INJEKSI BENSIN
A. Tujuan
Setelah mengikuti dan menyelesaikan materi Sistem Kontrol Injeksi bensin ini,
peserta diharapkan dapat;
C. Uraian Materi
5
Konfigurasi kontrol secara mekanis dapat dikatakan sangat rumit, susah
dalam pembuatan, dan sulit untuk mendapatkan hasil yang optimal dan
efisien, sehingga mengakibatkan emisi gas buang tidak bisabagus (belum
bisa menghasilkan syarat gas buang yang ramah lingkungan).
Sistem pengontrolan secara elektronik untuk sistem injeksi bahan bakar
sudah diperkenalkan guna menggantikan sistem konvesional karburator atau
injeksi mekanis, dan selanjutnya teknologi pengaturan secara elektronic
untuk aplikasi mesin dan keseluruhan dari sistem pada kendaraan
berkembang dengan sangat pesat.
Penggunaan teknologi pengaturan secara elektronik akan memungkinkan
sistem pengontrolan berjalan secara akurat dan tahan lama, serta dapat
mengurangi polusi lingkungan karena emisinya lebih baik, hemat bahan
bakar, stabilitas dan kontrol sistem juga lebih baik. Dengan sistem kontrol
mesin secara elektronik dapat menjawab 3 tantangan yang selalu menjadi
acuan utama dari sistem engine tersebut yaitu :
1. Emisi yang ramah lingkungan
2. Hemat bahan bakar dan
3. Performa mesin lebih baik
6
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..1. Perbedaan karburator dan injeksi
2. Jenis Sistem Injeksi Bensin
Sistem injeksi mulai ditemukan pada tahun 1922–1927 ketika Robert bosch
menemukan pompa injeksi diesel. Sejak tahun 1960 prinsip injeksi bensin
mulai diterapkan pada kendaraan bermotor, pada tahun 1967 pabrik mobil
VW sudah menerapkan sistem D-Jetronik, baru tahun 1973 sistem injeksi
bensin mulai dipakai secara meluas pada kendaraan bermotor.
Jenis-jenis sistem injeksi bensin dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis
bila dilihat dari tempat penyemprotan dan sistem kontrolnya.
Keterangan :
1. bahan bakar bertekanan tinggi 7. knock sensor
2. saluran bensin bersam 8. sensor putaran dan CKP
3. injektor 9. sensor temperatur mesin
4. koil pengapian 10. sensor Oksigen
7
5. sensor CMP
6. intake manifold
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..2. Gasoline Direct Injection
Penyebab sistem GDI bertenaga besar dan hemat bahan bakar antara lain :
Sistem injeksi tidak langsung, bahan bakar disemprotkan oleh injektor pada
saluran masuk (intake manifold) sebelum ruang bakar. Pada teknologi ini
tekanan bahan bakar berkisar 2,5 – 4 bar saja, beda dengan sistem GDI
yang membutuhkan tekanan tinggi.
Tekanan kerja bahan bakar yang relatif rendah maka teknologi ini tidak
memerlukan komponen yang berbahan tangguh, maka nilai ekonomis dapat
sebagai keunggulan dan keuntungan dari teknologi ini. Tentunya dengan
performa yang masih bagus dan emisi gas buang yang ramah lingkungan.
8
Keterangan :
1. Sensor Udara masuk 4. Katup Gas
2. ECU (kontrol unit) 5. Busi
3. Injektor
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..3. Injeksi tidak langsung
Berdasarkan jumlah pemakaian injektor pada sistem injeksi tidak langsung
dapat dibedakan menjadi :
Sistem injeksi ini masih menyerupai sistem karburator tetapi telah dilengkapi
dengan bahan bakar bertekanan dan pengaturan jumlah penyemprotannya
sudah dikontrol secara elektronik.
Keterangan :
1. bensin
2. udara
3. katup gas
4. intake manifold
5. injektor
6. engine
9
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..4. Single Point Injection
Pada sistem SPI injektor terpasang satu buah untuk kebutuhan keseluruhan
silinder, sehingga pada sistem ini perbedaan panjang intake manifold masih
mempengaruhi perbedaan pemasukan bensin kedalam engine.
