Anda di halaman 1dari 16

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Cake, Gateaux & Torten, Pastry,


Bakery dan Kue Indonesia
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pengolahan dan penyajian
Cake, Gateaux & Torten
2. Pengolahan dan penyajian
Produk Pastry
3. Pengolahan dan Penyajian
Produk Bakery
4. Pengolahan dan Penyajian
Kue Indonesia
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. a. Pengolahan dan penyajian Cake,
dipelajari Gateaux & Torten

Beberapa pengertian Cake, Gateaux


dan Torten menurut para ahli dapat
diuraikan sebagai berikut: Cake menurut
U.S.Wheat Associates (1983):adalah
adonan liquid dari bahan utama
mentega, margarine, telur, gula pasir,
tepung terigu medium wheat white, susu,
tbm, cream of tar tar, dan bahan
pelengkap seperti: cheese, chocolate,
buah, rempah, ekstra buah, dan bahan
pewarna.

Gateaux menurut Megawati dkk (2013:22)


adalah “Kue yang terbuat dari bahan dasar
‘butter sponge’ atau disebut dengan layer
cake”. Gateaux berasal dari Bahasa Perancis
kuno yang artinya cake.

Torten berasal dari Bahasa Jerman yang


artinya kue lapis. Torten disajikan dengan
cara disusun, dilapisi dengan berbagai
macam filling dan covering dengan berbagai
macam bahan penutup/topping. Torten yang
termas

1) Prinsip Cake
Cake prinsipnya terbuat dari bahan dasar,
tepung, gula, telur dan lemak yang
dicampurkan kemudian dipanggang

Cake diklasifikasikan menjadi 4 jenis

berdasarkan adonannya, yaitu butter cake,


sponge cake, foam type cake, dan rich cake.

Untuk memperoleh hasil cake yang baik


perlu memperhatikan:
(a) Takaran dasar untuk pembuatan butter
cake yaitu 1 cup mentega, 1 cup gula, 1 cup
telur
(b) Proses pengocokan dilakukan dengan
mengocok mentega dan gula sampai lembut
sebelum memasukan bahan-bahan lain
(c) Proses pengocokan putih telur dan
kuning telur dapat dilakukan secara
terpisah atau dilakukan bersama-sama
(d) Proses mengaduk atau mencampur
bahan, gunakan Teknik pengadukan dari
bawah ke atas, buka arah mengatur.
Dengan cara yang tepat, adonan lebih cepat
tercampur rata, juga adonan yang sudah
mengembang tidak terganggu.
(e) Bila memakai bahan cair masukkan
bergantian dengan tepung terigu tidak lebih
dari 3 tahapan, hingga yang terakhir dengan
sendok karet atau plastik besar.
(f) Pemanggangan cake dengan ketinggian 5
cm sampai lebih, diperlukan suhu 180ºc
dengan lama pemanggangan 30 menit.
(g) Selama proses pembakaran berlangsung,
selama 20 menit pertama oven jangan
dibuka, untuk menjaga cake akan turun.

Prinsip Gateaux dan Torten


Pada dasarnya gateux dan torten termasuk
dalam sponge cake, hanya penyebutan nama
yang berbeda.
Prinsip pembuatan gateaux dan torten
mencampur bahan menjadi adonan cair dan
memerangkap udara untuk membentuk
foam yang akan mengembang selama
pemanggangan.
Hal yang dilakukan pada metode
pembuatan gateaux dan torten adalah
sebagai berikut:
(a) Menimbang bahan sesuai dengan resep
yang digunakan
(b) Mengocok telur dan gula dilakukan
terlebih dahulu sampai kaku
(c) Mencampurkan bahan lain seperti terigu
ke dalam adonan (dengan bertahap,
kecepatan mixer rendah).
(d) Memasukan lemak yang sudah dicairkan
ke dalam adonan secara perlahan dan
merata.
(e) Membuat gateaux dantorten dengan
metoda spongecake memiliki ketinggian 22,5
cm, diperlukan suhu oven 200ºC dengan
lama pemanggangan 15-20 menit.

Klasifikasi Adonan Cake, Gateaux, &


Torten
Klasifikasi adonan cake terbagi menjadi 4
macam yaitu butter type cake, sponge cake,
foam type cake, dan rich cake
. Setiap klasifikasi adonan cake memiliki
kepadatan dan tekstur yang berbeda.

