Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

GAYA KEPEMIMPINAN OTOKRATIS

Dosen Pembimbing :

Duwi Basuki, M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

1. Della Mega Utami ( 202001059)


2. Renata Eka Meysa Putri ( 202001064)
3. Wildan Mahmud ( 202001066)
4. Avita Asmanda Sukma ( 202001073)
5. Rindah Wulandari ( 202001074)
6. Richa Alifa Kusuma Wardina ( 202001076)
7. Tsania Haifatus Syafiqoh ( 202001080)
8. Anggi Novia Dwi Yanti ( 202001083)
9. Aula Imelia ( 202001085)
10. Sigit Trio Pangestu ( 202001089)

PRODI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


Jl.Raya jabon Km.06 Mojoanyar Kabupaten Mojokerto
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat, hidayat serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Pendidikan kewarganegaraan karena atas bimbingannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, baim dari segi penyususnan maupun materinya. Kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini memberikan banyak manfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca.

Mojokerto, 5 April 2023

Tim penyusun
DAFTAR ISI

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN GAYA KEPEMIMPINAN


OTOKRATIS
KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI........................................................................................................................6
2.1 Pengertian kepemimpinan otokratis................................................................................6
2.2 indikator Kepemimpinan otokratis...................................................................................6
2.3 Karakteristik Kepemimpinan otokratis..............................................................................7
2.4 Ciri – Ciri Kepemimpinan otokratis ..................................................................................7

BAB III.........................................................................................................................................9
CASE (PEMECAHAN MASALAH) DAN NASKAH ROLEPLAY........................................................9
3.1 Case...................................................................................................................................9
3.2 Naskah Role Play Gaya Kepemimpinan otokratis.............................................................9
3.3 Peran.........................................................................................................................................9
3.4 Prolog......................................................................................................................................10
BAB IV.......................................................................................................................................14
PENUTUP..................................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14
4.2 Saran...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kinerja akan selalu menjadi isu actual dalam organisasi karena apa pun organisasinya
kinerja merupakan pertanyaan kunci terhadap efektivitas atau keberhasilan organisasi.
Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang di
dalamnya memiliki kinerja yang baik. Organisasi yang efektif atau berhasil akan ditopang
oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Banyak organisasi yang berhasil atau efektif
karena ditopang oleh kinerja sumber daya manusia.(Gibson Ivancevic & Donelly 1997:2)
Gaya kepemimpinan mempunyai peran yang penting dalam memepengaruhi cara
kerja karyawan. Perilaku kepemimpinan dapat memberikan dampak positif ataupun
negative terhadap kinerja karyawan yang dipimpinnya. Kepemimpinan ,merupakan
kekuatan aspirasional kekuatan semangat dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu
mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap sehingga mereka bisa satu pemikiran
dengan keinginan pemimpin. Seorang pemimpin sebaiknya mampu memahami karakter
karyawan sehingga dapat mengevaluasi dirinya dan memberikan semangat kerja untuk
para karyawannya. Semangat kerja karywan dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan
yang dipakai dalam perusahaan. Ribbins (2009 : 453). Dalam praktik sehari-hari,
pemimpin dan kepemimpinan sering diartikan sama, padahal kedua pengertian tersebut
berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan
adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.Lebih jelasnya,
Umam mengartikan kepemimpinan sebagai kekuasaan untuk memengaruhi seseorang
untuk mengerjakan sesuatu. Untuk itu, kepemimpinan membutuhkan penggunaan
kemampuan secara aktif untuk memengaruhi pihak lain dan dalam mewujudkan tujuan
organsasi yang telah ditetapkan.
Untuk memahami definisi kepemimpinan secara lebih dalam, ada beberapa definisi
kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1. Stephen P. Robbins mengatakan, kepemimpinan adalah kemampuan untuk
memengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan.
2. Richard L. Daft mengatakan, kepemimpinan (leadership) adalah
kemampuan untuk memengaruhi orang yang mengarah kepada pencapaian
tujuan.
3. G. R. Terry memberikan definisi: Leadership is the activity of influencing
people to strive willingly for mutual objectives (Kepemimpinan adalah
kegiatan memengaruhi orang untuk berjuang secara sukarela demi tujuan
bersama).
4. Ricky W. Griffin mengatakan pemimpin adalah individu yang mampu
memengaruhi perilaku.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian kepemimpinan oktoriter
2. Indikator kepemimpinan oktoriter
3. Karakteristik kepemimpinan oktotiter
4. Ciri-ciri kepemimpinan oktoriter

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan oktoriter


2. Untuk mengetahui Indikator kepemimpinan oktoriter
3. Untuk mengetahui karakteristik kepemimpinan oktoriter
4. Untuk mengetahui ciri-ciri kepemimpinan oktoriter
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Gaya kepemimpinan otokratis (X1) merupakan pemimpin yang


memiliki kriteria atau ciri yang selalu menganggap organisasi sebagai
milik pribadi, mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi,
menganggap bawahan sebagai alat semata, tidak mau menerima kritik
dan saran, terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya, dala tindakan
pergerakannya sering mempergunakan pendekatan paksaan dan
bersifat menghukum Sugandi (2011: 140).

Kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang


memiliki kriteria atau ciri yang selalu menganggap organisasi sebagai
milik pribadi, arogan, mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi, menganggap bawahan sebagai alat semata, tidak mau
menerima kritik dan saran, terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya,
dalam tindakan pergerakannya sering mempergunakan pendekatan
paksaan dan bersifat menghukum. Indikator dari Gaya Kepemimpinan
Otokratis: (1) Sentralisasi Wewenang (2) Produktivitas Kerja (3)
Manajemen setiap keputusannya dianggap sah, dan pengikut
pengikutnya wajib menerima perintah tanpa pertanyaan Franklyn (1951)
dalam Onong Effendy (1993: 200) 
Kepemimpinan otokratis adalah bagaimana seorang pimpinan dalam
menjalankan tugasnya bekerja tanpa menerima saran dari bawahan, perintah
pimpinan satu arah artinya bawahan tidak diperkenankan membantah,
mengkritik, bahkan bertanya. Cara ini biasanya terjadi dalam keadaan darurat
dan memang berakibat cepat serta efektif namun tidak menutup kemungkinan
timbulnya keresahan dikalangan bawahan. Untuk itu dalam kepemimpinan
otokratis dibutuhkan pimpinan yang benar secara logika dan baik secara
moral. Kepala Dinas Kesehatan selalu bawahanya memerintahkan untuk
melaksanakan semua kegiatan sesuai standar.
2.2 Indikator Gaya Kepemimpinan Otokratis

Gaya Kepemimpinan Otokratis memiliki indikator – indikator sebagai berikut :

1. Segala keputusan sendiri diambil oleh pemimpin.


2. Tugas-tugas bawahan diperinci oleh pemimpin.
3. Dalam bersikap kepada bawahan, pemimpin melibatkan perasaan pribadinya,
sehingga lebih bersifat subjektif.
4. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berpartisipasi atau mengajukan
pendapat, tetapi itu hanya sebagai lips service saja.
5. Mengawasi pekerjaan bawahan dengan ketat

2.3 Karakteristik Kepemimpinan Otokratis

 Para pemimpin memandang kepentingan bawahan kurang penting daripada


organisasi.
 Pemimpin menempatkan tuntutan tinggi pada bawahan mereka.
 Pemimpin tidak meminta atau menerima masukan dari bawahan untuk pengambilan
keputusan.
 Pemberdayaan anggota kelompok adalah rendah.

2.4 Ciri – Ciri Kepemimpinan Otokratis

antara lain:

1. Memegang kewenangan mutlak (bersikap adigang, adigung, dan adiguna).

2. Kuasa dipusatkan pada diri pemimpin ( aji mumpung).

3. Merumuskan ide sendiri, rencana dan tujuan.

4. Memilih kebijakan sendiri.

5. Menetapkan keputusan sendiri.


BAB III

CASE (PEMECAHAN MASALAH) DAN NASKAH ROLEPLAY

Di RS. Bina Sehat di Ruangan VIP ada 3 Perawat dan 1 Kepala Ruangan .

Pada suatu hari Kepala Ruangan tersebut melakukan kesalahan dengan datang
terlambat. Dan disini tugas kepala ruangan dengan menggunakan gaya kepemimpinan
otokratis berperan sebagai pemimpin yang menganggap dirinya adalah segala-galanya yang
memiliki kekuasaan dan kewenangan atas anak buah sesuai dengan kehendaknya.

SCRIPT SIMULASI GAYA KEPEMIMPINAN OTOKRATIS

Narator : Avita

Kepala Ruangan : Richa

Perawat 1 : Tsania

Perawat 2 : Renata

Perawat 3 : Rindah

Manajer : Sigit

Supervisor : Della

Keluarga 1 : Wildan

Keluarga 2 : Anggi

Pasien : Imel

prolog

Perawat Tsania : Tsay kok tumben Bu Richa jam segini kok belum datang

(Bicara dengan Perawat 2,3)

Perawat 2,3 : Oh iya yaa...

Perawat Rindah : Oh iya padahal ini sudah jam berapa


Perawat Renata : Ya sudah kan memang dia nggak pernah salah

(Setelah beberapa saat Kepala Ruangan datang pukul 08.20)

(Keesokan harinya)

Keesokan harinya Kepala Ruangan datang lebih awal pukul 06.30. Dan pada oversun
shif ada 1 Perawat yang datang terlambat.

Kepala Ruangan : Kemana Renata ini jam segini kok belum datang?

Perawat Tsania : Mungkin macet Bu, soalnya jarak rumahnya ke RS lumayan jauh.

Kepala Ruangan : Halah alasan saja. Nanti kalo dia sudah datang suruh menghadap

Di Ruangan saya.

Perawat 1,3 : Baik Bu

(Perawat Renata datang dengan tergesa-gesa)

Perawat Tsania : Tsay kamu loh di suruh ke Ruangan Bu Richa

Perawat Renata : Haduh baru juga telat…sudah di panggil aja.