Keterangan :
1. Bensin
2. Udara
3. Katup gas
4. Intake manifold
5. Injektor
6. Engine
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..5. Multy Point Injection
Pada sistem MPI, injektor terpasang satu buah pada masing-masing silinder
sehingga pada sistem ini panjang intake manifold tidak mempengaruhi
perbedaan pemasukan bensin kedalam engine. Ketersediaan udara dijamin
dengan bentuk intake manifold yang penampangnya luas pada bagian
sebelum dudukan injektor.
1. Sistem ini sering juga disebut sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic), karena
injektor menyemprotkan bensin secara terus-menerus dalam masing-masing
saluran masuk. K-Jetronic berasal dari bahasa jerman, K singkatan dari
Kontinuierlichyang berarti terus menerus dan jetronik yang berarti injeksi.
10
2. Pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar ke saluran masuk oleh pluyer
pengontrol didalam distributor, plunyer dihubungkan dengan piring sensor
yang membuat pluyer naik turun sesuai dengan aliran udara masuk yang
masuk denganmenekan piring sensor tersebut.
3. Contoh kendaraan yang memakai sistem ini diantaranya : Mercedes benz
seri 280E dan 300E tahun 80 an, BMW keluaran lama, Volvo seri lama, Ford
seri lama dll. Sistem ini sudah jarang kita jumpai, dan tidak ada keluaran baru
lagi.
Keterangan :
1. Sensor-sensor
2. ECU
3. Injektor
4. Katup Gas
5. Busi
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..6. Sistem Injeksi Elektronik
Tipe L-EFI atau L-Jetronik berasal dari bahasa jerman, L singkatan dari Luft
yang berarti udara dan jetronik yang berarti injeksi. Sistem inimenggunakan
aliran udara (air flow)sensor sebagai deteksi jumlah udara yang mengalir di
11
dalam saluran masuk (intake manifold), yang mana sensor udara masuk
tersebut terletak sebelum katup gas. Pada umumnya sensor udara masuk
tipe ini ada dua yaitu :
1) Sensor mengukur volume udara, dan
2) Sensor mengukur massa udara (MAF).
Nama bagian:
1. Tangki bahan bakar 9. Sensor katup gas
2. Pompa bensin 10. Sensor aliran udara (Air flow
3. Filter bensin sensor)
4. ECU 11. Sensor gas bunag
5. Injektor 12. Saklar waktu start dingin
6. Regulator tekanan bensin 13. Sensor temperatur mesin
7. Intake manifold 14. Distributor pengapian
8. Injektor start dingin 15. Katup penambah udara
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..7.Sistem injeksi tipe L-EFI
5.
2) Tipe D-EFI (D – Jetronic)
12
Tipe D-EFI atau D-Jetronikistilah berasal dari bahasa jerman, D singkatan
dari Druckyang berarti tekanan. Sesuai dengan artinya bahwa sistem ini
menggunakan sensor tekanan udara yang mengukur tekanan di dalam
intake manifolduntuk mengetahui jumlah udara masuk, yang mana didalam
udara yang mengalir dalam saluran masuk akan mempengaruhi tekanan di
saluran tersebut. Pengukuran tekanan oleh sensor tekanan tersebut
terletak setelah katup gas, yang merupakan ciri dari sistem D-EFI.
Nama bagian:
1. Injektor 4. Sensor katup gas (TPS)
2. ECU (Electronic Control Unit) 5. Sensor temperatur mesin
3. Saluran sensor tekanan udara (MAP) 6. Sensor Gas Buang
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..8.Sistem Injeksi tipe D-EFI
13
1. Aliran bahan bakar,
2. Sensor dan aktuator
3. Kontrol (ECU)
Keterangan :
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..9. Sistem kontrol injeksi bensin/ Electronic Fuel Injection
3.1. Sensor
Dalam sistem kontrol otomotif “Sensor” memegang peranan yang penting,
yang mana tugasnya memberikan informasi ke Kontrol Unit sebagai
masukan yang selanjutnya diproses menjadi suatu kondisi yang harus
dilakukan oleh Aktor (Aktuator). Apapun yang diinformasikan oleh sensor
sangat menentukan bagi proses control baik secara open loop maupun
closed loop.
