Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK

CJR (Critical Journal Review) CBR (Critical Book Review)


&
Mini Riset Kepemimpina Joko Widodo

Kelompok 5
1. Indah Novilia Hutabarat 4221220018
2. Maria Anatasyia Br.Siregar 4223520006
3.Nadia Sinaga 4223220018
4.Rizka Juliana Siregar 4223220013

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
Kata Pengantar

Salam Sejahtra
Puji syukur kepada Tuhan yang maha ESA atas segala berkat dan rahmatNya sehingga
tugas ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan baik dalam penyususan materi
pada tugas kami.

Kami sangat berharap dalam penulisan tugas ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar tugas ini bisa menjadi
informasi penting bagi masyarakat

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
mini riset ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan mini
riset kami ini.

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................................... 2
BAB 1 ................................................................................................................................................... 4
GAYA KEPEMIMPINAN ................................................................................................................. 4
BAB II .................................................................................................................................................. 7
GOLONG TOKOH PEMIMPIN....................................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................ 8
ANALISIS TEORI GAYA KEPEMIMPINAN ................................................................................ 8
BAB IV ................................................................................................................................................ 9
MASALAH YANG DIHADAPI ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 10
BAB 1

GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepimpinan Jokowi adalah gaya demokratis, alasannya adalah salah satu
pemimpin yang gaya kepemimpinannya sangat disorot adalah presiden Indonesia yaitu
Presiden Joko Widodo, seorang pemimpin seperti Jokowi memiliki gaya kepemimpinan yang
unik dan melekat pada dirinya yaitu melalui gaya blusukannnya, selain itu ia juga suka
menampung aspirasi rakyat dan lebih banyak bertindak dibandingkan mengumbar janji,
meskipun banyak pihak-pihak yang menneyang keputusannya untuk menjadi capres pada
pilpres 2014, jokowi punya banyak alasan mengapa dirinya mengambil keputusan yang
sebelumnya ia sanggah, dengan berbagai pertimbangan Jokowi berjanji akan mengubah
Indonesia menjadi lebih baik dengan segala program yang telah dipersiapkan serta tidak
melupakan Jakarta.Lalu bagaimanakah gaya kepemimpanan Jokowi selama menjabat sebagai
presiden Indonesia yang sudah memasuki dua periode? Dengan aktivitas politiknya yang
sering blusukan ke berbagai daerah baik di kota hingga turun ke desa

Jokowi tergolong pemimpin yang mengedepankan musyawarah dalam menjalankan dan


memberikan kebijakannya. Walaupun dalam beberapa kasus Jokowi terlihat lemah dan plin
plan dalam mengambil sikap. Sehingga itu yang disayangkan oleh beberapa pengamat
terhadap kepemimpinan Jokowi.

Gaya kepemimpinan Jokowi itu adalah:

1. Blusukan
2. Tidak mau ribet dan membuat solusi terhadap masalah yang ada ,
3. Memiliki konsep servant atau pemimpin adalah seorang pelayan,
4. Membuat keefektifan suatu lembaga negara, dengan pembagian yang jelas,
5. Selalu membuat inovasi dari cara mendengarkan keluhan rakyat.

Karakter individualized consideration seorang pemimpin yang mampu memahami


perbedaan individual para bawahannya. Walaupun Jokowi bersikap halus seperti orang jawa
pada umumnya, tetapi dirinya membiarkan dan tidak mempermasalahkan sikap Ahok, wakil
gubernurnya yang bicara ceplas-ceplos, lugas bahkan terkesan kasar. Pemimpin
transformasional mau dan mampu untuk mendengar aspirasi, mendidik, dan melatih
bawahan. Jokowi dalam setiap kesempatan lebih senang mendengar masukan dari orang lain
sehingga orang lain merasa aspirasinya didengar. Jokowi tidak ingin menggurui karena
masyarakat yang sedang menghadapi masalah sebenarnya mengetahuai bagaimana sebaiknya
masalah dipecahkan. Dalam hal ini, Jokowi tidak serta merta memutuskan atau mengeksekusi
tanpa terlebih dulu mendapat masukan dari masyarakat yang terkena dampak program.
sebagai contoh, dalam pemindahan atau relokasi PKL pada waktu masih menjadi Walikota
Solo, dirinya berdialog dengan para PKL lebih dari 50 kali sebelum akhirnya para PKL
sepakat direlokasi. Bukti lainnya, yaitu dalam pembangunan kampung deret dan
pembangunan pemukiman di bantaran rel kereta api, terlebih dulu Jokowi meminta
masyarakat merumuskan kommunity plan terlebih dulu. Dalam hal ini, Jokowi selalu
menempatkan warga masyarakat sebagai subjek pembangunan. Karakter individualized
consideration juga ditunjukkan dengan kemampuannya melihat potensi prestasi dan
kebutuhan berkembang para bawahan serta memfasilitasinya. Cara Jokowi memposisikan
Ahok sebagai wakil gubernur memperlihatkan Jokowi sebagai pemimpin transformasional
yaitu mampu memahami dan menghargai bawahan berdasarkan kebutuhan bawahan dan
memperhatikan keinginan berprestas dan berkembang para bawahan. Ahok bukan ban serep
bagi Jokowi dalam kegiatan seremonial atau hanya melakukan evaluasi atau kontrol terhadap
birokrasi, tetapi juga mengambil policy tanpa harus menunggu keputusan Jokowi. Pada gaya
kepemimpinan ini, pemimpin sangat memperhatikan kebutuhan, kepedulian, bahkan
perkembangan pengikut individu, mengubah kesadaran pengikut akan masalah dengan cara
menggiring pengikut untuk melihat masalah lama dengan cara baru.

