Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH MODIFIKASI TAHAPAN PENGGUNAAN

MEDIA KWARTET DAN MOTIVASI TERHADAP


HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

Wingkawaty U. Dai, Weny J.A. Musa, Lukman A.R. Laliyo


Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Email: wingkawatydai0803@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini meliputi (1) apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa
kelas IV SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11 Limboto Barat yang menggunakan media kwartet
modifikasi dengan menggunakan media benda nyata pada materi bagian-bagian tumbuhan dan
fungsinya? (2) apakah terdapat pengaruh interaksi media yang berbeda dan motivasi belajar yang
berbeda terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11 Limboto Barat
yang menggunakan media kwartet modifikasi dengan menggunakan media benda nyata pada materi
bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya? (3) bagi siswa yang motivasi belajar tinggi, apakah hasil
belajar IPA siswa kelas IV SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11 Limboto Barat yang menggunakan
media kartu kwartet modifikasi lebih kecil dibandingkan dengan yang menggunakan media benda
nyata pada materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya? (4) bagi siswa yang motivasi belajar
rendah, apakah hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11 Limboto Barat
yang menggunakan media kartu kwartet modifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang
menggunakan media nyata pada materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya?. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat pengaruh modifikasi tahapan penggunaan media kwartet dan motivasi
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11 Limboto Barat.
Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian Eksperimen dengan menggunakan desain
treatment by level 2x2. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 16 Limboto Barat
dan SDN 11 Limboto Barat yang berjumlah 70 orang. Data hasil penelitian dikumpulkan dengan
menggunakan angket, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian modifikasi tahapan penggunaan media
kwartet materi bagian-bagian tumbuhan untuk ahli media memperoleh masing-masing nilai rata-rata
98, 92 dan 86. Hasil rekapitulasi skor validasi dari tiga validator memperoleh skor keseluruhan 92
dengan kriteria “Sangat Layak”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
Modifikasi tahapan penggunaan media kwartet layak digunakan dalam proses pembelajaran IPA pada
materi bagian-bagian tumbuhan. Perolehan nilai hasil belajar siswa, pada kelas eksperimen nilai
terendah yaitu 76 dan nilai tertinggi 100 dengan nilai rata-rata 87,1, sedangkan pada kelas kontrol
diperoleh nilai terendah yaitu 76 dan nilai tertinggi 94 dengan nilai rata-rata 80,3.

Kata Kunci: Media Kwartet, Motivasi Belajar, Hasil Belajar

PENDAHULUAN sekolah dasar. Mata pelajaran IPA di tingkat


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sekolah Dasar (SD) memiliki peran penting
merupakan salah satu bidang studi yang guna mempelajari alam sekitar, serta prospek
dipelajari dan dikembangkan pada berbagai pengembangan lebih lanjut dalam
tingkat pendidikan, termasuk pada jenjang menerapkannya di dalam kehidupan sehari-

