Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Pengumpulan Rancangan Bangun Validasi Ahli dan


Informasi Model Revisi

Hasil
Uji Coba
Model/Produk
Model/Produk

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan pasien lansia tentang


Model Asuhan Kesehatan pelayanan gigi prosthodontie
Gigi Pada Pelayanan
Spesialistik Kedokteran
Gigi Prosthodontie Sikap pasien lansia tentang
pelayanan gigi prosthodontie

Keterampilan pasien lansia tentang


pelayanan gigi prosthodontie

Variabel Confounding
Jenis Kelamin
Pendidikan
Usia

Keterangan

Diteliti

Tidak
B. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Mayor

Model asuhan kesehatan gigi pada pelayanan spesialistik kedokteran gigi prosthodontie

layak dan penerapannya efektif terhadap perubahan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan pasien lansia tentang pelayanan gigi prosthodontie.

2. Hipotesis Minor

a. Model asuhan kesehatan gigi pada pelayanan spesialistik kedokteran gigi

prosthodontie dapat meningkatkan pengetahuan pasien lansia tentang pelayanan

gigi prosthodontie.

b. Model asuhan kesehatan gigi pada pelayanan spesialistik kedokteran gigi

prosthodontie dapat meningkatkan sikap pasien lansia tentang pelayanan gigi

prosthodontie.

c. Model asuhan kesehatan gigi pada pelayanan spesialistik kedokteran gigi

prosthodontie dapat meningkatkan keterampilan pasien lansia tentang

pelayanan gigi prosthodontie.

C. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah mix methode yaitu gabungan antara penelitian deskriptif dan

analitik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and

Development (R&D) yang terdiri dari lima tahap pengumpilan informasi, rancang bangun

model, validasi ahli dan revisi, uji coba model, hasil produk. Metode ini bertujuan

untuk mengembangkan model asuhan kesehatan gigi pada pelayanan spesialistik

kedokteran gigi prosthodontie . Metode R&D merupakan metode yang digunakan untuk

mengganti produk lama dengan menghasilkan produk baru sehingga dapat diproduksi

secara inovatif dan memudahkan praktiknya. Hal ini sejalan dengan pendapat sugiyono
2
(2012) yang menyatakan bahwa metode R&D adalah metode penelitian yang di

gunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

Dalam Prosedur penelitian dan pengembangan meliputi 5 langkah utama antara lain :

1). Pengumpulan informasi, 2). Rancang bangun produk/model, 3). Validasi ahli dan

revisi, 4). Uji coba produk/model dan, 5). Hasil produk/model. Gambaran penelitian

pengembangan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Lima Langkah Penelitian Research and Development (R&D)

Model Pengembangan Borg and Gall dalam yulianti (2014)

1. Pengumpulan Informasi

Pengumpulan informasi meliputi analisis kebutuhan dengan mengidentifikasi serta

menganalisis permasalahan yang dialami pelaksanaan asuhan kesehatan gigi dan mulut

melalui upaya:

a. Metode observasi dan wawancara kepada koordinator kesehatan gigi dan

mulut, dokter gigi, dan terapis gigi yang bertugas di Rumah Sakit TNI Bhakti Wira

Tamtama Semarang.

b. Studi pustaka dilakukan untuk mendukung data atau informasi yang di peroleh.

3
c. Hasil data atau observasi digunakan sebagai acuan dalam pembuatan

model/produk asuhan kesehatan gigi seperti apa yang cocok untuk

dikembangkan pada pasien lansia tentang pelayanan gigi prosthodontie.

2. Rancang bangun produk/model

Data hasil dari pengumpulan informasi digunakan untuk membuat rancang bangun

model asuhan kesehatan gigi prosthodontie yang disesuaikan dengan kebutuhan

metode untuk pasien lansia.

