922, ada lebih dari satu juta pramuka di 32 negara dan pada 1939; jumlah
Pramuka telah tumbuh lebih dari 3,3 juta. Tak heran dengan capaian itu, Robert Baden-Bowell
pun dikenal sebagai "Pemimpin Pramuka Dunia"

Robert Baden-Bowell meninggal pada 8 Januari 1941 di sebuah pondok di Nyeri, dekat
Gunung Kenya, tempatnya menghabiskan tahun-tahun terakhirnya dan dimakamkan di sana.

BIOGRAFI SULTHAN HAMENGKUBUWONO IX

5
Sri Sultan Hamengkubuwono IX dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Ia sangat berjasa
dalam pembentukan organisasi pramuka di Indonesia. Sri Sultan Hamengkubuwono IX lahir di
Yogyakarta pada 12 April 1912.

Ia memiliki nama kecil Gusti Raden Mas Dorojatun. Ia merupakan putra dari Sri Sultan
Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah atau Kanjeng Ratu Alit. Keterlibatannya
dalam Pramuka dimulai sejak ia masih kanak-kanak. Dilansir dari buku Sri Sultan HB IX -
Bapak Pramuka Indonesia (2018) Pada tahun 1921 di Yogyakarta, Sri Sultan tercatat sebagai
anggota welp (siaga), jenjang kepramukaan terendah (6-11 tahun). Pada 18 Maret 1940 Sri
Sultan Hamengkubuwono IX ditetapkan sebagai Sultan Yogyakarta. Ia merupakan Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta pertama setelah Indonesia merdeka. 

Peranan dalam Pramuka


Sri Sultan Hamengkubuwono IX sudah aktif dalam bidang organisasi kepanduan sejak masih
muda. Sekitar awal tahun 1960-an, ia diangkat menjadi Pandu Agung atau pemimpin kepanduan.
Ia bersama Soekarno, Presiden Indonesia saat itu, berencana untuk menyatukan organisasi
kepanduan serta mendirikan organisasi pramuka di Indonesia.
Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka.

6
Anggota panitianya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh
serta Achmadi. Empat anggota panitia ini akhirnya menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka
serta Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961, tentang Pramuka.

Secara garis besar, keputusan presiden tersebut berisikan penetapan Gerakan Pramuka sebagai
satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik kepanduan anak serta pemuda
Indonesia. Organisasi pramuka resmi berdiri pada 14 Agustus 1961. Organisasi pramuka tersebut
merupakan peleburan dari berbagai organisasi kepanduan di Indonesia.

Kata 'Pramuka' diambil dari kata 'Poromuko', yang berarti prajurit terdepan dalam sebuah
peperangan. Selain itu, kata 'Pramuka' merupakan singkatan dari 'Praja Muda Karana', yang
berarti jiwa-jiwa muda yang berkarya.

7
Selama 13 tahun, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional.
Tepatnya dari tahun 1961 hingga 1974 (1961 hingga 1963, 1963 hingga 1967, 1967 hingga 1970,
1970 hingga 1974). Ia mempelopori sejumlah kegiatan seperti Gerakan Tabungan Pramuka pada
1974.

Ia juga menggagas Wirakarya, perkemahan pertama Pramuka Nasional pada 1968. Selain itu,
Tri Satya Pramuka serta Dasa Dharma Pramuka juga dibentuk, ditetapkan serta digunakan
hingga saat ini. Begitu pula dengan penetapan warna seragam Pramuka Indonesia yang berwarna
coklat muda dan coklat tua. Coklat muda untuk atasan dan coklat tua untuk bawahan. Dua corak
warna ini melambangkan elemen air serta tanah.  ,
Pramuka masih terus diajarkan dan dilakukan di berbagai sekolah. Ada empat pembagian
tingkatan pramuka, yakni:
 Pramuka Siaga Untuk usia 7 hingga 10 tahun.
 Pramuka Penggalang Untuk usia 11 hingga 15 tahun
 Pramuka Penegak Untuk usia 16 hingga 20 tahun.
 Pramuka Pandega Untuk usia 21 hingga 25 tahun.
Jasa Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam bidang pramuka terdengar hingga ke mancanegara.
Hal ini membuat ia dianugerahi Bronze Wolf Award dari World Organization of the Scout
Movement (WOSM), pada 1973. Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi untuk
mereka yang sungguh berjasa besar dalam pengembangan pramuka.  

8
BAB II

LKBB RESMI DAN ISYARAT


Salah satu kegiatan ekstrakulikuler kebanggaan yang menjadi daya tarik bagi siswa adalah
LKBB. LKBB sendiri merupakan sarana yang baik untuk melatih system beregu dan disiplin
pribadi bagi siswa sedangkan Baris berbaris merupakan latihan gerak dasar yang mewujudkan
penanaman : disiplin, rasa persatuan dan keindahan. Bisa disimpulkan bahwa LKBB merupakan
perpaduan dari Melatih kedisiplinan, Persatuan dan Berolah Raga.
Tujuan dari LKBB adalah :

Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan
demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan
secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan
pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa
persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan
dalam menjalankan tugas.

Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya
tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.

Aba-aba yang diperhatikan dalam lkbb :

1. Berkumpul – luruskan.
2. Berhitung /Hitung
3. Setengah lengan lencang kanan.
4. Lencang kanan.
5. Hadap ; kanan ; kiri ; serong kanan – kiri dan balik kanan
6. Lencang Depan
7. Maju jalan – langkah biasa – langkah tegap
8. Hadap kiri
9. balik kiri
10. Hadap kanan
11. Balik kanan

Bentuk formasi dalam barisan LKBB :


1. Bentuk berderet.
2. Bentuk Angkare
3. Barisan Roda
4.  LIngkaran Besar dan kecil
5. Selat terbuka / tertutup / tolak belakang

9
6. berbanjar
7. dll

10

SCOUTING SKILL

• SIMPUL

1.

SIMPUL HIDUP Untuk membuat simpul hidup sangatlah mudah. Caranya buatlah sosok
(lingkaran)

kemudian masukkan salah satu ujung tali ke dalam sosok tersebut kemudian eratkan
(tarik kedua ujung tali) hingga sosok tadi mengencang.

2.

