PENDAHULUAN
mewarnai negara di dunia ini. Globalisasi menjadi salah satu pendorong kuat untuk
lainnya dengan kata lain migrasi. Dengan adanya globalisasi yang identik dengan
negara dunia saat ini borderless atau mengaburnya batas-batas antar negara.1
menjadi salah satu faktor terjadinya peningkatan arus migrasi. Fenomena migrasi
sering dilakukan oleh pekerja migran dari negara berkembang menuju negara maju.
Hal ini terjadi karena adanya ketimpangan antara negara maju dan negara
kemajuan teknologi. Salah satu faktor kuat adalah alasan ekonomi, sebab
pengangguran negara berkembang yang sangat tinggi dibanding negara maju yang
1
Ariesani Hermawanto dan Melaty Anggraini, 2020, Globalisasi, Revolusi Digital dan Lokalitas:
Dinamika Internasional dan Domestik di Era Borderless World, Yogyakarta: LPPM Press, hal. 79,
diakses dalam
http://eprints.upnyk.ac.id/24076/1/BUKU%20GLOBALISASI%20DAN%20LOKALITAS%20U
NTUK%20DICETAK%20_KE%20LPPM%20.pdf (17/6/2021, 13:25 WIB)
1
cenderung turun angka penganggurannya.2 Adanya ketidakselarasan antara
dalam angka yang tinggi. Tercatat sebanyak 258 juta migran internasional 4 dengan
234 juta migran dalam usia 15 tahun ke atas, dimana 164 juta nya adalah pekerja
migran di seluruh dunia yang terdata oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau
(ILO) tahun 2017.5 Negara dalam kawasan Asia Tenggara yang terhimpun dalam
pemasok pekerja migran dunia dengan angka sebanyak 8% dari jumlah pekerja
2
Cahya Dicky, Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang, Kompas.com, 4
Desember 2020, diakses dalam
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/04/171821969/masalah-pembangunan-ekonomi-di-
negara-berkembang?page=all (17/6/21, 13:32 WIB)
3
Dina Martiany, 2013, Fenomena Pekerja Migran Indonesia: Feminisasi Migrasi, Jurnal DPR
Kajian, Vol,18 No. 4, Hal 290, diakses dalam
https://jurnal.dpr.go.id/index.php/kajian/article/view/498 (17/6/21, 13:40 WIB)
4
Pengertian Migran Internasional adalah orang yang lahir di luar negeri atau warga negara asing
yang lahir tidak di negara tempat tinggal saat ini.
5
ILO Global Estimates on International Migrant Workers: Result and Methodology Second
Edition, International Labour Office, Geneva: ILO, 2018, hal. ix, diakses dalam
https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---dgreports/---dcomm/---
publ/documents/publication/wcms_652001.pdf (17/6/21, 14:13 WIB)
6
Mauro T., Harry M., Claire H. Hollweg, dan Achim Schmillen, 2017, Migrasi untuk Mencari
Peluang: Mengatasi Rintangan terhadap Mobilitas Tenaga Kerja di Asia Tenggara, Washington:
World Bank Group, hal. 1, diakses dalam
https://openknowledge.worldbank.org/bitstream/handle/10986/28342/211106ovIndonesian.pdf?se
quence=3&isAllowed=y (17/6/21, 14:20 WIB)
2
dengan jumlah sekitar 18,8 juta pekerja migran yang tersebar di berbagai negara.7
yaitu sekitar 1,2 juta pekerja migran Indonesia (PMI) dari 6,5 juta imigran yang
Migrasi penduduk untuk bekerja di negara lain ini sering kali disebabkan
karena adanya tawaran prospek yang lebih baik bagi banyak orang yang memiliki
terbukti dari jumlah angkatan kerja di tahun 2020 terus meningkat 1,73 juta
dibanding tahun 2019 yaitu sebanyak 137,91 juta orang angkatan kerja.9 Naiknya
jumlah angkatan kerja ini juga dibarengi dengan turunnya tingkat partisipasi
2020,10 tingkat pengangguran Indonesia tahun 2020 mencapai jumlah 9,77 juta
migrasi dan bekerja diluar negeri dengan harapan untuk mendapatkan penghasilan
7
Gloria, Persoalan Buruh Migran Belum Menjadi Perhatian di ASEAN, 6 Maret 2017, diakses
dalam https://www.ugm.ac.id/id/berita/13422-persoalan-buruh-migran-belum-menjadi-perhatian-
di-asean (1/7/21/ 14:04)
8
Desi Angriani, Pekerja Migran Indonesia Tercatat Terbesar kedua di ASEAN, 9 Oktober 2017,
diakses dalam https://www.medcom.id/ekonomi/makro/0kpnLjqN-pekerja-migran-indonesia-
tercatat-terbesar-kedua-di-asean (1/7/21/ 14:17)
9
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2020 diakses dalam
https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/05/05/1672/februari-2020--tingkat-pengangguran-
terbuka--tpt--sebesar-4-99-persen.html (1/7/21, 19:40 WIB)
10
Ibid
11
Mutia Fauzia, Indonesia Resesi, Jumlah Pengangguran Naik jadi 9,77 Juta Orang,
Kompas.com, 5 November 2020, diakses dalam
https://money.kompas.com/read/2020/11/05/141654326/indonesia-resesi-jumlah-pengangguran-
naik-jadi-977-juta-orang (1/7/21, 19:44 WIB)
3
di luar negeri guna memenuhi kebutuhannya serta dapat mengurangi angka
Indonesia (BP2MI) periode tahun 2020 merilis sejumlah 113.173 pekerja migran
Indonesia yang tersebar di berbagai negara dengan rincian sebanyak 36.784 pekerja
Malaysia sebagai salah satu negara tujuan favorit bagi pekerja migran
Indonesia. Faktor geografis yang berdekatan, ikatan sejarah dengan rumpun budaya
yang mirip menjadi pemicu dan penarik pekerja migran asal Indonesia untuk
jumlah pekerja migran Indonesia di Malaysia dari tahun 2015 hingga tahun 2021
Sisi lain dari banyaknya migrasi pekerja memunculkan isu yang cukup
12
10 tahun Menangani Migrasi Kerja di Indonesia, International Labour Organization, Loc. Cit
13
Data Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Periode tahun 2020, Jakarta:
Pusat Data dan Informasi BP2MI, diakses dalam
https://bp2mi.go.id/uploads/statistik/images/data_27-02-
2021_Laporan_Pengolahan_Data_Th_2020.pdf (18/6/21, 18:54 WIB)
14
Selly Juwita, 2014, Implementasi Program ILO di Indonesia dalam Membantu Perlindungan
terhadap Calon Pekerja Migran Indonesia ke Malaysia dari Kerja Paksa dan Perdagangan Manusia,
Skripsi thesis, Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, hal 1, diakses dalam
https://repository.upnvj.ac.id/3547/ (18/6/21, 20.03 WIB)
15
Data Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Periode Januari tahun 2020,
Jakarta: Pusat Data dan Informasi BP2MI, hal 6, diakses dalam
https://bp2mi.go.id/uploads/statistik/images/data_03-03-
2020_Laporan_Pengolahan_Data_BNP2TKI__JANUARI.pdf (18/6/21, 18:47 WIB)
4
pekerja migran, perijinan melakukan migrasi, hingga diskriminasi sosial dan
tindakan pelanggaran hak yang dialami oleh pekerja migran yang perlu disoroti dan
yang tidak memiliki keahlian khusus untuk bekerja atau disebut dengan pekerja
informal ini juga membuat kerentanan terhadap perlakuan yang tidak sesuai dengan
hak pekerja migran semestinya yang telah diatur dalam Peraturan Pekerja Migran.16
pekerja yang tergolong dalam kategori primary skilled termasuk dalam kategori less
skilled hak-haknya sulit terpenuhi dan rentan terhadap kekerasan dan pelanggaran
migran dapat diterima oleh pekerja migran Indonesia (PMI) sejak sebelum
tahun 2019 menangani pekerja migran Indonesia (PMI) bermasalah paling banyak
16
Panduan Pekerja Migran-Buku Saku, Jakarta: ILO 2016 diakses dalam
https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
jakarta/documents/publication/wcms_458789.pdf (18/6/21, 20:30 WIB)
17
ILO, 2017, Adressing Governance Challanges in a Changing Labour Migration Lanscape,
