Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses


perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu,
di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit. Pasien yang
berobat jalan di Instalasi Rawat Jalan, akan mendapatkan surat rawat
dari dokter yang merawatnya, bila pasien tersebut memerlukan perawatan di
dalam rumah sakit, atau menginap di rumah sakit.

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan 


bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang
komperhensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.

Keperawatan terutama berfungsi membantu individu (sehat atau sakit)


dalam menjalankan  kegiatan yang mengkontribusi kesehatan atau
pemulihan (atau kematian secara damai) yang dapat mereka lakukan tanpa
bantuan apabila mereka memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan
yang diperlukan, keperawatan juga membantu individu melaksanakan terapi
yang disarankan dan secepat mungkin mandiri kembali (Eugenia dan fay,
1994).

Perawat Profesional adalah perawat yang mengikuti pendidikan


keperawatan pada jenjang pendidikan tinggi keperawatan, sekurang-
kurangnya D III keperawatan (PPNI cit Gartinah, 1999).

Perawat professional bertanggung jawab dan berwenang memberikan


pelayanan keperawatan secara mandiri atau berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya (Depkes RI, 2002).

Dalam menyelenggarakan pelayanan keperawatan, perhatian utama seorang


perawat adalah mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia melalui pengkajian yang seksama tentang hal-hal yang
melatar belakangi, serta mempelajari berbagai bentuk upaya untuk
memenuhi kebutuhan dasar tersebut melalui pemanfaatan berbagai sumber
yang tersedia (Konsorsium Ilmu-Ilmu Kesehatan, Depdikbud RI, 1991).

1 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari:

1.   Peran Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan.


Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan
perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia
yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan
diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan
tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia,
kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.

2.   Peran Sebagai Advokat Klien.


Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga
dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada
pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-
hak pasien yang meliputi hal atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk
menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi
akibat kelalaian.

3.    Peran Edukator.
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan
yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien
setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

4.   Peran Koordinator.
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien.

5.   Peran Kolaborator.
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain
dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan
bentuk pelayanan selanjutnya.

2 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
6.    Peran Konsultan.
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.

7.    Peran Pembaharu.
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

Fungsi Perawat.
Menurut Hidayat (2004.30-32) Dalam menjalankan perannya, perawat akan
melaksanakan berbagai fungsi diantaranya :

1.   Fungsi Independen.
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara
sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia.

2.   Fungsi Dependen.
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas
pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan
pelimpahan tugas yang diberikan.

3.    Fungsi Interdependen.
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan diantara tim satu dengan yang lain. Fungsi ini dapat
terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim
dalam pemberian pelayanan seperti dalam pemberian asuhan
keperawatan pada pasien yang mempunyai penyakit komplek.

Tugas Perawat.
Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan
keperawatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses
keperawatan.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dibuat buku pedoman perorganisasian


di Rawat Inap untuk mempermudah proses pelayanan keperawatan rawat
inap.

3 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
1.2 TUJUAN UMUM
Buku pedoman ini dibuat sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi
perawat dalam melaksanakan strategi dan menjalankan program kerja sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi keperawatan rawat inap di Rumah Sakit
Khusus Bedah Rawamangun.

1.2. TUJUAN KHUSUS


a. Memudahkan bagi perawat di Rawat Inap dalam melaksanakan peran
dan fungsinya sebagai unit yang memberikan pelayanan keperawatan di
rumah sakit.
b. Memudahkan bagi perawat Rawat Inap dalam membina hubungan baik
dengan masyarakat Internal dan external
c. Memudahkan bagi perawat Rawat Inap didalam mengatasi masalah
layanan/jasa rumah sakit dengan cara yang baik sesuai dengan
kebutuhan dan harapan pasien dan menganalisis apa yang diinginkan
dan dibutuhkan oleh pasien.
d. Memudahkan bagi perawat Rawat Inap dalam menyampaikan
kebutuhan dan keinginan pasien kepada bagian lain di rumah sakit.
e. Setiap melaksanakan peran dan fungsinya perawat Rawat Inap dapat
bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit
Khusus Bedah Rawamangun.

4 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Rawamangun


Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun terletak diatas tanah
seluas 1.113 m2 dengan bangunan seluas 1.485 m2 berkedudukan di Jalan
Balai Pustaka Raya No. 29-31 Rawamangun Jakarta Timur. Pemilik dan
penyelenggara Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun adalah Badan
Hukum Perseroran Terbatas El Hakim (PT EL HAKIM) yang didirikan
dengan akta No. 01 tanggal 25 Mei 2009, yang telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman.

2.2. Sejarah singkat Rumah Sakit Rawamangun


Berikut adalah sejarah singkat berdirinya Rumah Sakit
Rawamangun:
Tahun 1969 : Awal sebagai Rumah Sakit Bersalin yang didirikan
oleh Yayasan Bethesda
Tahun 1975 : Rumah Sakit Bersalin berubah menjadi Klinik
Spesialis Rawamangun
Tahun 1981 : Klinik Spesialis Rawamangun diambil oleh Yayasan El
Hakim
Tahun 1989 : Klinik Spesialis Rawamangun menjadi Rumah Sakit
Rawamangun
Tahun 2009 : Rumah Sakit Rawamangun berubah kepemilikan dari
Yayasan El Hakim menjadi PT. El Hakim berdasarkan
akta No. 01 tertanggal 25 Mei 2009 dengan pengesahan
dari Menteri Kehakiman
Tahun 2011 : Rumah Sakit Rawamangun ikut dalam program
pemerintah untuk melayani pasien Keluarga Miskin
(GAKIN ) dan Kurang Mampu (SKTM) yang
kemudian berganti nama menjadi BPJS Kesehatan.

5 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
2.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT KHUSUS
BEDAH RAWAMANGUN
Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun merupakan rumah sakit
khusus bedah dengan kapasitas 48 tempat tidur, merupakan milik PT El
Hakim. Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun mempunyai fungsi
memberikan pelayanan kesehatan paripurna dengan motto melayani dengan
hati. Dalam mengemban fungsi tersebut diatas, Rumah Sakit Khusus Bedah
Rawamangun mempunyai tugas pokok berupa :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantisa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
3. Memberikan pelayanan secara profesional, etis dan bermartabat.
4. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dan ikut
serta dalam menyumbang upaya mencerdaskan bangsa.

6 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
BAB III
VISI MISI RUMAH SAKIT

Visi, Misi, Landasan Nilai dan Tujuan Rumah Sakit Khusus Bedah
Rawamangun

Visi
Menjadi Rumah Sakit Terpercaya dan Selalu Ada Di Hati

Misi
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dengan sentuhan
kemanusiaan.
2. Memberikan pelayanan prima dengan semangat muda yang dinamis,
jujur dan ikhlas.
3. Menjalin kerjasama yang harmonis, bermanfaat dan menjadi
kebanggaan bagi seluruh pihak yang terkait.

Filosofi
Rumah Sakit Rawamangun menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan
yang paripurna, bermutu, terpadu dan berkesinambungan dengan
mengindahkan kebutuhan biososial, spiritual dan hak penderita dengan
dilandasi norma agama dan norma hukum

7 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

PT. Elhakim

Direktur

Komite Medik SPI

Tim Tumpas P2i


Tim Etik dan Disiplin

Tim Singa Kekar


Tim TB Dot

Tim Ponek Instalasi

Keperawatan Logistik Farmasi BPJS Keuangan SIRS


n n

Marketing Kesling Sapra RM Gizi

8 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RAWAT INAP

Direktur Medik dan


Keperawatan

Kepala Instalasi
Rawat Inap

Kepala Ruang Rawat


Inap

Ka.TIM I Ka.TIM II Ka.TIM III Ka.TIM IV

PERAWAT PELAKSANA

9 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
BAB VI
URAIAN TUGAS DAN JABATAN INSTALASI RAWAT INAP

Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rawat Inap

Direktorat / Departemen / Cabang : Instalasi Rawat Inap

Atasan langsung : Direktur Utama

Bawahan langsung : Kepala Ruang Rawat Inap

Jumlah Bawahan : 1 ( satu )

URAIAN JABATAN SECARA UMUM :

Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan
wewenang dalam mengelola pelayanan medik di Ruang Rawat Inap

URAIAN TUGAS :
PROSES
PELAK
SANAAN KRITERIA
AKTIVITAS (harian, SUKSES
mingguan
, bulanan,
tahunan)
I. AKTIVITAS UTAMA
A. Fungsi Perencanaan
1. Membuat Sistem di Akhir Rencana kerja &
Rawat Inap Tahun Evaluasi kegiatan
(berdasarkan evaluasi anggaran penyelenggaraan
dari tahun Instalasi Rawat Inap
sebelumnya) :
- Merencanakan dan
mengevaluasi
sistem dan prosedur
pelayanan medis.
- Merencanakan dan
membuat kriteria
dalam rangka