Gaya yang diterapkan Jokowi sangat berbeda dengan gaya kepemimpinan transaksional
yang merupakan gaya kepemimpinan yang kerap digunakan oleh presiden RI sebelumnya.
Kepemimpinan transaksional menggunakan penghargaan kontigensi untuk memotivasi
bawahan, serta pemimpin hanya melaksanakan tindakan korektif ketika bawahan gagal
mencapai tujuan. Gaya kepimpinan Jokowi adalah gaya demokratis, alasannya adalah salah
satu pemimpin yang gaya kepemimpinannya sangat disorot adalah presiden Indonesia yaitu
Presiden Joko Widodo, seorang pemimpin seperti Jokowi memiliki gaya kepemimpinan yang
unik dan melekat pada dirinya yaitu melalui gaya blusukannnya, selain itu ia juga suka
menampung aspirasi rakyat dan lebih banyak bertindak dibandingkan mengumbar janji,
meskipun banyak pihak-pihak yang menneyang keputusannya untuk menjadi capres pada
pilpres 2014, jokowi punya banyak alasan mengapa dirinya mengambil keputusan yang
sebelumnya ia sanggah, dengan berbagai pertimbangan Jokowi berjanji akan mengubah
Indonesia menjadi lebih baik dengan segala program yang telah dipersiapkan serta tidak
melupakan Jakarta.
BAB II

GOLONG TOKOH PEMIMPIN

Kepemimpinan jokowidodo termasuk kedalam internasional karena Negara


merupakan sebuah organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang
disebut dengan bangsa. Dalam menjalankan yurisdiksi atau kewenangan suatu wilayah
negara, maka diperlukan seorang kepala negara. Di Indonesia sendiri, yang berperan sebagai
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan adalah seorang presiden. Presiden Indonesia
(nama jabatan resmi: Presiden Republik Indonesia) adalah kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara
Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan
menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-
tugas pemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.
Dalam 2 periode kepemimpinan, Indonesia dipimpin oleh seorang presiden bernama Joko
Widodo. Makalah ini dibuat untuk memaparkan teori serta gaya kepemimpinan yang
digunakan presiden Joko Widodo dalam mengemban jabatanya dengan metode studi literatur
referensi yang relevan. Diperoleh hasil bahwa Joko Widodo mengaplikasikan teori teori
contingency serta gaya kepemimpinan transformasional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
gaya kepemimpinan Jokowi merupakan gaya kepemimpinan yang dinilai efektif

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa model kepemimpinan yang khas Joko Widodo
yakni blusukan. Blusukan telah membuat nama JokoWidodo semakin populer tidak hanya di
Solo serta di Indonesia, bahkan di dunia internasional sehingga, ia mendapatkan julukan
sebagai “the street democracy”, “Jokowi, a Governor at Home on the Streets”, dan “man of
the peopl”. Selanjutnya, banyaknya tokoh dunia, seperti pendiri media sosial Facebook Mark
Zuckerberg, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Perdana Menteri Australia Malcolm
Turnbull, dan lainnya yang tertarik ingin merasakan langsung blusukan agar dapat
membuktikan kuatnya citra atau identitas tersebut dalam kepemimpinan Joko Widodo.
Blusukan seperti telah menjadi milik Joko Widodo. Secara tegas dapat dikatakan, Joko
Widodo adalah blusukan jokowidodo
BAB III

ANALISIS TEORI GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya Kepemimpinan yang Diterapkan oleh Joko Widodo gaya kepemimpinan dapat
diartikan sebagai perilaku atau strategi, yang merupakan hasil kombinasi dari falsafah,
keterampilan, sifat, serta sikap yang sering diterapkan dari seorang pemimpin ketika mencoba
untuk mempengaruhi kinerja bawahannya.