519
Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 519-529 ISSN: 2252-5920
hari. Dalam garis-garis besar pembelajaran mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa
IPA di Sekolah Dasar terutama di kelas IV masih rendah dikarenakan saat proses
disebutkan bahwa tujuan utama siswa belajar pembelajaran siswa tidak memperhatikan
IPA adalah untuk mengetahui rangka manusia, pelajaran, mereka lebih suka bermain dan
alat indra manusia, bagian-bagian tumbuhan bercerita dengan teman sebelahnya, bahkan
dan fungsinya, benda dan sifatnya, gaya, siswa juga kurang aktif, sehingga siswa tidak
energi dan penggunaannya, serta sumber daya memahami materi yang dipelajari pada saat
alam. Suasana belajar IPA sangat berpengaruh pembelajaran berlangsung yang
dalam peningkatan kualitas belajar mengajar. mengakibatkan hasil belajar siswa masih
Apabila pembelajaran menyenangkan maka kurang optimal. Selain itu media pembelajaran
akan menimbulkan minat dan motivasi dalam yang digunakan kurang cocok dengan kondisi
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dalam dan minat siswa, sehingga kurangnya antusias
dunia pendidikan peranan guru sangat penting, dari siswa dalam mengikuti kegiatan
di mana guru harus dituntut untuk profesional pembelajaran serta siswa mengalami kesulitan
dan kreatif dalam memanfaatkan media dalam pemahaman materi.
pembelajaran (Yeni dan Nurhadiah, 2017:49). Dari uraian tersebut peneliti berinisiatif
Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila untuk meminimalkan masalah yang dihadapi
semua tujuan pembelajaran yang telah guru dan siswa saat melakukan proses
ditentukan dapat tercapai. pembelajaran IPA. Peneliti bermaksud
Berdasarkan hasil observasi yang menghadirkan suatu inovasi baru berupa
peneliti laksanakan di SDN 16 Limboto Barat permainan kartu kwartet dengan materi
ditemukan bahwa hasil belajar siswa bagian-bagian tumbuhan. Permainan kartu
khususnya mata pelajaran IPA di kelas IV kwartet sangat digemari oleh siswa SD, karena
masih rendah. Selain itu, motivasi belajar kartu kwartet menampilkan pendeskripsian
siswa untuk mengusai pembelajaran yang kata disertai gambar (Mulyono, dkk.
lebih baik belum seperti yang diharapkan oleh 2016:484). Selain itu peneliti memilih kwartet
guru dikarenakan pembelajaran masih sebagai media pembelajaran karena menurut
mengikuti pola pembelajaran konvensional Jean Piaget (Yulia dan siti, 2016:96) salah satu
seperti metode ceramah yang dilakukan secara dasar proses mental menuju kepada intelektual
monoton dan penggunaan media dalam adalah melalui permainan, sebab anak – anak
pembelajaran IPA masih jarang. Hal ini tidak akan terasa menghadapi kesukaran
didukung dengan hasil wawancara pada apabila dijaring dalam bentuk permainan,
tanggal 26 Agustus 2020 dengan guru kelas IV karena permainan memiliki beberapa
SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11 Limboto kelebihan di antaranya permainan dirancang
Barat semester 1 tahun ajaran 2020/2021 untuk bisa menjadikan konsep – konsep yang

Wingkawaty U. Dai 520


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 519-529 ISSN: 2252-5920
abstrak menjadi konsep konkret, dapat berkelompok, agar siswa dapat bekerja sama
dimengerti dan menyenangkan, membantu dengan teman sekelompoknya. Siswa dituntut
ingatan anak terhadap pelajaran yang untuk mampu bersosialisasi dengan teman
diberikan. sekelompok untuk saling bekerja sama. Proses
Menurut Zulfikar dan Laelah (2017:159) pembelajaran berlangsung alamiah dalam
Permainan kartu kuartet merupakan permainan kegiatan siswa bekerja dan mengalami. Oleh
kartu yang terdiri dari sejumlah kartu karena itu media sangat baik diterapkan pada
bergambar dengan tema yang telah ditentukan. pembelajaran.
Permainan ini mengumpulkan 4 buah kartu
METODE PENELITIAN
dalam kategori yang sama, pemain yang telah
Populasi dalam penelitian ini adalah
mempunyai satu set lengkap yang terdiri dari
siswa kelas IV SDN16 Limboto Barat dan
satu kategori dan empat kartu maka ia
SDN 11 Limboto Barat yang berjumlah 70
mendapat 1 poin (Widya, dkk. 2016:2).
orang dalam 2 kelas, sedangkan sampel dalam
Semakin banyak poin yang didapat, semakin
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV
besar pula kesempatan untuk menjadi
(populasi) dengan menggunakan sampel
pemenang Pemain yang memiliki poin kartu
jenuh. Penelitian ini menggunakan metode
paling banyak adalah pemenangnya. Selain itu
eksperimen dengan desain treatment by level 2
menurut (Istikholah, dkk. 2019:255) Media
X 2. Variabel terikat adalah hasil belajar IPA,
pembelajaran kartu kuartet berjumlah 32 kartu
sedangkan variabel bebas adalah media
yang terdiri dari 8 kelompok kartu. Satu
kwartet modifikasi (X1) dan motivasi belajar
kelompok kartu berisikan 4 sub judul yang
(X2). Perlakuan (treatment) dalam penelitian
berbeda-beda.
ini diberikan media kwartet dalam
Dengan adanya media kwartet siswa
pembelajaran. Berdasarkan perlakuan tersebut,
dapat belajar sambil bermain, tidak merasa
maka kelompok subyek penelitian dibedakan
bosan, dan dapat menumbuhkan
menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen
pemahamannya sendiri sehingga pembelajaran
dengan menggunakan media kwartet dan kelas
berpusat pada siswa. Pola pembelajaran yang
kontrol menggunakan media benda nyata.
diterapkan adalah pola pembelajaran aktif
Pemberian perlakuan pada dua kelompok
mencari informasi dari berbagai macam
tersebut di atas dapat dilihat pada Tabel 1.
sumber dan pembelajaran dilaksanakan secara
Tabel 1. Desain Treatment by Level 2x2
Media
Kwartet Benda Nyata
Modifikasi (A1) (A2)
Motivasi
Tinggi (B1) A1B1 A2B1
Rendah (B2) A1B2 A2B2
Sumber: Dokumen Pribadi, 2020

