Anda di halaman 1dari 3

Model-Model Kurikulum Untuk Abad Ke-21

Di abad ke-21 terdapat model-model kurikulum yakni : pertama, Model Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Sebenarnya kurikulum ini sudah berkembang sejak lama dan merupakan
pengaruh dari munculnya pendidikan berdasarkan kompetensi yang menekankan pada
pengembangan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar
performans yang telah ditetapkan.

Kedua, Model Kurikulum Berbasis Masyarakat. Kurikulum ini dikembangkan baik dalam
lingkup nasional, regional, maupun lingkup local oleh guru disekolah. Apabila kurikulum itu
dikembangkan oleh guru tanpa kaitan dengan kurikulum manapun, maka guru tersebut
melakukan pendekatan pengembangan kurikulum yang bersifat grass-root. Ciri utama
kurikulum ini yaitu, keterkaitan berbagai komponen kurikulum dengan berbagai aspek dan
dimensi kehidupan masyarakat, baik dalam bentuk kurikulum sebagai dokumen atau rencana
tertulis manapun dalam bentuk proses pembelajarannya.

Ketiga, Model Kurikulum Berbasis Konstruktivistik. model kurikulum ini di latar belakangi
oleh munculnya filsafat pengetahuan yang banyak mempengaruhi perkembangan pendidikan
(terutama sains dan matematika), yaitu filsafat konstruktivisme. Aliran ini menekankan bahwa
pengetahuan adalah hasil konstruksi (bentukan) manusia. Manusia mengkontruksi
pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya.

OTAK

Otak adalah organ tubuh yang paling penting karena merupakan pusat sistem atau
pengendalian saraf yang menghubungkan ke anggota tubuh lainnya. Jika otak mengalami
gangguan maka anggota tubuh yang lain akan terkena dampak dari gangguan tersebut. Fungsi
otak yakni mengatur gerakan tubuh, perilaku, mengingat, menyimpan informasi yang telah
didapat dan mengatur organ tubuh ( hati, jantung, dan sebagainya). Jika kita memiliki otak
yang sehat maka otak akan mendorong kesehatan juga pada anggota tubuh lainnya. Adapun
bagian-bagian dari otak adalah sebagai berikut.

Cerebrum adalah bagian otak yang terbesar yang membedakan antara manusia dan
binatang. Bagian ini membuat manusia memiliki kemampuan berfikir, analisa, logika, bahasa,
kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Dibagian ini juga menentukan
kecerdasan intelektual atau IQ manusia. Cerebrum juga sering di sebut dengan otak depan.

Cerebellum berada dibagian belakang kepala yang dekat dengan ujung leher bagian atas.
Otak kecil ini banyak mengontrol fungsi otomatis otak, yakni : mengatur sikap atau posisi tubuh,
mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh.
Jika otak kecil ini mengalami cedera akan mengakibatkan gangguan pada koordinasi gerak
otot. Gerakan akan menjadi tidak terkontrol dan akan mengalami kesulitan saat melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu. Misalnya seseorang tidak mampu memegang gelas atau dia tidak
mampu melakukan kegiatan menulis.

Batang otak berada dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan
memanjang sampai ke tulang punggung belakang. Batang otak ini mengatur fungsi dasar
manusia seperti pernapasan, denyut jantung, mengatur proses pencernaan, mengatur suhu tubuh,
dan merupakan sumber insting manusia ketika datangnya bahaya. Contohnya seperti kita tidak
akan nyaman ketika seseorang melihat kita dengan waktu yang lama.

Sistem limbic terletak di tengah otak dan membukus batang otak. Sistem limbic ini
berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormone, memelihara hemeostatis, rasa
haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metbolisme dan juga memori jangka panjang.

PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut,


dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F)
selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad
ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh
setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-
negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwanyang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan
meningkat 1.1 hingga 6.4 °C(2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka
perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas
rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun
sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air
laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas
rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain


seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta
perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang
diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-
perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat
ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang
harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk
beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-
negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada
pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Anda mungkin juga menyukai