Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINNYA

RS ROYAL PRIMA MEDAN

Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 mengamanatkan bahwa setiap


orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau. Dalam Undang-Undang tersebut pada pasal 16 dinyatakan bahwa, pemerintah
bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi
seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sementara itu,
pasal 19 menyatakan : Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya
kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau.
Upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien dan terjangkau olehs eluruh lapisan
masyarakat Indonesia ini dapat terwujud antara lain dengan mendayagunakan tenaga
professional keperawatan secara optimal. Perawat dan tenaga professional lainnya seperti
Radiografer, Analis Kesehatan, Apoteker, Asisten Apoteker, Teknisi Elektromedis, Sanitarian,
Ahli Gizi, Bidan, Fisioterapi, dan Perekam Medis, sebagai tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kepada pasien bagi terwujudnya masyarakat sehat, mempunyai peranan penting, baik
dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative di berbagai tatanan kesehatan,
diseluruh pelosok tanah air.

Panduan Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya Page 1


I. Defenisi
Pelayanan keperawatan dan professional lainnya merupakan pelayanan professional,
sebagai bagian dari integral dari pelayanan kesehatan yang mempunyai daya ungkit besar
terhadap pembangunan bidang kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan ditentukan salah
satunya dari kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat dan tenaga
kesehatan lainnya yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan Undang-Undnag RI No. 36
Tahun 2009 tentang kesehatan pada pasal 63 ayat 4 yang menyatakan : Pelaksanaan
pengobatan dan/ atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan
hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu.
Credentialing berasal dari bahasa inggris yang artinya mandat. Sedangkan dalam
bahasa Indonesia credentialing biasa juga disebut dengan kredensial. Kredensial
merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan.
Proses kredensial merupakan  salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar
praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya (Priharjo, 1995)
Kredensial merupakan salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar
praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya (Kozier, Erb, 2004)
Sebagai gambaran, di lingkungan Oxford dan United Health Care, kredensial
diberikan dengan beberapa kriteria, antara lain : (http://www.ehow.com, 10 november
2010)
a. Secara umum mempunyai izin sah dari pemerintah
b. Secara umum mempunyai DEA atau sejenisnya
c. Lulus Pendidikan Keperawatan dan mempunyi sertifikat keperawatan
d. Mempunyai izin dari instansi rumah sakit
e. Mempunyai asuransi malpraktik
f. Mempunyai persetujuan kolaboratif dengan tenaga spesialis lainnya
g. Mempunyi protokoler praktik
h. Mempunyi pengalaman  

Panduan Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya Page 2


Panduan Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya Page 3
II. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kredensial ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang terdiri dari :
1. Perawat
2. Bidan
3. Teknisi Elektromedis
4. Sanitarian
5. Ahli Gizi
6. Fisioterapi
7. Perekam Medis
8. Radiografer
9. Analis Kesehatan
10. Apoteker
11. Asisten Apoteker
Untuk tenaga Perawat dan Bidan akan dikredensial oleh Komite Keperawatan melalui Sub
Komite Kredensial, sedangkan sisanya akan dikredensial oleh Tim Kredensial tenaga
kesehatan lainnya yang terdiri dari beberapa profesi yang terkait.

Panduan Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya Page 4


III. Tata Laksana
1. Persiapan dokumen oleh Tenaga Kesehatan Lainnya yang akan dikredensial.
Yang dimaksud dengan tenaga kesehatan lainnya adalah seluruh tenaga kesehatan
yang telah dipaparkan diatas selain perawat dan bidan.
Adapun dokumen yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut :
a. Form Permohonan Kredensialing
b. CPD (Continous Professional Development)
2. Dokumen yang telah diisi dengan lengkap kemudian diserahkan kepada Bagian
Kepegawaian dan Pengembangan SDM untuk kemudian diserahkan kepada Panitia
Kredensial Tenaga Kesehatan untuk dilakukan kredensial terhadap tenaga kesehatan
lain tersebut.
3. RKK dan SPK yang telah dikeluarkan oleh Direktur kemudian dibuat rangkap 3 (tiga)
dengan ketentuan rangkap ke-1 (satu) diserahkan kepada yang dilakukan kredensial,
rangkap ke-2 (dua) diserahkan kepada Kepala Ruangan tempat tenaga kesehatan yang
dikredensial tersebut bekerja, rangkap ke-3 (tiga) diserahkan kepada Bagian
Kepegawaian dan Pengembangan SDM sebagai arsip tenaga kesehatan yang
dikredensial.
III.1. Rekredensial Tenaga Kesehatan
Rekredensial dapat dilakukan apabila :
a. Sudah habis periode SPK dan RKK
b. Tenaga Kesehatan mengajukan untuk penambahan Kewenangan Klinis
c. Pemulihan Kewenangan
1. Sudah Habis Periode SPK dan RKK
Periode SPK dan RKK biasanya ditetapkan selama 3 (tiga) tahun. Sekurang-
kurangnya 3 (tiga) pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga
menuntut tenaga kesehatan juga turut berkembang.

2. Tenaga Kesehatan Mengajukan untuk Penambahan Kewenangan Klinis


Tenaga menganggap bahwa ilmu yang dia dapat selama periode kewenangan
klinis yang dia dapat. Periode waktu tersebut dapat kurang dari periode SPK dan
RKK yang biasanya 3 (tiga) tahun.

Panduan Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya Page 5


3. Pemulihan Kewenangan
Seorang Tenaga Kesehatan, dikarenakan beberapa hal tertentu dapat dicabut atau
dibekukan kewenangannya. Salah satu penyebabnya dapat berupa pelanggaran
etik dan disiplin yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tersebut yang
mengakibatkan tersebut ingin kembali mendapatkan kewenangan klinisnya, maka
tenaga kesehatan tersebut harus di rekredensial untuk mengetahui apakah
kewenangan klinis yang akan diberikan benar-benar masih dapat
dipertanggungjawabkan.

Tahapan Rekredensial
1. Tenaga Kesehatan yang akan dilakukan Rekredensial mengisi form
permohonan Rekredensial yang dapat diambil di Bagian Kepegawaian dan
Pengembangan SDM.
2. Tahap berikutnya sesuai dengan tahapan kredensial untuk tiap-tiap tenaga
kesehatan.
IV. Dokumentasi
Pendokumentasian kegiatan kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan dilakukan
sebagai berikut :
1. Bukti Proses Kredensial
Yang dimaksud dengan bukti proses kredensial adalah adanya bukti yang menunjukkan
bahwa kredensial tersebut dijalankan antara lain :
a. Undangan, Absen dan Notulen pertemuan untuk melakukan kredensial
b. dll
2. Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis
Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis yang diberikan kepada
Perawat dan Tenaga Kesehatan lainnya mengakses dan mengetahui kewenangan klinis
dari tiap-tiap tenaga kesehatan sehingga tidak terjadi penyalahgunaan kewenangan.
3. Form- Form Terkait
Adapun form-form yang terkait dalam kredensial ini adalah sebagai berikut :
a. Permohonan Kredensial

Panduan Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya Page 6


b. Proses Kredensial

Panduan Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya Page 7

Anda mungkin juga menyukai