Report IV, Geneva, International Labour Office diakses dalam
https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---ed_norm/---
relconf/documents/meetingdocument/wcms_550269.pdf (17/09/2021, 00:42)
5
adalah kasus ketenagakerjaan yang berkaitan dengan hak-hak pekerja migran,
tindakan diskriminasi dan eksploitasi dalam masalah kerja sebanyak 681 kasus
sejumlah 593 kasus yang berkenaan dengan izin tinggal, dokumen migrasi resmi,
yang mengalami sakit di tempat kerja, terlantar dan anak yang ditinggal
orangtuanya juga terdata sebanyak 258 kasus. Keempat, kasus pidana human
trafficking juga terjadi pada pekerja migran Indonesia (PMI) yang dilaporkan pada
ini membutuhkan kesungguhan dan dukungan dari semua pihak baik negara
masalah pekerja migran khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI). Salah satunya
adalah organisasi internasional yang turut andil dalam menangani masalah tersebut
masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia melalui peraturan hukum terutama dalam
18
Laporan Kinerja Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia tahun
2019, hal. 59. Diakses dalam
https://kemlu.go.id/download/L1NoYXJlZCUyMERvY3VtZW50cy8oS0wpJTIwTEFQT1JBTiUy
MEtJTkVSSkElMjBLQlJJJTIwS0wlMjBUQTIwMTkucGRm (23/09/2021,20:10)
19
ILO, “Sekilas tentang ILO” diakses dalam
http:/www.ilo.org/global/publications/WCMS_098256/lang—en/index.htm , (17/9/2019, 21:58)
6
kepada setiap pekerja dengan meningkatkan taraf hidupnya.20 ILO bekerjasama
yang bergabung sejak tahun 1950 dan telah meratifikasi beberapa konvensi ILO.22
ILO yang menempatkan Indonesia pada negara pertama di Asia dan ke lima di
menjadi menarik untuk diteliti karena isu perlindungan pekerja migran adalah
bagian dari pemenuhan hak asasi manusia. Alasan penulis memilih fokus
bahwa kasus pelanggaran hak pekerja migran paling banyak berasal dari pekerja
migran Indonesia (PMI) yang mayoritas bekerja di Malaysia. Hal ini berdasarkan
perbandingan presentase data dari BP2MI terkait jumlah pekerja migran asal
Indonesia dengan pengaduan PMI yang diterima negara pada tahun 2019 terdapat
pelanggaran pekerja migran asal India, padahal India sebagai negara terbesar asal
20
Ibid
21
About the ILO, diakses dalam https://www.ilo.org/global/about-the-ilo/lang--en/index.htm
(17/9/2019, 22:13)
22
Sekilas ILO Indonesia, diakses dalam
https://www.ilo.org/public/indonesia/region/asro/jakarta/download/faktailojkt.pdf (17/9/2019,
22:22)
23
Ibid, hal 2
24
Data Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia tahun 2019, BNP2TKI, diakses
dalam https://bp2mi.go.id/uploads/statistik/images/data_19-02-
2020_Laporan_Pengolahan_Data_BNP2TKI____2019(2).pdf (29/01/2022, 19:46 WIB)
7
pekerja migran dunia.25 Berdasarkan data yang diterima oleh pemerintah India
terkait pelanggaran pekerja migran asal India sebesar 2,79 % pekerja migran India
selisih 0,6 % lebih tinggi pelanggaran yang terjadi pada pekerja migran asal
for Migration (IOM). Dalam penelitian ini penulis memilih ILO sebagai organisasi
melindungi pekerja migran Indonesia (PMI) yang ada di Malaysia, karena isu
perlindungan terhadap buruh migran juga menjadi fokus ILO dengan melakukan
perlindungan pekerja migran melalui konvensi yang telah dibuat serta membuat
beberapa kebijakan yang telah dibuat dan dilakukan ILO sebagai salah satu
25
International Migrant Stock, United Nations Population Division, diakses dalam
https://www.un.org/development/desa/pd/content/international-migrant-stock (29/01/2022, 19:46
WIB)
26
Complaiments of Torture filed by Indian Workers in Gulf Countries in 2019: 9.771
complaiments, Human Right Resource Center, diakses dalam https://www.business-
humanrights.org/en/latest-news/9771-complaints-of-torture-filed-by-indian-workers-in-gulf-
countries-in-2019/ (29/01/2022, 19:59 WIB)
8
organisasi internasional pemerintah yang berupaya memberikan perlindungan
terhadap pekerja migran secara menyeluruh baik melalui konvensi dengan standart
hak-hak pekerja migran di kawasan ASEAN, serta membuat proyek Safe dan Fair
demi mewujudkan hak dan peluang yang adil bagi pekerja migran perempuan yang
sering kali mendapatkan diskriminasi. Berdasarkan peran dan upaya yang telah
dilakukan ILO untuk melindungi pekerja migran, maka perlu kiranya untuk
Seperti yang telah penulis uraikan pada latar belakang bahwa ILO sebagai
salah satu organisasi internasional yang memiliki visi dalam mempromosikan kerja
layak dan memberikan perlindungan terkait prinsip hak-hak dalam kerja melalui
programnya, maka rumusan masalah yang penulis akan teliti adalah “Bagaimana
9
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Malaysia
Malaysia
Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat yang bisa diambil yaitu manfaat
a. Manfaat Akademis
dalam tulisan ini. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah
10
b. Manfaat Praktis
khususnya dan dapat digunakan sebagai bahan refrensi bagi pembaca secara
tulisan ini dan harapannya dapat memotivasi pembaca lain untuk turut serta
banyak dan sering terjadi, terlebih di negara Malaysia yang menampati negara
dengan angka paling banyak kasus pelanggararan hak PMI. Hal ini tidak boleh
dipandang sebagai hal yang biasa bagi dunia internasional, perlunya aktor yang
penelitian terdahulu yang memiliki tema yang sama yaitu tentang organisasi
pustaka adalah jurnal penelitian dengan judul Legal Protection for Indonesian
Migrant Workers Based on National Philosophy Values yang ditulis oleh Anis
11
Mashdurotahun, Juramadi Esra, dan Teguh Prasetyo.27 Penelitian tersebut
nilai keadilan dalam pancasila. Dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa isu
perlindungan pekerja migran Indonesia masih menjadi isu yang perlu diperhatikan,
hal ini karena perlindungan pekerja migran menyangkut hak-hak yang selayaknya
diterima oleh manusia yang mana hak tersebut sudah tercantum dalam peraturan
Permasalahan begitu kompleks sering kali di terima oleh pekerja migan mulai dari
gaji yang tidak dibayar, PHK sebelum perjanjian kontrak selesai, kekerasan fisik
hukum untuk pekerja migran indonesia berdasarkan nilai keadilan pancasila mulai
pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan nilai keadilan pancasila, dan pemberian
mulai dari topik pembahasan yang diambil oleh peneliti sebelumnya dan penelitian
27
Anis Mashdurohatun, dkk, 2020, Legal Protection for Indonesian Migrant Workers Based on
National Philosophy Value, TEST Engineering & Management, Article Info Vol. 83, Page
Number 2753-2759 (March-April 2020), The Mattingley Publishing Co., Inc. diakses dalam
http://research.unissula.ac.id/bo/reviewer/210303040/5803Turnitin_-
_Legal_Protection_for_Indonesian_Migrant_Workers_Based_on_National_Philosophy_Values.pd
f (05/09/2021, 23:59 WIB)
12
ini lebih melihat perlindungan pekerja migran yang dilakukan oleh organisasi
internasional. Persamaan kedua terletak pada teknik analisa data yang digunakan
migran Indonesia.
