Anda di halaman 1dari 9

DAKWAH ANTAR BUDAYA

KELOMPOK 3
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
SEMESTER 3A
ANGGOTA :

• ADAM ABDURRAHMAN
• DERRY TATANG SURYANA
• DINAR N.R
• SWI MAULIDINA
• ELLIO RIZKY
PENGENALAN

1.Langkah awal sebelum melakukan proses itu juga, kadang kala PITI melakukan
pengislaman, PITI terlebih dahulu silaturrhamiuntuk mengetahui secara
melakukan pendekatan dengan cara langsung persiapan calon mualaf sebelum
melakukan obrolanobrolah atau ingin masuk Islam baik dari keluarganya maupun
mengetahui alasan calon mualaf ingin secara personalitas calon mualaf tersebut.
masuk Islam. Peran PITI disini memberikan Silaturrahmi merupakan salah satu upaya
arahan agar calon mualaf tidak merasa PITI memberikan motivasi kepada calon
menyesal ketika sudah masuk Islam tanpa mualaf.
ada paksaan dari pihak manapun serta
keinginan untuk masuk Islam itu keinginan 3. Langkah ketiga, PITI mempersiapkan
sendiri dan sudah dipikirkan tantangan- etnis Tionghoa tepatnya calon mualaf
tantanagn yang akan dihadapi. Setelah itu dengan memberikan materi pembelajaran
PITI mengatur jadwal yang tepat agar mengenai ilmu agama Islam yang bersifat
proses ini berjalan dengan dan disaksikan dasar. Materi tersebut antaranya lain;
oleh jamaah dengan berjumlah besar Hal inI pelatihan pembacaan dua kalimat syahadat,
dilakukan dengan asumsi sambutan dari rukun Islam, rukun Iman, ajaran shalat
jamaah yang besar kepada etnis Tionghoa penjelasanbatasan-batasan dalam ajaran
yang baru saja masuk Islam. agama Islam, sejarah Islam, perilaku yang
berakhlakul karimah dijelaskan, serta halhal
2.Langkah kedua PITI melakukan yang harus dilakukan baik itu yang bersifat
pendekatan yang bersifat lebih akrab. Selain wajib maupun yang bersifat sunnah
4. langkah keempat yakni pengislaman. Pengislaman umumnya dilakukan sebelum
mengadakan pengajian rutin yakni agar proses pengislaman tersebut mendapat sambutan baik
dari masyarakat. Proses awal yaitu calon mualaf yang hendak masuk Islam dipanggil dan
menceritakan proses dirinya masuk Islam. Kemudian salah satu ulama menuntunnya
membaca dua kalimat syahadat, disaksikan oleh jamaah yang hadir.

