Anda di halaman 1dari 28

Pengaruh Ditiadakannya Remedial UAS terhadap

Meningkatnya Semangat Belajar

Nama :
Rizqi Farid Ramadhan (32)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul “Laporan Penelitian sosiologi Pengaruh Ditiadakannya Remedial UAS
terhadap Meningkatnya Semangat Belajar” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata pelajaran Sosiologi. Selain itu, tujuan lain dari penulisan laporan ini ialah
untuk menambahkan wawasan penulis dan pembaca dalam menyeimbangkan
ekonomi pasar dan minimarket Pertama tama, kami ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bpk. Bagus Anggoro, S.Pd selaku guru dan pembimbing kami dalam
pembuatan laporan berikut dan terima kasih yang sangat tulus kepada rekan
rekan kelompok kami yang membantu dalam penyusunan laporan ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa laporan yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Jakarta,15 November 2022


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................
BAB II....................................................................................................................
A. Landasan Teori.................................................................................................
B. Kerangka Berfikir..............................................................................................
C. Hipotesis...........................................................................................................
BAB III METODE
PENELITIAN...........................................................................................................
A. Metode penelitian............................................................................................
B. Populasi dan
sampel..................................................................................................................
C. Teknik pengumpulan
data......................................................................................................................
BAB IV Hasil dan
Pembahasan.........................................................................................................
BAB V Simpulan dan
Saran............................................................................
BAB 1
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang sangat berperan
dalam pembangunan suatu bangsa. Pemerintah yang sejak dulu
menyadari akan pembangunan dan kemajuan bangsa, mencantumkan
pasal 31 dalam UUD 1945 tentang Pendidikan yang berbunyi (1) Tiap-
tiap warga negara berhak mendapat pengajaran ; (2) Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajan nasional,
yang diatur dengan undang-undang.

Berdasarkan apa yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 di atas, maka
Pendidikan merupakan hal yang sangat vital sehingga semua warga
negara tanpa pandang bulu berhak mendapatkannya. Oleh karena itu,
Pendidikan perlu diperhatikan dan dibangun sedemikian rupa agar
sumber daya manusia di negara ini menjadi lebih berkualitas. Sumber
daya manusia yang berkualitas akan mempunyai andil yang besar dalam
upaya membangun bangsa. Agar pembangunan Pendidikan dapat
berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia,
terdapat beberapa syarat utama yang harus diperhtikan yaitu: sarana
serta prasarana; buku yang berkualitas serta; guru dan tenaga
kependidikan yang professional; serta system Pendidikan yang memadai

Salah satu syarat terciptanya Pendidikan yang dapat berkontribusi


terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia menurut apa yang
telah dikemukakan sebelumnya adalah dengan adanya sistem
Pendidikan yang memadai. Sistem Pendidikan ini kemudian lebih dikenal
sebagai kurikulum. Salah satu kurikulum yang pernah dijalankan di
Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 .

Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 1 ayat 15 menjelaskan bahwa


KTSP 2006 adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan Pendidikan. Pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum ini tetap memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BNSP). Seperti harapan sebelumnya, KTSP dinilai sebagai kurikulum
yang menyempurnakan kurikulum yang lahir sebelumnya. Dua hal yang
menjadi focus dalam KTSP sebagai hasil perenungan para pakar
Pendidikan yang tergabung dalam BNSP serta masukan dari masyarakat
adalah; pengurangan beban sebesar 10% dan penyederhanaan kerangka
dasar dan struktur kurikulum

Penyempurnaan tersebut mencakup sinkronisasi kompetensi untuk


setiap mata pelajaran antar jenjang Pendidikan, beban belajar dan
jumlah mata pelajaran, serta validasi empiris terhadap standar
kompetensi KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional
berikut:

1. Peningkatan iman dan takwa dan akhlak mulia. Keimanan dan


ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik. Secara utuh kurikulum di susun
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan
iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan kecerdasan kompetensi, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan masalah didik.
Dalam KTSP, ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalamm
suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan
untuk masing - masing indikator 75%. Satuan Pendidikan harus menentukan
kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangjan tingkat kemempuan
rata-rata peserta didik. Dengan itu, dalam pembelajaran KTSP diadakan
kegiatan untuk menuntaskan nilai minimal yang telah ditentukan atau yang
lebih dikenal sebagai remedial.
Remedial adalah sebuah kata yang sangat akrab bagi telinga para guru dan
para siswa. Dalam pembelajaran pada KTSP siswa dapat menuntaskan nilai
yang didapat hingga mencapai nilai yang ditentukan. Remedial dapat berfungsi
untuk memberikan perbaikan pada nilai-nilai bagi siswa yang belum mencapai
nilai minimal. Mungkin selama ini konsep mengenai pengertian remedial adalh
ulangan perbaikan , ujian perbaikan, pembelajaran perbaikan, perbaikan nilai
dan sebagainya. Pendapat ini tidak salah , hanya saja kurang tepat. Pada
dasarnya remedial adalah upaya menyederhanakan dan memperbaiki kesalah
tafsiran suatu konsep
Namun pada pelaksanaannya para siswa menyalah gunakan fungsi remedial
yang sesungguhnya. Untuk Sebagian besar siswa, dengan diadakannya
remedial mereka menggaggap bahwa pada akhirnya mereka akan
mendapatkan nilai yang dibutuhkan. Mereka menganggap bahwa ulangan
sebagai suatu hal yang dianggap sepele dan tidak perlu dipusingkan karna jika
nilai mereka tidak lulus guru memiliki kewajiban untuk melkasanakan remedial
Karna alasan tersebutlah, salah satu sekolah yang bernama SMAN 34 Jakarta
mengeluarkan kebiajakan berharap untuk meningkatkan semangat belajar
siswa dan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat sehingga mereka dapat
menerima nilai dengan hasil yang memuaskan tanpa perbaikan

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah siswa benar-benar mebutuhkan remedial
2. Pada pelajaran apa saja siswa paling sering dan paling jarang
membutuhkan remedial
3. Apakah dengan ditiadakannya remedial UAS meningkatkan semangat
belajar siswa
4. Bagaimana solusi yang baik untuk meningkatkan semangat belajar siswa

C. TUJUAN PENULISAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Menjelaskan apakah remedial benar-benar dibutuhkan oleh siswa


2. Menjelaskan apakah ditiadakannya remedial meningkatkan semangat
belajar siswa dan apa solusi yang tepat untuk meningkatkan semangat
belajar siswa
Manfaat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti satu guna
ataupun kaeda, sedangkan menurut tim penulis manfaat adalah suatu
keingginan yang ingin orang lain daptkan untuk menjadikan sesuatu
menjadi leih mudah atau lebih baik tanpa harus mendapat sebuah beban.
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
A. Bagi pembaca
Bagi pembaca, agar pembaca menegtahui apakah dengan ditiadakannya
remedial dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan apa solusi yang
paling tepat untuk meningkatkan semangat belajar siswa
B. Bagi sekolah /Perpustakaan
Sebagai sumber informasi bagi sekolah dan dapat menambah koleksi
penelitiaan bagi perpustakaan agar dapat dibaca oleh seluruh warga
sekolah
C. Bagi tim penulis
Bagi tim penulis, hasil penelitian ini dapat dijadikan pengalaman tentang
bagaimana cara membuat penelitian yang baik dan benar
BAB II
D. KERANGKA TEORI
1. Landasan teori
Landasan teori berisi berisi Definisi Konsep , Definisi Oprasional , Batasan
Konsep
Definisi Konsep

a. Pengaruh

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849). “pengaruh


adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuataan
seseorang. ” Sementara itu, Surakhmad (1982 : 7) menyatakan
bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda
atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan
perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.
b. Ditiadakan

