ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi masa kini seluruh rumah sakit, termasuk itu pemerintah
ataupun swasta, memiliki upaya dalam memperlengkapi organisasi mereka dengan
mencantumkan aspek public relations ke dalam struktur mereka.
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan merupakan satu diantara banyaknya
rumah sakit yang meletakkan public relations menjadi sebuah upaya yang
dilaksanakan oleh rumah sakit dalam mendapatkan pengertian masyarakat atas
seorang individu ataupun organisasi yang bertujuan agar mendapatkan dukungan
melalui publik terhadap aktivitas Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
LITERATUR REVIEW
Public Relations
Public relations secara hakikatnya ialah aktivitas komunikasi, meskipun sedikit
berbeda dengan aktivitas komunikasi yang lain, sebab ciri hakiki dari komunikasi
public relation ialah komunikasi dua arah ataupun two way comunications. Arus
komunikasi dua arah ini yang wajib dilaksanakan pada aktivitas public relations,
maka dari itu terbentuknya umpan balik yang menjadi prinsip pokok pada public
relations (Rachmadi, 1994:7).
Menurut Edward L. Bernays (Suwardi, 2001:15) elemen-elemen yang krusial
pada public relations tersebut yakni menyajikan kejelasan bagi masyarakat,
melaksanakan persuasi dalam merubah perilaku serta tindakan masyarakat dengan
cara langsung, berusaha dalam melakukan integras perilaku serta tindakan sebuah
lembaga ataupun organisasi sejalan dengan perilaku serta tindakan masyarakat
ataupun sebaliknya.
Peranan humas (public relations) pada sebuah organisasi menurut Dozier dan
Broom (dalam Ruslan 2003:20-21) mampu digolongkan kedalam 4 kategori:
1. Penasehat Ahli (Expert prescriber)
Seseorang praktisi pakar humas (public relations) yang mempunyai pengalaman
serta mempunyai keterampilan yang baik mampu mendukung mendapatkan solusi
untuk menuntaskan masalah relasi terhadap publik mereka (public relationship).
2. Fasilitator komunikasi ( communication fasilitator)
Untuk kategori ini, praktisi humas (public relations) berperan menjadi mediator
ataupun komunikator dalam mendukung pihak management untuk hal dalam
mendengar apa yang dikehendaki serta diimpikan oleh publik mereka. Pada pihak
lainnya peranan humas ini turut pula diharuskan dapat menerangkan lagi kemauan,
kebijakan serta harapan organisasi bagi pihak publik mereka, maka dari itu melalui
komunikasi dua arah itu bisa terbentuk saling pengertian, memiliki kepercayaan,
menghargai, mendukung serta toleransi yang baik oleh kedua belah pihak.
3. Fasilitator proses pemecahan masalah (problem solbing process fasilitator)
Peran dari praktisi humas (public relations) pada kegiatan penyelesaian
permasalahan public relations ini menjadi unsur yang membentuk tim manajement.
Hal ini diartikan dalam mendukung pimpinan organisasi termasuk itu menjadi
penasehat (adviser) sampai memutuskan penetapan pilihan (eksekusi) untuk
menyek persoalan atau krisiss yang sudah dihadapi dengan cara profesional
ataupun rasional.
METODE PENELITIAN
Metode yang dipakai di peneltian ini ialah metode kualitatif. Sesuai dengan yang
dikemukakan Menurut Moeleng (2011:6) peneltian kualitatif ialah supaya mengerti
tentang peristiwa apa yang dijalani dari subjek peneltian seperti, tingkah laku, sudut
pandang, motivasi, perlakuan, secara holistik, serta secara deskriftif dengan berupa
kata-kata serta bahasa, pada sebuah kontekss khusus yang alamiah serta melalui
pemanfaatan bermacam metode ilmiah. Dan menggunakan analisis deskriptif yang
memiliki tujuan dalam menyediakan cerminan dengan cara mendalam mengenai
peranan Humas untuk meningkatkan mutu pelayanan pasien Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Pirngadi Medan.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneltian ini ialah
pengamatan, wawancara mendalam serta studi pustaka seperti melalui buku,
internet, jurnal serta sumber-sumber yang relavan. Adapun proses teknik analisis
data yang peneliti lakukan bersumber pada pandangan Bogdan dalam (Sugiyono,
2011) mengemukakan bahwasanya analisis data ialah kegiatan menemukan serta
membuat dengan cara terstruktur data yang didapatkan melalui hasil wawancara,
catatan lapangan, serta bahan-bahan yang lainnya, maka dari itu bisa mudah
dimengerti, serta temuannya bisa diinformasikan terhadap individu lainnya.
