Anda di halaman 1dari 5

Nama : Suharno, S.Pd.

Instansi : SMP Kusuma Bangsa


LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
Sumber Kajian Literatur
1 Kemampuan menulis 1. Waluyo (2012) pembelajaran menulis deskripsi siswa masih Berdasarkan kajian
teks deskripsi siswa rendah atau belum memenuhi KKM karena proses literasi dan dikuatkan
kelas VII belum pembelajaran menulis deskripsi yang dilakukan guru masih oleh pakar, hasil
mencapai KKM menggunakan metode konvensional. Hali ini disebabkan oleh wawancara teman
(Kriteria Ketuntasan beberapa faktor: Pertama, kurang antusiasnya siswa dalam sejawat, serta siswa
Minimum). mengikuti pelajaran menulis deskripsi. Kedua, siswa disimpulkan bahwa
mengalami kesulitan dalam memahami materi menulis kemampuan menulis teks
deskripsi. Ketiga, siswa merasa jenuh atau bosan pada mata deskripsi siswa belum
pelajaran bahasa Indonesia yang selama ini dilakukan secara mencapai KKM
monoton. Keempat, guru kesulitan membangkitkan keaktifan disebabkan,
siswa. Kelima, guru belum menggunakan metode 1. Metode yang belum
pembelajaran yang inovatif. Keenam, kurangnya tepat digunakan dalam
pembimbingan guru saat siswa mengerjakan tugas menulis proses pembelajaran.
deskripsi. Ketujuh, guru kesulitan dalam menemukan dan 2. Siswa belum
menerapkan metode pembelajaran yang tepat dalam mengajar memahami teori
materi menulis deskripsi. menulis deskripsi.
2. Sutarno (Dwi, 2019) berpendapat keterampilan menulis 3. Model pembelajaran
merupakan aspek kebahasaan paling sulit dibanding dengan yang belum sesuai
keempat aspek kebahasaan seperti: menyimak, berbicara, digunakan dalam
membaca, dan menulis. proses pembelajaran
3. Permanasari (2017) dalam kesimpulan penelitiannya 4. Media pembelajaran
menyebutkan siswa sulit menulis teks deskripsi disebabkan yang belum menyentuh
faktor kurangnya siswa berlatih dalam menulis, misalnya karakteristik siswa.
dalam penggunaan ejaan, pemilihan kosa kata, kesesuaian
judul dengan isi karangan, dan faktor lain dapat disebabkan
kurangnya siswa dalam memperhatikan guru saat
menjelaskan mata pelajaran tentang teks deskripsi sehingga
dalam menulis teks deskripsi masih perlu ditingkatkan.
4. Robbin (2004:45) menyatakan bahwa kemampuan adalah
suatu kapasitas individual untuk mengerjakan berbagai fungsi
dalam suatu perkerjaan.
5. Mahsun (2014:28) teks deskripsi adalah teks yang memiliki
tujuan sosial untuk menggambarkan suatu objek atau benda
secara individual berdasarkan ciri fisiknya.
6. Rusman (Fathurrohman, 2015:112) Problem Based Learning
(Problem Based Instruction) adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks masalah
bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru.
7. Yaumi (2018:7) Media pembelajaran adalah semua bentuk
peralatan fisik yang didesain secara terencana untuk
menyampaikan informasi dan membangun interaksi.
Wawancara
8. Hasil wawancara terhadap Sekretaris Dewan Kesenian
Sumsel kemampuan menulis deskripsi siswa masih rendah
karena siswa belum memahami teori menulis deskripsi.
(Surono, komunikasi pribadi, 6 November 2022)
9. Hasil wawancara terhadap ketua MGMP bahasa Indonesia
Kota Palembang (Pitria Agustina, M.Pd.) kemampuan
menulis deskripsi siswa masih belum mencapai ketuntasan
disebabkan guru belum menggunakan model pembelajaran
yang inovatif sehingga siswa lambat berkembang dan belum
percaya diri dalam menulis.
10. Hasil wawancara terhadap rekan sejawat guru bahasa
Indonesia (Nurhikma Syanti, M.Pd.) kemampuan menulis
teks deskripsi siswa kelas VII belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum disebabkan belum bisa membedakan
ciri kalimat deskripsi dan pengaruh bahasa Inggris di kelas
sebagai bahasa pengantar.