521 Wingkawaty U. Dai


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 519-529 ISSN: 2252-5920
Keterangan : materi yang diajarkan. Kategori-kategori yang
A1B1 = Kelompok siswa yang memiliki dimasukkan ke dalam media adalah materi
motivasi belajar tinggi yang diajar bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya di
dengan menggunakan media kelas IV SD. Peneliti membuat kartu kwartet
kwartet modifikasi. pada masing-masing materi tersebut. Kartu
A1B2 = Kelompok siswa yang memiliki kwartet pada materi bagian-bagian tumbuhan
motivasi belajar rendah yang diajar dan fungsinya terdiri dari 12 set kartu utama
dengan menggunakan media berjumlah 48 kartu dan 5 kartu tambahan yang
kwartet modifikasi. terdiri atas 1 set kartu bonus dan 1 kartu wajib.
A2B1 = Kelompok siswa yang memiliki Adapun tahapan permainan dengan
motivasi belajar tinggi yang diajar menggunakan media kwartet modifikasi yaitu:
dengan menggunakan media 1. Kocok kartu dan bagikan kepada setiap
benda nyata. pemain 4 kartu, dan sisanya diletakkan
A2B2 = Kelompok siswa yang memiliki di tengah
motivasi belajar rendah yang diajar 2. Untuk menentukan pemain pertama
dengan menggunakan media maka ditentukan oleh siswa yang
benda nyata. berhasil menjawab pertanyaan dari
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti guru. Kemudian pemain pertama
melalui angket, tes dan dokumentasi. Pada meminta kartu kepada pemain lainnya
penelitian ini data dianalisis menggunakan dengan menyebutkan kategori yang
teknik ANOVA 2 arah, yang terlebih dahulu diminta
dilakukan perhitungan persyaratan analisis 3. Pemain yang diminta harus memberi
data, yaitu uji normalitas, dan uji homogenitas. kartu dengan kategori dan sub kategori
yang diminta bila punya dan berhasil
HASIL PENELITIAN DAN
menebaknya dengan benar
PEMBAHASAN
4. Jika tidak ada, pemain yang meminta
Penelitian ini menghasilkan produk
harus mengambil 1 kartu dari
berupa media kartu kwartet materi bagian-
tumpukan kartu sisa, selanjutnya
bagian tumbuhan untuk kelas IV. Media kartu
pemain berikutnya
kwartet IPA merupakan hasil modifikasi dari
5. Jika ada pemain yang sudah
kartu kwartet yang banyak ditemui sehari-hari.
mengumpulkan 4 kartu dengan judul
Perbedaan utamanya terletak pada jumlah, isi
yang sama maka set kartu disimpan
kartu dan aturan permainannya. Permainan
untuk dihitung di akhir permainan
kartu kwartet menjadi salah satu pilihan media
6. Jika ada pemain yang berhasil
pembelajaran IPA yang dapat dikembangkan
mengumpulkan seluruh kartu bonus
menjadi lebih menarik dan sesuai dengan
Wingkawaty U. Dai 522
Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 519-529 ISSN: 2252-5920
maka berhak mendapatkan dan pemahaman yang tinggi. Beberapa
reward/bonus di akhir permainan kelebihan kartu kwartet menurut Maula
7. Jika ada pemain yang mendapat kartu (Defingantun, dkk. 2020:186) antara lain: (1)
wajib maka pemain tersebut wajib dapat mengembangkan kognitif; (2) motorik;
mendeskripsikan salah satu kategori (3) melatih berpikir dengan logika; (4) melatih
yang berhasil dikumpulkan tanpa emosional siswa; (5) melatih kreativitas siswa;
melihat kembali kartu tersebut (6) menarik. Penilaian kelayakan media kartu
8. Permainan akan berakhir jika semua kwartet modifikasi dilakukan dengan
set kartu telah terbentuk, dan pemain menggunakan instrumen penilaian oleh ahli
yang mempunyai satu set lengkap kartu media yaitu Dr. Rustam I. Husain, S.Ag, Dr.
akan mendapatkan 1 poin, sehingga Masrid Pikoli S.Pd.,M.Pd dan Dr. Muslimin
pemain yang memiliki poin terbanyak S.Pd.,M.Pd. Berdasarkan hasil penilaian dari
merupakan pemenangnya. ketiga ahli tersebut masing-masing nilai rata-
Menurut Moly (Defingantun, dkk. rata 98, 92 dan 86. Hasil rekapitulasi skor
2020:186) media kartu kuartet adalah suatu validasi dari tiga validator memperoleh skor
permainan yang cocok dengan materi yang keseluruhan 92 dengan kriteria “Sangat
bersifat konseptual dan membutuhkan hafalan Layak”.
Tabel 2. Rangkuman Data Deskriptif
Media
Kwartet Benda Nyata
Modifikasi (A1) (A2)
Motivasi
N = 28 N=7
Tinggi (B1)
𝑋̅ = 88,43 𝑋̅ = 80,29
N=7 N = 12
Rendah (B2) ̅
𝑋 = 80,29 𝑋̅ = 79
Rangkuman hasil penelitian dapat dilihat pada modifikasi lebih baik dibandingkan dengan
Tabel 2. Hasil pada Tabel 2 menunjukkan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
bahwa hasil belajar siswa yang diajar benda nyata jika motivasi belajar siswa rendah.
menggunakan media kwartet modifikasi lebih Secara keseluruhan untuk melihat hasil belajar
baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa dan tingkat motivasi siswa dikelas eksperimen
yang menggunakan media benda nyata jika dan kelas kontrol dapat dilihat dalam
motivasi belajar siswa tinggi. Sedangkan hasil histogram pada Gambar 1 dan Gambar 2.
belajar siswa yang diajar media kwartet