SIMPUL HIDUP (REEF KNOT) Simpul mati atau reef knot (disebut juga sebagai square
knot) merupakan salah satu

simpul mendasar dalam kepramukaan dan kehidupan sehari-hari. Bagi seorang


pramukabaik pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak maupun pandega
seharusnya menguasai simpul mati ini. Kegunaan simpul mati adalah untuk menyambung
dua buah tali yang sama besar dan dalam keadaan kering. Ini berbeda dengan simpul
anyam yang digunakan untuk menyambung dua buah tali yang besarnya berbeda.
Ataupun dengan simpul nelayan (simpul Inggris) yang digunakan untuk menyambung tali
yang basah atau licin. Di samping untuk menyambung tali, 2

simpul mati juga digunakan untuk menali perban segi tiga (mitela) saat melakukan PPPK.
Dengan fungsi dan kegunaannya, simpul mati akan sangat sering digunakan oleh seorang
pramuka baik ketika mengikuti kegiatan kepramukaan maupun di kehidupan sehari-hari.

Cara Membuat Simpul Mati Setelah mengetahui kegunaan simpul mati, sekarang saatnya
seorang pramuka belajar cara membuat simpul mati. Caranya gampang, silakan lihat
gambar berikut:

Untuk memudahkan instruksi, dalam tutorial membuat simpul mati ini kita ibaratkan
sedang menyambung dua buah tali yang satu berwarna biru dan satunya lagi berwarna
putih. Langkahlangkah membuat simpul mati adalah sebagai berikut: ▪

Letakkan ujung tali putih di atas ujung tali biru.

Lingkarkan ujung tali putih ke bawah tali biru kemudian lingkarkan lagi ke atas.

11

Balik arah ujung tali biru yang tadinya ke arah kanan menjadi ke arah kiri . Demikian
juga dengan ujung tali putih, balik ke arah kanan dan letakkan ujungnya di atas ujung tali
biru.

Ulangi langkah pada nomor dua.

Tarik masing-masing ujung tali sehingga simpul menjadi kencang.

Dan selesai, simpul mati atau reef knot atau square knot telah jadi.

3.

SIMPUL ANYAM (SHEET BAND)

Simpul anyam digunakan untuk menyambung dua buah utas tali kering yang ukurannya
tidak sama besar. Dalam arti, jika ingin menyambung dua utas tali di mana yang satu
berukuran besar dan satunya lagi berukuran kecil, gunakanlah simpul anyam.

Cara membuat simpul anyam : ▪

Buatlah sosok pada ujung utas tali yang berukuran lebih besar (dalam gambar, tali
berwarna biru)

Masukkan ujung tali yang lebih kecil (merah) ke dalam sosok tali besar (biru) dari arah
bawah

Belitkan ujung tali kecil (merah) di bawah tali biru

12

Sisipkan ujung tali merah ke bawah badan tali itu sendiri

4.

SIMPUL ANYAM BERGANDA (DOUBLE SHEET BEND)

Cara membuat simpul anyam berganda : 4

Tekuk ujung tali yang besar

Masukkan ujung tali kecil (dari atas ke bawah), kemudian lingkarkan di bawah kedua
utas tali besar yang ditekuk tadi (gambar 1)

Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil

Lingkarkan ujung tali kecil pada kedua utas tali besar seperti langkah kedua.

Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil lagi seperti langkah ketiga

Tarik dan eratkan kedua utas tali hingga simpul menjadi erat.

5.

SIMPUL JANGKAR (COW HITCH) Simpul jangkar (cow hitch) kerap digunakan untuk
menautkan tali pada benda lain secara

cepat, mengikat jangkar, hingga membuat usungan darurat atau dragbarbersama dengan
simpul pangkal dan ikatan palang.

13
Cara membuat simpul jangkar :

Lingkarkan ujung tali pada benda yang hendak ditali dari sebelah bawah benda

Lintaskan ujung tali di belakang badan tali

Lingkarkan ujung tali sekali lagi pada benda yang hendak ditali dari sebelah atas benda

Selipkan ujung tali sehingga sama dan sejajar dengan badan tali

Tarik kedua ujung tali sehingga simpul mengencang.

6.

SIMPUL PANGKAL (CLOVE HITCH)

Cara membuat simpul pangkal :

Cara Pertama: ▪

Lingkarkan tali pada tongkat atau kayu (dari arah bawah) sehingga membentuk ‘sosok’
dengan tongkat ada di tengahnya.

Lingkarkan sekali lagi di sebelah kiri ‘sosok’ yang pertama.

14
Ujung sosok dimasukkan sebagaimana arah tanda panah pada gambar di bawah

Rapatkan kedua sosok dan tarik ujung tali hingga kencang.

Selesai

Cara Kedua: ▪

Buatlah dua ‘sosok’ tali seperti pada gambar “a”. Perhatikan posisi kedua ujung tali di
mana ujung pertama ada di atas tali (pada gambar, ‘sosok’ yang kiri) dan ujung kedua ada
di bawah tali (pada gambar, sosok yang kanan)

Rekatkan kedua sosok hingga bertumpukan dengan posisi sosok yang ujung talinya di
bawah berada di atas sosok yang ujung talinya di bawah (gambar “b”)

Masukkan sosok yang bertumpukan tadi melingkari tongkat atau kayu (gambar “c”)

Selesai.

7.

SIMPUL TAMBAT (TIMBER HITCH)

langkah-langkah membuat simpul tambat yaitu: ▪

Belitkan tali pada benda yang hendak di tali semisal batang kayu.

Putar (tautkan) ujung tali sehingga membentuk sosok (mata tali) pada badan tali.

15

Belitkan ujung tali melingkari badan tali yang nantinya bersentuhan dengan batang kayu.

Belitkan seperti langkah ke-3 hingga beberapa kali (banyaknya belitan disesuaikan
dengan besar batang kayu)

Tarik badan tali dan dorong sosok (mata tali) hingga erat dengan batang kayu.

Selesai.

8.

SIMPUL TIANG (BOWLINE KNOT)

Manfaat dari simpul tiang adalah untuk membuat sebuah sosok (mata tali) yang
kedudukannya tetap (tidak bergeser) atau untuk mengikat sesuatu yang membutuhkan
keleluasaan bergerak semisal leher binatang. Dengan simpul tiang, sosok yang terbuat
akan tetap dan tidak bergeser (menciut atau melonggar) sehingga leher binatang tidak
terjerat.

Cara membuat simpul tiang : ▪

Pertama buatlah sosok di bagian tengah tali.

Ujung tali dimasukkan ke dalam sosok dari arah bawah, kemudian ke atas tali di sisi lain
sosok, dan terakhir lewatkan ke belakang (bawah) utas tali yang ada di sebelah atas
sosok.

Lingkarkan tali pada utas tali tersebut, kemudian masukkan ujung tali ke dalam sosok.

16

Tarik kedua badan tali beserta ujung tali sehingga simpul menjadi erat.

9.