10 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
meningkatkan
utilisasi layanan di
RSR.
- Merencanakan dan
mengevaluasi
sistem dan prosedur
pelayanan
Administrasi.
2. Menyusun program Akhir Program kerja &
kerja Instalasi rawat Tahun anggaran kebutuhan
inap yang akan anggaran Instalasi rawat inap
dijalankan pada tahun
berjalan.
3. Bersama Kepala Ruang Awal Usulan perencanaan
rawat inap membuat Tahun ketenagaan & fasilitas
perencanaan ketenagaan yang dibutuhkan /
dan fasilitas yang diperlukan di rawat inap
dibutuhkan untuk
mencapai pelayanan
yang berkualitas di
rawat inap
B. Fungsi Penggerakan dan
Pelaksanaan
1. Memimpin dan Setiap hari Pelayanan rawat inap
mengkoordinir yang bermutu
pelaksanaan operasional (berdasarkan standard
rawat inap secara indikator mutu)
efektif, efisien dan
bermutu.
2. Berkoordinasi dengan Tiap hari 1. Standard Indikasi
bagian IGD , OK atau Rawat Inap di
Rawat Jalan jika pasien RSR (berdasarkan
yang bersangkutan SPM)
membutuhkan 2. Laporan tingkat
Penanganan / tindakan pemanfaatan RI,
lebih lanjut setelah OK dan
penanganan pasien. penunjang
3. Memberikan pembinaan Tiap bulan 1. Pertemuan
terhadap kepla ruang bulanan
rawat inap membahas
pelaksanaan
operasional, mutu
pelayanan rawat
inap dan laporan
kasus.
2. Standar

11 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Pelayanan Medik
berdasarkan kasus
yang terjadi.
4. Menghadiri pertemuan Tiap bulan Membuat dan
manajemen, bila menyajikan Laporan
dibutuhkan. kegiatan rawat inap
5. Bersama Kepala Setiap SPO ;
Ruangan Membuat bulan - Prosedur
Standard Prosedur Pelayanan pasien
Operasional sesuai rawat inap
dengan Kebijakan yang - Prosedur
sudah dibuat. Adminstrasi

6. Membuat permintaan Tiap awal Lap penerimaan,


kebutuhan ATK, bulan pemakaian dan stock
cetakan dan kebutuhan ATK, cetakan dan
lain untukpelaksanaan kebutuhan lain.
kegiatan Instalasi rawat
inap
C. Fungsi Pengawasan,
Pengendalian
1. Memimpin Tiap bulan Melalui GKM :
pertemuan rutin 1. Pencapaian KPI
setiap bulan dengan Unit
staf rawat inap 2. Usulan yang
untuk membahas berkaitan dengan
dan Mutu Layanan
menginformasikan 3. Pencapaian KPI
hal-hal penting yang Individu
berkaitan dengan
pelayanan di rawat
inap
2. Mensupervisi Tiap hari Catatan aktifitas perawat
pelaksanaan tugas / antara pelaksanaan
kesesuaian dengan dengan SPO
pelaksanaan dengan
SPO
3. Membuat dan Tiap bulan Catatan kinerja
mengevaluasi individual (KPI individu)
sistem pelayanan .
medis & Sistem
Administrasi
4. Membuat dan Tiap bulan Laporan Indikator Mutu
mengevaluasi
prosedur pelayanan
medis.

12 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
5. Menyelesaikan Tiap bulan Terselenggaranya GKM
masalah yang Instalasi rawat inap
timbul di
lingkungan Instalasi
rawat inap
sehubungan dengan
kegiatan pelayanan
yang tidak dapat
diselesaikan oleh
bawahan.
D. Fungsi Penilaian
1. Membuat dan menyajikan Tiap bulan 1. Lap bulanan utk
laporan kegiatan medis : Direktur
a. Kunjungan :
- berdasarkan kasus 2. Membuat usulan-
( Gawat darurat, gawat usulan yang
tidak darurat / darurat diperlukan
tidak gawat, tidak gawat kepada
darurat). manajemen yang
- Jumlah kunjungan pasien berkaitan dengan
rawat inap, berdasarkan peningkatan
kasus . mutu pelayanan
- Jumlah Pasien di rawat inap
Meninggal.
- Jumlah kasus penyakit
terbanyak di rawat inap
- Jumlah pemeriksaan
penunjang pasien rawat
inap

b. SDM di rawat inap


c. Fasilitas dan sarana
d. Mutu pelayanan rawat
inap

Untuk kepentingan manajemen


maupun pihak lain yang
berkepentingan.

3. Membuat audit bulanan Tiap bulan Lap KPI utk reward


kinerja Individu kpd
HRD
4. Membuat Audit Kinerja Tiap 6 Pengisian Penilaian
Individu untuk HRD bulan Kinerja serta IDP, ICP
bersama sama dengan
HRD.

13 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
5. Membuat dan Tiap 6 bul Laporan evaluasi
menyajikan Lap hasil an semester
kegiatan Instalasi rawat ( KPI Unit)
inap secara keseluruhan.
II. TUGAS TAMBAHAN
1. Melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh atasan
langsung atau yang terkait
dengan kegiatan Instalasi
rawat inap

Tanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Inap:

1. Ketepatan dan kesesuaian rencana dan tata kerja di Instalasi


rawat inap.
2. Ketepatan dan kebenaran pelaksanaan kegiatan:
􀂃 Pelayanan Medis

􀂃 Pelayanan Administrasi

Yang sesuai dengan Kebijakan dan SPO yang ditetapkan

3. Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya


dengan realisasi.
4. Kebenaran dan ketepatan laporan kepada managemen.

Wewenang Kepala Instalasi Rawat Inap:

1. Memberikan penilaian kinerja staf rawat inap


2. Menegur dan memotivasi bawahan di rawat inap.
3. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan rawat inap.
4. Meminta arahan dari atasan.
5. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait.
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.

Bahan Kerja Kepala Instalasi Rawat Inap:


1. Kebijakan, pedoman, Juknis Depkes RI.
2. Kebijakan pengelolaan SDM RS Rawamangun
3. Informasi langsung tak langsung tentang kegiatan bawahan.
4. Rekapitulasi seluruh kegiatan Inatalasi rawat inap.

14 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
5. Kebijakan dan Surat tugas dari manajemen.
6. Informasi pengajuan usulan, jadwal dinas dan cuti di Instalasi rawat
inap.
7. Laporan kasus yang menyangkut pelayanan terhadap pasien dari
bawahan.

Perangkat Kerja Kepala Instalasi Rawat Inap::

1. Komputer & ATK.


2. Telepon.

Sifat Jabatan Kepala Instalasi Rawat Inap::

Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :

Senin – Jumat : jam 08.00 - 17.00

Nama Bawahan Langsung Kepala Instalasi Rawat Inap::

1. Kepala Ruang rawat inap


Nama Jabatan : Kepala ruang rawat inap

Direktorat / Departemen / Cabang : Keperawatan

Atasan langsung : Kepala Instalasi Rawat Inap

Bawahan langsung : 1. Perawat Katim


2. Perawat Pelaksana
3. Pembantu Perawat
Rawat Inap
Jumlah Bawahan : 14 orang

URAIAN JABATAN SECARA UMUM :

 Seorang tenaga perawatan profesional yang bertanggung jawab dan


berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di
ruang Rawat Inap
 Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan
perawatan di ruang Rawat Inap

15 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
PROSES
PELAK
SANAAN KRITERIA
AKTIVITAS (harian, SUKSES
mingguan,
bulanan,
tahunan)
I. AKTIVITAS UTAMA
A. Fungsi Perencanaan
1. Menyusun rencana Akhir Tahun Program kerja &
kegiatan berdasarkan jenis, anggaran anggaran kebutuhan
jumlah, mutu tenaga Rawat Inap
keperawatan serta tenaga
pembantu perawat sesuai
dengan kebutuhan Rawat
Inap.
2. Bersama Kepala Instalasi Awal Tahun Usulan perencanaan
Rawat Inap membuat ketenagaan &
perencanaan ketenagaan, fasilitas yang
fasilitas yang dibutuhkan, dibutuhkan /
jumlah dan jenis peralatan diperlukan di Rawat
untuk mencapai pelayanan Inap
yang berkualitas .
3. Menyusun sistem dan SPO Awal tahun Staf keperawatan
sebagai pedoman kerja, bekerja sesuai
tentang : Juklak, juknis dan
- Pelayanan Asuhan SPO.
keperawatan
- Mutu
- Fasilitas
B. Fungsi Penggerakan dan
Pelaksanaan
1. Membagi tugas harian Setiap hari
Terselenggaranya
dengan memperhatikan kegiatan pelayanan
jumlah dan tingkat di rawat inap dengan
kemampuan perawatan. baik
2. Memantau seluruh staf Setiap hari Terselenggaranya
dalam penerapan dan penerapan dan
pelaksanaan tugas yang pelayanan dengan
dibebankan. baik
3. Menyusun program
Setiap ada Program
pengembangan staf Rawaistaff baru pengembangan
Inap. individu (bersama
dengan HRD)
4. Mengadakan pelatihan Terselenggaranya
untuk pegawai secara standarisasi

16 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
berkesinambungan. pengembangan staf
keperawatan
5. Memberi orientasi kepada Setiap ada Program Orientasi
pegawai baru. staff baru (bersama dengan
HRD)
6. Mengadakan pengadaan, Tiap bulan Alat dan obat siap
pemeliharaan dan pakai tersedia
penggunaan alat - alat
maupun obat-obatan.
7. Menyusun dan mengatur Tiap Bulan  Jadwal dinas
daftar dinas tenaga  Pengisian
perawat dan Memproses form cuti
pengajuan cuti staf rawat
inap dan laporan kepada
atasan sebagai bahan
pengaturan.
8. Memproses kebutuhan Tiap bulan Lap kebutuhan ATK,
ATK, cetakan dan sarana cetakan & sarana
lain. lain
9. Menciptakan suasana kerja Tiap hari Terealisasinya
yang harmonis dan lingkungan kerja yg
kondusif. harmonis dan
kondusif
C. Fungsi Pengawasan,
Pengendalian
1. Memantau seluruh Setiap hari Catatan kesenjangan
perawat dalam penerapan antara pelaksanaan
dan pelaksanaan tugas dengan SPO
yang dibebankan.
2. Menilai hasil kerja Setaip hari Catatan kinerja
perawat dan memberikan individual (KPI
penghargaan yang individu)
berprestasi baik.
3. Mengawasi penggunaan Setiap hari  Pencatatan
alat-kesehatan dan obat- pemakaian
obatan agar digunakan per pasien
secara tepat  Laporan
serah terima
per shift
4. Mengatur supaya alat-alat Setiap hari Laporan serah terima
tetap dalam keadaan siap per shift
pakai. Laporan perbaikan
bila alat rusak
5. Mengawasi pelaksanaan Setiap hari Laporan serah terima
inventaris secara periodik per shift