Bahan dan Alat Pembuatan Cake, Gateaux


& Torten
1) Bahan dan Sifat Bahan Dalam
Pembuatan Cake, Gateaux & Torten
Cake merupakan produk bakery yang
banyak diminati masyarakat.
Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang
sangat menentukan baik tidaknya kualitas
kue yang dihasilkan. Ketiga faktor itu yakni
kecocokan bahan yang digunakan,
keseimbangan bahan dalam resep yang
dipakai, dan tahap-tahap proses produksi
baik dalam pengadukan maupun saat
pemanggangan. Bahan-bahan yang sering
dipakai dalam pembuatan cake yakni
tepung, gula, lemak, telur, garam,
pengembang kimia
Metode Pembuatan Cake, Gateaux &
Torten terdiri dari beberapa metode
pencampuran sesuai dengan yang penulis
sarikan pada Faridah dkk (2008:309-318)
dalam pembuatan cake berbeda yaitu,
Butter Cake/Pound Cake, Flour Batter
Method (metode adonan tepung), Blending
Method (metode pengadukan), All-in Method
(Metode proses menyeluruh), Foam
Cake/Sponge Cake, Chiffon cake, Rich cake.

Bahan-bahan yang digunakan dalam


membuat cake, gateaux dan torten terdiri
dari bahan utama yaitu tepung terigu, telur,
gula, dan lemak; bahan tambahan yaitu
susu, garam, aroma atau essens dan bahan
pengisi; Bahan pengembangyaitu soda kue,
baking powder, ovalet, sp dan tbm.
Alat yang digunakan pada pembuatan
cake, Gateaux dan Torten terdiri dari alat
persiapan, alat pengolahan dan alat
penyajian.

Proses Pengolahan Cake, Gateaux &


Torten
1) Pengolahan Cake Metode 1 Mixing
atau pencampuran merupakan salah
satu tahapan yang paling penting
dalam pembuatan cake, adonan
diaduk agar semua unsur bahan
dapat tercampur rata.
Metode pencampurannya meliputi
(a) Creaming method
(b) Two Stage Method
(c) Sponge or Foam Type Method

2) Pengolahan Cake Metode 2


(a) Conventional Method Of Mixing
(b) Muffin Method Of Mixing
(c) Easy Mix On One Bowl Method Of
Mixing
(d) Dough Butter Method Of Mixing

karakteristik Gateaux dan Torten sebagai


berikut:

karateristik Cake yang baik

a. simetris
b. bloom
c. warna kerak
d. keadaan kerak
e. warna remah
f. butiran cake
g. susunan cake
h. aroma
i. rasa
j. mutu simpan

karateristik Gateaux dan torten

1) Teksturnya lembut dan berpori halus

2) Cake yang berlapis-lapis

3) Cake yang dihasilkan ringan dan


berongga

4) Permukaan cake rata


5) Memiliki banyak hiasan dan dekorasi

Kreasi Produk Cake, Gateaux & Torten

1) Petit Four
2) Rainbow Cake
3) Lapis Talas
4) Brownies Singkong

2. Pengolahan dan Penyajian Produk


Pastry

a. Pengertian Pastry Menurut syarbini


(2016) pastry merupakan salah satu produk
bakery yang banyak menggandung gula dan
digolongkan dalam baked products.
Secara definisi baked goods atau baked
product merupakan produk-produk yang
terbuat dari campuran tepung terigu, gula,
margarine atau butter dan telur yang
mengalami proses pemanggangan atau
pengovenan.

b. Prinsip-Prinsip Pastry Perbedaan


mendasar antara produk pastry dan roti
adalah kandungan lemaknya.

Produk pastry terbuat dari bahan dengan


kandungan lemak yang tinggi sehingga
mempunyai tekstur yang flaky (beremah dan
berlapis-lapis).

Berdasar dari asal katanya pastry identik


dengan kata paste (adonan cair yang
berbentuk padat).

Definisi ini terbuat dari adonan tersebut.


seperti tart, choux, dan quiches

. Dilihat dari kondisi adonannya, secara


garis besar pastry terbagi menjadi 3
golongan yaitu paste atau pastry cair
(tepatnya terbentuk pasta padat), puff pastry
(berlipat) dan short pastry.

Klasifikasi Pastry Menurut Syarbini


(2016) pastry terbagi menjadi 3 golongan
yaitu paste atau pastry cair, puff pastry
atau flaky pastry (laminated dough), dan
short pastry
Bahan yang digunakan untuk pembuatan
pastry terdiri dari:

Bahan utama terdiri dari: tepung terigu,


ragi, gula, lemak, telur, susu, dan garam.
Bahan tambahan terdiri dari dari: aroma
dan essens, kacang-kacangan, rempah-
rempah, buah-buahan kering, manisan
buah, dan liquor.