yang seringkali diterima oleh Pekerja Migran Indonesia di Malaysia sebagai pekerja
rumah tangga (informal) terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan oleh majikan,
gaji yang tidak dibayarkan oleh majikan, adanya perdagangan manusia, sakit dan
tidak melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini dinilai sudah melanggar keamanan
manusia terutama dalam hal personal security, economic security, political security
dan health security yang seharusnya didapatkan oleh setiap manusia untuk
penelitian ini adalah adanya kebijakan pemerintah Joko Widodo dalam menangani
28
Falaisufa Fania, 2019, Peran Pemerintahan Joko Widodo Menjamin Keamanan Manusia
Terhadap Pekerja Migran Indonesia Sektor Informal di Malaysia, Doctoral dissertation, Faculty
of Social and Political Sciences, Universitas Diponegoro, diakses dalam
http://eprints.undip.ac.id/75238/ (19/6/2021, 20:44 WIB)
13
kasus buruh migran di Malaysia dengan dilakukannya hubungan bilateral antara
Malaysia tentang pekerja rumah tangga yang tercantum pada UU No. 18 Tahun
dan penelitian ini, akan tetapi dalam sudut pandang yang berbeda. Fania melihat
adanya MoU terkait Domestic Worker meskipun kebijakan ini sudah jatuh tempo
pada tahun 2016, akan tetapi belum ada kelanjutan secara jelas. Sedangkan dalam
Ketiga, penelitian terdahulu yang digunakan adalah jurnal yang ditulis oleh
Labor Migration in ASEAN: Themes from a Six Country Study.29 Dalam penelitian
29
Ancieto Oberta Jr. and Kathrina Gonzales, 2013, Managing International Labor Migration in
ASEAN: Themes from a Six Country Study, PIDS Discussion Paper Series No. 2013-26, Philippine
Institute for Development Studies. Diakses dalam
https://www.econstor.eu/bitstream/10419/126946/1/pidsdps1326_rev.pdf (27/09/2021, 23:21
WIB)
14
tersebut membahas mengenai pengelolaan migrasi tenaga kerja internasional di 6
negara anggota ASEAN yaitu negara Kamboja, Indonesia, Filiphina sebagai negara
pegirim tenaga kerja serta negara Malaysia, Singapura dan Thailand sebagai negara
penerima tenaga kerja. Orberta dan Gonzales melakukan penelitian dengan tujuan
menjadi pembahasan yang perlu diperhatikan oleh kedua negara baik negara
pengirim maupun penerima karena antara kedua negara tersebut pasti memperoleh
yang lebih besar dalam menyoroti fenomena pasar tenaga kerja sebagai upaya
penelitian yang dilakukan penulis. Kesamaan terletak pada topik pembahasan yang
diangkat yaitu mengenai fenomena migrasi tenga kerja. Namun banyak perbedaan
pertama terletak dari sudut pandang penelitian, penelitian sebelumnya melihat dari
sedangkan dalam penelitian ini meskipun adanya kesamaan topik migrasi pekerja
namun dalam penelitian ini lebih fokus membahas perlindungan pekerja migran
tersebut, selain itu dalam penelitian ini menggunakan subyek penelitian organisasi
tersebut.
15
Kempat, jurnal penelitian dengan judul Indonesia's Migrant Domestic
Approach yang ditulis oleh Anggia Utami Dewi dan Adityo Darmawan
tahun 2015 dan di analisis menggunakan kerangka keamanan sosial dan ekonomi.
Konsekuensi logis dari komunitas ekonomi ASEAN adalah adanya mobilitas yang
tak terbatas baik manusia, komoditas, dan jasa yang terjadi di dalam kawasan
lingkup negara anggota ASEAN. Dewi dan Sudagung dalam jurnal nya juga
membahas mengenai peluang dan tantangan yang akan dihadapi oleh pekerja
migran Indonesia yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga dalam komunitas
ASEAN pasca 2015. Perlunya kerangka kerja, manajemen pekerja migran dan
dengan jurnal penelitian Dewi dan Sundagung, akar permasalahan terletak pada
pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai pekerja domestik. Akan tetapi,
sudut pandang subjek penelitian antara kedua penelitian ini yang menjadi
30
Anggia Utami Dewi dan Adityo Darmawan Sundagung, 2017, Indonesia's Migrant Domestic
Workers Within Asean Community Framework: A Societal and Economic Security Approach,
IntermesticL Journal of International Studies, Vol. 2, No. 1, Bandung: Universitas Padjajaran.