SIMPUL NELAYAN KEMBAR (FISHERMAN’S KNOT) Nama simpul kembar


merujuk kepada bentuk simpul ini yang sebenarnya merupakan

gabungan dari dua buah simpul hidup. Sedangkan penyebutan sebagai simpul nelayan
(fisherman's knot) selain lantaran kerap digunakan sebagai penyambung nilon (tali)
pancingan juga sering digunakan untung menyambung dua utas tali yang dalam kondisi
basah.

Cara membuat simpul nelayan kembar : ▪

Sejajarkan dua buah utas tali

Buatlah simpul hidup pada utas tali pertama dengan badan tali kedua berada di tengah
sosoknya.

Buatlah simpul hidup pada utas tali kedua dengan badan tali pertama berada di tengah
sosoknya.

Tarik kedua utas tali sehingga kedua simpul hidup menjadi erat dan rapat.

• IKATAN DALAM TALI TEMALI JENIS-JENIS IKATAN DALAM TALI TEMALI


Jenis-jenis ikatan yang digunakan dalam tali temali dan pionering oleh pramuka itu apa
saja?. Terkadang saat melihat sebuah pionering yang sudah berdiri megah kita menjadi
bingung dengan jenis simpul dan ikatan yang dipergunakan, seakan ribet sekali. Padahal,
dalam tali temali maupun pionering yang dipraktekkan dalam kepramukaan, pada intinya
hanya menggunakan 4 jenis ikatan. Ikatan pun menjadi salah satu materi pramuka teknik
kepramukaan yang mendasar dan sangat sering digunakan.

Keempat jenis ikatan tersebut adalah ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah, dan

17
ikatan kaki tiga. Dalam kesempatan kali ini kita akan mencoba mempraktekkan membuat
masing-masing dari jenis ikatan tersebut. Ikatan dalam tali temali sendiri mempunyai arti
sebagai rangkaian tali dengan susunan tertentu yang digunakan untuk menautkan
(mengikat) dua atau lebih benda lain.

IKATAN PALANG (SQUARE LASHING)

Ikatan palang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai square lashing merupakan sebuah
ikatan yang berfungsi untuk menautkan dua tongkat pramuka atau kayu yang posisinya
saling tegak lurus. Penggunaannya seperti untuk membuat kerangka dragbar (tandu), dll.
Untuk membuat ikatan palang, berikut adalah langkah-langkahnya: 10

Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat. Belitkan sisa utas tali yang pendek ke utas
tali yang panjang.

Belitkan tali sedemikian rupa (lihat gambar poin “b” dan “c”) pada kedua tongkat. Bagian
atas, jejerkan lilitan tali kedua di sebelah dalam lilitan kedua, demikian selanjutnya).

Setelah sekitar empat lilit (atau sesuai kebutuhan), ganti arah putaran tali dan lilitkan di
antara dua tongkat (lihat gambar “c” dan “d”)

Akhiri ikatan dengan simpul pangkal di tongkat yang berbeda dengan yang disimpul
pangkal pada pertama ikatan (lihat gambar “e” dan “f”)

11

IKATAN SILANG (CROSS LASHING)

Ikatan silang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai cross lashing. Kegunaan dari ikatan
ini adalah untuk menautkan dua buah tongkat atau kayu yang psosisinya bersilangan.
Umumnya sudut yang terbentuk dari dua buah tongkat tersebut tidak tegak lurus atau 90
derajat. Jika tegak lurus gunakanlah ikatan palang. Untuk membuat ikatan silang ikutilah
langkah-langkah berikut: ▪

Buatlah simpul tambat di persilangan kedua tongkat.

18

Belitkan tali antara sudut samping sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).

Ganti belitkan tali antara sudut atas-bawah sebanyak empat kali (atau lebih sesuai
kebutuhan).

12

Akhiri ikatan silang dengan membuat simpul pangkal di salah satu kayu atau tongkat.

IKATAN CANGGAH

Ikatan Canggah digunakan untuk menyambung dua buah tongkat secara lurus.
Penggunaan ikatan canggah seperti untuk membuat tiang bendera dengan sambungan
tongkat. Terdapat beberapa versi ikatan canggah, namun yang lebih sering digunakan
adalah sebagaimana langkah-langkah berikut: •

Buatlah sosok di antara dua tongkat yang disambung.

Utas tali yang panjang dililitkan mengitari kedua tongkat. Lilit hingga bagian akhir
persambungan.

13

Masukkan utas tali ke dalam sosok yang dibuat pada langkah pertama tadi

Tarik ujung tali sehingga sosok masuk ke dalam lilitan

Utas tali yang bawah simpul dengan simpul pangkal

19
IKATAN KAKI TIGA (TRIPOD LASHING) Ikatan kaki tiga digunakan untuk
menggabungkan tiga buah kayu atau tongkat dengan posisi saling lurus atau untuk
membentuk kaki tiga. Untuk membuat ikatan kaki tiga ikuti langkah-langkah berikut: ▪

Susun tongkat secara sejajar.

Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat terluar.

Belitkan tali membentuk anyaman pada ketiga tongkat

Belitkan tali secara menyilang mengikat anyaman antara tongkat pertama dan kedua

Lakukan hal serupa antara tongkat kedua dan ketiga

Buatlah simpul anyam di tongkat terluar (yang berbeda tongkat dengan simpul anyam
pertama)

SEMAPHORE

20
Semaphore juga disebut sebagai bendera dengan fungsi untuk memberi sinyal suatu
pesan secara virtual melalui gerakan dua tangan. Alat-alat yang digunakan untuk
memberi tanda atau sinyal ini cukup bervariasi, mulai dari bendera, batang pohon hingga
tangan kosong. Metode ini dilakukan untuk mengulurkan kedua tangan sesuai informasi
yang telah diberi sebelumnya.

MORSE

Sandi morse merupakan salah satu dari sekian banyak sandi dalam dunia pramuka. Sandi ini
digunakan untuk alat komunikasi sejak dulu hingga sekarang dalam organisasi kepramukaan.
Tidak hanya itu, sandi morse juga sering dipakai untuk mengirim pesan-pesan rahasia dalam
situasi tertentu.

sandi
SANDI AN
Kunci A=N
A  B  C  D  E  F  G  H  I  J  K  L  M   
N  O  P  Q R  S  T  U  V W X  Y  Z

CONTOH :CENZHXN   =PRAMUKA

SANDI AZ
Kunci A=Z
A  B  C  D  E  F  G  H  I  J  K  L  M         
Z  Y  X  W V  U  T  S  R Q P  O  N

CONTOH: KIZNFPZ    = PRAMUKA

21
  KET: apabila A ditulis Z dan seterusnya sandi ini disebut sandi AZ karena A
dan Z saling berhadapan

Sandi AND
Sandi  AND adalah sandi yang huruf-hurufnya diletakkan pada kata
AND,contoh :

ANDA   KANDU   ANDA   DANDA   DANDI   SANDI   NANDI

A   K        U    A             D         A   D          I   S         I   N        I

= Aku ada di sini

Sandi Siput
Sandi yang cara membacanya  berputar menyerupai rumah siput, dengan
cara mencari kata yang paling tengah (ada tandanya).