3. Validasi ahli dan revisi

Uji validasi ahli dilakukan untuk menguji kelayakan produk/model Sebelum

digunakan pada publik. Pengujian direncanakan dilakukan ahli promosi kesehatan

gigi, ahli asuhan kesehatan gigi. Teknik pengumpulan data dengan mengedarkan

angket, kemudian melakukan revisi terhadap penggunaan model asuhan kesehatan

gigi pada pasien lansia tentang pelayanan gigi prosthodontie. Pengujian dilakukan

untuk menghasilkan produk atau model yang layak digunakan.

4. Uji coba produk/model

Model yang digunakan dalam uji coba produk adalah menggunakan quasy

experimental pretest and posttest design (Non Equivalent kontrol group). Design

lebih dapat dipakai untuk menguji hubungan sebab akibat antara dua

kelompok pada situasi dimana pemilihan secara random tidak mungkin

dilaksanakan.

4
Desain ini digunakan untuk menganalisis pengaruh model pengembangan

asuha kesehatan gigi pada lansia dalam bidang promotif berupa penyuluhan

terhadap pengetahuan, sikap, dan keterampilan pasien lansia dalam memelihara

kesehatan gigi prosthodontie, bidang preventif berupa pelatihan pelaksanaan oral

hygiene dan Hygine indeks (HI).

Rancangan yang digunakan :

K1 O1 X O2

K2 O2 C O2

Keterangan :

K1: kelompok intervensi model pelayanan asuhan pelayanan gigi prosthodontie pada

lansia.

K2: kelompok kontrol model asuhan kesehatan gigi permenkes 284.

X: Perlakuan model asuhan kesehatan gigi prosthodontie hasil pengembangan

bidang promotif, preventif selama 4 minggu dengan lima kali pertemuan.

C: Perlakuan model asuhan kesehatan gigi permenkes 284 bidang promotive,

preventif selama 4 minggu denan empat kali pertemuan.

O1: Pre Test pengukuran pengetahuan sikap dan keterampilan tentang pelayanan

gigi prosthodontie lansia sebelum perlakuan kelompok intervensi.

O2 : Post-Test pengukuran pengetahuan sikap dan keterampilan tentang pelayanan gigi

prosthodontie lansia setelah perlakuan kelompok intervensi.

5. Hasil produk/model

Produk berupa model pengembangan asuhan kesehatan gigi pada pelayanan

spesialistik kedokteran gigi prosthodontie pasien lansia merupakan output dari


5
pengembangan asuhan kesehatan gigi.

6
D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi yaitu seluruh objek penelitian atau objek yang ingin diteliti. Dalam penelitian

ini populasi yang di gunakan adalaha seluruh lansia di Rumah Sakit TNI Bhakti Wira

Tamtama Semarang.

2. Sampel

Sampel adalah objek penelitianyang mewakili jumlah populasi. Dalam penelitian

ini pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling yaitu

Teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti.

Kriteria sampel :

a. Kriteria inklusi

-Bersedia menjadi responden

-Lansia dengan gigi prosthodontie

b. Kriteria eksklusi

-Memiliki Riwayat penyakit sebelumnya

7
E. Definisi Operasional

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Definisi oprasional berikut terdiri dari variabel-variabel yang diukur dalam penelitian.

Berikut tabel definisi oprasional

Variabel Definisi Operasional Alat Bantu Skala

Independent

Model asuhan Suatu bentuk Menggunakan Nominal

pelayanan kesehatan pelayanan asuhan instrument

gigi prosthodontie Kesehatan gigi yang askepgilut yang

pada lansia dikembangkan berdasarkan didesain

karakteristik dan berdasarkan

kebutuhan terhadap gigi karakteristik

prosthodontie lansia di pasien lansia

rumah sakit dengan

prosthodontie

Variabel Dependen Definisi Operasional Alat Bantu Skala

Pengetahuan lansia Kemampuan pasien lansia Di ukur dengan Interval

menerima tentang asuhan menggunakan


8
Kesehatan gigi pada kuesioner

pelayanan kedokteran gigi penilaian

spesialistik prosthodontie berjumlah ...

pertanyaan.