17 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Laporan perbaikan
bila alat rusak
6. Membuat laporan kinerja Tiap bulan Laporan Indikator
mutu pelayanan Rawat Kinerja Mutu
inap untuk kepentingan Pelayanan Rawat
laporan Instalasi Rekam Inap
Medis secara keseluruhan.
7. Melaksanakan tugas lain Tiap ada Laporan
yang diberikan atasan masalah Penyelesaian
untuk menyelesaikan/ masalah
menangani bila terjadi Laporan tindak
penyimpangan/kasus yang lanjut dari masalah
terjadi pada yang terselesaikan
penyelenggaraan Rawat
Inap.
D. Penilaian
1. Membuat laporan kinerja mutu Tiap bulan Laporan kunjungan
pelayanan Rawat Inap untuk pasien dan Lap KPI
kepentingan laporan Rawat Inap
secara keseluruhan :
 berdasarkan kasus ( penyakit
dalam,anak,bedah dll )).
 Jumlah kunjungan pasien
Rawat Inap berdasarkan kasus
( Pulang, Rawat, Konsul,
Rujuk, Observasi, menolak
rawat / APS ).
 Jumlah Pasien Meninggal.
 Jumlah kasus penyakit
terbanyak di Rawat inap
 Jumlah pemeriksaan
penunjang pasien Rawat Inap
II. TUGAS TAMBAHAN

Tanggung Jawab Kepala Ruang Rawat Inap: :

1. Kelancaran dan ketepatan waktu penyelenggaraan pelayanan Rawat


Inap
2. Kelancaran penyelenggaraan orientasi dan pelatihan bagi perawat
Rawat inap
3. Kelancaran penyelenggaraan pelayanan terkait kesiapan alat
kesehatan, obat, fasilitas kerja, ATK dan cetakan.

18 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
4. Kebenaran laporan penyelenggaraan pelayanan Rawat Inap
.
Alur :
1. Secara fungsional bertanggung Jawab kepada Komite Keperawatan
2. Secara operasional bertanggung Jawab kepada Ka Instalasi Rawat
Inap

Wewenang Kepala Ruang Rawat Inap:


1. Memotivasi staf perawat .
2. Mengatur rencana kegiatan managerial di Rawat Inap.
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan dari staf perawat dan unit kerja lain yang terkait.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
6. Mengambil keputusan sesuai dengan kebijakan dan falsafah rumah
sakit rawamangun dalam pengelolaan dan pelayanan keperawatan di
tiap unit

Bahan Kerja Wewenang Kepala Ruang Rawat Inap:

1. Susunan langkah kegiatan penyelenggaraan Rawat INap.


2. Buku pedoman penyelenggaraan Rawat Inap
3. Buku sistem pelaporan rumah sakit

Perangkat Kerja Wewenang Kepala Ruang Rawat Inap: :

1. Komputer dan ATK.


2. Telepon.

Sifat Jabatan Wewenang Kepala Ruang Rawat Inap:

Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift rumah sakit, yaitu :

Senin – Jumat: jam 07.00 - jam 16.00 shift I.

19 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Nama Bawahan Langsung Wewenang Kepala Ruang Rawat Inap:

1. Penanggung Jawab Shift/ Ka.TIM


2. Perawat Pelaksana

Nama : Perawat klinik 4

Unit Kerja : Instalasi rawat inap

Jabatan : Pelaksana

Kualifikasi : Perawat klinik 4

Waktu Kredensial :

Atasan Langsung : Kepala ruang rawat inap

URAIAN JABATAN SECARA UMUM :

Seorang perawat profesional yang diberi wewenang Klinis dan ditugaskan


di Instalasi Rawat Inap. Untuk Melaksanakan Asuhan Keperawatan dan
memberikan pelayanan yang bermutu serta memberikan pelayanan prima
dengan semangat muda yang dinamis, jujur dan ikhlas sesuai dengan visi
misi Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun.

Tanggung jawab utama Perawat Klinik 4:

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

20 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Tugas Pokok Perawat Klinik 4:

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


1.1. Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data
yang diperlukan.
1.2. Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien
dan keluarganya.
1.3. Mengevaluasi faktor risiko.
1.4. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital.
1.5. Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dari pasien dan
keluarga.
1.6. Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien.
1.7. Melengkapi formulir admisi/pengkajian.

2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien


2.1. Mengidentifikasi data fokus.
2.2. Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien.

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek.
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)bagi
pasien yang tidak indikasi rawat
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.5 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.6 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
3.7 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien
dankeluarga.
3.8 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan.

1. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
1.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri

21 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Mandiri PK I , PK
II dan PK III
1.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.
Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Kolaborasi PK I,
PK II dan PK III

2. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


5.1. Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan.
5.2. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri.
5.3. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi.
5.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan..
5.5. Merevisi rencana asuhan keperawatan.

6. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien

6.1. Medokumentasikan pengkajian keperawatan


6.2. Mendokumentasikan masalah/diagnosa keperawatan pasien
6.3. Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
6.4. Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
6.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien.
7.6. Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien.

Tugas Tambahan Perawat Klinik 4::

1. Melaksanakan Tugas Tambahan PK I, II, dan III


2. Melakukan Bimbingan Pada Perawat Level III
3. Memberikan Pelatihan Kompetensi Perawat Internal
4. Melaksanakan Assesment Kompetensi pada Perawat Internal
5. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain yang kompleks
6. Sebagai konsulen untuk semua kompetensi
7. Membuat Riset sederhana

Tanggung Jawab Perawat Klinik 4 :

1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tindakan keperawatan


2. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan..
3. Bertanggung jawab atas kesiapan perangkat kerja.

22 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Alat Perawat Klinik 4:

1. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala


ruang unit gawat darurat.
2. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter
IGD / Ka. Instalasi Gawat Darurat.

Wewenang Perawat Klinik 4:


1. Melakukan pendidikan keperawatan melalui pengarahan dan pengajaran
2. Memberikan reinforcement kepada perawat yang memiliki prestasi
dan peringatan kepada perawat PK 1. PK 2 .PK 3 ruang gawat darurat
yang melanggar disiplin dan aturan yang ditetapkan
3. Mengendalikan peningkatan mutu pelayanan, pengendalian infeksi
nosokomial pasien gawat darurat.
4. Mengambil keputusan di koordinasikan dengan dokter koordinator IGD
terhadap masalah-masalah yang menyangkut kegawat daruratan, serta
bertanggung jawab terhadap kepala ruangan

Bahan Kerja Perawat Klinik 4:

1. Kebijakan pelayanan IGD


2. Susunan langkah pelayanan pasien.
3. Jadwal praktek dokter RS. Khusus Bedah Rawamangun
4. Daftar fasilitas RS. Khusus Bedah Rawamangun
5. Registrasi pasien.
6. Daftar tarif yang berlaku.
7. Ketentuan yang berkaitan untuk penerimaan pasien rekanan.

Perangkat Kerja Perawat Klinik 4:

1. Perangkat / alat medis


2. Komputer dan ATK.
3. Telepon.

23 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Nama : Perawat klinik 3
Unit Kerja : Instalasi rawat inap
Jabatan : Pelaksana

Kualifikasi : Perawat klinik 3

Waktu Kredensial :

Atasan Langsung : Kepala ruang ranap

URAIAN JABATAN SECARA UMUM :


Seorang perawat profesional yang diberi wewenang Klinis dan ditugaskan
di Instalasi Rawat Inap. Untuk Melaksanakan Asuhan Keperawatan dan
memberikan pelayanan yang bermutu serta memberikan pelayanan prima
dengan semangat muda yang dinamis, jujur dan ikhlas sesuai dengan visi
misi Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun.

Tanggung jawab utama:


1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok:
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
1.1. Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data
yang diperlukan.
1.2. Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien
dan keluarganya.
1.3. Mengevaluasi faktor risiko.
1.4. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital.
1.5. Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dari pasien dan
keluarga.

24 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
1.6. Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien.
1.7. Melengkapi formulir admisi/pengkajian.

2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien


2.1. Mengidentifikasi data fokus.
2.2. Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien.

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1. Melakukan asuhan jangka pendek.
3.2. Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning) bagi
pasien yang tidak indikasi di rawat
3.3. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.4. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
3.6. Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga.

4. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
4.1. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
4.1.1. Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Mandiri
PK I dan PK II
4.1.2. Melakukan Triple Manuver (Head Lift, Chin Lift, Jaw
Trust )
4.1.3. Melakukan Penilaian Status Neurologis
4.1.4. Menyiapkan Alat Vena Sectie
4.1.5. Melakukan Konseling pada Pasien
4.1.6. Memberikan Motivasi Spiritual

4.2. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.


