Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi E-Commerce
Electronic Commerce adalah transaksi komersial dari jasa dalam format elektronik.
Electronic Commerce juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas bisnis yang dilakukan
dengan mengarah pada pertukaran nilai melalui jaringan telekomunikasi. Electronic
Commerce merujuk secara umum kepada semua bentuk transaksi yang berkaitan dengan
aktivitas komersial, baik organisasi maupun individual, yang berdasarkan pada pemrosesan
dan transmisi data yang digitalisasikan, termasuk teks, suara, dan gambar.

B. Sejarah Perkembangan E-Commerce


Perdagangan elektronik merupakan fasilitasi transaksi komersial secara elektronik,
menggunakan teknologi seperti Electronic Data Interchange (EDI) dan Transfer Dana
Elektronik (TDE). Keduanya diperkenalkan pada akhir 1970-an, bisnis yang memungkinkan
untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian, atau invoice secara
elektronik. Pertumbuhan dan penerimaan kartu kredit, anjungan tunai mandiri (ATM) dan
telepon perbankan di tahun 1980-an juga merupakan bentuk E-Commerce. Bentuk lain dari
e-commerce adalah sistem reservasi maskapai ditandai oleh Sabre di Amerika Serikat dan
Travicom Inggris.
Online shopping, sebuah komponen penting perdagangan elektronik, diciptakan oleh
Michael Aldrich di Inggris pada tahun 1979. Pertama di dunia yang tercatat B2B adalah
Thomson Holidays pada tahun 1981. Yang pertama adalah B2C tercatat Gateshead SIS /
Tesco pada tahun 1984. Di dunia belanja online pertama yang tercatat adalah Nyonya Jane
Snowball dari Gateshead, Inggris. Selama tahun 1980-an, belanja online juga digunakan
secara luas di Inggris oleh produsen mobil seperti Ford, Peugeot-Talbot, General Motors dan
Nissan. Semua organisasi-organisasi ini menggunakan sistem Aldrich.
Sistem diaktifkan menggunakan jaringan telepon umum di dial-up danleased line
mode yang mana sistem ini tidak memiliki kemampuan broadband. Contoh lainnya yaitu
perdagangan elektronik barang fisik adalah Boston Computer Exchange, sebuah pasar untuk
komputer yang digunakan diluncurkan pada tahun 1982.
Informasi online awal pasar, termasuk konsultasi online, adalah Pertukaran Informasi
Amerika, pra lain Internet sistem online diperkenalkan pada tahun 1991. Pada tahun 1990
Tim Berners-Lee menciptakan World Wide Web dan mengubah jaringan telekomunikasi
akademik ke dalam dunia komunikasi sehari-hari orang umum sistem yang disebut internet.
Perusahaan komersial di internet sangat dilarang sampai tahun 1991. Meskipun
Internet menjadi populer di seluruh dunia sekitar 1994, ketika pertama belanja online
internet yang mulai, butuh waktu sekitar lima tahun untuk memperkenalkan protokol
keamanan dan DSL terus-menerus memungkinkan koneksi ke Internet. Pada akhir 2000,
banyak orang Eropa dan perusahaan- perusahaan bisnis Amerika menawarkan jasa mereka
melalui World Wide Web. Sejak itu orang mulai mengaitkan kata “e-commerce” dengan
kemampuan membeli berbagai barang melalui Internet menggunakan protokol aman dan
layanan pembayaran elektronik.
C. Mekanisme Kerja E-Commerce
Dari beragam jenis aplikasi E- Commerce yang ada, secara prinsip mekanisme
kerjanya kurang lebih sama, ada dua hal utama yang biasa dilakukan oleh konsumen
(Customers) di dunia maya (arena transaksi yang terbentuk karena adanya jaringan
internet). Pertama adalah melihat produk-produk atau jasa-jasa yang diiklankan oleh
perusahaan terkait melalui website-nya (Online Ads). Kedua adalah mencari data atau
informasi tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi bisnis atau
dagang (jual beli) yang akan dilakukan.
Jika tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan, konsumen dapat
melakukan transaksi perdagangan dengan dua cara. Cara pertama adalah secara
konvensional (Standard Orders) seperti yang selama ini dilakukan, baik melalui telepon,
faks, atau langsung datang ke tempat penjualan produk atau jasa terkait. Cara kedua
adalah melakukan pemesanan secara elektronik (Online Orders), yaitu dengan
menggunakan perangkat komputer yang dapat ditemukan dimana saja (rumah, sekolah,
tempat kerja, warnet, dsb.).
Berdasarkan pesanan tersebut, penjual produk atau jasa akan mendistribusikan
barangnya kepada konsumen melalui dua jalur (Distribution). Bagi perusahaan yang
melibatkan barang secara fisik, perusahaan akan mengirimkannya melalui kurir ke tempat
pemesan berada. Yang menarik adalah jalur kedua, dimana disediakan bagi produk atau
jasa yang dapat digitisasi (diubah menjadi sinyal digital). Produkproduk yang berbentuk
semacam teks, gambar, video, dan audio secara fisik tidak perlu lagi dikirimkan, namun
dapat disampaikan melalui jalur internet. Contohnya adalah electronic newspapers,
digital library, virtual school, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, melalui internet dapat dilakukan pula aktivitas pasca pembelian,
yaitu pelayanan purna jual (Electronic Customer Support). Proses ini dapat dilakukan
melalui jalur konvensional, seperti telepon, ataupun jalur internet, seperti email, tele
conference, chatting, dan lain-lain. Diharapkan dari interaksi tersebut di atas, konsumen
dapat datang kembali dan melakukan pembelian produk atau jasa di kemudian hari
(Follow-On Sales).