Jawab benar

skornya 1

Interval

sedangkan salah

skornya 0

Sikap Lansia Respon yang ditunjukkan Kuesioner sikap Interval

oleh pasien lansia menerima dengan ... soal.

tentang asuhan kesehatan Jawab sangat

gigi pada pelayanan setuju 4, setuju

kedokteran gigi spesialistik 3, tidak

prosthodontie setuju 2,

sangat tidak

setuju 1

Keterampilan Lansia Pengukuran keterampilan Kuisioner Interval

tentang asuhan kesehatan keterampilan

gigi pada pelayanan dengan lembar

kedokteran gigi spesialistik ceklist soal

prosthodontie penilaiaan

keterampilan
9
dengan penilaian

jawaban benar

skor 1 dan salah

skor 0

10
F. Persiapan dan Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan terdiri dari tahap persiapan responden, instrument penelitian,

persiapan alat dan bahan, serta persiapan administrasi.

a. Persiapan responden

1) Responden dalam penelitian ini adalah lansia dengan pelayanan gigi

prosthodontie yang sudah dilakukan pemeriksaan subjektif dan objektif.

Pemeriksaan subjektif didapatkan dari hasil wawancara.

2) Kriteria responden dalam penelitian ini adalah lansia dengan gigi

prosthodontie.

b. Pemeriksaan Instrument

Instrument atau peralatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah :

1) Format informed concent, format ini sebagai bukti bahwa responden bersedia

menjadi responden dalam penelitian ini.

2) Format instruksi kerja atau standar operasional prosedur (SOP)

pelaksanaan askepgilut pada lansia

3) Angket penilaian model pengembangan askepgilut. Angket berupa Kuesioner

berisi pernyataan mengenai kualitas model dalam bentuk modul dan

kualitas informasiyang di tuliskan didalam modul.

4) Format kuesioner

Kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner pengetahuan, sikap dan

keterampilan lansia dalam pemeliharaan kesehatan gigi prosthodontie.

5) Lembar format asuhan kesehatan gigi dan mulut lansia Berisi tahap –tahapan

yang akan dilakukan pada asuhan kesehatan gigi prosthodontie I,II dan III
11
yang berisi tentang identitas keluarga, identitas lansia, penkgajian

subjektif dan objektif pada lansia, diagnosa, perencanaan perawatan

membagun hubungan saling percaya dengan pasien maupun keluarga. Fase II

berisi membangun hubungan saling percaya antara operator dan lansia,

melakukan life riview theraphy, diagnose, rencana perawatan, dan

evaluasi. Pada tahap ke III berisi implementasi dan evaluasi.

c. Persiapan Administrasi

(a) Persiapan administrasi di awali dengan izin penelitian yang di

keluarkan oleh program pascasarjana poltekkes kemenkes semarang

dan di tujukan pada tempat penelitian.

(b) Penelitian ini mengajukan Ethical Clearance penelitian pada lenmbaga

yang berwenang, kemudian menyerahkan rekomendasi kepada embaga

tempat penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Tahap Persiapan

1) Mengurus izin penelitian

2) Persiapan tempat penelitian dengan melengkapi instrument untuk

melaksanakan model pelayanan asuhan kesehatan gigi prosthodontie pada

lansia.

3) Menjelaskan tujuan penelitian dan prosedur penelitian kepada pihak orang

tua/keluarga, dan lansia.

4) Membagi responden yang masuk ke dalam kelompok intervensi dan kontrol

5) Penetapan kesepakatan waktu .

b. Pelaksanaan
12
Melaksanakan model asuhan kesehatan gigi dan mulut pada anak tunadaksa

selama empat minggu.