Bahan Pengembang terdiri dari: yeast, soda


kue, baking powder, cream of tartar.

Bahan pengisi terdiri dari: kacang tanah,


kacang mete, almond, buah-buahan.

Bahan aroma terdiri dari: vanilli, essen


jeruk, essen kopi, essen moka, rhum.

Bahan-bahan lain untuk menambah cita


rasa seperti : aneka keju, aneka selai dan
sebagainya.

Peralatan yang dibutuhkan dalam


pembuatan pastry terdiri dari:

1. Alat ukur
2. Alat pemotong
3. Alat mencampur
4. Alat penunjang
5. Alat penyaring
6. Alat memasak

Peralatan besar antara lain adalah : Mixer


vertikal (Planetary Mixer), Lemari
pengembang (Proofing cabinet), Penipis
adonan (Dough Sheeter) dan Oven.

Loyang dan cetakan

Alat dekorasi

Peralatan kecil antara lain adalah :


Penggilas adonan (rolling pin), kocokan
(whip/balloon whisk), pemotong adonan
(scrapper), timbangan (scale), kuas (pastry
brushes), rak kawat (cooling grid), croissant
rolling.

Metode pembuatan produk pastry :


Jumlah pelipatan pada puff pastry
maksimum 6 kali lipatan single,
optimumnya 4 kali lipatan single. Untuk
danish dan croissant maksimum 4 kali
lipatan single optimum 3 kali lipatan single

1. Metode prancis
2. Metode inggris
3. Metode skotlandia

Karakteristik Produk Pastry

Karakteristik produk pastry menurut


Faridah (2008) adalah sebagai berikut:

1. Produk pastry merupakan hasil


panggang dari kombinasi telur-mentega-
tepung, namun kini produk pastry telah
mengalami variasi adonan yang telah
berkembang.

2. Produk pastry ada yang menggunakan


ragi dan ada juga yang tidak menggunakan
ragi.

3. Pada umumnya produk pastry


bertekstur krispy, adonan tidak kalis.
Namun beberapa produk pastry
membutuhkan adonan yang kalis saat diroll
seperti Danish pastry, Croissant, Puff pastry.

Faktor kegagalan produk pastry

1. Puff pastry
a. Penyusutan selama
pengembangan
b. Pengembangan kurang
c. Pengembangan tidak seragam atau
bentuk tidak teratur
d. Lemak meleleh keluar selama
pemanggangan
2. Danish Pastry dan Penyebabnya
a. Pastry flat datar dan berat, lemak
mengalir keluar selama proses
pemanggangan
b. Kulit terpisah dari pastry selama
pemolesan
c. Pastry tidak ada lapisan atau
lapisan tidak jelas
d. Kulit berpori dan warna coklat
tidak seragam
3. Short Paste
a. Bahan uyang digunakan dalam
keadaan suhu hangat
b. Mengandung susu yang berlebihan
c. Gula terlalu kasar
d. Terjadi penyusutan saat proses
pembakaran
e. Kealotan terjadi dengan
pemakaian tepung protein tinggi
f. Pencampuran tidak sempurna
4. Sugar Dough
a. Terlalu keras
b. Kue melebar

Jenis produk pastry terdiri dari :

1) Puff pastry merupakan pastry yang


memiliki adonan tanpa ragi. Adonan puff
pastry disusun oleh adonan dasar dan
lemak rollin (pelapis). Karakteristik umum
puff pastry mengacu ke komposisi dan
metode produksi. Puff pastry seharusnya
mengembang, memiliki kulit yang renyah,
crumb yang lembut, aroma yang baik, dan
biasanya kurang manis dibanding produk
bakery yang lain;

2) Danish pastry dibuat dari adonan beragi


dan lemak roll-in, dan biasanya memiliki
topping atau isi yang manis.