D. Keamanan pada E-Commerce


Di media massa cukup banyak berita tentang pembobolan sistem keamanan Internet,
akan tetapi umumnya vendor dan analis komputer berargumentasi bahwa transaksi di Internet
jauh lebih aman daripada di dunia biasa. Umumnya pengguna kartu kredit tidak terlalu
mempercayai-nya, tapi para pakar e-commerce mengatakan bahwa transaksi e-commerce jauh
lebih aman daripada pembelian kartu kredit biasa. Setiap kali anda membayar menggunakan
kartu kredit di toko, di restauran, di glodok, di mangga dua atau melalui telepon 800 – setiap kali
anda membuang resi pembelian kartu kredit – anda sebetulnya telah membuka informasi kartu
kredit tersebut untuk dicuri. Sebenarnya sebagian besar dari pencurian kartu kredit terjadi di
sebabkan oleh pegawai sales yang menghandle nomor kartu kredit tersebut. Sistem ecommerce
sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan cara mengenkripsi nomor kartu
kredit tersebut di server perusahaan. Untuk merchants, ecommerce juga merupakan cara yang
aman untuk membuka toko karena meminimalkan kemungkinan di jarah, di bakar atau
kebanjiran. Hal yang paling berat adalah meyakinkan para pembeli bahwa e-commerce adalah
aman untuk mereka.
Sejak versi 2.0 dari Netscape Navigator dan Microsoft Internet Explorer, transaksi dapat
di enkripsi menggunakan Secure Sockets Layer (SSL) http://www.builder.com/Business/Ecomme
rce20/ss05.html, sebuah protokol yang akan mengamankan saluran komunikasi ke server,
memproteksi data pada saat dikirimkan melalui Internet. SSL menggunakan public key
encryption, salah satu metoda enkripsi yang cukup kuat saat ini. Untuk melihat apakah sebuah
Web site di amankan menggunakan SSL dapat dilihat pada awal URL digunakan https bukan http.
Pembuat browser dan perusahaan kartu kredit saat ini mempromosikan sebuah standar
tambahan bagi keamanan di namakan Secure Electronic Transaction
http://www.builder.com/Business/Ecomme rce20/ss05.html.
SET akan mengenkode nomor kartu kredit yang ada di server vendor di Internet – yang
hanya dapat membaca nomor kartu kredit tersebut hanya bank dan perusahaan kartu kredit –
artinya pegawai vendor / merchant tidak bisa membaca sama sekali sehingga kemungkinan
terjadi pencurian oleh vendor menjadi tidak mungkin. Terus terangnya memang tidak ada sistem
ecommerce yang bisa menggaransi proteksi 100% kepada kartu kredit anda, tapi kemungkinan
untuk di copet dompet anda di toko online akan jauh lebih rendah dibandingkan di tempat
biasa.
E.

Anda mungkin juga menyukai