13
G. Alur Penelitian

Persiapan Penelitain

Identifikasi calon responden yang memenuhi kriteria


sampel

Pemberian informed consent pada keluarga/lansia

Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol

Pertemuan Pertama Pertemuan Pertama

1. Perkenalan pada pasien lansia 1. Perkenalan pada pasien lansia


2. Tanya jawab identitas lansia 2. Tanya jawab identitas lansia
3. Menjalin hubungan saling percaya 3. Pemeriksaan subjektif berupa keluhan
4. Pemeriksaan subjektif berupa keluhan lansia lansia, riwayat kesehatan umum maupun
riwayat kesehatan umum maupun kesehatan gigi kesehatan gigi
5. Pengkajian objektif dalam hal ini semua 4. Pemeriksaan intra dan extra oral
pemeriksaan dilakukan oleh peneliti. pada lansia
6. Pemberian lembar monitoring pelayanan gigi 5. Diagnosa
prosthodontie 6. Membuat perencaan perawatan
7. Pretest pengetahuan , sikap dan keterampilan 7. Pemberian lembar monitoring
lansia pelayanan gigi prosthodontie
8. Penyuluhan 8. Pretest kuesioner pada lansia
9. Penyuluhan

Pertemuan Kedua Pertemuan Kedua

1. Menjalin hubungan saling percaya antara Tidak ada perlakuan


peneliti dengan pasien lansia dan keluarga
2. Pemeriksaan intra oral dan extra oral pasien
Pertemuan Ketiga
lansia
3. Diagnosa dan membuat rancangan intervensi 1. Observasi kemampuan pasien lansia
tentang gigi prosthodontie
Pertemuan Ketiga

1. Observasi kemampuan pasien lansia tentang


gigi prosthodontie

14
Pertemuan Keempat Pertemuan Keempat

1. Observasi pengetahuan, sikap dan keterampilan 1. Intervensi pelatihan pelayanan


pada lansia model asuhan kesehatan gigi dan gigi prosthodontie
mulut pada pelayanan gigi prosthodontie serta 2. Observasi pengetahuan, sikap
melakukan Life Review Therapy. dan keterampilan lansia pada
2. Memberikan kuesioner post test pelayanan gigi prosthodontie
3. Memberikan kuesioner post
test
4. Pemeriksaan DI

ANALISIS DATA

H. Teknik Pengolahan Data

1. Sumber Data

Beberapa langkah dalam Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan yaitu :

a. Data Primer

Data primer data yang diambil dan diolah secara langsung oleh peneliti

berdasarkan hasil dari instrument berupa wawancara langsung kepada

responden dan angket penilaian. Data yang dianalisis antara lain berikut:

1) Data tahap pengumpulan informasi diolah secara deskriptif kualitatif dalam

bentuk tabel, yaitu menyimpulkan jawaban dari hasil wawancara mengenai

kebutuhan kesehatan gigi untuk lansia. Responden dalam tahap ini antara

lain pasien lansia di rumah sakit TNI Bhakti Wira Tamtama Semarang. Data

hasil pengumpulan informasi digunakan sebagai acuan untuk rancang bangun

produk/model.
15
2) Data tahap uji validasi ahli dan revisi dilakukan dengan uji statistik interclass

corelationuntuk mengetahui kelayakan produk/model.Responden dalam tahap

ini adalah ahli asuhan kesehatan gigi, ahli promosi kesehatan, dan ahli gariatri.

3) Data tahap uji coba produk/model dilakukan dengan cara uji statistik. Data

penelitian menggunakan skala rasio sehingga dilakukan uji normalitas shapiro-

wilk karena sampel dibawah 50. Uji statistik untuk menganalisa data variabel

berpasangan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, apabila data

normal menggunakan uji paired t-test sedangkan tidak normal menggunakan

uji wilcoxon. Uji statistik untuk menganalisa perbandingan antara kelompok

intervensi dengan kelompok kontrol, apabila data normal menggunakan uj

independent t-test , sedangkan tidak normal menggunakan uji mann-whitney.