Menurut KBBI kata “tiada” berarti menjadi tidak ada


c. Remedial

Menurut Dr. Suharsimi Arikunto (1988; 35) remedial adalah


kegiatan yang diberikan kepada siswa yang belum menguasai
bahan pelajaran yang diberikan oleh guru, dengan maksud
meningkatkan penguasaan terhadap bahan pelajaran tersebut.
d. Meningkat

Menurut KBBI meningkatkan berarti menaikkan (derajat, taraf,


dsb); mempertinggi; memperhebat (produksi dsb); mengangkat
diri; memegahkan diri
e. Semangat
Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman 2007 : 73), menyebutkan
bahwa semangat sebagai pengubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
f. Belajar

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252)


belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan
sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaan
berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
g. Siswa

Menurut Abu Ahmadi siswa adalah orang yang belum mencapai


dewasa, yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang
lain yang telah dewassa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu
mahluk tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara yang
baik, dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi
atau individi.

Definisi Oprasional
a) Pengaruh : dampak yang ditimbulkan oleh suatu hal atau orang
tertentu
b) Ditiadakan : menjadi tidak ada
c) Remedial : proses perbaikan dari pembelajaran atau ujian di
sekolah
d) Meningkat : menjadi lebih baik atau bertambah
e) Semangat : perasaan atau keinginan untuk berjuang atau
bekerja
f) Belajar : suatu proses menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Proses pencarian pengetahuan atau ilmu
g) Siswa : sekelompok manusia yang belum dewasa dan memiliki
kewajiban untuk belajar di sekolah
Batasan Konsep
Batasan konsep adalah ruang lingkup maslah atau membatasi
ruang lingkup masalah yang terlalu luas / lebar sehingga
penelitian lebih bisa focus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan
agar pembahassan tidak terlalu luas kepada aspek – aspek yang
jauh dari relevan sehingga penelitian bisa lebih focus untuk
dilakukan. Oleh karna itu, agar penelitian ini dapat dipahami
secara mendalam oleh pembaca dan mengingat keterbatasan
waktu

E. HIPOTESIS
Dengan ditiadakannya remedial UAS yang terjadi di sekolah
tersebut tidak berpengaruh terhadap semangat belajar siswa.
Dugaan bahwa ditiadakannya remedial akan meningkatkan
semangat belajar siswa

BAB III
METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono metode penelitian adalah cara – cara ilmiah


untuk mendaptkan data yang valid, dengan tujuan dapat
ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan
tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Metodologi juga merupakan analisis mengenai suatu
cara/metode. Di dalam metode penelitian dijelaskan jenis
penelitian, ruang lingkup penelitian, populasi dan sampling,
subjek penelitia, Teknik pengumpulan data, dan Teknik Analisa
data. Berikut merupakan rincian dari berbagai poin di atas :

Jenis Penelitian

Terdapat dua jenis penelitian, yakni penelitian dekskriptif dan


penelitian eksplanasi. Penelitian dekskriptif adalah suatu
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
memberikan gambaran atau dekskripsi tentang suatu keadaan
secara objektif. Sedangkan penelitian eksplanasi adalah jennies
penelitian yang mengkaji hubuh=ngan sebab – akibat antara
dua fenomena sosial/lebih. Dalam hal ini penelitian yang
digunakan adalah penelitian eksplanassi karna menghubungkan
dua fenomena yaitu ditiadakannya remedial UAS dan
meningkatkan semangat belajar siswa-siswi

Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup dalam arti umum memiliki makna Batasan.
Sedangkan dalam arti luas batasn ini bisa dalam bentuk materi,
variable yang diteliti, subjek, atau lokasi yakni seberapa banyak
subjek yang akan diteliti. Objek penelitian adalah salah satu
bentuk ruang lingkup penelitian yang akan dijelaskan sebagai
berikut