Karakteristik danish yang baik adalah :

a) setiap lapisan harus mengahsilkan sel


yang baik,

b) lapisan crumb harus jelas/tegas tetapi


tidak terpisah satu sama lain,

c) jIka kulit dilapisi icing/fondant

3. Pengolahan dan Penyajian Produk


Bakery
Bakery atau roti merupakan hidangan yang
dibuat dari bahan-bahan berat seperti
pencampuaran terigu, mentega, dan air
dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi
bentuk yang menarik kemudian dipanggang
dalam oven hingga matang.
Sedangkan roti menurut Subagjo (2007:87)
dapat diartikan “Suatu hasil produk pastry
yang bahan dasarnya terdiri dari gula,
mentega atau margarin, telur dan tepung
terigu yang di oven, sedang proses
pengembangannya bisa akibat perputaran
mesin atau adukan, bisa juga akibat
penggunaan kimia atau soda”

Klasifikasi Bread Adonan roti dapat di


klasifikasi menjadi 3 yaitu : hard roll, soft
roll dan danish pastry
a. Hard roll adalah roti yang memiliki
susunan remah yang sangat padat
dan keras. Jenis roti ini biasanya
mempunyai kerak tebal dan keras
serta rasanya bersifat asam, contoh :
French bread, wholemeal bread,
bagels dan sour bread.
b. Soft roll adalah roti yang memiliki
susunan remah yang sangat lembut.
Jenis roti ini biasanya mempunyai
kerak tipis, halus. Contohnya : egg
twist bread, vienna bread, fruit bread,
sandwich, bun dan hamburger bread,
brioche.
c. Danish pastry adalah adonan roti
berlapis yaitu adonan roti dasar
ditambah lebih kurang 25% lemak.
Danish pastry merupakan roti jenis
roll in dough yang rasanya manis.
Teknik pembuatan danish pastry
hampir sama dengan puff pastry

Bahan - Bahan Pembuatan Bread Bahan


utama dalam pembuatan bread pada
umumnya adalah terigu, lemak, telur, gula,
ragi, susu, garam, dan cairan,

Alat - Alat Pembuatan Bakery

1) Peralatan Besar

dough mixer, divider, proving cabinet, oven,


rack oven, bread slicer, deck oven, dough
moulder, divider rounder

2) Peralatan Kecil

rolling pin, scale, scraper, strainer, cooling


grid, pastry brusher,
Metode Pembuatan Produk Bread

tahap penimbangan bahan, pencampuran


dan pengadukan, fermentasi awal, rounding,
intermediet proofing, sheeting, moulding,
panning, final proofing, baking, depanning,
pendinginan dan pengemasan.

Teknik pembuatan adonan roti

1. Sponge and dough (biang)


2. Sistem straigh dough
3. Sistem no time dough
4. Sistem dough break roll

Karakteristik Bread

1) Karakteristik Bagian Luar (Exsternal


Characteristics)

(a) Volume, semakin besar dan strukturnya


lembut maka roti dapat dikatakan itulah roti
yang baik. Volume yang besar dapat
dihasilkan karena penggunaan bahan yang
tepat, pengolahan yang tepat dan
pemanggangan yang benar.

(b) Warna kulit roti yang disebut dengan


istilah bloom. Warna kulit roti yang baik,
khususnya untuk white flour product adalah
warna kuning kecoklatan. Warna yang
kurang baik adalah roti yang berwarna
genap, coklat kemerahan dan kuning pucat.
(c) Ratanya Hasil Pembakaran. Warna kulit
roti yang merata dari atas hingga samping
adalah menunjukkan kualitas roti yang
baik. Meratanya hasil pembakaran dapat
dihasilkan dengan proofing yang benar,
peletakkan adonan dalam loyang tidak
terlalu dekat dengan suhu pembakaran yang
tepat

(d) Bentuk roti yang baik adalah yang


memiliki bentuk simetris (

e) Kulit roti yang baik harus tipis dan


renyah, untuk plain bread. Untuk enriched
bread harus tipis dan lembut. kulit roti tidak
boleh tebal, pecah, atau alot serta mudah
mengelupas.

2) Karakteristik Bagian Dalam (Internal


Characteristics)

(a) Butiran remah (grain) yang baik adalah


yang memiliki selnya panjangpanjang, halus
dan seragam. Dinding selnya tipis, tidak
kasar dan tidak tebal.