14
a. Sensor Temperatur
Sensor temperature mengunakan bahan NTC (Negative Temperature
Coefficient) adalah Thermistor yang nilai tahananya berkurang bila
temperatur naik (Nilai tahanan berbanding terbalik terhadap Temperatur).
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..10. Grafik hubungan temperatur dengan tahanan
15
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..11. Sensor Temperatur (ECT dan IAT)
ECT dan IAT sensor dua sensor yang mempunyai bahan dengan
karakteristik sama, dimama prinsip kerja dan wirirng diagram juga
mempunyai kesamaan. Maka dari itu wiring dan prinsip kerja dibahas
dengan satu bahasan yang sama.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..12. Wiring Diagram Sensor ECT atau IAT
Prinsip kerja :
ECT atau IAT dihubungkan seri dengan tahanan yang berada dalam ECU,
sumber tegangan 5 V diberikan pada rangkaian tersebut. Bila tahanan
pada ECT atau IAT berubah (karena temperatur) maka tegangan yang ke
ECU juga berubah. Tegangan kerja 4,5 s/d 0,2 Volt. Dari dingin ke panas.
b. Throttle Position Sensor (TPS)
TPS merupakan sebuah tahanan geser dengan bahan karbon arang,
berfungsi untuk mengetahui posisi (derajat) pembukaan katup gas guna
mengkoreksi AFR (Air Fuel Ratio), mendeteksi sinyal idle dan beban
maksimum.
TPS terletak pada throttle body bagian ujung dari katup gas, macam sensor
ini ada 3 yang berupa saklar, potensio 3 terminal dan potensio 4 terminal
dilengkapi dengan sensor idel.
16
Keterangan :
1. Throttle valve shaft
2. Karbon tahanan geser 1
3. Karbon tahanan geser 2
4. Plat geser
5. Konektor
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..13. Kontruksi TPS
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..14. Wiring Diagram TPS 3 pin
Cara Kerja :
Tegangan 5 volt dari ECU sebagai sumber, bila katup gas dibuka akan
membuat perbandingan tegangan yang berasal dari perbandingan
tahanan, sehingga mengeluarkan sinyal tegangan 0,5 s/d 4,7 Volt. Untuk
yang 4 pin perbedaan terletak pada sinyal saklar idel, untuk yang 3 pin
informasi idel didapat dari tegangan sinyal sedang untuk 4 pin didapat dari
saklar idel.
17
6. Sensor udara masuk tipe L-EFI
Sensor udara masuk yang dipakai untuk tipe L-EFI terletak sebelum katup
gas dan setelah filter udara, sensor ini mengukur aliran udara masuk. Jenis
dari sensor ini adalah sebagai berikut :
Pada umumnya keluaran/ sinyal dari sesor udara masuk berupa tegangan,
kecuali karman vortex dengan sinyal berupa frekuensi.
Untuk contoh sensor udara masuk jenis mass air flow menggunakan jenis
kawat panas
Sensor Massa Udara (Kawat Panas)
Keterangan :
1. Bypass Udara masuk
2. IAT Sensor (Thermister)
3. Massa Udara
4. Kawat panas (Platinum)
5. Pengolah sinyal
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..15. Sensor Massa Udara (Model kawat panas)
18
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..16. Rangkaian Pengolah Sinyal
Prinsip Kerja :
Kawat panas dijaga pada temperatur tetap dirangkai dengan termistor seperti
gambar. Suatu aliran udara akan menyebabkan kawat panas menjadi dingin,
rangakian elektronik akan mempertahankan temperatur pada kawat panas tetap.