Objek Penelitian
Menurut Sugiyono objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
tentang suatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal.
Sedangkan menurut Husein Umar objek penelitian menjelaskan
tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian
dilakukan. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
objek penelitian digunakan untuk mendapatkan data dengan
sesuai dengan tujuan dan kegunaan tersebut. Objek penelitian
yang hendak diselidiki pada penelitian ini adalah meningkatnya
semangat belajar siswa-siswi karna ditiadakannya remedial UAS

Populasi dan Sampling

Populasi
Menurut Kerlinger Fruchan populasi adalah semua anggota
atau kelompok, orang, kejadia, atau objek yang telah
dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian ini populasinya
adalah siswa-siswi yang diperkirakan jumlahnya mencapai lebih
dari 800 siswa

Sampling
Menurut Arikunto sampling adalah Sebagian atau wakail
populasi yang diteliti. Sampling pada penelitian ini adalah 5%
dari seluruh populasi siswa-siswi atau 5% × 800 = ± 40 siswa
dengan jenis sampling random atau secara acak
Subjek Penelitian

Menurut Amirin subjek penelitian merupakan seseorang atau


sesuatu mengenainya ingin diperoleh keterangan. Dalam hal ini
subjek penelitian ini adalah siswa – siswi sekolah

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di
lapangan yang digunakan untuk menjawab permasalahan.
Penulis menggunakan data primer yang brarti diperoleh tidak
langsung dari lapangan yang bersifat menlengkapi data primer.
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan,
penulis menggunakan. Teknik kuisioner atau angket.

Teknik kuisioner atau angket ini bertujuan untuk


menggambarkan keadaan siswa-siswi SMAN Jakarta mengenai
penelitian ini. Seperti seberapa besar pengaruh ditiadakannya
remedial UAS terhadap meningkatnya semangat belajar siswa-
siswi.

Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan cara pengolahan data yang
telah diperoleh dari lapangan. Penulis menggunakan Teknik
data kuantiatif. Analisi data kuantitatif digunakan apabila data
yang digunakan adalah data yang berupa angka dengan melihat
tingkat presentase hasil kuisioner

Pengumpulan Data

DATA PRIMER
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
lapangan. Untuk mengumpulkan data primer, saya
menggunakan alat berupa kuisioner. Kuisioner merupakaan
lembaran-lembaran pertanyaan yang berisi pertanyaan-
pertanyaa yang menyangkut suatu hal dalam penelitian yang
harus dijawab oleh responden. Cara ini saya gunakan agar
dapat menarik jawaban dari beberapa responden secara cepat
dalam waktu yang bersamaan.

Berikut ini merupakan hasil kueisisoner penelitian yang telah


saya dapatkan:

1. Apakah yang dimaksud dengan “Remedial”?


Pilihan Frekuensi
a. Mengulas pelajaran : 2
b. Memperbaiki : 34
c. Memperbaiki Sikap : 2
d. Menambah Nilai : 2
Jumlah : 40
2. Apakah anda mengetahui bahwa kegiatan remedial UAS
sudah ditiadakan ?
Pilihan Frekuensi
a. Sangat tahu : 8
b. Tahu : 23
c. Cukup tahu : 5
d. Tidak tahu : 4
Jumlah : 40
3. Dari mana anda mengetahui mengenai kebijakan tersebut ?
Pilihan Frekuensi
a. Guru BK : 5
b. Wali kelas : 28
c. Teman : 7
d. Mading sekolah : 0
Jumlah : 40
4. Apakah menurut anda remedial itu penting?
Pilihan Frekuensi
a. Sangat penting : 15
b. Penting : 15
c. Cukup penting : 10
d. Tidak Penting : 0
Jumlah : 40

5. Apakah menurut anda guru-guru juga mendukung kebujakan


tersebut ?
Pilihan Frekuensi
a. Sangat mendukung : 3
b. Mendukung : 14
c. Cukup mendukung : 18
d. Tidak mendukung : 5
Jumlah : 40

6. Seberapa sering anda mengikuti remedial ?


Pilihan Frekuensi
a. Selalu : 8
b. Sering : 20
c. Kadang – kadang : 12
d. Tidak pernah : 0
Jumlah : 40