523 Wingkawaty U. Dai


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 519-529 ISSN: 2252-5920

KELAS EKSPERIMEN
120
100
80
60
40
20
0

Hasil Belajar Angket Motivasi

Gambar 1. Histogram Skor Angket dan Hasil Belajar di Kelas Eksperimen

KELAS KONTROL
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Hasil Belajar Angket Motivasi

Gambar 2. Histogram Skor Angket dan Hasil Belajar di Kelas Kontrol


Sebelum melakukan pengujian hipotesis, B2 diperoleh nilai 1,0057 < 3,29. Sehingga
peneliti melakukan uji prasyarat analisis yaitu dapat disimpulkan bahwa B1 dan B2 homogen.
uji normalitas dan homogenitas. Adapun hasil Pengujian hipotesis pada penelitian ini
output uji normalitas test di kelas eksperimen menggunakan uji ANAVA dua jalur (Two Way
diperoleh nilai Lo = 0,974 < Ldaftar=2,030, maka Anova) dengan kriteria pengujian hipotesis
dapat disimpulkan bahwa seluruh data tolak H0 dan terima H1 jika Qh > Qt dan terima
terdistribusi normal. Hasil output uji HO atau tolak H1 jika Qh < Qt. Adapun
normalitas angket motivasi belajar di kelas hipotesisnya adalah sebagai berikut:
eksperimen diperoleh nilai Lo = 0.995 < Ldaftar= 1. Perbedaan hasil belajar IPA siswa
2.030. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas IV SDN 16 Limboto Barat dan
seluruh data terdistribusi normal. Hasil output SDN 11 Limboto Barat yang
uji homogenitas di kelas eksperimen dan kelas menggunakan media kwartet
kontrol diperoleh Varians A1 dan A2 yaitu modifikasi dengan menggunakan
Fhitung < Ftabel atau 1,7416 < 3,29 maka dapat media benda nyata pada materi bagian-
disimpulkan bahwa A1 dan A2 homogen. bagian tumbuhan dan fungsinya.
Hasil output uji homogenitas Varians B1 dan Perbedaan hasil belajar IPA siswa
kelas IV SDN 16 Limboto Barat dan SDN
Wingkawaty U. Dai 524
Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 519-529 ISSN: 2252-5920
11 Limboto Barat yang menggunakan bahwa Fhitung < Ftabel (-0,6706 < 3,99) maka
media kwartet modifikasi dengan HOBK diterima. Sehingga dapat
menggunakan media benda nyata pada disimpulkan bahwa tidak ada interaksi
materi bagian-bagian tumbuhan dan antara media yang berbeda dan motivasi
fungsinya memperoleh rata-rata nilai di belajar yang berbeda terhadap hasil belajar
kelas eksperimen yaitu 87,1 dan rata-rata siswa kelas IV di SDN 16 Limboto Barat
nilai di kelas kontrol yaitu 80,3dengan itu dan SDN 11 Limboto Barat.
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas 3. Bagi siswa yang motivasi belajar
eksperimen lebih tinggi dibandingkan tinggi, Apakah Hasil belajar IPA siswa
dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Dan kelas IV SDN 16 Limboto Barat dan
dari analisis data ANAVA dua jalur (Two SDN 11 Limboto Barat yang
Way Anova) secara manual dengan menggunakan media kartu kwartet
bantuan Microsoft Excel pada taraf modifikasi lebih tinggi dibandingkan
signifikansi 5% menunjukkan bahwa Fhitung dengan yang menggunakan media
> Ftabel (26,4598 > 3,99) maka HO ditolak. benda nyata pada materi bagian-bagian
Sehingga dapat disimpulkan terdapat tumbuhan dan fungsinya jika motivasi
perbedaan hasil belajar siswa kelas IV belajar siswa tinggi.
yang menggunakan media kwartet Berdasarkan hasil analisis data
modifikasi dengan yang menggunakan ANAVA dua jalur (Two Way Anova)secara
media benda nyata. manual dengan bantuan Microsoft Excel
2. Pengaruh interaksi media yang berbeda pada taraf signifikansi 5% menunjukkan
dan motivasi belajar yang berbeda bahwa Qhitung > Qtabel (8.41 > 2.87) maka H0
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
IV SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11 bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV
Limboto Barat pada materi bagian- SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11
bagian tumbuhan dan fungsinya. Limboto Barat yang menggunakan media
Hasil analisis data ANAVA dua jalur kartu kwartet modifikasi lebih besar
(Two Way Anova) secara manual dengan dibandingkan dengan yang menggunakan
bantuan Microsoft Excel pada taraf media benda nyata pada materi bagian-
signifikansi 5% Interaksi media yang bagian tumbuhan dan fungsinya jika
berbeda dan motivasi belajar yang berbeda motivasi belajar siswa tinggi.
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV 4. Bagi siswa yang memiliki motivasi
SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11 belajar rendah, apakah hasil belajar
Limboto Barat pada materi bagian-bagian IPA siswa kelas IV SDN 16 Limboto
tumbuhan dan fungsinya menunjukkan Barat dan SDN 11 Limboto Barat yang