Diakses dalam https://www.researchgate.net/profile/Anggia-
Dewi/publication/323591321_Indonesia's_Migrant_Domestic_Workers_within_ASEAN_Commu
nity_Framework/links/5cf0b141a6fdcc8475f8c26e/Indonesias-Migrant-Domestic-Workers-within-
ASEAN-Community-Framework.pdf (28/09/2021, 1:29 WIB)
16
perbedaan. Jurnal sebelumnya melihat dari sudut pandang komunitas ASEAN
sebagai organisasi regional kawasan Asia Tenggara, sedangkan dalam skripsi ini
kedua terletak pada analisis yang digunakan dalam kedua penelitian ini, skripsi ini
yang dilakukan oleh Intan berbicara mengenai peran ILO melalui proyek Promote
layak pada buruh atau program DWCP (Decent Work Progames) bagi pekerja
Perbedaannya terletak pada fokus pengukuran yang akan digunakan oleh peneliti,
apabila skripsi Intan meneliti mengenai peran ILO dalam kerja layak bagi PRT,
sedangkan penelitian ini lebih mengukur efektivitas ILO dalam melindungi buruh
31
Intan Maya Sari, 2018, Peran International Labour Organization (ILO) Dalam Mempromosikan
Kerja Layak Bagi PRT di Indonesia, Skripsi, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
17
pisau analisa yang digunakan, penelitian ini akan melihat efektivitas ILO dengan
mempromosikan kerja layak pada buruh atau program DWCP (Decent Work
Progames).
dan Indra Pahlawan dengan judul Peran International Organization for Migration
Penelitian Fitri dan Indra menjelaskan terkait peran IOM sebagai Organisasi
sesuai dengan visi dan misi organisasi tersebut. Juga dijelaskan bahwa IOM sebagai
Memorandum of Understanding (MoU) yang berisi tiga proyek utama, antara lain
Penelitian Fitri dan Indra dengan penelitian ini memiliki banyak kesamaan,
mulai dari permasalahan penelitian yang diangkat yaitu pekerja migran Indonesia
32
Fitri Andayani dan Indra Pahlawan, 2017, Peran International Organization for Migration (Iom)
Dalam Melindungi Tenaga Kerja Indonesia Di Malaysia Tahun 2013-2015, Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, 4(2), 1-9, diakses dalam
https://www.neliti.com/id/publications/125016/peran-international-organization-for-migration-
iom-dalam-melindungi-tenaga-kerja (19/6/2021, 20:27 WIB)
18
perbedaanya hanya terletak pada pemilihan organisasi internasional dalam
menangani kasus tersebut. Fitri dan Indra menganalisis IOM dalam melindungi
buruh, sedangkan penulis ini menganalisis ILO dalam melindungi pekerja migran
penelitian sebelumnya melihat peran dari organisasi IOM sedangkan penelitian ini
permasalahan pekerja migran Indonesia yang sudah ada sejak menjadi calon
Migran dalam hal ini adalah ILO. Organisasi ILO melalui program nya dengan
Indonesia di Malaysia.
dari topik pembahasan hingga pada subjek penelitian yaitu sama-sama meneliti
organisasi buruh internasional yaitu ILO. Perbedaan sudut pandang penelitian yang
33
Sellyana Juwita, 2014, Implementasi Program ILO di Indonesia dalam Membantu Perlindungan
Terhadap Calon Pekerja Migran Indonesia ke Malaysia dari Kerja Paksa dan Perdagangan
Manusia, Skrisi Thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, diakses dalam
https://repository.upnvj.ac.id/3547/ (19/6/2021, 21:18 WIB)
19
menjadikan hal baru dalam penelitian ini dengan mengukur efektivitas organisasi
ILO dalam melakukan perlindungan pada pekerja migran domestik yang bekerja di
Malaysia tahun 2008 sampai 2012 yang mengacu pada program yang diagendakan
Workers, fase kedua. Dalam proyek tersebut upaya yang dilakukan ILO adalah
pekerja migran domestik juga merupakan pekerja resmi, memberikan bantuan dan
dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Persamaan pertama mulai dari fokus
34
Mike Martaleta, 2014, The Challanges of International Labour Organization (ILO) in
Protecting Indonesia Domestic Migrant Workers in Malaysia (2008-2012), Thesis, Jakarta:
Departement of International Relation, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
Diakses dalam https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/39318
20
mengenai perlindungan pekerja migran Indonesia yang ada di Malaysia. Persamaan
kedua terletak pada subjek penelitian yang diteliti oleh kedua penelitian ini yaitu
kualitatif. Sedangkan apabila dilihat dari perbedaan antara kedua penelitian tersebut
juga membuat perbedaan penggunaan teori atau konsep dalam kedua penelitian
35
Khoerunnisa, 2020, Efektivitas United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR)
dalam melinangani Human Trafficking terhadap Pengungsi di Indonesia (Studi Kasus: Provinsi
DKI Jakarta), Skripsi, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
21
teori efektivitas organisasi internasional melalui tiga dimensi yang menghasilkan
efektivitas dari organisasi internasional, selain itu menggunkan teori yang sama
yang digunakan penulis untuk menganalisa penelitian ini. Pengambilan topik yang
sama yaitu mengenai permasalah hak dan perlindungan manusia. Perbedaan yang
signifikan terletak dari subjek penelitian yang dipilih penulis, penelitian ini melihat
Effectiveness of the More Better Jobs For Women Project of ILO In Achieving
Gender Equality In Turkey yang ditulis oleh Nabila Dyah.36 Pembahasan dalam
penelitian ini mengenai proyek yang diprakarsai oleh ILO yang bertujuan untuk
Temuan penelitian Dyah dengan menggunakan alat analisa teori efektifitas program
yang diukur dengan tiga indikator PAQS (The Program Accountability Quality
Scale) yaitu activity, output, outcome menunjukkan bahwa proyek tersebut berjalan
36
Nabilla Dyah, 2019, Effectiveness of The More Better Jobs For Women Project Of ILO In
Achieving Gender Equality In Turkey, Undergraduated Theses, Universitas Katolik Parahayangan,
diakses dalam http://repository.unpar.ac.id/handle/123456789/10691 (19/6/2021, 21:37 WIB)
22
Perbedaan topik pembahasan antara penelitian Dyah dengan penelitian ini
yang lebih pada permasalahan perlindungan pekerja migran terkhusus PMI yang
melihat efektivitas penjalanan, namun dalam penelitian Dyah lebih spesifik pada
efektifitas program sedangkan dalam penelitian ini lebih pada efektivitas organisasi
(ILO).
dan perlindungan manusia masih menjadi isu yang menarik dan perlu mendapat
Dari penelitian terdahulu tersebut terbukti adanya peran dan partisipasi dari
dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu mengenai perlindungan pekerja
migran. Namun kebaruan yang peneliti tawarkan dalam penelitian ini dengan
23
International Labour Organization (ILO) dalam melindungi pekerja migran
Indonesia (PMI) yang bekerja di Malaysia khususnya, yang menjadi hal baru yang
24
diperlukannya pembatasan
menjadi pekerja migran
Indonesia maksimal dua
kali masa kontrak atau
maksimal 5 tahun.
Selebihnya Pemerintah
Indonesia harus menjamin
lapangan kerja di
Indonesia.
2. Peran Pemerintahan Temuan yang dihasilkan
Joko Widodo dalam penelitian ini adalah
Menjamin Keamanan Deskriptif adanya kebijakan
Manusia Terhadap Kualitatif pemerintah Joko Widodo
Pekerja Migran dalam menangani kasus
Indonesia Sektor Konsep Keamanan buruh migran di Malaysia
Informal Malaysia Manusia. dengan dilakukannya
hubungan bilateral antara
Kementrian
Oleh: Faina Filasufa Ketenagakerjaan Indonesia
dengan Kementrian
Sumberdaya Manusia
Malaysia tentang pekerja
rumah tangga yang
tercantum pada UU No. 18
Tahun 2017, dan
KEPMENAKER No. 354
Tahun 2015.
