Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

KUNJUNGAN KEPADA LANSIA SEBAGAI BAGIAN DARI


MASYARAKAT RENTAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Holistik 1
Semester1, Program Studi Keperawatan S1

Dosen Pembimbing: Suhartini S.Kp., MNS., Ph.D.

Disusun oleh:
Nama : Aditya Nugroho
NIM : 22020122140160

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas projek yang berjudul “
Kunjungan Kepada Lansia Sebagai Bagian Dari Masyarakat Rentan” sesuai waktu
yang ditentukan. Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Holistik 1 serta meanambah wawasan dan pemahaman bagaimana
cara menjadi perawat holistik yang benar
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama Ibu Suhartini
S.Kp., MNS., Ph.D. selaku dosen pembimbing yang tulus serta baik dalam
membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis mengucapkan permohonan maaf apabila di dalam makalah ini terdapat
sebuah kesalahan seperti argument yang kurang sempurna, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis butuhkan sebagai pacuan untuk
kesempurnaan makalah.

Semarang 17 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... iv
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... iv
1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................... iv
BAB II PENGELOLAAN KASUS ...................................................................... v
2.1 Hasil Wawancara dan Observasi ................................................................. v
2.2 Analisis Kasus ........................................................................................... vi
2.3 Solusi Masalah pada Kasus ........................................................................ vi
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. vii
3.1 Kajian Kasus berdasarkanTeori Virginia Henderson dan Keperawatan
Holistik .......................................................................................................... vii
3.2 Refleksi Diri .............................................................................................. ix
3.3 Rencana Pengembangan Diri ...................................................................... x
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... xii
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. xii
4.2 Saran ........................................................................................................ xii
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... xiii
LAMPIRAN ..................................................................................................... xiv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis dan terbagi menjadi tiga zona
waktu, tentu masyarakat Indonesia memiliki berbagai permasalahan kesehatan yang
dialami. Permasalahan kesehetan ini tentu perlu cepat ditangani oleh semua peran
dalam masyarakat itu sendiri.alah satu program kerja dari Kementerian Kesehatan
yang menjadi solusi dan perhatian khusus pada saat ini adalah peningkatan
produktifitas dan angka harapan hidup lansia. Hal ini berkaitan erat dengan fungsi
fisik, biologis dan produktifitas lansia yang mulai menurun. Hal ini mengakibatkan
lansia menjadi salah satu dari beberapa pelaku masyarakat yang rentan terkena
permasalahan kesehatan.
.Lansia sendiri adalah singkatan dari lanjut usia. Di Indonesia sendiri seseorang
bisa dikatakan telah masuk ke fase lansia apabila orang tersebut telah mencapai usia
60 lebih. lansia adalah bagian siklus hidup manusia yang hampir pasti dialami setiap
orang, yang dapat berdaya guna bagi dirinya, keluarga dan masyarakat. Agar dapat
berdaya guna Lansia harus sehat dan dipersiapkan sedini mungkin, serta berada di
lingkungan yang mendukung potensi yang dimilikinya.
Saat ini masih banyak lansia yang harus berjuang dan bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari. Salah satu contoh pekerjaan yang masih dilakukan
para lansia yang sering kita jumpai adalah berdagang. Ada beberapa lansia yang
sengaja berdagang hanya untuk mengisi waktu luangnya agar tidak bosan dirumah.
Namun, tidak sedikit juga para lansia yang berjualan demi memenuhi kebutuhan
hidupnya. Situasi tentu sangat menarik perhatian penulis untuk mengamati
sekaligus menggali bagaimana pengalaman hidup para lansia yang saat ini masih
berusaha memenuhi kebutuhan ekonomi mereka dengan cara berdagang.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulis dalam Menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
projek individu mata kuliah Keperawatan Holistik 1, Semester 1 Program Studi S1
Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.

iv
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
2.1 Hasil Wawancara dan Observasi
Berdasarkan kegiatan yang berupa wawancara telah dilakukan penulis kepada
salah seorang lansia. Kegiatan ini dilakukan pada Hari Senin, 14 November 2022,
diperoleh data berikut :
Nama (Inisial) :M
Usia : 68
Jenis kelamin : wanita.
Alamat : Jl. Gondang Barat V, Kec. Tembalang, Kota Semarang.