7. Faktor apakah yang menyebabkan anda remedial ?


Pilihan Frekuensi
a. Tidak belajar : 3
b. Belum menguasai materi : 22
c. Terlalu banyak main : 2
d. Soal yang diujikan sulit : 13
Jumlah : 40
8. Faktor apakah yang membuat anda tidak remedial ?
Pilihan Frekuensi
a. Belajar sebelum ujian : 5
b. Sudah menguasai materi : 27
c. Rajin belajar/Latihan : 5
d. Soal yang diujikan mudah : 3
Jumlah : 40
9. Pada mata pelajaran apa saja anda sering mengalami
remedial ?
Pilihan Frekuensi
a. Matematika : 19
b. Ekonomi/Fisika : 5
c. Geografi/Kimia : 10
d. Sosiologi/Biologi : 6
Jumlah : 40
10. Pada pelajaran apa saja anda paling jarang mengalami
remedial ?
Pilihan Frekuensi
a. Bahasa Indonesia : 4
b. Seni Budaya : 18
c. Pkn : 6
d. Bahasa Inggris : 12
Jumlah : 40
11. Apakahh setelah mengetahui kebijakan tersebut cara
belajar anda berubah ?
Pilihan Frekuensi
a. Sangat berubah : 0
b. Berubah : 14
c. Cukup berubah : 20
d. Tidak berubah : 6
Jumlah : 40
12. Seperti apakah cara belajar anda setelah adanya
kebijakan tersebut ?
Pilihan Frekuensi
a. Belajar sendiri / individual : 15
b. Kelompok belajar : 5
c. Bimbel : 16
d. Les privat : 4
Jumlah : 40
13. Apakah kebijakan tersebut memotivasi anda untuk lebih
rajin belajar ?
Pilihan Frekuensi
a. Sangat memotivasi : 7
b. Memotivasi : 10
c. Cukup meotivasi : 17
d. Tidak memotivasi : 6
Jumlah : 40
14. Apakah yang anda lakukan untuk memotivasi diri anda
dalam belajar ?
Pilihan Frekuensi
a. Mengikuti seminar : 1
b. Konseling dengan Bk : 2
c. Memotivasi diri sendiri : 27
d. Berlomba dengan teman : 10
Jumlah : 40
15. Menurut anda, apa yang seharusnya dilakukan sekolah
untuk memotivasi siswa/I ?
Pilihan Frekuensi
a. Mendatangkan motivator : 15
b. Mengadakan kegiatan klinik : 15
c. Membuat lomba “Kelas Teladan” : 5
d. Membuat lomba cerdas cermat : 5
Jumlah : 40
DATA SEKUNDER
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secar tidak
langsung dari lapangan melainkan melalui sumber-
sumber tertulis yang telah ada sebelumnya. Dalam
penelitian ini, data sekunder yang saya buat merupakan
laporan-laporan penelitian dari tahun-tahun sebelumnya
serta buku cetak pelajaran sosiologi dan internet sebagai refrensi
dalam menulis laporan penelitian ini
BAB IV

Hasil dan Pembahasan


1. Apakah yang dimaksud dengan “Remedial”?
NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE
I (F) (%)
A Mengulas pelajaran 2 5%
B Memperbaiki nilai 34 85%
C Memperbaiki sikap 2 5%
D Menambah nilai 2 5%
JUMLAH 40 100%

Dari data hasil penelitia diatas dapat diketahui bahwa 34


orang responden (85%) menganggap remedial sebagai
kegiatan memperbaiki nilai

2. Apakah anda mengetahui bahwa kegiatan remedial


UAS sudah ditiadakan ?

NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE


I (F) (%)
A Sangat tahu 8 20%
B Tahu 23 57,5%
C Cukup tahu 5 12,5%
D Tidak tahu 4 10%
JUMLAH 40 100%
Dari data tersebut Sebagian besar responden (57,5%)
mengetahui bahwa kegiatan remedial UAS sudah
ditiadakan

3. Dari mana anda mengetahui mengenai kebijakan


tersebut ?
c PILIHAN FREKUENS PRESENTASE
I (F) (%)
A Guru BK 5 12,5%
B Wali kelas 28 70%
C Teman 7 17,5%
D Mading sekolah 0 0%
JUMLAH 40 100%
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Sebagian
besar responden (70%) mengetahui informasi
ditiadakanya remedial UAS dari Wali Kelas

4. Apakah menurut anda remedial itu penting?

NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE


I (F) (%)
A Sangat penting 15 37,5%
B Penting 15 37,5%
C Cukup penting 10 25%
D Tidak penting 0 0%
JUMLAH 40 100%

Dari data tersebut jumlah responden yang


menganggap bahwa kegiatan remedial sangat penting
dalam proses pembelajaran sama dengan jumlah
responden yang menggap bahwa kegiatan remedial
penting dalam kegiatan belajar
5. Apakah menurut anda guru-guru juga mendukung
kebujakan tersebut ?
NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE
I (F) (%)
A Sangat mendukung 3 7,5%
B Mendukung 14 35%
C Cukup mendukung 18 45%
D Tidak mendukung 5 12,5%
JUMLAH 40 100%
Dari penelitian ini 18 responden (45%) berpendapat
bahwa cukup mendukung kebijakan ditiadakannya
remedial

6. Seberapa sering anda mengikuti remedial ?


NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE
I (F) (%)
A Sering 8 20%
B Kadang-kadang 20 50%
C Sangat jarang 12 30%
D Tidak pernah 0 0%
JUMLAH 40 100%

Data tersebut 20-40 responden (50%) kadang – kadang


harus mengalami remedial Ketika ulangan

7. Faktor apakah yang menyebabkan anda remedial ?


NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE
I (F) (%)
A Tidak belajar 3 7,5%
B Belum menguasai 22 55%
materi
C Terlalu banyak main 2 5%
D Soal yang diajukan 13 32,5%
sulit
JUMLAH 40 100%

Data tersebut lebih dari setengaj responden yaitu 55%


mengalami remedial karna belum menguasai materi
8. Faktor apakah yang membuat anda tidak remedial ?
NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE
I (F) (%)
A Belajar seblum 5 12,5%
ulangan
B Sudah menguasai 27 67,5%
materi
C Rajin belajar/latihan 5 12,5%
D Soal yang diujikan 3 7%
mudah
JUMLAH 40 100%

Data tersebut lebih dari setengah responden yaitu


67,5% tidak mengalami remedial karna sudah
menguasai materi

9. Pada mata pelajaran apa saja anda sering mengalami


remedial ?
Sesuai jurusan
NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE
I (F) (%)
A MATEMATIKA 19 47,5%
B EKONOMI/FISIKA 5 12,5%
C GEOGRAFI/KIMIA 10 25%
D SOSIOLOGI/BIOLOGI 6 15%
JUMLAH 40 100%

Data tersebut responden paling banyak mengalami


remedial pada mata pelajaran matematika

10. Pada pelajaran apa saja anda paling jarang


mengalami remedial ?
NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE
I (F) (%)
A Bahasa Indonesia 4 10%
B Seni budaya 18 45%
C Pkn 6 15%
D Bahasa Inggris 12 30%
JUMLAH 40 100%
Data tersebut responden paling jarang mengalami
remedial pada mata pelajran seni budaya

11. Apakahh setelah mengetahui kebijakan tersebut


cara belajar anda berubah ?

NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE


I (F) (%)
A Sangat berubah 0 0%
B Berubah 14 35%
C Cukup berubah 20 50%
D Tidak berubah 6 15%
JUMLAH 40 100%
Data tersebut dapat diketahui setelah mengetahui
informasi bahwa remedial sudah ditiadakan 50%
responden mengaku cara belajarnya cukup berubah

12. Seperti apakah cara belajar anda setelah adanya


kebijakan tersebut ?

NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE


I (F) (%)
A Belajar 15 37,5%
sendiri/individual
B Kelompok belajar 5 12,5%
C Bimbel 16 40%
D Les privat 4 10%
JUMLAH 40 100%
Data tersebut sebanhyak 40% responden memanfaatkan bimbel dalam
membantu proses belajar

13. Apakah kebijakan tersebut memotivasi anda untuk lebih rajin


belajar ?

NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE


I (F) (%)
A Sangat memotivasi 7 17,5%
B Memotivasi 10 25%
C Cukup memotivasi 17 42,5%
D Tidak memotivasi 6 15%
JUMLAH 40 100%
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 85% responden
mengaku termotivasi belajar setelah mengetahiu kebijakan
tersebut

14. Apakah yang anda lakukan untuk memotivasi diri anada dalam
belajar ?
NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE
I (F) (%)
A Mengikuti seminar 1 2,5%
B Konseling dengan 2 5%
BK
C Memotivasi diri 27 67,5%
sendiri
D Berlomba dengan 10 25%
teman
JUMLAH 40 100%
Dari data penelitian di atas sebanyak 67,5% responden
memotivasi diri sendiri dalam belajar

15. Menurut anda apa yang seharusnya dilakukakn sekolah untuk


memotivasi siswa/i?

NO PILIHAN FREKUENS PRESENTASE


I (F) (%)
A Mandatangkan 15 37,5%
motivator
B Mengadakan 15 37,5%
kegiatan klinik
C Membuat lomba 5 12,5%
kelas teladan
D Membuat lomba 5 12,5%
cerdas cermat
JUMLAH 40 100%
Dari data tersebut a dengan jawaban b c dengan d masing-
masing sebanyak 37,5%
BAB V
PENUTUP
SIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang telah saya lakukan dapa saya tarik kesimpulan
 Bagi siswa dan guru di SMA Jakarta remedial
adalah hal yang penting dan harus dilakukan
dalam pembelajaran guna memperbaiiki nilai
siswa
 Sebagian besar siswa-siswi telah mengetahun
mengenai ditiadakannya remedial UAS dari wali
kelas mereka masing-masing
 Faktor terbesar yang mempengaruhi siswa-siswi
sehingga mengikuti kegiatan remedial adalah
mereka belum menguasai materi. Sedangkan
factor terbesar yang mempengaruhi siswa-siswi
sehingga mereka tidak perlu mengikuti kegiatan
remedial adalah Ketika mereka telah menguasai
materi yang diajarkan.
 Siswa-siswi paling sering mengikuti remedial pada
mata pelajan matematika dan paling jarang
mengikuti remedial pada mata pelajaran Seni
budaya.
 Setelah adanya kebijakan mengenai
ditiadakannya remedial UAS, cara belajar siswa-
siswi cukup berubah dan kebijakan tersebut
cukup memotivasi mereka
 Menurut siswa-siswi solusi yang tepat untuk
memotivasi mereka adalah dengan mengadakan
klinik dan mendatangkan motivator oleh pihak
sekolah
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang suda saya
lakukan saya perlu menyarankan kepada
siswa-siswi untuk tidak menyalhgunakan
fungsi remedial suoaya tidak menimbulkan
hal-hal yang bersifat negatif, yang dapat
menurunkan prestasi saya juga ingin
menyampaikan untuk teman-tema agar untuk
belajar buka demi nilai namun demi
pengetahua yang merupakan tujuan utama
dari pembelajaran. Sebaiknya siswa-siswi
memnfaatkan fungsi remedial tersebut sebaik
mungkin. Untuk para guru, sebaiknya
menggunakan remedial sebagai sarana untuk
meluruskan kesalahpahaman konsep yang
diterima pelajar dan tidak menilai siswa secara
keseluruhan karna setiap orang bebrbeda dan
memiliki kecerdasan yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/18232247/L
APORAN_PENELITIAN_SOSIAL_SMAN_34
_JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai