Anda di halaman 1dari 6

1.

Visi
Universitas Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk
Kemanusiaan dan Peradaban pada Tahun 2038

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran IPTEKS berbasis kesatuan ilmu


pengetahuan untuk menghasilkan lulusan professional dan berakhlak al-karimah;
2. Meningkatkan kualitas penelitian untuk kepentingan Islam, ilmu dan masyarakat;
3. Menyelenggarakan pengabdian yang bermanfaat untuk pengembangan masyarakat;
4. Menggali, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal;
5. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga dalam skala regional, nasional,
dan internasional;
6. Mewujudkan tata pengelolaan kelembagaan professional berstandar internasional.

2. Moderasi beragama adalah konsepsi yang dapat membangun sikap toleran dan rukun
guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,
3. 5 karakteristik moderasi beragama :

a. Tawasuth (moderat), dan Sikap tengah tengah atau moderat , tidak ekstrim kiri
ataupun ekstrim kanan ini termaktub dalam firman Allah dalam Al-Quran surat
Al-Baqarah 143
b. Tawazun (seimbang), Atau berkeseimbangan dalam segala hal. Termasuk dalam
penggunaan dalil aqli dan dalil naqli, bersumber dari Al-Qur’an surat alhadid ayat
25
c. At-Tasammuh (toleran)
Iyalah toleransi yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang
memiliki prinsip hidup yang tidak sama. Namun bukan berarti mengakui atau
membenarkan keyakinan yang berbeda . tersirat dalam Surat Toha ayat 44
d. I’tidal Adalah tegak lurus dalam membela kebenaran yang di jelaskan dalam Al-
Qur’an Surat Al Maidah ayat 8
e. Musawah, Artinya egaliter dan non diskriminasi yaitu persamaan manusia dalam
konteks hak dan kewajiban di sebut didalam surat Arrum ayat 30
4. Tradisi Arab sebelum Islam yang diteruskan menjadi Hukum-hukum Islam
1.  Ritual haji
Haji merupakan rukun islam yang ke 5 sudah ada sejak nabi ibrahim, pembangungan
ka’bah dibangun nabi ibrahim dengan nabi ismail dan melakukkan haji pada tanggal 8
Dzulhijah dan dilanjutkan oleh umat islam hinga sekarang.
2. Puasa 10 muharam
Masyarakat Arab Yahudi melaksanakan puasa 10 muharam atau dikenal hari Asyura,
diperingati sebagai hari diselamatkannya nabi musa a.s dan Bani Israil dari Firaun. Dan
umat islam mengikutinya karena mempunyai ikatan emosional dengan hari Asyura.
3. Qurban
5. Tradisi Lokal yang telah diislamisasi oleh Walisongo

a. Tradisi wahyu kliyu


Upacara ini dilakukan dengan pagelaran wayang kulit dan pengumpulam apem yang
didapat hasil dari sumbangan warga pada bulan suro sebagai bentuk raasa syukur
kepada Allah Swt.
b. Sekaten
Tujuan penyelenggaraan sekaten ini adalah untuk memperingati kelahiran Nabi
Muhamad juga sebagai sarana penyebaran agama islam.
c. Tradisi suran
Merupakan kultur islam dalam tradisi macapatan yang masih terpelihara sampai
sekarang, bentuknya adalah pupuh (tembang) yang berisi kisah perjalanan Nabi Yusuf
a.s yang disajikan dalam acara macapatan menyambut datanganya bulan suro atau
muharram.
d. Slametan
Slametan adalah tradisi ritual yang dilakukan oleh masyarakat jawa dan hasil dari
akulturasi islam. Slametan merupakan acara mengundang kerabat dan tetangga yang
dengan dilakukan doa bersama.
e. Wayang kulit
6. Strategi keberhasilan Walisongo dalam mengembangkan Islam di Nusantara
a. Sunan Gresik
Strategi dakwahnya dimulai dari perdagangan, yang dilanjutkan dengan pendekatan
politik, mengajarkan cara bercocok tanam
b. Sunan Ampel
Mendirikan pesantren ampel denta yang kemudian melahirkan para Da’i
c. Sunan Bonang
Sunan Bonang kerap berdakwah melalui kesenian agar bisa menarik masyarakat Jawa
untuk memeluk agama Islam. Pernah mendengar lagu Wijil atau Tombo Ati 
d. Sunan Drajat
Dalam misinya untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia, ia menggunakan
kegiatan sosial sebagai ujung tombaknya. Ia mempelopori penyantunan anak-anak
yatim dan orang-orang sakit. Selain itu Sunan Drajat banyak berdakwah kepada
masyarakat umum. Ia sangat mengedepankan sikap dermawan, kerja keras dan
meningkatkan kemakmuran rakyat sebagai pengamalan agama Islam. Sunan Drajat
juga dikenal dengan pengajaran teknik membuat rumah dan tandu.
e. Sunan Kudus
Strategi dakwah yang digunakan Sunan Kudus untuk menyebarkan Islam adalah
dengan mendekati masyarakat melalui kebutuhan mereka. Ia mengajarkan alat-alat
pertukangan, kerajinan emas, membuat keris pusaka, dan lain sebagainya.
f. Sunan Giri
Strategi dakwahnya yang terkenal adalah dengan memanfaatkan kekuasaan,
perniagaan, dan pendidikan.
g. Sunan Kalijaga
Strategi dakwah Sunan Kalijaga amat terkenal melalui seni dan budaya. Ia piawai
mendalang, menciptakan bentuk-bentuk wayang, dan lakon-lakon carangan. tembak
suluk Lir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul adalah hasil karya Sunan Kalijaga.
h. Sunan Muria
Dalam menyebarkan Islam, Sunan Muria melestarikan seni gamelan dan boneka
sebagai sarana dakwah. Dia menciptakan beberapa lagu dan tembang untuk
mempraktikkan ajaran Islam.
i. Sunan Gunungjati
Strategi dakwah yang dilakukan Sunan Gunung Jati adalah dengan menguatkan
kedudukan politik. Ia menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh berpengaruh di
Cirebon, Banten, dan Demak untuk memuluskan dakwahnya.
7. Peran Ormas dalam mewujudkan moderasi beragama (NU, Muhammadiyyah,
HTI, FPI)
NU dan Muhammadiyah mempunyai sikap moderat yang patut dicontoh yakni
mewujudkan kebebasan memeluk agama. Keduanya tidak pernah melakukan
pemberontakan ataupun menyebarkan aliran-aliran radikal.
a. Bidang Pendidikan
b. Bidang social dan dakwah seperti Membangun Literasi Digital, Membuat
kanal (channel) dan Akun Media Sosial Kajian Keislaman NU tv9 dan MU
tvMU,
c. Membuat Web Keislaman Moderat