11. Hasil wawancara terhadap siswa kelas VII (Dafaa Naufal
Abqary Sisilo) kemampuan menulis siswa masih belum
berkembang disebabkan kesulitan menuliskan ide dalam
bentuk kalimat-kalimat deskripsi.
Sumber Kajian Literatur
2 Kemampuan 1. Bintaro (2022) berpendapat dalam skripsinya siswa kurang Berdasarkan kajian
mengidentifikasi mampu mengidentifikasi unsur-unsur puisi rakyat disebabkan literasi dan dikuatkan
informasi (pesan, kurangnya strategi yang diterapkan dalam pembelajaran puisi oleh pakar, hasil
rima, dan pilihan kata rakyat sehingga proses pembelajaran kurang berlangsung wawancara rekan
dari puisi rakyat baik. sejawat, serta siswa
(gurindam, pantun, 2. Andriani (2017) Metode yang tidak tepat dapat menyebabkan disimpulkan bahwa
syair, dan mantra) siswa tidak aktif, mudah bosan, dan informasi yang diterima kemampuan
siswa kelas VII oleh peserta didik terkadang tidak sesuai dengan yang mengidentifikasi
belum mencapai dimaksudkan oleh guru penyampai materi pelajaran saat informasi dan
KKM (Kritera mengajarkan puisi rakyat. menyimpulkan isi teks
Ketuntasan 3. Robbin (2004:45) menyatakan bahwa kemampuan adalah puisi rakyat belum tepat
Minimum). suatu kapasitas individual untuk mengerjakan berbagai fungsi disebabkan:
dalam suatu perkerjaan. 1. Model pembelajaran
4. Danandjaja (2007) mengungkapkan pendapatnya bahwa puisi yang belum tepat
rakyat merupakan kesusastraan rakyat yang sudah diterapkan dalam
ditentukan bentuknya, biasanya terdiri dari beberapa deret pembelajaran puisi
kalimat, atau berbentuk mantra yang dibacakan secara lisan, rakyat.
panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya 2. Media pembelajaran
berdasarkan irama. yang belum sesuai
5. Rusman (Fathurrohman, 2015:112) Problem Based Learning dengan karakteristik
(Problem Based Instruction) adalah pembelajaran yang siswa.
menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur 3. Siswa belum tumbuh
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks masalah rasa memiliki
bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan terhadap budayanya.
menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus 4. Siswa belum
membangun pengetahuan baru. memahami makna
6. Yaumi (2018:7) Media pembelajaran adalah semua bentuk tersirat dalam puisi
peralatan fisik yang didesain secara terencana untuk rakyat.
menyampaikan informasi dan membangun interaksi.
Wawancara
7. Hasil wawancara terhadap pengguna folklor (Mak Iyah)
penyebab kemampuan mengidentifikasi dan menyimpulkan
isi puisi rakyat masih belum baik disebabkan belum
tumbuhnya rasa memiliki dan bangga terhadap warisan
budaya itu sendiri.
8. Hasil wawancara terhadap ketua MGMP bahasa Indonesia
Kota Palembang (Pitria Agustina, M.Pd.) kemampuan
mengidentifikasi informasi dan menyimpulkan isi teks puisi
rakyat (gurindan, pantun, dan mantra) siswa masih belum
tuntas disebabkan guru belum menemukan model atau
strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa.
9. Hasil wawancara terhadap rekan sejawat guru bahasa
Indonesia (Agus Noprianto, S.Pd.) penyebab kemampuan
mengidentifikasi informasi dan menyimpulkan isi teks puisi
rakyat siswa belum tuntas karena motivasi belajar siswa
rendah dan cara mengajar yang monoton.
10. Hasil wawancara terhadap siswa kelas VII (Alvino Kawi)
kemampuan mengidentifikasi informasi dan menyimpulkan
isi teks puisi rakyat belum tuntas disebabkan siswa belum
memahami bahasa yang digunakan dalam puisi rakyat.