3. Managing Hasil yang di dapat dari
International Labor penelitian tersebut adalah
Migration in ASEAN: manajemen migrasi tenaga
Themes from a Six Deskriptif Analitis kerja internasonal di
Country Study kawasan Asia Tenggara
perlu adanya integrasi
migrasi internasional
Oleh: Aniceto Orbeta, dalam upaya pembangunan
Jr dan Kathrina nasional dan regional,
Gonzales perlu adanya perjanjian
bilateral dan multilateral,
merancang perlindungan
pekerja migran dengan
memperhatika kebijakan di
negara pengirim maupun
penerima, merancang
pengaturan migrasi,
melibatkan badan sub
nasional dalam
25
pengelolaan migrasi,
perlunya perluasan
kerjasama dalam
menangani dan
meminimalisir migrasi
ilegal, harus adanya
perlindungan yang
diberikan negara kepada
pekerja migran.
4. Indonesia's Migrant Hasil penelitian dalam
Domestic Workers menyikapi pekerja migran
Within Asean Indonesia (PMI) dengan
Community Deskriptif sudut pandang Komunitas
Framework: A Kualitatif ASEAN maka perlu
Societal and Economic adanya pengaturan
Security Approach Konsep Societal regional ASEAN yang
Security dan menyangkut pekerja
Economic Security migran terampil maupun
Oleh: Anggia Utami pekerja migran tidak
Dewi dan Adityo terampil. Apabila aturan
Darmawan Sudagung mengenai perlindungan
terhadap pekerja migran
tidak terampil dalam hal ini
adalah pekerja domestik
atau pekerja rumah tangga
itu ada dan terjamin maka
tidak ada keharusan untuk
memberantas mata
pencaharian sebagai
pekerja migran domestik.
Perlunya meningkatkan
kualitas perlindungan
untuk pekerja migran
domestik, selain itu juga
harus menumbuhkan
adanya identitas antar
negara anggota ASEAN
untuk saling bersatu bukan
hanya secara politik, tetapi
juga terintegrasi antar
people to people agar
adanya konektivitas untuk
menciptakan kondisi yang
damai dalam kawasan.
Dengan begitu maka
pekerja migran domestik
26
akan mendapatkan manfaat
dari adanya persatuan
kawasan ASEAN.
5. Peran International Adanya peran ILO melalui
Labour Organization proyek Promote yang
(ILO) Dalam dilakukan di Indonesia
Mempromosikan Deskriptif pada tahun 2012-2015
Kerja Layak Bagi PRT dengan mempromosikan
di Indonesia Konsep Organisasi kerja layak pada buruh atau
Internasional dan program DWCP (Decent
Konsep Human Work Progames) bagi
Oleh: Intan Maya Sari Security pekerja rumah tangga
(PRT). Proyek tersebut
ditujukan untuk
tercapainya kesejahteraan
bagi tenaga kerja dengan
adanya perlindungan dari
gangguan di tempat kerja.
Melalui proyek Promote
tersebut, Indonesia sebagai
negara anggota didesak
ILO untuk serta
meningkatkan kesadaran
pembuat kebijakan atau
pihak pemerintah untuk
lebih memperhatikan isu
mengenai kondisi kerja
PRT. Dilakukannya
tindakan peningkatan
kapasitas pemberdayaan
PRT, mendorong
perlindungan PRT, dan
peningkatan kesadaran
masyarakat.
6. Peran International Hasil penelitian adanya
Organization for peran IOM sebagai
Migration (IOM) organisasi Internasional
Dalam Melindungi Deskriptif turut melindungi pekerja
Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia pada
Indonesia di Malaysia Konsep Organisasi 2013-2015 sesuai dengan
Tahun 2013-2015. Internasional visi dan misi organisasi
tersebut. Juga dijelaskan
bahwa IOM sebagai
Oleh: Fitri Andayani organisasi internasional
dan Indra Pahlawan tidak berjalan sendiri
dalam menangani kasus
27
tersebut, adanya
keterlibatan dan
bekerjasama dengan
BNP2TKI ditandai dengan
adanya Memorandum of
Understanding (MoU)
yang berisi tiga proyek
utama, antara lain
meningkatkan kemampuan
pemerintahan dalam
melaksanakan pemantauan
terhadap pelaksana
penempatan atau proses
rekrutmen secara efektif.
7. Implementasi Penelitian ini berangkat
Program ILO di dari permasalahan calon
Indonesia dalam pekerja migran terkhusus
Membantu Deskriptif calon pekerja migran
Perlindungan Kualitatif Indonesia yang akan
Terhadap Calon berangkat ke Malaysia.
Pekerja Migran Teori Organisasi Masalah yang dialami
Indonesia ke Malaysia Internasional dan calon pekerja migran ini
dari Kerja Paksa dan teori Peranan tidak hanya ketika di
Perdagangan Manusia penempatan saja, bahkan
sebelum berangkat hingga
sampai di negara tujuan.
Oleh: Sellyana Juwita Dalam penelitian ini
ditemukan adanya
kerjasama antara ILO
dengan pemerintah
Indonesia melalui program
ILO dalam memgupayakan
perlindungan pekerja
migran Indonesia sebelum
berangkat hingga pulang
ke tanah air dengan
dilakukannya
pendampingan secara
teknis dan pengembangan
kajian.
8. The Challanges of Hasil penelitian yang
International Labour ditemukan adalah terdapat
Organization (ILO) in 4 tantangan yang dihadapi
Protecting Indonesia Deskriptif ILO dalam melaksanakan
Domestic Migrant Kualitatif proyek Combating Forced
Labour and Trafficking of
28
Workers in Malaysia Teori Organisasi Indonesian Migrant
(2008-2012) Internasional dan Workers sejak pertama kali
Konsep Human proyek ini berlangsung.
Security Tantangan muncul dari
kedua negara tersebut baik
Oleh: Mike Martaleta Indonesia sebagai enagra
pengirim pekerja migran
maupun Malaysia sebagai
penerima pekerja migran
yang sama-sama belum
meratifikasi Konvensi ILO
No. 189 tentang kerja layak
bagi pekerja rumah tangga
(PRT), selanjutnya
tantangan kedua
disebabkan oleh konstruk
atau persepsi masyarakat
mengenai pekerja rumah
tangga yang mana masih
belum merata nya
kesadaran masyarakat
terkait posisi pekerja
rumah tangga yang juga
sebagai pekerja. Tantangan
ketiga adalah pada aspek
finansial yang juga
menghambat jalannya
program yang diadakan
ILO, adanya keterbatasan
anggaran dari pemerintah
Indonesia. Selain itu juga
tantangan dalam segi
teknis juga menghambat
jalannya program ini yaitu
dalam aspek layanan
proyek dan dokumentasi
yang kurang.
9. Efektivitas United Dalam penelitian tersebut
Nations High akan mengukur efektivitas
Commissioner for UNHCR sebagai
Refugees (UNHCR) Deskriptif organisasi internasional
dalam menangani dalam menangani
Human Trafficking Teori efektivitas fenomena human
terhadap Pengungsi di organisasi trafficking dengan temuan
Indonesia (Studi internasional dan bahwa UNHR tidak efektif
dalam menangani Human
29
Kasus: Provinsi DKI konsep human Trafficking terhadap
Jakarta) trafficking pengungsi Jakarta. Penulis
menganalisa dengan
menggunakan tiga dimensi
Oleh: Khoerunnisa Frank Biermaan dan
Steffen Baeur dan
berdasarkan tiga dimensi
tersebut hanya satu yang
terpenuhi.
