Anda di halaman 1dari 48

KEGIATAN BELAJAR 1 : SISTEM KONTROL

INJEKSI BENSIN

A. Tujuan
Setelah mengikuti dan menyelesaikan materi Sistem Kontrol Injeksi bensin ini,
peserta diharapkan dapat;

1. Memahami komponen dan wiring diagram pada sistem kontrol injeksi


bensin.
2. Menjelaskan fungsi dan cara kerja pada sistem kontrol injeksi bensin.
3. Memahamiprosedur pemeliharaan atau perawatan pada sistem kontrol
injeksi bensin sesuai sop.
4. Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem kontrol injeksi
bensin.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Memahamikomponen dan wiring diagram pada sistem kontrol injeksi


bensin.
2. Menjelaskan fungsi dan cara kerja pada sistem kontrol injeksi bensin.
3. Memvalidasi prosedur pemeliharaan atau perawatan pada sistem
kontrol injeksi bensin sesuai sop.
4. Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem kontrol injeksi
bensin.

C. Uraian Materi

1. Pengantar Sistem Kontrol Injeksi Bensin

Sistem Karburator adalah pengaturan bahan bakar dengan menggunakan


sistem kontrol secara mekanis, dengan berdasarkan aliran udara pada
venturi membuat turunnya tekanan yang berakibat mengalirnya bahan bakar
dan tercampur dengan udara.

5
Konfigurasi kontrol secara mekanis dapat dikatakan sangat rumit, susah
dalam pembuatan, dan sulit untuk mendapatkan hasil yang optimal dan
efisien, sehingga mengakibatkan emisi gas buang tidak bisabagus (belum
bisa menghasilkan syarat gas buang yang ramah lingkungan).
Sistem pengontrolan secara elektronik untuk sistem injeksi bahan bakar
sudah diperkenalkan guna menggantikan sistem konvesional karburator atau
injeksi mekanis, dan selanjutnya teknologi pengaturan secara elektronic
untuk aplikasi mesin dan keseluruhan dari sistem pada kendaraan
berkembang dengan sangat pesat.
Penggunaan teknologi pengaturan secara elektronik akan memungkinkan
sistem pengontrolan berjalan secara akurat dan tahan lama, serta dapat
mengurangi polusi lingkungan karena emisinya lebih baik, hemat bahan
bakar, stabilitas dan kontrol sistem juga lebih baik. Dengan sistem kontrol
mesin secara elektronik dapat menjawab 3 tantangan yang selalu menjadi
acuan utama dari sistem engine tersebut yaitu :
1. Emisi yang ramah lingkungan
2. Hemat bahan bakar dan
3. Performa mesin lebih baik

6
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..1. Perbedaan karburator dan injeksi
2. Jenis Sistem Injeksi Bensin

Sistem injeksi mulai ditemukan pada tahun 1922–1927 ketika Robert bosch
menemukan pompa injeksi diesel. Sejak tahun 1960 prinsip injeksi bensin
mulai diterapkan pada kendaraan bermotor, pada tahun 1967 pabrik mobil
VW sudah menerapkan sistem D-Jetronik, baru tahun 1973 sistem injeksi
bensin mulai dipakai secara meluas pada kendaraan bermotor.
Jenis-jenis sistem injeksi bensin dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis
bila dilihat dari tempat penyemprotan dan sistem kontrolnya.

2.1. Berdasarkan Tempat Penyemprotan


Berdasarkan tempat penyemprotannya sistem injeksi bensin dapat
dibedakan, yaitu : Secara langsung/ direct injectiondansecara tidak
langsung/ indirect injection.

a. Injeksi langsung / Gasoline Direct Injection (GDI)

Pada sistem GDI penginjeksian bahan bakar disemprotkan injektor langsung


di ruang bakar. Proses pembakaran menjadi lebih sempurna dan presisi
dibanding mesin biasa. Efeknya ke tenaga menjadi besar dan konsumsi
bahan bakar menjadi ekonomis.

Keterangan :
1. bahan bakar bertekanan tinggi 7. knock sensor
2. saluran bensin bersam 8. sensor putaran dan CKP
3. injektor 9. sensor temperatur mesin
4. koil pengapian 10. sensor Oksigen

7
5. sensor CMP
6. intake manifold

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..2. Gasoline Direct Injection

Penyebab sistem GDI bertenaga besar dan hemat bahan bakar antara lain :

1. Bahan bakar langsung disemprot ke ruang bakar (combustion


chamber),
2. Semprotan bahan bakar lebih mengkabut, karena tekanan bahan
bakar mencapai 200 bar bahkan lebih.
3. Rasio kompresi dibuat lebih tinggi dibanding jenis tidak langsung.
4. Komputer menghitung dengan sangat presisi jumlah dan waktu
semprotan.

b. Injeksi Tidak Langsung/ Indirect Injection

Sistem injeksi tidak langsung, bahan bakar disemprotkan oleh injektor pada
saluran masuk (intake manifold) sebelum ruang bakar. Pada teknologi ini
tekanan bahan bakar berkisar 2,5 – 4 bar saja, beda dengan sistem GDI
yang membutuhkan tekanan tinggi.
Tekanan kerja bahan bakar yang relatif rendah maka teknologi ini tidak
memerlukan komponen yang berbahan tangguh, maka nilai ekonomis dapat
sebagai keunggulan dan keuntungan dari teknologi ini. Tentunya dengan
performa yang masih bagus dan emisi gas buang yang ramah lingkungan.

8
Keterangan :
1. Sensor Udara masuk 4. Katup Gas
2. ECU (kontrol unit) 5. Busi
3. Injektor
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..3. Injeksi tidak langsung
Berdasarkan jumlah pemakaian injektor pada sistem injeksi tidak langsung
dapat dibedakan menjadi :

1. Pemakaian injektor tunggal untuk semua silinder dinamakan single


point injecttion (SPI), dan
2. Pemakaian injektor untuk masing-masing silinder dinamakan Multi
Point Injcetion (MPI).
1) Single Point Injection (SPI)

Sistem injeksi ini masih menyerupai sistem karburator tetapi telah dilengkapi
dengan bahan bakar bertekanan dan pengaturan jumlah penyemprotannya
sudah dikontrol secara elektronik.

Keterangan :
1. bensin
2. udara
3. katup gas
4. intake manifold
5. injektor
6. engine

9
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..4. Single Point Injection

2) Multi Point Injection (MPI)

Pada sistem SPI injektor terpasang satu buah untuk kebutuhan keseluruhan
silinder, sehingga pada sistem ini perbedaan panjang intake manifold masih
mempengaruhi perbedaan pemasukan bensin kedalam engine.

Keterangan :
1. Bensin
2. Udara
3. Katup gas
4. Intake manifold
5. Injektor
6. Engine

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..5. Multy Point Injection

Pada sistem MPI, injektor terpasang satu buah pada masing-masing silinder
sehingga pada sistem ini panjang intake manifold tidak mempengaruhi
perbedaan pemasukan bensin kedalam engine. Ketersediaan udara dijamin
dengan bentuk intake manifold yang penampangnya luas pada bagian
sebelum dudukan injektor.

2.2. Berdasarkan Sistem Kontrolnya

a. Sistem Injeksi Mekanis

1. Sistem ini sering juga disebut sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic), karena
injektor menyemprotkan bensin secara terus-menerus dalam masing-masing
saluran masuk. K-Jetronic berasal dari bahasa jerman, K singkatan dari
Kontinuierlichyang berarti terus menerus dan jetronik yang berarti injeksi.

10
2. Pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar ke saluran masuk oleh pluyer
pengontrol didalam distributor, plunyer dihubungkan dengan piring sensor
yang membuat pluyer naik turun sesuai dengan aliran udara masuk yang
masuk denganmenekan piring sensor tersebut.
3. Contoh kendaraan yang memakai sistem ini diantaranya : Mercedes benz
seri 280E dan 300E tahun 80 an, BMW keluaran lama, Volvo seri lama, Ford
seri lama dll. Sistem ini sudah jarang kita jumpai, dan tidak ada keluaran baru
lagi.

b. Sistem Injeksi Elektronis

Sistem injeksi elektronis dimana sistem penginjeksiannya dilakukan oleh


katup elektromagnetik berupa injektor. Bekerjanya atau waktu pembukaan
injektor diatur oleh Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan masukan dari
sensor-sensor.

Keterangan :

1. Sensor-sensor
2. ECU
3. Injektor
4. Katup Gas
5. Busi
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..6. Sistem Injeksi Elektronik

Sistem EFI berdasarkan cara menyensor udara masuk dapat dikelompokkan


menjadi 2 yaitu : tipe L-EFI dan D-EFI.

1) Tipe L-EFI (L – Jetronic)

Tipe L-EFI atau L-Jetronik berasal dari bahasa jerman, L singkatan dari Luft
yang berarti udara dan jetronik yang berarti injeksi. Sistem inimenggunakan
aliran udara (air flow)sensor sebagai deteksi jumlah udara yang mengalir di

11
dalam saluran masuk (intake manifold), yang mana sensor udara masuk
tersebut terletak sebelum katup gas. Pada umumnya sensor udara masuk
tipe ini ada dua yaitu :
1) Sensor mengukur volume udara, dan
2) Sensor mengukur massa udara (MAF).

Nama bagian:
1. Tangki bahan bakar 9. Sensor katup gas
2. Pompa bensin 10. Sensor aliran udara (Air flow
3. Filter bensin sensor)
4. ECU 11. Sensor gas bunag
5. Injektor 12. Saklar waktu start dingin
6. Regulator tekanan bensin 13. Sensor temperatur mesin
7. Intake manifold 14. Distributor pengapian
8. Injektor start dingin 15. Katup penambah udara

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..7.Sistem injeksi tipe L-EFI
5.
2) Tipe D-EFI (D – Jetronic)

12
Tipe D-EFI atau D-Jetronikistilah berasal dari bahasa jerman, D singkatan
dari Druckyang berarti tekanan. Sesuai dengan artinya bahwa sistem ini
menggunakan sensor tekanan udara yang mengukur tekanan di dalam
intake manifolduntuk mengetahui jumlah udara masuk, yang mana didalam
udara yang mengalir dalam saluran masuk akan mempengaruhi tekanan di
saluran tersebut. Pengukuran tekanan oleh sensor tekanan tersebut
terletak setelah katup gas, yang merupakan ciri dari sistem D-EFI.

Nama bagian:
1. Injektor 4. Sensor katup gas (TPS)
2. ECU (Electronic Control Unit) 5. Sensor temperatur mesin
3. Saluran sensor tekanan udara (MAP) 6. Sensor Gas Buang

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..8.Sistem Injeksi tipe D-EFI

3. Sistem Kontrol Injeksi Bensin


Sistem kontrol injeksi bensin yang lebih dikenal dengan sebutan Electronic
Fuel Injection (EFI). Volume bahan bakar yang diinjeksikan oleh ijektor diatur
oleh Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan masukan dari sensor-
sensor. Pada dasarnya sistem kontrol injeksi bensin terdiri dari :

13
1. Aliran bahan bakar,
2. Sensor dan aktuator
3. Kontrol (ECU)

Keterangan :

1. Karbon arang aktif (kanister) 10. ISC Motor


2. Katup kanister 11. IAT Sensor
3. Regulator tekanan bahan bakar 12. Filter bahan bakar
4. Injektor 13. Knok sensor
5.Koil 14. CKP Sensor
6. CMP Sensor 15. ECT Sensor
7.MAF Sensor 16. Lambda Sensor
8.ECU 17. DCL
9.TPS 18. Pompa bahan bakar

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..9. Sistem kontrol injeksi bensin/ Electronic Fuel Injection

3.1. Sensor
Dalam sistem kontrol otomotif “Sensor” memegang peranan yang penting,
yang mana tugasnya memberikan informasi ke Kontrol Unit sebagai
masukan yang selanjutnya diproses menjadi suatu kondisi yang harus
dilakukan oleh Aktor (Aktuator). Apapun yang diinformasikan oleh sensor
sangat menentukan bagi proses control baik secara open loop maupun
closed loop.

14
a. Sensor Temperatur
Sensor temperature mengunakan bahan NTC (Negative Temperature
Coefficient) adalah Thermistor yang nilai tahananya berkurang bila
temperatur naik (Nilai tahanan berbanding terbalik terhadap Temperatur).

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..10. Grafik hubungan temperatur dengan tahanan

Grafik diatas merupakan grafik NTC yang dipakai sebagai sensor


temperatur. Pada temperatur 0ºC mempunyai tahanan  5 KΩ, dan pada
temperatur 80ºC tahanan  250 Ω.

1) ECT dan IAT Sensor


Sensor temperatur pada kendaraan terdiri dari engine coolant temperatur
(ECT), terletak pada block mesin yang mempunyai fungsimengukur
temperatur mesin danintake air temperatur (IAT), terletak pada saluran
masuk berfungsi mengukur temperatur udara masuk.

15
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..11. Sensor Temperatur (ECT dan IAT)

2) Prinsip kerja dan Wiring diagram ECT dan IAT Sensor

ECT dan IAT sensor dua sensor yang mempunyai bahan dengan
karakteristik sama, dimama prinsip kerja dan wirirng diagram juga
mempunyai kesamaan. Maka dari itu wiring dan prinsip kerja dibahas
dengan satu bahasan yang sama.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..12. Wiring Diagram Sensor ECT atau IAT

Prinsip kerja :
ECT atau IAT dihubungkan seri dengan tahanan yang berada dalam ECU,
sumber tegangan 5 V diberikan pada rangkaian tersebut. Bila tahanan
pada ECT atau IAT berubah (karena temperatur) maka tegangan yang ke
ECU juga berubah. Tegangan kerja 4,5 s/d 0,2 Volt. Dari dingin ke panas.
b. Throttle Position Sensor (TPS)
TPS merupakan sebuah tahanan geser dengan bahan karbon arang,
berfungsi untuk mengetahui posisi (derajat) pembukaan katup gas guna
mengkoreksi AFR (Air Fuel Ratio), mendeteksi sinyal idle dan beban
maksimum.
TPS terletak pada throttle body bagian ujung dari katup gas, macam sensor
ini ada 3 yang berupa saklar, potensio 3 terminal dan potensio 4 terminal
dilengkapi dengan sensor idel.

16
Keterangan :
1. Throttle valve shaft
2. Karbon tahanan geser 1
3. Karbon tahanan geser 2
4. Plat geser
5. Konektor

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..13. Kontruksi TPS

Wiring Diagram TPS

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..14. Wiring Diagram TPS 3 pin
Cara Kerja :
Tegangan 5 volt dari ECU sebagai sumber, bila katup gas dibuka akan
membuat perbandingan tegangan yang berasal dari perbandingan
tahanan, sehingga mengeluarkan sinyal tegangan 0,5 s/d 4,7 Volt. Untuk
yang 4 pin perbedaan terletak pada sinyal saklar idel, untuk yang 3 pin
informasi idel didapat dari tegangan sinyal sedang untuk 4 pin didapat dari
saklar idel.

c. Sensor Udara Masuk (Air Flow Sensor)


Sensor udara masuk berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur jumlah
udara yang masuk kedalam saluran intake, sensor ini terdiri dari beberapa
jenis tergantung tipe L-EFI atau D-EFI dan juga tentunya pabrikan pembuat
kendaraan.

17
6. Sensor udara masuk tipe L-EFI

Sensor udara masuk yang dipakai untuk tipe L-EFI terletak sebelum katup
gas dan setelah filter udara, sensor ini mengukur aliran udara masuk. Jenis
dari sensor ini adalah sebagai berikut :

 sensor flap (inpact pressure), pengukur volume udara


 Karman vortex, pengukur volume udara
 Kawat panas, pengukur massa udara
 Film panas, pengukur massa udara

Pada umumnya keluaran/ sinyal dari sesor udara masuk berupa tegangan,
kecuali karman vortex dengan sinyal berupa frekuensi.

Untuk contoh sensor udara masuk jenis mass air flow menggunakan jenis
kawat panas
 Sensor Massa Udara (Kawat Panas)

Keterangan :
1. Bypass Udara masuk
2. IAT Sensor (Thermister)
3. Massa Udara
4. Kawat panas (Platinum)
5. Pengolah sinyal
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..15. Sensor Massa Udara (Model kawat panas)

 Wiring Diagram Sensor Mass air flow

18
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..16. Rangkaian Pengolah Sinyal

Prinsip Kerja :
Kawat panas dijaga pada temperatur tetap dirangkai dengan termistor seperti
gambar. Suatu aliran udara akan menyebabkan kawat panas menjadi dingin,
rangakian elektronik akan mempertahankan temperatur pada kawat panas tetap.
Pada waktu yang bersamaan rangkaian elektronik mengukur arus yang mengalir
ke kawat panas dan mengeluarkan sinyal tegangan sebanding dengan aliran
arus sebagai sinyal massa udara.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..17. Bentuk Sinyal Sensor Kawat Panas

19
7. Sensor Udara Masuk tipe D-EFI

Sensor udara masuk untuk tipe D-EFI berupa sensor tekanan yang terletak
di saluran masuk (intake manifold). Prinsipnya mengukur tekanan absoulut
pada saluran masuk, aliran udara akan membuat tekanan pada sistem
berubah.
Sensor pada sistem ini dikenal dengan istilah Manifold Absolute Pressure
(MAP).MAP terbuat dari bahan piezo resistive. Berfungsi sebagai sensor
utama untuk mengatur campuran bahan bakar.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..18. Lokasi Sensor MAP

Nama Bagian Sensor

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..19. Nama Bagian Sensor MAP

Keterangan :
1,3 = Konektor 6 = Rumah Vacum
2 = Vacum referensi 7 = Input Vacum (Intake Manifold)
4 = Silicon Chip Ukur 8 = Silicon Chip
5 = Gelas Isolator 9 = Sirkuit rangkaian

Prinsip Kerja

20
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..20. Prinsip Kerja Sensor MAP

Piezo Resistive adalah bahan yang nilai tahanannya tergantung dari


perubahan bentuk. Piezo resistive dibuat diafragma (Silicon
chip)berfungsi sebagai membran antara ruangan vacuum (0,2 bar)
sebagai referensi dan ruangan yang berhubung dengan intake manifold.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..21. Wiring diagram sensor MAP

Perbedaan tekanan antara ruang vacum dengan intake manifold berakibat


perubahan lengkungan pada membran silicon chip. Pengolah sinyal
merubah menjadi tegangan sinyal. MAP sensor mengeluarkan tegangan
paling tinggi ketika tekanan intake manipold adalah paling tinggi (kunci
kontak ”ON” mesin ”MATI”, atau katup gas diinjak tiba-tiba/Accelerasi).
Begitu pula sebaliknya mengeluarkan tegangan paling rendah jika terjadi
decelerasi (perlambatan).

d. Sensor Putaran.

21
Ada berbagai macam sensor putaran yang dapat ditemui di berbagai
kendaraan dan jenisnya beranekaragam diantaranya jenis induktif, jenis hall
dan foto dioda.Fungsi dari sensor putaran adalah untuk mengetahui posisi
dari langkah silinder. Selanjutnya proses saat injeksi bensin dan saat
pengapian dapat diatur oleh ECU.
Sensor putaran pada tipe lama yang masih memakai distributor biasanya
terletak pada distributor dikenal dengan sensor putaran, sedang untuk model
baru yang sudah tidak menggunakan distributor terletak di poros engkol
dikenal dengan CKP sensor (Crankshaft Position Sensor), dan yangterletak
pada poroes cam dikenal dengan CMP sensor (Camshaft Position Sensor).

8. Sensor Induktif pada distributor

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..22. Sensor putaran pada distributor
9. Sensor CKP dan CMP

22
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..23. Posisi Sensor CKP dan CMP
e. Sensor Gas Buang.
Sensor gas buang sering juga disebut lambda sensor atau O2 sensor.
Lambda sensor terbuat dari Zirconium Dioxide (ZrO2) dan platina (sebagai
elektroda). Bila ada perbedaan jumlah O2 gas buang dengan O2 udara luar,
akan terjadi beda potensial antara kedua elektroda sensor oksigen.
Tegangan yang dibangkitkan max 1 volt. Temperatur kerja min 400 C.

Keterangan :
1. Lapisan proteksi keramic
2. ZrO2 (Zirconium Dioxide)
3. Electroda
4. Saluran Buang

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..24. Bagian sensor oksigen

23
Fungsi sensor gas buang untuk membaca kualitas gas buang yang
selanjutnya digunakan untuk mengkoreksi penginjeksian bensin. Sistem
yang menggunakan logika ini disebut dengan Sistem Closed-loopA/F Rasio.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..25. Model Closed-Loop Control
dan sinyal yang dihasilkan

3.2. Aktuator
Aktuator merupakan salah satu bagian utama dari sistem kontrol yang
fungsinya melaksanakan apa yang diperintahkan oleh ECU sebagai
komputer yang ada di kendaraan.

a. Macam-macam Aktuator pada Sistem Injeksi


Ada berbagai macam aktuator pada Sistem Injeksi, yaitu:
1. Relay Pompa Bensin
2. Injektor
3. ISC (Idle Speed Control)
4. Lampu Kontrol (Engine Check)
5. Lain-lain

Relay Pompa Bensin (Relay Kombinasi)

Untuk model yang lama relai pompa bensin diaktifkan oleh sebuah saklar
yang terletak pada Air Flow Meter. Tipe dari model tersebut dipakai oleh

24
EFI tipe L yang memakai flap sebagai sensor udara masuknya, seperti
yang terihat pada gambar dibawah.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..26. Rangkaian Relai dengan Kontak

Pada tipe ini pompa bensin akan bekerja pada saat ada sinyal start dan
apabila saklar Air Flow Meter menutup, yaitu apabila ada aliran udara
melewati flap pada Air Flow Meter.
Model yang sekarang (baru) relai pompa bensin diakifkan oleh konrol unit
dengan informasi dari sensor starter dan sensor putaran, ada pula yang
inputan starter langsung masuk ke relai pompa bensin. Terlihat pada gambar
berikut.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..27. Rangkaian Relai dengan sinyal putaran

Pada sistem ini pompa bensin bekerjanya dipengaruhi oleh dua hal: posisi
starter dan sinyal putaran dari distributor. Sehingga ketika mesin distarter
pompa bensin bekerja dan setelah ada putaran pompa dipertahankan tetap
bekerja, ketika mesin dimatikan pompa akan berhenti bekerja.

25
Injektor

Injektor merupakan aktuator yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar


kedalam saluran masuk mesin.Injektor bekerja berdasarkan elektro-magnetis
yang diatur oleh ECU. Bahan bakar disemprotkan dengan sangat halus.
Terkadang tiap injektor dirangkai dengan tahanan luar

Keterangan :
1 = Filter
2 = Kumparan magnet listrik
3 = Batang katup jarum
4 = Katup Jarum
5 = Terminal

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..28. Bagian-bagian injektor
ISC (Idle Speed Control)/IAC (Idle Air Control)

Idle speed control dipasangkan pada saluran by-pass pada intake manifold,
ISC digunakan untuk kebutuhan penambahan udara masuk keengine.
Fungsi dari sistem ini adalahmengatur putaran engine saat kondisi idel.
Putaran akan dipertahankan atau dinaikkan sesuai dengan kondisi
diantaranya : kondisi dingin, beban ac, beban kelistrikan dll.

Nama bagian :
1. Katup ISC
2. ECU
3. Katup Gas
4. Saluran bypas

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..29. Sistem ISC

26
Aktuator ISC terdiri dari beberapa macam, diantaranya : model katup
selenoid, model motor rotari, model motor setep, model pembukaan katup
dll. Pada prinsipnya kerja dari isc sama yaitu mengatur jumlah udara ke
intake guna pengaturan putaran mesin. Oleh karena itu disini ditunjukkan
salah satu jenis isc aktuator.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..30. Contoh ISC berbentuk motor step

ISC jenis motor step prinsip kerjanya motor dengan beberapa pasangan
kumparan yang bekerja secara berurutan akan bergerak maju atau
mundur secara bertahap.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..31. Wiring diagram ISC dengan penggerak motor step

Urutan untuk mengurangi udara (bergerak maju): Tr1  Tr2  Tr3 


Tr4

27
Urutan untuk menambah udara(bergerak mundur): Tr4  Tr3  Tr2 
Tr1

Lampu Kontrol (Engine Check) / MIL (Malfunction Indicator Lamp)

Lampu control/MIL umumnya terpasang di papan instrument (dashboard)


ruang kemudi.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..32. Letak Lampu Engine Check

Fungsi dari MIL adalah untuk memberi informasi kepada pengemudi


keadaan sistem, apakah sistem OK atau terdapat masalah. Saat engine
menyala lampu ini harus posisi padam, bila lampu nyala menandakan ada
masalah dalam sistem engine.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..33. Rangkaian Lampu Kontrol Kerusakan
Prinsip Kerja :

28
Pada diagram diatas ditunjukkan sebuah posisi MIL hubungannya dengan
ECU. Apabila sistem pada kendaraan tidak terdapat masalah, maka saat
mesin hidup MIL akan mati, sebaliknya bila ada masalah MIL akan menyala.
Tidak semua masalah akan menyalakan MIL.

3.3. Sistem Pengaliran Bahan Bakar


Sistem pengaliran bahan bakar pada sistem injeksi sangat penting perannya,
sistem pengaliran bahan bakar merupakan sistem yang berdiri sendiri
dengan kata lain sistem yang tidak dkontrol oleh kontrol unit (ECU). Jadi
sistem bahan bakar tersebut harus siap dan mampu memenuhi kebutuhan
dari mesin.
Sistem pengaliran bahan bakar mempunyai fungsi mengalirkan bahan bakar
dengan halus/lembut pada volume yang sesuai dengan tekanan yang tepat.
Disamping itu pengaliran bahan bakar juga harus memperhatikan faktor
keselamatan dan emisi (pencemaran lingkungan).

a. Jenis Sistem Aliran Bahan Bakar


Dari sistem yang ada bisa kita bedakan menjadi 2 jenis yaitu : sistem dengan
saluran pengembali dan sistem tanpa saluran pengembali.

1) Sistem dengan saluran pengembali


Pada sistem dengan aliran pengembali regulator tekanan bahan bakar
terdapat diluar tanki dekat dengan common rail, sehingga bahan bakar yang
tidak terinjeksi akan kembali menuju tanki melalui saluran pengembali.
Aliran bahan bakar mengalir dari :
Tangki bensin  Pompa  Filter  Pipa tekanan tinggi  Rel bahan bakar
 Regulator  Kembali ke tangki.

29
Keterangan :
1. Tangki Bahan Bakar
2. Pompa Bahan Bakar
3. Filter
4. Pipa tekanan
5. Regulator tekanan
bahan bakar
6. Injektor
7. Rel Bahan bakar
(beraliran)
8. Saluran pengembali

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..34. Sistem Dengan Saluran Pengembali

2) Sistem tanpa saluran pengembali (Returnless Sytem)


Tipe Returnless sistem adalah tipe dengan semua komponen dari pompa
sampai regulator berada di dalam tangki, bahan bakar yang ke rel injektor
tidak kembali ke tangki (tidak ada aliran kembali).

Keterangan :
1. Tangki Bahan Bakar
2. Pompa Bahan Bakar
3. Filter
4. Pipa tekanan
5. Regulator tekanan bahan
bakar
6. Injektor
7. Rel bahan bakar (tidak beraliran)

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..35. Sistem Tanpa Saluran Pengembali
b. Komponen Sistem Pengaliran Bahan Bakar
1) Tangki Bensin :
Konstruksi tangki sedikit agak berbeda dengan mesin karburator, karena
pompa bensin listrik sintem injeksi tidak mempunyai daya isap, maka
kontruksi tangki harus lebih tinggi dari pompa.
2) Pompa Bahan Bakar (Pompa bensin listrik):

30
Pompa bensin berfungsi mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi
sehingga bisa diinjeksikan ke saluran masuk. Mampu mengalirkan bahan
bakar sekitar 60 sampai 200 liter/jam, dan memberi tekanan bahan bakar 3
sampai 4,5 bar.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..36. Nama Bagian Pompa Injeksi Bensin

Besar arus listrik yang mengalir pada pompa saat beban penuh 8-10 A
tegangan 12 Volt oleh karena itu pompa bensin bekerja saat mesin hidup
dengan kontrol dari ECU dengan menggunakan relai pompa.Katup
pembatas akan terbuka bila tekanan bahan bakar pada sistem sudah
melebihi 8 bar. Katup anti balik berfungsi mengontrol bensin agar tetap
penuh pada ruang pompa.

3) Saringan/ Filter
Saringan bensin berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh aliran
bahan bakar dari tanki, sehingga bensin yang menuju injektor diharapkan
benar-benar bersih.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..37. Saringan Bensin

Bahan dasar dari saringan/filter bensin terbuat dari campuran antara kertas
superhalus dan polyester fiber. Dengan bahan tersebut dapat menyaring

31
partikel yang kecil sampai 3 µm. Perhatikan tanda pada pompa jangan
sampai terbalik arahnya, bila arah pemasangan saringan terbalik, secara
fungsi pengaliran bahan bakar tidaklah mengganggu tapi fungsi saringan
menjadi salah, karena kotoran-kotoran yang disebabkan elemen saringan
akan ikut ke dalam aliran sistem bahan bakar (untuk saringan lama yang
sudah terpasang).

4) Regulasi Tekanan Bahan bakar


Regulator tekanan bensin berfungsi mengatur tekanan kerja pada sistem
aliran bensin agar tetap, Dengan tekanan yang dijaga tetap maka
pengaturan jumlah injeksi bensin semata-mata dapat dengan mengatur
lamanya sinyal mengaktifkan injektor.

Keterangan:
1. dari pipa bertekanan
2. saluran pengembali
3. katup membran
4. membran/diafragma
5. pegas
6. intake manifold

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..38. Regulator Tekanan Bensin

Pada sistem dengan saluran pengembali tekanan bahan bakar dipengaruhi


oleh kevakuman pada intake manifold. Vakum intake manifold yang
dihubungkan pada bagian sisi diafragma pada regulator melemahkan
tegangan pegas diafragma, sehingga menambah volume kembalinya bahan
bakar dan menurunkan tekanan bahan bakar. Dengan demikian apabila
vakum intake manifold naik (tekanan mengecil), tekanan bahan bakar juga
sehingga perbedaan tekanan intake manifold dengan tekanan kerja bahan
bakar dipertahankan tetap pada semua keadaan kerja, yaitu berkisar 2,55
atau 2,9 kg/cm2.

32
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..39. Grafik perbedaan tekanan bensin dan kevakuman intakemanifold

Pada Returnless Fuel system tekanan bahan bakar dibuat tetap (tidak
terpengaruh oleh kevakuman intake manifold). Kompensasi dari variasi
tekanan pada intake dilakukan oleh ECU dengan menambah atau
mengurangi durasi injeksinya (Ti). Regulator bahan bakar model tersebut
terletak didalam tangki, menjadi satu unit dengan pompa dan filter bensin.

3.4. Elektronic Control Unit (ECU)

a. Skema input output ECU

33
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..40. Skema Input Output ECU

ADC = Analog to Digital Converter


Berfungsi memproses sinyal analog menjadi sinyal digital
RAM = Random Access Memory
Berfungsi menyimpan data sementara seperti code kerusakan, data-
data kendaraan seperti : rmp, tps, tegangan baterai dll. Bila baterai dilepas
data hilang.
EPROM = Erasable Programmable Read Only Memory
Berfungsi penyimpan data-data program. Data diisi oleh perusahaan
(Produsen ECU).
EEPROM = Electronic Erasable Programmable Read Only Memory.
Berfungsi menyimpan data program yang dimungkinkan di hapus dan
tulis dengan elektronik

b. Metode Injeksi

34
Cara (metode) penginjeksian dapat digolongkan dalam 3 cara : secara
simultan, grouping dan individual atau squential

1) Injeksi Simultan

Penyemprotan secara SIMULTAN adalah ritme penyemprotan secara


serentak pada semua silinder setiap 1 putaran poros engkol ( 360 derajat
poros engkol ). Dengan model simultan injektor di aktifkan/ dikendalikan oleh
ECU dengan 1 buah driver (transistor darlington) yang terlihat pada gambar
dibawah.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..41. Wiring diagram dan saat Injeksi Simultan

2) Injeksi Group

Penyemprotan secara GROUPING adalah ritme penyemprotan secara


serentak pada group silinder setiap 2 putaran poros engkol ( 720 derajat
poros engkol ).

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..42. Wiring dan saat Injeksi Group

35
3) Injeksi Individu (Squential)

Penyemprotan secara SQUENTIAL adalah ritme penyemprotan secara


individu pada masing masing silinder setiap 2 putaran poros engkol ( 720
derajat poros engkol ).

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..43. Wiring dan saat Injeksi Individual (Squential)

c. Model pengontrolan durasi injeksi

Untuk pengaturan durasi injeksi di bagi menjadi 2 hal : pertama


pengaturan saat start dan pengaturan setelah start (engine running)

4) Pengaturan Sistem Start

Pada saat temperatur mesin masih dingin (belum tercapai temperatur kerja),
mesin sulit hidup (sebagian bahan bakar yang diinjeksikan menempel pada
manifold, sehingga campuran jadi kurus). Untuk sistem model lama
digunakan tambahan injektor untuk menambah bahan bakar saat start
dinamakan injektor start dingin. Model yang baru, ECU menerima tegangan
sinyal start dari kunci kontak dan temperatur mesin untuk mengkalkulasi saat
start.

5) Pengaturan Engine Running (setelah start)

Setelah mesin hidup pengontrolan durasi injeksi dikelompokkan pada 3


tingkatan :

a) Injeksi Dasar (Basic Injection Duration)

36
b) Sistem Koreksi (Injection Correction)

c) Koreksi Tegangan (Voltage Correction)

1) Injeksi Dasar (Basic Injection)

Injeksi dasar adalah injeksi yang didasarkan atas pencampuran bahan bakar
dan udara secara stokiometri (campuran ideal). Yaitu 14,7 kg udara
dibanding 1 kg bahan bakar.
Sensor utama untuk mengetahui jumlah udara yang masuk ke
engine merupakan kombinasi dari sensor massa udara dan sensor putaran
engine. Kedua sensor tersebut menginformasikan kepada ECU berapa
jumlah udara yang masuk ke engine pada setiap putaran, lalu ECU memberi
sinyal kepada injektor dengan durasi penyemprotan tertentu. Harapan dari
pengaturan menginginkan bahan bakar diinjeksikan dengan jumlah yang
perbandingannya sesuai dengan hukum stoichiometric.

2) Sistem Koreksi

Karena kondisi kerja engine sangat beragam dan kebutuhan perbandingan


campuran juga beragam maka diperlukan sensor-sensor lain untuk
mengetahui kondisi dari engine tersebut, sensor-sensor tersebut berfungsi
sebagai sistem koreksi.
Sistem koreksi berfungsi menentukan/mengkoreksi campuran udara dan
bahan bakar dengan disesuaikan pada kondisi dari engine. Misal : Bila
temperatur engine dingin maka campuran disesuaikan tidak lagi dipakai
dasar (1 : 14,7), dibuat sedikit gemuk (dikoreksi) dst.

37
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..44. Sistem Koreksi pada Kontrol Penginjeksian

a) Koreksi Temperatur Engine

Pada temperatur rendah bahan bakar akan sulit menjadi uap dan cenderung
mengalami kondensasi. Maka bahan bakar yang tercampur dengan udara
akan cenderung kurus serta kurang homogen.
Dalam sistem injeksi sensor ECT (Engine Coolant Temperature) akan
mengirim informasi temperatur mesin ke ECU guna koreksi durasi injeksi,
semakin rendah temperatur penambahan bahan bakar semakin tinggi,
penambahan berangsur-angsur turun dan berhenti pada temperatur kerja
(60 – 80 C).

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..45. Grafik Koreksi Temperatur Mesin

Dari grafik diatas dapat dillihat bahwa penambahan bahan bakar berbanding
terbalik dengan temperatur mesin. Dan berhenti (tidak ada penambahan
pada temperatur 60C)

b) Koreksi Temperatur Udara Masuk (Intake)

Kepadatan udara akan berkurang bila temperatur bertambah, sensor IAT


(Intake Air Temperatur) menginformasikan temperatur udara masuk dan
ECU akan mengatur durasi injeksi sesuai dengan perubahan kepadatan
udara yang ada. ECU diprogram pada 20C, menambah bahan bakar bila
temperatur kurang dari 20C dan mengurangi bila lebih.

38
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..46. Grafik Koreksi Temperatur Udara Masuk

Pada grafik diatas terlihat bahwa temperatur campuran di seting pada


temperatur 20ºC, temperatur kurang dari 20ºC bahan bakar akan ditambah
dan sebaliknya bila teperatur lebih dari 20ºC maka bahan bakar akan
dikurangi. Model ini tidak berlaku untuk kendaraan yang memakai sensor
Massa Udara /MAF (Mass Air Flow)

c) Koreksi Beban

Bila kendaraan bekerja pada beban tinggi, ECU akan menambah durasi
injeksi. Sensor pendukung untuk koreksi beban : Sensor MAF, MAP, Katup
Gas (TPS), dan putaran (RPM).
Bila beban naik (Udara masuk banyak) durasi injeksi dinaikkan, bila putaran
(RPM) naik beban tidak berubah maka frekuensi injeksi saja yang naik
dengan durasi injeksi yang masih sama.

d) Koreksi Percepatan

Pada awal percepatan, ECU membuat durasi injeksi besar (campuran kaya)
untuk menjaga supaya mesin tidak tersendat.
Besar kecilnya durasi injeksi tergantung pada seberapa cepat katup gas
membuka dan beban mesin. Semakin cepat bukaan katup gas dan beban
mesin, semakin besar durasi injeksi.

e) Koreksi Perlambatan (Fuel Cut Off)

Perlambatan (deselerasi) dapat terdeteksi oleh sensor-sensor berikut ini :


Sensor Putaran (RPM), Sensor Katup Gas (TPS), Sensor MAP. Bila

39
terdeteksi adanya perlambatan reaksi dari ECU adalah mematikan injektor
(Fuel cut off).
Prinsip kerja perlambatan, bila terjadi putaran mesin tinggi sedangkan posisi
katup gas menutup (idel) sama dengan saat berkendara menuruni gunung.
Kondisi tersebut kendaraan tidak memerlukan pembakaran, maka bahan
bakar (injektor) dimatikan. Fuel Cut Off terhadap putaran engine adalah
variable, tergantung dari temperature mesin.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..47. Grafik Hubungan Temperatur dengan Deselerasi

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa fuel cut off tertinggi pada putaran
2000 bila temperature rendah dan berangsur mengecil seiring kenaikan
temperature, putaran terendah pada temperature kerja.
Fuel cut off pada putaran tinggi (limit speed) difungsikan untuk menjaga dari
kerusakan mesin, ECU akan mematikan injector (fuel cut off) pada putaran
tinggi, missal 6200 RPM, masing-masing kendaraan mempunyai limit speed
berbeda.

f) Koreksi Tegangan Baterai

Besar kecilnya tegangan baterai akan mempengaruhi kecepatan pembukaan


katup injector. Bila tegangan baterai rendah waktu pembukaan injector lebih
lambat dari waktu yang diberikan ECU. Dengan begitu ECU akan
mengoreksi durasi injeksi seiring perubahan tegangan.

40
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..48. Ilustrasi Koreksi durasi injeksi pada tegangan baterai
Saat tegangan baterai rendah (dibawah standart), maka ECU membuat
durasi lebih lama supaya durasi aktualnya sesuai dengan keinginan.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..49. Grafik koreksi durasi injeksi pada tegangan baterai

Grafik diatas merupakan koreksi hubungan antara durasi injeksi dengan


tegangan baterai. Tegangan baterai tidak akan dikoreksi bila tegangannya
sekitar 14 volt. Akan ditambah bila kurang begitu sebalikknya akan dikurangi
bila terlalu tinggi.

g) Koreksi Ketinggian

Kepadatan udara akan berkurang seiring dengan tingginya suatu daerah


(tekanan turun). ECU mengoreksi durasi sesuai dengan daerah (tekanan
udara).

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..50. Grafik koreksi durasi injeksi pada ketinggian

41
Dari garfik diatas diketahui durasi tidak akan dikoreksi bila tekanan pada
101,3 kPa. Ditambah jika tekanan mengecil dan dikurangi jika tekanan
membesar (lebih tinggi)

4. Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Kontrol Injeksi Bensin


4.1. Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar
a. Kerja Pompa Bahan Bakar
Putar kunci kontak pada posisi ON beberapa saat lalu OFF secara berulang-
ulang (Pompa bekerja ±3 detik saat kunci kontak posisi ON). Pada saat ini
dapat didengar adanya suara aliran bahan bakar pada sistem. Dapat juga
diperiksa adanya tekanan di dalam selang balik dengan cara memijit selang
tersebut pada pengatur tekanan selamadi ON danOFF kunci kontak. Apabila
terasa ada tekanan yang kuat pada selang tersebut, berarti pompa bekerja.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..51. Pemeriksaan Kerja Pompa Bensin

b. Pemeriksaan Tekanan Bahan Bakar


Memasang pressure gage pada system setelah filter bensin, melalui pipa T
atau dengan nipel (lihat gambar). Hidupkan pompa lihat ukuran tekanan
bahan bakar sesuai buku manual. Matikan pompa dan lihat tekanan
bahanbakar.

42
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..52. Pemasangan Presure Gauge

Ukuran :Tekanan kerja sekitar 3 – 4,5 bar (lihat buku manual),


Tekanan turun mak. 0,5 Bar dalam 30 menit, (lihat buku manual)

4.2. Pemeriksaan Sensor


Pemeriksaan sensor dan aktuator pada dasarnya dapat dilakukan dengan
beberapa cara :
1. Pasif - dengan mengukur nilai tahanan sensor
2. Aktif - mengukur tegangan sumber dan sinyal dari sensor
Hasil penukuran (nilai) dapat dibandingkan dengan nilai pada buku manual
untuk mengetahui kondisi sensor atau aktuator baik atau tidak.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..53. Pemeriksaan tahanan IAT

43
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..54. Pemeriksaan Tegangan ECT

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..55. Memeriksa Tegangan Sinyal TPS

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..56. Pemeriksaan Tegangan MAP

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..57. Pemeriksaan MAP Sensor

44
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..58. Pemeriksaan tahanan Sensor CKP

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..59. Pemeriksaan tahanan Sensor CMP

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..60. Pemeriksaan Sensor Lambda

4.3. Pemeriksaan Aktuator


Pemeriksaan aktuator bisa dilakukan dengan cara mengukur tahanan dan
kerja dari aktuator tersebut sesuai dengan buku manual dan hasil
pemeriksaan dapat dibandingkan dengan standart yang terdapat pada buku
manual untuk menyimpulkan kerusakan dari aktuator.
Sebagai contoh pemeriksaan aktuator, berikut langkah-langkah pemeriksaan
pada injektor yang meliputi : pemeriksaan tahanan, kerja, dan volume serta
kebocoran injektor.

a.Pemeriksaan tahanan injektor

45
Tahanan injektor diukur dengan ohm meter, ukuran masing-masing injektor
dibandingkan dengan ukuran pada buku manual. Jika ukuran tidak sesuai
(menyimpang dari batas ukur) dengan buku manual injektor perlu diganti.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..61. Pemeriksaan Tahanan Injector

b.Pemeriksaan Kerja Injektor

Pada saat mesin hidup, gunakan sound scope untuk memeriksa adanya
suara operasi yang normal sesuai dengan putaran mesin. Kondisi normal
terdengar bunyi “ clik – clik – clik – clik “ pada injektor, pada masing-masing
silinder mempunyai bunyi yang sama (antara injector 1 dan injector yang
lainnya) dengan frekuensi sesuai putaran mesin.Naikkan putaran mesin
(buka katup gas), lakukan dcelerasi (penutupan tiba-tiba katup gas), pada
saat yang bersamaan bunyi ”clik” akan hilang beberapa saat sampai putaran
mesin turun (lakukan beberapa kali untuk memastikan adanya system
decelerasi (fuel cut off).

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..62. Pengecekan Fungsi Injector

46
Catatan :Apabila tidak ada suara atau ada suara tetapi tidak normal, periksa
konektor rangkaian kabel, injektor atau signal injeksi dari ECU.

47
c.Pemeriksaan volume penginjeksian dan kebocoran injektor

Aktifkan pompa bensin dan menghubungkan terminal injektor dengan baterai


selama 15 detik, dan ukur volume injeksi dengan gelas ukur, lakukan
terhadap injektor yang lain.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..63. Pemeriksaan Kebocoran Injector

Ukuran volume injeksi : 40 – 50 cc dalam 15 detik, maksimum perbedaan


setiap injektor 5% (lihat buku manual). Jika melebihi standart injektor
dibersihkan atau diganti. Untuk tes kebocoran tidak boleh ada tetesan
injektor selama 60 detik saat pompa bekerja dan injektor mati.

4.4. Pemeriksaan Sistem Kotrol Injeksi Bensin


Secara normal lampu indikator kerusakan akan padam saat kendaraan
hidup. Bila terjadi gangguan (masalah) pada sistem elektronik seperti
kerusakan sensor dan aktuator (kabel putus atau hubung singkat),lampu
indikator kerusakan akan nyala dan gangguan tersebut tersimpan di dalam
memori ECU. Dengan program darurat kendaraan dapat berjalan dengan
menggunakan nilai yang sudah di programkan pada sistem tersebut.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..64. MIL (Malfunction Indicator Lamp)

48
Kerusakan dapat diketahui dengan alat bantu yang dinamakan scanetool,
atau dengan cara memunculkan kode kerusakan dengan menghubungkan
pin yang berada pada terminal DLC (data link Connector), cara mengakses
kode kerusakan terdapat pada buku manual masing-masing kendaraan.
Tidak semua kendaraan dilengkapi dengan sistem manual tersebut.

a. Pemeriksaan Kerusakan Dengan Kode Kedipan MIL


Ada beberapa kendaraan yang secara spesifik menunjukkan cara
mengakses kode kerusakan dengan menghubungkan terminal soket DLC
(Data Link Conector). Contoh dibawah untuk kendaraan toyota soluna, untuk
kendaraan lain bisa diketahui pada buku manual masing-masing kendaraan.
Toyota dengan DLC berbentuk rectanguler 17 pin dapat diakses kode
kerusakannya dengan menghubungkan terminal TE1 dan E1 seperti pada
gambar.

Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..65. DLC Toyota 17 pin

Ketika terminal TE1 dan E1 dihubungkan dengan kabel maka MIL akan
berkedip. Kedipan yang ada memiliki arti khusus.Jika lampu berkedip
dengan irama tetap seperti gambar dibawah, menunjukkan tidak ada
kerusakan pada sistem. Kode kerusakan dimulai dengan kode puluhan baru
diikuti satuan.

49
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..66. Kedipan pada MIL

Tabel Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..1.Kode-kode kerusakan Toyota

Code Kerusakan Kemungkinan gangguan

1111 Tidak ada kerusakan

12 CKP, CMP Sinyal Kabel, CKP/CMP sensor, ECU

13 CKP Sinyal Kabel, CKP/CMP sensor, ECU

14 Ignition Sinyal Kabel, Ignition Amplifier, ECU

16 Tranmission Control Sinyal Kabel, ECU

21 Oksigen sensor (O2) Kabel, O2 sensor, ECU

22 ECT (sensor temp. Mesin) Kabel, ECT sensor, ECU

24 IAT (sensor temp. Udara Kabel, IAT sensor, ECU


masuk)

25 Campuran kurus Kabel, udara palsu, pengapian, tekanan


bensin, Injektor, MAP, ECT, IAT, O2,
ECU

26 Campuran Gemuk Kabel, udara palsu, pengapian, tekanan


bensin, Injektor, MAP, ECT, IAT, O2,
ECU

31 MAP (Manifold Absolute Kabel, MAP sensor, ECU


Pessure)

33 (IAC) Idel Air Control Kabel, IAC valve, ECU

41 TPS (Throttle Position Sensor) Kabel, TP sensor, ECU

50
42 VSS (Veheicle Speed Sensor) Kabel, VS sensor, ECU

43 Start Signal Kabel, kunci kontak, ECU

51 Saklar idel Kabel, TP sensor, ECU

52 Knock sensor Kabel, Knock sensor, ECU

53 Knock control malfunktion ECU

Catatan : Reset code kerusakan dengan melepas sikring/ fuse EFI selama
15 detik.

b. Pemeriksaan kerusakan dengan scanetool


Sebelum melakukan pemerikaan dengan scanetoolhal-hal yang
perlu diketahui adalah :

 Cari posisi soket DLC pastikan model soket DLC (OBD-i atau OBD-ii)
 Siapkan scanetool dengan sambungan kabel yang sudah cocok dengan
kendaraan.
 Hubungkan dengan DLC kendaraan, putar kunci kontak “ON”
 Nyalakan scanetool dan masuk dalam sistem scane.
 Ikuti keterangan yang ada apa scantool.
 Secara umum yang dapat dilakukan dengan scanner adalah :
- Membaca kode kerusakan
- Hapus kode kerusakan
- Melihat data kendaraan (current data)
- Tes aktuator.
- Dll.

51
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..67. Pemeriksaan dengan scanetool

D. Latihan/Tugas
Jelaskan yang menjadi cirikas dari sistem injeksi tipe D-EFI, bagaimana
prinsip kerjanya ?
Sebutkan yang termasuk sensor temperatur, dan jelaskan prinsip kerjanya ?
Apa berbedaan sensor poros engkol (CKP) dan sensor poros kam (CMP),
jelaskan fungsi dari masing-masing sensor tersebut ?
Apa nama aktuator yang berfungsi mengatur bahan bakar, jelaskan prinsip
kerjanya ?
Pada sistem kontrol injeksi bensin putaran saat dingin tinggi dan setelah
panas (temperatur kerja) putaran menjadi normal, apa nama aktuator yang
melakukan hal tersebut, bagaimana prinsip kerjanya ?
Tangki dengan pompa di dalam terdapat tangki kecil pada bagian pompa,
apa fungsi dari tangki tersebut, jelaskan ?
Apa yang terjadi jika saluran vakum yang terdapat pada regulator bahan
bakar pada kendaraan terlepas.

E. Rangkuman
Penggunaan teknologi pengaturan secara elektronik akan memungkinkan
sistem pengontrolan berjalan secara akurat dan tahan lama, serta dapat
mengurangi polusi lingkungan karena emisinya lebih baik, hemat bahan

52

Anda mungkin juga menyukai