Sumber Kajian Literatur
3 Kemampuan menulis 1. Ramadhani (2020) siswa kurang mampu dalam menyajikan Berdasarkan kajian
teks berita siswa teks berita secara lisan disebabkan guru mata pelajaran bahasa literasi dan dikuatkan
kelas VII belum Indonesia belum sepenuhnya melatih keterampilan membaca oleh pakar, hasil
mencapai KKM pemahaman dan menulis siswa, khususnya dalam wawancara, rekan
(Ketuntasan Kriteria pembelajaran teks berita. Tujuan diadakannya pengajaran sejawat, serta siswa
Minimum). membaca pemahaman agar siswa dapat membaca dapat disimpulkan
pemahaman secara efektif dan efisien guna mendapatkan bahwa kemampuan
informasi sebanyak-banyaknya. Informasi yang didapat menulis teks berita siswa
melalui hasil membaca pemahaman selanjutny akan kelas VII belum
membantu siswa dalam memperkaya kosa kata yang akan meningkat disebabkan,
digunakannya dalam kegiatan menulis. 1. Siswa belum terampil
2. Sutarno (2019) berpendapat keterampilan menulis merupakan membaca pemahaman
aspek kebahasaan paling sulit dibanding dengan keempat secara efektif dan
aspek kebahasaan seperti: menyimak, berbicara, membaca, efisien.
dan menulis. 2. Kegiatan jurnalistik
3. Menurut Patonah, dkk. (2018) siswa terkadang masih belum belum membudaya di
seutuhnya terbiasa dengan teks yang akan dipelajari, peserta sekolah
didik masih belum memahami tentang pembentukan struktur, 3. Pengaruh literasi
aturan, karakter, dan linguistik. digital yang kian
4. Menurut Semi (1995:11) bahwa berita ialah cerita atau marak.
laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang faktual yang 4. Siswa belum
baru dan luar biasa sifatnya. memahami penyusunan
5. Rusman (Fathurrohman, 2015:112) Problem Based Learning kalimat informasi
(Problem Based Instruction) adalah pembelajaran yang dalam berita.
menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur 5. Model dan media ajar
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks masalah yang digunakan belum
bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyentuh
menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus karakteristik siswa.
membangun pengetahuan baru.
6. Yaumi (2018:7) Media pembelajaran adalah semua bentuk
peralatan fisik yang didesain secara terencana untuk
menyampaikan informasi dan membangun interaksi.
Wawancara
7. Hasil wawancara dengan wartawan senior (Swandrayadi)
Kemampuan menulis teks berita siswa kelas VII belum
meningkat disebabkan belum maksimalnya budaya jurnalistik
di sekolah sehinggga siswa belum terbiasa dengan dunia
jurnalistik yang mengasyikkan.
8. Wawancara terhadap ketua MGMP bahasa Indonesia Kota
Palembang (Pitria Agustina, M.Pd.) kemampuan kemampuan
menulis teks berita siswa kelas VII kurang meningkat
disebabkan cara guru yang mengajar monoton dan materi ajar
yang belum sesuai dengan karakteristik siswa.
9. Hasil wawancara terhadap rekan sejawat guru bahasa
Indonesia (Evi Susantri Sinaga, S.Pd.) kemampuan menulis
teks berita siswa kelas VII kurang meningkat disebabkan
siswa kurang berminat membaca teks berita. Siswa lebih suka
mendengarkan berita dari video.
10. Hasil wawancara terhadap siswa (Justin Timmy Torrance P.)
kemampuan menulis teks berita siswa kelas VII kurang
meningkat disebabkan belum memahami menyusun kalimat
informasi dalam teks berita.
Sumber Kajian Literatur
4 Kemampuan 1. Menurut Mukhlisah (2021) faktor-faktor yang menyebabkan Berdasarkan kajian
menganalisis ciri miskonsepsi siswa antara lain: konsep awal yang salah, tahap literatur dan dikuatkan
penggunaan bahasa
perkembangan kognitif tidak sesuai dengan konsep yang oleh pakar, hasil
teks deskripsi pada
siswa kelas VII dipelajari, penalaran siswa yang terbatas dan salah, wawancara rekan
belum mencapai kemampuan siswa menangkap dan memahami konsep yang sejawat, serta siswa
KKM (Kriteria dipelajari, penggunaan istilah sehari-hari yang salah, dan disimpulkan bahwa
Ketuntasan minat siswa untuk mempelajari konsep yang diberikan dan miskonsepsi siswa
Minimum). diajarkan. disebabkan:
(miskonsepsi 2. Menurut Septiana, dkk (2021) miskonsepsi disebabkan oleh 1. Siswa belum
terhadap teks narasi)
guru kurang tepat menyampaikan materi sehingga peserta memahami
didik akan menerima materi yang kurang sesuai dengan sepenuhnya materi
pemahaman yang ada dalam konsep materi. pelajaran.