a. Biologi dan fisik


Biologi dan fisik Dari pengamatan yang penulis lakukan, secara visual Ibu
M ini masih memiliki kondisi fisik sehat tanpa memiliki kecacatan maupun
kekurangan sehingga beliau mengatakan masih mampu melakukan kegiatan
sehari-harinya terutama dalam proses berdagang. Namun ada hal yang
beliau keluhkan seperti cepat merasa lelah serta merasa pusing saat
mengalami kelelahan tersebut.
b. Kognitif
Dari hasil yang didapat dari kegiatan wawancara penulis. Ibu M ini sangat
kesulitan dalam menggunakan teknologi seperti smartphone dan tidak
mengerti bagaimana cara mengoperasikan Sebagian besar aplikasi yang
tersedia di dalam smartphone tersebut. Inilah mengapa beliau tidak
mencoba untuk melakukan aktifitas jual beli melalui platform online.
c. Spiritual
Menurut wawancara yang penulis lakukan, Ibu M memiliki spiritual yang
sangat baik. Seperti selalu merasa bersyukur dengan segala keadaannya saat
ini. Beliau juga selalu melakukan ibadah seperti shalat dan membaca Al-
Qur’an karena mengingat usia beliau yang sudah tua.
d. Psikologi
Ibu M memiliki kondisi psikologi yang positif. Hal tersebut dapat dilihat
dari bagaimana beliau ceria dalam mengikuti kegiatan wawancara penulis.
Hal ini tentu didukung karena keluarga-keluarga dekat beliau masih bisa
berhubungan langsung dengan beliau. Seperti cucu serta anak kandungya
yang tinggal di sebelah rumah beliau.
e. Sosial
Di dalam interaksi dengan warga sekitar Ibu M dikenal sangat ramah dan
ceria. Bisa dilihat bagaimana cara beliau melayani setiap pelanggan yang
datang ke warung beliau. Dengan berdagang ini pula Ibu M memiliki
banyak kenalan terutama anak-anak mahasiswa serta warga di sekitar rumah
beliau yang sudah berlangganan di warung makan Ibu M.

v
f. Kultural
Dari hasil wawancara yang didapat penulis. Ibu M ini masih sangat percaya
dengan bulan di tradisi jawa. Seperti halnya sawal , sura, mulud dan ruwah.
2.2 Analisis Kasus
Analisis kasus dari hasil kegiatan wawancara penulis bersama Ibu M ini dapat
dikatakan beliau memiliki keluhan lebih cepat lelah dan mengalami sakit kepala
Ketika beliau merasa kelelahan. Tentu usia menjadi salah satu permasalah Ibu M
ini. Namun terjadinya pusing saat kelelahan juga bisa diakibatkan karena tekanan
darah yang terlalu tinggi maupun terrlalu rendah, kadar gula yang kurang di dalam
tubuh, anemia yang diakibatkan kekurangan sel darah merah, dan yang terakhir saat
seseorang kelelahan dan disertai stress maka orang tersebut berpotensi mengalami
sakit kepala.
2.3 Solusi Masalah pada Kasus
Solusi yang penulis berikan terhadap kondisi permasalahan Ibu M berupa
beberapa kegiatan yang bisa membantu mengurangi permasalahan Ibu M. beberapa
solusi yang penulis anjurkan yaitu istirahat dari beberapa aktifitas yang berlebih,
cukupi waktu tidur sebelum bangun awal pagi, gunakan air hangat untuk mandi,
meminta orang lain untuk memijat kecil di pagian pundak serta kepala, lalu yang
terakhir selalu perhatikan kesehatan termasuk tekanan gula darah.

vi
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kajian Kasus berdasarkanTeori Virginia Henderson dan Keperawatan


Holistik

Di dalam teorinya, Henderson ini membuat empat belas kategori kebutuhan


dasar manusia. Menolong orang sakit adalah fungsi utama sebagai seorang perawat
sehingga orang tersebut dapat menjaga kemandirian dalam menjalani hidupnya.
Maka di dalam teori Virginia Henderson ini setiap perawat akan membantu klien
melaksanakan empat belas dasar kebutuhan. Namun konsep utama dari teori
Virginia Hnedersom hanya mencakup 4 hal saja, antara lain :