525 Wingkawaty U. Dai


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 519-529 ISSN: 2252-5920
menggunakan media kartu kwartet dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas
modifikasi lebih rendah dibandingkan kontrol. Sedangkan hasil tes diperoleh rata-rata
dengan yang menggunakan media hasil belajar kelas eksperimen (IV A) adalah
benda nyata pada materi bagian-bagian 87,1 dengan standar deviasi (S) 6,64.
tumbuhan dan fungsinya Sementara rata-rata nilai kelas kontrol (IV B)
Berdasarkan hasil analisis data adalah 80,3 dengan standar deviasi (S) 5,03.
ANAVA dua jalur (Two Way Anova)secara Dari hasil rata-rata nilai tes kelas eksperimen
manual dengan bantuan Microsoft Excel (media kwartet modifikasi) dan kelas kontrol
pada taraf signifikansi 5% menunjukkan (media benda nyata) dapat disimpulkan bahwa
bahwa Qhitung < Qtabel (1.40 < 2.87) maka H0 hasil belajar di kelas eksperimen lebih baik
diterima. Sehingga dapat disimpulkan dibandingkan hasil belajar di kelas kontrol.
bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV Sehingga dari analisis data ANAVA dua jalur
SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11 (Two Way Anova) dengan taraf signifikansi 5%
Limboto Barat yang menggunakan media menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel (26,4598 >
kartu kwartet modifikasi lebih besar 3,99) maka H0 ditolak. Sehingga dapat
dibandingkan dengan yang menggunakan disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar
media benda nyata pada materi bagian- siswa kelas IV yang menggunakan media
bagian tumbuhan dan fungsinya jika kwartet modifikasi dengan yang menggunakan
motivasi belajar siswa rendah. media benda nyata.
Berdasarkan hasil penelitian terbukti Selain itu hasil analisis data ANAVA
penggunaan media kwartet mampu dua jalur (Two Way Anova) tentang interaksi
membangkitkan motivasi belajar siswa antara media yang berbeda (kwartet modifikasi
sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar. dan benda nyata) dan motivasi belajar yang
Proses pembelajaran dengan menggunakan berbeda (tinggi dan rendah) terhadap hasil
media kwartet tidak hanya sekedar bermain, belajar IPA siswa kelas IV dengan taraf
tetapi memberikan rangsangan kepada siswa signifikansi 5% menunjukkan bahwa Fhitung <
dalam menerima pelajaran. Hasil angket yang Ftabel (-0,6706 < 3,99) maka H0 diterima.
telah dibagikan diperoleh rata-rata nilai angket Artinya tidak ada interaksi antara media yang
kelas eksperimen (IV A) adalah 74 dengan berbeda dan motivasi belajar yang berbeda
standar deviasi (S) 4,05. Sementara rata-rata terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SDN
nilai angket kelas kontrol (IV B) adalah 71,2 16 Limboto Barat dan SDN 11 Limboto Barat.
dengan standar deviasi (S) 4,06. Dari hasil Dan hasil perhitungan uji lanjut (uji Tukey)
rata-rata nilai angket kelas eksperimen dan dengan taraf signifikan 5% menunjukkan
kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa nilai kelompok A1B1 dengan A2B1 yaitu Qhitung >
rata-rata angket kelas eksperimen lebih baik Qtabel (8,41 > 2,87) maka H0 ditolak, sehingga

