Latar Belakang
Sektor rumah sakit menghadapi banyak tantangan yang harus diatasi. Selain masih
perlu ditingkatkan kualitasnya, faktor lain seperti sebaran fasilitas kesehatan dan tenaga
kesehatan yang terfokus di Pulau Jawa dan Sumatera, serta praktik peningkatan rumah sakit
dari waktu ke waktu, juga mengalami perubahan komposisi. hal ini akan berdampak besar
pada industri rumah sakit. Pada saat yang sama, persaingan antar penyedia layanan
kesehatan, jika tidak dikelola dengan baik, akan menyebabkan kegagalan pasar dan
inefisiensi yang merugikan pelaku industri dan masyarakat seperti staf rumah sakit
sakit dibedakan menjadi rumah sakit Kelas A, Kelas B, Kelas C dan D. Dari tabel 1 terlihat
bahwa jumlah rumah sakit terbanyak adalah rumah sakit tipe C yaitu sebanyak 1.484 rumah
sakit pada tahun 2019 dan 1.550 rumah sakit pada tahun 2020. Selain itu, rumah sakit tipe A
disebabkan oleh kurangnya respon masyarakat terhadap penggunaan layanan RSI. Rumah
Sakit Islam Surabaya harus mempunyai strategi khusus untuk memasarkan pelayanannya
melalui pasar sosial. Istilah MPR diciptakan pada tahun 1980an untuk membedakan
penggunaan teknik hubungan masyarakat untuk mencapai tujuan pemasaran dari praktik
umum hubungan masyarakat. MPR mengacu pada “penggunaan strategi dalam proses
disebabkan oleh kurangnya respon masyarakat terhadap penggunaan layanan. Rumah Sakit
Brawijaya harus mempunyai strategi khusus untuk memasarkan pelayanannya melalui pasar
sosial. Istilah MPR diciptakan pada tahun 1980an untuk membedakan penggunaan teknik
hubungan masyarakat untuk mencapai tujuan pemasaran dari praktik umum hubungan
masyarakat. MPR mengacu pada "penggunaan media sosial dan proses untuk mencapai
tujuan pemasaran" (Dozier et al., 2013). Giannini (2010) berpendapat bahwa MPR dapat
kepentingan tentang isu-isu penting dalam organisasi, dan mempengaruhi opini publik
dengan cara yang positif, akurat dan konsisten serta mendukung penelitian produk dan
peningkatan penggunaan.
Public Relations Marketing didukung dengan baik di bidang pemasaran. Hasil luar
biasa dari penelitian yang dilakukan oleh Papasolomou, I., dkk (2014) menunjukkan bahwa
media kehilangan “musuh” pertamanya yaitu hubungan sosial, yaitu perusahaan media yang
keuntungannya turun 25% dalam satu tahun, yaitu tertulis. adalah orang yang paling tersesat.
Perusahaan mencari alternatif yang lebih murah dan dapat diandalkan (untuk meyakinkan
konsumen) dibandingkan iklan tradisional. Pengiklan dan pelanggan mereka beralih ke MPR.
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, tidak mungkin bisa berkembang dan
populer di kalangan masyarakat tanpa adanya iklan dari Departemen Humas. Promosi Rumah
Sakit merupakan salah satu jenis pemasaran rumah sakit (Hospital Marketing) yang meliputi
penyebaran informasi mengenai pelayanan rumah sakit dan keadaan rumah sakit itu sendiri
secara akurat, sehat dan informatif serta dapat membuat masyarakat memahami pekerjaan
Public Relations sendiri harus mempunyai strategi pemasaran dan kehumasan sebagai
strategi yang paling penting untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu menciptakan minat
pelanggan. Ada tiga jenis media sosial: 1). Push Strategy (usaha mendorong pembelian
sekaligus memberikan manfaat atau kepuasan kepada pelanggan), 2). Ambil strategi
(berusaha menarik perhatian dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan
perusahaan), 3). Cross Strategy (strategi pengaruh, sebagai upaya menciptakan citra publik
yang disajikan dengan cara berbeda). Faktor terpenting dalam pemasaran PR adalah
kredibilitas, dimana kredibilitas pesan PR dianggap lebih kredibel dibandingkan iklan dan
promosi. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
bagaimana merencanakan pemasaran sosial (push, pull, pass strategy) di Rumah Sakit Islam
Surabaya.