3. Robbin (2004:45) menyatakan bahwa kemampuan adalah 2. Cara penyampaian
suatu kapasitas individual untuk mengerjakan berbagai fungsi materi yang kurang
dalam suatu perkerjaan. tepat.
4. Ritonga (1:2012) Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota 3. Model dan media ajar
masyarakat berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat yang digunakan
ucap manusia. Pengertian bahasa itu meliputi dua bidang. belum menyentuh
Pertama, bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap dan arti atau karakteristik siswa.
makna yang tersirat dalam arus bunyi itu sendiri. Bunyi itu
merupakan getaran yang merangsang alat pendengaran kita.
Kedua, arti atau makna, yaitu isi yang terkandung di dalam
arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi terhadap hal
yang kita dengar. Untuk selanjutnya, arus bunyi itu disebut
dengan arus ujaran.
5. Mahsun (2014:28) teks deskripsi adalah teks yang memiliki
tujuan sosial untuk menggambarkan suatu objek atau benda
secara individual berdasarkan ciri fisiknya.
6. Rusman (Fathurrohman, 2015:112) Problem Based Learning
(Problem Based Instruction) adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks masalah
bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru.
7. Yaumi (2018:7) Media pembelajaran adalah semua bentuk
peralatan fisik yang didesain secara terencana untuk
menyampaikan informasi dan membangun interaksi.

Wawancara
8. Hasil wawancara terhadap terhadap ketua MGMP bahasa
Indonesia Kota Palembang (Pitria Agustina, M.Pd.)
kemampuan menganalisis ciri penggunaan bahasa teks
deskripsi dengan narasi (miskonsepsi) pada siswa kelas VII
belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum).
disebabkan siswa belum memahami ciri penggunaan bahasa
teks deskripsi dan guru belum menggunakan metode yang
tepat dalam pembelajaran.
9. Hasil wawancara terhadap rekan sejawat guru bahasa
Indonesia (Grace Nababan, S.Pd.) miskonsepsi disebabkan
siswa tidak memahami materi dan kurang konsentrasi ketika
menerima materi.
10. Hasil wawancara terhadap siswa (Dafi Naufaliyah Arifah
Susilo) kemampuan menganalisis ciri penggunaan bahasa
teks deskripsi dengan narasi (miskonsepsi) pada siswa
disebabkan kurang cermat dalam memperhatian guru saat
belajar.

Sumber Pustaka:
Arsyad, Azhar, et al. Media pembelajaran. 2011.
Ayudia; Suryanto, Edi; Waluyo, Budhi. Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Laporan Hasil
Observasi pada Siswa SMP. Basastra, 2017, 4.1: 34-49.
Devianti, Rina. Bahasa sebagai cermin kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, 2017, 24.2.
Dwi, Listiyana; Somantri, Iwan. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Metode Investigasi Kelompok
pada Siswa SMP Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 2019, 2.3: 453-460.
Faizah, Shofrotul. Pengaruh Project Based Learning terhadap Kreativitas Menulis Puisi Rakyat (pantun). Jurnal
Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 2018, 9.2.
Fathurrohman, Muhammad. 2015. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Mislinawati, M., & Nurmasyitah, N. (2018). Kendala Guru dalam Menerapkan Model-Model Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 Pada SD Negeri 62 Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar, 6(2).
Mukhlisa, N. 2021. Miskonsepsi pada Peserta Didik. SPEED Journal: Journal of Special Education, 4(2), 66-76.
Permanasari, Dian. Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung
Barat. Jurnal Pesona, 2017, 3.2.
Yaumi, Muhammad. 2018. MEDIA & TEKNOLOGI PEMBELAJARAN. Jakarta: Kencana.
Zhazhabillah, Meilania Bintaro. Strategi Bkas Dalam Pengajaran Materi Sastra Puisi Rakyat pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Oleh Guru SMPN 5 Kota Bengkulu (Studi Deskriptif Kualitatif Guru Bahasa Indonesia Kelas VII
SMPN 5 Kota Bengkulu). 2022. PhD Thesis. UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bhs_indonesia/article/view/2073 diakses, 12 november 2022
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-puisi-rakyat/ diakses, 12 November 2022
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jmtp/article/view/27537 diakses, 12 November 2022

Anda mungkin juga menyukai