Pada waktu yang bersamaan rangkaian elektronik mengukur arus yang mengalir
ke kawat panas dan mengeluarkan sinyal tegangan sebanding dengan aliran
arus sebagai sinyal massa udara.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..17. Bentuk Sinyal Sensor Kawat Panas
19
7. Sensor Udara Masuk tipe D-EFI
Sensor udara masuk untuk tipe D-EFI berupa sensor tekanan yang terletak
di saluran masuk (intake manifold). Prinsipnya mengukur tekanan absoulut
pada saluran masuk, aliran udara akan membuat tekanan pada sistem
berubah.
Sensor pada sistem ini dikenal dengan istilah Manifold Absolute Pressure
(MAP).MAP terbuat dari bahan piezo resistive. Berfungsi sebagai sensor
utama untuk mengatur campuran bahan bakar.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..18. Lokasi Sensor MAP
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..19. Nama Bagian Sensor MAP
Keterangan :
1,3 = Konektor 6 = Rumah Vacum
2 = Vacum referensi 7 = Input Vacum (Intake Manifold)
4 = Silicon Chip Ukur 8 = Silicon Chip
5 = Gelas Isolator 9 = Sirkuit rangkaian
Prinsip Kerja
20
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..20. Prinsip Kerja Sensor MAP
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..21. Wiring diagram sensor MAP
d. Sensor Putaran.
21
Ada berbagai macam sensor putaran yang dapat ditemui di berbagai
kendaraan dan jenisnya beranekaragam diantaranya jenis induktif, jenis hall
dan foto dioda.Fungsi dari sensor putaran adalah untuk mengetahui posisi
dari langkah silinder. Selanjutnya proses saat injeksi bensin dan saat
pengapian dapat diatur oleh ECU.
Sensor putaran pada tipe lama yang masih memakai distributor biasanya
terletak pada distributor dikenal dengan sensor putaran, sedang untuk model
baru yang sudah tidak menggunakan distributor terletak di poros engkol
dikenal dengan CKP sensor (Crankshaft Position Sensor), dan yangterletak
pada poroes cam dikenal dengan CMP sensor (Camshaft Position Sensor).
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..22. Sensor putaran pada distributor
9. Sensor CKP dan CMP
22
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..23. Posisi Sensor CKP dan CMP
e. Sensor Gas Buang.
Sensor gas buang sering juga disebut lambda sensor atau O2 sensor.
Lambda sensor terbuat dari Zirconium Dioxide (ZrO2) dan platina (sebagai
elektroda). Bila ada perbedaan jumlah O2 gas buang dengan O2 udara luar,
akan terjadi beda potensial antara kedua elektroda sensor oksigen.
Tegangan yang dibangkitkan max 1 volt. Temperatur kerja min 400 C.
Keterangan :
1. Lapisan proteksi keramic
2. ZrO2 (Zirconium Dioxide)
3. Electroda
4. Saluran Buang
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..24. Bagian sensor oksigen
23
Fungsi sensor gas buang untuk membaca kualitas gas buang yang
selanjutnya digunakan untuk mengkoreksi penginjeksian bensin. Sistem
yang menggunakan logika ini disebut dengan Sistem Closed-loopA/F Rasio.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..25. Model Closed-Loop Control
dan sinyal yang dihasilkan
3.2. Aktuator
Aktuator merupakan salah satu bagian utama dari sistem kontrol yang
fungsinya melaksanakan apa yang diperintahkan oleh ECU sebagai
komputer yang ada di kendaraan.
Untuk model yang lama relai pompa bensin diaktifkan oleh sebuah saklar
yang terletak pada Air Flow Meter. Tipe dari model tersebut dipakai oleh
24
EFI tipe L yang memakai flap sebagai sensor udara masuknya, seperti
yang terihat pada gambar dibawah.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..26. Rangkaian Relai dengan Kontak
Pada tipe ini pompa bensin akan bekerja pada saat ada sinyal start dan
apabila saklar Air Flow Meter menutup, yaitu apabila ada aliran udara
melewati flap pada Air Flow Meter.
