Anda di halaman 1dari 1

Lingkungan sebagai solusi di pandang baik

sifat dasar manusia itu memang selalu ingin di pandang baik oleh orang lain. Di buktikan
dengan adanya perilaku seseorang yang sering kita jumpai baik di depan banyak orang, akan tetapi
ketika sedikit orang sifat busuknya mulai keluar, dan tidak jarang bahkan bisa di katakan sering kita
menemui peristiwa seperti ini.
Budi pekerti luhur yang biasanya kita kenal dengan perilaku baik, ini sangatlah berpengaruh
terhadap Kesehatan mental manusia, buktinya banyak orang yang merasa tidak senang ketika mereka
di pandang sebagai pribadi yang buruk perangainya, yang menyebabkan rasa tidak senang mereka, itu
mereka lampiaskan terhadap sesuatu yang buruk. Mereka tidak terima dengan kritik atau pandangan
mereka, karena mereka selalu merasa sudah melakukan hal yang terbaik menurut mereka. Sehingga
rasa tidak senang mereka, itu mereka lampiaskan terhadap sesuatu yang buruk dan bahkan tanpa
mereka sadari mereka malah memperkeruh pandangan orang lain terhadanya.
Dan untuk mengatasi masalah seperti ini, kami akan memaparkan salah satu metode atau cara
agar kita dapat berbudi pekerti luhur dan pastinya akan di pandang baik oleh orang lain. Namun
sebelum itu perlu di ketahui bahwa ada dua faktor yang sangat berpengaruh dalam perubahan sikap itu
ada dua. Yang pertama ialah faktor lingkungan dan yang ke dua ialah faktor dari diri sendiri. Dan kali
ini kita akan lebih fokus pada faktor pertama, yakni faktor lingkungan, tentang seperti apa lingkungan
yang bisa menjadikan kita dapat di pandang berbudi pekerti luhur, serta apa pengaruh yang kita dapat
dengan berada di lingkungan tersebut.
Syehk Az-zarnuji dalam syairnya berkata ”‌ ‫ار ِن يَ ْقتَدي‬ ٍ َ‫”ع ِن‌المرْ ِء‌ال‌تَسألْ و َسلْ عن قَرينه … ف ُكلُّ ق‬
ِ َ‫رين بال ُمق‬
yang bermakna bahwa ketika engkau ingin mengetahui tingkah laku seseorang, maka janganlah
engkau tanyakan langsung kepadanya, cukup engkau lihat dengan siapa ia berteman, karena
sesungguhnya perilakunya tidak akan jauh berbeda dengan temanya.
Ibaratnya ketika kita sering bergaul dengan penjual parfum, maka kita juga akan ikut harum
dan jika kita sering bergaul dengan penjual bangkai, maka bau kitapun juga akan demikian. Begitu
juga tentang pandangan orang lain kepada kita, ketika kita sering bergaul dengan orang yang baik
seperti para kiai, maka pandangan orang lain terhadap kita juga akan baik, begitu juga sebaliknya.
Adapun pengaruh yang kita dapat ketika berada di lingkungan yang baik, ialah kita dapat
sadar diri tentang betapa tidak pantasnya kita berada di ingkungan tersebut, karena perliaku kita tidak
sebaik mereka. Namun dengan kesadaran diri itu, kita dapat menjadikanya sebagai sebuah motivasi
untuk benar-benar menjadi pribadi yang baik, tidak hanya menjadi pribadi baik yang tertolong dengan
lingkungan.
Dan tidak hanya sebatas itu saja yang kita dapatkan dengan berada di lingkungan baik,
melainkan kita juga dapat mengetahui aib-aib kita. Sehengga kita dapat mengetahui kekurangan yang
harus kita benahi untuk menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur. Seperti keterangan yang di
sampaikan Imam Al-ghazali dalam kitab Ihya’ ulumidinnya bahwa salah satu cara untuk mengetahui
aib (kekurangan) kita, ialah dengan cara sering bergaul dengan para ulama.

Di sarikan dari kitab ta’limul muta’alim dan ihya’ ulumidin

Anda mungkin juga menyukai