Anda di halaman 1dari 3

Sang Pejuang, Usman Janatin

Tidak sedikit pahlawan pahlawan Indonesia yang tidak begitu dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Namun sejatinya mereka itulah pejuang sesungguhnya. Salah satunya
yaitu Usman Janatin. Pahlawan muda yang mengorbankan dirinya untuk negara tercintanya,
Indonesia. Mungkin tidak semua masyarakat Indonesia mengenal Usman. Pahlawan Dwikora
dari Korps Komando Operasi (KKO) yang sekarang bernama Korps Marinir TNI-AL, seolah-
olah tenggelam diantara nama-nama pahlawan lainnya.
Sersan Dua KKO Anumerta Usman Janatin bin H. Ali Hasan adalah salah satu dari
dua anggota KKO (Korps Komando Operasi; kini disebut Marinir) Indonesia yang gugur di
Singapura. Ia bersama Harun Thohir dihukum gantung oleh Pemerintah Singapura dengan
tuduhan meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura yang padat pada 10 Maret 1965.
Usman Janatin adalah seorang pahlawan yang lahir pada 18 Maret 1943 di Desa
Jatisaba, Kabupaten Purbalingga. Orang tuanya bernama Muhammad Ali dan Rukiah. Setelah
tamat dari SMP, ia memasuki dinas militer pada Korps Komando Angkatan Laut (KKO)
terhitung sejak tanggal 1 Juni 1962. Ketika ia memasuki dinas militer, Indonesia tengah
terlibat sengketa politik dengan Malaysia.
Sebelumnya Ia adalah salah satu prajurit Korps Komando Operasi (sekarang TNI AL)
yang bertugas dalam Operasi Dwikora. Usai menjalankan tugas dalam Operasi Trikora di
Papua, Usman kembali bertugas dalam Operasi Dwikora. Tetapi, saat itu belum ada deklarasi
perang sehingga Soekarno mengutus prajurit KKO untuk menyusup ke Malaysia dan
Singapura.
Usman dan Harun menjalankan misi menciptakan huru-hara dengan meledakkan
sejumlah gedung Singapura. Gedung-gedung yang berhasil diledakkan antara lain hotel,
kantor pos dan sebuah restoran cepat saji. Ia dan rekannya menjalani misi itu dalam rangka
membuat sabotase.
Setelah bom meledak, Usman bersama Harun mencoba kabur melalui jalur laut
namun sayangnya perahu yang mereka tumpangi mendadak rusak. Sehingga pasukan
Australia menangkap mereka di pelabuhan Singapura. Pada tanggal 16 Oktober 1968 RRI
mengabarkan Usman akan dieksekusi keesokan harinya. Semalaman keluarga di rumah tak
tidur demi mengikuti perkembangan terbaru Usman.
Pagi harinya kabar dari siaran radio mengumumkan Usman dan Harun telah
dieksekusi. Usman dan Harum dihukum gantung hingga gugur. Sebelum dieksekusi, Usman
sempat menulis surat untuk kedua orang tuanya. Pada goresan pena terakhirnya itu, Usman
tampak tegar walau sedang menghadapi hukuman mati. Terlebihnya lagi ia menuliskan pada
surat itu bahwa ia sama sekali tidak merasakan takut dan panik meskipun akan dihukum mati.
Usman adalah sosok prajurit yang tegas, disiplin dan dinilai cakap menjalankan tugas
yang dibebankan kepadanya. Ia gugur di usianya yang masih sangat muda yaitu 25 tahun.
Rasa cinta nya kepada tanah air hingga bersedia berkoban dan merelakan hidupnya adalah hal
yang patut kita contoh.
Sebelumnya, ia pernah dilarang mendaftar menjadi tantara oleh kedua orang tuanya.
Namun kakek Usman Janatin, Ahmad Khusni berhasil menginspirasi adiknya untuk
mendaftar masuk ke kesatuan KKO. Kakaknya Khusni pernah kehilangan kakinya dalam
sebuah peperangan. Tentara Belanda menembak granat yang disematkan di paha kaki
kanannya. Granat itu meledak dan menghancurkan kakinya. Meskipun sempat mendapat
perawatan, namun akhirnya dia gugur.
Usman diangkat menjadi Pahlawan Nasional Pembela Kemerdekaan oleh Pemerintah
Indonesia pada 17 Oktober 1968 dengan Keppres No. 50/TK/1968. Lalu untuk mengenang
jasa-jasanya, di Purbalingga sendiri didirikan Museum Usman Janatin di daerah kelahirannya.
Selain itu namanya pun dijadikan sebagai nama resmi taman kota oleh pemerintah Kabupaten
Purbalingga.

Daftar Pustaka
https://www.merdeka.com/jateng/kisah-heroik-usman-janatin-pahlawan-nasional-yang-
tewas-dihukum-gantung-di-singapura.html
https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2014/01/biografi-usman-janatin-pahlawan-
nasional.html
https://www.liputan6.com/regional/read/4375556/kisah-usman-janatin-prajurit-kko-
legendaris-yang-gugur-dalam-operasi-dwikora-di-singapura

Anda mungkin juga menyukai