PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw pada
sekitar abad ke-7 Masehi yang berpusat di Mekah-Madinah. Agama ini berkembang
dengan begitu cepat setelah kurang lebih 23 tahun dari kelahirannya. Setelah
Rasulullah wafat kepemimpinan umat Islam diganti oleh Khalifah Abu Bakar al-
Siddiq, lalu dilanjutkan Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa Umar Islam mulai
tersebar ke Syam, Palestina, Mesir, dan Irak. Kemudian pada masa khalifah Utsman
bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Bani Umayah, dan Bani Abasiyyah Islam telah
menyebar ke Tiongkok Cina bahkan ke seluruh penjuru dunia.
Selain ajaran aqidah, syariah, dan akhlak, Islam mulai mengembangkan ilmu
pengetahuan seperti kedokteran, matematika, fisika, kimia, sosiologi, astronomi,
geografi. Semua itu berlandaskan atas dalil al-Qur‟an.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Integrasi Kebudayaan?
2. Bagaimana Proses-Proses Integrasi Kebudayaan?
3. Bagaimana karakteristik Kebudayaan Secara Umum?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Integrasi Kebudayaan
2. Untuk Mengetahui Proses-Proses Integrasi Kebudayaan
1
3. Untuk Mengetahui Karakteristik Kebudayaan Secara Umu
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. Rani Usman, Etnis Cina Perantauan di Aceh, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hlm.
70.
2
sama, walau terkadang bersifat emosional, dengan tujuan mencapai
kesatuan (integrasi).
2. Akulturasi
3
Kebudayaan asing akan relatif mudah diterima apabila
memenuhi syarat-syarat berikut ini:
2
Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi, Esis Erlangga, 2006, hlm. 70-71.
4
Apabila anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka
tidak dirugikan dalam kelompoknya, maka individu tersebut
cenderung bertahan hidup bersama kelompoknya. Demikian halnya
terdapat kesepakatan antara norma-norma yang bagaimana sebaiknya
bertindak, bagaimana tujuan masyarakat harus dicapai, maka
kehidupan akan lebih stabil. Di masyarakat mana pun akan terjadi
integrasi. Apabila suatu budaya berintegrasi dengan budaya lain maka
salah satu budaya atau kedua-duanya harus berintegrasi.
Pengintegrasian tersebut berlangsung lama, yang kadang-kadang
terjadi konflik sebelum terjadi integrasi3.
1.Teori arap.
3
A. Rani Usman, Etnis Cina Perantauan di Aceh, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hlm.
70-71.
4
Moeflich Hasbullah, Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), 1.
5
sudah ramai dilintasi para pedagang muslim dalam pelayaran dagang
mereka ke negeri-negeri Asia Tenggara dan Asia Timur.5
2.Teori cina.
5
Hasbullah, Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia, 4.
6
Hasbullah, Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia, 4.
6
menjelaskan bahwa etnis Cina Muslim sangat berperan dalam
proses penyebaran agama Islam di Nusan-tara. Akan tetapi, , Islam
datang dari arah barat ke Nusantara dan ke Cina berbarengan dalam
satu jalur perdagangan.
3.Teori persia.
Bukti lain pengaruh bahasa Persia adalah bahasa Arab yang di-
gunakan masyarakat Nusantara, seperti kata-kata yang berakhiran ta’
marbūthah apabila dalam keadaan wakaf dibaca “h” seperti shalātun
dibaca shalah. Namun dalam bahasa Nusantara dibaca salat, zakat,
tobat, dan lain-lain.
4.teori india
7
Islam berasal dari Gujarat terbukti mempunyai kelemahan-kelemahan.
Hal ini dibuktikan oleh G.E. Marrison dengan argumennya “Meskipun
batu-batu nisan yang ditemukan di tempat-tempat tertentu di
Nusantara boleh jadi berasal dari Gujarat atau Bengal, seperti yang
dikatakan Fatimi. Itu tidak lantas berarti Islam juga didatangkan dari
sana”.
8
pelabuhan dagang dunia Nusantara-Melayu, mereka ternyata tidak
hanya terlibat dalam perdagangan, tetapi juga dalam penyebaran
Islam8.
5.Teori turki
8
Azyumardi Azra, Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid 3 (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 2012),
hlm.11.
9
tradisi lainnya. Menurut Bruinessen, barzanji merupakan nama
keluarga berpengaruh dan syeikh tarekat di Kurdistan.
1. jalur perdagangan.
2. jalur dakwah.
3. jalur perkawinan
4. jalur pendidikan
5. jalur cultural10
9
Hasbullah, Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia,hlm. 11-12.
10
Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam,hlm. 327.
10
Simbol merupakan aspek penting dalam interaksi manusia yang
memungkinkan manusia bertindak dengan cara-cara yang khas manusia.
Respon-respon yang diberikan oleh manusia dalam menanggapi
lingkungannya, baik lingkungan alam atau lingkungan sosial, bukanlah
respon yang pasif. Manusia tidak sekedar merespon dengan cara meniru
simbol-simbol yang diwariskan orang lain tetapi juga secara kreatif
menciptakan atau mencipta ulang simbol-simbol dalam interaksi sosial.
2. Dimiliki Bersama
11
kelompok muslim yang menyerukan kembali pada tradisi dan budaya pada
masa Nabi dan Sahabat, termasuk dalam hal penampilan seperti
memelihara jenggot dan berpakaina ala Nabi dan Sahabat dengan jubah
dan celana dia atas mata kaki.
4. Bersifat Adaptif
12
keasliannya di tengah perubahan sosial yang luar biasa seperti di
Kampung Naga Jawa Barat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya memiliki empat karakteristik umum yang ada dalam setiap
kebudayaan. Salah satu aspek penting dari budaya adalah simbol. Budaya
selalu bersifat simbolik. Budaya juga tidak pernah hanya dimiliki oleh
individu perorangan. Budaya selalu dikonstruksi secara bersama-sama oleh
masyarakat. Ada masa ketika suatu praktik budaya bertahan melalui proses
sosialisasi, tetapi pada saat lain budaya juga pasti akan mengalami perubahan
untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh
masyarakat.
BAB IV
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15