Model yang sekarang (baru) relai pompa bensin diakifkan oleh konrol unit
dengan informasi dari sensor starter dan sensor putaran, ada pula yang
inputan starter langsung masuk ke relai pompa bensin. Terlihat pada gambar
berikut.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..27. Rangkaian Relai dengan sinyal putaran
Pada sistem ini pompa bensin bekerjanya dipengaruhi oleh dua hal: posisi
starter dan sinyal putaran dari distributor. Sehingga ketika mesin distarter
pompa bensin bekerja dan setelah ada putaran pompa dipertahankan tetap
bekerja, ketika mesin dimatikan pompa akan berhenti bekerja.
25
Injektor
Keterangan :
1 = Filter
2 = Kumparan magnet listrik
3 = Batang katup jarum
4 = Katup Jarum
5 = Terminal
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..28. Bagian-bagian injektor
ISC (Idle Speed Control)/IAC (Idle Air Control)
Idle speed control dipasangkan pada saluran by-pass pada intake manifold,
ISC digunakan untuk kebutuhan penambahan udara masuk keengine.
Fungsi dari sistem ini adalahmengatur putaran engine saat kondisi idel.
Putaran akan dipertahankan atau dinaikkan sesuai dengan kondisi
diantaranya : kondisi dingin, beban ac, beban kelistrikan dll.
Nama bagian :
1. Katup ISC
2. ECU
3. Katup Gas
4. Saluran bypas
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..29. Sistem ISC
26
Aktuator ISC terdiri dari beberapa macam, diantaranya : model katup
selenoid, model motor rotari, model motor setep, model pembukaan katup
dll. Pada prinsipnya kerja dari isc sama yaitu mengatur jumlah udara ke
intake guna pengaturan putaran mesin. Oleh karena itu disini ditunjukkan
salah satu jenis isc aktuator.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..30. Contoh ISC berbentuk motor step
ISC jenis motor step prinsip kerjanya motor dengan beberapa pasangan
kumparan yang bekerja secara berurutan akan bergerak maju atau
mundur secara bertahap.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..31. Wiring diagram ISC dengan penggerak motor step
27
Urutan untuk menambah udara(bergerak mundur): Tr4 Tr3 Tr2
Tr1
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..32. Letak Lampu Engine Check
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..33. Rangkaian Lampu Kontrol Kerusakan
Prinsip Kerja :
28
Pada diagram diatas ditunjukkan sebuah posisi MIL hubungannya dengan
ECU. Apabila sistem pada kendaraan tidak terdapat masalah, maka saat
mesin hidup MIL akan mati, sebaliknya bila ada masalah MIL akan menyala.
Tidak semua masalah akan menyalakan MIL.
29
Keterangan :
1. Tangki Bahan Bakar
2. Pompa Bahan Bakar
3. Filter
4. Pipa tekanan
5. Regulator tekanan
bahan bakar
6. Injektor
7. Rel Bahan bakar
(beraliran)
8. Saluran pengembali
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..34. Sistem Dengan Saluran Pengembali
Keterangan :
1. Tangki Bahan Bakar
2. Pompa Bahan Bakar
3. Filter
4. Pipa tekanan
5. Regulator tekanan bahan
bakar
6. Injektor
7. Rel bahan bakar (tidak beraliran)
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..35. Sistem Tanpa Saluran Pengembali
b. Komponen Sistem Pengaliran Bahan Bakar
1) Tangki Bensin :
Konstruksi tangki sedikit agak berbeda dengan mesin karburator, karena
pompa bensin listrik sintem injeksi tidak mempunyai daya isap, maka
kontruksi tangki harus lebih tinggi dari pompa.
2) Pompa Bahan Bakar (Pompa bensin listrik):
30
Pompa bensin berfungsi mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi
sehingga bisa diinjeksikan ke saluran masuk. Mampu mengalirkan bahan
bakar sekitar 60 sampai 200 liter/jam, dan memberi tekanan bahan bakar 3
sampai 4,5 bar.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..36. Nama Bagian Pompa Injeksi Bensin
Besar arus listrik yang mengalir pada pompa saat beban penuh 8-10 A
tegangan 12 Volt oleh karena itu pompa bensin bekerja saat mesin hidup
dengan kontrol dari ECU dengan menggunakan relai pompa.Katup
pembatas akan terbuka bila tekanan bahan bakar pada sistem sudah
melebihi 8 bar. Katup anti balik berfungsi mengontrol bensin agar tetap
penuh pada ruang pompa.