a. Manusia
Henderson melihat klien sebagai manusia yang membutuhkan bantuan
untuk mencapai kesehatan dan kemandirian dalam proses hidupnya. Ibu M jika
Dilihat dari 14 kebutuhan dasar manusia menurut virginia Henderson dapat kita
peroleh kesimpulan, antara lain :
1. Kebutuhana bernafas secara normal. Ibu M masih bisa bernafas secara
normal dan tidak terlihat adanya polusi udara di sekitar lingkungannya.
2. Kebutuhan makan dan minum. Meskipun Ibu M ini bekerja sebagai
pedagang, namun ia bukanlah satu-satunya tulang punggung di rumahnya.
Maka dapat disimpulkan ekonomi beliau masih tercukupi untuk memenuhi
kebutuhan pangan setiap harinya.
3. Kebutuhan eliminasi. Dilihat dari bagaimana cara Ibu M menjalani
kehidupan sehari-harinya. Tentu bisa disimpulkan beliau masih bisa
membuang kotoran tubuhnya secara mandiri.
4. Kebutuhan bergerak dan mempertahankan postur tubuh. Sesuai pengamatan
penulis secara visual. Ibu M masih bisa leluasa bergerak dan berdiri dalam
waktu yang terbilang lama.

vii
5. Kebutuhan tidur dan istirahat. Sebagai pelanggan yang sering berkunjung
ke warung Ibu M ini. Beliau membuka warung sekitar jam 9 pagi dan
menutup warung jam 10 malam. Tentu waktu yang tersisa sangat cukup
untuk tidur dan istirahat bagi Ibu M.
6. Kebutuhan memilih pakaian yang sesuai. Meskipun pakaian Ibu M terlihat
sederhana dan menggunakan celemek yang selalui Ibu M pakai setiap hari
dalam kegiatan berdagang. Ekpresi Ibu M selalu ceria dalam melayani
pelanggannya. Ini menandakan beliau nyaman dengan baju yag selalu ia
pakai.
7. Kebutuhan menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan
menyesuaikan pakaian dan mengubah suhu lingkungannya. Meskipun suhu
di daerah Ibu M terbilang sangat panas, Beliau sudah terbiasa dengan suhu
panas tersebut. Terlebih lagi terdapat adanya sebuah kipas angin di
warungnya untuk menurunkan suhu di warung tersebut jika terlalu panas.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat. Beberapa kali penulis mendatangi
warung Ibu M pada pagi hari, pakaian Ibu M sudah berganti dan tidak sperti
malam harinya dan tidak terlihat berkeringat pada tubuhnya. Hal ini
menandakan Ibu M selalu rutin membersihkan tubuhnya di setiap pagi hari.
9. Kebutuhan menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai. Kondisi
warung Ibu M terlihat aman dan nyaman. Di sekitar lingkungan beliau,
penulis tidak melihat adanya potensi bahaya lingkungan yang bisa melukai
Ibu M.
10. Kebutuhan berkomunikasi dengan orang lain. Ibu M dapat melakukan
proses komunikasi dengan lancer dan jelas. Apalagi keluarga Ibu M masih
ada di sekitar beliau.
11. Kebutuhan beribadah. Sesuai wawancara yang dilakukan Ibu M masih rajin
melakukan ibadah shalat 5 waktu dan menyempatkan membaca Al-Qur’an.
12. Kebutuhan bekerja. Ibu M masih aktif dalam bekerja, yaitu menjadi
pedagang di warung yang ia miliki sendiri.
13. Kebutuhan bermain atau terlibat rekreasi. Ibu M selalu terlihat senang
apabila sedang bercanda dengan sang penulis dan bercengkrama dengan

viii
sanak keluarganya. Hal tersebut bisa menjadi salah satu sarana rekreasi
beliau setelah menjalani aktifitas kesehariannya dan menghilangkan rasa
bosan.
14. Kebutuhan belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran. Untuk di
umurnya yang sekarang Ibu M sudah tidak merasa untuk perlu menempuh
Pendidikan secara formal. Informasi yang Ibu M ketahui hanya melalui
mulut ke mulut dan dari berita televisi.