Aktivitas analisis data pada peneltian ini, diawali melalui penelaahan semua
data yang dikumpulkan, termasuk itu data primer ataupun data sekunder. Sesudah
itu hasil dari setiap peristiwa yang sudah dilakukan analisis, kemudian akan
dilakukan perbandingan terhadap teori-teori yang ada dalam buku-buku sumber
yang di akhirnya akan diperoleh kesimpulan atas permasalahan. Data hasil
pengamatan, studi pustaka serta wawancara yang intens terhadap informan
dihimpun kemudian di pahami serta ditelaah. Sesudah di pahami serta di telaah
berikutnya data di reduksi (diseleksi, digolongkan, dirangkum, serta membuang
data yang tak dibutuhkan). Data hasil reduksi selanjutnya data diberikan dengan
melingkup terhadap rumusan masalah yang dibuat menjadi pertanyaan peneltian
maka dari itu data yang disajikan ialah deskrpsi melalui permasalahan yang hendak
dijelaskan.
HASIL PENELITIAN
ialah mengatasi pengaduan atau keluhan dari pasien serta keluarga pasien, keluhan
itu akan humas tanggapi selekas mungkin sejalan dengan prosedur yang ada di
RSUD Dr. Pirngadi Medan. Selain itu hambatan humas RSUD Dr. Pirngadi Medan
untuk meningkatkan pelayanan bukan cuma terdapat dalam instalasi humas saja
melainkan humas wajib dibantu dengan seluruh unit yang terdapat di dalam RSUD
Dr. Pirngadi Medan maka dari itu akan menciptakan pencitraan yang baik.
2. Menentukan Srategi
Sesudah melaksanakan analisa pada publiknya, tahapan berikutnya yang
dilaksanakan humas ialah tahap dimana humas fokus pada target yang hendak
dipenuhi dari lembaga. Wujud strategi yang dilaksanakan humas RSUD Dr. Pirngadi
Medan amat bermacam-macam mulai dari pendekatan dengan cara individu
terhadap pasien ataupun dengan pendekatan edukasi terhadap pasien untuk
memberikan pelayanan yang memuaskan.
3. Taktik Komunikasi
Peneliti menyimpulkan bahwasanya humas memahami siapa yang akan jadi target
publik mereka serta memperhitungkan bermacam unsur komunikasi yang efektive
dalam berbicara terhadap publiknya. Humas RSUD Dr. Pirngadi Medan dalam
membicarakan pesan serta informasi dalam meningkatkan pelayanan
melaksanakan pelatihan-pelatihan kepada tim medis serta staff pekerja yang
bertugas di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Sedangkan target humas RSUD Dr. Pirngadi
Medan untuk menetapkan tujuan yang hendak dicapai agar publikasi pada
memperkenalkan program kepada publik dan menyediakan informasi bagi pasien
yang mana semua masyarakat umum akan jadi target segementasi RSUD Dr.
Pirngadi Medan supaya mereka dapat turut andil secara langsung pada program
ataupun aktivitas yang RSUD Dr. Pirngadi Medan laksanakan.
4. Evaluasi
Peneliti memperoleh kesimpulan bahwasanya cara humas RSUD Dr. Pirngadi
Medan untuk mengetahui seberapa efektifitas program yang dilaksanakan untuk
meningkatkan pelayanan. Bahwasanya hasil evaluasi dari strategi humas yang
diterapkan untuk meningkatkan pelayanan di RSUD Dr. Pirngadi Medan hasilnya
telah berlangsung sejalan dengan yang dikehendaki, maka dari itu melalui
terdapatnya strategi itu lebih meningkatkan kunjungan pasien ke RSUD Dr. Pirngadi
Medan dan memberikan pelayanan yang excellent.
Peran humas itu merupakan sebuah corong, jadi apapun yang ada dirumah
sakit pihak humas tersebut yang harus bicara di depan khalayak. Jadi sebagai
humas tugasnya harus pandai menyikapi sesuatu, terutama kalau ada masalah dan
diharapkan orangnya ceria, komunikatif jadi orangpun kalau ada masalah atau apa
yang mau ditanya terwakili oleh seorang humas dari rumah sakit.
Adapun demikian masalah yang selalu dihadapi sebagai pihak humas adalah
ketika keluarga pasien datang mengeluh bahwasanya ia tidak puas dengan
pelayanan rumah sakit, ruangan yang tidak cocok, kurang service , tetapi hal
tersebut bisa diladeni dengan baik dengan komunikasi yang baik. Meraka
langsung memberikan tindakan, dengan cara komunikasi yang baik, memberikan
jawaban kepada pasien atau memberikan bantuan, hal itu akan meminimalisir
masalah.
Selama masa pandemi tugas yang dilakukan pihak humas di rumah sakit pun
semakin banyak karena masyarakat semakin kritis. Salah satu tugas humas di RS ini
adalah menjaga kestabilan pelayanan di rumah sakit agar tidak terekspos keluar
sehingga terlihat baik-baik saja serta harus pintar menyikapi situasi agar bisa
menjaga kondisi tetap kondusif, dan mampu melayani wartawan dan menjawab
semua pertanyaan wartawan, menjadi wakil rumah sakit jika ada acara yang
dibutuhkan seorang humas harus hadir, dan mempunyai sikap yang supel.