Sejarah Singkat

Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, kemudian berpesan kepada Haji Karim Oey
untuk menjaga saudara (etnis Tionghoa) dan
merupakan suatu organisasi yang didirikan
merangkul saudara dari kalangan etnis Tionghoa
pada tahun 1961 di Jakarta tepatnya pada masa untuk memeluk agama yang benar.
orde lama. PITI merupakan leburan dari dua Pernyataan yang dikeluarkan H. Ibrahim,
organisasi Muslim Tionghoa sebelumnya, membekas dalam hati H. Karim Oey,
yaitu Persatuan Islam Tionghoa (PIT) dan kemudian ia mengajak Haji A. Siong dan
Soei Ngo Sek,untuk membentuk Persatuan
Persatuan Muslim Tionghoa (PTM).
Islam Tionghoa, dan segala bentuk biaya
Persatuan Islam Tionghoa didirikan oleh Yap ditanggung oleh H. Abdul Karim Oey.
A. Siong dan Haji Abdul Karim Oey di Medan Sebagai langkah awal disusun
pada tahun 1953 dan bertepatan juga pada Kepengurusan PIT yang terdiri atas:
masa kemerdekaan.Pembentukan PIT
• Penasehat : Oey Tjeng Hien
didasarkan oleh kesadaran pendiriannya,
• Ketua : Hin In Tek (A. Hamid)
bahwa tidak ada organisasi yang secara khusus
• Anggota : Kho Goan Tjin, Tjan
menyebarkan agama Islam dikalangan Tjiaw Bin, Yap A Siong, Soei Ngo
Tionghoa. Hal ini disadari betul oleh ketua Sek, dan lain-lain.
umum PP Muhammadiyah, H. Ibrahim,
Hal tersebut dilakukan untuk membimbing
anggotaanggotanya dalam melakukan
amaliyah Islamiyah, untuk memperdalam
pemahaman anggotanya pada pengertian
Dinul Islam yang sebenarnya .Jika orang-
orang Tionghoa bersedia memeluk agama
Islam, secara otomatis tidak lagi ada
pembeda, antara lain karena ajaran Islam
tidak.mempersoalkan perbedaan suku
bangsa. Pada hakikatnya sesama pemeluk
Islam bersaudara. Sebelum peristiwa G30S-
PKI, PITI bisa dikatakan tidak begitu aktif.
Namun kegiatan-kegiatan yang dilakukan
semakin meningkat di era 1970-an. Hal ini
seiring dengan kebijakan preiden Soeharto
yang terus berusaha mengoptimalkan
kegiatan pembauran secara maksimal, demi
tercapainya pembangunan nasional.
Menurut presiden Soeharto, pembangunan
Mengingat organisasi ini merupakan nasional dapat tercapai jika tercipta suatu
organisasi kaum minoritas Tionghoa, maka masyarakat yang adil dan makmur serta
diusahakan posisi straregis dipegang oleh kestabilan dalam kehidupan politik dan
etnis Tionghoa. Dengan demikian di dalam sosial.
organisasi itu sebenarnya telah terjadi
pembauran yang diawali dari kalangan
pengurus-pengurusnya. Melalui cara ini
diharapkan akan diperoleh kemudahan
untuk melakukan pembauran pada
anggotaanggotanya.7PITI yang berdiri pada
tahun 1961, yang berazaskan Al-Qur’an dan
As-Sunnah. Penggunaan Al-Qur’an dan
Sunnah dimaksudkan agar para mualaf lebih
mendalami ajaran agama Islam, dan
melaksanakan ibadah sesuai dengan apa
yang telah diajarkan Rasulullah Saw.8
usaha yang dilakukan oleh PITI untuk
mencapai visi dan misinya adalah dengan
melakukan tabligh, kunjungan
kekeluargaan, serta pertemuan.
MELAKUKAN PEMBINAAN
Setelah masuk Islam, Tionghoa muslim atau mualaf disebut saudara baru dari PITI. Tahap
ini merupakan tahap Dimana mereka telah menjadi bagian dari Islam. Namun sebagai muslim
yang baru diperlukan adanya bimbingan dan pembinaan agar menjadi muslim yang sebenar-
benarnya. Upaya Piti Tangerang adalah selalu menjalin hubungan kekeluargaan dengan
Tionghoa muslim yang baru saja masuk Islam Islam. Hal ini diharapkan mampu membangun
persepsi yang kuat dari etnis Tionghoa tersebut akan persaudaraan dalam agama Islam
sifatnya yang cenderung melakukan ceramah dan diskusi maka metode dakwah yang
diterapkan adalah pendekatan antar kelompok.

1. Pembinaan mualaf baru PITI sering Alquran juz amma semuanya ditulis
mengadakan pengajian rutin terhadap mualaf dalam tiga bahasa Arab, Mandarin dan
baru. Pengajian ini membahas mengenai Indonesia. Buku ini dimaksudkan untuk
dasar-dasar keislaman, dalam pengajian ini memberi inspirasi warga etnis Tionghoa
dilakukan secara interaktif dan dialog terbuka agar masuk Islam.
dari hati ke hati, tidak menutup kemungkinan 2.pengajian rutin tauhid dan akhlak
sang mualaf melakukan konsultasi bahkan
Sebagian besar masyarakat etnis
yang menyangkut kehidupan pribadi
Tionghoa yang menganut agama
sekalipun para mualaf mempunyai
Tridharma sangat fanatik terhadap
kecenderungan untuk bertanya-tanya dan
pemujaan terhadap leluhur dan terhadap
berpikir atau ingin juga tumbuhnya lebih besar
unsur-unsur dewa. Perbedaan yang besar
ketimbang sebelum masuk Islam. Setelah hal
dengan sistem Tauhid Dalam Islam
ini metode yang digunakan adalah metode
memungkinkan adanya pergeseran dalam
dialog dengan metode ini para mualaf dapat
jiwa mualaf. Pengajian mualaf yang
menyalurkan keinginannya untuk tahu lebih
berhubungan dengan tauhid dan akhlak
banyak tentang hal-hal abstrak dan terutama
sangat penting diberikan kepada mualaf,
menguji pemahamannya tentang Islam. Masih
mengingat Kecenderungan dalam etnis
dalam rangka pembinaan PITI mengajarkan
Tionghoa yang hidup lebih bebas dan
pembelajaran Juz Amma berbahasa Mandarin
percaya terhadap klenik dan mistik.
dan buku Tuntunan yang berjudul "tuntunan
Bagi saudara baru" yang berisi tata cara salat
dan surat-surat pendek
4. Diserahkan kepada ulama setempat
Dalam rangka pembauran mualaf, Piti
selalu bekerja sama dengan ulama
setempat. mualaf yang sedang dibina
oleh Piti dipakaikan kepada ulama
setempat mualaf berdomisili titik Hal ini
menyangkut pembauran yang menjadi
salah satu misi PT. Mualaf akan merasa
lebih diterima oleh masyarakat pribumi
karena kesamaan agama Sehingga
dirinya merasa lebih sama dengan
pribumi. Hal ini tentunya akan
berdampak pada kehidupan sosial
mualaf.