10. Effectiveness of the Penelitian ini membahas
More Better Jobs For mengenai Proyek more and
Women Project Of ILO Better Jobs for Women
In Achieving Gender Deskriptif yang diprakarsai oleh ILO
Equality In Turkey kualitatif dengan tujuan mencapai
kesetaraan di Turki tahun
Feminisme liberal 2013-2018. Proyek
Oleh: Nabila Dyah dan konsep tersebut memiliki tujuan
efektifitas program untuk memepromosikan
pekerja perempuan,
memberikan ruang
perempuan untuk layak
kerja, membangun
pemahaman kesetaraan
gender dalam standart
kerja. Temuan yang
dihasilkan dalam penelitian
ini adalah proyek tersebut
dapat dikatakan proyek
yang efektif dengan bukti
bahwa adanya kesadaran
banyak perempuan yang
terus berpartisipasi dalam
sektor pekerjaan di Turki,
mulai banyaknya seminar
yang membahas pekerja
perempuan dan kesetaraan
gender di tempat kerja di
Turki.
11. Efektivitas Indonesia sebagai
International Labour pengirim tenaga kerja
Organization (ILO) terbesar kedua di ASEAN,
dalam Melindungi hal tersebut dipengaruhi
Pekerja Migran karena minimnya lapangan
Indonesia di Malaysia. Deskriptif pekerjaan dan upah gaji
yang murah sehingga
menjadi alasan pencari
30
Efektivitas kerja untuk bermigrasi dan
Oleh: Dinda Fitri Organisasi bekerja diluar negeri.
Nazlatunnuha Internasional dan Malaysia sebagai tempat
Konsep Migrant tujuan utama pekerja
Workers migran Indonesia,
sayangnya berdasarkan
banyaknya jumlah
pengaduan pekerja migran
yang berada di Malaysia
menarik kesimpulan bahwa
Malaysia juga tidak begitu
aman bagi pekerja migran.
Terjadinya pelanggaran
hak pekerja migran
Indonesia di Malaysia
termasuk dalam
permasalahan yang
kompleks. Dengan begitu,
ILO sebagai organisasi
internasional turut
memiliki sumbangsih
dalam perlindungan
pekerja Migran Indonesia
yang ada di Malaysia
melalui konvensi yang
dibuat serta program
kerjasamanya. Oleh sebab
itu, penelitian ini ingin
mengukur dan melihat
efektifitas ILO sebagai
organisasi internasional
dalam turut melindungi
pekerja migran Indonesa di
Malaysia.
31
tersebut. Meminjam pernyataan Clive Archer yang mengartikan organisasi
maupun non pemerintah yang melintasi batas negara dengan adanya struktur
organisasi yang jelas, aturan yang jelas dan dalam menjalankan tujuannya harus
(IGO) yang dalam tujuannya yaitu menangani masalah buruh di dunia dan berada
dikarenakan ILO bergerak dalam suatu bidang yang spesifik yakni menangani
ruang gerak perlindungan terhadap buruh ini sebagai bentuk reaksi dari maraknya
37
Clive Archer, 1992, International Organizations, edisi ke-2, London: Routledge, hal. 37.
38
Drs. T. May Rudy, SH., MIR., M.Sc. "Administrasi & Organisasi Internasional", (ed.ketiga)
oleh SH. Aep Gunarsa, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005). Hal: 5 dan 20
39
Clive Archer, Op. Cit
32
kekerasan terhadap buruh, penyalahgunaan penanganan pekerja dalam segala aspek
baik upah, fasilitas yang diterima bahkan jam kerja yang tidak sesuai dengan aturan
atau bisa disebut tidak manusiawi. Terbentuknya ILO juga sebagai reaksi dari
Bangsa-Bangsa (PBB) memiliki ranah maupun ruang gerak secara khusus, dengan
tujuan mempromosikan hak yang setara dan adil di tempat kerja, mendorong
terciptanya kerja layak bagi buruh, dan meningkatkan perlindungan sosial yang
memiliki peranan yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu sebagai
Andre Pareira dari ketiga kategori tersebut apabila dianalisis lebih mendalam akan
terlihat sejumlah peranan nya yang lebih spesifik yaitu organisasi internasional
internasional dalam menjalankan peran dan fungsinya. Dalam penelitian ini akan di
40
Ibid
41
ILO, “Sekilas tentang ILO”, Loc.Cit.
42
Margaret P. Karnsdan Karen A. Mingst, International Organizations: The Politics and
Processes of Global Governance, Lynne Rienner Publisher, Colorado, 2004, hal. 136.
43
Andre Pariera, 1999. Perubahan Global dan Perkembangan Studi Hubungan Internasional, PT.
Bakti, (Bandung: 10-10-2018, 1999)
33
Perlu kiranya penulis cantumkan terlebih dahulu mengenai definisi efektif
sebagai ukuran dalam organisasi. Menurut SP. Siagian mendefinisikan kata efektif
yang ada tepat pada waktunya.44 Selain itu Peter F. Drucker memberikan definisi
yang sederhana mengenai kata efektif yaitu doing the right things artinya
tujuannya.
dan Steffen Baeuer dapat dilihat menggunakan tiga dimensi yaitu: output, outcome,
dan impact. Maksud dari dimensi pertama output adalah segala aktifitas yang
perubahan perilaku dari aktor masyarakat yang terlibat baik itu masyarakat secara
individu, pemerintah maupun media masa. Sedangkan maksud dari impact adalah
dampak yang dapat dilihat dari adanya perubahan kebijakan yang sesuai dengan
yang terbagi menjadi dua variabel. Variabel tersebut dibedakan menjadi variabel
44
T. Hani Handoko, 2000, Organisasi Perusahaan Teori, Struktur dan Perilaku, Yogyakarta:
BPFE, hal. 50
45
Peter F. Drucker, 1964, Managing for a Result, New York: Harper & Row, hal 5
46
Frank Biermann and Steffen Baeuer, Assesing the Efectiveness of Intergovermental Organizatio
in International Environtmental Poltics, Institution Global Environmental Change, Volume 15,
2003, Norwegia: University of East Anglia, hal 191 diakses dalam
https://www.academia.edu/28203496/Assessing_the_effectiveness_of_intergovernmental_organis
ations_in_international_environmental_politics (19/6/2021, 22:15 WIB)
34
kontekstual yaitu yang berkaitan dengan spesifikasi isu atau kasus tertentu dan
Hal ini dapat diukur dari apabila adanya rezim tersebut dapat mengikat
47
Ibid, hal 192
48
Ibid
49
Ibid
35
negara untuk mematuhinya maka dapat dinilai semakin efektif organisasi
internasional tersebut.
tersebut.
menyelesaikan permasalahan.