4) Data tahap evaluasi dilakukan dengan cara menganalisis hasil pre dan post

pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang pelayanan kesehatan gigi

prosthodontie pada lansia

b. Data Sekunder

Data sekunder diambil dari jurnal dan buku yang berkaitan dengan judul penelitian

penulis. Data lain yang didapatkan dari pihak rumah sakit

2. Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam observasi ini adalah lembar format askepgilut lansia

lembar ceklis, lembar observasi. .Alat kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner

pengetahuan dan sikap lansia dalam pelayanan gigi prosthodontie.

a. Lembar format askepgilut anak tunadaksa

Berisi tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan pada askepgilut lansia dimulai

dari tahapan I, II, III dan IV. Tahapan I berisi tentang identitas keluarga,
16
identitas lansia, pengkajian subyektif lansia dan evaluasi. Tahapan ke II berisi

dokumentasi membangun hubungan saling percaya dengan lansiapengkajian

obyektif pada lansia, diagnosis dan evaluasi. Tahapan ke III perencanaan

intervensi dan evaluasi. Tahapan IV berisi implementasi yang dilakukan dan

evaluasi.

b. Lembar Ceklis

Lembar ceklis penilaian keterampilan lansia dalam pelayanan gigi prosthodontie

c. Lembar Kuesioner pengetahuan , sikap dan keterampilan pemeliharaan kesehatan

gigi pada lansia tentang gigi prosthodontie.

Untuk mengetahui pengetahuan Diukur dengan menggunakan kuesioner. Jawab

benar skornya 1 sedangkan salah skornya 0. Kuesioner sikap dengan 10 soal.

Jawab sangat setuju 5, setuju 4, kurang setuju 3, tidak setuju 2, sangat tidak

setuju 1. Kemudian Lembar ceklis penilaiaan keterampilan dengan penilaian

jawaban benar skor 1 dan salah skor 0.

I. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Analisis Univariat

dilakukan untuk menganalisa tiap-tiap variabel dari hasil penelitian. Pada data

kategorik peringkasan data hanya menggunakan distribusi frekuensi dengan ukuran

presentase atau roporsi. Pada data numerik, deskripsinya berdasarkan ukuran

tengah dan sebarannya yaitu mean dan standar deviation.

17
b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hibungan antara dua variabel yaitu

masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Tujuan dari

analisis adalah menganalisa perbedaan, sebelum melakukan analisis dilakukan uji

normalitas terlebih dahulu menggunakan Shapiro wilk karena subjek berjumlah

kurang dari 50. Jika data berdistribusi normal maka analisis bivariat pada kelompok

intervensi dan kelompok kontrol masing-masing menggunakan analisis Repeated

Measure Annova yaitu rancangan pre-post-post, jik adata berdistribusi secara tidak

normal maka dilakukan uji Friedman. Kemudian untuk membandingkan rata-rata

dari kelompok perlakuan dan kontrol digunakan uji t-Test Independent jika data

berdistribusi normal dan jika data berdistribusi secara tidak normal menggunakan

uji Mann Whitney.

18
J. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan suatu konsep perlimbangan etika yang

diterapkan dalam Semua penelitian yang erat kaitannya dengan

manusia sebagai obyek harus mempertimbangkan Etika penelitian

seperti persetujuan (informed consent). kerahasiaan (confidentiality),

dan keadilan (justice).Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa

kesehatansering kali terdapat masalah etik sehingga di perlukan suatu

etik penelitian sebagai berikut :

1. Persetujuan Penelitian (informed consent)

Setelah peneliti memberikan pengarahan mengenai maksud

dan tujuan penelitian selanjutnya. Lembar Persetujuan Penelitian

(informed consent) diberikan. Responden berhak menyetujui ikut

serta atau tidak dalam penelitian, apabilaresponden bersedia maka

peneliti harus menghormati haknya, jika responden tidak bersedia

maka peneliti harus menghormati hak-hak responden.

2. Kerahasiaan (confidentiality)

Semua informasi mengenai responden dalam peneliatian hanya

diketahui oleh peneliti saja dan dijamin kerahasiaanya serta tidak

boleh diakses oleh oranglain. Peneliti harus menjaga kerahasiaan

responden.

3. Keadilan (justice)

Hal lain dapat dilakukan adalah tidak membeda kan antara ras,

suku, agama, jenis kelamin dan sebagainya. Peneliti dituntut untuk


melakukan keadilan pada setiap respondennya, hal ini dapat

dilakukan dengan memenuhi prinsip keterbukaan atau

menjelaskan prosedur dalam penelitian..

20

Anda mungkin juga menyukai