Humas mempunyai kedudukan yang besar bagi kelompok, terutama jika organisasi
kualitas pemahaman antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan humas dapat menjadi
jembatan antara perusahaan dengan masyarakat, dimana humas mempunyai peran sebagai
Kehadiran public relation merupakan hal yang penting dalam organisasi mana pun,
termasuk rumah sakit umum. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan harus
tanggap dan produktif dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, mengacu pada
kinerja pelayanan kesehatan. Posisi ini mengharuskan rumah sakit untuk menerapkan
Rumah sakit merupakan rumah sakit yang padat modal, padat ilmu pengetahuan dan
teknologi, padat sumber daya manusia, proses terkendali dan tentunya mempunyai
permasalahan yang serius. Disinilah peranan penting humas di rumah sakit sebagai juru
dan pengembangan di banyak bidang seperti sistem dan prosedur serta instruksi yang lebih
baik untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat untuk
mencapai hasil akhir. Banyak hal yang menjadi permasalahan sosial karena banyak keluhan
pasien bukan berasal dari pelayanan medis melainkan kurangnya kasih sayang dan
komunikasi dari pihak rumah sakit itu sendiri. Oleh karena itu sangat penting untuk
memajukan pekerjaan sosial dalam memberitakan dan mempromosikan hasil kerja rumah
sakit, karena tidak ada gunanya rumah sakit memberikan pelayanan yang baik jika
dan pengembangan di banyak bidang seperti sistem dan prosedur serta instruksi yang lebih
baik untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat untuk
mencapai hasil akhir. Banyak hal yang menjadi permasalahan sosial karena banyak keluhan
pasien bukan berasal dari pelayanan medis melainkan kurangnya kasih sayang dan
komunikasi dari pihak rumah sakit itu sendiri. Oleh karena itu sangat penting untuk
memajukan pekerjaan sosial dalam memberitakan dan mempromosikan hasil kerja rumah
sakit, karena tidak ada gunanya rumah sakit memberikan pelayanan yang baik jika
menyebabkan ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit umum. Hal ini
disebabkan oleh banyak faktor, antara lain keselamatan pasien, kegagalan efisiensi tenaga
kesehatan itu sendiri, kompleksitas institusi dan pemberian pelayanan kepada pasien,
kecepatan pemberian pelayanan secara penuh dan keakuratan pelayanan. petugas kesehatan
Sejak tahun 2014, Indonesia telah mengadopsi sistem BPJS secara nasional, yang
termasuk peningkatan jumlah pasien dan orang yang sakit, terutama di rumah sakit. Tentu
saja lebih dari rumah sakit, mulai dari bagian registrasi, apotek, laboratorium, dan bagian
perawatan. Hal ini menyebabkan beban kerja meningkat sehingga petugas kesehatan sulit
Pembaharuan dari proposal penelitian ini terletak pada fokusnya pada Rumah Sakit
Islam Surabaya dan strategi pemasaran sosial yang diusulkan untuk meningkatkan jumlah
pasien. Selain itu, integrasi konsep Media Relations Marketing (MPR) dalam konteks rumah
sakit menjadi nilai tambah yang dapat memberikan wawasan baru dalam mengatasi
Penelitian ini tidak hanya memberikan solusi praktis untuk Rumah Sakit Islam
Surabaya tetapi juga menggali konsep MPR dalam industri kesehatan, yang mungkin belum
banyak diteliti dalam konteks ini. Oleh karena itu, proposal ini memberikan kontribusi baru
terhadap literatur dan pemahaman tentang strategi pemasaran sosial di rumah sakit.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses komunikasi humas untuk meningkatkan citra baik rumah sakit
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis proses komunikasi humas yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
2. Menilai peran dan fungsi Humas dalam konteks pengembangan opini publik serta
3. Meneliti hubungan antara strategi sosial yang diimplementasikan oleh Humas dan
Manfaat Penelitian
komunikasi Humas yang efektif untuk meningkatkan citra Rumah Sakit Brawijaya di
mata masyarakat. Informasi ini dapat membantu Rumah Sakit dalam mengidentifikasi
area yang perlu diperbaiki dan merumuskan strategi komunikasi yang lebih efektif.
2. Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang peran dan fungsi Humas dalam
mengembangkan opini publik. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman
3. Penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara
strategi sosial yang diterapkan oleh Humas dan opini publik internal di Rumah Sakit
Brawijaya. Informasi ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi yang
lebih efektif dalam membangun dukungan dan kepercayaan dari internal organisasi,
Penelitian ini akan difokuskan pada Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya sebagai studi
kasus utama. Ruang lingkup penelitian mencakup analisis dan implementasi strategi
pemasaran sosial, dengan penekanan khusus pada konsep Media Relations Marketing (MPR)
guna meningkatkan jumlah pasien. Aspek yang akan dieksplorasi melibatkan evaluasi citra
RSI Surabaya, terutama faktor-faktor yang mungkin berkontribusi pada penurunan jumlah
pasien. Selain itu, penelitian akan merancang dan melaksanakan strategi pemasaran sosial
yang melibatkan MPR untuk memperkuat visibilitas dan menarik minat masyarakat terhadap
layanan RSI Surabaya. Dalam konteks kesehatan, penelitian akan mendalami konsep MPR
dan bagaimana hal tersebut dapat mendukung pembangunan hubungan positif dengan
terhadap beban kerja dan pelayanan di RSI Surabaya juga akan menjadi bagian integral dari
penelitian ini.
Meskipun penelitian ini akan memberikan wawasan yang signifikan, beberapa batasan
perlu diakui. Penelitian ini terbatas pada RSI Surabaya sebagai studi kasus, sehingga
generalisasi temuan untuk rumah sakit lain atau konteks nasional mungkin terbatas. Waktu
penelitian yang terbatas dapat mempengaruhi kedalaman analisis dan implementasi strategi
pemasaran sosial. Meskipun penelitian mengeksplorasi konsep MPR, aspek teknis dari
strategi pemasaran digital atau media sosial mungkin tidak dapat dieksplorasi secara
mendalam. Faktor internal rumah sakit, seperti manajemen dan ketersediaan sumber daya,
juga merupakan batasan, yang mungkin tidak dapat dicakup sepenuhnya. Dengan
pemahaman terhadap ruang lingkup dan batasan ini, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan wawasan yang berharga terkait strategi pemasaran sosial dalam konteks rumah
sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Dozier, D. M. (2013). The organizational roles of communications and public relations
355.
Kholisoh, N., & Yenita, Y. (2015). Strategi Komunikasi Public Relations dan Citra Positif
Organisasi (Kasus Public Relations Rumah Sakit “X” di Jakarta). Jurnal Ilmu
Rahmandani, A. N., & Setiyarini, T. (2022). Strategi Marketing Public Relations (Push, Pull,
Pass Strategy) Rumah Sakit Islam Surabaya. Jurnal Kajian Ilmu Manajemen
(JKIM), 2(1).
Suryani, S. P., & Heriyanto, M. (2015). Analisis Implementasi Strategi Pemasaran Pada