3) Saringan/ Filter
Saringan bensin berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh aliran
bahan bakar dari tanki, sehingga bensin yang menuju injektor diharapkan
benar-benar bersih.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..37. Saringan Bensin
Bahan dasar dari saringan/filter bensin terbuat dari campuran antara kertas
superhalus dan polyester fiber. Dengan bahan tersebut dapat menyaring
31
partikel yang kecil sampai 3 µm. Perhatikan tanda pada pompa jangan
sampai terbalik arahnya, bila arah pemasangan saringan terbalik, secara
fungsi pengaliran bahan bakar tidaklah mengganggu tapi fungsi saringan
menjadi salah, karena kotoran-kotoran yang disebabkan elemen saringan
akan ikut ke dalam aliran sistem bahan bakar (untuk saringan lama yang
sudah terpasang).
Keterangan:
1. dari pipa bertekanan
2. saluran pengembali
3. katup membran
4. membran/diafragma
5. pegas
6. intake manifold
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..38. Regulator Tekanan Bensin
32
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..39. Grafik perbedaan tekanan bensin dan kevakuman intakemanifold
Pada Returnless Fuel system tekanan bahan bakar dibuat tetap (tidak
terpengaruh oleh kevakuman intake manifold). Kompensasi dari variasi
tekanan pada intake dilakukan oleh ECU dengan menambah atau
mengurangi durasi injeksinya (Ti). Regulator bahan bakar model tersebut
terletak didalam tangki, menjadi satu unit dengan pompa dan filter bensin.
33
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..40. Skema Input Output ECU
b. Metode Injeksi
34
Cara (metode) penginjeksian dapat digolongkan dalam 3 cara : secara
simultan, grouping dan individual atau squential
1) Injeksi Simultan
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..41. Wiring diagram dan saat Injeksi Simultan
2) Injeksi Group
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..42. Wiring dan saat Injeksi Group
35
3) Injeksi Individu (Squential)
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..43. Wiring dan saat Injeksi Individual (Squential)
Pada saat temperatur mesin masih dingin (belum tercapai temperatur kerja),
mesin sulit hidup (sebagian bahan bakar yang diinjeksikan menempel pada
manifold, sehingga campuran jadi kurus). Untuk sistem model lama
digunakan tambahan injektor untuk menambah bahan bakar saat start
dinamakan injektor start dingin. Model yang baru, ECU menerima tegangan
sinyal start dari kunci kontak dan temperatur mesin untuk mengkalkulasi saat
start.
36
b) Sistem Koreksi (Injection Correction)
Injeksi dasar adalah injeksi yang didasarkan atas pencampuran bahan bakar
dan udara secara stokiometri (campuran ideal). Yaitu 14,7 kg udara
dibanding 1 kg bahan bakar.
Sensor utama untuk mengetahui jumlah udara yang masuk ke
engine merupakan kombinasi dari sensor massa udara dan sensor putaran
engine. Kedua sensor tersebut menginformasikan kepada ECU berapa
jumlah udara yang masuk ke engine pada setiap putaran, lalu ECU memberi
sinyal kepada injektor dengan durasi penyemprotan tertentu. Harapan dari
pengaturan menginginkan bahan bakar diinjeksikan dengan jumlah yang
perbandingannya sesuai dengan hukum stoichiometric.
2) Sistem Koreksi
37
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..44. Sistem Koreksi pada Kontrol Penginjeksian
Pada temperatur rendah bahan bakar akan sulit menjadi uap dan cenderung
mengalami kondensasi. Maka bahan bakar yang tercampur dengan udara
akan cenderung kurus serta kurang homogen.
Dalam sistem injeksi sensor ECT (Engine Coolant Temperature) akan
mengirim informasi temperatur mesin ke ECU guna koreksi durasi injeksi,
semakin rendah temperatur penambahan bahan bakar semakin tinggi,
penambahan berangsur-angsur turun dan berhenti pada temperatur kerja
(60 – 80 C).