Contoh :

U  D  U  N  I  A

D  O  W  E  L

N  P   B  A  L

A  N  E   D  B

P  K  A   P  A

= Baden Powell Bapak Pandu Dunia

22
SANDI KOTAK
Kata sandi berasal dari bahasa sansekerta, yang artinya rahasia . Sandi ialah 
kode rahasia, dimana kerahasiannya hanya di ketahui oleh sekelompok orang
saja. Dalam kegiatan pramuka, sandi di pergunakan pada saat berkemah
atau melakukan pengembaraan, supaya dapat melatih diri untuk
menyelesaikan suatu masalah yang sedang di hadapi.

Sandi Kotak I

Sandi Kotak II

23
Sandi Kotak III

Sandi Rumput
Sandi rumput adalah bukan sandi asli, melainkan merupakan
sandi turunan dari . Sandi ini juga mempunyai kesamaan dengan sandi paku
dan sandi gergaji / tali.Padaprinsipnya, sandi rumput sama dengan sandi
rumput tetapi sandi rumput arah ujungnya ke atas sedangkan sandi rumput
arahnya ke bawah.

Dalam penggunaannya seperti yang disampaikan di atas nenggunakan kunci


sandi morse. Agar terlihat kesan rumputnya, maka kode morse yang terdiri
dari titik dan garis, diterjemahkan sebagai berikut:

24
Titik pada morse diterjemahkan denggan lekuk rumput pendek =

Garis pada morse, dalam sandi ini diterjemahkan sebagai rumput panjang =

Sandi Bulan Bintang


Halo kakak-kakak semua… saya Farid, saya adalah anggota Gerakan
Pramuka dari Kwarcab Lampung Timur. kali ini ingin
sedikit mempromosikan sandi saya,, heeheeee…. promosi, tapi sebelumnya
saya ingin bercarita dulu tentang kegiatan Pramuka terutama kegiatan
membuat sandinya,,

Pramuka adalah kegiatan yang sangat menarik. apa lagi ketika kita sudah
sekian lama mengikutunya. salah satunya kegiatan menarik dalam kegiatan
pramuka adalah membuat sandi.

Sandi Pramuka, sandi adalah sesuatu yang tidak asing ketika mengikuti
pramuka. Ketika kita bisa membuat sandi, kita bisa menggunakannya sebagai
sandi rahasia yang hanya teman kita sendiri yang tahu. sebenarnya membuat
sandi itu tidaklah sulit, bahkan sebenarnya sangat mudah,  ketika membuat
sandi kita bisa menggunakan sesuatu di sekitar kita. Seperti kali ini saya
membuat sandi yang saya namakan sandi bulan bintang. sandi ini saya buat
ketika saya mengamati sandi kotak 1 dan sandi kotak 2, pada intinya sandi
bulan bintang ini sama dengansandi kotak 1 maupun sandi kotak 2. selain
mudah dipahami sandi ini juga mudah dihafal, sandi ini saya buat dengan

25
huruf abjad urut searah dengan jarum jam, yaitu urut memutar kearah kanan.
dan ketika ada huruf yang berada di kotak atau garis yang sama mungkin
kakak-kakak akan sedikit bingung. cara kita mengerjakan sandi ini ketika
berada dalam kotak atau garis yang sama adalah kita bisa mengurutkan
dari abjad yang paling  kecil terlebih dahulu, contoh bisa lihat gambar dibawah
ini :

Sandi Datar
Datar artinya susunan huruf ditulis mendatar dan dibaca menurut kuncinya,
untuk menentukan kunci jumlah huruf, dalam satu instruksi kita bagi kedalam
kelompok yang sama (kalau kelompok yang terakhir jumlahnya kurang, maka
harus ditambah huruf X).

CONTOH:

Kita akan membuat instruksi sebagai berikut:

“SEBUTKAN TUJUH PAHLAWAN REVOLUSI YANG GUGUR DI LUBANG


BUAYA JAKARTA ADA TANGGAL 1 OKTOBER 1965”

26
Cara membuatnya sebagai berkut:

Instruksi tersebut akan kita buat kunci

9D HUJAN RINTIK-RINTIK TURUN KE BUMI

Artinya mendatar 9 huruf dan dbaca turun.

Sandi Cina
Sandi Cina merupakan coretan-coretan yang dibentuk seperti huruf Cina,
maka banyak anggota pramuka yang menyebutnya Sandi Cina.

Sandi ini hakekatnya seperti Sandi Angka, dimana setiap huruf atau coretan-


coretan tersebut dapat kita hitung berdasarkan kunci, maka sandi ini harus
memakai kunci:

Contoh:

Kita akan membuat instruksi sbb:

“ADIKKU TOLONG  TULISKAN TRI SATYA SECARA LENGKAP”

Maka dapat kita buat sandinya sbb:

27
Sandi Plus / Kress
Sandi Plus / Kress merupakan salah satu sandi terapan dari Sandi Morse.
Unuk lebih jelasnya perhatikan kunci berikut:

Dasar: Sandi Morse
Kunci: + = titik ( . ) / pendek
# = strip ( – ) / panjang

Contoh: # / ++# / #+ / +# / +++


Dibaca : TUNAS

Sangat mudah bukan? Semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan kita.
Salam Pramuka!

28
Sandi Jepang
Sandi Jepang seperti halnya huruf jepang (Kanji) ditulis dari atas ke bawah
dan seterusnya, adi sandi ini cukup mudah untuk dimengerti. Berikut ini
adalah contoh dari Sandi Jepang:

SNLAA

EGENN

TANGA

EHCKN

Jadi dibaca: SETENGAH LENCANG KANAN

Sandi Kimia
Sandi Kimia  sebenarnya hanya tulisan morse saja, tapi banyak anggota
pramuka menyebunya Sandi Kimia, karena menyerupai huruf / symbol yanga
ada pada kode / rumus kimia.
Ketentuanya yaitu:

Titik      :  Huruf Hidup     (a, i , u, e, o)

Strip       : Huruf Mati       (b, c, d, f, g, …dst)

CONTOH:
Kita akan membuat instruksi sbb:

“DISINILAH LETAK KEDUDUKAN DUNIA”

Dapat kita tulis sbb:

29
HO2 + O2 + O3 + O2 + HO + O2 + OSA2 + AH + O4

OSA2 + O + H + AH + HOH

HOH + O + HO2 + UAH + HO2 + UAH +HOH + AH + HO

HO2 + UAH+ HO + O2 + AH

Sandi Sungai
Sandi Sungai  juga biasa disebut dengan istilah sandi 5 per 8, karena sandi
sederhana ini memiliki 8 buah kolom dan 5 buah baris. Untuk lebih jelasnya
mari kita perhatikan kunci di bawah ini.

