Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL III

Nama : Dia Wahyuni


Nim : 856319295
Program Studi : PGPAUD
Kode Mata Kuliah : PAUD4306
Nama Mata Kuliah : Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia
Dini
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Lailuz Rizky M, M.Pd.

1. Pendidikan seni berperan penting untuk merangsang perkembangan belahan


otak bagian kanan anak dan dapat meningkatkan kepandaian berekspresi anak,
pemahaman sisi-sisi kemanusiaan, kepekaan dan konsentrasi yang tinggi, serta
kreativitas yang gemilang. Jelaskan tahapan perkembangan seni anak-anak.
2. Pendidikan moral dan spiritual pada anak usia dini sangat penting karena akan
membentuk generasi yang mempunyai kedalaman spiritual, berakhlak baik, dan
mampu menghargai orang lain. Jelaskan bentuk pendidikan dan layanan yang
dapat dilakukan untuk pengembangan moral dan spiritual anak
3. Perkembangan moral merupakan perkembangan perilaku seseorang yang sesuai
dengan kode etik dan standar sosial. Deskripsikan perkembangan moral
menurut Piaget.

JAWABAN
1. - Mencoret (scribble)
Pada tahapan ini anak-anak kecil latihan mencoret-coret dan menjelajah
hubungan antara tanda-tanda di kertas dan gerakan yang dibuatnya.
- Tahap Pra-skematik (Pre-schematic stage)

Setiap saat anak menjelajah hubungan antara menggambar, berfikir dan


kenyataan. Pada awalnya tahap ini, anak mulai dapat memahami symbol yang
dibuatnya untuk menggambarkan sesuatu tetapi gambarannya tidak sesuai
dengan maksudnya.

- Tahap Skematik (Schematic stage)

Saat anak pindah ke tahap ini dia mulai menemukan dan menciptakan definisi
ide-ide tentang manusia dan lingkungannya. Dia menggunakan garis, warna,
dan ruang untuk membantunya melukiskan ide-idenya pada objek dan orang-
orang.

2.
3. Menurut Piaget, perkembangan moral terjadi dalam dua tahapan yang jelas.
Tahapan pertama disebut Piaget “tahap realisme moral” atau “moralitas oleh
pembatasan”. Tahap kedua disebutnya “tahap moralitas otonomi” atau “moralitas oleh
kerja sama atau hubungan timbal balik”.

Dalam tahap pertama, perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis


terhadap peraturan tanpa penalaran atau penilaian. Mereka menganggap orang tua
dan semua orang dewasa yang berwenang sebagai maha kuasa dan mengikuti
peraturan yang diberikan pada mereka tanpa mempertanyakan kebenarannya. Dalam
tahap perkembangan moral ini, anak menilai tindakan sebagai “benar” dan “salah”
atas dasar konsekuensinya dan bukan berdasarkan motivasi di belakangnya. Mereka
sama sekali mengabaikan tujuan tindakan tersebut. Sebagai contoh: suatu tindakan
dianggap “salah” karena mengakibatkan hukuman dari orang lain atau dari kekuatan
alami atau adikodrati.
Dalam tahapan kedua perkembangan moral, anak menilai perilaku atas dasar
tujuan yang mendasarinya. Tahap ini biasanya dimulai antara usia 7 atau 8 dan
berlanjut hingga usia 12 dan lebih. Antara usia 5 dan 7 atau 8 tahun, konsep anak
tentang keadilan mulai berubah. Gagasan yang kaku dan tidak luwes mengenai benar
dan salah, yang dipelajari dari orang tua, secara bertahap dimodifikasi. Akibatnya,
anak mulai mempertimbangkan keadaan tertentu yang berkaitan dengan suatu
pelanggaran moral. Misalnya bagi anak usia 5 tahun berbohong selalu “buruk”, tapi
anak yang lebih besar menyadari bahwa berbohong dibenarkan dalam situasi tertentu
dan karenanya tidak selalu “buruk”.

Tahap kedua perkembangan moral ini bertepatan dengan “tahapan operasi


formal” dari Piaget dalam perkembangan kognitif, tatkala anak mampu
mempertimbangkan semua cara yang mungkin untuk memecahkan masalah tertentu
dan dapat bernalar atas dasar hipotesis dan dalil. Ini memungkinkan anak untuk
melihat masalahnya dari berbagai sudut pandangan dan mempertimbangkan berbagai
faktor untuk memecahkannya.

Anda mungkin juga menyukai