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..45. Grafik Koreksi Temperatur Mesin
Dari grafik diatas dapat dillihat bahwa penambahan bahan bakar berbanding
terbalik dengan temperatur mesin. Dan berhenti (tidak ada penambahan
pada temperatur 60C)
38
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..46. Grafik Koreksi Temperatur Udara Masuk
c) Koreksi Beban
Bila kendaraan bekerja pada beban tinggi, ECU akan menambah durasi
injeksi. Sensor pendukung untuk koreksi beban : Sensor MAF, MAP, Katup
Gas (TPS), dan putaran (RPM).
Bila beban naik (Udara masuk banyak) durasi injeksi dinaikkan, bila putaran
(RPM) naik beban tidak berubah maka frekuensi injeksi saja yang naik
dengan durasi injeksi yang masih sama.
d) Koreksi Percepatan
Pada awal percepatan, ECU membuat durasi injeksi besar (campuran kaya)
untuk menjaga supaya mesin tidak tersendat.
Besar kecilnya durasi injeksi tergantung pada seberapa cepat katup gas
membuka dan beban mesin. Semakin cepat bukaan katup gas dan beban
mesin, semakin besar durasi injeksi.
39
terdeteksi adanya perlambatan reaksi dari ECU adalah mematikan injektor
(Fuel cut off).
Prinsip kerja perlambatan, bila terjadi putaran mesin tinggi sedangkan posisi
katup gas menutup (idel) sama dengan saat berkendara menuruni gunung.
Kondisi tersebut kendaraan tidak memerlukan pembakaran, maka bahan
bakar (injektor) dimatikan. Fuel Cut Off terhadap putaran engine adalah
variable, tergantung dari temperature mesin.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..47. Grafik Hubungan Temperatur dengan Deselerasi
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa fuel cut off tertinggi pada putaran
2000 bila temperature rendah dan berangsur mengecil seiring kenaikan
temperature, putaran terendah pada temperature kerja.
Fuel cut off pada putaran tinggi (limit speed) difungsikan untuk menjaga dari
kerusakan mesin, ECU akan mematikan injector (fuel cut off) pada putaran
tinggi, missal 6200 RPM, masing-masing kendaraan mempunyai limit speed
berbeda.
40
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..48. Ilustrasi Koreksi durasi injeksi pada tegangan baterai
Saat tegangan baterai rendah (dibawah standart), maka ECU membuat
durasi lebih lama supaya durasi aktualnya sesuai dengan keinginan.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..49. Grafik koreksi durasi injeksi pada tegangan baterai
g) Koreksi Ketinggian
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..50. Grafik koreksi durasi injeksi pada ketinggian
41
Dari garfik diatas diketahui durasi tidak akan dikoreksi bila tekanan pada
101,3 kPa. Ditambah jika tekanan mengecil dan dikurangi jika tekanan
membesar (lebih tinggi)
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..51. Pemeriksaan Kerja Pompa Bensin
42
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..52. Pemasangan Presure Gauge
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..53. Pemeriksaan tahanan IAT
43
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..54. Pemeriksaan Tegangan ECT
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..55. Memeriksa Tegangan Sinyal TPS
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..56. Pemeriksaan Tegangan MAP
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..57. Pemeriksaan MAP Sensor
44
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..58. Pemeriksaan tahanan Sensor CKP
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..59. Pemeriksaan tahanan Sensor CMP
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..60. Pemeriksaan Sensor Lambda
45
Tahanan injektor diukur dengan ohm meter, ukuran masing-masing injektor
dibandingkan dengan ukuran pada buku manual. Jika ukuran tidak sesuai
(menyimpang dari batas ukur) dengan buku manual injektor perlu diganti.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..61. Pemeriksaan Tahanan Injector
Pada saat mesin hidup, gunakan sound scope untuk memeriksa adanya
suara operasi yang normal sesuai dengan putaran mesin. Kondisi normal
terdengar bunyi “ clik – clik – clik – clik “ pada injektor, pada masing-masing
silinder mempunyai bunyi yang sama (antara injector 1 dan injector yang
lainnya) dengan frekuensi sesuai putaran mesin.Naikkan putaran mesin
(buka katup gas), lakukan dcelerasi (penutupan tiba-tiba katup gas), pada
saat yang bersamaan bunyi ”clik” akan hilang beberapa saat sampai putaran
mesin turun (lakukan beberapa kali untuk memastikan adanya system
decelerasi (fuel cut off).