Dari empat belas dasar kebutuhan di atas, Ibu M terbilang sudah mampu untuk
memenuhi keempat belas dasar kebutuhan menurut teori Virginia Henderson.

b. Lingkungan
Lingkungan hidup di sekitar Ibu M terbilang aman dan sehat tanpa adanya
polusi yang bisa membahayakan aktifitas Ibu M Sehingga menimbulkan
permasalan kesehatan dan membahayakan hidup beliau.
c. Kesehatan
Di umurnya yang sudah masuk kategori lansia, permasalahan kesehatan
yang beliau keluhkan hanya cepat lelah dan merasa pusing saat kelelahan.
Namun dengan permasalahan kesehatan tersebut, Ibu M masih bisa mandiri
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
d. Keperawatan
Dilihat dari kondisi Ibu M yang yang sedang dialamai sekarang, belum
membutuhkan bantuan dari seorang perawat dalam membantu aktifitasnya.
Dan penulis sebagai seorang calon perawat holistic hanya bisa memberikan
anjuran untuk mengatasi permasalahan kesehatan Ibu M.

3.2 Refleksi Diri


Setelah penulis melakukan kegiatan wawancara terhadap Ibu M, bisa dibilang
wawancara kali ini berhasil, bisa dibuktikan dengan komunikasi yang lancer dan
jelas serta memperoleh hasil yang diinginkan penulis. Sebagai seorang calon
perawat holistic, penulis sudah bisa menyampaikan pesan yang dimaksud dengan
jelas kepada klien yang terbilang sudah tua. Namun kesalahan yang penulis lakukan

ix
sebagai calon perawat holistik adalah tidak terlalu serius dalam melakukan
wawancara dikarenakan sudah merasa mengenal dekat sang klien, padahal klien
tersebut jauh lebih tua disbanding penulis. Penulis juga menyadari ada berbagai
kekurangan yang dibutuhkan menjadi perawat holistik nantinya seperti kurangnya
kemampuan dalam bekerja dalam tim, serta kuranngnya kesadaran dalam
membantu orang lain.

3.3 Rencana Pengembangan Diri


Untuk menjadi seorang perawat holistik yang profesional tentu memerlukan
Pendidikan serta pelatihan dan kesadaran seorang calon perawat. Dan penulis
menyadari akan kekurangannya sebagai calon perawat holistik maka ada beberapa
hal yang ingin penulis lakukan dalam mengembangkan dirinya untuk menjadi
seorang holistik profesional, hal-hal yang dapat dilakukan dalam mengembangkan
diri penulis antara lain :

1. Melatih hardskill dan softskill. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengikuti
kuliah dengan serius dan selalu mencari informasi yang bermanfaat untuk
menjadi seorang perawat profesional. Pahami setiap teori dan praktek dalam
perkuliahan tentu akan mengasah hardskill serta softskill seorang
mahasiswa keperawatan.
2. Membiasakan bersikap ramah serta sopan kepada orang lain yang kita
temui. Hal ini sangat berguna bagi kita seorang calon perawat profesional
holistik. Tentu seorang perawat harus tetap menjaga attitude dalam
melayani semua kliennya.
3. Melatih sifat empati dengan seseorang yang mengalami permasalahan. Jika
sifat empati telah didapat oleh seorang perawat. Maka bisa dipastikan
perawat akan menganggap bahwa merawat pasien adalah tanggung jawab
kemanusiaan dan bukanlah tanggung jawab pekerjaan.
4. Akan berusaha selalu menjadi pribadi yang ringan tangan. Sebagai pribadi
penulis yang kurang inisiatif dalam membantu orang lain. Dengan tidak
sungkan untuk menawarkan diri dalam membantu apa saja bila merasa

x
orang lain butuh bantuan, maka kekurangan penulis dalam menjadi calon
perawat profesional akan teratasi.

xi
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kelompok masyarakat rentan memiliki tingkat ketergantungan diri yang
tinggi, di Indonesia masih terbilang banyak kelompok tersebut. Tak terkecuali
kelompok lansia (Lanjut Usia) yang sudah mengalami penurunan fungsi
fisiologis, dan produktivitasnya. Namun masih terdapat beberap lansia yang
masih melakuka aktifitas pekerjaan, terutama berdagang.
Sebagai calon perawat profesional dan sebagai bagian dari masyarakat,
tentu kita harus memberikan perhatian lebih kepada kelompok-kelompok lansia
di sekitar kita. Jika dilihat dari teori Virginia Henderson, tentu seorang perawat
harus bisa menjadi penolong dan membantu setiap orang terutama lansia agar
14 kebutuhan dasarnya terpenuhi.
Agar setiap perawat bisa membantu kliennya memenuhi 14 kebutuhan
dasarnya, tentu setiap perawat harus melatih dan mengembangkan pribadi
mereka menjadi seorang perawat profesional holistik.
4.2 Saran
Lansia sebagai kategori kelompok masyarakat rentan sangat perlu perhatian
lebih untuk tetap menjalani hidupnya. Oleh karena itu sebagai seorang calon
perawat kita harus senantiasa memperhatikan kebutuhan para lansia secara
menyrluruh baik dari segi fisik dan psikologi. Untuk pemerintah diharapkan bisa
memfasilitasi para lansia terutama para lansia yang masih bekerja.