Cara menulis :Huruf yang berlawanan atau berseberangan.Contoh : OZO


LOWOEO VOQPOQ BYHOS
Dibaca : ADA BAHAYA JANGAN LEWAT

30
UPACARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN LATIHAN
TATA UPACARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN LATIHAN PRAMUKA

Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan Golongan Pramuka Penggalang

Sebelum memulai dan sesudah melaksanakan latihan dalam Gerakan Pramuka, wajib untuk
melaksanakan upacara. Upacara yang dilaksanakan sebelum kegiatan latihan dikenal dengan
upacara pembukaan latihan yang biasanya disingkat upabuklat dan upacara yang dilaksanakan
setelah pelaksanaan latihan dikenal dengan sebutan upacara penutupan latihan yang disingkat
upatuplat. Upacara ini bertujuan untuk membentuk moral yang baik, menanamkan jiwa
patriotisme dan nasionalisme, membangun disiplin, serta rasa cinta tanah air pada peserta didik
anggota Gerakan Pramuka. Berikut adalah susunan atau rangkaian upacara pembukaan dan
penutupan latihan untuk pramuka golongan penggalang:

UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN PRAMUKA PENGGALANG

Perlengkapan:

1. Bendera Merah Putih,


2. Tiang bendera (tongkat yang disambung),
3. Teks Pancasila,
4. Teks Dasa Darma.

Petugas:

1. Pengibar Bendera 3 orang


2. Pratama/ Pemimpin Upacara
3. Pembaca Dasa Darma
4. Pembina Upacara

Persiapan:
1. Tiap pemimpin regu mengumpulkan anggotanya dalam barisan bersaf sambil memeriksa
kebersihan, kerapian, absensi, iuran, dan sebagainya (untuk regu yang bertugas: membagi tugas
sebagai petugas upacara, mempersiapkan perlengkapan upacara).
2. Pratama memanggil seluruh pasukan dengan membuat barisan angkare.
3. Pratama memeriksa kerapian barisan upacara.

31
Pelaksanaan Upacara:

1. Pratama menjemput Pembina Upacara (sekaligus laporan bahwa upacara pembukaan


latihan siap dilaksanakan)
2. Pembina Upacara dan Pembantu Pembina mengambil tempat di belakang tiang bendera
3. Penghormatan kepada Pembina Upacara (Pembina Upacara melangkah satu kali)
dipimpin oleh Pratama diikuti oleh seluruh peserta upacara.
4. Pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara dan kembali ke tempatnya
(regunya)
5. Pengibaran bendera Merah Putih, penghormatan dipimpin oleh Pembina Upacara diikuti
seluruh peserta upacara.
6. Pembacaan teks Pancasila oleh Pembina Upacara diikuti seluruh peserta upacara.
7. Pembacaan teks Dasa Darma oleh petugas pembaca Dasa Darma.
8. Amanat / kata bimbingan dari Pembina Upacara (Pembina istrahat di tempat diikuti
seluruh peserta upacara)
9. Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.
10. Pembina Upacara menyerahkan pasukan kepada Pratama.
11. Penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pratama diikuti seluruh peserta
upacara.
12. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara, Pratama mengambil
alih/membubarkan pasukan.
13. Upacara Selesai dan dilanjutkan dengan kegiatan latihan.

32
UPACARA PENUTUPAN LATIHAN PRAMUKA PENGGALANG

Perlengkapan:

1. Bendera Merah Putih,


2. Tiang bendera (tongkat yang disambung).

Petugas:

1. Penurun Bendera 3 orang


2. Pratama/ Pemimpin Upacara
3. Pembina Upacara

Persiapan:

1. Tiap pemimpin regu mengumpulkan anggotanya dalam barisan bersaf sambil memeriksa
kebersihan, kerapian, absensi, dan sebagainya (untuk regu yang bertugas: membagi tugas sebagai
petugas upacara, mempersiapkan perlengkapan upacara).
2. Pratama memanggil seluruh pasukan dengan membuat barisan angkare.
3. Pratama memeriksa kerapian barisan upacara.

Pelaksanaan Upacara:

1. Pratama menjemput Pembina Upacara (sekaligus laporan bahwa upacara penutupan


latihan siap dilaksanakan)
2. Pembina Upacara dan Pembantu Pembina mengambil tempat di belakang tiang bendera
3. Penghormatan kepada Pembina Upacara (Pembina Upacara melangkah satu kali)
dipimpin oleh Pratama diikuti oleh seluruh peserta upacara.
4. Pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara dan kembali ke tempatnya
(regunya)
5. Penurunan bendera Merah Putih, (petugas penurunan bendera terlebih dahulu hormat
sebelum membuka ikatan bendera pada tiang) penghormatan dipimpin oleh Pembina Upacara
diikuti seluruh peserta upacara.
6. Amanat / kata bimbingan dari Pembina Upacara (Pembina istrahat di tempat diikuti
seluruh peserta upacara).
7. Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.
8. Pembina menyerahkan pasukan kepada Pratama.
9. Penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pratama diikuti seluruh peserta
upacara.

33
10. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara, Pratama mengambil alih/
membubarkan pasukan.

11. Upacara Selesai.

UPACARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PENEGAK


Upacara adalah Serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang
wajib dilaksanakan dengan khidmad dan tertib, sehingga merupakan kegiatan teratur untuk
menciptakan kebiasan yang mengarah kepada budi pekerti yang luhur. 
Dalam Gerakan Pramuka, Upacara diatur dalam PP 178 tahun 1979 mengenai upacara
dalam Gerakan Pramuka. 
Macam Upacara dalam Gerakan Pramuka antara lain: 
•       Umum
•       Buka Tutup Lat
•       Pelantikkan
•       Kenaikan Tingkat
•       Pindah Golongan
•       Meninggalkan Ambalan/Racana

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Upacara Pembukaan Latihan
Ambalan Penegak. Pedomannya adalah PP tersebut di atas, tetapi telah ditambahkan
dengan kesepakan dalam kegiatan Pitaran Pelatih Pusdiklatcab Cakrabaswara Kota
Semarang, sehingga jika ada sedikit perbedaan dengan pelaksaaan di Ambalan adik atau
kakak bisa saja terjadi. Semoga dapat memberikan sedikit gambaran. 

A. Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak


Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut Persiapan
a.    Kerapihan setiap anggota ambalan.
b.    Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
Acara Pokok
a.    Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
b.    Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana.
         Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga pindah ke
tempat Pemimpin Sangga.
         Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
c.    Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin Sangga.

34
         Laporan Pradana saat menjemput pembina
“Lapor Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak Siap dilaksanakan, Apakah kakak
berkenan hadir dan memberikan Amanat ?
         Jawaban Pembina ada 3 hal
Saya hadir dan memberi amanat
Saya hadir, tetapi tidak memberikan amanat, saya menitipkan pesan kepada pradana
Saya tidak tidak dapat hadir

d.    Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang
berlaku. (Pradana Kembali ke tengah dan menghadap barisan)
e.    Pradana balik kanan penghadap tiang bendera.
f.     Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya.
         Pradana balik kanan menghadap tiang bendera adalah isyarat petugas bendera untuk
mengibarkan bendera
         Petugas menuju ke tiang bendera dengan langkap Tegap
         Setelah di rentangkan sempurna, petugas bendera memberikan isyarat “bendera siap”
         Pradana memimpin penghormatan “Kepada Sang Merah Putih, Hormat, Grak”
         Setelah  bendera sampai di puncak tiang, Pradana memberi aba-aba “tegak grak.
         Pada waktu pengibar bendera maju, petugas pembaca sandi ambalan geser ke kanan,
merapatkan barisan
         Setelah selesai mengibarkan bendera petugas memberikan penghormatan kepada Sang
Merah Putih, setelah itu kembali ke paling kiri barisan dengan langkah biasa
g.    Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota ambalan.
         Teks Pancasila diberikan dari pembantu pembina kepada pembina
         Pembina Penegak maju tiga-empat langkah (langkah terbatas) hadap kiri
         Setelah selesai kembali ke tempat semula
         Pembina mengembalikan teks kepada pembantu pembina
h.    Pembacaan Dasadarma / Sandi Ambalan oleh petugas
                    Petugas maju empat langkah
                    Petugas bendera bergeser merapatkan barisan ke kanan
                    Dibacakan dengan keras dan khitmat
                    Tidak di tirukan oleh peserta  
                    Saat dibacakan Sandi Ambalan Peserta yang lain melaksanaan sikap adat
                    Petugas kembali ke barisan paling kiri
i.      Amanat dari Pradana/Pembina.
         Pembina jika memberikan amanat maju ke depan peserta

35
         Gerakan otomatis, saat pembina istirahat yang maka peserta istirahat, pembina siap,
peserta siap
j.     Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Penutup
a.    Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan.
b.    Dapat diambil alih oleh Dewan Ambalan lain
c.    Dapat diambil alih oleh pinsa

B. Upacara Penutupan Latihan Ambalan Penegak


a.    Kerapihan setiap anggota ambalan.
b.    Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
Acara Pokok
a.    Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
b.    Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana.
         Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga pindah ke
tempat Pemimpin Sangga.
         Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
c.    Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin Sangga.
         Laporan Pradana saat menjemput pembina
“Lapor Upacara Penutupan Latihan Ambalan Penegak Siap dilaksanakan, Apakah kakak
berkenan hadir dan memberikan Amanat ?
         Jawaban Pembina ada 3 hal
Saya hadir dan memberi amanat
Saya hadir, tetapi tidak memberikan amanat
Saya tidak tidak dapat hadir

d.    Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang
berlaku. (Pradana Kembali ke tengah dan menghadap barisan)
e.    Pradana balik kanan penghadap tiang bendera.
f.     Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih
         Pradana balik kanan menghadap tiang bendera adalah isyarat petugas bendera untuk
mengibarkan bendera
         Petugas menuju ke tiang bendera dengan langkah biasa, sampai di tempat penurunan
bendera, sebelum mengurai tali petugas memberikan penghormatan kepada Sang Merah
Putih

36
         Setelah tali sudah di urai dan dipegang sempurna, petugas bendera memberikan isyarat
“bendera siap”, Pradana memimpin penghormatan “Kepada Sang Merah Putih, Hormat,
Grak”
         Setelah sampai bawah dan bendera di rentangkan sempurna, Pradana memberi aba-aba
“tegak grak.
         Pada waktu pengibar bendera maju, petugas pembaca sandi ambalan geser ke kanan,
merapatkan barisan
         Ketika Pulang menuju ke barisan paling kanan, Petugas tidak boleh balik kanan, menuju ke
barisan menggunakan langkap tegap karena sedang membawa bendera Kebangsaan
g.    Pengumuman Pembina/pradana tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan
lain-lain.
h.    Pembacaan renungan oleh petugas.
         Petugas maju empat langkah
         Petugas bendera bergeser merapatkan barisan ke kanan
         Ketika pembacaan renungan, tidak ada sikap adat
         Peserta mendengarkan dengan khitmat
         Petugas kembali ke barisan paling kiri
i.     Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
j.     Laporan pradana kepada pembina bahwa upacara telah selesai
k.    Pradana membubarkan barisan.

UPACARA PELANTIKAN
Tata Cara Upacara Pelantikan Pramuka Penggalang
Persiapan

Ada beberapa peralatan yang harus dipersiapkan sebelum upacara dimulai, yaitu :

1. Bendera merah putih


2. Tongkat
3. Air putih
4. Minyak wangi
5. Lap
6. Baki
7. Meja

Selain itu juga bendera merah putih diikat dan digulung, serta persiapkan tanda yang dibutuhkan
petugas upacara.

Sebelum upacara dimulai, pastikan :

37
 Pasukan sudah siap dalam bentuk Formasi Angkare.
 Peserta Penggalang yang akan dilantik.
 Pratama yang bertugas menjemput Pembina Upacara.

