Kajian Teori
Agama adalah sesuatu yang bersifat sangat pribadi dan karena agama
bersifat pribadi itu, kadang-kadang agama sulit dianalisa dengan menggunakan
perspektif sosiologis yang selalu bersifat sosial. Memang benar bahwa agama di
satu sisi bersifat individual, tetapi di pihak lain dia juga bersifat sosial ( Faisal
Ismail, 1997). Agama merupakan suatu kepercayaan tertentu yang dianut sebagian
besar masyarakat dan merupakan tuntunan hidup (Bauto, 2014).
Ada beberapa istilah lain dari agama seperti religi, religion (Inggis), religie
(Belanda), religio (Latin) dan dien (Arab). Dari istilah agama inilah kemudian
muncul apa yang dinamakan religiusitas. Glock dan Stark merumuskan
religiusitas sebagai komitmen religius (yang berhubungan dengan agama atau
keyakinan iman), yang dapat dilihat melalui aktivitas atau perilaku individu yang
bersangkutan dengan agama atau keyakinan iman yang dianut. Religiusitas sering
kali diidentikkan dengan keberagaman, religiusitas diartikan sebagai seberapa
jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan
kaidah serta seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi
seorang muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan,
keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama Islam (Faud Nashori dan
Rachmy Diana Mutcharam, 2002).
Pendidikan karakter berasal dari dua kata yaitu pendidikan dan karakter.
Sedangkan karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang.10Karakter dapat juga
diartikan sama dengan akhlak dan budi pekerti, sehingga karakter bangsa identik
dengan akhlak bangsa atau budi pekerti bangsa. Bangsa yang berkarakter adalah
bangsa yang berakhlak dan berbudi pekerti, memiliki standar norma dan perilaku
yang baik (Andayani, 2010).
Menurut Samani dan Hariyanto (2013: 46) ada 18 nilai yang terkandung
dalam pendidikan karakter sebagai berikut; Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, kreatif, demokratis, patriotisme, rasa ingin tahu,
persahabatan, cinta damai, suka membaca, melestarikan lingkungan, kepedulian
sosial, mengenali keunggulannya, rasa hormat dan tanggung jawab. Dari nilai
tersebut terdapat ada empat nilai yang bersinergi dengan nilai multikultural yaitu
toleransi, demokrasi, saling menghormati, dan damai.
Daftar Pustaka
Faisal Ismail. (1997). Paradigma Kebudayaan Islam : Studi Kritis dan Refleksi
Historis. Yogyakarta: Titian Ilahi Press.
Samani Muchlas & Hariyanto. (2013). Pendidikan karakter, konsep dan model.
Bandung: Remaja Rosdakarya.