(b) Sifat jaringan (tekstur) adalah sifat


jaringan yang dirasakan apabila disentuh
tangan setelah roti dipotong atau diiris. Sifat
jaringan roti yang baik adalah jaringannya
halus, lembut, dan agak elastis. Sifat
susunan jaringan yang nilainya rendah
adalah yang memiliki jaringan kasar, keras,
dan bergumpal karena tingkat
kematangannya yng kurang. Susunan roti
yang memiliki elastisitas dapat diketahui
dengan cara menekan jari tangan di atas
permukaan potong roti

(c) Warna remah potongan roti yang


memiliki butiran kasar akan terlihat lebih
gelap. Sedangkan yang butirannya halus
akan memiliki warna lebih cerah. Dinding
sel yang tebal akan kelihatan agak gelap dan
padat karena proses proofingnya yang
kurang. Warna remah roti yang baik adalah
yang memiliki warna terang dan bersinar.
(d) Aroma dapat diketahui dengan cara
menciumnya dengan teliti, aroma roti yang
ada dapat berupa aroma gandum manis,
apek, asam, tengik, dan tanpa aroma. Roti
yang baik adalah yang memiliki campuran
aroma gandum dan yeast.

(e) Rasa roti dapat diketahui dengan cara


mencicipnya. Roti bisa memiliki rasa tepung,
manis, asin, asam, dan tawar. Aroma dan
rasa adalah dua faktor yang erat
hubungannya.

(f) Bersih, roti harus bersih dari kotoran,


bahan sisa makanan dan partikel kasar. Hal
ini dapat dihasilkan dengan cara
memperhatikan higienis.
Faktor kegagalan dalam pembuatan bread
dapat disebabkan diantarnya oleh yeast
yang kurang aktif, adonan over mixing,
terlalu lama proses fermentasi, pengadukan
yang kuramg lama, tepung yang digunakan
kurang cocok, dan formula kurang seimbang

4.Pengolahan Dan Penyajian Kue


Indonesia

Klasifikasi Kue Indonesia Menurut


Budiningsih (2017) Kue Indonesia
diklasifikasikan berdasarkan bahan
utamanya, jenis adonanya, rasa, teknik
pengolahan dan tekstur.

1. Kue Indonesia berbahan dasar dari


tepung beras, contohnya kue lapis
beras, nagasari, dan kue pancong
atau bandros
2. Kue Indonesia berbahan dasar dari
tepung beras ketan, contohnya onde-
onde dan klepon
3. Kue Indonesia berbahan dasar dari
tepung terigu, contohnya kue bolu
kukus, kue pukis
4. Kue Indonesia berbahan dasar dari
tepung kanji, contohnya ongol-ongol
dan cenil
5. Kue Indonesia berbahan dasar dari
tepung hunkwe, contohnya kue cente
manis dan puding hunkwe
6. Kue Indonesia berbahan dasar dari
umbi-umbian, contohnya talam ubi
dan combro

Prinsip kue indonesia dikelompokkan


menjadi:

1. Bahan pokok
2. Bahan cair
3. Bahan penambah rasa, warna dan
aroma, buah-buahan

Sedangkan Klasifikasi kue Indonesia


berdasarkan jenis adonan dapat diuraikan
sebagai berikut yaitu :

Kue Indonesia ditinjau dari adonan cair


Adonan cair adalah adonan yang
konsistensi bahan cairnya lebih banyak dari
pada bahan padatnya dan tidak dapat
dibentuk dengan tangan, yang terdiri dari:

(a) Adonan cair tidak beragi, contohnya


bandros dan kue balok
(b) Adonan cair beragi, contohnya apem
dan carabikang

Kue Indonesia ditinjau dari adonan padat


Adonan padat

adalah adonan yang konsistensi bahan


padatnya lebih banyak daripada bahan
cairnya dan adonannya dapat dibentuk
dengan tangan, yang terdiri dari:

(a) Adonan padat tidak beragi, contohnya


gemblong, combro, ali agrem
(b) Adonan padat beragi, contohnya kue
odading

Klasifikasi kue Indonesia berdasarkan


teknik pengolahannya dapat diuraikan
sebagai berikut yaitu :

1) Dikukus. Contoh: kue mangkok dan


putu ayu
2) Digoreng. Contoh: combro dan gemblong
3) Direbus. Contoh: macam-macam bubur
4) Dipanggang atau dibakar. Contoh:
Serabi dan wingko babat

Klasifikasi kue Indonesia berdasarkan


dari segi rasa, yaitu

1) Rasa Manis. Contoh: kue putu mayang,


wajik dan getuk
2) Rasa Gurih / Asin. Contoh: kerak telor,
lemper dan arem-arem

Klasifikasi kue Indonesia berdasarkan dari


tekstur kue, yaitu: 1) Tekstur Lunak /
empuk. Contoh: macam-macam bolu

1. Tekstur Krispi. Contoh: kembang


goyang
2. Tekstur Kenyal. Contoh: lapis santan
dan lapis jongkong

Bahan - Bahan Pembuatan Kue Indonesia

Bahan pokok atau bahan utama yang


digunakan untuk membuat kue Indonesia
antara lain : tepung terigu, tepung beras,
tepung ketan, tepung kanji, tepung maizena,
umbi – umbian Seperti singkong, ubi
jalar,ubi ungu dsb, padi-padian seperti
beras dan beras ketan, kacang kacangan
seperti kacang hijau, kacang merah dsb, dan
buah-buahan seperti pisang, nangka,durian
dsb.