adalah baik sumber daya manusia maupun secara finansial. Sumber daya
36
6. Stakeholder involvement (keikutsertaan stakeholder atau pemangku
yaitu efektivitas ILO sebagai organisasi internasioal untuk turut berperan dalam
Biermann yaitu: output dengan melihat aktivitas yang dilakukan ILO, outcome
yaitu perubahan perilaku sasaran dari pemerintah, serikat pekeja, civil society
organization, media massa serta aktor lainnya untuk terlibat dan mendukung
aktvitas ILO dalam melindungi pekerja migran Indonesia di Malaysia, dan terkahir
impact yang dapat dilihat melalui dampak dari aktivitas ILO dapat berupa
37
perubahan kebijakan pemerintah negara yang terlibat dalam masalah perlindungan
pekerja migran yang disesuaikan dengan tujuan yang disepakati dalam organisasi
dan Baeuer. Dalam penelitian ini sebagai penjelasan lanjutan dari 3 dimensi
indikator dari variabel struktural yang akan penulis korelasikan sesuai dengan fokus
permasalahan dalam penelitian ini. Variabel struktural dengan melihat model dari
dalam menganalisis lebih mendalam mengenai efektivitas dari ILO dengan cara
ditentukan oleh Biermann dan Baueur, yang mana dalam 7 indikator ini sebagai
pergerakan orang-orang dari sebuah tempat ke tempat lainnya dengan tujuan untuk
melakukan hal tersebut. Pekerja migran terdiri dari beberapa jenis baik pekerja
38
migran kontrak terampil, semi terampil maupun pekerja migran kurang terampil.50
pekerja migran yang terdapat dalam Konvensi Pekerja Migran tahun 1990, dalam
adalah seorang pekerja yang akan, tengah dan telah melakukan aktivitas yang
dibayar di suatu negara yang bukan merupakan warga negaranya. Dalam konvensi
tersebut istilah pekerja migran dapat digunakan oleh seorang yang bekerja dengan
1. Pekerja lintas batas yaitu pekerja yang bertinggal di suatu negara lainnya
setiap tahun.
50
Lalu Hadi Adha, 2013, Urgensi Ratifikasi Konvensi Internasional tahun 1990 tentang
Perlindungan Buruh Migran dan Keluarganya, Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan, hal. 315
51
International Convention on the Protecttion of the Right of All Migrant Workers and Members
of Their Families: Adopted by General Assembly resolution 45/158 of 18 December 1990, Part I
Scope and Definitions, Article 2 poin 1, diakses dalam
https://www.un.org/en/development/desa/population/migration/generalassembly/docs/globalcomp
act/A_RES_45_158.pdf (2/7/2021,10:36)
52
Ibid, hal 5-6
39
3. Pekerja pelaut yang mencakup nelayan yaitu pekerja migran yang
bekerja diatas kapal yang terdaftar di negara lain bukan tempat pelaut
melakukan pekerjaannya.
di suatu negara.
perjanjian kerja atau kontrak kerja, serta pekerja migran lainnya yang
pekerja migran. Standart-standart hak asasi manusia harus dijamin oleh semua
40
negara terlepas masuk dalam kualifikasi pekerja migran manapun. Konvensi ini
telah di ratifikasi oleh 55 negara yang mayoritas nya adalah negara pengirim pekerja
migran seperti Filiphina, Sri Lanka, Mali serta Indonesia yang meratifikasi pada 31
konvensi harus menjalankan semua isi dalam konvensi dan tidak dapat
“Orang yang bermigrasi atau yang telah bermigrasi dari satu negara ke
negara lain dengan tujuan untuk bekerja selain sebagai wiraswasta dan
mencakup siapa saja yang diijinkan masuk secara reguler sebagai
pekerja migran.”56
Persoalan migrant workers atau pekerja migran sudah banyak konvensi yang
mengatur, akan tetapi permasalahan yang berkaitan dengan buruh migran tidak
53
United Nations Treaty Collection Chapter IV Human Right Number 13, diakses dalam
https://treaties.un.org/Pages/ViewDetails.aspx?src=TREATY&mtdsg_no=IV-13&chapter=4
(2/7/21, 23:47)
54
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2012 tentang Pengesahan International Convention on the
Protecttion of the Right of All Migrant Workers and Members of Their Families, diakses dalam
https://www.bphn.go.id/data/documents/12uu006.pdf (2/7/21, 23:40)
55
International Convention on the Protecttion of the Right of All Migrant Workers and Members
of Their Families: Adopted by General Assembly resolution 45/158 of 18 December 1990, Article
88. Op. Cit hal 53
56
K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan) tahun 1975, Bagian II Pasal 11 ayat 1,
diakses dalam https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
jakarta/documents/legaldocument/wcms_145819.pdf (2/7/21, 22:32 WIB)
41
sehingga isu perlindungan terhadap pekerja migran menjadi fokus kajian
internasional karena hal ini menyangkut hajat hidup seluruh manusia. Dalam
yang fokus dalam isu perburuhan dengan mengatur hak buruh di tempat kerja agar
atau peraturan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi organisasi ini
Migran Indonesia yaitu, “Setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau
telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah dari luar wilayah Republik
definisikan pada orang yang mencari pekerjaaan keluar dari daerah asalnya baik
dalam negeri maupun lintas negara atau keluar negeri untuk bekerja dalam jangka
57
About the ILO, Op. Cit
58
Ibid
59
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, BAB I
Pasal 1 ayat 2, diakses dalam
https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/175351/UU%20Nomor%2018%20Tahun%202017.pdf (2/7/21,
21:25 WIB)
42
waktu tertentu.60 Pendefinisian dari Kementrian Sosial ini dapat dimaknai secara
luas yaitu meliputi pekerja migran laki-laki maupun perempuan, tidak dibedakan
dalam sektor pekerjaan baik formal maupun informal, serta tidak dibedakan status
ada di Malaysia. Sebagaimana data yang telah penulis paparkan di latar belakang
pekerja migran ini turut ditangani oleh ILO sebagai organisasi internasional yang
karakteristik objek atau suatu fenomena yang diteliti secara tepat. 61 Penelitian
60
Husmiati, Nurdin Widodo, dkk, Perlindungan Sosial Pekerja Migran Bermasalah Melaui Rumah
Perlindungan Trauma Center, Jakarta: P3KS Press, hal 11
61
Yanuar Ikbar, 2014, Metodologi dan Teori Hubungan Internasional, Bandung: PT Refika
Aditama, hal. 18
43
keadaan, gejala atau kelompok tertentu yang disajikan melalui data dan fakta. 62
Dalam penelitian ini penulis mendeskripsikan dan menjelaskan melalui data dan
dan Steffen Baueur melalui 3 dimensi output, outcome, dan impact. Adapun pada
Teknik pengumpulan data adalah sebuah cara untuk memperoleh data, yang
mana dapat dilakukan dengan cara observasi langsung maupun tidak langsung,
maupun tidak langsung.63 Dalam hal ini penulis menggunakan teknik studi
dan lainnya yang berhubungan dengan penelitian baik dalam bentuk offline maupun
pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian ini. Wawancara dilakukan guna untuk
62
Ulber Silalahi, 2009, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Refika Aditama, hal. 7
63
Hadari Nawawi, 1987, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, hal. 94-95.