Wingkawaty U. Dai 526


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 519-529 ISSN: 2252-5920
disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa aktif. Dengan kondisi pembelajaran yang aktif
kelas IV SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11 ini, hasil belajar siswa dapat meningkat.
Limboto Barat yang menggunakan media Setelah diterapkan media kwartet
kartu kwartet modifikasi lebih besar modifikasi, motivasi siswa untuk mempelajari
dibandingkan dengan yang menggunakan mata pelajaran IPA lebih meningkat. Karena
media benda nyata. Sedangkan kelompok dalam proses pembelajaran siswa lebih
A1B2 dengan A2B2 yaitu Qhitung < Qtabel (1.40 bersemangat dan antusias dalam mengikuti
<2 .87) maka H0 diterima. Sehingga dapat pembelajaran daripada hanya dengan metode
disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa ceramah saja. Dalam pembelajaran, motivasi
kelas IV SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11 adalah sesuatu yang menggerakkan dan
Limboto Barat yang menggunakan media mendorong peserta didik untuk belajar atau
kartu kwartet modifikasi lebih besar menguasai materi pelajaran yang sedang
dibandingkan dengan yang menggunakan diikutinya. Motivasi merupakan unsur utama
media benda nyata. dalam kegiatan pembelajaran, jika tidak ada
Keberhasilan proses pembelajaran tidak motivasi pada diri siswa maka kegiatan
terlepas dari kemampuan guru pembelajaran akan terpusat pada guru karena
mengembangkan media dan strategi tidak adanya kemauan pada diri siswa dalam
pembelajaran yang berorientasi pada belajar. Sedangkan motivasi menentukan
peningkatan intensitas keterlibatan siswa tingkat berhasil atau gagalnya belajar murid ,
secara efektif di dalam proses pembelajaran. siswa yang memiliki motivasi belajar akan
Pengembangan media yang tepat pada tampak melalui kesungguhan untuk terlibat di
dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi dalam proses belajar, antara lain tampak
pembelajaran yang memungkinkan siswa melalui keaktifan berdiskusi, menggali,
dapat belajar secara aktif dan menyenangkan menganalisis, menyimpulkan pelajaran,
sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan mengevaluasi sesuai dengan tuntutan
prestasi yang optimal. Pernyataan ini dengan pembelajaran.
teori media pembelajaran yang dikemukakan Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
oleh Sanjaya (Suprihatiningrum, 2016:319) belajar yang dikemukakan oleh Bloom
media diartikan sebagai alat dan bahan yang (Suprijono, 2011:6). Dalam teori ini, guru
membawa informasi atau bahan pelajaran yang harus mampu menciptakan siswa yang mampu
bertujuan mempermudah mencapai tujuan belajar dan terlibat aktif dalam belajar. Artinya
pembelajaran. Dalam praktiknya, media dalam proses pembelajaran mereka melakukan
pembelajaran ini mampu meningkatkan proses mendengar, melihat, berdiskusi,
motivasi belajar, dan kerja sama antar siswa melakukan serta mengajarkan apa yang
sehingga tercipta suasana pembelajaran yang mereka peroleh kepada orang lain. Dengan

527 Wingkawaty U. Dai


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 519-529 ISSN: 2252-5920