Bahan Cair Bahan cair yang digunakan


untuk membuat kue Indonesia antara lain :
air, air kelapa, dan santan.

Bahan Penambah Rasa Bahan penambah


rasa yang digunakan untuk membuat kue
Indonesia antara lain: gula pasir, gula
merah, dan gula palem

Bahan Pewarna Bahan pewarna yang


digunakan untuk membuat kue Indonesia
antara lain: daun suji, bunga telang, kayu
secang, kunyit, abu merang, pewarna
sintetis dan daun pandan

Bahan Pemberi Aroma Bahan pemberi


aroma yang digunakan untuk membuat kue
indonesia antara lain: kayu manis, vanili,
daun pandan, buah-buahan

Bahan Tambahan Bahan tambahan yang


digunakan untuk membuat kue Indonesia
antara lain : Garam, margarine, minyak
goreng, susu

Alat - Alat Pembuatan Kue Indonesia

Alat persiapan yang digunakan untuk


membuat kue Indonesia antara lain : pisau,
timbangan, gelas ukur, talenan, baskom,
mangkok, sendok ukur, garpu makan,
sendok makan, saringan, nampan, cetakan

Alat Pengolahan Alat pengolahan yang


digunakan untuk membuat kue Indonesia
antara lain: kompor gas, kukusan, panci,
mangkok adonan, penggorengan, sendok
kayu, sendok sayur

Alat Cetakan

Ada jenis kue yang perlu dibentuk dahulu


dengan tangan lalu dicetak, misalnya kue
ku. Kue yang dibentuk dengan cetakan
khusus sambil dimatangkan seperti teflon
anti lengket dengan berbagai macam bentuk
sesuai yang diinginkan misalnya carabikang,
serabi, kue lumpur. cetakan berbahan
aluminium seperti loyang berbagai ukuran
untuk kue lapis beras, sarang semut dll.
Cetakan berbahan plastik foodgrade untuk
kue talam, Adapula kue yang dibentuk
setelah dimatangkan, misalnya getuk

Metode Pembuatan Kue Indonesia

Mengukus, Menggoreng, Merebus,


Memaggang, Membesta

Teknik Membungkus Produk Kue


Indonesia

Bahan pembungkus yang umum digunakan


dalam membungkus kue Indonesia adalah
daun pisang, selain daun pisang adapula
yang menggunakan kulit jagung yang sudah
dikeringkan dan daun pandan. Daun pisang
yang bagus untuk pembungkus kue adalah
daun pisang batu, daun pisang kepok dan
daun pisang raja

Prinsipnya penyajian dan penyimpanan


kue Indonesia didasarkan pada
karakteristik kue, yaitu kue basah atau
kue kering. Hal ini sangat penting karena
kedua kue mempunyai karakteristik yang
berbeda, sehingga bentuk penataan dan
penyajiannya juga berbeda. Alat (wadah)
yang digunakan dapat sama ataupun
berbeda.

Dalam pembuatan produk kue Indonesia


terdapat 4 faktor kegagalan, yaitu
kesalahan penimbangan bahan, pemilihan
bahan yang kurang tepat, metode
pembuatan yang kurang tepat dan
kesalahan pemilihan alat yang tidak sesuai.

2 Daftar materi yang sulit 1. Klasifikasi Cake


dipahami di modul ini 2. Faktor Kegagalan pembuatan Cake,
Gateaux dan Torten
3. Klasifikasi Pastry

3 Daftar materi yang sering 1. Proses Pengolahan Cake, Gateaux dan


mengalami miskonsepsi Torten
2. Cara membuat Danish Pastry
3. Faktor Kegagalan produk Pastry
4. Karakteristik Bread
5. Faktor Kegagalan Bread
6. Karateristik kue indonesia

Anda mungkin juga menyukai