44
yang menjadi subjek penelitian. Adapun responden atau narasumber dalam
Waktu
Nama Informasi yang
Intansi Jabatan Wawanc Tempat
Narasumber Digali
ara
ILO Sinthia Dewi National Jumat, 5 Zoom Menggali
Harkrisnowo Project Novemb Meeting informasi terkait
Coordina er 2021 aktivitas dan
tor-ILO peran ILO dalam
Project melindungi
pekerja migran
Indonesia di
Malaysia
SBMI Hariyanto Ketua Selasa, 9 Zoom Menggali
Suwarno Umum Novemb Meeting informasi
SBMI er 2021 mengenai
pelaksanaan
kegiatan ILO,
mengingat
SBMI sebagai
mitra kerja
dalam proyek
ILO
KEMLU Muhammad Fungsion Rabu, 17 Zoom Menggali
Nurdin al Novemb Meeting informasi
Diplomat er 2021 mengenai
Sub kondisi pekerja
Direktor migran
45
at PWNI Indonesia dan
Kawasan peran
Asia pemerintah
Tenggara beserta ILO
dalam
melindungi
pekerja migran
Indonesia
BP2MI Tri Cahyo Analis Senin, 29 Zoom Menggali
Atmojo Perlindu Novemb Meeting informasi terkait
ngan dan er 2021 data penempatan
Pemberd dan data
ayaan pengaduan
PMI pekerja migran
Indonesia di
Malaysia
Teknik analisa yang digunakan penulis adalah analisa data kualitatif yang
merujuk pada model analisis Miles, Huberman, dan Saldana bahwa komponen
dalam menganalisis data dengan menggunakan tiga langkah yaitu kondensasi data,
penyajian data, dan terkahir menarik kesimpulan.64 Dalam penelitian ini analisa
data dimulai dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari observasi, wawancara
dengan narasumber dan dokumentasi yang diperoleh dari web resmi ILO, web
Indonesia, laporoan tahunan dan agenda ILO, jurnal yang berkaitan dengan
penelitian ini, dan dokumen lainnya yang dapat mendukung penelitian ini.
64
Matthew B. Miles, Michael Huberman, Johnny Saldana, 2014, Qualitative Data Analysis, USA:
Sage Publications. Hal. 12-14
46
pemfokusan, penyederhanaan, merangkum dan mentranformasikan seluruh data
yang diperoleh dari berbagai sumber guna mendapatkan data sesuai dengan fokus
data dengan mengorganisir dan menyusun sekumpulan data yang diperoleh yang
ILO dalam melindungi pekerja migran Indonesia di Malaysia yang secara terus
penelitian ini.
b. Batasan Materi
47
c. Batasan Waktu
Malaysia.
48
1.7 Argumentasi Pokok
dengan tiga hal yaitu output, outcame, dan impact. Output dari hal yang dilakukan
perilaku dari aktor yang terlibat dalam permasalahan perlindungan pekerja migran
Kemudian, apabila dilihat dari impact atau dampak perubahan dengan melihat fakta
dilapangan yang belum menunjukan dampak positif dari aktivitas yang dilakukan
ILO dalam segi angka pengaduan pekerja migran Indonesia. Salah satunya masih
tinggi dan cenderung meningkat angka penempatan pekerja migran Indonesia yang
tahun 2017 yaitu 1.704 pengaduan, sedangkan di tahun 2018 menjadi 3.460
(PMI) di Malaysia.
49
1.8 Sistematika Penulisan
BAB I: Pendahuluan
Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, penelitian terdahulu, landasan teori dan konsep, metode penelitian yang
terdiri dari jenis penelitan, teknik dan alat pengumpulan data, teknik dan analisa
data, dan ruang lingkup penelitian batasan materi dan waktu, selanjutnya dalam bab
Gambaran ILO
Dalam bab dua ini sudah mulai masuk pada bab pembahasan, yang mana pada bab
ini berisikan uraian atau informasi yang dijadikan topik dalam penelitian ini.
Penulis memulai bab ini dengan menjelaskan gambaran umum serta kondisi pekerja
PMI oleh Pemerintah Indonesia. Dalam bab ini juga dicantumkan gambaran umum
Organization (ILO) dimulai dari profil hingga bidang yang ditangani ILO.
Bab tiga berisikan pembahasan yaitu uraian upaya-upaya yang dilakukan oleh ILO
50
Pada bab empat ini masuk dalam uraian pembahasan yang merupakan pengujian
teori atau konsep yang digunakan. Dalam bab ini juga akan menjawab rumusan
BAB V: Penutup
Bab empat ini adalah bab penutup yang berisikan tentang kesimpulan penelitian
dan membuktikan hubungan antara rumusan masalah dengan argumen dasar serta
kerangka konseptual yang digunakan sebagai alat analisa. Dalam bab ini juga
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.4 Penelitian Terdahulu
1.5 Landasan Teori dan Konsep
1.5.1 Efektifitas Organisasi Internasional
1.5.2 Konsep Migrant Workers
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Jenis Penelitian
1.6.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1.6.3 Teknik Analisa Data
1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian
1.7 Argumentasi Pokok
1.8 Sistematika Penulisan
BAB II PERMASALAHAN PEKERJA MIGRAN
INDONESIA (PMI) DI MALAYSIA DAN
GAMBARAN ILO
2.1 Kondisi Pekerja Migran Indonesia (PMI)
51
2.1.1 Permasalahan pekerja migran Indonesia (PMI)
2.1.2 Upaya Perlindungan pekerja migran Indonesia
(PMI) oleh pemerintah Indonesia
2.2 Gambaran umum ILO
2.2.1 Profil ILO
2.2.2 Bidang Pekerjaan yang ditangani ILO
2.2.3 ILO di Indonesia
2.2.4 ILO di Malaysia
BAB III UPAYA INTERNATIONAL LABOUR
ORGANIZATION (ILO) DALAM MELINDUNGI
PEKERJA MIGRAN INDONESIA DI MALAYSIA
3.1 Upaya ILO Melalui Konvensi Internasional dalam
Melindungi Pekerja Migran
3.2 Upaya ILO Melalui Proyek Migrant Workers
Empowement and Advocacy (MWEA)
3.3 Upaya ILO Melalui Proyek Safe and Fair
3.4 Upaya ILO Melalui Proyek Asean Triangle
BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS INTERNATIONAL
LABOUR ORGANIZATION (ILO) DALAM
MELINDUNGI PEKERJA MIGRAN INDONESIA DI
MALAYSIA
4.1 Efektivitas ILO dalam Melindungi Pekerja Migran
Indonesia (PMI) di Malaysia
4.1.1 Output
4.1.2 Outcome
4.1.3 Impact
4.2 Faktor Efektivitas ILO Dalam Melindungi Pekerja
Migran Indonesia (PMI) di Malaysia Ditinjau dari Variabel
Struktural
4.2.1 Kompetensi Formal
4.2.2 Keterikatan Rezim
4.2.3 Struktur Organisasi
4.2.4 Kesesuaian Masalah
4.2.5 Ketersediaan Sumberdaya
4.2.6 Keikutsertaan Stakeholder
4.2.7 Aspek Lain dari Desain Kelembagaan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
52