• Teori Gaya Kepemimpinan


➢ Situasional Approach, Manajemen berdasar situasi dapat diartikan apabila
kondisinya baik, maka pemimpin dapat melakukan tindakan A, namun apabila
situasinya tidak kondusif, maka pemimpin dapat melakukan tindakan
➢ Contingency Theory, Teori contingency merupakan teori yang dekat dengan
teori pendekatan situasional dan sering juga disebut dengan ”leader-match”
(penyesuaian dengan pemimpin). Leader-match dapat diartikan sebagai
menempatkan pemimpin pada pola kepemimpinan yang sesuai dengan situasi
yang ada.
➢ Path-Goal Theory, Path-Goal Theory disebut juga dengan Teori Sarana-
Tujuan, yaitu teori yang menjelaskan bagaimana pemimpin memotivasi
bawahan untuk mencapai tujuan organisasi. Teori tersebut memberikan pilihan
gaya kepemimpinan terbaik yang dibutuhkan pemimpin untuk memimpin
bawahannya
➢ Leader-Member Exchange Theory (LMX Theory), Teori kepemimpinan LMX
menjelaskan bahwa apa yang dimiliki oleh pemimpin dan pengikut dapat
dipertukarkan sebagai hal yang dinilai menguntungkan satu sama lain.
Kepemimpinan jenis ini setipe dengan kepemimpinan transaksional, namun
kepemimpinan jenis ini dilakukan oleh pihak yang sudah memiliki ikatan
transaksional sebelumnya.

• Gaya Kepemimpinan
➢ Gaya Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin transformasional merupakan orang yang merangsang serta
memberikan inspirasi (mengubah) pada pengikut untuk mencapai hasil yang
luar biasa. Kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan yang
berkembang dari kepemimpinan transaksional. Kepemimpinan
transformasional menghasilkan tingkat upaya dan kinerja bawahan yang
melampaui apa yang akan terjadi dengan pendekatan transaksional.
Kepemimpinan transformasional lebih dari kepemimpinan yang bersifat
karismatik. Pemimpin memperhatikan kebutuhan, kepedulian
BAB IV

MASALAH YANG DIHADAPI

Kemunculan Jokowi membawa fenomena baru dalam kancah kepemimpinan politik di


Indonesia. Kebaruan dari sosok gubernur DKI periode 2012 -2017 yang paling menonjol
adalah gaya Jokowi blusukan (berjalan-jalan ditempat-tempat sempit) ke kampung-kampung
padat penduduk di Jakarta. Jokowi dengan senang hati menemui warganya guna mengetahui
secara langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat Jakarta. Dengan mata telanjang,
orang dapat melihat betapa Jokowi menjalin komunikasi dengan warganya tanpa jarak.
Pengawalan minimum bagi Jokowi menjadikan dirinya lebih leluasa menyapa warganya,
sebaliknya warga masyarakat juga leluasa untuk menyampaikan berbagai aspirasinya secara
langsung kepada gubernurnya. Jokowi mendatangi kampung-kampung, mendatangi ke
tempat permasalahan untuk menyelesaikan masalah. Terbukti Jokowi datang beberapa kali di
tempat yang pernah dikunjunginya, tujuannya satu yaitu memastikan apa yang dijanjikan atau
disepakati sebagai hasil dari kunjungan awal benar-benar ada tindak lanjut atau ada hasilnya.
Misalnya kunjungan di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa Marunda), Jokowi datang
kedua kalinya untuk mengecek apakah pengecatan dan pemasangan pompa air sudah
dipersiapkan.Jokowipun datang untuk ketiga kalinya untuk melihat progres perbaikan
rusunawa tersebut. Karakter intellectual stimulation terlihat dari kemampuan Jokowi dalam
mendorong bawahannya untuk menyelesaikan permasalahan dengan cepat, cermat dan
rasional. Walaupun dalam berbagai kesempatan Jokowi tampak dengan mudah menjanjikan
tentang suatu perbaikan, tetapi Jokowi juga mengajak masyarakat untuk berpikir rasional.
Jokowi tidak ingin menggurui karena masyarakat yang sedang menghadapi masalah
sebenarnya mengetahuai bagaimana sebaiknya masalah dipecahkan.
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, Ega, and Farida Nurani. “Blusukan Wujud Kepemimpinan Demokratis ( Studi Pada
Era Kepemimpinan Jokowi ).” Fia Ub, 2019, pp. 1–12.
Yusuf A.R., M. “Fenomena Kepemimpinan Politik Jokowi.” Ganec Swara, vol. 7, no. 1,
2013, pp. 26–31.
Gunawan, Yordan. “Transboundary Haze Pollution in The Perspective of International Law
of State Responsibility.” Media Hukum, vol. 21, no. 2, 2014, pp. 170–80.
Wibowo, Yovie Arrazzaq. “Gaya Kepemimpinan Joko Widodo - Presiden Republik
Indonesia.” ResearchGate, no. June, 2021,
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.32632.57602.
Kurawal Foundation, Tirto. “Dinasti Politik Keluarga Jokowi.” Kurawal Foundation, Tirto,
2020.

Anda mungkin juga menyukai