4.2.1. Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara
Kolaborasi PK I dan PK II
4.2.2. Melakukan Perawatan WSD
4.2.3. Memberikan Therapi Obat Narkotika

25 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
4.2.4. Melakukan koordinasi dengan penunjang medic
4.2.5. Melakukan koordinasi dengan penunjang non diagnostic
4.2.6. Memberikan Training bekerjasama dengan Diklat
Keperawatan
4.2.7. Memberikan training bekerjasama dengan Diklat Rumah
Sakit

5. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


5.1.Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan.
5.2. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri.
5.3. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi.
5.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan..
5.5. Merevisi rencana asuhan keperawatan.

6. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


6.1. Medokumentasikan pengkajian keperawatan
6.2. Mendokumentasikan masalah/diagnosa keperawatan pasien
6.3. Mendokumentasikan rencana keprawatan pasien
6.4. Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
6.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien.
6.6. Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien.

Tugas Tambahan:
1. Melaksanakan Tugas Tambahan PK I dan II
2. Melakukan Bimbingan Pada Perawat PK II

TANGGUNG JAWAB :
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tindakan keperawatan
2. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan..
3. Bertanggung jawab atas kesiapan perangkat kerja.

ALAT :
1. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala
ruang unit gawat darurat.
2. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter
IGD/Ka. Instalasi Gawat Darurat.

26 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
WEWENANG :
1. Mengatur dan menempatkan perawat sesuai kebutuhan selama shiftnya.
2. Memberikan reinforcement kepada perawat yang memiliki prestasi
dan peringatan kepada perawat PK 1. PK 2 . ruang gawat darurat yang
melanggar disiplin dan aturan yang ditetapkan
3. Memberikan usul, pendapat kepada tim kesehatan lain yang bekerja di
ruang gawat darurat untuk peningkatan mutu pelayanan, pengendalian
infeksi nosokomial pasien gawat darurat.
4. Mengambil keputusan di koordinasikan dengan dokter koordinator IGD
terhadap masalah-masalah yang menyangkut kegawat daruratan, serta
bertanggung jawab terhadap kepala ruangan

BAHAN KERJA :
1. Kebijakan pelayanan IGD
2. Susunan langkah pelayanan pasien.
3. Jadwal praktek dokter RS. Khusus Bedah Rawamangun
4. Daftar fasilitas RS. Khusus Bedah Rawamangun
5. Registrasi pasien.
6. Daftar tarif yang berlaku.
7. Ketentuan yang berkaitan untuk penerimaan pasien rekanan.

PERANGKAT KERJA :
1. Perangkat / alat medis
2. Komputer dan ATK.
3. Telepon.

Nama : Perawat klinik 2

27 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Unit Kerja : Instalasi rawat inap

Jabatan : Pelaksana

Kualifikasi : Perawat klinik 2

Waktu Kredensial :

Atasan Langsung : Kepala ruang rawat inap

URAIAN JABATAN SECARA UMUM :


Seorang perawat profesional yang diberi wewenang Klinis dan ditugaskan
di Instalasi Rawat Inap. Untuk Melaksanakan Asuhan Keperawatan dan
memberikan pelayanan yang bermutu serta memberikan pelayanan prima
dengan semangat muda yang dinamis, jujur dan ikhlas sesuai dengan visi
misi Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun.

Tanggung jawab utama :


1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan
8. Terlaksananya bimbingan dan supervise level di bawahnya.

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
1.1. Melakukan pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan baik pasien pasien baru maupun pasien lama
1.2. Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien
dan keluarganya.
1.3. Mengevaluasi faktor risiko.
1.4. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital.

28 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
1.5. Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dari pasien dan
keluarga.
1.6. Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien.
1.7. Melengkapi formulir admisi/pengkajian.
1.8. Membuat pasien nyaman dalam penanganan di Instalasi Gawat
Darurat
1.9. Mengkaji keputusan dan masalah pasien sesuai dengan batas
kemampuannya, dengan cara :
a. Mengamati keadaan pasien ( tanda vital, kesadaran, keadaan
mental dan keluhan utama )
b. Melaksanakan anamnesa
c. Menyiapkan formulir untuk menyelesaikan administrasi,
seperti :
• Surat memo pulang
• Surat keterangan istirahat sakit, jika diperlukan
• Resep obat untuk dirumah, jika diperlukan
• Surat pengantar Rawat Inap

2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien


2.1. Mengidentifikasi data fokus.
2.2. Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien.
2.3. Menentukan prioritas penanganan kegawatan pasien untuk
mempertahankan kelangsungan hidup pasien

3. Asuhan keperawatan pasien


3.1. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan pasien
3.2. Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning) pada
pasien yang tidak indikasi rawat inap
3.3. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
dan kolaborasi
3.4. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
3.5. Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga.
3.6. Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan.

29 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
3.7. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan
darurat srcara tepat dan cepat.

4. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
4.1. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
4.1.1. Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Mandiri
PK I
4.1.2. Serah terima pasien dari Poliklinik dan UGD ke rawat inap
4.1.3. Menjemput Pasien Ke Kamar operasi
4.1.4. Melakukan Perawatan pasien sesudah operasi
4.1.5. Mengantar pasien pindah ke Ruangan lain
4.1.6. Mengantar pasien pindah/Rujuk ke Rumah Sakit lain
4.1.7. Mengantar pasien ke Kamar Operasi
4.1.8. Menjemput pasien dari HCU
4.1.9. Melakukan Evaluasi tindakan keperawatan
4.1.10. Melakukan Edukasi pasien
4.1.11. Menghitung Balance Cairan
4.1.12. Melakukan Pemantauan Hemodinamik
4.1.13. Menilai tanda – tanda Dehidrasi
4.1.14. Melakukan Tehnik Penyeterilan Alat

4.2. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.


4.2.1. Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara
Kolaborasi PK I
4.2.2. Memberikan Oksigen dengan sungkup Rebreathing
4.2.3. Memberikan Oksigen dengan sungkup Non Rebreathing
4.2.4. Memberikan Oksigen dengan masker venturi
4.2.5. Melakukan suction lewat mulut/hidung/tracheostomie
4.2.6. Menyiapkan pasien operasi besar
4.2.7. Menyiapkan pasien Operasi Khusus
4.2.8. Menyiapkan pasien untuk Punctie Pleura
4.2.9. Menyiapkan pasien untuk Lumbal Punctie
4.2.10. Menyiapkan Pasien dan alat untuk pemasangan ETT
4.2.11. Mengoperasikan perekaman EKG
4.2.12. Memasang Dower Catheter

30 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
4.2.13. Memasang slang lambung/NGT
4.2.14. Memasang Infus
4.2.15. Memasang Syringe Pump
4.2.16. Memfasilitasi pasien untuk Permintaan Darah
4.2.17. Memberi Transfusi Darah
4.2.18. Memberikan therapi Titrasi Bicnat, KCL
4.2.19. Merawat Pasien dengan Colostomie ( Stoma )
4.2.20. Mengambil Darah Arteri
4.2.21. Melatih ROM
4.2.22. Mengoperasikan alat oxymetri
4.2.23. Melakukan perawatan Luka Sedang
4.2.24. Melakukan Perawatan Luka Besar
4.2.25. Melakukan Perawatan Pada Pasien Yang Terpasang
Drainase
4.2.26. Melakukan Perawatan Luka Bakar Grade I ( < 20 % )
4.2.27. Melakukan Perawatan Luka Bakar Grade II ( 20 % – 40 % )
4.2.28. Melakukan Perawatan Luka Bakar Grade III ( > 40 % )
4.2.29. Melakukan angkat Jahitan
4.2.30. Membaca dan melaporkan hasil Laboratorium pada dokter
4.2.31. Mengantar pasien untuk Pemeriksaan/Tindakan di luar
RSKB Rawamangun
4.2.32. Menghubungi Rumah Sakit lain untuk Tindakan,
Pemeriksaan, Rujuk pasien
4.2.33. Merekam Spirometri
4.2.34. Melakukan Cek Gula Darah (Glukotest)
4.2.35. Menyiapkan alat untuk tindakan Incisi
4.2.36. Menyiapkan alat untuk tindakan Exterpatie
4.2.37. Mendampingi dokter Visite
4.2.38. Merekam EEG
4.2.39. Melakukan Pencegahan Dan Penanggulangan Infeksi
Nasokomial
4.2.40. Pengelolaan Pasien Dengan Penyakit Menular
4.2.41. Melakukan Penggantian prosedur invasif
4.2.42. Memasang Bidai
4.2.43. Memasang Neck Coler
4.2.44. Melakukan Kumbah Lambung

31 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
4.2.45. Memberikan Therapi Obat Sedatif
4.2.46. Menyiapkan Alat Untuk Intubasi
4.2.47. Memberikan Obat – obat Emergency dan Life Saving
4.2.48. Melakukan interpretasi hasil Skin test dan Mantoux test
4.2.49. Menyiapkan Alat Vena Sectie

5. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


5.1.Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan.
5.2. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri.
5.3. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi.
5.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan..
5.5. Merevisi rencana asuhan keperawatan.

6. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


6.1. Medokumentasikan pengkajian keperawatan
6.2. Mendokumentasikan masalah/diagnosa keperawatan pasien
6.3. Mendokumentasikan rencana keprawatan pasien
6.4. Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
6.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien.
6.6. Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien.