Langkah langkah proses pelantikan

1. Pembina Upacara dan Pembantu Pembina berada di tempat yang telah disiapkan.
2. Pratama memimpin penghormatan untuk Pembina Upacara.
3. Penggalang yang akan dilantik, diantar oleh Pratama ke depan Pembina Upacara untuk melakukan
sesi Tanya Jawab seputar SKU
4. Penggalang yang akan dilantik membasuh wajah, mencuci tangan, mencuci kaki, lalu dikeringkan
menggunakan lap, dan diberi pewangi agar beraroma segar
5. Doa Bersama yang dipimpin oleh Pembina Upacara.
6. Petugas pembawa Bendera Merah Putih masuk ke area upacara secara hati-hati melalui samping
kanan Pembina, lalu Pembina langsung memimpin penghormatan pada Bendera Merah Putih.
7. Pembina Upacara melantik Pramuka Penggalang dengan cara: Ujung Bendera Merah Putih
dipegang, dicium, lalu didekatkan ke dada kanan Penggalang yang akan dilantik dan mengucapkan
Janji Trisatya.
8. Penyematan tanda pelantikan pada Penggalang oleh Pembina. Secara langsung Pembina dan
Pembantu Pembina mengucapkan selamat kepada Penggalang yang sudah dilantik.
9. Pembina Upacara diantar oleh Pratama kembali ke tempat semula.
10. Pratama melapor dan memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara.
11. Pembina Upacara dan Pembantu Pembina meninggalkan tempat pelantikan.
12. Pratama memimpin pembubaran pasukan upacara Pelantikan Penggalang.

Pelaksanaan Upacara Pelantikan Calon Penegak Menjadi Penegak Bantara 

1. Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan.  


2. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke hadapan
Pembina Penegak.  
3. Pembina meminta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan
kecakapan yang bersangkutan.  
4. Para pendamping kembali ketempat.  
5. Tanya jawab tentang Syarat-syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara
Pembina dan Penegak Bantara yang akan dilantik. 
6. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina Penegak. Waktu
Sang Merah Putih memasuki tempat upacara, anggota ambalan member penghormatan
dipimpin Pradana atau petugas.  
7. Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan.  
8. Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya.  
9. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan. 
10. Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun Pembina
memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanannya ditempelkan di dada kiri
tepat pada jantungnya. 
11. Pembina memimpin doa menurut agama dan keperayaan masing-masing. 
12. Ucapan selamat dari anggota ambalan. 

38
BAB III
SKK DAN TKK
SKK adalah singkatan dari Syarat Kecakapan Khusus sedangkan TKK adalah singkatan dari
Tanda Kecakapan Khusus namun keduanya saling berkaitan, karena SKK merupakan
serangkain syarat untuk mendapatkan TKK sedangkan TKK didapatkan setelah menyelesaikan
SKK.
TKK atau Tanda Kecakapan Khusus adalah tanda yang menunjukkan kecakapan,
kepandaian, keterampilan, kemampuan sikap dan usaha seorang pramuka di bidang tertentu,
sesuai dengan usia, jenis kelamin dan kemampuan jasmani dan rohani. Untuk memperoleh
TKK seorang pramuka harus mampu menyelesaikan SKK (Syarat Kecakapan Khusus) terlebih
dahulu.

SKK berlaku bagi anggota Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak,


dan Pramuka Pandega. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta
didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. Dengan kata lain, seorang
pramuka bebas memilih SKK apa saja yang diinginkannya sesuai dengan kemampuan,
keterampilan, dan minat yang dimiliki.

Tingkatan dan Bentuk TKK


 Untuk Pramuka Siaga
SKK untuk Pramuka Siaga hanya terdiri atas satu tingkat. Tanda Kecakapan Khusus
(TKK) untuk pramuka siaga berbentuk segitiga sama kaki terbalik (sisi alas di bagian
atas) dan tidak memakai bingkai.
 Untuk Pramuka Penggalang
SKK untuk pramuka penggalang terdiri atas tiga tingkatan dengan bentuk yang
masing-masing berbeda. Tingkatan dan bentuknya adalah:
 Purwa : Berbentuk lingkaran dengan bingkai berwarna merah
 Madya : Berbentuk persegi dengan bingkai berwarna merah
 Utama : Berbentuk segilima dengan bingkai berwarna merah
 Untuk Pramuka Penegak dan Pandega
SKK dan TKK untuk pramuka penegak dan pandega sama. Terdiri atas tiga tingkatan
dengan bentuk:
 Purwa : Berbentuk lingkaran dengan bingkai berwarna kuning
 Madya : Berbentuk persegi dengan bingkai berwarna kuning
 Utama : Berbentuk segilima dengan bingkai berwarna kuning

Penggolongan SKK dan TKK

39
Berbagai macam SKK dan TKK yang ada dikelompokkan dalam 5 golongan (bidang). Masing-masing
bidang dibedakan dengan warna dasar (backgroud) yang terdapat di Tanda Kecakapan Khusus. Lima
bidang SKK tersebut adalah:

 Bidang agama, mental, moral, spiritual, pembentukan pribadi dan watak


TKK pada bidang ini memiliki warna dasar kuning. Contoh SKK-TKK bidang agama,
mental, moral, spiritual, pembentukan pribadi dan watak adalah:
 SKK Sholat
 SKK Penabung
 SKK Khotib
 SKK Muadzin
 SKK Qori
 Bidang patriotisme dan seni budaya
TKK pada bidang ini memiliki warna dasar merah. Contoh SKK-TKK bidang patriotisme
dan seni budaya adalah:
 SKK Pengatur Ruangan (khusus pramuka siaga)
 SKK Pengatur Rumah
 SKK Pengatur Meja Makan
 SKK Pemimpin Menyanyi
 SKK Menyanyi
 SKK Pelukis
 SKK Juru Gambar
 SKK Pengarang
 Bidang Kesehatan dan ketangkasan
TKK pada bidang ini memiliki warna dasar putih. Contoh SKK-TKK bidang kesehatan
dan ketangkasan adalah:
 SKK Gerak Jalan
 SKK Pengamat
 SKK Perenang
 SKK Penyelidik
 SKK Juru Layar
 SKK Juru Selam
 SKK Pendayung

40
 SKK Ski Air
 Bidang Ketrampilan dan tekhnik pembangunan
TKK pada bidang ini memiliki warna dasar hijau. Contoh SKK-TKK bidang ketrampilan
dan tekhnik pembangunan adalah:
 SKK Juru Kebun
 SKK Juru Potret
 SKK Berkemah
 SKK Peternak Ayam
 SKK Pengumpul Perangko
 SKK Juru Semboyan
 SKK Menjahit
 SKK Pengendara Sepeda
 SKK Juru Masak
 SKK Pencinta Dirgantara
 SKK Pengenal Pesawat Terbang
 SKK Juru Peta
 SKK Navigasi Laut
 SKK Komunikasi
 SKK Penenun
 SKK Perahu Motor
 Bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban masyarakat, perdamaian
dunia dan lingkungan hidup
TKK pada bidang ini memiliki warna dasar biru. Contoh SKK-TKK sosial,
perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan
lingkungan hidup antara lain:
 SKK Pemadam Kebakaran
 SKK Pengaman Lalu-Lintas
 SKK Pengamanan Kampung/Desa
 SKK Penunjuk Jalan
 SKK Juru Bahasa
 SKK Penerima Tamu
 SKK Korespondensi
 SKK PPPK
 SKK Pembantu Ibu (khusus pramuka siaga)
 SKK Perawatan Anak