Ustadz felix salah satu da’i dari etnis tionghoa

3.Kunjungan bergilir
PITI juga sering melakukan kunjungan
silaturahmi bergilir ke rumah mualaf baru, Hal
ini dimaksud untuk memperkuat silaturahmi
dan perasaan saling melindungi sesama
Tionghoa dan Muslim.Selain kunjungan PITI
juga selalu datang dengan informasi baru yang
berkaitan dengan pemahaman tentang Islam
guna menumbuhkan semangat dan
kemandirian pada jiwa mualaf. Kunjungan
dilakukan sebagai upaya "menjemput bola"
mengingat banyaknya kendala yang
menghendaki dengan mualaf baru. beruntung
jika dalam keluarga tidak ditemukan sikap
sinis dan negatif terhadap, namun umumnya
yang ditemui adalah sebaliknya, sikap
keluarga banyak yang tidak mendukung
adanya anggota keluarga mereka memeluk
agama yang di doktrin jelek selama hidup
mereka.
STRATEGI DAKWAH
1.Metode dakwah dalam pendekatan antar 2. Metode dakwah dalam pendekatan
personal kelompok

Metode dalam personal yang dilakukan Pendekatan PITI dengan menggunakan


PITI dalam mengislamkan etnis Tionghoa metode pendekatan massa atau kelompok
di Tangerang adalah Menjelaskan dilakukan PITI Yakni dengan penelusuran
keuntungan masuk Islam dalam upaya sejarah melalui kegiatan pengajian.
untuk mengantisipasi disintegrasi dan Sesungguhnya etnis Tionghoa di Indonesia
Menindaklanjuti ketertarikan etnis muslim memiliki sejarah Gemilang di
Tionghoa terhadap Islam titik pendekatan Indonesia. Namun sejarah ini kerap ditutupi
ini sering dilakukan oleh pengurus PITI oleh kepentingan yang tidak menginginkan
secara personal misalnya pendekatan fakta sejarah mengenai peran Tionghoa
personal substansial, Di mana para da’i muslim dalam penyebaran Islam di
berani mendekatkan diri kepada etnis nusantara tidak dimunculkan.
Tionghoa tentu selanjutnya menyampaikan
materi yang tepat dari ajaran Islam,
misalnya dalil-dalil tentang kesempurnaan
agama Islam terhadap agama lain kemudian
menjabarkan secara substansial dengan
baik, jelas, terperinci, diterangkan maksud
dan tujuannya.
• Daftar Pustaka

journal.uinsgd.ac.id
https://journal.uinsgd.ac.id › view
Keberagamaan dan Dakwah Tionghoa Muslim | Abidin

repositori.uin-alauddin.ac.id
https://repositori.uin-alauddin.ac.id › ...PDF
dakwah terhadap muslim etnis tionghoa di kota makassar

journal.unnes.ac.id
https://journal.unnes.ac.id › jihPDF
Perkembangan Agama Islam di Kalangan Etnis Tionghoa ...

repository.uinjkt.ac.id
https://repository.uinjkt.ac.id › ...PDF
strategi dakwah persatuan islam tionghoa indonesia (piti) periode ...

Anda mungkin juga menyukai