demikian proses pembelajaran bukan lagi dan motivasi belajar yang berbeda
sekedar transfer pengetahuan dari guru ke terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
siswa, tetapi merupakan proses pemerolehan IV SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11
konsep yang berorientasi pada keterlibatan Limboto Barat pada materi bagian-
siswa secara aktif dan langsung. bagian tumbuhan dan fungsinya, yang
Ketika semua proses tersebut telah ditunjukkan dengan Fhitung > Ftabel (-
dilakukan, maka tingkat motivasi belajar siswa 0,6706 < 3,99) dengan taraf
untuk menguasai apa yang mereka pelajari signifikansi 5%.
lebih meningkat. Kondisi inilah yang 3. Bagi siswa yang motivasi belajar
menyebabkan hasil belajar siswa meningkat. tinggi, hasil belajar IPA siswa kelas IV
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11
Suprihatiningrum dan Sukiman yang Limboto Barat yang menggunakan
menyatakan bahwa penggunaan media media kartu kwartet modifikasi lebih
pembelajaran dapat menimbulkan motivasi tinggi dibandingkan dengan yang
belajar sehingga meningkatkan kualitas hasil menggunakan media benda nyata pada
belajar siswa hasil belajar dalam arti belajar materi bagian-bagian tumbuhan dan
menjadi efektif. Sesuai dengan teori dan kajian fungsinya adalah signifikan, yang
pustaka yang digunakan peneliti, hasil ditunjukan dengan Qhitung > Qtabel (8.41
penelitian ini juga menunjukkan bahwa > 2.87) dengan taraf signifikansi 5%.
penggunaan media kwartet terbukti efektif 4. Bagi siswa yang motivasi belajar
dalam pembelajaran IPA materi bagian-bagian rendah, hasil belajar IPA siswa kelas
tumbuhan. IV SDN 16 Limboto Barat dan SDN 11
Limboto Barat yang menggunakan
SIMPULAN
media kartu kwartet modifikasi lebih
1. Ada Perbedaan yang signifikan hasil
rendah dibandingkan dengan yang
belajar IPA siswa kelas IV SDN 16
menggunakan media benda nyata pada
Limboto Barat dan SDN 11 Limboto
materi bagian-bagian tumbuhan dan
Barat yang menggunakan media
fungsinya adalah tidak signifikan, yang
kwartet modifikasi dengan
ditunjukkan dengan Qhitung > Qtabel
menggunakan media benda nyata pada
(1.40 < 2.87) dengan taraf signifikansi
materi bagian-bagian tumbuhan dan
5%.
fungsinya, yang ditunjukkan dengan
Fhitung > Ftabel (26,4598 > 3,99) dengan SARAN
taraf signifikansi 5%. 1. Media kwartet modifikasi materi
2. Tidak ada pengaruh interaksi yang bagian-bagian tumbuhan disarankan
signifikan antara media yang berbeda untuk digunakan oleh siswa maupun
Wingkawaty U. Dai 528
Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 519-529 ISSN: 2252-5920
guru dalam pembelajaran IPA, karena p/JET/article/view/22361) diakses pada
12 September 2020.
dari hasil penelitian, peneliti
menemukan adanya pengaruh media Meiliani. Y, Nurhadiah. 2017.Pengaruh
Metode Permainan Media Kartu Kuartet
kwartet modifikasi terhadap hasil Terhadap Hasil Belajar Siswa Sub
belajar siswa, selain itu media kwartet Materi Vertebrata, V.1 (2), hal.(49).
(http://jurnal.unka.ac.id/index.php/fkip/
juga dapat meningkatkan motivasi article/view/102) diakses pada 7
belajar siswa. Desember 2020.