Tugas Tambahan:
1. Melaksanakan Tugas Tambahan PK I
2. Melakukan perhitungan statis stock farmasi di ruang IGD
3. Melakukan Inventarisasi Alat-alat Kesehatan dan Rumah Tangga
4. Melakukan Inventarisasi Obat pada Troly Emergency
5. Memfasilitasi pasien untuk Persetujuan Tindakan, Pemeriksaan, Obat
Mahal
6. Memfasilitasi pasien untuk mengisi Form Surat Izin Tindakan
7. Mengingatkan dokter untuk menandatangani Surat Izin Tindakan
8. Mengingatkan dokter untuk mengisi Form Biaya Operasi
9. Memberikan bimbingan pada Perawat PK

TANGGUNG JAWAB :
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tindakan keperawatan

32 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
2. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan..
3. Bertanggung jawab atas kesiapan perangkat kerja.

ALAT :
1. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala
ruang unit gawat darurat.
2. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter IGD
/ Ka. Instalasi Gawat Darurat.

WEWENANG :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya.
3. Memberikan masukan kepada perawat kepala ruang sahubungan
dengan mutu pelayanan di ruang IGD
4. Menggantikan tugas dan wewenang perawat PK 3 yang berhalangan
hadir mendadak dalam shief kerjanya

BAHAN KERJA :
1. Kebijakan pelayanan IGD
2. Susunan langkah pelayanan pasien.
3. Jadwal praktek dokter RS. Khusus Bedah Rawamangun
4. Daftar fasilitas RS. Khusus Bedah Rawamangun
5. Registrasi pasien.
6. Daftar tarif yang berlaku.
7. Ketentuan yang berkaitan untuk penerimaan pasien rekanan.

Nama : Perawat klinik 1

Unit Kerja : Instalasi gawat darurat

33 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Jabatan : Pelaksana

Kualifikasi : Perawat klinik 1

Waktu Kredensial :

Atasan Langsung : Kepala ruang ranap

URAIAN JABATAN SECARA UMUM :


Seorang perawat profesional yang diberi wewenang Klinis dan ditugaskan
di Instalasi Rawat Inap. Untuk Melaksanakan Asuhan Keperawatan dan
memberikan pelayanan yang bermutu serta memberikan pelayanan prima
dengan semangat muda yang dinamis, jujur dan ikhlas sesuai dengan visi
misi Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun.

Tanggung jawab utama:


1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok:
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
1.1. Melakukan pengkajian data pasien dan melengkapi data yang
diperlukan baik pasien baru maupun pasien lama
1.2. Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien
dan keluarganya.
1.3. Mengevaluasi faktor risiko.
1.4. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital.
1.5. Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dari pasien dan
keluarga.

34 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
1.6. Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien.
1.7. Melengkapi formulir admisi/pengkajian.
1.8. Membuat Pasien nyaman dalam penanganan di Instalasi Gawat
Darurat
1.9. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien sesuai dengan
batas kemampuannya, dengan cara :
a. Mengamati keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, keadaan
mental dan keluhan utama)
b. Melaksanakan anamnesa
c. Menyiapkan formulir untuk penyelesaian adminstrasi, seperti :
• Surat memo pulang
• Surat keterangan istirahat sakit, jika diperlukan
• Resep obat untuk dirumah, jika diperlukan
• Surat pengantar Rawat Inap

2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien


2.1. Mengidentifikasi data fokus.
2.2. Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien.
2.3.Menentukan Prioritas penanganan kegawatan pasien untuk
mempertahankan kelangsungan hidup pasien

3. Asuhan keperawatan pasien


3.1. Melakukan Asuhan Keperawatan sesuai dengan Kondisi dan
kebutuhan pasien
3.2. Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning) pada
pasien yang tidak indikasi rawat inap
3.3. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
dan kolaborasi
3.4. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.
3.5. Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga.
3.6. Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan
3.7. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan
darurat secara tepat dan cepat

35 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
4. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
4.1. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
4.1.1. Menerima Pasien Baru
4.1.2. Mendengarkan Keluhan Pasien
4.1.3. Melakukan Tindakan Pelayanan medis sesuai intruksi dan
keadaan pasien
4.1.4. Melakukan Identifikasi resiko pasien jatuh
4.1.5. Melakukan intervensi pencegahan pasien jatuh
4.1.6. Pemasangan NGT
4.1.7. Melakukan pendokumentasian Intake Output
4.1.8. Menimbang Berat Badan
4.1.9. Mengukur Lingkar Lengan
4.1.10. Mengukur Tinggi Badan
4.1.11. Menolong pasien B.A.K di tempat tidur
4.1.12. Menolong pasien B.A.B di tempat tidur
4.1.13. Memberi Huknah Rendah
4.1.14. Memberi Huknah Tinggi
4.1.15. Memberi Glycerin Spuit
4.1.16. Melakukan vulva hygine
4.1.17. Mencuci Tangan
4.1.18. Memasang dan melepas Masker
4.1.19. Memasang dan melepas sarung tangan Steril
4.1.20. Merawat gigi palsu
4.1.21. Membersihkan mulut pasien tidak sadar
4.1.22. Mengganti Pakaian pasien
4.1.23. Menjaga kebersihan lingkungan pasien
4.1.24. Mengatur Posisi Fowler (1/2 duduk)
4.1.25. Mengatur Posisi Sym
4.1.26. Mengatur Posisi Trendelenburg
4.1.27. Mengatur Posisi Dorsal Recumbent
4.1.28. Mengatur Posisi Litotomie
4.1.29. Memiringkan Pasien
4.1.30. Memfasilitasi pasien pindah dari tempat tidur ke kereta dorong
dan sebaliknya

36 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
4.1.31. Memfasilitasi pasien yang pindah sendiri ke kereta dorong dan
sebaliknya
4.1.32. Memfasilitasi pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda
4.1.33. Memfasilitasi pasien pindah dari mobil ke kereta dorong dan
sebaliknya
4.1.34. Mengukur suhu badan melalui axial
4.1.35. Mengukur suhu badan melalui anus
4.1.36. Mengukur suhu badan melalui telinga
4.1.37. Mengukur suhu badan memakai Infra Red/Dahi
4.1.38. Mengukur tekanan darah
4.1.39. Menghitung denyut nadi / denyut jantung
4.1.40. Menghitung pernapasan
4.1.41. Mendokumentasikan Tanda-tanda Vital pada Form Kurve
Harian
4.1.42. Memberi kompres hangat
4.1.43. Memberi buli - buli panas
4.1.44. Memberikan kompres dingin
4.1.45. Memasang condom catheter
4.1.46. Menolong Pasien yang akan meninggal
4.1.47. Merawat pasien yang sudah meninggal
4.1.48. Melakukan pendokumentasian dengan baik dan benar
4.1.49. Menyiapkan pasien pulang

4.2. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.


4.2.1. Melakukan Resusitasi Jantung Paru
4.2.2. Pemberian Oksigen dengan nasal canule
4.2.3. Pemberian Oksigen dengan simple mask
4.2.4. Melakukan Af Infus
4.2.5. Menghitung tetesan infus
4.2.6. Mengganti cairan infus
4.2.7. Melakukan Af Catheter
4.2.8. Melakukan Af NGT
4.2.9. Memasang Infus Pump
4.2.10. Mengambil sample darah vena
4.2.11. Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan Urine
4.2.12. Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan Faeces

37 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
4.2.13. Memberi therapi obat per oral
4.2.14. Memberi therapi obat per IV langsung
4.2.15. Memberi therapi obat per IV tidak langsung
4.2.16. Memberikan nutrisi parenteral
4.2.17. Memberi therapi obat per IM
4.2.18. Memberi therapi obat per SC
4.2.19. Memberi therapi obat per IC
4.2.20. Memberi therapi obat sublingual
4.2.21. Memberikan therapi obat tetes
4.2.22. Memberikan therapi obat suppositoria
4.2.23. Memberikan therapi obat melalui kulit/ topical
4.2.24. Mengambil Sample Darah Perifer
4.2.25. Melakukan perawatan luka kecil
4.2.26. Memberikan inhalasi
4.2.27. Melakukan persiapan operasi kecil
4.2.28. Melakukan persiapan operasi sedang
4.2.29. Memasang OPA
4.2.30. Melepaskan OPA
4.2.31. Memfasilitasi pasien untuk Fisiotherapi
4.2.32. Memfasilitasi pasien untuk tindakan Radiologi
4.2.33. Memfasilitasi pasien untuk konsul ke Poliklinik
4.2.34. Menyiapkan pasien untuk

5. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


5.1. Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan.
5.2. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi.
5.3. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan.
5.4. Merevisi rencana asuhan keperawatan.

6. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


6.1. Medokumentasikan pengkajian keperawatan
6.2. Mendokumentasikan masalah/diagnosa keperawatan pasien
6.3. Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
6.4. Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
6.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien.
6.6. Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien.

38 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Tugas Tambahan:
1. Mengikuti Pre dan Post conferens.
2. Membantu menjaga kebersihan ruangan dan memelihara peralatan yang
ada di Unit.
3. Mengikuti pertemuan unit dan Rumah Sakit Khusus Bedah
Rawamangun jika diperlukan.
4. Mengikuti pelatihan keperawatan yang di adakan oleh unit dan Diklat
Keperawatan.
5. Mengikuti Pembahasan Masalah dan sosialisasi SPO di Unit
6. Mengikuti Pelatihan dari Diklat Rumah Sakit
7. Mengikuti Pelatihan dari Diklat Keperawatan
8. Mengikuti Kepanitiaan di Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun
9. Mendokumentasikan Pasien Baru pada buku Register.
10. Menerima instruksi dokter via Telepon
11. Menghubungi dokter via Telepon
12. Menghubungi Unit Rawat Inap lain
13. Menghubungi Poliklinik untuk konsul dan perjanjian control
14. Menghubungi UGD
15. Menghubungi Laboratorium
16. Menghubungi Fisiotherapi
17. Menghubungi Radiologi
18. Menghubungi Apotik
19. Menghubungi bagian Keamanan
20. Menghubungi Cleaning Service
21. Mendokumentasikan Pasien pada buku Registrasi IGD
22. Mendokumentasikan Pasien pada Sensus harian IGD
23. Menginput jasa dokter spesialis dan tindakan yang dilakukan pada
komputer
24. Mengingatkan dokter untuk mengisi ICD X pada form asuransi

TANGGUNG JAWAB :
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tindakan keperawatan

39 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
2. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan..
3. Bertanggung jawab atas kesiapan perangkat kerja.

ALAT :
1. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala
ruang unit gawat darurat.
2. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter
IGD/Ka. Instalasi Gawat Darurat.

WEWENANG :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya.

BAHAN KERJA :
1. Kebijakan pelayanan IGD
2. Susunan langkah pelayanan pasien.
3. Jadwal praktek dokter RS. Khusus Bedah Rawamangun
4. Daftar fasilitas RS. Khusus Bedah Rawamangun
5. Registrasi pasien.
6. Daftar tarif yang berlaku.
7. Ketentuan yang berkaitan untuk penerimaan pasien rekanan.

PERANGKAT KERJA :
1. Perangkat / alat medis
2. Komputer dan ATK.
3. Telepon.

40 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata Hubungan Kepala Instalasi Rawat Inap Dengan:


NO JABATAN UNIT DALAM HAL
ORGANISASI
1 Direktur Utama Direksi Pelaporan
Pengarahan
2 Seluruh Dokter Staf Medis Pengkoordinasian kegiatan
3. Kepala RANAP Penugasan
Ruangan Ranap Pengkoordinasian kegiatan
4 Ka.TIM Ranap RANAP Penugasan
Pengkoordinasian kegiatan
5 Pelaksana RANAP Penugasan
Perawat Ranap Pengkoordinasian kegiatan
5 Kepala ops IF Kebutuhan alat-alat rumah
Logistik tangga dan alat tulis kantor di
bag marketing,
diperoleh dari logistik umum
dengan prosedur permintaan
sesuai dengan SPO.
6 Kepala RM dan RM Koordinasi tentang pelayanan
koordinator registrasi pasien dan
Pendaftaran kelengkapan pengisian berkas
rekam medis.
7 Ka instalasi IF Daftar obat yang ditanggung
Farmasi oleh asuransi / Perusahaan,
sesuai dengan PKS RSR dengan
perusahaan / asuransi.
(prosedur pelayanan pasien
Kerjasama Asuransi /
perusahaan sesuai SPO
terlampir)
8 Karu IGD, Keperawatan Koordinasi tentang pelayanan
Kebidanan, OK kepada pasien (pembatasan

41 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
dan HCU sesuai PKS) dan kelengkapan
pengisian berkas rekam medis,
terutama Resume medis.
(prosedur pelayanan pasien
Kerjasama Asuransi /
perusahaan sesuai SPO
terlampir)
9 Karu IGD dan Keperawatan Koordinasi tentang pelayanan
Rajal kepada pasien (pelayanan sesuai
PKS/ perjanjian MCU) dan
kelengkapan pengisian berkas
rekam medis.
(prosedur pelayanan pasien
Kerjasama Asuransi /
perusahaan sesuai SPO
terlampir)
10 Koordinator Lab Koordinasi tentang pelayanan
Lab kepada pasien (pembatasan
sesuai PKS/ perjanjian MCU )
(prosedur pelayanan pasien
Kerjasama Asuransi /
perusahaan sesuai SPO
terlampir)
11 Koordinator Radiologi Koordinasi tentang pelayanan
Radiologi kepada pasien (pembatasan
sesuai PKS/ perjanjian MCU )
(prosedur pelayanan pasien
Kerjasama Asuransi /
perusahaan sesuai SPO
terlampir)
14 Ka bag keu dan Keuangan Koordinasi tentang penagihan
staf bagian piutang (sesuai PKS/ perjanjian
Piutang MCU)
(prosedur pelayanan pasien
Kerjasama Asuransi /
perusahaan sesuai SPO

42 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
terlampir)
15 Ka Sub Bag SarPra Koordinasi untuk penataan ruang
Maintenance terkait Renovasi / pembangunan
baru.
(prosedur koordinasi penataan
ruang yang direnovasi /
pembangunan baru perbaikan
sesuai dengan SPO yang
berlaku).
16 Supir SarPra Koordinasi untuk mengantar
pelaksanaan tugas luar tenaga
marketing, dengan menggunakan
kendaraan operasional /
ambulance RS Rawamangun.
( prosedur merujuk pasien sesuai
dengan SPO terlampir )
18 Kepala Unit Bagian lain Koordinasi tugas
lain yang yang
terkait Terkait
19 Kepala Bagian HRD Kebutuhan Tenaga, KPI, Career
HRD Development dll
20 K3
21 PPI
22 PMKP
23 PPRA
24 KOMITE KEP

Resiko Kerja Kepala Instalasi Rawat Inap


1 Stress managerial Tanggung jawab & beban pelaksanaan tugas

Tata Hubungan Kepala Ruang Rawat Inap Dengan:

43 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
No. JABATAN UNIT DALAM HAL
ORGANISASI

1 Ka Instalasi IGD Pelaporan & Pengarahan


Gawat Darurat

2 Penanggung IGD Pengarahan & Pengkoordinasian


jawab Shift kegiatan

4 Ka. Instalasi Keperawatan Koordinasi tentang pelayanan


Kebidanan, OK registrasi RI
dan HCU

5 Ka. Rekam RM Koordinasi tentang pelayanan


Medis registrasi IGD, pemakaian form
yang dibutuhkan (inform
consent, visum et repertum)

6 Ka. Bag Marketing Koordinasi tentang MCU /


Marketing promosi lain

7 Ka. Unit lain Unit Terkait Koordinasi tugas


terkait

Resiko Kerja Perawat Pelaksana 5 sampai dengan 1 :


1 Stress managerial Tanggung jawab & beban pelaksanaan tugas

1.2 TATA HUBUNGAN KERJA

Tata Hubungan Kerja Bagian Instalasi Rawat Inap dengan unit lain:

1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di Ranap, diperoleh dari bagian
logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.

2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Ranap,
diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai
denganSPO.

3. Kamar Operasi (OK)

44 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Pasien Ranap yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan
surat pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga
pasien dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta
perawat RANAP memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila
keluarga/penanggung jawab sudah setuju).
(prosedur pasien Ranap yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir).

4. Laboratorium
Pasien Ranap yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan
dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir
diserahkan kepada petugas laboratorium oleh perawat Ranap (prosedur
pemeriksaan laboratorium pasien Ranap sesuai SPO terlampir).

5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di Ranap akan dilaporkan dan
diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan
sesuai dengan SPO yang berlaku.

6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke Ranap RS Rawamangun akan diberikan
nomor rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat
disimpan di bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status
medis pasien diminta kembali ke bagian rekam medis oleh petugas
admission (prosedur permintaan dan penyerahan status ke bagian rekam
medis sesuai dengan SPO terlampir).

7. Admission/Pendaftaran
Setiap pasien yang dirawat selalu didaftarkan ke bagian admission,
dari bagian admisson disiapkan status dan slip registrasi pasien (pendaftaran
pasien ke bagian admission sesuaidengan SPO terlampir).

8. Radiologi
Pasien Ranap yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan
dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan
formulir diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat Ranap, (prosedur
pemeriksaan radiologi pasien Ranap sesuai SPO terlampir).

9. Operator
Apabila Perawat Ranap membutuhkan sambungan telphone keluar
RS Rawamangun maka bagian Ranap akan meminta bantuan ke bagian
operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telphone.

10. Kasir

45 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Pasien yang telah selesai perawatan akan diantar ke bagian kasir
oleh perawat Ranap untuk menyelesaikan administrasi.

11. Instalasi Rawat Inap


Pasien Rawat Inap yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar
rawat oleh dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian
admission untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung
jawab/keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka
pasien diantar oleh perawat IGD ke Instalasi Rawat Inap.(Prosedur pasien
IGD yang akan rawat inap sesuai dengan SPO terlampir).

12. Gizi
Pasien Ranap yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan
dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang
diperlukan.

13. Intensive Care Unit (ICU)


Apabila ada pasien dari Ranap yang memerlukan perawatan intensif,
maka pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh dokter,
penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk
memilih kamar, setelah penanggung jawab/keluaraga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat ICU, maka pasien diantar oleh
perawat Ranap ke ruang ICU.

14. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)


Pasien Ranap yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter
spesialis pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan
bila kondisi pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka
pasien diantar oleh perawat Ranap ke bagian IRJ.
( Prosedur konsul pasien Ranap ke dokter spesialis yang sedang praktek
sesuai SPO terlampir).

15. Umum/Supir
Pasien Ranap yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat
menggunakan ambulance RS Rawamangun, bila keadaan memungkinkan
( prosedur merujuk pasien sesuai dengan SPOterlampir )

16. Umum /Keamanan


Bila ada pasien Ranap yang meninggal, maka setelah jenazah
dirapikan akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu
menginformasikan kebagian Umum/Keamanan ( prosedur pasien
meninggal sesuai SPO terlampir )

46 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

8.1 POLA KETENAGAAN

No Nama jabatan Kualifikasi Pengalaman Jumlah Jumlah


yang yang
Formal Sertifikat Dan kualifikasi Diperlukan Ada
1 Ka Instalasi Dokter ACLS - Sebagai dokter 1 1
Rawat Inap umum ruangan
(sudah minimal 3 thn
lulus - Memiliki
PTT ) kemampuan
dalam
kepemimpinan
- Sehat jasmani dan
Rohani
2 Kepala S1 Kep / Manajemen - Sebagai Ka Ruang 1 1
Keperawatan setara Pelayanan minimal 2 thn ( S1
D3 Kep Keperawata Kep/Setara)
n - Sebagai Ka Ruang
Minimal 5 thn (D3
Kep)
- Memiliki
ketrampilan
dalam
Kepemimpinan
- Memiliki
kemampuan
untuk mengontrol
emosi dengan baik,
membina hubungan
baik dengan orang
lain serta dapat
dipercaya.
- Memiliki
Kemampuan
menggunakan
komputer.
- Sehat Jasmani dan
Rohani
3 Ka Ruang Ranap D3 Kep - - Manajemen 1 1
Manajemen Bangsal
Bangsal - PPGD/
- PPGD/ BTCLS
BTCLS dengan orang lain
- Dapat dipercaya
- Memiliki
kemampuan
menggunakan
komputer

47 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
- Sehat Jasmani dan
Rohani.
4 Perawat D3 Kep PPGD/ - Sebagai perawat 5 5
Pelaksana BTCLS / di
Rawat Inap BLS IGD minimal 2 thn
- Memiliki minat
dan
kepribadian yang
baik
- Sehat Jasmani dan
Rohani.

8.2 ANALISA KEBUTUHAN TENAGA

Dasar Perhitungan Ketenagaan Perawat Rawat Inap adalah sebagai


berikut :

Kebutuhan tenaga keperawatan Rumah sakit Khusus Bedah Rawamangun.


memakai penghitungan Metode Thailand dan Filiphina, yaitu :
1. Hari Kerja Efektif Perawat dalam 1 tahun
Jumlah hari dalam 1 tahun = 365 hari
Jumlah hari kerja non efektif dalam 1 tahun :
Jumlah hari minggu = 52 hari
Jumlah libur nasional = 12 hari
Jumlah cuti tahunan = 18 hari
Cuti sakit = 5 hari
Pengembangan = 5 hari
Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun = 365 – 92 = 273 hari
Jumlah minggu efektif = 273 : 7 = 39 minggu
Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun = 39 mgg x 40 jam =
1560 jam

2. Penghitungan kebutuhan tenaga menurut metode thailand dan


philipine :

48 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
3. Kebutuhan tenaga keperawatan untuk setiap ruangan dengan BOR :
58 %
a) Rawat inap
Rawat Inap ( Vip.BA.Isolasi.Klas I.II.III.)
3,4 x 52 x 7 x 34 x 58% + 25%
( 41 x 40 )
22.252,048 + 25% = 18,6 = 19 perawat
1640

Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 19 orang, yang dibagi dalam 3
Shift yaitu :

• Dinas pagi : 4 orang


• Dinas sore : 4 orang (1 org penanggung jawab shift, 2 org pelaksana)
• Dinas malam : 4 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
• Lepas malam : 4 orang
• Libur / cuti : 3 orang

8.3. KUALIFIKASI
Kepala Instalasi Rawat Inap
a. Pendidikan : Minimal Dokter umum yang telah melaksanakan
wajib kerja sarjana.
b. Telah mengikuti pelatihan :
 ATLS
 ACLS
 Hiperkes (K3)
 Managerial RS
c. Pengalaman minimal 5 tahun sebagai dokter ruangan
d. Usia min 25 tahun (25 – 55)
e. Jenis kelamin : Laki laki / wanita
f. Sehat jasmani & rohani

Dokter Ruangan
a. Pendidikan Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja
sarjana
b. Telah mengikuti pelatihan :
 Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, gawat
darurat
 Penggunaan alat medis yg berhubungan dgn penanganan
pasien ruangan
c. Usia minimal 23 tahun

49 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
d. Jenis kelamin : Laki laki / wanita
e. Sehat jasmani & rohani

Kepala Ruang Rawat Inap


a. Pendidikan S1 Ners
b. Telah mengikuti pelatihan :
 Memiliki sertifikat kursus keperawatan khusus
 Pengalaman sebagai perawat pelaksana di Rawat Inap minimal 3
tahun
c. Usia min 26 tahun (25 – 35)
d. Jenis kelamin : Laki laki / wanita
e. Sehat jasmani & rohani

8.4. KEMAMPUAN TEKHNIS


Kepala Instalasi Rawat Inap
 Kemampuan komputer (Ms. Office)
 Kemampuan berbicara di depan umum
 Administrari Bisnis dan Perkantoran
 Mampu melakukan peran sebagai dokter dengan profesional

Dokter Ruangan
 Kemampuan komputer (Ms. Office)
 Kemampuan berbicara secara persuasive dan efektif
 Administrari Bisnis dan Perkantoran
 Berkemampuan melakukan tugas dan fungsi selayaknya seorang
Dokter professional

Kepala Ruang Rawat Inap


 Kemampuan komputer (Ms. Office)
 Kemampuan berbicara secara persuasive dan efektif
 Administrari Bisnis dan Perkantoran
 Berkemampuan melakukan tugas dan fungsi selayaknya seorang
perawat professional

50 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
8.5. KEMAMPUAN FUNGSIONAL
Kepala Instalasi Rawat Inap, Kepala Ruang dan Perawat
Pelaksana
Mampu melakukan :
- Implementasi konsep dan strategi keperawatan Rawat Inap.
- Melakukan tugas dan fungsi selayaknya seorang perawat
profesional

Dokter Ruangan
Mampu melakukan :
- Implementasi konsep dan strategi Kedokteran di Ruang Rawat
Inap.
- Melakukan tugas dan fungsi selayaknya seorang dokter profesional

8.6. KEMAMPUAN MANAJERIAL


Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Ruang Rawat Inap
a. Memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik
b. Memiliki kemampuan mengambil keputusan
c. Memiliki kemampuan kerjasama dalam tim
d. Memiliki perhatian terhadap hal-hal detail.
e. Memiliki kemampuan memelihara kinerja yang baik
f. Memiliki kemampuan mendidik dan mengembangkan bawahan.
g. Berorientasi pada hasil
h. Memiliki keinginan belajar yang tinggi.
i. Memiliki komunikasi yang baik

8.7. REKRUTMEN DAN SELEKSI

8.7.1. Penarikan Calon (Recruitment)


Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian
Keperawatan memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan cal onyang
paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.

Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,


ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlahtenaga
yang ada.

51 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:
1. Dari dalam RS Rawamangun sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam RS Rawamangun sendiri
(Internalresources) memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal
dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari
luar RS Rawamangun nantinya masuk ke Bagian Keperawatan akibat
mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :
 Informasi dari mulut ke mulut
 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited
applicants).
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan
adanya kebutuhan tenaga di Bagian Keperawatan.

2. Dari luar RS Rawamangun (external resources)


Proses penarikan calon dari luar RS Rawamangun dapat dilakukan dengan
cara :
 Dari mulut ke mulut.
 Iklan
 Lembaga-lembaga pendidikan
 Kantor penempatan tenaga kerja (milik swasta atau negara)

Penyaringan/seleksi calon (selection)


Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keperawatan
dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan
yang diinginkan.

Tahapan seleksi terdiri dari :


1. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang
diselenggarakan oleh pihak rumah sakit.

2. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka
para pelamar diseleksi secara khusus oleh Bagian Keperawatan
dan Rawat Inap.
Proses seleksi yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan ini
menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan
fungsi keperawatan. Kompetensi yang harus dimiliki perawat
adalah minimal memiliki sertifikat pelatihan kegawat daruratan.

Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :


1. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100
soal, dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus
dimiliki perawat seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
Batas kelulusan adalah 70% benar.

52 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
2. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
 BHD
 Pasang Infus
 Pemeriksaan tanda – tanda vital

3. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap
penyelenggaraan keperawatan, pandangan terhadap
penyelenggaraan keperawatan yang berorientasi terhadap
kepuasan pelanggan.

4. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
 Sehat, tidak buta warna.
 Berpenampilan rapi dan menarik.

53 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

1.1. Pengembangan SDM Rawat Inap

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Rawat Inap khususnya


dan Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun umumnya, diperlukan
pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter dan perawat Rawat
Inap. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
• Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan
tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
• Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan

1. Pendidikan
Perawat di Instslasi Rawat Inap dengan pendidikan SPK diberi
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke D III Keperawatan
dan untuk perawat dengan pendidikan D3 Keperawatan diberi
kesempatan melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan. Dengan
persyaratan : masa kerja di RSKB. Rawamangun minimal 2 tahun
dan Nilai Prestasi Kerja (NPK) minimal : 3,5.

2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan
perawat di Instalasi Rawat Inap dilaksanakan melalui :
• Internal Training, yaitu program pelatihan yang
diselenggarakan oleh RS Rawamangun setiap 6 bulan sekali ,
meliputi (Jadwal terlampir) :
o Pelatihan BHD dilaksanakan pada bulan…
o Pelatihan Kasus khusus pada bulan .
• Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah
sakit yang diikuti sesuai dengan kebutuhan dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya mutu
pelayanan di Instalasi Rawat Inap.

54 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
1.2. Orientasi
Dalam rangka mempersiapkan tenaga perawat yang baru bertugas di
Ruang Perawatan Umum supaya mampu memberikan Asuhan Keperawatan
pada pasien yang dirawat, maka perlu diadakan Orientasi mengenai hal – hal
yang khusus yang ada di Ruang Perawatan Umum orientasi ini dilaksanakan
pada waktu menerima perawat baru.

Penyesuaian diri akan menjadi baik bila tenaga baru memahami peran dan
fungsinya dalam bekerja. Untuk itu bidang keperawatan menyusun program
orientasi tenaga baru.

Tujuan Umum :

1. Tenaga keperawatan yang baru mengetahui hal – hal yang khusus


Ruang Perawatan Umum sehingga dapat memberikan pelayanan
keperawatan secara menyeluruh.
2. Agar tersedia tenaga keperawatan yang dapat bekerja sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Tujuan Khusus :

Tenaga perawat baru harus mengetahui :

1. Organisasi diruang perawatan umum, Tugas, kewajiban, wewenang


dan prosedur kerja
2. Dapat melaksanakan tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan
standar yang ada.
3. Dapat menggunakan alat – alat diruangan/ Bagian Keperawatan
4. Tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan rumah sakit
serta kebijakan pimpinan rumah sakit
5. Prosedur-prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di berbagai
unit kerja
6. Teknik-teknik mengerjakan basic life support dalam keadaan darurat
7. Prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf
keperawatan

55 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Di unit Rawat inap terdapat beberapa program orientasi bagi tenaga kerja
perawat dengan kategori :
a. Perawat dengan masa kerja 0 – 3bulan (perawat orientasi ) ,
b. Perawat dengan masa kerja 3 bulan – 1 tahun (perawat junior ),
c. Perawat dengan masa kerja 1 tahun – 3 tahun. (perawat madya),
d. Perawat dengan masa kerja >3 tahun (perawat senior ).

Beberapa Orientasi yang dilakukan di ruang Rawat Inap, adalah :


1. Struktur organisasi Rumah Sakit dan bidang Keperawatan
2. Fasilitas yang ada di ruang Rawat Inap atau Rumah Sakit
3. Visi misi,tujuan, nilai rumah sakit dan rawat inap
4. Peraturan Kerja di Rawat Inap yang harus di jalankan dan di
patuhi
5. Lingkungan kerja di mulai dari ruangan, unit-unit , yang ada di
rumah sakit
6. Jenis formulir yang ada di rawat inap
7. Cara pengisian formulir yang di butuhkan pasien dirawat inap
8. Cara pemakain alat medis maupun non medis
9. Prosedur kerja di rawat inap seperti SOP (Profesi, Administrasi,
Pelayanan), Kebijakan, yang ada di rawat inap.
10. Cara penyimpanan arsip dan alat di ruangan.
11. Tindakan Kolaborasi di ruang Rawat Inap
12. Tindakan pada saat terjadi Kegawatan.
13. Metode pemberian asuhan keperawatan di Rawat Inap.
14. Hak dan Kewajiban Tenaga Keperawatan di Ruangan Rawat
Inap.

Pemberi Orientasi dan Penilaian :


1. Kepala Bidang keperawatan
2. Ka-Sie Keperawatan
3. Kepala Ruangan

Adapun cara penilaian setiap tenaga perawat dilakukan dengan cara :


1. Membuat Format penilaian standar kompetensi
2. Monitoring dan mengevaluasi standar kompetensi sesuai dengan
masa kerja

56 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
3. Bagi perawat baru dievaluasi setelah 3 bulan.
4. Bagi Perawat Lama (PK1 sampai dengan PK 5) dievaluasi
setiap bulan.

Pemberi Orientasi / Yang melakukan Orientasi :

1. Ka – Bid keperawatan
2. Ka- Sie Keperawatan
3. Kepala Ruangan mengenai struktur organisasi dan tatakerja.
4. Penanggung jawab shift.
Sasaran
Perawat dan Bidan baru

Waktu Orientasi :

1. Program Orientasi ini dilaksanakan pada waktu menerima tenaga


perawat yang baru
2. Setiap orientasi di ruang / unit lamanya 1 bulan pindah ke ruang lain
3. Setiap orientasi minimal mengalami dinas di UGD atau HCU dan
Ruang Perawatan
4. Dievaluasi setelah 3 bulan yang kemudian ditempat sesuai hasil yang
dicapai atau atas permintaan ruangan karena tenaganya dibutuhkan

57 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
Jadwal

No Materi Orientasi Hari Ke I Hari ke II Hari ke III Hari ke IV

1 Free test

2 Struktur organisasi rumah sakit


dan bidang keperawatan

3 Fasilitas yang ada di Ruang/


Bagian Keperawatan dan cara
penggunaannya

4 Kebijakan dan prosedur yang


berlaku di rumah sakit atau
pelayanan keperawatan

5 Metode pemberian asuhan


keperawatan di rumah sakit

6 Pola ketenagaan dan system


penilaian kinerja keperawatan

7 Prosedur pengamanan dalam


berbagai bidang di rumah sakit

8 Hak dan kewajiban tenaga


keperawatan

9 Tindakan pada saat terjadi


kegawatan

10 Materi keperawatan

11 Tes Evaluasi ( Post Test )

58 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang
yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk
membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.

B. Tujuan
Tujuan Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
profesional di Ranap Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun

Tujuan Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di Instalasi Rawat Inap.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang
terkait dengan pelayanan di Instalasi Rawat Inap

C. Kegiatan Rapat :
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Rawat Inap yang
dipimpin oleh Kepala Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan
diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu
:

1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala
Keperawatan dan kepala ruang di Instalasi Rawat Inap setiap
bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1
tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ka ru.

2. Rapat Tidak Terjadwal :


Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya
insidentil dan diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau
menyelesaikan permasalahan di Instalasi Rawat Inap
dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat
insiden.

59 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
BAB XI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian
pelayanan perawatan di Instalasi Rawat Inap.

B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang Rawat Inap. Adapun jenis laporan
yang dikerjakan terdiri dari :

1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk
tertulis setiap hari.

Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :


a. Laporan Pasien Rawat
b. Catatan SDM Instalasi Rawat Inap
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas Instalasi Rawat Inap
d. Catatan mutu pelayanan

2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu Instalasi Rawat Inap dalam bentuk
tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada Kepala
Keperawatan setiap tanggal 7.

Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :


1. Laporan Masuk dan Keluar Pasien di Rawat Inap.
2. Laporan Keadaan dan Kelengkapan Sarana dan Fasilitas
Medis dan Non medis di Rawat Inap.
3. Laporan Mutu Pelayanan di Rawat Inap.
4. Laporan Angka Infeksi Nosokomial di Rawat Inap.
5. Laporan Pengeluaran Biaya ATK dan CTK.
6. Laporan Pasien jumlah pasien yang meninggal.
7. Laporan 10 Diagnosa Penyakit Terbanyak.
8. Laporan Ketenagaan.
9. Laporan BOR ruangan.

b. Laporan SDM Instalasi Rawat Inap yang meliputi :


1. Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat Rawat Inap)
2. Kualitas SDM (Dokter dan Perawat Rawat Inap)

60 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana Instslasi Rawat Inap
yang meliputi :
 Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
 Kondisi alat dan Fasilitas.

d. Laporan Mutu Pelayanan Rawat Inap


e. Laporan pemasukan dan pengeluaran Rawat Inap meliputi:

3. Laporan 6 bulanan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap
tiga bulan dan diserahkan kepada Kepala Perawatan tiap tanggal 7.
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
1. Laporan pasien rawat Inap dan Evaluasi dalam 6 bulan
2. Laporan SDM Instslasi Rawat Inap dan evaluasi dalam 6 bulan
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana Instaslasi Rawat dan
Evaluasi dalam 6 bulan.
4. Laporan mutu pelayanan Instslasi Rawat Inap

4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun
dan diserahkan kepada Kepala Perawatan tiap tanggal 7. Adapun
hal-hal yang dilaporkan adalah :
1. Laporan pasien Rawat dan Evaluasi dalam 1 tahun.
2. SDM / Ketenagaan di Rawat Inap dan evaluasi dalam 1 tahun.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di Rawat Inap dan
evaluasi dalam 1 tahun.
4. Laporan mutu pelayanan Instslasi Rawat Inap.

61 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap
BAB XII
PENUTUP

Petunjuk pengorganisasian rawat inap ini disusun dalam rangka


memberikan acuan bagi Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun dalam
menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, aman, efektif dan efisien
dengan mengutamakan keselamatan pasien.

Buku ini mempunyai peranan yang penting sebagai pedoman, sehingga


mutu pelayanan yang di berikan kepada pasien dapat terus meningkat.

Penyusunan Buku Pedoman pengorganisasian rawat inap ini adalah


suatu langkah awal kesuatu proses yang panjang, sehingga memerlukan
dukungan dan kerjasama dari berbgai pihak dalam penerapannya untuk
mencapai tujuan.

62 |P e d o m a n Pengorganisasin Ranap

Anda mungkin juga menyukai