41
Ketentuan dan Cara Pemasangan TKK

Tanda Kecakapan Khusus (TKK) dikenakan di lengan baju sebelah kanan, di sebelah
bawah Tanda Kwartir sebanyak maksimal lima buah TKK. Jika mempunyai TKK yang
diperoleh telah lebih dari lima buah, TKK selebihnya dipasang dalam Tetampan. Tetampan
dipakai sebagai selempang di baju (dari pundak kanan ke pinggang kiri). Selebihnya
tentang tetampan baca : Tetampan TKK, Ketentuan dan Tata Cara Pemakaian

Beberapa ketentuan lainnya mengenai SKK dan TKK;


 Hanya TKK yang ditetapkan Kwarnas yang boleh dipakai
 Yang berhak memberi TKK adalah Pembina atau Pembantu Pembina yang langsung
membinanya atau seseorang yang dianggap ahli dalam bidang tertentu
 Seorang Pramuka hanya dibenarkan mengenakan TKK setelah yang bersangkutan :
 Menyelesaikan SKK
 Mencapai tingkat SKU Siaga Bantu (bagi pramuka siaga), SKU Rakit (bagi
pramuka penggalang), mencapai SKU Bantara (bagi pramuka penegak), dan
dilantik sebagai pramuka pandega (bagi pandega)
 Seorang pramuka tidak diperbolehkan memakai TKK untuk golongan peserta didik di
bawahnya (penggalang memakai TKK siaga, penegak memakai TKK penggalang).
Kecuali pramuka pandega yang boleh memakai TKK tingkat penegak.
 TKK yang tingkatannya lebih rendah tidak boleh dikenakan lagi setelah meraih TKK
sejenis yang tingkatannya lebih tinggi. Semisal setelah mendapatkan TKK menabung
tingkat madya maka TKK menabung tingkat purwa harus dilepas.
 TKK tidak berlaku untuk Pembina, Andalan, anggota MABI, dan pramuka dewasa
lainnya.

42
43
BAB IV
LAGU-LAGU DAERAH
Hujan Gerimis Hujan Gerimis

eh ujan gerimis aje

ikan teri diasinin,

eh jangan menangis aje,

yang pergi jangan dipikirin

eh ujan gerimis aje,

ikan lele ade kumisnye,

eh jangan ngelamun aje,

kalo bole cari gantinye

mengapa ujan gerimis aje,

pergi berlayar ke tanjung cina,

mengapa adek menangis aje,

kalo udah jodoh gak kemana

oiy oiy

eh ujan gerimis aje,

ikan bawal diasinin,

eh jangan menangis aje

,bulan syawal mau dikawinin

44
Suwe Ora Jamu

Suwe ora jamu Jamu godhong telo

Suwe ora ketemu

Temu pisan atine gelo

Suwe ora jamu

Jamu sogo thunteng

Suwe ora ketemu

Temu pisan atine seneng

Suwe ora jamu amu godhong bunder

Suwe ora ketemu Temu pisan tambah pinter

Rambadia

Rambadia Rambamunadaito

Rio rio ramba naposo

Marga dia marga munadaito

uso uso naso umboto

Ala tipang tipang tipang polo labaya

Ala rudeng rudeng rudeng po

tillo tillo stara tillo tillo

Stara tillo tillo stara tillo tillo

45
Soleram

Soleram

Soleram

Soleram

Anak yang manis

Anak manis janganlah dicium sayang

Kalau dicium merah lah pipinya

Satu dua

Tiga dan empat

Lima enam

Tujuh delapan

Kalau tuan dapat kawan baru sayang

Kawan lama ditinggalkan jangan

Kalayar

Kalayar haut layu kai

Anak wuwut tudi hangwa wungan

I non habar takam masa ya ti

Siurah riwut kami ngirim lengan

Kalayar haut layu kai

Aron sia angan man taka

46
I non habar takam masa ya ti

Indonesia haut merdeka

LAGU NASIONAL
1. Indonesia Raya

Indonesia tanah airku


Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

47
2. Indonesia Pusaka

Indonesia tanah air beta


Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Slalu dipuja-puja bangsa

Disana tempat lahir beta


Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata

Indonesia tanah air beta


Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Slalu dipuja-puja bangsa

Disana tempat lahir beta


Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata

2. Mengheningkan Cipta

Dengan seluruh angkasa raya memuji


Pahlawan negara
Nan gugur remaja diribaan bendera
Bela nusa bangsa
Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
Harga jasa
Kau cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka

3. Bagimu Negeri

Padamu negeri kami berjanji


Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami

Padamu negeri kami berjanji


Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami

48
4. Hari Merdeka

Tujuh belas agustus tahun empat lima


Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia

Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan

Kita tetap setia tetap setia


Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita

5. Berkibarlah Benderaku

Berkibarlah benderaku
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa

Siapa berani menurunkan engkau


Serentak rakyatmu membela
Sang merah putih yang perwira
Berkibarlah slama-lamanya

Kami rakyat Indonesia


Bersedia setiap masa
Mencurahkan segenap tenaga
Supaya kau tetap cemerlang

Tak goyang jiwaku menahan rintangan


Tak gentar rakyatmu berkorban
Sang merah putih yang perwira
Berkibarlah slama-lamanya

49
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Merangkum bukanlah hal yang susah tapi bukan berarti mudah. Demikian kesimpulan
yang didapat dari penulisan kliping ini.merangkum memerlukan ketekunan dan kedisiplinan.
Meskipun banyak yang mengungkapkan bahwa merangkum merupakan kegiatan yang
bergantung pada ide dan kelancaran perangkum dalam melahirkan ide tetapi merangkum perlu
dilakukan secara disiplin. Tanpa disiplin, merangkum tidak akan menghasilkan karya.
B. SARAN
Diharapkan agar seluruh anggota gerakan pramuka untuk dapat memahami dan
menerapkan segala ilmu dan pelajaran yang didapatkan dalam mengikuti seluruh kegiatan
kepramukaan dan dapat mengimplementasikan diluar lingkungan pramukan serta bermanfaat
pada lingkungan sekitar.

50
51
52

Anda mungkin juga menyukai