xii
DAFTAR PUSTAKA
Firmanysah, Feri. (2019). Lansia Sehat, Lansia Bahagia.Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI. Diakses pada tanggal 18 November ,melalaui :
https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/070413-lansia-sehat_-lansia-
bahagia#:~:text=Jakarta%20%2D%20Di%20Indonesia%20yang%20dima
ksud,bagi%20dirinya%2C%20keluarga%20dan%20masyarakat.
Hapsari, Lidya. (2021). Apa Yang Menyebabkan Sakit Kepala Saat Kelelahan?.
SehatQ. Diakses pada 19 November 2022, melalui:
https://www.sehatq.com/forum/sakit-kepala-
q31535#:~:text=Penyebab%20sakit%20kepala%20saat%20kelelahan,dara
h%20merah%20yang%20menyebabkan%20anemia.
Lestari, Widya. (2022). Biografi Virginia Henderson, Ahli Keperawatan.
KOMPAS.com. Diakses pada 20 November 2022, melalui:
https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/15/090000679/biografi-
virginia-henderson-ahli-teori-
keperawatan?page=all#:~:text=Konsep%20utama%20dalam%20teori%20
Virginia,serta%20bantuan%20untuk%20meraih%20kemandirian.
Sebastian, Ivan. (2021). 14 Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Virginia
Henderson. Homecare. Diakses pada 20 november 2022, melalui :
https://mhomecare.co.id/blog/kebutuhan-dasar-manusia-virginia-
henderson/#:~:text=Virginia%20Henderson%20mengansumsikan%20teori
%20kebutuhan,tubuh%20yang%20tidak%20bisa%20dipisahkan.
Putra, Dwi Yusuf. (2019). 5 Sifat Wajib Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang
Perawat. INSAN MEDIKA. Diakses pada 20 november 2022, melalui :
https://blogs.insanmedika.co.id/sifat-yang-harus-dimiliki-oleh-perawat/

xiii
LAMPIRAN

TRANSKIP WAWANCARA
Penulis :”perkenalkan nama saya Aditya Nugroho, disini saya akan mewawancarai
ibu untuk untuk kepentingan tugas bu, apakah Ibu berkenan?”.
Ibu M :”Monggo mas”.
Penulis :”S ebelumnya nama ibu siapa ya?.
Ibu M :”Nama saya M”.
Penulis :”Untuk umur ibu sendiri berapa ya bu?.
Ibu M :”Untuk umur sudah 68 mas”.
Penulis :”Alamat berarti sama dengan saya ya bu. Terus ada keluhan tidak, seperti
sakit sesuatu?”.
Ibu M :”Ini mas, sering pusing, apalagi sudah umur jadi tenaga ga sekuat dulu
makanya warung saya pindah sini biar tidak terlalu jauh”.
Penulis :”Ibu sendiri kalo pakai HP paham ga bu, kaya mainin IG apa youtube”.
Ibu M :”Lah ga bisa mas. Misal njenengan whatsap pesen makan yang ngebales si
mas yuda”.
Penulis :”Terus ibu sama tetangga akur bu, sering ngobrol?”.
Ibu M :”ya akur mas’’.
Penulis :”Solat sama baca quran lancar bu?”.
Ibu M:”Ya alhamdullilah lah mas, ngaji tiap maghrib masih”.
Penulis :”Ibu sendiri masih menganut budaya apa ritual-ritual gitu ga bu?”.
Ibu M :”Ritual apa mas, ya ga lah mas”.
Penulis :”aduh apaya, kalua kaya penanggalan jawa gitu ibu apal dan percaya ga
bu?”.
Ibu M:”Ohh kalau bulan jawa saya tau, kaya bulan sura itu njenengan jangan sering
main-main mas. Banyak kecelakaan apa orang meninggal di bulan sura
mas”.
Penulis :”Oke terimakasih bu atas wawancaranya”.

xiv
DOKUMENTASI

xv

Anda mungkin juga menyukai