Anda di halaman 1dari 4

Pedagogok 1

Konsep dasar ilmu pendidikan

Kesimpulan
1. Konsep, rasional dan landasan ilmu pendidikan sebagai bekal bagi
pendidik profesional dalam melaksanakan praktik pendidikan.
Sebagai pendidik profesional melaksanakan praktik pendidikan
tidaklah boleh dilaksanakan secara sembarangan tanpa landasan
yang jelasmun, pelaksanaannya harus didasari konsep yang kuat
dan terencana. Artinya, praktik pendidikan haruslah memiliki suatu
landasan yang kokoh, jelas dan tepat. Landasan pendidikan
memberikan pondasi yang kuat bagi pendidik profesional untuk
menjalankan perannya sebagai pendidik sehingga dapat
menentukan tujuan yang jelas dan terarah,
2. Guru yang kompeten adalah guru yang menguasai softskill atau
pandai berteori saja, melainkan juga kecakapan hardskill
3. Sekurang- kurangnya terdapat tiga prinsip umum
perkembangan peserta didik sebagai manusia yaitu (1)
perkembangan setiap individu menunjukan perbedaan
dalam kecepatan dan irama; (2) perkembangan berlangsung
relatif, teratur dan (3) perkembangan berlangsung secara
bertahap.

4. Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual,


auditif, dan kinestetik. Hal ini juga diungkapkan oleh Connell
(dalam Yaumi: 2013: 125) yaitu visual learners, auditory
learners, dan kinesthetic learners.
5. Agar materi yang telah dipelajari dapat lebih dipahami, maka
Anda dapat membaca rangkuman berikut:
Peserta didik dalam suatu kelas atau sekolah memiliki
karakteristik yang berbeda- beda. Perbedaan-perbedaan yang ada
perlu dikelola secara baik. Namun jika perbedaan tersebut tidak
dikelola secara baik, maka akan menimbulkan permasalahan-
permasalahan dalam pembelajaran. Karakteristik peserta didik
banyak ragam yaitu: etnik, kultural, status sosial, minat,
perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi,
perkembangan emosi, perkembangan sosial dan perkembangan
moral dan spiritual, dan perkembangan motorik.

6. teori belajar yang dikembangkan oleh bruner melalui 3 tahap,


yaitu tahap enaktif, tahap ikonik dan tahap simbolik. Ketiga
tahapan ini dilakukan pada kegiatan inti pembelajaran. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2014) menerapan
teori Bruner untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada pembelajaran simetri lipat, menerapkan 3 tahapan
kegiatan pembelajaran, yaitu tahap awal, tahap inti, dan tahap
akhir.

7. Konsep kurikulum menurut pandangan para ahli dapat


dipandang dari tiga konteks, yaitu kurikulum sebagai mata
pelajaran, kurikulum sebagai kegiatan pengalaman dan
kurikulum sebagai perencanaan

8. Perkembangan kurikulum yang terjadi di Indonesia setelah


Indonesia merdeka pada tahun 1945, setidaknya kita telah
mengalami sepuluh kali perubahan kurikulum. Mulai dari
kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,
kurikulum berbasis kompetensi 2004, KTSP 2006 dan
kurikulum 2013. Indonesia telah banyak belajar dari kurikulum-
kurikulum tersebut. Dari kesepuluh kurikulum tersebut jika
dilihat dari jenisnya terbagi menjadi 3 yaitu
: 1) kurikulum sebagai rencana pelajaran (kurikulum 1947 –
1968), 2) kurikulum berbasis pada pencapaian tujuan
(kurikulum 1975 – 1994) dan 3) kurikulum berbasis
kompetensi (kurikulum 2004 – 2013).
A. Peran utama dari kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu
peran konservatif, kreatif dan kritis evaluatif. Peran
kurikulum harus berjalan seimbang dan harmonis, agar dapat
sesuai dan memenuhi tuntutan keadaan. Jika tidak maka dalam
implementasinya akan terjadi ketimpangan atau
ketidaksesuaian yang berdampak pada kegagalan dari suatu
implementasi yang tidak membekalkan secara tepat kepada
siswa terkait apa yang di pelajari, bagaimana mempelajari dan
mengapa dipelajari. Menyelaraskan ketiga peranan tersebut
menjadi tanggung jawab semua pihak dalam proses
pendidikan termasuk guru sebagai ujung tombak pelaksana
kurikulum.
B. Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu sistem.
Artinya,kurikulum merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari
komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu
dengan yang lain. Karena antar komponen saling berhubungan
dan saling mempengaruhi dalam rangka pencapaian tujuan.
Komponen-komponen kurikulum diistilahkan sebagai anatomi
kurikulum

yang terdiri dari komponen tujuan, isi, aktivitas belajar


dan evaluasi yang digambarkan sebagai suatu
keterpaduan.

C. Tantangan kurikulum yang harus dihadapi di era masa


depan adalah bonus demografi, teknologi di ruang kelas,
globalisasi dan perubahan kebijakan pendidikan,
pendidikan abad 21.

Anda mungkin juga menyukai