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..62. Pengecekan Fungsi Injector
46
Catatan :Apabila tidak ada suara atau ada suara tetapi tidak normal, periksa
konektor rangkaian kabel, injektor atau signal injeksi dari ECU.
47
c.Pemeriksaan volume penginjeksian dan kebocoran injektor
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..63. Pemeriksaan Kebocoran Injector
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..64. MIL (Malfunction Indicator Lamp)
48
Kerusakan dapat diketahui dengan alat bantu yang dinamakan scanetool,
atau dengan cara memunculkan kode kerusakan dengan menghubungkan
pin yang berada pada terminal DLC (data link Connector), cara mengakses
kode kerusakan terdapat pada buku manual masing-masing kendaraan.
Tidak semua kendaraan dilengkapi dengan sistem manual tersebut.
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..65. DLC Toyota 17 pin
Ketika terminal TE1 dan E1 dihubungkan dengan kabel maka MIL akan
berkedip. Kedipan yang ada memiliki arti khusus.Jika lampu berkedip
dengan irama tetap seperti gambar dibawah, menunjukkan tidak ada
kerusakan pada sistem. Kode kerusakan dimulai dengan kode puluhan baru
diikuti satuan.
49
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..66. Kedipan pada MIL
Tabel Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you
want to appear here..1.Kode-kode kerusakan Toyota
50
42 VSS (Veheicle Speed Sensor) Kabel, VS sensor, ECU
Catatan : Reset code kerusakan dengan melepas sikring/ fuse EFI selama
15 detik.
Cari posisi soket DLC pastikan model soket DLC (OBD-i atau OBD-ii)
Siapkan scanetool dengan sambungan kabel yang sudah cocok dengan
kendaraan.
Hubungkan dengan DLC kendaraan, putar kunci kontak “ON”
Nyalakan scanetool dan masuk dalam sistem scane.
Ikuti keterangan yang ada apa scantool.
Secara umum yang dapat dilakukan dengan scanner adalah :
- Membaca kode kerusakan
- Hapus kode kerusakan
- Melihat data kendaraan (current data)
- Tes aktuator.
- Dll.
51
Gambar Error! Use the Home tab to apply Heading 1;Judul to the text that you want
to appear here..67. Pemeriksaan dengan scanetool
D. Latihan/Tugas
Jelaskan yang menjadi cirikas dari sistem injeksi tipe D-EFI, bagaimana
prinsip kerjanya ?
Sebutkan yang termasuk sensor temperatur, dan jelaskan prinsip kerjanya ?
Apa berbedaan sensor poros engkol (CKP) dan sensor poros kam (CMP),
jelaskan fungsi dari masing-masing sensor tersebut ?
Apa nama aktuator yang berfungsi mengatur bahan bakar, jelaskan prinsip
kerjanya ?
Pada sistem kontrol injeksi bensin putaran saat dingin tinggi dan setelah
panas (temperatur kerja) putaran menjadi normal, apa nama aktuator yang
melakukan hal tersebut, bagaimana prinsip kerjanya ?
Tangki dengan pompa di dalam terdapat tangki kecil pada bagian pompa,
apa fungsi dari tangki tersebut, jelaskan ?
Apa yang terjadi jika saluran vakum yang terdapat pada regulator bahan
bakar pada kendaraan terlepas.
E. Rangkuman
Penggunaan teknologi pengaturan secara elektronik akan memungkinkan
sistem pengontrolan berjalan secara akurat dan tahan lama, serta dapat
mengurangi polusi lingkungan karena emisinya lebih baik, hemat bahan
52