Untuk menjawab berbagai macam keluhan mengenai isu yang sering beredar
di kalangan masyarakat mengenai masalah covid, penanganan yang dilakukan
pihak humas di RSUD Dr. Pirngadi Medan ini adalah memberikan pelayanan,
perawatan dan memberikan vaksin. Teruntuk pasien yang terkena covid di berikan
ruangan isolasi khusus yang mempunyai halaman yang luas agar pasien yang sakit
dapat menghirup dan berolahraga di kawasan mereka.
Teknik dan pendekatan yang dilakukannya sebagai humas di RSUD Dr.
Pirngadi Medan adalah dengan cara memberikan informasi di media sosial. Serta
melayani para wartawan yang ingin mewawancarai. Hal tersebut juga ia manfaatkan
sebagai media untuk mempromosikan rumah sakit, pelayanan rumah sakit, dan jika
ada yang memberikan keluhan bisa langsung disampaikan padanya.
KESIMPULAN
Melihat pelaksaan program kerja Humas di RSUD Dr. Pirngadi Medan, dapat
dipahami bahwasanya RSUD Dr. Pirngadi Medan sudah mengimplementasikan
serta melaksanakan bermacam hal yang menjadi Peran Humas. Melalui bermacam
Peran ini, Humas turut serta memiliki fungsi serta tugas untuk meningkatkan kualitas
pelayanan RSUD Dr. Pirngadi Medan. Sehingga instansi RSUD Dr. Pirngadi iniu
dapat terus meningkatkan jumlah konsumennya.
Sesuai dengan hasil analisis serta pembahasan yang sudah peneliti jelaskan,
sehingga peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan, diantaranya:
RSUD Dr. Pirngadi telah melaksanakan peran humas dengan baik. Melalui
pelaksanaan strategi perancangan humas RSUD Dr. Pirngadi Medan memanfaatkan
analisa kondisi, menetapkan strategi, menetapkan perencanaan komunikasi, serta
evaluasi yang hanya sekedar dilaksanakan dalam membangun citra yang baik dari
rumah sakit satu diantaranya melalui pelaksanaan fungsi pemberian layanan humas
merujuk terhadap Teori Servqual tentang bagaimana mengoptimalkan mutu dari
masing-masing pelayanan dalam meningkatkan mutu pemberian layanan terhadap
pasien rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Melalui terdapatnya strategi perencanaan serta Teori Servqual ini pada
aktivitas-aktivitas yang diterapkan oleh humas RSUD Dr. Pirngadi Medan dapat
meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien.
Berhubungan dengan hambatan yang terdapat di RSUD Dr. Pirngadi Medan
wujud kondisi pada meningkatkan pelayanan masih terdapatnya keluhan ataupun
pengaduan oleh pasien tentang kesigapan dokter di waktu memeriksa, waktu
tunggu ataupun persyaratan terhadap proses pendaftaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arni. Muhammad. 2015. “Komunikasi Organisasi”. Cetakan ke 14. Jakarta; Bumi Aksara.
Wira, Medika. 2022. "Perencanaan dan pengaturan manajemen keperawatan”. Manajemen
Keperawatan. Bali : Stikes Medika
Cutlip, Scoot M. Allen H. Center and Glenn M. Broom. 1985. “Effective Publik Relations” 6
Editions. New Jersey: Prentice Hall. Englewood Cliff.
Fandy Tjiptono, dan Gregorius Chandra. 2016. “Service, Quality & Satisfaction”. Edisi 4.
Yogyakarta : Andi
Hardiansyah. 2011. “Kualitas Pelayanan Publik”. Yogyakarta: Gava Media
Hasibuan, Indah Kemala, and Rahmi Lubis. "Peran Public Relations sebagai Pendukung
Manajemen di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan." Analitika: Jurnal
Magister Psikologi UMA 3.1 (2011): 44-52.
Kusumastuti, Frida. 2001. “Dasar-Dasar Humas”. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Maulana, Dedi dkk. 2019. "Analisis hubungan waktu tunggu terhadap kepuasan pasien
pada Puskesmas Maccini Sombala." Jurnal kesehatan 12.2 (2019): 99-111.
Moleong, L.J. 2011. “Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi”. Bandung: PT. Rosdakarya
Ruslan, Rusady. 2006. “Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi”. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Ruslan, Rosady. 2014. “Manajemen Public Relations & Media Komunikasi”. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Smith, Ronald D. 2013. “Strategic Planning for Public Relations”. Five Edition . New Jersey:
Lawrence Erlbaum Associates, Inc
Sugiyono. 2011. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung: Afabeta.