2. Peneliti menyarankan kepada peneliti Mulyono,dkk. 2016. Penggunaan Media


Kartu Kwartet Untuk Meningkatkan
selanjutnya agar mencoba media
Hasil Belajar Siswa Pada Materi
kwartet pada mata pelajaran lain sebab Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha Di
Indonesia Dalam Mata Pelajaran IPS,
dalam penelitian ini, peneliti
V.1 (1), hal.(484).
menemukan adanya pengaruh (https://ejournal.upi.edu/index.php/pena
ilmiah/article/view/2977) diakses pada 7
penggunaan media kwartet terhadap
Desember 2020.
hasil belajar siswa khususnya pada
Prasetya,Y.E & Khabibah, S. 2016.
mata pelajaran IPA, Oleh karena itu Pengembangan Media Permainan Kartu
penelitian ini diharapkan dapat menjadi Kwartet dalam Pembelajaran
Matematika Pada Materi Pokok Segitiga
bahan pertimbangan untuk melakukan dan Segiempat. Jurnal Ilmiah
penelitian selanjutnya. Pendidikan Matematika, V.1 no.5,
hal.(96).
(https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/ind
DAFTAR PUSTAKA
ex.php/mathedunesa/article/view/16673
Astutik, W, Indah, N.K, Admoko,S. 2016. ) diakses pada 12 September 2020.
Pengembangan Permainan Kuartet
Sebagai Media Pembelajaran Materi Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Strategi
Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas VII Pembelajaran: Teori dan Aplikasi.
SMP,V.1 (1), hal.(2). Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
(https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/ind Suprijono, Agus. 2011. Cooperatif Learning
ex.php/pensa/article/view/16643) teori&aplikasi Paikem. Yogyakarta:
diakses pada 7 Desember 2020. Pustaka Pelajar.
Defingantun, dkk. 2020. Pengembangan Zulfikar dan Azizah, L. 2017. Keefektifan
Media Kartu Kuartet Berbasis TAI Pada Penggunaan Media Pembelajaran Kartu
Muatan IPS, V.10 (2), hal.(186). Kuartet Dalam Pembelajaran
(https://journal.unnes.ac.id/nju/index.ph Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman
p/kreatif/article/download/) diakses pada Siswa Kelas XI MA Negeri 1
7 Desember 2020. Makassar,V.1 (2), hal.(159).
Istikholah, Roshayanti, F.,& Priyanto, W. (https://ojs.unm.ac.id/eralingua/article/v
2019. Pengaruh Kartu Kwartet Dalam iew/4412) diakses pada 7 Desember
Model Pembelajaran Stand Terhadap 2020.
Hasil Belajar Tematik Siswa. Jurnal of
Education Technology, V.3 (4),
hal.(253-255).
(https://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph

529 Wingkawaty U. Dai

Anda mungkin juga menyukai