pemerintah juga telah resmi membubarkan dan melarang HTI karena ingin


mengganti Pancasila sebagai dasar negara. alasan pemerintah membubarkan FPI
karena dinilai berseberangan dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa. 

8. Multikulturalisme hanya menerima ada perbedaan budaya dan tidak mempelajari


budaya lain atau mendalami budaya lain, sedangkan Pluralisme atau pluralitas
menerima adanya perbedaan budaya lain dan mempelajari budaya lain yg gunanya
untuk menghindari timbulnya konflik.
9. 4 Pilar Kebangsaan (NKRI, Pancasila, UUD 45, Bhineka)
1.PANCASILA
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Sebagai dasar NKRI, Pancasila memiliki
fungsi sangat fundamental. Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber
hukum. Sifat Pancasila yuridis formal maka mengharuskan seluruh peraturan
perundang-undangan berlandaskan pada Pancasila. Pancasila sebagai dasar filosofis
dan sebagai perilaku kehidupan. Artinya, Pancasila merupakan falsafah negara dan
pandangan atau cara hidup bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cita nasional.
2.UUD TAHUN 1945
UUD 1945 Nilai-nilai luhur Pancasila tertuang dalam norma-norma yang terdapat
dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. Norma konstitusional UUD 1945
menjadi acuan dalam pembangunan karakter bangsa. Keluhuran nilai dalam
Pembukaan UUD 1945 menunjukkan komitmen bangsa Indonesia untuk
mempertahankan pembukaan dan bahkan tidak mengubahnya
3.NKRI
NKRI Dalam Pasal 1 ayat 1 UUD 1945 disebutkan negara Indonesia adalah Negara
Kesatuan yang berbentuk republik. Dalam pembangunan karakter bangsa dibutuhkan
komitmen terhadap NKRI. Karakter yang dibangun pada manusia dan bangsa
Indonesia dalah karakter yang memperkuat dan memperkukuh komitmen terhadap
NKRI.
4.bhineka tunggal ika
Bhinneka Tunggal Ika bertujuan menghargai perbedaan atau keragaman namun tetap
bersatu dalam ikatan sebagai bangsa Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, Indonesia
terdiri dari beragamnya suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Keberagaman
ini harus dipandang sebagai kekayaan khasanah sosio-kultural, bersifat kodrati dan
alamiah. Keberagaman bukan untuk dipertentangkan apalagi diadu antara satu dengan
yang lain sehingga berakibat pada terpecah belah.
10. Era disrupsi adalah era terjadinya perubahan besar-besaran yang disebabkan oleh
adanya inovasi yang mengubah sistem dan tatanan bisnis ke taraf yang lebih baru.
post truth sebagai kondisi dimana fakta tidak terlalu berpengaruh terhadap
pembentukan opini masyarakat dibandingkan emosi dan keyakinan personal.
Dampak :
Arus informasi mengalir dengan cepat yang kemudian menimbulkan adanya hoax
atau berita bohong
11. Faham Radikal, Intoleran, Teroris
Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau
pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.
Intoleran adalah sebuah paham yang tidak menghargai perbedaan orang lain.
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat
menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau
kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik,
atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.

12. Generasi Milenial dalam literasi digital dan penangkal Hoax

Anda mungkin juga menyukai