1.1 Pengertian
Osteomyelitis hematogenous akut adalah suatu infeksi pada tulang yang diakibatkan oleh
infeksi bakteri dalam aliran darah. Penyakit ini mencakup 20% dari total kasus
osteomyelitis. Osteomielitis hematogen akut (OHA) umumnya terjadi pada anak-anak di
bawah usia lima tahun (balita) dan biasanya menyerang bagian metafisis pada tulang-tulang
panjang. Hal ini terjadi karena aliran darah yang pelan namun kaya nutrisi ke tulang-tulang
yang sedang bertumbuh.
1.2 Etiology
Pada osteomyelitis hematogenous umumnya monomicrobial mikroba penyebab
osteomyelitis tergantung juga pada usia pasien. Staphylococcus aureus merupakan penyebab
tersering osteomyelitis hematogenous pada pasien dewasa dan anak-anak. Penyebab mikroba
lain pada anak-anak adalah Streptococcus grup A, Streptococcus pneumonia, dan Kingella
kingae. Pada bayi baru lahir, bisa disebabkan infeksi Streptococcus grup B. Pada orang
dewasa, Staphylococcus aureus merupakan penyebab tersering pada infeksi tulang dan
sendi.
1.4 Pengobatan
- Perawatan untuk penyakit ini sebagian besar bersifat non-operatif. Peran pembedahan
pada kasus ini adalah untuk memperbaiki area yang terdampak dengan mengangkat
tulang dan jaringan lunak yang terinfeksi dan sudah tidak berfungsi, mengangkat tekanan
dari lubang bekas abses yang besar, dan memfasilitasi pemberian antibiotik.
- Jika pengobatan dengan antibiotik sudah dimulai sebelum pembusukan tulang dan
jaringan lunak terjadi, maka kemungkinan besarnya cara ini bisa berhasil tanpa harus
dilakukan pembedahan juga.
Terapi antibiotik yang bersifat empiris pada anak-anak biasanya menggunakan obat-obat
berikut:
Pada awalnya, osteomielitis hematogen akut diobati menggunakan antibiotik yang diberikan
melalui infus dalam jangka panjang. Tetapi kini, terapi antibiotik melalui infus hanya dilakukan
selama 2 hingga 4 hari, kemudian diikuti dengan pemberian secara oral. Metode ini sama
efektifnya dengan terapi infus bila diberikan pada kasus yang tidak berat. [1, 2, 3, 4, 5]
Durasi terapi antibiotik ini awalnya berlangsung selama 4 hingga 8 minggu. Tetapi data terkini
menunjukkan bahwa pemberian selama 3 minggu sudah cukup, namun dengan catatan pasien
harus dipilih dengan hati-hati.