Giliran dia telat berkali-kali.

(Perawat Renatapun menghadap Bu Richa di Ruangan)

Kepala Ruangan : Kamu sering terlambat ya?? Saya itu nggk suka kalo bawaan saya

sering terlambat, dan saya tidak menerima alasan apapun.

Perawat Renata : Saya terjebak macet Bu, rumah saya jauh dari RS.

Kepala Ruangan : Saya tetap tidak menerima alasan apapun, kalau kamu masih

sering telat, saya akan laporkan kamu ke Atasan.

Perawat Renata : Baik Bu

(Tiba pada pukul 12.00 Perawat melakukan injeksi di Ruangan VIP 1)

Perawat Tsania : Permisi Bu Selamat siang. Sekarang saya masukkan dulu ya Bu

Obat ke anaknya lewat suntikan di infus.


(Setelah beberapa saat di masukkan obat ada keluarga Pasien yang lapor di
Ruang Perawat bahwa anaknya muntah terus)

Keluarga Anggi : Haduh Papi cepat panggil Perawatnya dong gimana ini kok muntah

terus

Keluarga Wildan : yaa yaa sebentar…(sambil Memanggil Perawatnya)

Perawat Rindah : Ada yang bisa di bantu Pak?

Keluarga Wildan : Anak saya kok muntah-muntah terus ya sus?

Perawat Rindah : Oh iya Pak habis ini saya kesitu ya

Perawat Rindah : He tsay kamu tadi masukkan obat apa?

Perawat Tsania : Tadi tak masukkan Antibiotik 500 ml.

Perawat Rindah : Loh dosisnya nggk segitu…..mangkannya anaknya muntah-muntah.

(Karna Keluarga Pasien menunggu lama akhirnya Keluarga Pasien ke Ruangan


Perawat lagi… Keluarga Pasienpun marah karna Perawat tidak kunjung datang)

Keluarga Pasien : Memang tadi di masukkan obat apa ya sus kok anak saya sampai

Muntah-muntah?

Perawat Rindah : Mohon maaf Bu, saya cek sebentar

(Setelah ada kegaduhan di Ruang Perawat, dan kebetulan saat itu ada
kunjungan Manager dan Bawahannya ke Ruang Perawat VIP)

Manager Sigit : Ini ada apa? kok tadi ada Keluarga Pasien yang marah-marah?

Perawat Rindah : Jadi gini Pak, tadi ada kesalahan Perawat Tsania memasukkan Antibiotik

melebihi dosis.

Supervisor Dela : Lah kok bisa ini terjadi, Setelah ini Tsania ikut ke Ruangan.

(Kemudian Perawat tsania menghadap Manager di Ruangannya)

Supervisor Dela : kok bisa, ada keteledoran seperti ini.

Manager Sigit : Kamu itu kerja kok nggk fokus, kamu tahu kan ini bisa fatal.
Supervisor Dela : Kamu ini bisa membahayakan Pasien loh. Sudah Pak ini sudah parah

menurut saya, mending di berhentikan saja.

Manager Sigit : Iya,,,saya juga tidak terima alasan apapun, ini bisa membahayakan

Pasien dan bikin malu saja. Sudah mulai besok kamu off saja , tidak usah

bekerja di sini lagi. Saya juga berhak memberhentikan kamu.

(Setelah Perawat Tsania menghadap, ternyata Perawat Tsania langsung di


berhentikan sepihak tanpa di beri kesempatan memberikan alasan, karena Manager
Sigit menganggap dia yang memiliki wewenang dan memiliki kekuasaan . Sebagai
Perawat dan selaku bawahan yang harus di tuntut selalu menuruti perkataan
atasannya)
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tipe kepemimpinan otokratis adalah kepemimpinan yang sama dengan tipe


otoriter, yang mana dari kepemimpinan ini, bawahan tidak berhak menyampaikan
saran, pendapat, dan kritik. Dalam kepemimpinan ini seorang pemimpin menganggap
dirinya adalah segala-galanya yang memiliki kekuasaan dan kewenangan atas anak
buah sesuai dengan kehendaknya. Kepemimpinan ini lebih identik dengan system satu
orang yang berkuasa, yang berhak menentukan kebijakan, berhak dalam mengambil
keputusan terhadap suatu permasalahan dalam organisasi.

4.2 Saran

Dengan dibuatnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
memahami dan menelaah apa yang telah tertulis di dalam makalah ini sehingga bisa
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca, dan bisa membentuk individu yang
berkarakteristik menjadi pemimpin di masa depan disamping itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada makalah
kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

ffendi, Onong Uchjana. 1993. Human Relations dan Public Relations.


Bandung:
Sugandi, Suprayogi. 2011. Administrasi Publik, edisi pertama, cetakan
pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta
Johan Gunandy Ony, Kepemimpinan Otokratis Dalam Capaian Kinerja Bisnis
(Studi Pada Industry Kecil Dan Menengah Kuliner Khas Palembang), Jurnal
Seminar Dan Konferensi Nasional IDEC, 2019.

Anda mungkin juga menyukai